Anda di halaman 1dari 29

PERJANJIAN KERJA,

PERATURAN PERUSAHAAN
DAN PERJANJIAN KERJA
BERSAMA
A. PERJANJIAN KERJA
 Pengikatan diri antara pekerja dan pengusaha bahwa pekerja
menyatakan kesiapan untuk melakukan pekerjaan dan
pengusaha menyatakan kesediaan untuk membayar upah dan
hak-hak pekerja lainnya.
 Perjanjian kerja :
1. Nama, jenis usaha, dan alamat perusahaan;
2. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja
3. Jabatan atau jenis pekerjaan;
4. Tempat pekerjaan besar upah dan cara pembayaran
5. Syarat – syarat kerja yang memuat hak dan
kewajiban pengusaha dan pekerja;
6. Mulai dan jangka waktu berlakunyanya perjanjian
kerja;
7. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat;
8. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja;
B. PERATURAN PERUSAHAAN

Ketentuan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha,


memuat hak dan kewajiban pekerja, kewenangan dan
kewajiban pengusaha serta syarat kerja dan ketentuan
pokok mengenai tata tertib perusahaan
Tujuan Peraturan Perusahaan; menjamin keseimbangan
antara hak dan kewajiban pengusaha memberikan
pedoman bagi pengusaha dan untuk melaksanakan tugas
kewajibannya masing-masing; menciptakan hubungan
yang harmonis, aman dan dinamis antara pekerja dan
pengusaha dalam usaha bersama memajukan dan
menjamin kelangsungan perusahaan; serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya;
KETENTUAN PERATURAN PERUSHAAN ANTARA LAIN
MENGENAI
1. Kriteria penerimaan pegawai;
2. Ketentuan pejanjian kerja;
3. Hari dan waktu kerja;
4. Waktu lembur dan kerja lembur;
5. Skala upah dan tunjangan
6. Hak cuti;
7. Program keselamatan kerja dan kesehatan kerja;
8. Perawatan kesehatan dan pengobatan;
9. Ketentuan dan tindakan disiplin;
10. Pemutusan hubungan kerja dan pesangon;
11. Penyelesaian perselishian;
12. Jaminan sosial dan pensiun;
TUJUAN PERATURAN PERUSAHAAN

1.Menjamin keseimbangan hak dan kewajiban pekerja


2.Menjamin keseimbangan kewenangan dan
kewajiban pengusaha
3.Sebagai pedoman bagi pengusaha dan pekerja
dalam melaksanakan tugas kewajiban
4.Menciptakan hubungan kerja yang harmonis, aman
dan dinamis antara pekerja dan pengusaha
5.Memajukan dan menjamin kelangsungan
perusahaan
6.Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
PERUMUSAN PERATURAN PERUSAHAAN
1. Setiap perusahaan yang mempekerjakan 10 orang atau lebih wajib membuat peraturan
perusahaan (PP)
2. PP disusun oleh pengusaha setelah menerima masukan dari pekerja
3. Setiap rancangan PP diajukan untuk diperiksa oleh pejabat yang berwenang untuk
kemudian disahkan
4. Setiap PP berlaku untuk 2 tahun
5. Perpanjangan atau perubahan PP harus diajukan untuk disahkan oleh pejabat yang
berwenang
6. Pengusaha wajib :
a. memberikan PP kpd setiap pekerja
b. menjelaskan isi PP kpd semua pekerja
c. menempatkan beberapa PP di tempat – tempat yg mudah dicapai oleh pekerja

7. Bila serikat pekerja terbentuk dan minta berunding dngn pengusaha utk merumuskan
PKB pengusaha wajib memenuhinya walaupun masa berlakunya PP belum berakhir.
ISI PERATURAN PERUSAHAAN
a. Kriteria penerimaan pegawai
b. Hari dan waktu kerja
c. Waktu kerja lembur dan upah lembur
d. Hak cuti
e. Skala upah dan tunjangan
f. Program keselamatan dan kesehatan kerja
g. Perawatan kesehatan dan pengobatan
h. Ketentuan dan tindakan disiplin
i. Pemutusan hubungan kerja dan pesangon
j. Penyelesaian perselishan
k. Dana jaminan sosial dan pensiun
PENERIMAAN PEGAWAI

Menyusun dan membuat daftar pegawai, sesuai


dngn lowongan jabatan yang ada
Syarat jabatan
Rekrutmen melalui proses ujian atau tes masuk dan
wawancara
Apabila pengusaha belum yakin mengenai
kecocokan kualifikasi calon pekerja maka diberikan
masa percobaan paling lama 3 bulan dan
diberitahukan kpd pekerja.
HARI DAN WAKTU KERJA
UU N0. 13 Tahun 2003; waktu kerja dalam dua pilihan. 1. 6 hari dlm satu
minggu, maksimum 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. 2. 5 hari dlm
seminggu, maksimum 8 jam satu hari dan 40 jam seminggu. Kelebihan
waktu atau hari maka akan dikenakan lembur.

Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur


Upah kerja lembur sesuai dngn keputusan menteri tenaga kerja dan
transmigrasi N0. 102 Tahun 2004 diatur sbg berikut:
1. Upah biasa se jam 1/173 dari upah sebulan. Pekerja harian yg bekerja 6
hari satu minggu, upah satu bulan adalah 25X upah perhari. Bagi pekerja
harian yg bekerja 5 hari satu minggu, upah satu bulan 21X upah per hari.
Bagi pekerja berdasarkan satuan hasil, upah 1 bln adalah rata2 upah selama
12 bln terakhir.
• Misalnya, Anda memiliki satu karyawan yang bekerja lembur selama 3
jam pada hari Kamis. Gaji bulanan karyawan tersebut termasuk tunjangan
Con toh P erhit un ga n Lem b ur Kary awan

tetap adalah Rp3.000.000. Berapa uang lembur yang harus Anda bayar?
• Pertama, Anda harus menghitung upah sejam dulu.
                       Upah sejam: Rp3.000.000 x 1/173 = Rp17.341
Kedua, karena lembur dilakukan pada hari kerja, maka rate yang berlaku
adalah 1,5x upah sejam pada jam pertama dan 2x upah sejam pada jam-
jam berikutnya.
                       Uang lembur jam pertama: 1,5 x Rp17.341 = Rp26.011
                       Uang lembur jam kedua: 2 x Rp17.341 = Rp34.682
                       Uang lembur jam ketiga: 2 x Rp17.341 = Rp34.682
                      Total upah lembur = Rp26.011 + Rp34.682 + Rp34.682 =
Rp95.375
Contoh kasus:
Seorang karyawan memiliki gaji perbulan sebesar Rp. 4.000.000

Gaji /jam = 4.000.000x1/173 = Rp. 23.121


Gaji /hari jika bekerja 6 hari dalam 1 minggu = 7 jam x Rp. 23.121= Rp.
161.847
Gaji /bulan = Rp. 161.847 x 25 = Rp. 4.047.175
2. Apabila kerja lembur dilakukan pd hari biasa, upah lembur: 1 jam pertama adalah
1,5 kali upah sejam. Satu jam berikutnya: 2 kali upah sejam
3. Bagi perusahaan yg mengikuti alternatif 6 hari kerja dlm seminggu, apabila kerja
lembur dillakukan pd hari istirahat mingguan atau libur resmi, maka upah lembur:
a) Setiap jam dlm 7 jam pertama dibayar sedikit – dikitnya dua kali upah sejam; utk
jam kedelapan dibayar sebesar 3 kali upah sejam; serta utk jam ke sembilan dan
kesepuluh dibayar sebesar 4 kali upah sejam.
b)Apabila hari libur resmi atau hari istirahat mingguan jatuh pada hari kerja pendek,
maka setiap jam dlm 5 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam; jam keenam
dibayar 3 kali upah sejam, dan jam ketujuh dan kedelapan dibayar 4 kali upah
sejam.
4. Bagi perusahaan yg mengikuti 5 hari kerja dlm satu minggu dan kerja lembur
dilakukan pd hari istirahat mingguan atau libur resmi, upah lembur setiap jam kerja
lembur utk jam 8 pertama dibayar 2 kali upah sejam; utk jam kesembilan dibayar 3
kali upah sejam; dan utk kesepuluh dibayar 4 kali upah.
CARA MENGHITUNG UPAH LEMBUR PADA HARI LIBUR BERBEDA
DENGAN HARI KERJA, PADA HARI LIBUR JUGA ADA BEBERAPA
PERBEDAAN PERHITUNGAN DIANTARANYA BAGI YANG BEKERJA 5
HARI SEMINGGU DAN 6 HARI PER MINGGU.

Jam Lembur Ketentuan Upah Lembur Rumus

7 jam pertama 2x Upah/jam 7 jam x 2 x 1/173 x upah sebulan

Jam ke-8 3x Upah/jam 1 jam x 3 x 1/173 x upah sebulan

Jam ke-9 sampai jam ke-10 4x Upah/jam 1 jam x 4 x 1/173 x upah sebulan
CONTOH KASUS
• Rudi bekerja selama 7 jam sehari (Senin – Jumat) dan 5 jam di hari Sabtu atau 40
jam per minggu, dengan 1 hari istirahat yaitu Minggu. Namun karena meningkatnya
jumlah penjualan, perusahaan meminta Rudi untuk kerja lembur 3 jam di hari
Minggu, selama  4 minggu (1 bulan). Rudi memiliki gaji sebesar Rp 5 juta yang
terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. Bagaimana perhitungan upah lembur
yang diperoleh Rudi?
• Hari kerja Rudi per minggu adalah 6 hari.
• Oleh karena Rudi tidak memiliki tunjangan tidak tetap, maka upah pengali
lembur Rudi adalah 100% upah sebulan, yaitu Rp 5 juta.
• Total jam lembur adalah 4 x 3 jam = 12 jam
• Jika waktu kerja lembur jatuh pada hari libur/istirahat sesuai dengan rumus di atas,
yaitu :
• 7 jam pertama = 7 jam x 2 x 1/173 x Rp 5.000.000 juta = Rp 404.600
• Jam ke 8 =  1 jam x 3 x 1/173 x Rp 5.000.000 juta = Rp 86.700
• Jam Selanjutnya = 4 jam x 3 x 1/173 x Rp 5.000.000 juta = Rp 462.400
• Total upah lembur Rudi = Rp. 404.600 + Rp. 86.705 + 462.400 = Rp 953.700
CONTOH KASUS (LIMA HARI KERJA)

Jam Lembur Ketentuan Upah Lembur Rumus

8 jam pertama 2x Upah/jam 8 jam x 2 x 1/173 x upah sebulan

Jam ke-9 3x Upah/jam 1 jam x 3 x 1/173 x upah sebulan

Jam ke-10 sampai


4x Upah/jam 1 jam x 4 x 1/173 x upah sebulan
jam ke-11
• Ricky bekerja selama delapan jam sehari atau 40 jam per minggu, dengan dua hari istirahat
yaitu Sabtu dan Minggu. Namun karena adanya proyek tertentu, perusahaan meminta Ricky
untuk kerja lembur dan masuk di hari Sabtu selama enam jam.Ricky memiliki gaji sebesar Rp
3,8 juta yang terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap. Bagaimana
perhitungan upah lembur yang diperoleh Ricky?
• Hari kerja Ricky per minggu adalah 5 hari.
• Oleh karena Ricky memiliki tunjangan tidak tetap, maka upah pengali lembur Ricky adalah
75% upah sebulan, yaitu 75% x Rp 3,800.000 juta = Rp 2,850.000 juta.
• Total jam lembur adalah 6 jam
• Jika waktu kerja lembur jatuh pada hari libur/istirahat, upah lembur dihitung 2 kali upah per
jam untuk delapan jam pertama kerja. Sesuai dengan rumus di atas, maka upah lembur Ricky:
• 6 jam kerja x 2 x 1/173 x Rp 2,850.000 juta = Rp 197.688,-
PENGUPAHAN DAN JAMINAN SOSIAL

Upah dibayarkan di lokasi atau tempat kerja atau dikantor


perusahaan. PP harus menentukan cara pembayaran upah misal
setiap minggu, atau setiap hari jumat sekali dalam dua minggu,
atau setiap akhir bulan.
Apabila upah terlambat dibayar, melebihi 3 hari maka
pengusaha wajib membayar tambahan:
1.Lima persen setiap hari keterlambatan mulai hari ke empat
s/d hari kedelapan
2.Satu persen setiap hari keterlambatan mulai hari kesembilan
hingga maksimum 50% dlm satu bulan berjalan tsb.
3.Bunga atas upah per bulan sebesar bunga yg ditetapkan bank
utk kredit perusahaan yg bersangkutan, bila keterlambatan
PEKERJA SAKIT LEBIH DARI SATU HARI DNGN PEMBUKTIAN
SUKET DOKTER, TETAP MENDAPATKAN UPAH, APABILA
PEKERJA SAKIT DLM WAKTU LAMA YG DIBUKTIKAN DNGN
SUKET DOKTER DITENTUKAN OLEH PERUSAHAAN MAKA
PENGUSAHA WAJIB MEMBERIKAN UPAH:

Empat bulan pertama : 100 % upah


Empat bulan kedua paling sedikit : 75 % upah
Empat bulan ketiga paling sedikit : 50%
Untuk bulan bulan selanjutnya dibayar 25% upah
hingga pentusan hubungan kerja dilakukan
ATAS PERMINTAAN PEKERJA, PENGUSAHA
MEMBERIKAN IZIN DAN WAJIB MEMBAYAR UPAH
PEKERJA YG TDK MASUK KERJA KRN URUSAN
PRIBADI DAN URUSAN KELUARGA YAITU:

 3 hari bila pekerja sendiri kawin


 2 hari bila istri melahirkan
 2 hari bila menyunatkan atau membaptiskan
anak
 2 hari bila mengawinkan
 2 hari bila anggota keluarga meninggal dunia
ISTIRAHAT MINGGUAN DAN HAK CUTI
Pekerja yg bekerja 6 hari berturut2 dlm satu minggu
diberikan istirahat mingguan selama satu hari, apabila ada
pekerjaan mendesak pekerja diminta bekerja lembur pada
hari istirahat mingguan tsb, hrs istrirahat tetap harus diganti
minggu berikutnya.
Pekerja yg sudah bekerja selama 12 bulan berturut-turut
berhak atas istirahat tahunan/cuti paling sedikit 12 hari kerja
dngn mendapat upah
Pekerja wanita yang akan melahirkan berhak cuti hamil
selama 1,5 bulan sebelum dan sesudah melahirkan atau
gugur kandungan, pengajuan selambat2nya 1 minggu
sebelum cuti.
KESELAMATAN KERJA DAN PERLENGKAPAN KERJA

 Pengusaha harus mengupayakan menghindari kecelakaan kerja jauh


sebelum kegiatan inti usaha dimulai yakni; pemilihan lokasi dan disain
bangunan.
 Pengusaha membentuk panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja
(P2K3), menyusun potensi kecelakaan, menyediakan saran pencegahan
kecelakaan, mengawasi pekerja dalam menggunakan alat2 kerja dan
pelindung serta menyusun rencana tindakan penyelamatan darurat
termasuk cara2 evakuasi.
 Setiap pekerja hrs mejaga keselamatan dirinya sendiri, keselamatan
pekerja yg lain, dan keselamatan gedung, alat2 kerja dan aset lainnya
 Pekerja wajib memakai alat2 keselamatan kerja yg telah disediakan oleh
perusahaan, mengikuti/mematuhi ketentuan mengenai keselamatan kerja
dan perlindungan kerja yg berlaku.
 Pekerja berhak melaporkan kpd pimpinan/atasan apabila menemukan
TATA TERTIB DAN TINDAKAN DISIPLIN
 Pengusaha mewajibkan pekerja tepat waktu utk hadir di tempat tugas masing2 sesuai dngn
waktu yg telah ditetapkan, serta meninggalkan pekerjaan utk pulang sesuai dngn waktu yg
sudah ditetapkan.
 Pekerja wajib memberitahukan kpd pimpinan perusahaan apabila ada perubahan2 atas status
dirinya, susunan keluarganya, perubahan alat dsb.
 Pekerja di larang membawa atau menggunakan barang atau alat milik perusahaan keluar dari
lingkungan perusahaan tanpa ijin pimpinan perusahaan atau yg berwenang.
 Pekerja dilarang meminum –minuman keras, mabuk di tempat kerja, membawa atau
menyimpan atau menyalahgunakan obat2am terlarang.
 Pekerja dilarang membawa senjata api atau senjata tajam ke dalam lingkungan kerja, pekerja
dilarang melakukan tindakan kejahatan.
 Pekerja dilarang membujuk pengusaha atau teman sekerja utk melakukan sesuatu perbuatan
yg bertentangan dgn hukum atau kesusilaan perbuatan yg bertentangan dngn hukum atau
kesusilaan serta peraturan yg berlaku.
PENGUSAHA DPT MEMBERIKAN SURAT PERINGATAN
KPD PEKERJA YG MELAKUKAN PELANGGARAN TATA
TERTIB KERJA PERUSAHAAN ANTARA LAIN, SBB:

