Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASAL USUL MAKHLUK HIDUP

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi umum

Dosen Pengampu : Emi Sulistri, S.Pd.,M.Pd

Oleh : Kelompok 1

AMBRINA ROSADA

NIM. 11308502220001

WULLAN NAFARISZABEL SAFWA HIDZRATI

NIM. 11308502220012

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SINGKAWANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas dalam bentuk penulisan makalah ini dengan
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Bu Emi
Sulistri,S,Pd.,M,Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Biologi Umum yang telah
membimbing kami.Makalah berjudul ASAL USUL MAKHLUK HIDUP. penyusun harap
dapat membuka dan menambah wawasan pembaca sehingga dapat bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari serta sebagai media belajar. Makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Penyusun menerima segala bentuk kritik dan saran
pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, mohon maaf. Demikian yang dapat penyusun sampaikan. Akhir kata,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 15 Maret 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 2
C. Tujuan………………………………………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 3

A. Reformasi …………………………………………………………………………… 3
B. Aktualisasi Terhadap keberadaan Nilai- Nilai Pancasila…………………………… .3
C. Aktualisasi Pancasila dalam Aspek Kehidupan di Era Reformasi………………….. .4
D. Kebijakan Pemerintah Dalam Upaya Melestarikan Nilai-Nilai Pancasila………….. .8

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………....


11

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………. .11
B. Saran………………………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. …………


12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi hanyalah berupa salah satu planet dari tata surya dalam alam semesta ini yang
berpenghuni, adanya makhluk hidup. pada awalnya, bumi masih belum memiliki kandungan
air,yang ada hanyalah lthosfer dan atmosfer. Atmosfer semakin lama semakin dingin, dan
akhirnya terbentuklah air (H2O) yang masih berbentuk gas, kemudian berbentuk uap, dan
akhirnya setelah suhu cukup rendah dan diperkirakan 100 ℃, terbentuklah embun dan hujan.
Mulailah saat itu, terbentuk sungai, danau, dan lautan, tetapi belum terdapat kehidupan.
Setiap kali orang mempelajari terjadinya kehidupan di bumi ini, selalu bermula dari problem
mengenai dari mana datangnya hidup, dari mana asalnya dan bagaimanakahterjadinya idup
ini. Nampaknya rasa ingin tahu manusia terhadap ”datangnya” hidup ini telah timbul
berabad-abad bahkan lebih dari dua ribu tahun yang lalu dan hingga saat inipun orang masih
bertanya-tanya tentang asal-mula kehidupan. Boleh dikatakan bahwa tak seorangpun tahu
dari mana asal kehidupan di bumi, sebab moyang kita sekalipun tidak pernah menceritakan
asal-usul kehidupan.Untunglah manusia sebagai makhluk Allah yang paling sempurna
dikaruniai kemampuan berfikir yang sangat tinggi, sehingga manusia mempunyai kemampuan
untuk menulusuri kembali jejak-jejak kehidupan masa lampau, mengamati peristiwa-peristiwa atau gejala-
gejala hidup dan alam pada masa yang lampau, sehingga muncullah beberapa hipotesis-hipotesis asal-usul
kehidupan.hipotesis-hipotesis ini senantiasa didukung dengan fakta-faakta agar manusia yakin tentang asal-
usul kehidupan di Bumi.

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu sebagai berikut:
1. Apa kehidupan itu?
2. Apa perbedaan makhluk hidup dengan benda mati?
3. Bagaimana asal-usul kehidupan menurut ilmu pengetahuan?

