Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan Mataram Kuno: Awal didirikan, Masa Kejayaan, dan Masa Keruntuhan

by : Leonardus Bagas Kurniawan

Awal didirikan
Kerajaan Mataram kuno (732-1080M) adalah kerajaan yang terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini
didirikan oleh raja Sanjaya yang merupakan raja pertama. Raja Sanjaya sendiri juga mendeklarasikan
Wangsa Sanjaya. Kemudia raja kedua yaitu Raja Rakai Panangkaran adalah Wangsa Syailendra.
Wangsa Sanjaya adalah yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra adalah yang beragama Budha.
Sumber sejarah kerajaan Mataram Kuno sendiri adalah Prasasti Canggal dan Prasasti Mantyasih
Masa Kejayaan
Kerajaan Mataram kuno mengalami masa keemasan ketika dimpimpin oleh Raja Balitung pada tahun
(898-910). Kemudian aktivitas ekonomi masyarakat di kerajaan adalah sebagai petani sesuai dengan
sumber prasasti canggal yang menyebutkan bahwa jawa kaya akan padinya. Kerajaan Mataram Kuno
memang dikenal sebagai Negara Agraris. Lalu aktivitas kebudayaan dalam kerajaan sendiri tergolong
sangat maju yang dibuktikan dengan peninggalan candi Borobudur yang bercorak budha atau
wangsa syailendra serta Candi Prambanan yang bercorak Hindu atau wangsa sanjaya. Selain itu
mayarakat kerajaan mataram kuno memang memiliki kerukunan umat beragama yang kental
dimana masyarakat beragama hindu dan budha dapat hidup dengan damai
Masa Keruntuhan
Kerajaan Mataram kuno mengalami keruntuhan pada tahun 1080. Ada beberapa faktu yang
menyebabkan keruntuhan pada Kerajaan tersebut. Yang pertama adalah karena letusan gunung
berapi. Lokasi kerajaan yang berada di Jawa Tengah dengan banyak gunung berapi membuat letusan
gunung berapi merusak istana kerajaan. Yang kedua adalah kekosongan kekuasaan dimasa raja
terakhir karena sang raja tidak memiliki pewaris tahta sehingga kekuasaan diberikan oleh mpu
sindok yang merupakan seorang penasihat kerajaan. Mpu Sindok sendiri kemudian mendirikan
dinasti Isyana dan memindahkan ibu kota ke Jawa Timur. Selain itu kerajaan mataram kuno juga
bermusuhan dengan kerajaan Sriwijaya dengan Wangsa Syailendra.

Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan
pada abad ke-8, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Di Jawa Tengah, letak Kerajaan
Mataram Kuno diperkirakan terletak di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta). Pusat
kerajaan ini kemudian mengalami beberapa kali perpindahan hingga sampai ke Jawa Timur. Kerajaan
Mataram Kuno juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang. Pendiri
Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang berkuasa antara 732-760
masehi. Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada tahun 732 masehi dan runtuh pada 1007 masehi.
Selama hampir tiga abad berkuasa, terdapat tiga dinasti yang memerintah, yaitu Dinasti Sanjaya dan
Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur). Sejarah Kerajaan Mataram
Kuno dapat diketahui dari prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Balitung, Prasasti Klurak, Candi
Gedong Songo, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, dan masih
banyak lainnya.

Perpecahan Kerajaan Mataram Kuno Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno pertama kali dipegang oleh
Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, dibuktikan dengan Prasasti Canggal
dan Carita Parahyangan. Raja Sanjaya dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, adil, dan taat dalam
beragama. Di bawah pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno semakin luas dan rakyatnya
sejahtera. Kerajaan ini juga menjadi pusat pembelajaran agama Hindu, dibuktikan dengan
banyaknya pendeta yang berkunjung dan menetap di Mataram. Pada pertengahan abad ke-8, Raja
Sanjaya wafat dan digantikan oleh putranya, Rakai Panangkaran. Setelah Rakai Panangkaran wafat,
Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua. Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno
bercorak Hindu di Jawa Tengah bagian utara. Sementara Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan
Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.

Dinasti Syailendra muncul pada akhir abad ke-8, dan periode kepemimpinannya menjadi masa
keemasan Kerajaan Mataram Kuno. Perkembangan terjadi di berbagai bidang, seperti politik, ilmu
pengetahuan, budaya, kesenian, dan sosial. Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno dari Dinasti
Syailendra adalah Sri Dharmatungga. Pada masa pemerintahannya, konon wilayah kekuasaannya
mencapai Semenanjung Malaka. Setiap berganti raja, keadaan Kerajaan Mataram Kuno semakin
gemilang dan termasyur. Sri Dharmatungga digantikan oleh Indra (Syailendra), yang berhasil
menaklukkan Chenla (Kamboja). Setelah itu, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Samaratungga.
Pada periode ini, ilmu seni sangat berkembang dan dibangunlah Candi Borobudur. Kerajaan
Mataram Kuno akhirnya bersatu kembali setelah perkawinan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan
Pramodhawardani dari Wangsa Syailendra.

Pada 929 masehi, ibu kota Mataram Kuno dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur dengan
pusat pemerintahan di antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis. Terdapat beberapa alasan yang
diperkirakan menjadi sebab perpindahan ini, seperti faktor bencana alam, politik, dan adanya
ancaman dari kerajaan lain. Setelah pindah ke Jawa Timur, kerajaan ini disebut sebagai Kerajaan
Medang dengan lokasi berada di sekitar Jombang. Mpu Sindok kemudian dinobatkan sebagai raja
pertama dari Dinasti Isyana. Masa kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur tidak
berlangsung lama. Raja-raja penerus Mpu Sindok juga sangat peling mewariskan bukti peninggalan
sehingga namanya seakan tenggelam dalam sejarah.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Ketika berdiri di Jawa Tengah, Kerajaan Mataram Kuno
mewariskan cukup banyak peninggalan berupa prasasti dan candi yang dapat ditemui hingga
sekarang. Prasasti Kerajaan Mataram Kuno Prasasti Canggal Prasasti Kalasan Prasasti Mantyasih
Prasasti Klurak Candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Candi Bima Candi Arjuna Candi Kalasan
Candi Plaosan Candi Prambanan Candi Sewu Candi Mendut Candi Pawon Candi Puntadewa Candi
Semar Candi Srikandi Candi Borobudur

Anda mungkin juga menyukai