Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH IDEOLOGI LAIN YANG ADA DI DUNIA

LIBERALISME, KOMUNISME, FASISME DAN SOSIALISME.


Di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun oleh :

1. Moch Nabiel Ilham R (2210411096)


2. Alviyana Dwi Utari (2210411103)

PROGRAM STUDI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................
Daftar Isi...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................
2. Rumusan Masalah...........................................................................
3. Tujuan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi
B. Macam-Macam Ideologi Di Dunia

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita haturkan kepada Tuhan yang maha Esa karena dengan Rakmat dan
Hidayahnya, kita semua di berikan kemudahan dan kelancaran untuk menyelesaikan tugas
menyusun makalah Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dengan Judul “ Ideologi Lain Yang
Ada Didunia, Liberalisme,Komunisme,Fasisme dan Sosialisme.

Kami ucapakan banyak terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila karena telah memberikan pengajaran, hal yang berkaitan dengan Pendidikan
Pancasila sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Selanjutnya semoga dengan Penyususnan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
umumnya bagi seluruh civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Jember, dan
khususnya Seluruh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Prodi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Jember. Mohon maaf jika dalam penyususnan makalah ini
terjadi banyak kekurangan atau kesalahan yang di sengaja maupun tidak di sengaja.

Jember 9 Oktober 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman
dulu. Ajaran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata
kehidupan yang lebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara yang
dikuasai oleh para tokoh yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara
hidup sebuah negara.
Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli
di bidang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito
Mousollini adalah salah satu tokoh besar di dunia yang berani menciptakan
gagasan tentang tata kelola negara yang dikenal dengan nama fasisme.
Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu
konsep bernegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh
bangsa di dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan
faham Marxisme. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai pemikir
ilmu Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya
sebagai dasar tumbuhnya faham komunisme.

2. Rumusan Masalah
- Apakah pengertian Ideologi ?
- Apakah saja ideologi yang ada di dunia ?
-
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian ideologi.
2. Mengetahui macam – macam ideologi Dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
IDEOLOGI LAIN YANG ADA DI DUNIA
( LIBERALISME, KOMUNISME, FASISME dan SOSIALISME)

A. PENGERTIAN IDEOLOGI

Istilah ideologi sering kali kita dapati dalam percakapan sehari-


hari, baik itu percakapan mengenai perpolitikan maupun percakapan
mengenai kemasyarakatan dan lingkungan sosial. Ideologi adalah
gabungan dari dua kata majemuk “idea” dan “logia”, yang berasal dari
bahasa Yunani “eidios” dan “logos”. Secara sederhana ideologi
diartikan sebagai gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-
dalamnya dan merupakan hasil dari pemikiran filsafat. Ideologi adalah
ajaran, doktrin, teori, dan ilmu yang diyakini kebenarannya, yang
disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara historis, istilah
ideologi pertama kali diciptakan oleh Desstut De Tracy tahun 1976 di
Prancis. Ia mengatakan bahwa ideoligi adalah science of ideas, the
study of origin, evolution and nature of ideas.  Namun dengan
perkembangan zaman dewasa ini ideologi telah mengalami sedikit
pergeseran arti, yaitu pengertian ideologi sudah semakin kompleks.
Artinya tidak ada satu-satunya pengertian substansial mengenai
ideologi.

Mc. Closky, dkk (dalam Slamet Sutrisno, 2006: 24) menegaskan


bahwa “dalam kita mempermasalahkan ideologi, kita memasuki bidang
yang penuh dengan masalah-masalah yang sulit dan sampai sekarang
ini belum terpecahkan, seperti masalah hakikat dan pengukuran
ideologi”. Pengertian ideologi menurut Ricoever (dalam Slamet
Sutrisno, 2006: 24) menyatakan bahwa “ideologi itu merupaka istilah
yang mengandung sifat dasar pemulaan yang sangat mendua, dan
ambigu yaitu antara sisi positif dan negatif, knstruktif dan destruktif
serta antara dimensi konstitutif dan patologisnya”. Oleh karena itu,
apabila kita bermaksud membicarakan ideologi maka perlu disertai
presisi dan proposisinya yang jelas.