C. Tujuan

1
 Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salahsatu tugas dari
mata pelajaran Biologi, tapi juga bertujuan diantaranya untuk :

1. Untuk mengetahui pengertian kehidupan.

2. Untuk mengetahui perbedaan makhluk hidup dengan benda mati.

3. Untuk mengetahui asal-mula kehidupan (Teori Asal Usul Kehidupan) menurut ilmu pengetahuan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kehidupan
 
Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan
organisme (makhluk hidup) dengan benda mati. Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam
biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut- tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan
bakteri ialah bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi
genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan
berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya
melalui seleksi alam. Suatu entitas dengan ciri-ciri di atas disebut sebagai organisme hidup, yaitu
makhluk hidup. Namun demikian, tidak semua definisi kehidupan menganggap semua ciri tersebut penting.
Contohnya, kemampuan untuk memiliki keturunan dengan modifikasi sering dianggap sebagai satu-satunya
ciri utama kehidupan. Definisi ini mencakup virus,  yang umumnya tidak tercakup dalam definisi yang lebih
sempit karena virus tidak memiliki sel dan tidak melakukan metabolisme.

 Ciri-ciri kehidupan
Ciri-ciri kehidupan mencakup keteraturan, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan
energi, respons terhadap lingkungan, homeostasis, dan adaptasi evolusioner.

 Ciri keteraturan: keserasian proses di dalam tubuh yang disebut juga REGULASI.

 Ciri Reproduksi: proses dimana organisme memperbanyak diri yang bertujuan


untuk mempertahankan kelangsungnya hidup spesiesnya.

 Ciri pertumbuhan dan perkembangan

 Pemanfaatan energi

3
 Respon terhadap lingkungan

 Homeostasis: proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup


untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan
normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam atau di luar tubuh.
Dan

 Adaptasi evolusioner: mekanisme biologis pada organisme untuk menyesuaikan


diri dengan lingkungan baru atau perubahan yang terjadi di lingkungan saat ini

 Perbedaan makhluk hidup dengan benda mati

a) Komposisi kimia
Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu

b) Organisasi

Pada makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Pada benda mati misalnya batu, susunan sedemikian rupa
adalah hasil dari unsur pokoknya.

c) Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasiatau pernapasan.
Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.

d) Iritabilitas
Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak
seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi

e) Reproduksi
Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak,
sedangkan pada benda mati tidak.

f) Tumbuh dan mempunyai daur hidup


4
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati
membesar karena pengaruh luar.

B. Asal mula kehidupan (Teori Asal Usul Kehidupan)

 Banyak yang berpendapat mengenai dari mana asal mula kehidupan itu. Mereka berpendapat
berdasarkan pemikiran mereka dan didukung dengan teori-teori yang telah mereka buat. Teori-teori tersebut
saling menjatuhkan dan mereka terus berusaha mencari kebenaran yang didasari rasa keingintahuan mereka
akan awal muala kehidupan dibumi ini. Bagaimana makhluk hidup pertama lahir masih merupakan misteri
yang belum bisa diungkap para ilmuan. Secara umum Teori asal usul kehidupan ada dua, yaitu
abiogenesis dan biogenesis. Adapun teori-teori tersebut antara lain:

1. Teori Abiogenesis (GENERATIO SPONTANEA)

Teori ini tergolong teori tertua yang berkembang dan menyatakan bahwa makhluk hidup
muncul dari benda mati. Teori ini digagas oleh filosof Yunani Aristoteles (384-322 SM).
Aristoteles mengusulkan bahwa kehidupan muncul dari benda mati ketika materi tersebut
mengandung pneuma (panas kehidupan). Sederhananya, teori generasi spontan
mengasumsikan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan atau tidak terduga dari materi
tak hidup (abiotik). Misalnya, Aristoteles mencatat bahwa ikan tampaknya tiba-tiba muncul
di badan air di mana tidak ada ikan pada awalnya.

Hal ini sejalan dengan cara berpikir saat itu yang tidak didukung oleh teknologi modern
dan cenderung melihat fakta tanpa bukti ilmiah. Sama seperti Aristoteles, nenek moyang kita
sering berdebat tentang asal usul hewan/tumbuhan yang lahir dari makhluk mati. Teori ini
tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, tetapi dapat berlaku untuk waktu yang sangat lama.
Bahkan, Antonie Van Leeuwenhoek (abad ke-17), penemu mikroskop, juga mendukung teori
abiogenesis. Leeuwenhoek mengamati air rendaman jerami dengan mikroskop buatan sendiri
dan menemukan protozoa. Dia juga mengklaim bahwa hewan itu baru saja bangkit dari air
yang direndam dalam jerami.

