Anda di halaman 1dari 13

BAB 6

MEMPERKUAT KOMITMEN
KEBANGSAAN
Kelompok 3
M.Dirly yaszani Pratama
Keyza ziyadatullah pasya
Alvino Rahman
Daffa Raihan firliano
Meldy Darmawan sugar
A. Semangat dan Komitmen
Kebangsaan Pendiri Negara
Bangsa Indonesia lahir dan bangkit melalui sejarah
perjuangan bangsa yang pernah dijajah oleh Belanda
dan Jepang. Akibat penjajahan, bangsa Indonesia
sangat menderita, tertindas lahir dan batin, mental
dan materiil, mengalami kehancuran di bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan
keamanan hingga sisa-sisa kemegahan dan kejayaan
Nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit yang
dimiliki rakyat di bumi pertiwi, sirna dan hancur tanpa
sisa.
Berikut ini kalian dapat mengkaji bagaimana keras
dan sulitnya perjuangan pendiri negara, yaitu Ir.
Soekarno dan Mohammad Hatta dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

a. Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno
yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar,
Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta,
21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Perjuangan Ir. Soekarno didasarkan semangat dan
komitmen akan kemerdekaan Indonesia. Untuk
meraih kemerdekaan, pergerakan
perjuangan harus terorganisasi.
Maka, bersama teman-temannya, Ir.
Soekarno pada tanggal 4 Juli 1927
mendirikan PNI (Partai Nasional
Indonesia) pada tanggal 4 Juli 1927.
Komitmen dan perjuangan Soekarno
untuk kemerdekaan menyebabkan
Soekarno ditangkap dan pada
tanggal 30 Desember 1929 Soekarno
dijebloskan ke penjara Banceuy,
Bandung.
B.MOHAMMAD HATTA
Dr. H. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus
1902. Moh. Hatta merupakan organisatoris, aktivis partai
politik, negarawan, proklamator, pelopor koperasi, dan
wakil presiden pertama di Indonesia.
Sampai pada tahun 1921, Hatta menetap di Rotterdam,
Belanda dan bergabung dengan sebuah perkumpulan
pelajar tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging.
Mulanya, organisasi tersebut
hanyalah merupakan organisasi
perkumpulan bagi pelajar, tetapi
segera berubah menjadi organisasi
pergerakan kemerdekaan saat tiga
tokoh Indische Partij (Suwardi
Suryaningrat, Douwes Dekker, dan
Tjipto Mangunkusumo) bergabung
dengan Indische Vereeniging yang
kemudian berubah nama menjadi
Perhimpunan Indonesia (PI).
B. Bentuk-Bentuk Semangat Komitmen
Kebangsaan Yang Ditujukan Pendiri
Negara
Semangat menggandung arti tekad dan dorongan
hati yang kuat untuk mencapai keinginan atau
hasrat tertentu. Pelajar bersemangat belajar untuk
meyongsong masa depan dan untuk membangun
bangsa Indonesia
Untuk memperoleh tentang nilai-nilai 45 yang
berkembang pada setiap zaman, diadakan
periodisasi sebagai berikut:
1. Periode 1: Masa Sebelum Pergerakan Nasional
2. Periode II: Masa Pergerakan Nasional
3. Periode III: Masa Proklamasi dan Perang
Kemerdekaan 4. Periode IV: Masa Peruangan
Mengisi Kemerdekaan
Semangat 45 adalah dorongan dan menifestasi
dinamis dari jiwa 45 yang membangkitkan
kemauan untuk berjuang merebut kemerdekaan
bangsa.
C. Negara Kesatuan Republik
Indonesia Sebagai Satu Kesatuan
Jiwa dan semangat para pendiri negara yang
dioperasional dalam jiwa dan semangat 45 dimaksudkan
untuk menjaga tetap tegaknya negara kesatuan Republik
Indonesia. Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan "Negara Indonesia
ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik" dan
pasal 37 ayat (5) menegaskan "Khusus mengenai bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat
dilakukan perubahan". Menurut data badan pusat statistik
yang dilaksanakan pada tahun 2010, di Indonesia terdapat
1.128 suku bangsa kesatuan itu dapat dipandang dari 4
segi, yaitu politik,pertahanan keamanan, ekonomi, dan
sosial budaya
1. Indonesia sebagai Satu Kesatuan
Politik 2. Indonesia sebagai Satu
Kesatuan Wilayah
3. Indonesia sebagai Satu Kesatuan
Pertahanan dan Keamanaan
4. Indonesia sebagai Satu Kesatuan
Ekonomi 5. Indonesia sebagai Satu
Kesatuan Sosial dan Budaya
D. MEWUJUDKAN PERILAKU
SEMANGAT DAN KOMITMEN
KEBANGSAAN DALAM KEHIDUPAN
Permasalahan bangsa Indonesia makin
komplek, dari ideologi, sosial, ekonomi
dan pertahanan keamanan. Masih banyak
pekerjaan rumah untuk menjadi bangsa
yang besar dan bermartabat. Tantangan
yang makin besar, menuntut seluruh anak
bangsa bersatu, bekerja sama mengejar
ketertinggalan dengan bangsa lain di dunia.
1. Cinta Tanah Air
sebagai bangsa indonesia kita wajib memiliki sikap Cinta Tanah Air.
2. Membina Persatuan dan Kesatuan
Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di mana pun, di lingkungan
keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. 3. Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang menunjukan kesediaan dan keikhlasan
memberikan
sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walau diri sendiri akan menderita. 4.
Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI Era globalisasi yang ditandai
dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
komunikasi, dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan
manusia, baik
pada tingkat individu, kelompok, maupun nasional. untuk menghadapi era
globalisasi, kita
memperlukan perencanaan yang matang. 5. Sikap dan Perilaku Menjaga Kestuan
NKRI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai