Klaim Mallnutrisi Di Era JKN-1
Klaim Mallnutrisi Di Era JKN-1
Dasar Pengelompokan
• Pengelompokan diagnosis penyakit berdasarkan
ICD-10 versi th 2010 WHO (14.500 diagnosa)
Perpres No.82/2018 • Pengelompokan prosedur berdasarkan ICD-9-CM
versi th 2010 (8.500 prosedur)
Retrospektif
Prospektif
➢Metode pembayaran
➢Metode pembayaran ya
yang dilakukan
ng dilakukan atas layana
atas layanan
nkesehatan yang besara
kesehatan yang diberikan
nnya sudah diketahui
kepada pasien berdasarkan
sebelum pelayanan
pada setiap aktifitas
Kesehatan diberikan
layanan yang diberikan,
➢Global budget, Perdiem,
semakin banyak
Kapitasi dan Case Based
layanan kesehatan yang dib
Payment
erikan semakin besar biaya
yang harus dibayarkan.
➢Fee For Services (FFS)
Metode Retrospektif
Provider
• Resiko Keuangan Sangat Kecil
Provider • Pendapatan RS tidak terbatas
Tidak ada insentif yang Kelebihan
memberikan Preventif Care Pasien
Supplier induced - demand • Waktu tunggu yang lebih
sedikit
Pasien • Lebih mudah mendapat
pelayanan dengan tekhnologi
• Jumlah pasien di klinik sangat
baru
banyak “Overcrowded clinics”
• Kualitas pelayanan kurang
Pembayar
Pembayar Mudah mencapai kesepakatan
• Biaya administrasi tinggi untuk Kekurangan dengan provider
proses klaim
• Meningkatkan resiko keuangan
Metode Prospektif
Provider
Kurangnya kualitas koding akan
menyebabkan ketidaksesuaian proses
Provider grouping (pengelompokkan kasus)
Kekurangan
• Pembayaran lebih adil Pasien
sesuai dengan komleksitas
• Pengurangan kuantitas
pelayanan
pelayanan
• Proses klaim lebih cepat
• Provider merujuk keluar / rs
Pasien lain
• Kualitas pelayanan baik
Pembayar
• Dapat memilih provider dgn
pelayanan terbaik • Memerlukan pemahaman
Pembayar lebih mengenai konsep
prospektif dalam
• Terdapat pembagian resiko Kelebihan implementasinya
keuangan dengan provider
• Memerlukan monitoring pasca
• Biaya administrasi lebih rendah
klaim
• Mendorong peningkatan
system informasi
MENGENAL INACBG
Definisi INACBG
14 Deleiveries Groups O
24 Ambulatory Groups-Package QP
25 Sub-Acute Groups SA
26 Special Procedures YY
27 Special Drugs DD
28 Special Investigations I II
29 Special Investigations II IJ
30 Special Prosthesis RR
31 Chronic Groups CD
32 Errors CMGs X
Prosedure Rawat Inap
01
Prosedur Besar Rawat Jalan
02
Prosedur Signifikan Rawat Jalan
03
2
Rawat Inap Bukan Prosedur
04
Tipe 05 Rawat Jalan Bukan Prosedur
14.500 Diagnosa
3
1.075 Kode
30 CMG
786 Rawat Inap (262)
289 Rawat Jalan
8.500 Prosedur
Severity Level 4
Rawat Jalan
0 untuk rawat jalan
Ringan
I untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 1
(tanpa komplikasi maupun komorbiditi).
Sedang
II Untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 2
(dengan mild komplikasi dan komorbiditi)
Berat
III Untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 3
(dengan major komplikasi dan komorbiditi)
PENGKODINGAN
MALLNUTRISI
Tugas & Tanggung Jawab
Dokter
Menegakkan dan menuliskan diagnosis utama, diagnosis sekunder dan
tindakan/prosedur yang telah dilaksanakan serta membuat resume medis
Dokter pasien secara lengkap, jelas dan spesifik selama pasien dirawat di RS
Koder
Melakukan kodifikasi diagnosis dan tindakan/prosedur yang ditulis oleh dokter yang
Koder
merawat pasien sesuai dengan ICD-10 diagnosis dan ICD-9-CM untuk tindakan/prosedur
VERSI TAHUN 2010 yang bersumber dari rekam medis.
Apabila dalam melakukan pengodean diagnosis atau tindakan/prosedur koder menemukan
kesulitan ataupun ketidaksesuaian dengan aturan umum pengodean, maka koder harus
melakukan klarifikasi dengan dokter.
Verifikator BPJS
Sumber Daya
adalah segala dukungan berupa konsultasi, pemeriksaan, tindakan, tenaga, bahan medis
habis pakai, alat kesehatan, pengetahuan, teknologi, pemeriksaan penunjang, dan/atau
dukungan lainnya yang digunakan untuk menghasilkan manfaat sebagai bagian dari
proses tata laksana dalam pelayanan kesehatan.
Jika tidak terdapat diagnosis yang dapat ditegakkan pada akhir episode
perawatan, maka gejala utama, hasil pemeriksaan penunjang yang
tidak normal atau masalah lainnya dipilih menjadi diagnosis utama.
Diagnosa Komorbiditas
Penyakit yang menyertai diagnosis utama
Sekunder atau kondisi yang sudah ada sebelum pasien
masuk perawatan dan membutuhkan
pelayanan kesehatan/tata laksana setelah
Diagnosa Sekunder adalah masuk maupun selama perawatan,
diagnosa yang menyertai diagnosa
utama pada saat pasien masuk
atau yang terjadi selama episode Komplikasi
perawatan. Diagnos sekunder Penyakit yang timbul dalam masa perawatan
dan memerlukan pelayanan tambahan yang
merupakan komorbiditas dan/atau
mendapatkan tatalaksana sewaktu episode
komplikasi. pelayanan, baik yang disebabkan oleh kondisi
yang ada atau muncul akibat dari pelayanan
Kesehatan yang diberikan kepada pasien.
Malnutrisi pada anak
PPK Malnutrisi
PPK Malnutrisi
CHAPTER IV
Endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-E90)
Malnutrition (E40-E46)
Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard deviasi (SD)
dari berat badan rata-rata populasi yang relevan.
Kalau ada hasil pengukuran sebelumnya,maka tidak naiknya berat
badan anak, atau turunnya berat badan anak dan dewasa
merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya berat badan saat itu
yang tersedia, diagnosis didasarkan pada probabilitas (perkiraan
statistik) dan tidak bersifat definitif tanpa uji klinis lain atau
laboratorium lainnya. Kalau hasil pengukuran berat badan tidak
ada,bukti klinis harus menjadi sandaran utama.
E40-E46
E50-E64
Kekurangan gizi lainnya digunakan untuk
mengkodekan kekurangan vitamin dan unsur diet
lainnya. Anemia gizi tidak disertakan. Beberapa
kode diblok ini hanya memiliki simbol dagger untuk
kondisi tertentu
E63 Other nutritional deficiencies
Pending/Dispute
•Dispute
Pengaturan Koding di
Permenkes No. 26 Tahun 2021
Pembayaran Klaim Utk Yang Layak
Bayar
Berita Acara Pending Klaim
1. BA Koding No. 13
TB dengan Malnutrisi
Kode kombinasi TB (A16.9) dengan malnutrisi hanya untuk kasus marasmus yaitu kode E41.
Kriteria malnutrisi sesuai dengan PNPK PDGKI.
2. BA Koding No. 49
DM dengan malnutrisi
Sesuai dengan instruksi includes pada volume I poin malnutrition-related diabetes mellitus (E12)
yang menyatakan kode ini sudah termasuk didalamnya malnutrition-related diabetes mellitus
(insulin-dependent dan non-insulin-dependent). Sehingga kode unspecified protein-energy
malnutrition (E46) tidak perlu di koding terpisah. Digit angka terakhir dari kode E12 tetap
disesuaikan dengan jenis komplikasinya sesuai yang tertera pada ICD.
Perhatikan skor gizi, pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya.
PEMBIAYAAN PASIEN DENGAN MALLNUTRISI
PMK 64 Tahun 2016