Dikemukakan dan didukung oleh ilmuwan ternama, berikut ini percobaan yang
dilakukan ilmuwan terhadap teori abiogenesis:

5
1. Antonie van Leeuwenhoek

Ilmuwan asal Belanda mendukung teori ini pada 1677. Percobaannya dilakukan
dengan menggunakan mikroskop dan melihat ada mikroorganisme (makhluk hidup yang
sangat kecil) dalam sampel air hujan dan air rendaman jerami. Dari hasil penemuannya
tersebut, ia berpendapat bahwa mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air (benda
mati).

2. Jan Baptista van Helmont

Selain Needham, ilmuwan Belgia dan dokter Flemish Jan Baptista van Helmont juga
mendukung teori generasi spontan. Helmont memperhatikan bahwa jika kain dan biji-
bijian tetap berada dalam wadah terbuka selama tiga minggu. Kemudian mouse muncul
dari kanvas. Selain tikus, Helmont juga menjelaskan bahwa melubangi batu, memasukkan
daun kemangi ke dalam lubang, dan menutupinya dengan batu lain menghasilkan
kalajengking.

3. John Needham
tentang generasi spontanTeori Aristoteles tentang generasi spontan didukung oleh
banyak ilmuwan, salah satunya adalah naturalis Inggris John Turberville Needham.
Diterbitkan dalam jurnal Microbe Notes, Needham menemukan bahwa sejumlah besar
organisme muncul dan berkembang biak dalam infus yang telah dipanaskan
sebelumnya dalam tabung kedap udara selama 30 menit. Needham berhipotesis bahwa
panas bisa membunuh organisme. Jadi, organisme baru yang muncul begitu saja dari
benda mati.

a. Kelemahan Teori Abiogenesis

Gagasan dalam teori abiogenesis ditentang dan dikritik karena tidak mengaitkan
dengan kondisi atmosfer sebelum bumi terbentuk. Teori abiogenesis runtuh karena
percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur. Peneliti tersebut mematahkan teori
abiogenesis dengan melakukan percobaan. Hasil percobaan Louis Pasteur disebut Omne

6
vivum ex vivo, bahasa latin yang jika diartikan yaitu semua kehidupan berasal dari
kehidupan. Teori ini akan kami jelaskan pada teori berikutnya.

2. Teori Biogenesis

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia akhirnya berpikir lebih ilmiah.
Ilmuwan tidak hanya percaya pada teori tanpa bukti ilmiah. Itulah sebabnya beberapa
ilmuwan mencoba membuktikan kebenaran tentang teori abiogenesis jangka panjang.
Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan. Beberapa ahli kemudian
mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli yang mengemukakan paham biogenesis antara lain :

a. Francesco Redi (Italia, 1626-1697)

Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan menggunakantoples dan daging.
Toples 1 diisi daging yang ditutup rapat-rapat. Toples 2 diisidaging dan ditutup kain kasa. Toples 3 diiisi
daging dan dibuka. Ketiga toples inidibiarkan beberapa hari. Dari hasil percobaan ini ia mengambil
kesimpulan sebagaiberikut : Larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi berasaldari
lalat yang dapat masuk ke dalam tabung dan bertelur pada keratin daging.

b. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799)

Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham abiogenesis),menurutnya


kehidupan yang terjadi pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yangtidak sempurna. Kesimpulan
percobaan spallanzani adalah : pada tabung terbukaterdapat kehidupan berasal dari udara, pada tabung tertutup
tidak terdapat kehidupan,hal ini membuktikan bahwa kehidupan bukan dari air kaldu.

