Anda di halaman 1dari 29

Biologi Umum:

Organ & Sistem Organ


Hewan

Sudarnila (11308502220010)
Revy Aprilianty (11308502220010)
Organ & Sistem Organ?
Sistem Organ
Pada Hewan
A) Sistem Gerak pada Invertebrata

a. Protozoa b. Porifera
❑ Kelas Rhizopoda bergerak dengan
Porifera tidak mempunyai sistem gerak.
kaki semu
❑ kelas Flagel bergerak dengan bulu
cambuk c. Ctenopora
Kelas ctenopora tidak mempunyai sistem gerak.
❑ Kelas Cilliata bergerak dengan rambu
getar d. Vermes
❑ kelas Sporozoa bergerak dengan Sistem gerak pada Vermes atau cacing
menggerakkan seluruh tubuhnya ialah dengan kontraksi otot-otot di
tubuhnya.
A) Sistem Gerak pada Invertebrata

f. Mollusca terdiri dari 3 kelas, masing


e. Arthropoda
masing kelas mempunyai sistem gerak
mempunyai kaki yang beruas ruas sebagai
yang berbeda. Yaitu :
alat geraknya.
❑ Gastropoda bergerak dengan kaki dan
g. Coelenterata perut. Contoh: siput
Coellenterata merupakan hewan ❑ Cepalophoda bergerak dengan kaki
invertebrata yang bertentakel. dan kepala. Contoh: cumi-cumi dan
Sistem gerak coellenterata dengan gurita.
menggerakkan tubuh basalnya atau
❑ Pelicipoda bergerak dengan kaki pipih.
dengan menggerakkkan tentakel
Contoh: Scaphopoda dan Amphineura.
yang ada di mulutnya.
G.
B) Sistem Gerak pada vertebrata
b. Sistem Gerak pada Hewan Amfibi
a. Sistem Gerak Pada Pisces
Pada tubuh katak, katak memiliki
Pisces memiliki rangka pada otot tubuh
tungkai depan dan tungkai belakang.
kanan dan kirinya, sehingga Pisces dapat
Masing-masing memiliki fungsi yang
meliuk-liukan tubuhnya atau ekornya
sangat penting:
bergerak maju ke depan. Fungsi alat gerak
pada Pisces: • Tungkai depan berfungsi untuk
menahan berat tubuh saat mendarat.
• Memudahkan tubuhnya bergerak
dalam air. • Tungkai belakang berfungsi untuk
melakukan gerakan loncat atau
• Ekor dan sirip yang lebar berfungsi
melompat.
sebagai pendorong gerak.
• Katak juga memiliki selaput renang
• Sirip tambahan difungsikan untuk
untuk melakukan pergerakan didalam
menjaga keseimbangan.
air.
A) Sistem Gerak pada vertebrata
d. Sistem Gerak pada Aves
Ciri-ciri burung (Aves) terutama
c. Reptil
pada alat geraknya menggunakan
Kadal merupakan reptil yang bergerak
menggunakan dua pasang kaki, sedangkan sayap yang digunakannya untuk
ular bergerak dengan bantuan otot terbang. Selain memiliki
perutnya, kemudian buaya bergerak kemampuan terbang yang sangat
menggunakan dua pasang kaki dan ekor baik, adapula beberapa burung
yang mampu membantunya untuk yang dapat berenang dengan
berenang.
menggunakan selaput pada
kakinya, contohnya burung look
(Amerika Utara), dan burung
grebe (Amerika Selatan).
2. Sistem otot (Invertebrata)
• Sistem otot pada cacing pipih (platyhelminthes)
Serabut otot terbagi atas Sirkular, Longitudinal, Serong atau vertical yang
mana Sirkular terdapat di bawah epidermis dan berkontraksi memanjang kan
tubuh nya, longitudinal yang berfungsi memperpendek tubuh nya ,dan otot
serong atau vertical yang berfungsi untuk bergerak seperti membalik,melipat
dan merentangkan diri nya keseluruh arah.

• Sistem otot pada molusca


Sebagian otot besar otot berupa otot halus yang berkontraksi lambat namun yang
dapat aktif berenag menggerakkan cangkang nya terdapat otot halus atau lurik. Otot
halus yang berfungsi untuk menutup cangkang pada saat istirahat dan otot lurik yang
berfungsi untuk menimbulkan gerakan berenang.
2. Sistem otot (vertebrata)
• Amfibi
Sistem otot pada amfibi masih metamerik seperti pada ikan, tetapi tampak
tanda-tanda perbedaan. Sekat horizontal membagi otot dorsal dan ventral.
Bagian dari otot efeksial atau dorsal mempengaruhi gerakan kepala. Otot
ventral adalah menjadi bukti dalam pembagian bagian otot setiap segmen
bagian amfibi.
• Reptilia
Dibandingkan dengan katak, sistem otot reptil itu lebih rumit, karena
gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala, leher, dan kaki tumbuh baik,
walaupun kurang jika dibandingkan pada mammalia. Segmentasi otot jelas
pada kolumna vertebralis dan rusuk.
3. Sistem pencernaan

1) Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata


Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara
intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan
dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan
rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing
pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan
anus. pencernaan dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit.
3. Sistem pencernaan (Vertebrata)

Di dalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek yang berada di daasar mulut.
Lidah ini tidak dapat digerakkan dan tidak mempunyai fungsi yang berarti. Gigi ikan
tumbuh pada bagian ataas rahang dan rahang bawah, bahkan ada yang tumbuh pada
langit-langit mulut. Gigi ikan bertulang keras berbentuk kerucut. Ikan tidak
mempunyai kelenjar ludah tetapi memiliki kelenjar lendir dan mulutnya. Lambung
ikan merupakan pelebaran dari saluran pencernaan. Antara lambung dengan usus
terdapat tiga buah usus buntu (sekum). Makanan dari lambung masuk ke dalam usus.
Di usus terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
4. Sistem pernapasan (Invertebrata)

a. Sistem Pernafasan Polifera


Porifera atau hewan berpori bernapas dengan cara mengalirkan air melalui pori-pori
tubuhnya yang disebut dengan ostium. Selanjutnya air akan mengalir dan masuk ke
rongga yang disebut spongocoel. Proses pernafasan porifera yang selanjutnya akan
berlansung di sel koanosit atau sel leher. Sel koanosit adalah sel yang berbatasan
langsung dengan spongocoel. Tidak hanya membawa oksigen, air yang masuk juga
membawa zat-zat makanan. Proses pertukaran udara antara oksigen dan
karbondioksida terjadi di sel koanosit. Aliran air masuk membawa oksigen dan
makanan sehingga sel koanosit juga bertindak sebagai organ pencernaan dan
peredaran zat makanan. Air yang mengandung Co2 selanjutnya akan dikeluarkan
melalui oskulum.
4. Sistem pernapasan (Vertebrata)
a. Pisces
Bernapas menggunakan insang yang tersusun atas:
a) Operkulum (tutup insang)
b) Brankiostega (katup rongga mulut)
c) Arkus brankialis (lengkung insang)
d) Holobrankialis (lembaran insang)
e) Rigi-rigi insang (saringan)
Fase inspirasi terjadi ketika mulut ikan membuka, operkulum menutup, sehingga air
masuk melalui mulut lalu menuju insang. Fase ekspirasi terjadi ketika mulut ikan
menutup, operkulum membuka, sehingga air masuk ke insang.
5. Sistem sirkulasi (invertebrata)

Contoh hewan adalah belalang, katak, dan reptil. Sistem sirkulasi pada
invertebrata ini darah mengalir tanpa melalui pembuluh darah. Ketika
jantung pembuluh berdenyut, akan terpompa dan mengalir ke seluruh
tubuh.
5. Sistem sirkulasi (vertebrata)
6. Sistem saraf (invertebrata)

Ubur-ubur dan Hydra sp. belum memiliki sistem saraf. Sel- sel
saraf ubur-ubur dan Hydra sp. menyebar secara merata keseluruh
tubuh dan berhubungan satu dengan yang lain membentuk suatu
anyaman. Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot,
sedangkan sel saraf sensorik berakhir pada permukaan tubuh.
Hubungan sel-sel sarafdan otot memungkiiikan hewan tersebut
memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan dan luar tubuh,
seperti sentuhan, cahaya, dan keberadaan makanan.
6. Sistem saraf (invertebrata)
6. Sistem saraf (vertebrata)

a. Mamalia
Sistem Saraf Hewan (Vertebrata dan Avertebrata) Bagian-bagian otak hewan
mamaliä terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak belakang yang berkembang
dengan baik. Selain itu, mamalia juga memiliki sumsum lanjutan dan sumsum tulang
belakang (sumsum spinal).Beberapa jenis mamalia memiliki kemampuan lebih
karena pusat-pusat saraf di otak hewan tersebut mengalami perkembangan yang lebih
menonjol. Kemampuan seperti itu bermanfaat bagi hewan dalam mencari mangsa.
Misalnya, kemampuan lebih pada india penglihat dan indra pendengar kucing, indra
pendengar kelelawar yang sangat tajam, dan indra pencium anjing yang sangat tajam.
6. Sistem saraf (vertebrata)
b. Seksual
▪ Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel
telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru.
a. Aseksual Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
▪ Membelah
▪ Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan
diri
anisogami.
▪ Fragmentasi
▪ Pembentuka ❖ Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat
n Tunas reproduksinya misalnya Paramecium.
▪ Sporalasi
❖ Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak
sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan
makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma
dengan ovum di dalam rahim.
a. Fertilisasi Internal
▪ Ovipar (Bertelur)
▪ Ovovivipar (Beranak Bertelur)
▪ Vivivar (Beranak)
b. Fertilisasi Eksternal
Ikan termasuk hewan yang bersifat ovipar. Ikan tidak mempunyai organ
perkawinan. Pembuahan terjadi diluar tubuh, yaitu di dalam air. Sekali bertelur ikan
mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak dilindungi oleh cangkang. Telur yang
telah dibuahi selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung dalam air, ada yang
ditempatkan dalam sarang dan dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada
tanaman dalam air, serta ada pula yang disimpan di dalam rongga mulut induk
betinanya seperti pada mujaer.
8. Sistem endokrin (Invertebrata)
Hormon pada invertebrata berfungsi untuk mengatur penyebaran kromatofor,
molting (pergantian kulit), pertumbuhan.

