Anda di halaman 1dari 5

LEARNING OBJECTIVE

BLOK 9 METODOLOGI PENELITIAN

SKENARIO 3

Nama: A.Nadya Febryanti Natsir

Stambuk: N10120024

Kelompok : 2 (Dua)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2022
LEARNING OBJECTIVE:

1. Prinsip dari ilmu statistika


Jawab:
Statistika merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang prinsipnya terdapat
kegiatan tentang pengumpulan data, pengolahan data, penganalisaan data, serta penarikan
kesimpulan berdasarkan hasil analisa data. Prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: (1)
Semua pekerjaan berlangsung melalui suatu sistem dan proses yang saling terkait.
Melalui suatu sistem, input diproses menjadi output dan dari pengalaman secara statistika
dapat diperoleh suatu produk yang lebih baik; (2) Variasi selalu ada dalam semua proses.
Tidak ada dua hal yang persis sama, beberapa variasi selalu akan ada. Banyaknya variasi
dapat saja menghasilkan produk yang rusak atau pelayanan yang kurang baik; dan (3)
Memahami dan mengurangi variasi adalah kunci untuk sukses. Memahami penyebab dari
variasi adalah penting untuk mengurangi variasi, mengurangi kerusakan, dan
meningkatkan keuntungan. Statistika juga sebagai sarana untuk dapat memecahkan
masalah dalam kehidupan serta fenomena-fenomena yang terjadi dalam lingkungan dan
dalam ilmu pengetahuan itu sendiri. Statistika secara khusus digunakan untuk
menguraikan serta memprediksi fenomena yang terjadi berdasarkan kumpulan data hasil
dari pengukuran sehingga kemampuan statitis diperlukan untuk menafsirkan, memahami,
dan membuat keputusan yang baik. Menggunakan statistika secara optimal, diperlukan
kemampuan statistis yaitu dalam memahami konsep-konsep statistika, representasi grafik
serta interpretasi data dan peluang. Kemampuan ini disebut kemampuan penalaran
statistis. Penalaran statistis diartikan sebagai cara menalar dengan menggunakan ide
statistis dan bisa dipahami dari informasi statistis hal ini meliputi pembuatan interpretasi
berdasarkan pada data, representasi data, atau ringkasan kumpulan data atau bentuk
penalaran statistis dapat berupa kombinasi ide tentang data dan peluang, seperti inferensia
dan interpretasi hasil statistik. Maka dari itu pemahaman konsep pada materi statistika
sangat diperlukan dalam proses penalaran statistis karena konsep dan prosedur matematis
digunakan sebagai bagian dari penyelesaian masalah statistika (Nisa,2019).

Sumber:

Nisa,S. 2019. Kemampuan Penalaran Statistis Siswa Pada Materi Penyajian Data
Histogram Melalui Pembelajaran PMRI. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 13 No.1.
Viewed on 14 December 2022. From: Academia.edu
2. Jenis jenis variabel
Jawab:
Ada beberapa jenis variabel, antara lain :
a. Variabel Diskrit dan Variabel Kontinyu Nilai numerik yang diberikan pada variabel
didasarkan pada sifat yang beragam. Misalnya untuk variabel yang bersifat dikotomi
mempunyai dua nilai yang menunjukkan ada atau tidak adanya sifat tertentu,
contohnya pria-wanita, pengangguran-bukan pengangguran. Variabel juga bisa terdiri
dari dua kategori, misalnya, suku, agama, jenis perusahaan, dan lain-lain. Semua
variabel-variabel dalam bentuk kategorikategori tersebut disebut variabel diskrit.
Sedangkan pendapatan, suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh variabel
kontinyu.
b. Variabel Bebas (Independent) dan Variabel Tak Bebas (Dependent)
Jenis variabel ini terutama digunakan dalam menganalisis hubungan antara variabel,
yaitu variabel tak bebas dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya, gaya belajar
(variabel bebas) akan mempengaruhi prestasi belajar siswa (variabel tak bebas).
c. Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio
Pengklasifikasikan ini didasarkan pada tingkat pengukurannya, yang akan dijelaskan
secara lengkap pada kegiatan belajar berikutnya.
d. Variabel Kuantitatif dan Kualitatif
Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau metrik sehingga bisa
ditransformasikan melalui operasi matematika dan analisis statistika yang lengkap.
Sedangkan variabel kualitatif menggunakan skala non numerik (karakter atau string)
atau non metrik. Teknik analisinya, baik operasi matematika atau teknik statistikanya,
relatif lebih terbatas dibandingkan variabel kuantitatif (Ulfa,2020).

