PDK Kel 12 1-3
PDK Kel 12 1-3
Dosen Pembimbing:
Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T.
NIP. 19810915 200501 1 001
Disusun Oleh:
AFINAJIB 2110811310003
Nadia Afiqah Rindhani 2110811320019
Nor Nida Yuliana 2110811320032
Muhammad Renaldy 1910811210047
Selvia Mardiati 2010811210048
Rizki Gilang Ramadhan 2110811310012
LEMBAR PENGESAHAN
TANDA SELESAI TUGAS
AFINAJIB 2110811310003
Nadia Afiqah Rindhani 2110811320019
Nor Nida Yuliana 2110811320032
Muhammad Renaldy 1910811210047
Selvia Mardiati 2010811210048
Banjarbaru, 2023
Dosen Pengajar
ii
3
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
KEMENTRIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET DAN KARTU
TEKNOLOGI UNIVERSITAS LAMBUNG ASISTENSI
MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PEMROGRAMAN
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK DIBANTU
SIPIL BANJARBARU KOMPUTER
No Nam NIM KEHADIRAN
a
1 AFINAJIB 2110811310003
2 Nadia Afiqah Rindhani 2110811320019
3 Nor Nida Yuliana 2110811320032
4 Muhammad Renaldy 1910811210047
5 Selvia Mardiati 2010811210048
Rizki Gilang Ramadhan 2110811310012
KEGIATAN ASISTENSI
1 14 April 2022
22 April 2022
2
3 25 April 2022
28 April 2022
12 Mei 2022
5
6 17 Mei 2022
iii
4
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Banjarbaru, 2022
Instruktur,
Rahmat Mulyadi
NIM. 1910811110003
iv
5
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga tugas Perencanaan Dibantu Komputer ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini diberikan agar mahasiswa mampu
membuat Desain Bangunan Kantor Tiga Lantai Dengan SAP2000, juga sebagai
salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir Perencanaan Dibantu
Komputer.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. selaku dosen pengasuh mata kuliah
Perencanaan Dibantu Komputer (STS 4435).
2. Bapak Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing laporan
Perencanaan Desain Bangunan Kantor Tiga Lantai Dengan SAP2000.
3. Saudara Wesa Prasetya sebagai Instruktur Laboratorium Komputasi Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru yang telah membimbing
kami.
4. Semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Kelompok XI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Analisis yang dilakukan hanya pada analisis bidang momen, gaya lintang, gaya
normal, dan hasil desain untuk bangunan sekolah dengan cara membandingkan
perhitungan hasil komputer dengan manual.
Tata cara dalam melakukan perencanaan meliputi beberapa tahapan yaitu sebagai
berikut :
iv
5
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
b) Mutu bahan
d) Gambar rencana
Balok Induk, adalah semua balok yang melintang tanpa topang pada
seluruh lebar bangunan dan pada kedua ujungnya bertumpu pada kolom.
a. Tinggi = 1/12 x bentangan
Balok Anak, adalah balok yang pada kedua ujungnya bertumpu pada balok
induk, digunakan untuk memperkecil petak-petak lantai disetiap ruangan.
a. Tinggi= 1/15 x bentangan
v
6
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
b. Lebar = 1/12 x tinggi balok
2.2.3 Kolom
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban
lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Penampang Kolom : L = Lebar balok + (2 x 5cm)
2.2.4 Pelat Lantai
Memisahkan ruang bawah dan ruang atau sebagai tempat berpijak penghuni di
lantai atas untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah. Meredam
suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah dan menambah kekakuan bangunan
pada arah horizontal. Tebal = 1/40 x bentang
10. Memverifikasi hasil desain struktur terhadap standar keamanan yang ditetapkan
oleh peraturan dalam perencanaan, apabila tidak aman maka harus dilakukan
pengecekan kembali terhadap input yang ada (section properties).
Hasil dari desain struktur dengan SAP2000 perlu divalidasi dengan perhitungan
manual. Karena output dari desain struktur dalam perencanaan vii
ini adalah luas tulangan perlu. Maka yang perlu divalidasi adalah besarnya luas
8
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
tulangan perlu tersebut. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan
manual berdasarkan SNI 03-2847-2013 :
1. Menghitung Momen Desain.
3. Menghitung kmaks.
15. Cek Persentase perbandingan perhitungan manual dengan SNI 2847- 2013 dan
pada SAP2000 dengan ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode SNI)
Tulangan Utama.