a. Coelentrata
Contoh hewan dari golongan ini adalah Hydra. Hydra mempunyai
sejumlah sel yang mampu menghasilkan senyawa kimia yang berperan
dalam proses reproduksi, pertumbuhan, dan regenerasi. Apabila kepala
Hydra dipotong, sisa tubuhnya akan mengeluarkan molekul peptida yang
disebut aktivator kepala. Zat tersebut menyebabkan sisa tubuh Hydra
dapat membentuk mulut dan tentakel, dan selanjutnya membentuk
daerah kepala.
8. Sistem endokrin (Invertebrata)
b. Platyelminthes
Hewan ini dapat menghasilakan hormon yang berrperan penting dalam proses
regenerasi. Diduga hormon yang dihasilkan tersebut juga terlibat dalam regulasi
osmotic dan ionik, serta dalam proses reproduksi.
c. Annelida
Sejumlah annelida seperti poliseta (mis. neris), oligiseta (mis. Lumbricus). dan
Hirudinae (mis. untuk lintah) sudah memperlihatkan adanya derajat sefalisasi yang
memadai. Otak hewan tersebut memiliki sejumlah besar sel saraf yang berfunsi
sebagai sel sekretori. Hewan ini juga telah memiliki sistem sirkulasi yang
berkembang sangat baik sehingga kebutuhan untuk menyelenggarakan sistem kendali
endokrin dapat terpenuhi. Sistem endokrin annelida berkaian erat dengan aktivitas
pertumbuhan. perkembangan, regenerasi, dan reproduksi.
8. Sistem endokrin (vertebrata)
a. Hipotalamus dan Pituitari
Hipotalamus merupakan bagian otak vertebrata yang terletak di bawah thalamus dan
berperan dalam mempertemukan sistem saraf dan endokrin. Thalamus adalah
kumpulan sel saraf yang terletak di bagian tengah otak vertebrata. Hipotalamus
berfungsi mengendalikan kelenjar pituitari, sementara pituitari juga berfungsi
mengendalikan kelenjar endokrin lainnya.
b. Organ Endokrin Tepi
Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin di luar hipotalamus dan pituitari.
Saat ini telah diketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon yaitu atrial
naturetic peptide (ANP).
8. Sistem eksresi (invertebrata)
a. Serangga
Serangga memiliki tingkatan hidup yang lebih tinggi daripada cacing pipih dan
cacing tanah. Oleh karena itu, alat ekskresinya pun lebih sempurna. Alat ekskresi
serangga dan Artropoda lainnya adalah tubula atau pembuluh Malpighi. Pembuluh
Malpighi ialah pelipatan saluran pencernaan yang berada pada homosol dan
ujungnya tergenang dalam darah (hemolimfa). Tepatnya terletak di antara perut
tengah dan usus. Pembuluh Malpighi ini akan menyekresikan zat sisa berupa urea,
limbah nitrogen, dan garam secara osmosis dari hemolimfa menuju lumen (rongga
pembuluh). Sebagian besar zat-zat yang berguna diserap kembali (reabsorpsi)
melewati jaenteng epitelium pada rektum dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
hemolimfa. Sebaliknya, limbah bernitrogen mengendap menjadi asam urat yang
dikeluarkan bersama feses lewat anus.
8. Sistem eksresi (vertebrata)
Pisces pada dasarnya adalah hewan yang hidup di air misalnya saja ikan kerapu, ikan
air tawar dan lain sebagainya. Meskipun terlihat tidak pernah mengeluarkan kotoran
namun ikan juga memiliki sistem eksresi tersendiri. Organ ekskresi pada hewan
pisces seperti ikan dapat berupa kulit, ginjal dan insang. Ginjal pada ikan berjumlah
dua buah yang bentuknya memanjang. Saluran ginjal pada ikan mas bersatu dengan
saluran kelenjar kelamin dengan lubang yang sama menuju muaranya di belakang
anus yakni lubang urogenitalia. Insang merupakan alat ekskresi ikan yang berguna
untuk mengeluarkan zat sisa oksidasi seperti uap air dan karbon dioksida dari tubuh
ikan.
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai