PENDAHULUAN
1
banyak terjadi pada perempuan terutama setelah menopause. Sedang osteoporosis
yaitu penyakit yang ditandai dengan penurunan kepadatan massa tulang sehingga
tulang menjadi tipis,rapuh, dan mudah retak. Pemicu dari penyakit ini salah satunya
juga adalah kurangnya asupan kalsium dan resiko osteoporosis lebih tinggi pada
usia lanjut dan setelah 65 tahun. Penyakit ini dapat diperparah oleh gaya hidup
dengan tidak makan makanan yang mengandung kalsium, tidak banyak gerak atau
olahraga, merokok, terlalu banyak minum kopi, makan makanan tinggi garam, dan
mengkonsumsi alkohol hal ini semakin meningkatkan osteoporosis.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghambat atau mengurangi
osteoporosis pada lansia saat ini adalah dengan mengkonsumsi bahan makanan
yang mengandung kalsium yang tinggi salah satunya adalah susu. Kalsium sendiri
adalah mineral utama penyusun tulang, dimana nutrisi yang terdapat pada 100 gram
susu sapi yaitu kalsium sebanyak 143%, fosfor 60%, dan air 87%. Namun harga
susu olahan atau susu yang khusus dikunsumsi untuk lansia masih cukup mahal di
Indonesia, apalagi masyarakat dengan perekonomian kebawah tentunya tidak
mampu untuk membeli susu. Jangankan untuk membeli susu sekedar untuk makan
sehari-hari saja masih kurang, oleh karena itu dibutuhkan terobosan baru untuk
menciptakan bahan makanan yang tinggi kalsium untuk pengobatan osteoporosis
pada lansia, namun mudah didapat dan tentunya harganya terjangkau. Kita dapat
mencari bahan makanan tersebut disekeliling kita, dan terkadang kita anggap
sebagai limbah dan oleh sebagaian orang di anggap sebagai hama yang menggangu
dan tidak ada gunanya. Padahal bahan tersebut mengandung nutrisi seperti kalsium
yang tinggi.
Susu yang tinggi akan kalsium biasanya dapat diperoleh melalui sapi ataupun
kambing, dimana pada kedua hewan tersebut akan di ambil susunya dan akan
dikonsumsi, namun terkadang susu yang tinggi kalsium dan diperuntukan untuk
dikonsumsi lansia harganya tidak murah sehingga banyak masyarakat yang tidak
dapat membelinya. Salah satu bahan makanan yang mengandung kalsium yang
tinggi yang dapat kita peroleh disekitar kita dan terkadang di anggap sebagai hama
dan limbah adalah keong mas. Ya yang akan di manfaatkan dalam produk ini adalah
cangkang dari keonga mas, dimana cangkang pada hewan moluska bernama latin
Pomacea canaliculata L. ini sering di anggap limbah oleh masyarakat. Apabila
2
daging dari keong mas ini telah di ambil dan dimanfaatkan sebagai makanan maka
cangkang dari keong mas ini akan dibuang yang tentunya akan mencemari
lingkungan dan menjadi limbah yang dapat menggangu masyarakat. Di Indonesia
keong mas sangat banyak sekali jumlahnya terlebih negara indonesia merupakan
negara agraria yang mempunyai lahan pertanian yang cukup luas. Keong mas di
anggap oleh petani sebagai hama dan dapat hidup hingga umur 2- 6 tahun dan setiap
bertelur keong mas dapat menghasilkan 200-800 butir dan menetas pada usia 8-14
hari. Para petani biasanya hanya memusnahka saja keong mas ini padahal didalam
cangkang keong mas terdapat kandungan nutrisi yang cukup banyak diantaranya
protein 2,94%, lemak kasar 0,12%, kalsium 29,35%, dan posfor 0,19%. Dengan
potensi nutrisi yang cukup tinggi khususnya pada kalsium cangkang keong mas
dapat digunakan sebagai penyembuhan osteoporosis dan pencegahan pengroposan
tulang tersebut (Andrian 2018). Berdasarkan hasil uraian diatas, terdapat peluang
yang cukup besar bagi kami untuk dapat menawarkan produk inovatif yang diambil
dari bahan yang sebelumnya diaanggap tidak ada gunanya dan dapat membantu
mengurangi permasalahan dalam masyarakat mengenai limbah serta tentunya dapat
membantu masyarakat khususnya lansia dalam mengobati serta mencegah
osteoporosis mel\alui bahan yang mudah didapat dan murah berupa Produk
Inovatif SUNGKEM (Susu Cangkang Keong Mas) Untuk Pencegahan Osteoporosis
dan Pembentukan Tulang Bagi Lansia. yaitu sebuah inovasi bisnis di bidang produk
kesehatan khususnya untuk mencegah osteoporosis pada tulang dan pembentukan
tulang. SUNGKEM merupakan susu cangkang keong mas yang berguna untuk
kesehatan berbahan baku cangkang keong mas (Pomacea canaliculata L.) dengan
cara dikeringkan lalu dihaluskan lalu di isolasi kalsium dengan proses kalsinasi
serta dengan ditambahkan susu kedelai bubuk. Sehingga SUNGKEM memiliki
peluang pasar dan bisnis yang sangat tinggi, hal ini karena SUNGKEM merupakan
produk yang dapat mengobati osteoporosis dan mencegah pengeroposan pada
tulang dengan harga yang cukup terjangkau serta tentunya aman untuk dikonsumsi
serta mampu mengatasi limbah cangkang keong mas dan hama bagi tanaman padi.
Selain itu, diharapkan akan tercipta brand image yang baik dan dapat mendukung
produk kesehatan ini sehingga mempunyai potensi untuk dikomersialkan di
Indonesia apalagi dikombinasikan dengan susu kedelai yang memiliki kandungan
3
protein yang lebih tinggi dari susu sapi, kandungan lemaknya rendah, tidak
mengandung kolesterol yang tentunya aman untuk lansia. Serta kandungan
isoflavon dalam susu kedelai berkhasiat sebagai anti kanker, mencegah penyakit
jantung koroner, osteoporosis dan simptom monopouse (Liu, 2004).
1.3 Tujuan
Tujuan dari program kreativitas ini adalah menciptakan produk yang dapat
digunakan untuk pengobatan osteoporosis berbasis pemanfaatan limbah cangkang
keong mas yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan mencitrakan brand
image SUNGKEM sebagai produk susu kesehatan untuk mengobati osteoporosis
pertama di Indonesia.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya karya ini adalah terbentuknya
usaha SUNGKEM yang mampu meningkatkan kemampuan kewirausahaan
4
pelaksana, dimana mahasiswa dituntut tidak hanya menjadi pekerja namun juga
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat serta dapat
menggerakan perekonomian. Lalu selanjutnya adalah dapat memanfaatkan
cangakang keong mas yang sebelumnya hanya dianggap limbah serta menekan
peningkatan pertumbuhan keong mas di lahan pertanian yang menjadi hama, dan
dapat mengedukasi masyarakat bahwa cangkang keong mas dapat dimanfaatkan
menjadi bahan yang dapat digunakan atau di jadikan sebagai produk kesehatan.
5
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
6
2.3 Gambaran Kemasan
SUNGKEM dikemas dengan design yag sangat menarik dengan ciri khas
dibidang peternakan dalam bentuk serbuk yang dibungkus dalam plastik
Alumunium Foil, lalu dimasukkan kedalam kardus hal ini untuk menjaga kesterilan
produk yang kami buat. Kemasan yang akan kami buat nantinya juga akan
memenuhi syarat-syarat kemasan, diantaranya terdapat nama produk, komposisi,
tanggal aman pemakaian (expired), label halal oleh MUI, dan cara pemakaian obat
dengan dosis tertentu. Bahan yang kita gunakan sangat terjangkau karena untuk
menjawab solusi kesehatan bagi penderita osteoporosis yang memiliki kondisi
perekonomian menengah ke bawah, namun tetap memiliki daya tarik bagi
konsumen dan aman.
7
menjalankan bisnis ini. Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh dosen
pendamping yang teknologi hasil ternak di Indonesia serta sebagai guru besar
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Strength Weakness
1. Bahan baku mudah didapat. 1. Minimnya pengetahuan dari
2. Terbuat dari bahan alternatif yang masyarakat tentang manfaat
mengandung kalsium cukup kandungan ada pada cangkang
tinggi. keong mas dan susu kedelai.
