Anda di halaman 1dari 11

RESIKO

KERJA LEMBUR
TERHADAP KESEHATAN

Makalah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan
Dosen Pengampu : Drs. Tugiyono, M.Si, Ph.D

Oleh

IRAWAN BUDI WASKITO


NPM 1928021015

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Resiko
Pekerjaan Terhadap Kesehatan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami berterima kasih juga pada Bapak Drs. Tugiyono, M.Si, Ph.D selaku dosen Mata Kuliah
Kesehatan Lingkungan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Resiko Pekerjaan Terhadap Kesehatan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Penyusun
DAFTAR ISI

                                                

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

BAB I. Pendahuluan ...............................................................................................4

A. Latar Belakang .................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5

C. Tujuan ............................................................................................................... 5

D. Manfaat ............................................................................................................. 5

BAB II. Pembahasan ............................................................................................. 6

A. Pengertian Kerja Lembur ……………........................................................... 6

B. Keuntungan Kerja Lembur …………….…………………….………..….. … 7

C. Dampak Negatif Kerja Lembur Bagi Kesehatan ….………………………... . 7

BAB III. Penutup

1.Kesimpulan………..………………………………………...……….….….…. 10

2.Saran………………………..……………………………………….…….…... 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………..……………………...……… .. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara mengenai kerja lembur maka kita berbicara tentang suatu keadaan dan atau
kegiatan bekerja dimana berawal dari pengusaha yang dituntut untuk mengejar target
produksi untuk meningkatkan output perusahaan di pasaran dimana salah satu cara untuk
merealisasikan hal itu adalah dengan meminta buruh atau pekerja melakukan pekerjaanya di
luar jam normal. Normal disini dapat diartikan bahwa buruh bekerja lebih lama di dalam
suatu perusahaan. Adalah suatu runtutan kegiatan bekerja yang lama waktunya menyimpang
daripada yang seharusnya.

Kebijakan permintaan kerja lembur merupakan suatu pilihan oleh perusahaan yang memang
diperbolehkan menurut undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia karena ada suatu alas
an ataupun faktor yang menuntut perusahaan meminta para pekerjanya untuk bekerja diluar
jam normal.

Pada hakekatnya, kerja lembur adalah suatu hak bagi pekerja atau buruh. Makna dari hak
tersebut adalah pekerja dapat memutuskan dan memilih apakah akan melakukan pekerjaan
lembur seperti yang dimintakan oleh pengusaha atau majikan.

Ada beberapa alasan yang mempengaruhi / menyebabkan perusahaan meminta atau


memerlukan para buruhnya untuk melakukan kerja lembur, diantaranya sebagai berikut :
a. Dinamika perekonomian yang semakin maju dan pesat
b. Mengejar target produksi yang sudah dicanangkan oleh perusahaan
c. Memanfaatkan sebaik-baiknya Sumber daya Manusia dari buruh
d. Ada kesempatan baik dalam pasar yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan
e. Sudah menjadi kebiasaan atau budaya dalam internal perusahaan

B.   Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan kerja lembur?
2. Apakah keuntungan kerja lembur?
3. Apakah dampak negatif dari kerja lembur bagi kesehatan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kerja lembur
2. Untuk mengetahui keuntungan kerja lembur
3. Untuk mengetahui dampak negatif dari kerja lembur bagi kesehatan

D. Manfaat
1. Memberikan informasi bagi masyarakat khususnya pekerja tentang dampak positif dan
negatif dari sering kerja lembur terutama terkait kesehatan.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik perusahaan dalam menetapkan peraturan
perusahaan terkait lembur karyawan/pekerja.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan
peraturan dan perundang-undangan ketenagakerjaan khususnya terkait hak dan kewajiban
karyawan/pekerja saat ini dan yang akan datang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerja Lembur


Kerja lembur atau Overtime adalah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, atas dasar
perintah atasan, yang melebihi jam kerja biasa pada hari-hari kerja, atau pekerjaan yang
dilakukan pada hari istirahat mingguan karyawan atau hari libur resmi.

Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari untuk 6 hari kerja dan 40
jam dalam seminggu atau 8 jam sehari untuk 8 hari kerja dan 40 jam dalam seminggu atau
waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan
Pemerintah (Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri no.102/MEN/VI/2004).

Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam/hari dan 14 jam dalam 1
minggu diluar istirahat mingguan atau hari libur resmi.

Ketentuan kerja lembur (Pasal 6 Peraturan Menteri no.102/MEN/VI/2004):


1. Untuk melakukan kerja lembur harus ada perintah tertulis dari pengusaha dan
persetujuan tertulis dari pekerja/buruh yang bersangkutan.
2. Perintah tertulis dan persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk daftar pekerja/buruh
yang bersedia bekerja lembur yang ditandatangani oleh pekerja/buruh yang
bersangkutandan pengusaha.
Peraturan Ini berlaku untuk semua karyawan golongan I – III. Prinsip kerja lembur pada
dasarnya bersifat sukarela, kecuali dalam kondisi tertentu pekerjaan harus segera
diselesaikan untuk kepentingan perusahaan.

B. Keuntungan Kerja Lembur


Bagi karyawan/pekerja, penerapan kerja lembur mempunyai “advantage” yang bagus bagi
mereka. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
a. Ada pemasukan lebih kepada karyawan/pekerja berupa upah dari hasil kerja lembur
tersebut
b. Karyawan/pekerja dapat memaksimalkan masa produktifnya untuk mencari penghasilan
tambahan.

Akan tetapi kerja lembur bisa diterapkan kepada karyawan suatu perusahaan apabila telah
ada persetujuan dari kedua belah pihak secara tertulis ataupun lisan. Dengan implikasi bahwa
pengusaha berkewajiban memberikan upah ekstra kepada karyawan yang telah melakukan
kerja lembur sesuai dengan amanat perundang-undangan dan sebagai penghargaan bagi
pekerja yang telah melakukan kegiatan di luar jam kerja standar. Apabila pekerja tidak
menghendaki maka tidak dapat dipaksakan kepada pekerja tersebut untuk melakukan kerja
lembur.

C. Dampak Negatif Kerja Lembur Bagi Kesehatan


Jumlah jam kerja yang dianggap normal dan masih dalam batas wajar adalah sekitar 40 jam
per minggu. Secara umum, kerja lembur kerap dijadikan sebagai salah satu jalan pintas dalam
menambah penghasilan. Tapi hati-hati, meski berpontensi menambah penghasilan, bahaya
kerja lembur sering dikaitkan dengan munculnya beragam penyakit tertentu, terutama jika
dilakukan secara berlebihan.

