Anda di halaman 1dari 13

Cover

HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN RINGKASAN PROGRAM
HALAMAN DAFTAR ANGGOTA
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Orang berusia lanjut ternyata seringkali mengalami masalah malnutrisi
walaupun mereka tidak terlihat kurus. Semakin bertambah usia seseorang,
semakin tinggi risiko menderita malnutrisi. Menderita penyakit tertentu,
menurunnya fungsi fisiologis, pola makan yang salah, faktor ekonomi,
berkurangnya kontak sosial, serta mengkonsumsi banyak obat adalah faktor
yang mempengaruhi terjadinya malnutrisi pada usia lanjut. Bila malnutrisi
tidak ditangani dengan baik akan membawa konsekuensi defisiensi energi,
protein dan nutrisi lainnya yang dapat berakibat pada meningkatnya biaya
pemeliharaan kesehatan serta menurunnya kualitas hidup seseorang. Hal ini
sebenarnya dapat dihindari dengan asupan nutrisi tepat dan menerapkan pola
hidup sehat sejak dini.
Salah satu malnutrisi yang terjadi disebabkan oleh kekurangan vitamin
D dan kalsium yang menyebabkan tulang mengalami masalah, contohnya
seperti osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai
dengan penurunan masa tulang dan memburuknya mikrostruktural tulang
sehingga tulang rapuh dan meningkatkan resiko terjadinya fraktur (Noor,
2016). Osteoporosis mencuri kekuatan mineral dari tulang tanpa kita sadari,
meninggalkan lubang – lubang besar di dalam struktur sarang lebah dari
bagian dalam atau bagian trabekular (Gomez, 2006).
Banyak orang yang masih menganggap remeh osteoporosis, mereka
tidak menyadari akan bahaya kemungkinan patah tulang dengan segala
akibatnya. Oleh karena itu tindakan pencegahannya harus dilakukan sejak dini
terutama oleh wanita usia subur. Salah satu upaya mempertahanan kesehatan
tersebut adalah pencegahan penyakit (preventif) artinya mengadakan inhibisi
terhadap perkembangan suatu penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi atau
menjadi lebih parah (Mubarak, 2005).
Maka dari itu untuk menegah osteoporosis dengan ara mengonsumsi
makanan atau minuman yang mengandung Kalsium dan Vitamin D. Seperti
produk yang kan kami edarkan bernama BAYOU,yaitu produk youghurt
dengan bahan tambahan pisang dan juga oatmeal yang mampu memberikan
manfaat untuk tulang karena kaya akan kandungan Kalsium dan Vitamin D.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimaan ara mengatasi atau mencegah terjadinya kerusakan tulang pada
lansia?
2. Bagaimana proses pengimplementasian produk BAYOU kepada
masyarakat?
3. Bagaimana metode yang dilakukan dalam pembuatan produk BAYOU?

1.3 Solusi
Pemberian produk makanan maupun minuman yang dapat memberi
kandungan vitamin D dan kalsium untuk mecnegah kerusakan yang terjadi
pada tulang.

1.4 Tujuan Pembuatan


1. Mensosialisasikan informasi,manfaat dan kandungan gizi yang terdapat
pada produk BAYOU
2. Memberikan asupan yang kaya akan nutrisi untuk memperbaiki kerusakan
yang terjadi pada tulang
1.5 Manfaat
1. Memahami cara pencegahan kerusakan yang terjadi pada tulang akibat
bertambahnya usia dengan cara mengonsumsi makanan atau minuman
yang kaya akan kalsium dan vitamin D
2. Memperbaiki kerusakan tulang seperti osteoporosis yang terjadi akibat
bertambahnya usia
BAB II

KEUNGGULAN DAN ORIGINALITAS

Produk BAYOU atau banana yoghurt oatmeal merupakan suatu produk


berbahan dasar susu terfermentasi (Yoghurt) dengan bahan tambahan pisang dan juga
oatmeal. Produk ini memiliki keunggulan sebagai minuman yang tinggi akan kalsium
dan juga vitamin D, dimana kandungan gizi ini memiliki manfaat yang sangat baik
untuk memperbaiki kerusakan pada tulang dan kulit. Produk BAYOU ini dapat
dikonsumsi oleh berbagai maam kalangan, terutama bagi orang berusia lanjut.

Produk ini dibuat oleh buah fikir kami dengan melihat aspek kandungan yang
dimiliki dari komoditas buah – buahan yaitu pisang dan dari komoditas sereal yaitu
oatmeal, serta mengambil bahan dasar yang berasal dari susu yang difermentasi yaitu
yoghurt.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metodologi
Mempromosikan ke posyandu dan masyarakat umum dengan cara
mensosialisasi produk yang kami dan memberikan selebaran pamphlet yang
berisi informasi dan manfaat yang terdapat dari produk kami. Dan kami akn
memberikan pelatihan pembuatan produk BAYOU kepada masyarakat yang
ingin mempelajari bagaimana cara pembuatan produk minuman tersebut.

3.2 Analisa calon Penerima Manfaat Program

3.3 Kemudahan Implementasi Program


Salah satu orang tua anggota kami merupakan kader dari posyandu
yang akan kami sosialisasikan, sehingga mempermudah kami dalam
mengimplementasikan program kami serta pelatihan yang akan kami berikan.

3.4 Keberlangsungan Program


Program ini diperkirakan akan bertahan selama 6 bulan waktu
pelaksanaan pada tempat posyandu yang kami sosialisasikan. Namum dalam
mempertahankan produk agar tetap terjual pada masyarakat luas, kami akan
memasarkan produk ini pada toko – toko atau supermarket dan kami akan
mensosialisasikan kembali program ini diposyandu daerah lainnya, misalnya
pada salah satu posyandu daerah Tanggamus dan sekitarnya.

3.5 Analisa Waktu, Biaya, dan SDM untuk Produksi


1. Analisis Waktu
2. Analisis Biaya
3. Analisis SDM

3.6 Analisa Risiko


BAB IV

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai