N10120024 - A. Nadya Febryanti Natsir - Digesti Biokimia
N10120024 - A. Nadya Febryanti Natsir - Digesti Biokimia
“DIGESTI”
N10120024
KELOMPOK 2 (DUA)
BAGIAN BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIIVERSITAS TADULAKO
2021
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 2
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 3
1.3 Prinsip Percobaan................................................................................................... 3
1.4 Manfaat percobaan ................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
BAB III METODE .............................................................................................................. 7
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................................ 7
3.2 Alat dan Bahan ...................................................................................................... 7
3.3 Prosedur ................................................................................................................ 8
BAB IV HASIL ................................................................................................................ 11
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................................. 16
BAB VI PENUTUP .......................................................................................................... 19
6.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 19
6.2 Saran .................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
usus halus. Dari usus halus gerakan peristaltikusus halus akan lebih mengahaluskan
makanan, sedangkan secara kimiawi enzim amilase akan mengurai karbohidrat
menjadi glukosa, fruktosa dan galaktosa,enzim sukrosa mengurai sakrosa menjadi
fruktosa dan galaktosa, enzim maltosamengurai maltosa menjadi glukosa, enzim
lactase mengurai lactose menjadiglucose dan galaktose. Selajutnya, semua
karbohidrat dalam bentuk glukosa (monosakarida) diserap oleh dinding-dinding usus
halus, sedangkan sisa makananyang tak diserap akan masuk ke usus besar. Melihat
betapa pentingnya proseskimiawi dari karbohidrat dan prosentase manfaat untuk
dipergunakan oleh tubuhdalam berbagai kegiatan dibandingkan unsur yang lain
(lemak dan protein) (Daryanto, 2016)
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum digesti yaitu untuk mengetahui perubahan kimia pada
pencernaan oleh bantuan enzim hidrolase yang terdapat pada saluran pencernaan.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses dari praktikum digesti
2. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan kimia yang terjadi pada proses
pencernaan dalam tubuh
3. Mahasiswa dapat mengetahui reaksi enzim hidrolisis yang terjadi pada
saluran pencernaan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan yang kita konsumsi tidak dapat langsung diserap oleh tubuh dan
digunakan oleh tubuh melainkan harus dicerna terlebih dahulu oleh organ-organ
pencernaan. Dimana sistem pencernaan pada manusia ini melibatkan dua proses yaitu
pencernaan kimiawi dan pencernaan mekanis. pencernaan mekanis merupakan suatu
proses pencernaan yang harus melibatkan organ-organ pencernaan sedangkan pencernaan
kimiawi merupakan suatu proses dimana pencernaan melibatkan kelenjar-kelenjar nya.
Proses pada pencernaan ini terjadi melalui saluran pencernaan yang akan berakhir di usus
besar. (Mauludin, 2017)
Proses pencernaan diawali dengan masuknya makanan ke dalam mulut yang akan
melalui proses pengunyahan. Selama proses ini makanan akan dihancurkan hal ini disebut
dengan pencernaan mekanis. tunas pengecap dan pencium stimulasi saraf pada mulut ini
akan memicu saliva untuk disekresikan dari kelenjar saliva. air ludah ini merupakan zat
yang sebagian besar terdiri dari 90% air dan sisanya terdiri dari enzim pencernaan,
mukus, elektrolit, protein dan bahan kimia antibakteri. air ludah ini juga mengandung
enzim contohnya amilase saliva, enzim yang memecah karbohidrat di dalam makanan
4
dan akan memulai proses pencernaan kimiawi. dapat diserap dan dimanfaatkan oleh sel.