Nilai dari persentase perbandingan ini harus sesuai dengan batasan yang
diizinkan dalam perencanaan. Dalam hal ini batasan tersebut yaitu selisih antara Luas
Tulangan perlu dari perhitungan manual dengan SNI 2847-2019 dan SAP2000
dengan ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode SNI) maksimal 10%.
Apabila batasan ini tidak terpenuhi, maka perlu dilakukan pengecekan kembali pada
input SAP2000 ACI 318-02 (yang telah disesuaikan dengan kode SNI).
viii
9
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
START
SAP2000 (Output)
Gaya-gaya dalam
AMAN
Pilih Salah Satu Balok Untuk
Perbandingan
SAP2000 Manual
YA
Menentukan Jumlah Tulangan
FINISH
ix
Gambar 1. 1 Flowchart Pada Perancangan pada SAP2000
10 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
BAB II
KRITERIA DESAIN
10
Gambar 2. 1 Denah Lantai 1
11 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
12
13 PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
LAPORAN AKHIR
(STS 4435)
KELOMPOK XII
13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
14
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
2.2 Spesifikasi Material dan Baja Tulangan
Material yang digunakan dalam perencanaan ini dibagi menjadi dua jenis
material yaitu material beton dan material baja, spesifikasi secara detil dapat dilihat
sebagai berikut :
Fungsi bangunan : Kantor
Lokasi : Banjarbaru
Luas Bangunan : 18 m x 18,7 m
Panjang Bangunan : 18 Mutu Bahan
Beton (Fc’) : 28 Mpa
Tulangan Utama (Fy) : 350 Mpa
Tulangan Sengkang (Fyh) : 240 Mpa
Perancangan dilakukan berdasarkan peraturan SNI 2847:2019
Tabel 2. 1 Tinggi minimum balok nonprategang
Kondisi Perlekatan Minimum h[1]
Perlekatan sederhana l/16
Menerus satu sisi l/18,5
Menerus dua sisi l/21
Kantilever l/8
Sumber: SNI 2847:2019
Untuk fy lebih dari 420 Mpa, persamaan pada tabel nilainya harus dikalikan harus
dikalikan dengan (0,4 + fy/700). Karena menggunakan fy = 350 Mpa, maka nilai
persamaan tidak perlu dikalikan.
2.2.3 Kolom
Untuk dimensi kolom yang digunakan dalam perencanaan bangunan sekolah
kami ialah sebesar (30 x 30) cm.
Tabel 2. 2 Perhitungan Dimensi Balok Melintang
b
Jenis Balok Keterangan Jarak h (cm) h (cm)* b (cm) (cm)*
Perlekatan Sederhana 12,6984
Balok Induk 400 19,048 20 1 15
Balok Perlekatan Sederhana
Lantai Balok Induk 700 33,333 35 22,22222 25
Perlekatan Sederhana
Balok Induk 700 33,333 35 22,22222 25
Perlekatan Sederhana
Balok Dak 400 19,048 20 13,333 15
Perlekatan Sederhana
Balok Dak
Balok Dak 700 33,333 35 23,333 25
Perlekatan Sederhana
Balok Dak 700 33,333 35 23,333 25
Keterangan : *Ukuran b dan h yang digunakan
2.2.4 Pelat
SNI 2847:2019 Pasal 8.3.2:
Untuk αm ≤ 0,2 tp min = 12,5 cm (pelat tanpa panel drop)
tp min = 10 cm (pelat dengan panel drop)
fy
ln (0,8+ )
1400
h≥
36+ 5 β ( αm−0,2)
Menghitung Nilai α
1. Balok L (25 cm x 35 cm) 700 cm
L = 700 cm
bw = 25 cm
h = 35 cm
tp = 15 cm
Nilai terkecil dari :
be = bw + (h – tp)
be = 25 + (35 – 15) = 45 cm
be = bw + 4 tp
be = 25 + 4.15 = 85 cm
Dipakai be = 45 cm
a. Momen Inersia Balok dan Flens
()( )
2 3
be t t be t
1+ −1 . +4. + −1
bw h h bw h
ki= 19
( )( )
❑
be t
1+ −1 .
bw h
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
ki=
45
25
15
1+ −1 . +4.
35
15 2 45
35
+ ( )(
35
−1
15 3
35 )
( )( )
❑
45 15
1+ −1 .
25 35
ki=¿2,226
3
bw . h
Ibi=k .
12
25.353
Ibi=2,226.
12
4
Ibi=198854,167 cm
c. Momen Inersia Pelat
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.700) 153
Isi = 98437,500 cm4
d. Nilai αi
Ecb. lb
αi =
Ecs . ls
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton
Ib = Inersia balok
Ic = Inersia pelat
Ecb = 4700 √𝑓𝑐′
Ecb = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Ecs = 4700 √𝑓𝑐′
Ecs = 4700 √22
Ecs = 24870,062 MPa
Jadi, nilai α1 adalah:
2 4870,062. 198854,167 20
α1 =
2 4870,062. 98437,500
α1 = 2,020 (α > 2)
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
be = bw + 2(h – tp)
be = 25 + 2(35 – 15) = 45,5 cm
be = bw + 4.tp
be = 25 + 8.15 = 145 cm
Dipakai be = 45,5 cm
a. Momen Inersia Balok dan Flens
()( )
2 3
be t t be t
1+ −1 . +4. + −1
bw h h bw h
ki=
( )( )
❑
be t
1+ −1 .
bw h
−1 . +4. ( ) + ( −1 )
2 3
45,5 15 15 45,5 15
1+
25 35 35 35 35
ki=
1+( −1) . ( )
❑
45,5 15
25 35
ki=¿ 2,289
b. Momen Inersia Balok
bw . h3
Ibi=k .
12
25.353
Ibi=2,289.
12
4
Ibi=204479,469 cm
c. Momen Inersia Pelat
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.700) 153
Isi = 98437,500 cm4 21
d. Nilai αi
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Ecb. lb
αi =
Ecs . ls
Ecb = Modulus elastisitas balok beton
Ecs = Modulus elastisitas pelat beton
Ib = Inersia balok
Ic = Inersia pelat
Ecb = 4700 √𝑓𝑐′
Ecb = 4700 √22
Ecb = 24870,062 MPa
Ecs = 4700 √𝑓𝑐′
Ecs = 4700 √22
α1 = 2,077 (α > 2)
Menghitung Nilai β
Β = Bentang terpanjang/Bentang terpendek
= 600/400
= 1,5 cm
Menghitung Tebal Pelat Lantai dan Pelat Dak
Menurut SNI 2847:2019 gambar 9.3.1, untuk fy selain 420 MPa, nilai
harus dikalikan dengan (0,4+fy/700). Dari soal diketahui nilai fy = 350 Mpa
1. Menghitung Nilai Ln
Bw = 25 cm
L = 700 cm
1 1
Ln = Bentang Terpanjang - lebar balok - lebar balok
2 2
1 1
= 700 - x 25 - x 25
2 2
= 675 cm
22
2. Cek syarat
Setelah dilakukan perhitungan nilai α >2, maka dilakukanlah
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
perhitungan sesuai syarat pada SNI 2847:2019 pada tabel 8.3.2
yaitu sebagai berikut:
fy
ln(0,8+ )
1400
h≥
36+ 9 β
350
675(0,8+ )
1400
15 cm≥
36+(9.1 .5)
15 cm≥ 14,318 cm (OK)
Maka, untuk ketebalan pelat lantai dan dak yang digunakan sebesar
15 cm.
fy
ln (0,8+ )
1400
h≥
36+ 5 β ( αm−0,2)
Menghitung Nilai α
1. Balok L (25 cm x 35 cm) 700 cm
L = 700 cm
bw = 25 cm
h = 35 cm
23
tp = 14,5 cm
Nilai terkecil dari :
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
be = bw + (h – tp)
be = 25 + (35 – 14,5) = 45,5 cm
be = bw + 4 tp
be = 20 + 4.14,5 = 83 cm
Dipakai be = 45,5 cm
a. Momen Inersia Balok dan Flens
()( )
2 3
be t t be t
1+ −1 . +4. + −1
bw h h bw h
ki=
( )( )
2
be t
1+ −1 .
bw h
+4. ( ) +( −1 )
2 3
45,5 14,5 14,5 45,5 14,5
1+ −1 .
25 35 35 35 35
ki=
1+ ( −1 ). (
35 )
2
45,5 14,5
25
ki=¿2,259
b. Momen Inersia Balok
bw . h3
Ibi=k .
12
25.353
Ibi=2,259.