Selain pengertian di atas Sargent (Dalam Slamet Sutrisno 2006:


27) “memberikan perumusan ideologi sebagai suatu sistem nilai atau
keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok
tertentu”.  Subandi Al Marsudi (2003: 65)  juga mengemukakan tentang
pengertian ideologi. Ia mengatakan bahwa ideologi merupakan ajaran
atau ilmu gagasan dan buah pikiran”. Pengertian idelogi menurut
Padmo wahyono (dalam Subandi Al Marsudi 2003: 66) yaitu “suatu
kelanjutan atau konsekuensi daripada pandangan hidup bangsa, falsafah
hidup bangsa dan akan berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan
akan direalisir di dalam kehidupan berkelompok”.
Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa
pengertian ideologi telah mengalami pergesarn begitu rupa sehingga
bukan lagi sebagai science of ideas.  Ideologi berkembang menjadi
pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide yang semula
merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih
lanjut, ideologi mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran,
melainkan sebagai keyakinan. Ini berarti bahwa ideologi merupakan
suatu keyakinan dalam diri individu untuk menjalani kehidupan yang
lebih maju dan terarah.

B. Macam-Macan Ideologi di Dunia


a. Liberalisme
Liberalisme atau liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat,
dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme dianut oleh
negara-negara di berbagai benua. Benua amerika: Amerika Serikat,
Argentina,Bolivia, Brasil, Chili, Colombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Paraguay, Panama, Peru,Uruguay, Bahamas,
Republik Dominika.
Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang
menjadikannya kuat yaitu life, liberty dan property. Nilai-nilai yang
terkandung dalam tiga hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
kesempatan yang sama – di dalam paham ideologi liberalisme
meyakini bahwa setiap orang berhak memiliki kesempatan yang
sama dalam mencapai sesuatu hal. Namun karena adanya perbedaan
kualitas antara satu manusia dengan lainnya bisa membuat
pencapaian dari tiap individu akan berbeda tergantung dengan
kemampuan yang dimilikinya.
persamaan hak – persamaan hak merupakan kunci penting yang
harus dimiliki oleh setiap manusia bagi ideology ini. Liberalisme
memberikan hak yang sama kepada setiap penganutnya untuk
memilih sesuatu terutama dalam hal politik. Hal ini juga bisa
digunakan sebagai hal yang membuang keegoisan di dalam diri
setiap individu.
Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus melakukan kegiatan
yang sudah disetujui terlebih dahulu oleh rakyat. Karena dalam
ideology liberalism mendudukan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi.
Fungsi pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara memiliki
fungsi sebagai pengawas dan pemberi nasehat serta menetapkan
berbagai aturan dan hukum yang harus ditaati oleh warganya. Jadi,
warga negara akan merasa terlindungi dan patokan antara benar dan
salah jelas sehingga mudah untuk menyesuaikan diri.
Dalam pemikiran ideologi ini menekankan adanya pemusatan
kekuasaan pada diri individu jadi tidak dipegang oleh negara
melainkan setiap invidu memiliki hak untuk menyampaikan segala
ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti bahwa
liberalisme tidak berperilaku yang sebebas-bebasnya.
Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia,
Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada,
Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh
negara aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada,
Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia,
Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia,
Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland,
Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal
lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan
Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan,
Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-
negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.Di
Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang
tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang
lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola,
Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial
Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe

b. Komunisme
Ideologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar
pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem ekomomi yang
kapitalalis dan liberal. Komunisme adalah sebuah paham yang
menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat priduksi (tanah,
tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat
yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang
sama. Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa
dalam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal tatkala agama
digantikan dengan ideologi komunias yang bersifat doktriner. Jadi,
menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu
tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme).
Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis (tidak
mengimani Tuhan dan tidak mengangap Tuhan itu ada), kurang
menghargai manusia sebagai individu, tidak menghormati HAM,
dan lain-lain.
Karl Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang
berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan
bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa
kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan
untuk komunisme. Di sisi lain, Marx menulis bahwa kapitalisme
akan berakhir karena aksi yang terorganisir dari kelas kerja
internasional.Negara -negara komunis yang masih ada hingga kini
adalah  Republik Rakyat Tiongkok, Transnistia, Kuba, Korea Utara,
Laos, dan Vietnam.

c. Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideologi yang sangat keras karena
mereka ingin mengatur segala aspek kehidupannya mulai dari
politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara tersebut. Pada
paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di
dalam negara sehingga partai inilah yang akan mengatur
berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini percaya bahwa
pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu menciptakan
kedaulatan dan kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan
terus berkembang hingga pada perang dunia ke 2. Namun karena
pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak saja yaitu
yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak
mendapatkan pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga
runtuh.

d. Sosialisme
Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri
dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian
pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini
lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian).
Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya
dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis
juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara
bertahap.
Istilah sosialisme mencakup berbagai jenis teori ekonomi dan
sosial, mulai dari teori yang menyerukan pemilikan publik dari
monopoli kekayaan alam tertentu sampai teori sepenuhnya Marxis.
Banyak jenis sosialisme yang mempunyai kesamaan dalam seruan
mereka akan kepemilikan dan kontrol bersama, paling tidak
terhadap beberapa alat produksi tertentu. Orang-orang sosialis
berpendapat bahwa keperluan bersama akan terpenuhi dengan baik
melalui pembagian kerja dan pembagian yang adil dari hasil kerja
tersebut. Mereka menambahkan gagasan tentang pembagian
ekonomis dalam konsep politis yang sederajat. Mereka yang
kecewa dengan kondisi sosial yang diakibatkan oleh revolusi
industri, seperti dapat ditemukan dalam beberapa tulisan penulis
perancis dan inggris abad ke-19 mulai yang mempertanyakan
keadilan dan validitas sistem kapitalis. Di Perancis kembali pada
revolusi tahun 1781 dan pada Francois Babeuf (1760-1797) yang
berpendapat bahwa semua orang mempunyai hak yang sama pada
kekayaan diatas bumi ini. Gagasan bahwa persamaan politik tidak
mencukupi bahwa paling tidak harus ada tingkat persamaan
ekonomi tertentu menyebar alam pemikiran perancis ketika dampak
teknologi dirasakan di Benua Eropa. Henri Saint Simon (1760-
1825), aristokrat yang bertempur dengan Lafayette di Amerika,
menyarankan bahwa hak waris seharusnya dihapuskan, bahwa
setiap orang seharusnya bekerja, dan bahwa resep bagi distribusi
hasil-hasil produksi adalah “dari tiap-tiap orang menurut
kemampuannya, untuk setiap orang menurut kebutuhannya”
Ajaran tentang Ideologi Sosialisme yaitu :
1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan
kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara
kekerasan dan revolusi.
2. Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.
Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: Francois-
Noel Babeuf (1760-1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis
aliran keras, Saint-Simon, Robert Owen (1771-1858), Charles
Fourier (1772-1837), seorang sosialis yang paling utopis, dan
seorang feminisme radikal, Etienne Cabet (1788-1856), seorang
pengacara, Louis-Auguste Blanqui (1805-1881), seorang
revolusioner yang hendak mencapai sosialisme melalui
pemberontakan kaum buruh. Negara yang menganut Ideologi
Sosialisme adalah negara-negara di Eropa Barat seperti Kuba dan
Venezuela.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa
pengertian ideologi telah mengalami pergesarn begitu rupa
sehingga bukan lagi sebagai science of ideas. Ideologi
berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai
gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian
dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi
mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran,
melainkan sebagai keyakinan. Ini berarti bahwa ideologi
merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk menjalani
kehidupan yang lebih maju dan terarah.

B. SARAN
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi.
Banyak ideologi yang digunakan untuk menghasut masyarakat
luas agar mendukung seseorang untuk menjadi pemimpin atau
penguasa. Maka dari itu janganlah begitu mudah menerima
sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah
ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau
tidak.

Anda mungkin juga menyukai