pada proses ini makanan telah diubah menjadi bolus dan kemudian ditelan untuk proses
pencernaan selanjutnya. lidah akan mendorong nutrisi ke dalam faring Di manakah terjadi
kontraksi faring yang mendorong nutrisi. (Sorrentino, 2017)
Pencernaan protein dimulai dari perut yaitu dan menjadi senyawa yang lebih
sederhana. Pepsinogen atau komponen dari Lampung diubah menjadi enzim pepsin aktif
oleh asam klorida juga asam dari Sari gas. Di usus, enzim lain seperti tripsin dijus
pankreas dan peptidase di usus akan menyelesaikan tugas pencernaan protein. mana
pencernaan protein akan selesai sampai disini. maka dari itu produk akhir pencernaan
protein yaitu asam amino. asam amino juga dirujuk sebagai protein pembangun. Protein
ini akan terbentuk dari beberapa asam amino yang diikat oleh hubungan peptida. dari
asam amino setelah itu dengan terjadi dengan efek sebaliknya yang yaitu hidrolisis yang
berarti enzim proteolitik mengembalikan ion hidrogen dan hidroksil dari molekul air
melalui molekul protein di mana bertujuan untuk memecahnya menjadi asam amino
penyusun. utama proses dasar hidrolisis yang terlibat. jenis enzim pencernaan merupakan
protein. (Hall, 2016; Thibodeau,2012)
5
Protein tidak terjadi di mulut karena tidak ada enzim proteolitik di dalam air liur.
Pencernaan protein di perut meliputi pepsin yang diekskresikan oleh sel-sel utama dari
kelenjar lambung dalam bentuk yang tidak aktif atau pepsinogen, yang bertanggungjawab
untuk mencerna sekitar 10-15% protein yang akan memasuki gastrointestinal. Pepsinogen
diubah menjadi pepsin dengan aksi HCL atau pepsin yang dibentuk sebelumnya. Pepsin
aka memecah protein menjadi proteosis, pepton, dan polipeptida. Sedangkan pencernaan
protein di usus halus dicerna oleh protease pankreas, peptida sebatas ikat dan peptidase
intraseluler. bahkan jika pepsin di lambung tidak ada. protease pankreas akan mencerna
protein dan membaginya menjadi dipeptida, tripeptida dan polipeptida kecil yang
selanjutnya akan dicerna oleh peptidase tapi sikat. oleh enzim intraseluler menjadi asam
amino. Peptida batas ikat ini termasuk aminopeptidase, dipeptidase, tripeptidase, nuklease
dan enzim terkait. enzim ini akan menunjukkan proses pencernaan yang dimulai oleh
protease pankreas yang akhirnya mengubah protein menjadi polipeptida kecil dan asam
amino. untuk hubungan antara berbagai asam amino. Dalam beberapa menit pencernaan
dipeptida dan tripeptida terakhir menjadi asam amino yang kemudian masuk ke dalam
darah. (Khurana, 2020)
6
BAB III
METODE
a. Alat
1. Gelas Beaker
2. Tabung Reaksi
3. Water Bath 37
4. Penjepit
5. Pipet tetes
6. Pipet mikro
7. Plat tetes porselen
b. Bahan
1. Saliva
2. Larutan NaOH
3. Air
4. HCl
5. HCl 0,4%
6. Iodin
7. Reagen Benedict
8. Jus Pankreas
9. Fenol red
10. Susu
11. Na2CO3
12. Larutan NaCl 20%
7
13. Larutan amilum 1%
14. Pepsin
15. Fibrin
16. Congo fibrin
17. Empedu
3.3 Prosedur
a. Percobaan Saliva
1. Saliva di kumpulkan
2. Saliva distimulasi dengan berkumur menggunakan NaCl 20 %
3. Dikumur selama 1 menit
4. Saliva ditampung ke dalam gelas beaker
5. Saliva kemudian di saring dan digunakan untuk praktikum
b. Percobaan amilum
Percobaan 1. Amilase saliva
1. Larutan amilum di siapkan dengan memasak larukan amilum 1 %
dalam air
2. Sebanyak 3 tabung disiapkan, masing masing sdi isi dengan 2, 5
saliva
3. Untuk tabung 1 di panaskan dalam air mendidih, kemudian di
dinginkan
4. Untuk tabung 2 di tambahkan 2 tetes HCl
5. Sebanyak 2,5 ml amilum ditambahkan pada tabung 1, 2, 3 kemudian
ditempatkan di water bath 37
6. Setiap 1 menit, diambil 1 tetes dan tempatkan pada plat tetes
porselen. Dan ditambahkan 1 tetes iodin diatasnya.