12
Ibi=201791,401 cm4
c. Momen Inersia Pelat
Isi = 1/12 (0,5L) tp3
Isi = 1/12 (0,5.700) 153
Dipakai be = 66 cm
a. Momen Inersia Balok dan Flens
()( )
2 3
be t t be t
1+ −1 . +4. + −1
bw h h bw h
ki=
1+( −1) . ( )
2
be t
bw h
( )( )
2 3
66 14,5 14,5 66 14,5
1+ −1 . +4. + −1
25 35 35 35 35
ki=
( )( )
2
66 14,5
1+ −1 .
25 35
ki=¿2,317 25
α1 = 2,328 (α > 2)
2. Menghitung Nilai β
Β = Bentang terpanjang/Bentang terpendek
= 600/400
= 1,5 cm
3. Menghitung Tebal Pelat Lantai dan Pelat Dak
26
Menurut SNI 2847:2019 gambar 9.3.1, untuk fy selain 420 MPa, nilai
harus dikalikan dengan (0,4+fy/700). Dari soal diketahui nilai fy = 350 Mpa
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
3. Menghitung Nilai Ln
Bw = 25 cm
L = 700 cm
1 1
Ln = Bentang Terpanjang - lebar balok - lebar balok
2 2
1 1
= 700 - x 20 - x 20
2 2
= 675 cm
4. Cek syarat
Setelah dilakukan perhitungan nilai α >2, maka dilakukanlah
perhitungan sesuai syarat pada SNI 2847:2019 pada tabel 8.3.2
yaitu sebagai berikut:
fy
ln (0,8+ )
1400
h≥
(36+ 9 β )
350
675(0,8+ )
1400
14,5 cm≥
(36+9. 1,5)
14,5 cm ≥ 14,318 cm (OK)
Maka, untuk ketebalan pelat lantai dan dak yang digunakan sebesar
14,5 cm.
2.2.6 Kesimpulan
Perhitunga Dimensi
No.
n B H
27
1. Balok Lantai 25 35
2. Balok Dak 25 35
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
3. Kolom 35 35
4. Pelat Lantai Tebal = 15 cm
5. Pelat Dak Tebal = 14,5 cm
Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan, termasuk
segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.
1. Beban Lantai 1
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
- Pasir Tebal 2 cm = 0,032 kN/m2
- Ubin tebal 1 cm = 0,0024 kN/m2
- Plesteran tebal 2 cm = 0,0042 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
Total = 0,931 kN/m2
Beban yang bekerja pada dinding dengan tinggi h = 4,2 m
Qdl = Berat dinding ½ bata x h
= 2,5 x 4,2
= 10 kN/m2
Total Beban Mati (qdl) = 10,931 kN/m2
Beban Hidup (qll):
- Tangga = 4,79 kN/m2
- Toilet = 2,4 kN/m2
- Ruang Pelayanan = 2,5 kN/m2
- Ruang Tata Usaha = 2,5 kN/m2
3. Beban Lantai 3
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
-
- Pelat lantai tebal 15 cm = 0,312 kN/m2
- Pasir Tebal 2 cm = 0,032 kN/m2
- Ubin tebal 1 cm = 0,0024 kN/m2
-
- Plesteran tebal 2 cm = 0,0042 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
Total = 0,931 kN/m2 31
4. Beban Dak
Beban yang berkerja pada lantai :
Beban Mati (qdl)
- Pelat dak tebal 14,5 cm = 0,348 kN/m2
- Plafond + Penggantung = 0,18 kN/m2
- ME = 0,4 kN/m2
BAB III
PERMODELAN STRUKTUR
34
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Klik tombol OK
Kemudian hapus grid sesuai dengan tipe soal kita
6. Pilih joint 1A, 1B, 1C, 1D, 2A, 2B, 2C, 2D, 3A, 3B, 3C, 3D, 4A, 4B, 4C, 4D,
5A, 5B 5C, dan 5D.
7. Lalu klik menu Assign, pilih perintah Joint>Restraints kemudian akan
muncul Window Joint restraints, klik tombol untuk memilih kondisi
jepit lalu klik tombol OK.
35
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Concrete.
Ubah Satuan Unit menjadi N,mm,C.
Ketik 4700*30^0.5 pada kotak edit Modulus Elasticity.
36
Ketik 0.2 pada kotak edit Poisson’s Ratio.
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Add new material untuk pembuatan Tulangan Geser dengan fy dan fu yang
berbeda sesuai dengan data soal.
4. Untuk membuat tulangan geser pada window Define Materials, klik tombol
Add New Material. Untuk menampilkan window Material Property Data,
selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut:
Ubah Material Name pada kotak edit menjadi “Tulangan Sengkang”
Ubah Material Type dengan mengklik kotak Drop-down dan pilih
Rebar
Ketik 7850 pada edit Weight per Unit Volume dengan satuan Kgf, m ,
C.
Ubah satuan unit menjadi N, mm, C.
Ketik 200000 pada kotak edit Modulus Elasticity.
Ketik 0,3 pada kotak edit Poisson’s Ratio.
Ketik 300 pada kotak edit Minimum Yield Stress (Fy)
Ketik 450 pada kotak edit Minimum Tensile Stress (Fu)
Ketik 300 pada kotak edit Expected Yield Stress (Fye)
Ketik 450 pada kotak edit Expected Tensile Stress (Fue)
Klik tombol OK 38
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
5. Untuk mendefinisikan Section Balok Lantai, Klik Menu Define, lalu pilih
perintah Frame Section untuk menampilkan Window Frame Properties,
lalu klik tombol Add new Property untuk menampilkan Window Add New
Section Property, selanjutnya lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Klik kotak drop-down pada Frame Section Property Type lalu pilih
Concrete.
Klik Tombol Rectangular.
39
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
Untuk mendefinisikan Section dan Tulangan dari balok dan kolom lantai
dapat dilakukan dengan cara sebagai betikut:
Saat muncul Window Rectangular Section,
Ketik Balok Lantai pada Kotak Edit Section Name,
Klik kotak drop down pada Material, lalu pilih Beton,
Ketik 350 pada kotak edit Depth ( t3 ),
Ketik 250 pada kotak edit Width ( t2 ),
Klik tombol Concrete Reinforcements.
Muncul Window Reinforcement Data.
40
Gambar 3.12 Pengisian Data Balok Lantai
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
7. Selanjutnya untuk mendefinisikan Pelat Lantai dan Pelat Dak dengan cara
sebagai berikut :
Pilih Define>Section Properties>Area Section.
Pilih Add New Section.
Edit Section Name dengan Pelat Lantai.
Pilih Plate -Thin
Edit Material Name dengan Beton 28 Mpa.
Edit Membrane dengan 204 dan Bending dengan 204 untuk pelat
Dan klik OK
42
Gambar 3.15 Pendefinisian Pelat Lantai
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
44
45
Kemudian Add New Combo untuk kombinasi beban 1,4D.
Muncul Window Response Combination Data
Laporan Praktikum
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 9
Gambar 3.22 Pemasangan Penampang pada Kolom, Balok Lantai dan Balok
Dak
46
Laporan Praktikum
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 9
Pada menu bar di kiri pilih Draw Rectangular Area element dan
kemudian akan muncul Properties of Object, lalu edit Section menjadi
Lantai.
Kemudian blok kotak plat lantai dengan cara menarik kursor dari
ujung kiri atas kotak lantai plat lantai sampai ke ujung bawah kanan
kotak plat lantai dan lakukan semua bagian kotak lantai terblock.
47
Laporan Praktikum
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 9
12. Untuk mengaplikasikan Pelat pada lantai lantai 1 dan 2, lakukan langkah-
langkah berikut ini:
Pada menu bar di kiri pilih Draw Rectangular Area element dan
kemudian akan muncul Properties of Object, lalu edit Section menjadi
Dak
Kemudian blok kotak plat dak dengan cara menarik kursor dari ujung
kiri atas kotak lantai plat dak sampai ke ujung bawah kanan kotak plat
dak dan lakukan pemblokan kotak dak tadi ke semua bagian kotak
dak.
13. Untuk mengaplikasikan beban pada pelat lantai, lakukan langkah-langkah
berikut:
Ganti tampilan ke mode XY > Klik pada plat (lantai)
Kemudian Pilih Assign>Area Loads>Uniform to frame (shell).
48
Laporan Praktikum
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 9
50
Laporan Praktikum
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 9
16. Klik pada tombol Run Analysis untuk menampilkan Window Set Analysis
Cases to Run atau bisa juga dengan Pilih Analyze>Run Analyze, pada
Window tersebut:
Klik pada Modal dalam daftar Case Name
Klik tombol Run / Do Not Run Case
Klik tombol Run Now
51
52
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
17. Setelah proses analisis selesai, periksa pesan pada Window Analysis
(seharusnya tidak ada warning atau error yang terjadi) lalu klik
tombol OK.
52
53
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN DIBANTU KOMPUTER
(STS 4435)
KELOMPOK XII
53