3.KAK Pemantauan Garam RT
3.KAK Pemantauan Garam RT
A. Pendahuluan
Dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pada Bab
VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain
melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan
akses mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi.
Upaya pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap dan
berkesinambungan yaitu dengan program pemantauan garam beryodium tingkat rumah
tangga.
B. Latar Belakang
Program perbaikan gizi masyarakat merupakan program pokok untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi merupakan masalah yang
penanganannya harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai sektor, bukan hanya
dengan pendekatan medis. Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan
perilaku serta pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan
dampak kedepan jika kesehatan terabaikan. Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat
meningkatkan produktifitas dan angka harapan hidup masyarakat.
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia
yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial
dan aspek perkembangan ekonomi.
Pemantauan garam yodium harus dilakukan secara berkala setiap tahun. Tersedianya
informasi secara terus menerus setiap tahun tentang konsumsi garam beryodium rumah
tangga di tingkat Kabupaten/Kota.
Hasil pemantauan garam yodium Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo tahun 2016
90 % hasil uji garam kategori cukup (30-80 ppm) sedangkan hasil pemantauan garam
diwilayah kerja Puskesmas Keejajar I tahun 2016 dengan jumlah sampel 369 garam ada 356
garam (94%) dengan hasil uji cukup dan 14 garam (3,7%) dengan hasil uji garam yodium
kategori kurang. Dan hasil uji tidak ada 1 garam ( 0,3)%..
C. Maksud dan Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran berkala tentang akses masyarakat terhadap garam beryodium
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh informasi tentang garam yang digunakan di tingkat masyarakat
b. Memperoleh informasi tentang pembelian garam yang digunakan masyarakat
c. Memperoleh informasi tentang merk dagang garam yang dikonsumsi masyarakat
D. Kegiatan Pokok
Pemantauan garam beriodium dari tingkat rumah tangga dilakukan dengan
pemeriksaan garam yang dibawa ibu balita /murid SD/MI dari rumah menggunakan iodina
test di posyandu /SD/MI yang digunakan sebagai sample.
F. Sasaran
Sasaran kegiatan pemantauan garam iodium tingkat rumah tangga adalah 30 sampel tapi
tidak menutup kemungkinan lebih dari sampel yang di tentukan .balita/murid/ SD atau MI
dari posyandu/SD/MI yang dipilih secara acak yang digunakan sebagai sample setiap desa.
1. Persiapan x x
2. Pelaksanaan x x
3. Evaluasi x x
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melaporkan hasil kegiatan ke
koordinator program UKM dan kepala puskesmas setiap bulan Pebruari lalu diberikan
evaluasi oleh kepala puskesmas.