8
c. Percobaan pencernaan lambung
Percobaan 1. Pencernaan protein oleh pepsin
1. Sebanyak 3 tabung disiapkan
2. Dimasukkan pepsin sebanyak 1 ml pada setiap tabung 1, 2, 3
3. Tabung 1 : ditambahkan HCl 0,4 % 1 ml
4. Tabung 2 : ditambahkan air 1 ml
5. Tabung 3 : dipanaskan, lalu didinginkan. Selain itu, ditambahkan
HCl 0,4 % 1 ml
6. Dimasukkan fibrin pada tabung 1, 2, 3
7. Ditempatkan di waterbath 37 %
8. Diamati perubahan pastikel fibrin yang menjadi lebih kecil dan
warna larutan
d. Percobaan digesti pancreas dan empedu
Percobaan 1. Pencernaan protein oleh enzim pancreas
1. Disiapkan tabung 1, 2, 3
2. Dimasukkan congo fibrin pada setiap tabung 1, 2, 3
3. Tabung 1 : ditambahkan 1 ml jus pancreas + 2 tetes Na2CO3 2 %
4. Tabung 2 : ditambahkan 4 tetes empedu
5. Tabung 3 : ditambahkan air 1ml + 2 tetes Na2CO3
6. Ditempatkan tabung 1, 2, 3 pada water bath 37
7. Perubahan fibrin diamati
e. Percobaan digesti amilum oleh jus pancreas
1. Tabung : dimasukkan amilum 2, 5 ml + 1 ml jus pancreas
kemudian dicampurkan
2. Di tempatkan di water bath 37
3. Setiap 1 menit, diambil 1 tetes, ditambahkan 1 tetes iodin sampai
warna hilang / jernih
f. Percobaan pencernaan lemak oleh jus pancreas
1. Disiapkan 3 tabung
2. Dimasukkan 2ml susu kedalam setiap tabung
3. Tabung 1 : + 1ml jus pancreas
4. Tabung 2 : 2 tetes empedu
5. Tabung 3 : tambahkan 1 ml air
9
6. Kedalam setiap tabung ditambahkan 4 tetes fenol red dan Na2CO3 4
tetes, sampai larutan berwarna merah muda
7. Ditempatkan di water bath 37 dan diamati
8. 1 dari tabung akan berubah dari merah/pink ke kuning
g. Percobaan pigmen empedu : uji gmelin
1. Tabung reaksi : dimasukkan 3 ml HNO3, ditambahkan 1 ml empedu
dengan hati-hati melalui dinding tabung, terbentuk 2 lapisan pada
larutan tersebut. Amati
2. Diantara 2 lapisan tampak cincin yang berbeda warna, tampak warna
hijau, biru, ungu, merah dan kuning.
10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
11
2 Uji benedict Terjadi perubahan Terjadi
warna larutan perubahan warna
Tabung 3
menjadi kuning larutan ketika di
dengan
tua reaksikan dengan
penambahan
reagen benedict
1mL reagen
benedict, lalu
didipanaskan
12
3. Tabung 3 Positif, terjadi HCl
perubahan pada menyebabkan
(3 mL
fibrin setelah di fibrin
pepsin + 1
inkubasi terdenaturasi
mL HCl
akibat suasana
0,4 % +
asam
pemanasan
di atas
bunsen +
Fibrin +
inkubasi
dengan
suhu 37℃)
13
3. Tabung 3 Positif, tidak Tidak terjadi
terlihat terjadi perubahan akibat
(Congo
perubahan tidak ada enzim
fibrin + 1
pada fibrin, pencernaan yang
mL
pada tabung ini dimasukkan
aquades +
terlihat sedikit
2 tetes
keruh
Na2CO3)
14
2. Tabung 2 Positif, larutan Larutan tetap
tetap berwarna berwarna pink
(2 mL susu + 2
pink setelah di akibat tidak ada
tetes Empedu +
inkubasi selama pencernan oleh
4 tetes fenol red
20 menit jus pankreas
+ 4 tetes
Na2CO3 2 %)
15
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum digesti, hasil yang diperoleh bertujuan untuk menentukan ezim-
enzim apa saja yang berperan aktif dalam proses pencernaan manusia. Dalam proses
pencernaan tentunya akan terjadi proses biokimia. Untuk menilai hal tersebut tentu harus
dilakukan beberapa pengujian yaitu Percobaan amilum, percobaan pencernaan pada
lambung, percobaan digesti pancreas dan empedu, percobaan digesti amilum oleh jus
pancreas, percobaan pencernaan lemak oleh jus pancreas, dan percobaan pigmen empedu.