7
c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895)
Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan Spalanzani.Pasteur
mlakukan percobaan menggunakan labu yang penutupnya leher angsa,bertujuan untuk
membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara bersamadengan debu.

Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :


 Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi darimikroorganisme
yang terdapat di udara.
 Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu

Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis tersebut. Pasteur terkenal dengan semboyannya “Omne
vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang mengandung pengertian : kehidupan berasal dari telur dan
telur dihasilkan makhluk hidup,makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya, makhluk
hidupberasal dari makhluk hidup juga.

C. Beberapa Teori Lain Tentang Asal Usul Makhluk Hidup

1. TEORI EVOLUSI KIMIA (NEO-ABIOGENESIS)

Para ilmuwan terus-menerus berpikir dan menciptakan teori-teori baru. Sebagian besar
ilmuwan percaya bahwa Bumi kita berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Selama 500 tahun
pertama, lingkungan Bumi terlalu tidak stabil bagi kehidupan untuk berkembang di Bumi.
Hal ini dikarenakan banyak asteroid yang terus berjatuhan di bumi, gempa bumi dan badai
dengan petir yang ekstrim terus membombardir bumi. Sekitar miliar tahun yang lalu, kondisi
Bumi mulai stabil dan lautan terbentuk. Pada tahun 1920, dua ilmuwan yang bekerja secara
terpisah (A.I Oparin dan J.B.S Haldane) menyatakan bahwa lautan yang baru terbentuk

8
mengandung banyak molekul sederhana. Molekul sederhana ini kemudian membentuk
molekul yang lebih kompleks.

Mereka juga mengklaim bahwa atmosfer primitif bumi terdiri dari gas nitrogen (N2), uap
air (H20), metana CH, gas hidrogen (H2), karbon monoksida (CO) dan amonia (NH3).
Molekul-molekul di atmosfer kemudian bereaksi satu sama lain menggunakan sinar matahari
dan kilat untuk membentuk molekul organik sederhana. Pada saat itu, oksigen belum
terbentuk di atmosfer. Dengan adanya oksigen, tidak mungkin secara spontan membentuk
senyawa organik sederhana. Mengapa? Karena oksigen sangat reaktif dan dapat memutuskan
ikatan kimia yang baru terbentuk. Pada saat itu, laut belum terbentuk di bumi, karena
permukaan bumi yang panas menyebabkan setiap tetes air yang jatuh di bumi menguap lagi.
Sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, permukaan bumi mulai mendingin dan lautan terbentuk.

Harold Urey dan muridnya Stanley Miller (1953) membuktikan hipotesis Oparin dan
Haldane dengan melakukan eksperimen yang mensimulasikan atmosfer Bumi primitif dengan
mencampurkan gas seperti metana, amonia, uap air, dan hidrogen dalam sebuah alat. dia
merencanakan Menggunakan listrik untuk mensimulasikan kilat dan sinar matahari di Bumi
primitif, hasilnya luar biasa. Dalam beberapa hari, percobaan menghasilkan senyawa
organik yang terdiri dari urea, asam asetat, asam laktat dan beberapa asam amino.
Berdasarkan hasil percobaannya, Miller menunjukkan bahwa zat organik kemungkinan besar
terbentuk secara spontan di atmosfer primitif Bumi.

Miller percaya bahwa pembentukan senyawa kompleks yang membentuk makhluk hidup
tidak sederhana, dan makhluk hidup sederhana berlangsung jutaan tahun sebelum evolusi
kimia terjadi. Ini berarti bahwa asal usul organisme tidak sesederhana yang diyakini oleh
abiogenesis (generatio spontanea), tetapi melalui evolusi kimia, yang berlangsung selama juta
tahun. Teori ini disebut juga teori evolusi kimia, atau neo-abiogenesis, yang merupakan
reinkarnasi dari teori biogenesis, karena percaya bahwa makhluk hidup berasal dari benda
mati melalui evolusi kimia.