3. Harga produk terjangkau untuk Masyarakat beranggapan bahwa
semua kalangan bahan baku produk SUNGKEM
4. Produk inovatif terbaru dengan merupakan bahan yang kurang
bahan produk cangkang keong tepat untuk dijadikan sebagai
mas dan kacang kedelai yang pencegahan pada osteoporosis.
digunakan sebagai bahan utama
Opportunity Threat
1. Pencegahan alternatif untuk 1. Adanya produk pengobatan lain
penyakit osteoporosis. yang sudah dikenal terlebih
2. Kurangnya produk obat yang dahulu oleh masyarakat.
aman dikonsumsi dari bahan yang
dianggap sebagai limbah namun
memiliki manfaat bagi dunia
kesehatan.
8
3. Media sosial dapat digunakan
sebagai promosi utama untuk
penjualan produk kami.
9
= Rp 12.500.000,- : Rp 3.880.000,-
= 6,44
Artinya, setiap satu rupiah biaya produksi menghasilkan keuntungan sebesar 5
rupiah.
10
BAB III. METODE PELAKSANAAN
11
3.2 Riset dan Perencanaan Pemasaran
3.2.1 Survei Pasar dan Pemetaan Target Pasar
Langkah awal yang akan kami lakukan sebelum memproduksi adalah survei
pasar. Survei pasar yang dilakukan meliputi ketersediaan bahan baku produksi, alat
produksi, dan keinginan konsumen mengenai produk kesehatan untuk pencegahan
osteoporosis. Survei tersebut dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumen, sehingga mempermudah produsen dalam menentukan target dan
peluang pasar. Riset yang dilakukan meliputi pengamatan produk-produk sejenis
yang telah beredar dipasar dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana
produk Gambar 3. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Program Pembuatan Produk
SUNGKEM yang akan kami hasilkan dapat bersaing dipasar dan diminati
konsumen serta riset untuk mencari pemasok bahan baku yang berkualias baik,
memiliki harga yang sesuai dengan kualitasnya, dan dapat menyuplai kebutuhan
bahan baku pasti.
12
3.3 Pelaksanaan Produksi
3.3.1 Produksi
Kegiatan usaha ini dilaksanakan selama waktu 5 bulan. Produksi ini
dilaksanakan di laboratorium. Pembuatan produk dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan produk akhir yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Produksi
SUNGKEM dilakukan dengan 2 cara, yaitu tahap pertama dimulai dengan
pembuatan produk/artikel/katalog SUNGKEM yang siap untuk dijual kepada
konsumen atau readystock dan tahap kedua dimulai setelah produk SUNGKEM
telah tersedia. Selain itu, kami juga menerima custom order atau pesanan yang
berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan SUNGKEM
Dikeri Di Dicamp
Dibersi
ngkan Dihaluskan isolasi ur
hkan
denga dengan cara karboh dengan SUNGK
keong
n cara di tumbuk idrat susu
lalu EM
di lalu di giling (kalsin kedelai
rendam
oven asi) bubuk
b. Pemasaran
Perencanaan pemasaran produk yang akan dilakukan dalam mengenalkan
produk SUNGKEM ke konsumen antara lain iklan, publikasi, dan promosi. Bentuk
iklan yang direncanakan antara lain menyebarkan leaflet, brosur, dan pemasaran
secara online, baik media sosial seperti Line, Whatsapp, Instagram, dan Facebook
maupun jual beli online. Kami juga akan melakukan kerja sama dengan pihak
akademisi untuk lebih mempromosikan SUNGKEM.
13
3.4. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan bertujuan untuk mengontrol dan menganalisa kegiatan yang
dilakukan. Evaluasi usaha juga bertujuan untuk menganalisis kelemahan maupun
kendala yang dihadapi selama berjalannya usaha, kalsium pada cangkang keong
mas diisolasi dengan proses kalsinasi. Evaluasi ini mencakup tiga aspek target
evaluasi yaitu sistem produksi, kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, serta
pemasaran. Evaluasi pemasaran dilakukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya
target-target penjualan yang telah direncanakan agar usaha ini sesuai dengan BEP
yang telah dicanangkan.
14
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
15
Biodata Kelompok
a. Ketua :
Nama : Muhammad Giri Ramdani
NIM : 195050101111090
Kelas :L
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Peternakan
b. Anggota 1:
Nama : Erinda Arfarya Salsabel
NIM : 195050101111060
Kelas :L
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Peternakan
c. Anggota 2:
Nama : Yasri Rahmawati
NIM : 19505010111084
Kelas :L
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Peternakan
d. Anggota 3:
Nama : Felix Susanto
NIM : 195050101111096
Kelas :L
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Peternakan
16