a.Sering datang terlambat atau pulang mendahului


waktu yg ditentunkan;
b.Tidak mematuhi ketentuan2 yg berlaku di perusahaan;
c.Menolak perintah yg layak;
d.Melalaikan kewajiban secara serampangan;
e.Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun telah
diberikan bimbingan dan petunjuk kerja;
UANG PESANGON, UANG PENGHARGAAN MASA
KERJA DAN GANTI KERUGIAN
UU N0. 13 Thn 2003 menetapkan besar uang pesangon bagi pekerja yg diberhentikan krn
kesalahan ringan:
 1 bulan upah bila masa kerja kurang dari 1 tahun;
 2 bulan upah bila masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun;
 3 bulan upah bila masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun;
 4 bulan upah bila masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun;
 5 bulan upah bila masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun;
 6 bulan upah bila masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun;
 7 bulan upah bila masa kerja 6 tahun atau lebih;
 8 bulan upah bila masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun;
 9 bulan upah bila masa kerja 8 tahun atau lebih;
BESAR UANG PESANGON MASA KERJA ADALAH:
 2 bulan upah bila masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6
tahun;
 3 bulan upah bila masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9
tahun;
 4 bulan upah bila masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9
tahun;
 5 bulan upah bila masa kerja 12 tahun atau lebih akan tetapi kurang dari
15 tahun;
 6 bulan upah bila masa kerja 15 tahun atau lebih akan tetapi kurang dari
18 tahun;
 7 bulan upah bila masa kerja 18 tahun atau lebih akan tetapi kurang dari
21 tahun;
 8 bulan upah bila masa kerja 21 tahun atau lebih akan tetapi kurang dari
Uang Penggantian Hak mencakup :
1.Penggantian istirahat tahunan belum diambil (cuti)
dan belum gugur
2.Uang penggantian perumahan dan pengobatan
ditetapkan 15% dari uang pesangon dan uang PMK
C. ISI PERJANJIAN KERJA BERSAMA
1. Isi perjanjian PKB
PKB Memuat penegasan pengakuan serikat pekerja dan hak-
haknya berupa kesediaan pengusaha menyediakan fasilitas dan
izin thp serikat pekerja seperti:
1.Ruangan kantor beserta perlengakapan termasuk papan
nama;
2.Hak mengadakan pertemuan dengan para anggota;
3.Hak pimpinan serikat pekerja untuk meninggalkan pekerjaan
dlm rangka tugas organisasi atau memenuhi panggilan
pemerintah guna kepentingan organisasi atau kepentingan
negara dngn tetap mendapatkan upah penuh;
4.Kesediaan perusahaan utk melakukan pemotongan iuran
2. MANFAAT PERJANJIAN KERJA BERSAMA
a. Sebagai pedoman bagi pengusaha menjalankan kewajibannya dan
penegasan atas kewenangan pimpinan perusahaan;
b. Sebagai pedoman bagi pekerja menjalankan kewajibannya dan
memperoleh hak-haknya serta untuk mengakui dan menghormati
kewenangan pemerintah;
c. Mempertegas pengakuan pengusaha atas kehadiran dan peranan serikat
pekerja serta fasilitas yang dieroleh serikat pekerja;
d. Untuk mengisi kekosongan hukum untuk mengenai syarat-syarat kerja
yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan;
e. Sebagai acuan atau referensi untuk meyelesaiakan keluh kesah pekerja,
perbedaan tafsir peraturan antara pengusaha dan serikat pekerja.
f. Untuk menciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis untuk
didukung oleh suasana musyawarah dan kekeluargaan dalam perusahaan,
ketenangan kerja bagi pekerja, kepastian usaha bagi pengusaha,
berkurangnya perselisihan dan gangguan produksi.

Anda mungkin juga menyukai