Sumber:

Ulfa,R. 2020. Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. Al-Fathonah: Jurnal


Pendidikan dan keislaman. Viewed on 14 December 2022. From:www.jurnal.stitbb

3. Jelaskan metode parametrik dan non-parametrik


Jawab:
1) Statistik Parametrik
Statistik parametrik perlu dipenuhi beberapa unsur-unsur dari model pengujian
dengan statistik parametrik,diantaranya:
a. Objek pengamatan harus saling independen. Artinya pemilihan sembarangkasus
dari populasi untuk dimasukan dalam sampel tidak boleh menimbulkan bias pada
kemungkinan-kemungkinan bahwa kasus yang lainakan termasuk juga dalam
sampel tersebutdan juga skor yang diberikan pada suatu kasus tidakboleh
mempengaruhi skor yangdiberikan kepada kasus lainnya.
b. Objek pengamatan harus ditarik dari populasi yang berdistribusi normal.
c. Populasi-populasi dimana objek pengamatan ditarik harus memiliki varian yang
sama.
d. Variabel-variabel yang terlibat harus setidaknya dalam skala interval,sehingga
memungkinkan digunakannya penanganan secara ilmu hitung terhadap skor-
skornya (menambah, membagi, menemukan rata-rata,dst).
e. Rata-rata populasi norma 1 dan bervarian sama itu harus juga merupakan
kombinasi linier dari efek-efek yang ditimbulkan. Artinya, efek -efek itu harus
bersifat penjumlahan.(khususdalam analisis varians atau uji F).
2) Statistik Non-Parametrik
Tes statistik non parametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat
mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya.
a. Keuntungan Tes Statistik NonParametrik
 Pernyataan kemungkinan yang diperoleh dari sebagian besar tes statistik non
parametrik adalah kemungkinan-kemungkinan yang eksak,tidak peduli
bagaimana bentuk distribusi populasi yang merupakan induk sampel-sampel
yang kita tarik.
 Jika sampelnya sekecilN=6, hanya tes statistik non parametrik yang dapat
digunakan kalau sifat distribusi populasinya diketahui secara pasti.
 Terdapat tes statistik nonparametrik untuk menggarap sampel-sampel yang
terdiri dari observasi-observasi dari beberapa populasi yang berlainan.Tidak ada
satupun diantara tes parametrik dapat digunakan untuk data semacam itu tanpa
menuntut kita untuk membuat anggapan-anggapan yang nampak tidak realistis.
 Tes statistik non parametrik dapat untuk menggarap data yang pada dasarnya
merupakan ranking dan juga untuk data yang skor-skor keangkaanya secara
sepintas kelihatan memiliki kekuatan ranking.Jika data pada dasarnya berupa
ranking atau bahkan data it uhanya bisa di ikategorikan sebagai plus(+) atau
minus(-), data tersebut dapat di garap dengan menggunakan statistik non
parametrik.
 Metode statistik nonparametrik dapat digunakan untuk menggarap data yan
ghanya merupakan klasifikasi semata,yakni yang diukur dalam skalanominal.
b. Kelemahan Tes Statistik Non Parametrik
 Jika data telah memenuhi semua anggapan model statistikp arametrik, dan jika
pengukukurannya mempunyai kekuatan seperti yang dituntuk, maka
penggunaan tes statistik non parametrik akan merupakan penghamburandata.
 Belum ada satupun metode statistik non parametrik untuk menguji interaksi-
interaksi dalam model analisisvarian(ANOVA),kecuali kita berani membuat
anggapan-anggapan khusus tentang aditivitas (Irma,2020).

Sumber:

Irma,A. 2020. Statistik Parametrik dan Non Parametrik Serta Statistik Deskriptif Dan
Inferensial. Jurnal Statistik. Viewed on 14 December 2022. From;
google.schoolar.com

Anda mungkin juga menyukai