Anda di halaman 1dari 5

ILMU SOSIAL DAN PERILAKU

SOAL DAN JAWABAN

Disampaikan Dalam Rangka


Ujian Akhir Semester (UAS)
Dosen Pengampu : Dr. Hartoyo, M.Si

Oleh

IRAWAN BUDI WASKITO


NPM 1928021015

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Untuk mensukseskan program pembangunan kesehatan pada suatu
komunitas lokal, semakin disadari pentingnya menggunakan pendekatan
bottom-up melalui pemberdayaan. Apa saja yang perlu diperhatikan agar
pemberdayaan itu berhasil?

Jawab

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang membangun manusia atau


masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku
masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat untuk pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan

Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat
yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat,
dan mengorganisir diri masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat
dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha,
kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, dan
masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan kesehatan yang
dihadapi oleh masyarakat.

Salah satu proses atau rencana yang sering dilakukan dalam melakukan
pembangunan kesehatan terutama pada komunitas lokal adalah dengan
menggunakan sistem pembangunan yang bersifat Buttom Up.

Pendekatan bottom up yang di artikan sebagai perencanaan pembangunan


kesehatan desa dari bawah ke atas adalah perencanaan pembangunan kesehatan
yang dibuat oleh pemerintahan desa bersama lembaga masyarakat desa dengan
melibatkan semua unsur lapisan di masyarakat. Semua unsur yang ada di
masyarakat turut serta dalam pembangunan kesehatan desa, oleh sebab itu
pendekatan bottom up dapat dikatakan sebagai pendekatan pembangunan
kesehatan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.
Pendekatan buttom up terdapat manfaat serta tujuan yang dapat dicapai dalam
semua tahapan dalam proses pembangunan kesehatan desa, ialah:
1. Mengikutsertakan semua kelompok kepentingan dalam setiap tahapan
proses pembangunan kesehatan desa
2. Menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap setiap tahapan proses
pembangunan kesehatan
3. Dihargainya inisiatif msayarakat dalam setiap tahapan proses
pembangunan kesehatan desa
4. Munculnya kemandirian dari masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang ada di lingkungannya.

Selain itu dengan adanya pendekatan bottom up ini dapat terjadi proses exchange
antara masyarakat dan pemerintah. Hasil penelitian dari Bryant dan White (1985)
yang mengemukakan bahwa pendekatan buttom up dalam perencanaan
pembangunan kesehatan desa sangat efektif karena masyrakat dapat memberi
tanggapan atau feedback kepada pihak pemerintah mengenai hal-hal menyangkut
jawaban, tanggapan, laporan, keluhan, dll. Tidak hanya itu dengan pendakatan
buttom up aspirasi, pemintaan atau tuntutan masyarakat dapat tersalurkan.

Prinsip prinsip Dasar Pemberdayaan Masyarakat, Rubin (dalam Sumaryadi,


2005:9496) mengemukakan lima prinsip dasar pemberdayaan masyarakat
diantaranya adalah sebgaai berikut:
1. Pemberdayaan komunitas memerlukan breakeven dalam setiap kegiatan
yang dikelolanya, meskipun berbeda dengan organisasi bisnis, di mana
dalam pemberdayaan komunitas keuntungan yang diperoleh
didistribusikan kembali dalam bentuk program atau kegiatan pembangunan
lainnya.
2. Pemberdayaan masyarakat selalu melibatkan partisipasi masyarakat baik
dalam perencanaan maupun pelaksanaan yang dilakukan
3. Dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, kegiatan pelatihan
merupakan unsur yang tidak bisa dipisahkan dari usaha pembangunan fisik
4. Dalam implementasinya, usaha pemberdayaan harus dapat
memaksimalkan sumber daya, khususnya dalam hal pembiayaan
5. Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dapat berfungsi sebagai
penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan
kepentingan masyarakat yang bersifat mikro
Salah satu bentuk inovasi sosial dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
adalah “digital social innovations”. Jelaskan dengan contoh

Jawab

Di era digital 4.0 ini, tidak dapat dipungkiri segala aspek kehidupan kita berkaitan
dengan inovasi teknologi digital. Berbagai kemudahan telah teknologi hadirkan,
mulai dari penyedia jasa ojek online, pembayaran menggunakan aplikasi
pembayaran, pesan makanan online, travel online, jual beli online dan lain
sebagainya.

Sejalan dengan perkembangan inovasi tersebut, bidang kesehatan pun, harus


mengikuti perkembangan tersebut dengan inovasi-inovasi berbasis digital untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat sesuai tujuan pembangunan kesehatan..

Layanan kesehatan online dan sistem pendukung kinerja dan manajemen fasilitas
pelayanan kesehatan dirasa sangat perlu untuk berbenah dengan memaksimalkan
teknologi IT guna mencapai efektifitas dan efisiensi sumber daya.

Contoh “digital social innovations” :


Aplikasi SehatPedia
Yaitu inovasi digital sosial bagi masyarakat berupa aplikasi yang dapat di unduh
melalui ponsel (HP) yang memiliki fitur-fitur antara lain :
- Health Chat (konsultasi kesehatan)
- Health Artikel (artikel kesehatan)
- Healthcare (informasi fasilitas kesehatan)
- Life Fit (pola hidup sehat)
- E-Policy (himpunan peraturan kesehatan)
- E-Magz (kumpulan majalah kesehatan digital)
- E-Journal (kumpulan jurnal kesehatan dokter) dan
- Medical-ID (data kesehatan individu)

Anda mungkin juga menyukai