Anda di halaman 1dari 3

1.

Waktu kerja

a. Pentingnya pengaturan waktu kerja

Pengaturan waktu kerja sangat penting dilakuan agar pekerjaan dapat


berjalan secara optimal. Tujuan utama mengatur jam kerja adalah
menemukan kombinasi waktu yang paling tepat bagi anda yang ingin
meningkatkan produktivitas sekaligus membuat hidup anda menjadi
lebih teratur secara keseluruhan. Jam kerja yg berlebihan dan tidak
efisien seperti kerja lembur di luar batas kemampuan akan
mempercepat kelelahan, menurunkan ketepatan, kecepatan dan
ketelitian kerja serta meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan
akibat kerja sehingga tubuh perlu keseimbangan yg ritmis antara
asupan energi dan istirahat.

Waktu istirahat adalah waktu untuk pemulihan setelah melakukan


pekerjaan untuk waktu tertentu. Tujuan dari istirahat yaitu untuk
mencegah terjadinya kelelahan, pemulihan atau penyegaran dan
memberi kesempatan waktu kontak sosial & spiritual. Setiap pekerja
berhak atas istirahat antara jam kerja dalam sehari, sekurang-
kurangnya ½ jam setelah bekerja 4 jam terus-menerus dan waktu
istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja (Pasal 79 Undang-undang
No. 13 Tahun 2003).

b. Waktu kerja di Indonesia

Waktu kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat


dilaksanakan siang hari dan/atau malam hari. Waktu kerja di
Indonesia diatur dalam pasal 77 sampai pasal 85 Undang-undang No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Di beberapa perusahaan, jam
kerja, waktu istirahat dan lembur dicantumkan dalam Perjanjian Kerja
Bersama (PKB). Pasal 77 ayat 1, Undang-undang No.13 Tahun 2003
mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam
kerja. Ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem sebagai
berikut yaitu:
 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu

 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu


untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu

Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam
kerja yaitu 40 jam dalam 1 minggu. Apabila melebihi dari
ketentuan jam kerja tersebut, maka waktu kerja bisa dianggap
masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerja berhak atas
upah lembur. Ada pula pekerjaan-pekerjaan tertentu yang harus
dijalankan terus-menerus, termasuk pada hari libur resmi yang
tercantum dalam pasal 85 ayat 2 Undang-undang No. 13 Tahun
2003. Pekerjaan yang terus menerus kemudian diatur dalam
kepmenakertrans No. 233/Men/2003 tentang jenis dan sifat
pekerjaan yang dijalankan terus-menerus dengan pembagian waktu
kerja ke dalam shift-shift.

c. Hari kerja per minggu ada yang 5 hari/minggu dan 6 hari/minggu

 5 hari per minggu

Keuntungan :

o Karyawan lebih banyak memiliki waktu luang untuk


keluarga, mengerjakan aktivitas dan hobi mereka di
akhir pekan

o Karyawan di luar kota bisa lebih mudah dan lebih


sering pulang kampong dan hari libur menjadi lebih
panjang

Kerugian :

o Jam kerja per hari menjadi lebih panjang


o Perusahaan merasa rugi jika karyawan tidak bekerja
secara maksimal dalam 5 hari kerja

 6 hari per minggu

Keuntungan :

o Jam kerja per hari menjadi lebih singkat dan pulang


lebih awal

o Perusahaan akan merasa untung jika hari kerja


karyawan ditambah

Kerugian :

o Waktu liburnya menjadi lebih pendek dan hanya ada 1


hari libur dalam seminggu

d. Waktu kerja lembur

Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 jam per hari
dan 40 jam per minggu untuk 6 hari kerja atau 8 jam per hari dan 40
jam per minggu dalam 5 hari kerja. Dalam pasal 28 ayat 1 poin b
menyatakan bahwa waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling
banyak 3 jam dalam 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu. Jika karyawan
bekerja melebihi jam kerja tersebut, maka mereka berhak atas upah
lembur. Pada umumnya kerja lembur dinilai kurang produktif dan
tidak efisien, karena memberikan hasil yang kurang memuaskan.
Syarat-syarat melakukan kerja lembur antara lain :

1. Tenaga kerja dalam kondisi sehat menurut dokter

2. Jumlah jam kerja tidak melebihi 50 jam /minggu termasuk jam


kerja lemburnya

3. Bukan pada pekerja tua

4. Makanan tambahan cukup

Anda mungkin juga menyukai