2. TEORI Panspermia

Apakah semua ilmuwan sepakat tentang asal usul teori kehidupan Percobaan Miller?
Jawabannya adalah tidak. Pada abad ke-19, penjelajah ruang angkasa menciptakan teori baru,

9
yaitu teori panspermia, yang sering disebut teori eksogenesis atau teori kosmologi. Teori ini
bertentangan dengan teori abiogenesis dan menyatakan bahwa benih kehidupan sudah ada
dan tersebar di seluruh alam semesta. Benih-benih kehidupan hanya tumbuh jika lingkungan
mengizinkannya. Jadi asal usul kehidupan menurut teori ini berasal dari benih-benih
kehidupan di luar angkasa.

Teori ini mengklaim bahwa organisme mikroskopis berasal dari luar angkasa, kemudian
berkembang dan berevolusi di Bumi. Seperti yang kita ketahui, Bumi kita sering
dibombardir oleh meteorit dari luar angkasa, yang memungkinkannya membawa benih-benih
bentuk kehidupan mikroskopis yang kemudian dapat berkembang dan berkembang di Bumi.
Padahal, teori ini secara tidak langsung mendukung teori biogenesis. Namun, teori ini tidak
dapat menjawab bagaimana benih itu lahir dan dari mana asalnya. Dengan evolusi kimia,
seperti yang dikatakan Oparin dan kawan-kawan, atau dengan penciptaan? Jika kita cermati,
perkembangan teori asal usul kehidupan oleh para ilmuwan dari dulu hingga sekarang
memang sangat membingungkan. Tarik menarik antara teori abiogenesis dan biogenesis terus
berlanjut. Semakin banyak orang berpikir, semakin sulit menemukan rahasia kehidupan.

3. TEORI PENCIPTAAN

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ini, tampaknya mereka masih
bingung dan masih berpikir untuk mengeksplorasi misteri alam. Akhirnya, sebagian ilmuwan
memilih kembali ke teori penciptaan yang bersumber dari ajaran agama dan kitab-kitab yang
mereka ikuti. Sebagian besar agama, terutama agama-agama langit, percaya bahwa alam
semesta dan isinya diciptakan oleh Tuhan. Teori penciptaan ini memang sulit dibuktikan
dengan akal manusia, karena bukan berasal dari hasil eksperimen, melainkan dari kajian
agama dan kepercayaan.

Menurut Alkitab, orang Kristen percaya bahwa bumi diciptakan dalam enam hari,
tumbuh-tumbuhan diciptakan pada hari ketiga, ikan dan burung diciptakan pada hari kelima,
dan lain-lain pada hari keenam. Seperti Kristen, Muslim percaya bahwa alam semesta dan
isinya diciptakan oleh Tuhan. Lihat firman Allah berikut untuk detailnya bahwa langit dan
bumi telah bersatu, Kami pisahkan keduanya dan Kami ciptakan segala yang hidup dari air
(QS 21:30). Umat Hindu juga percaya bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan.

10
Ini adalah teori penciptaan yang berasal dari agama yang belum terbukti kebenarannya
secara ilmiah, karena teori itu berasal dari Tuhan, yang diyakini dengan iman dan bukan hasil
pemikiran manusia. Manusia tidak bisa percaya pada teori penciptaan. Namun jika dipikir-
pikir, ternyata kita sendiri tidak tahu bagaimana cara menghidupkan dan mematikan diri kita
sendiri. Semua ini adalah rahasia Tuhan Yang Maha Esa.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai teori asal-usul kehidupan. Pembahasan kali ini tidak
hanya membahas definisi dari kehidupan saja tapi juga membahas mengenai berbagai macam
teori tentang asal-usul kehidupan tersebut ,serta memahami sejarah mengenai kehidupan itu
sendiri. Mengetahui berbagai teori tentang asal-usul kehidupan membuat kita untuk selalu
mengembangkan pengetahuan kita serta menambah keimanan kita sebagai makhluk yang
beragama dalam mengetahui berbagai bidang keilmuan tersebut.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

11
12

Anda mungkin juga menyukai