Percobaan pertama adalah Percobaan amilum, pada percobaan ini dibagi lagi
menajadi 2 percobaan. Percobaan pertama adalah amylase saliva. Langkah awal untuk
percobaan ini kita harus menyiapkan 3 tabung larutan amilum. Prinsip percobaan yaitu
amilum akan membelit iod sehingga membentuk warna yang dapat dideteksi. Tabung 1
panaskan dengan air mendidih, kemudian dinginkan. Sedangkan tabung 2 kita tambahkan
2 tetes HCI. Tambahkan amilum 2,5 pada tabung 1,2,3 kemudian tempatkan di water bath
37℃. Lalu setiap 1 menit, ambil 1 tetes tempatkan pada plat tetes porselen dan
tambahkan 1 tetes iodin diatasnya. Hingga menunjukkan negatif yaitu warna menjadi
jernih (eritrodextrin). Pada percoban ini, tabung 1 dan 2 lah yang munjukkan hasil negatif
karena warnanya menjadi jernih (eritrodextrin), hal ini disebabkan oleh enzim ptialin
yang diletakkan pada suhu 37℃ dan susana yang netral menyebabkan terjadinnya
hidrolilsis amilum.
Selanjutnya percobaan 2 yaitu uji Benedict. Pada praktikum benedict, uji saliva
negative ditambahkan iodin 5 tetes dan juga reagent benedict lalu setelah di inkubasi.
Hasil menunujukkan adanya perubahan warna menjadi kunign tua.
16
0,4%, tabung kedua ditambahkan air 1 ml, dan tabung ketiga dipanaskan terlebih dahulu
kemudian didinginkan lalu ditambahkan HCl 0,4%. setelah itu, ketiga tabung tersebut
ditambahkan fibrin kemudian ditempatkan pada waterbath 37 derajat celcius. dari
percobaan tersebut kami mendapatkan hasil positif , terjadi perubahan ukuran pada fibrin
yang awalnya berukuran lebih kecil namun saat ditambahkan pada larutan yang terdapat
HCl yang kemudian di inkubasi, ukuran fibrin menjadi lebih besar secara perlahan .Fibrin
menjadi lebih besar atau berubah akibat dari adanya HCl karena HCl dapat membuat
protein terdenaturasi yang menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisik terhadap fibrin.
Tabung 2 berwarna merah, tetapi pada tabung 2 tidak terjadi perubahan pada fibrin
dikarenakan tidak ada penambahan HCl pada tabung ini dan tabung 3 hasil menunjukkan
lebih berwarna kuning dan juga terjadi perubahan pada fibrin dimana ukuran fibrin
menjadi lebih besar secara perlahan pada saat proses inkubasi HCl menyebabkan fibrin
terdenaturasi akibat suasana asam.
Pada percobaan digesti amilum : Jus Pancreas, pada tabung dimasukkan sebanyak
2,5 mL Amilum dan 1 mL Jus Pancreas yang kemudian dicampurkan. Setelah itu, Tabung
17
tersebut dimasukkan kedalam waterbath dengan temperatur 37°C yang dimana
pemanasan ini berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi yang akan diuji. Setiap 1
menit diambil 1 tetes untuk diuji bersama dengan reagen iodine diPlat Tetes yang
kemudian iodin tersebut akan menguji ditiap waktu berapa saja percobaan ini akan cepat
bereaksi dan ternyata semakin lama waktu pemanasan maka waktu penjernihan iodin juga
akan semakin cepat bergantung pada lama waktu pemanasannya. Pancreas mengandung
amilase yang berfungsi mengubah karbohidrat atau amilum menjadi komponen yang
lebih kecil dan kadarnya lebih banyak disaliva.
Pada percobaan lemak oleh enzim pankreas terjadi perubahan warna tabung satu.
Yang awalnya berwarna merah muda, berubah menjadi kekuningan. Larutan berubah
menjadi kuning akibat lemak diubah menjadi gliserol dan FFA yang menciptakan suasana
asam karena terjadi perubahan pH . Akibat dari perubahan pH inilah yang membuat fenol
red berubah menjadi warna kuning (ket: fenol red berwarna kuning pada keadaan asam
dan berwarna merah muda pada keadaan basa). Larutan yang awalnya memiliki sifat basa
akan berubah menjadi suasana asam yangdisebabkan oleh enzim lipase pada getah
pankreas. Enzim lipase mengubah lemak yang ada pada susu menjadi trigliserol dan asam
lemak. Asam lemak tersebutlah yang akan membentuk larutan pada nomor satu berubah
menjadi asam. Selanjutnya, tabung kedua dan ketiga tidak terjadi perubahan warna
disebabkan air dan empedu tidak mampu menghidrolisis lemak dari susu tersebut
aakhirnya larutannya tetap berwarna merah muda.
Pada praktikum terakhir adalah percobaan uji pigmen empedu .Pada saat menambahkan
larutan HNO3 dan larutan empedu melalui dinding tabung telah selesai, terdapat 2 lapisan
yg terbentuk seperti cincin yg tampak berwarna hijau. Lapisan terbentuk sebagai hasil
dari reaksi.
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pencernaan atau sistem pencernaan merupakan proses pemecahan makanan
untuk membentuk molekul yang lebih sederhana
2. Pada praktikum digesti, hasil yang diperoleh bertujuan untuk menentukan
ezim-enzim apa saja yang berperan aktif dalam proses pencernaan manusia
3. Dalam proses pencernaan tentunya akan terjadi proses biokimia
4. Proses pencernaan yang berlangsung pada saluran gastrointestinal bertujuan
untuk mengubah nutrien dari karbohidrat menjadi monosakarida, protein
menjadi asam amino dan dapat mengubah lemak menjadi asam lemak juga
gliserol sehingga dapat dilakukannya absorpsi
5. Protein tidak terjadi di mulut karena tidak ada enzim proteolitik di dalam air
liur.
6.2 Saran
1. Untuk praktikan
Praktikan diharapkan agar sebelum melakukan praktikum agar dapat mengetahui
apa yang akan dipraktikumkan.
2. Untuk laboratorium
Laboratorium diharapkan agar lebih melengkapi fasilitas yang diperlukan dalam
praktikum terutama bahan yang digunakan.
3. Untuk Asisten
Asisten diharapkan agar dapat membimbing praktikan dengan sesungguh-
sungguhnya dan lebih maksimal untuk dapat meminimalisir kesalahan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, A., Pratmanto, D., Mujahid, A.S. 2018. Perancangan Sistem Pakar Gejala
Penyakit Saluran Pencernaan Dengan Pengobatan Tanaman Herbal Berbasis
Web. – Indonesian Journal on Software Engineering. Vol. 4(2). Viewed on 6Maret
2021. From: ejournal.bsi.ac.id
Daryanto, Z.P., 2016. Optimalisasi Asupan Gizi Dalam Olahraga Prestasi Melalui
Carbohydrat Loading. Jurnal Pendidikan Olah Raga. Vol. 4(1).101-112. Viewed
on 6 maret 2021. From : journal.ikippgriptk.ac.id
Hall, J.E. 2016. Guyton & Hall Textbook of Medical Physiology 2nd A South Asian
Edition. India: ELSEVIER
Khurana, I., Khurana, A. 2020. Medical Physiology for Undergraduate Students 2nd Ed.
India: ELSEVIER
Lestari, E., Sunarno. Kasiyati. Djaelani, M.A. 2020. Efek Bahan Aditif Tepung Kelor
Terhadap Biomassa Organ Visceral Ayam Petelur Jantan. Jurnal Media Bina
Ilmiah. Vol. 14(9). Viewed on 6 Maret 2021. From: ejurnal.binawakya.or.id
Maulidin, R., Sukamto, A.S., Muhardi, H. 2017. Penerapan Augmented Reality Sebagai
Media Pembelajaran Sistem Pencernaan pada Manusia dalam Mata Pelajaran
iii
Biologi. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika. Vol. 3(2).viewed on 6 Maret
2021. From: jurnal.untan.ac.id
Naish, J., Court, D.S. 2015. Medical Sciences 2nd Ed. China: SAUNDERS ELSEVIER
Sorrentino, S.A., Remmert, L.N., Wilk, M.J. 2017. Mosby's Canadian Textbook for the
Support Worker 4th Ed. Canada: ELSEVIER
Thibodeau, G.A., Patton, K.T. 2012. Structure & Function of the Body 14th Ed. United
States oF America: ELSEVIER
Wardhani, S.P.R. 2018. Gizi Dasar Plus 30 Resep Makanan Lezat Nan Praktis Untuk
Pemula 1st Ed. Yogyakarta: Dinda Kreatif.
iv