Berikut adalah berbagai bahaya kerja lembur yang patut karyawan/pekerja waspadai:
a. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
Kerja lembur kerap diidentikkan sebagai contoh karyawan teladan. Namun
waspadalah, kerja lembur juga bisa memunculkan penyakit berbahaya. Salah satunya
adalah penyakit jantung.
Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan, pekerja yang melakukan lembur selama
tiga jam atau lebih setiap harinya berisiko lebih tinggi terkena penyakit
kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
b. Meningkatkan risiko terkena depresi
Selain meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, ternyata kerja lembur juga bisa
meningkatkan risiko depresi. Risiko terkena depresi bagi mereka yang bekerja 11 jam
atau lebih setiap hari cenderung meningkat dua kali lipat dibandingkan mereka yang
bekerja 7-8 jam per hari.
Jam kerja yang panjang tidak hanya menguras kemampuan fisik tubuh, tapi juga
berdampak kepada kinerja otak. Menurut salah seorang peneliti, jam kerja yang
kelewat panjang akan mengikis waktu pekerja untuk menikmati waktu bersantai.
Selain itu, lembur juga mengurangi jam tidur.
c. Meningkatkan risiko kecelakaan kerja
Saat menjalani pekerjaan shift tambahan, atau dengan kata lain bekerja lembur,
seseorang dapat mengalami kelelahan dan sulit berkonsentrasi. Hal ini tentunya akan
memengaruhi performa kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja akibat bahaya
kerja lembur.
Penelitian di Korea Selatan menunjukkan bahwa para pekerja lembur yang
mengoperasikan mesin ataupun yang bekerja di kantor memiliki risiko untuk
mengalami kecelakaan kerja atau melakukan kesalahan ketika bekerja hingga 2 kali
lipat lebih lama.
d. Meningkatkan risiko terkena kanker
Ketika bekerja lembur, tubuh akan mengalami stres lebih tinggi, baik secara fisik
maupun mental. Dalam jangka panjang, dampak stres akibat kerja lembur ini ternyata
juga turut meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, seperti kanker usus besar,
kanker paru, kanker payudara, dan kanker prostat. Faktor yang diduga berperan dalam
meningkatnya risiko ini adalah adanya peradangan kronis; kebiasaan kurang sehat
sewaktu kerja lembur, seperti merokok; dan kurangnya waktu berolahraga karena
harus bekerja lembur.
e. Ketegangan mata
Menatap layar komputer sepanjang hari merupakan penyebab utama ketegangan mata.
Gejala kondisi tersebut bervariasi mulai dari sakit kepala, mata kering, atau
pandangan kabur. Namun ternyata bukan cuma orang yang bekerja dengan komputer
saja yang akrab dengan penyakit ini. Para sopir yang harus mengendarai kendaraan
dalam waktu lama juga mengalaminya.
f. Dimensia
Penelitian yang dipublikasikan tahun 2009 menunjukkan bahwa mereka yang
workaholic di usia muda lebih beresiko menderita demensia saat menginjak usia tua.
Studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology itu
menemukan, karyawan yang bekerja lebih dari 55 jam dalam seminggu mengalami
masalah dengan daya ingat, daya nalar, dan kosa kata. Masalah-masalah tersebut
bahkan semakin parah seiring dengan terus bertambahnya jumlah jam kerja mereka.
g. Terlalu banyak duduk
Mereka yang pekerjaannya mengharuskan untuk duduk di belakang meja harus
menyadari bahwa gaya hidup sedentari tersebut berbahaya bagi kesehatan. Cukup
banyak riset yang menyatakan orang yang terlalu banyak duduk beresiko tinggi
menderita diabetes, obesitas, kanker, atau serangan jantung. Malah, menurut peneliti
dari University of Missouri, orang yang terlalu banyak duduk, meski mereka
meluangkan waktu berolahraga, tetapi beresiko tinggi menderita penyakit kronis
seperti diabetes atau perlemakan liver.
BAB III
PENUTUP

 1. Kesimpulan
Kerja lembur memiliki keuntungan bagi karyawan/pekerja dan perusahaan tetapi juga dapat
menimbulkan efek negative bagi kesehatan

2. Saran
a. Managemen perusahaan dapat mengatur jam kerja dan waktu lembur (baik melalui
Peraturan Perusahaan maupun Perjanjian Kerja Bersama) sepanjang masih sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Perintah lembur  harus atas persetujuan karyawan yang bersangkutan berdasarkan  ketentuan
Pasal 78 ayat (1) dan ayat (2)
c. Buatlah semacam rencana kerja harian atau mingguan untuk menghindari keterlambatan
penyelesaian kerja
d. Untuk menghindari bahayanya, lakukan lembur sebatas untuk mengejar ketertinggalan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-UndangNo.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


2. Kepmenakertrans No. Kep-233/Men/2003 Tahun 2003 tentang Jenis dan Sifat
Pekerjaan yang Dijalankan Secara Terus Menerus
3. https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-45318335
4. https://lifestyle.kompas.com/read/2012/01/31/11004220/7.Alasan.Tak.Boleh.Serin
g.Kerja.Lembur.?page=all
5. https://www.alodokter.com/kejar-kekayaan-lewat-lembur-sekaligus-dapat-
penyakit

Anda mungkin juga menyukai