Anda di halaman 1dari 10

Waktu Kerja

Pasal 77
1. Setiap pengusaha wajib melaksanakan
ketentuan waktu kerja
2. Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 meliputi :

No Hari Jam Minggu Hari Kerja

a 1 7 40 6
b 1 8 40 5
Waktu Kerja
Ps. 78,
1. Pengusaha yang memperkerjakan pekerja /buruh
melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam
pasal 77, harus memenuhi :
a. ada persetujuan pekerja/buruh ybs
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan
paling banyak 3(tiga)jam dalam waktu 1(satu) hari
dan 14 (empat belas) jam dalam satu minggu
2. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh
melebihi waktu kerjasebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 wajib membayar upah kerja lembur
Waktu Kerja;
Memperkerjakan lebih dari waktu kerja
sedapat mungkin harus dihindarkan karena TK harus punya waktu yang
cukup untuk istirahat dan memulihkan kebugarannya

6 Hari Kerja 5 hari Kerja

Hari Juml Kerja Istirahat Juml Kerja Istirahat


Senin 7 8 - 16 12 - 13 8 8 - 16 12 - 13.
Selasa 7 8 - 16 12 - 13 8 8 - 16 12 - 13.
Rabu 7 8 - 16 12 - 13 8 8 - 16 12 - 13.
Kamis 7 8 - 16 12 - 13 8 8 - 16 12 - 13.
Jum’at 6,5 8 - 16 11.30 - 13 7,5 8 - 16 11.30 - 13.
Sabtu 5,5 8 - 14 12 - 13
40 39,5
Perhitungan Upah Lembur
 Komponen upah sebagai dasar perhitungan lembur
- Upah pokok + tunjangan tetap (tunjangan masa kerja &
tunjangan
keterampilan (bila ada)
 Jenis Lembur
A. Lembur pada hari kerja
- Untuk jam kerja lembur pertama dibayar 1,5 kali upah sejam
- Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya dibayar 2 kali upah
sejam, contoh :
Hari Senin, Shift I lembur s/d 18.00
Total jam lembur adalah 3,5 Jam (14.30 – 18.00)
1 jam pertama X 1,5 = 1,5 Jam
2 ,5 Jam berikutnya X 2 = 5 Jam
Total = 6,5 Jam
Perhitungan Upah Lembur

 Perhitungan pembayaran
- Upah sejam jika karyawan (non staff)
dengan masa kerja 1 tahun =
1/173 x (538.000 + 1000 + 4950)
UMR + Premi masa kerja+
P.Ketramp
= 1/173 x (543.950) = 3.144,2
Maka pembayaran lembur 3,5 jam
kerja lembur
= 6,5 jam x Rp. 3,144,2 = Rp.
20,347
Perhitungan Upah Lembur
B. Lembur pada hari libur (Sabtu/Minggu/Libur Nasional)
- Jam kerja lembur pertama s/d jam ke tujuh dibayar 2
kali upah sejam
- Jam kerja lembur ke 8 dibayar 3 kali upah sejam
- Jam kerja lembur ke 9 dibayar 4 kali upah sejam
Contoh;
Hari Sabtu lembur dari jam 06.00 – 14.00, total jam kerja
lembur adalah 7,5 jam, maka perhitungannya
7 X 2 = 14
0,5 x 3 = 1,5---------- Total 15,5 jam,
maka pembayaran lembur = 15,5 X Rp. 3.144,2 = Rp.
48,736
Waktu Istirahat, Ps. 79
1. Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerjanya
2. Waktu istirahat dan cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 meliputi :
a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah
bekerja selama 4 jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak
termasuk jam kerja
b. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam satu minggu atau 2 hari
untuk 5 hari kerja
Dalam 1 minggu
c. Cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 (dua) belas hari kerja setelah pekerja
yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus menerus
d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan
pada tahun ke tujuh dan kedelapan masing-masing 1 bulan bagi pekerja
bekerja selama 6 tahun secara terus menerus, dengan ketentuan tidak
berhak lagi atas istirahat tahunan dalam dua tahun berjalan dan selanjutnya
berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 tahun
Pasal 80
Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya
kepada pekerja untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan
oleh agamnya
Waktu Istirahat
Pasal 81
1. Pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari
pertama dan kedua pada waktu haid
Pasal 82
Pekerja perempuan berhak memperoleh
Istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 bulan
sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan
Pasal 84
Pekerja yang menggunakan hak waktu istirahat sebagaimana pasal
tersebut diatas berhak mendapat upah penuh
Pasal 85
1. Pekerja tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi
2. Pekerja dapat mempekerjakan pekerja untuk bekerja pada hari libur
resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dan
dijalankan terus menerus atau pada keadaan lain berdasarkan
kesepakatan antara pekerja dengan pengusaha
3. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja sebagaimana maksud diatas,
wajib membayar upah lembur
WAKTU ISTIRAHAT /CUTI
Keadaan dimana pekerja tidak masuk kerja yang diijinkan untuk tertentu
dengan tetap berhak mendapat upah
Tujuan :
Untuk memulihkan dan menjamin kesegaran Jasamani dan Rohani
1. Waktu Istirahat / Jam Kerja
2. Istirahat Mingguan
3. Hari Libur resmi (Tap Pemerintah)
4. Istirahat Tahunan
5. Istirahat Panjang / Cuti Besar
6. Istirahat Haid
7. Istirahat / Cuti melahirkan
8. Cuti alasan Penting
1. Orang Tua Meninggal 1 Hari
2. Menyunatkan anak 1 Hari
3. Mertua meninggal 1 Hari
4. Istri / Suami meninggal 2 Hari
5. Tenaga Kerja Sakit 1 Hari
6. Tenaga Kerja menikah 3 Hari

Anda mungkin juga menyukai