Anda di halaman 1dari 13

Pokok Bahasan : Sub Pokok Bahasan : Referensi : Kelengkapan :

“A Parametric Approach
 Simple Linear  Tabel
 Model Regresi to Nonparametric
Regression Distribusi Z
Linier. Statistics”, Alvo M., Yu
Analysis dan t
PLH (2018)

WORKSHOP-11 (TM XIV) :

Jika 2 (dua) variabel (misalkan X dan Y) mempunyai


hubungan atau pengaruh, maka nilai variabel yang satu (X) dapat
digunakan untuk memperkirakan atau menaksir atau
meramalkan besarnya nilai variabel lain (Y).
Simple Linear Regression Analysis atau analisis Regresi Linier
Sederhana (RLS) adalah alat statistik untuk menyelidiki
pengaruh perubahan suatu variabel pada variabel lain. Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan (Δ) variabel
X terhadap variabel Y.
 Variabel yang dicoba untuk diprediksi disebut sebagai
variabel respon atau dependent variable (variabel terikat).

1
 Variabel yang untuk memprediksi disebut variabel penjelas
atau explanatory variable atau independent variable (var. bebas).

 Bentuk pengaruh tersebut dinyatakan dengan persamaan


regresi linier sederhana (RLS) dugaan, yaitu :

Ŷi = a + b Xi
Keterangan :
Ŷi = taksiran/dugaan Y (var. terikat) pada saat X = Xi.
X = variabel bebas (tapi bukan waktu).
a = intersep/konstanta, yaitu Ŷ ketika X = 0
b = koefisien regresi dugaan (̂ ), ΔŶ setiap X berubah 1
satuan.
 Asumsi yang diperlukan untuk analisis ini adalah :
 Normalitas residu/galat,
 Homoskedastisitas, dan
 Independensi pada error.
 Semua asumsi ini dapat diperiksa selama analisis regresi
menggunakan SPSS.
 Berdasarkan persamaan normal (linier) :
ΣY = n.a + b ΣX
ΣXY = a ΣX + b ΣX²
maka nilai a dan b dapat dirumuskan sbb :

n  X i Yi   X i  Yi  Yi  b  Xi
b n  X i2 (  X i ) 2 a n
 Besaran b dapat bernilai positif (+), nol (0), atau negatif (–).

2
β
Langkah-langkah pengujian hipotesis terhadap koefisien
regresi populasi (β) sebagai berikut :

3

1) H0 : β = 0 (ΔX tidak berpengaruh nyata terhadap ΔY)
H1 : β ≠ 0 (ΔX berpengaruh terhadap ΔY secara signifikan)
2) α untuk menentukan nilai ttabel (ttabel = ± t(α/2; n-2))
3) Daerah kritis (daerah penolakan bagi H0) :
thitung < –ttabel atau thitung > ttabel
4) Perhitungan nilai t :
thitung = (b – β) / Sb = b/Sb

Sb  SYX
(  X)2
 X2  n

 (Yi  Ŷi ) 2
SYX  Se  (n  2)   Y 2 a  Y  b  XY
(n  2)

5) Kesimpulan dan interpretasi.

ttabel = t(α/2; n-2) diganti dengan Ztabel = Zα/2.


thitung diganti dengan Zhitung (rumus tetap sama)

4
a. Pemeriksaan Asumsi Normalitas Linier.
Input data ke dalam SPSS sebagai berikut :

Indicator :
Cholesterol_LDL : Kolesterol Jahat
Creatinine : Kreatinin

5
Step-by-step :
Step 1 : Click Analyze pilih Nonparametric Tests.
Step 2 : Legacy Dialogs pilih 1-Sample K-S.
Step 3 : Test Variable List : Insert RES_1
Test Distribution : Pilih Normal.
Step 5 : Click Ok.

Secara visual tahapan di SPSS-nya ditunjukkan sebagai berikut :

6
Output :

Nilai p-value (0.200) lebih besar dari 0,05, sehingga Ho (Data


berdistribusi normal) diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

7
b. Prosedur Analisis untuk Pengujian Regresi.
Step-by-step :
Step 1 : Click Analyze.
Step 2 : Click Regression.
Step 3 : Pilih Linear.
Step 4 : Pada Dependent Variable : Insert Creatinine dan insert
Cholesterol_LDL pada Block 1of 1.
Step 5 : Click Statistics dan kotak dialog Linear Regression : Statistics
akan muncul.
Step 6 : Pilih Regression Coefficient : Estimates, Confidence intervals,
Model fit dan Collinearity Diagnostics.
Step 7 : Click Continue.
Step 8 : Click Save dan kotak Save Linear Regression : akan tampil.
Step 9 : Pilih Residual : Unstandardized
Step 10 : Click Continue.
Step 11 : Click OK.

Secara visual tahapan di SPSS-nya ditunjukkan sebagai berikut :

8
Output :

Model regresi menjelaskan bahwa 26,9 % variabilitas kreatinin dapat


dijelaskan oleh cholesterol LDL.

Tabel ANOVA menunjukkan p-value dari regresi. Ada pengaruh


linier yang signifikan perubahan kolesterol LDL terhadap kreatinin.

Tabel koefisien menunjukkan persamaan garis regresi, kemiringan


garis, perpotongan pada sumbu Y dan nilai p-value dari hubungan
tersebut. Modelnya diberikan sebagai berikut :
Creatinine (Ŷi) = 35,142 + 15,932 Cholesterol_LDL (Xi)

9
c. Interpretasi dan Hasil Presentasi
Tabel 2.2. Regression Results

Dependent Independent Unstandardized


Variables (Y) Variables (X) Coefficients ()

Creatinine (Constant) 35,142


Cholesterol LDL 15,932*
R2 0,226
Adjusted R2 0,269
Note : * = Significant Levels : p < 0.05

Model regresi linier sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut :

Creatinine = 35,142 + 15,932 Cholesterol_LDL


atau Ŷi = 35,142 + 15,932 Xi

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dijelaskan hal-hal berikut :


 Interpretasi nilai konstanta (a = 35,142)
 Interpretasi nilai koefisien regresi (b = 15,932)
 Kontribusi perubahan X terhadap perubahan Y (R2 = 0,226)
 Pembuktian pengaruh perubahan X terhadap perubahan Y melalui
pengujian hipotesis dengan taraf nyata () 5 %.

2 Wuling
1 BMW

0 Mercy

2019 2020 2021 2022

10
Bagaimana jika ingin memperkirakan kreatinin bagi mereka
yang memiliki LDL Kolesterol sekitar 3,50 (mmol/L) ?

Langkah-langkah yang dilakukan :

Masukkan 3,50 mmol/L pada baris 20 dalam Tampilan Data


SPSS seperti yang ditunjukkan di atas. Step-by-step :

Step 1 : Click Pada kotak Linear Regression


Click Save Linear Regression : Save Box akan tampil.
Step 2 : Pilih Predicted values : Pilih Unstandardized dan pada
Prediction Interval, click Mean S.
Step 3 : Click Continue, kemudian Click Ok.

Secara visual tahapan di SPSS-nya ditunjukkan sebagai berikut :

11
 Hasilnya : nilai prediksi untuk Creatinine adalah 90.90 dan CI
95% (76,96; 104,85).

12
Beberapa catatan mengenai variabel contoh kasus.
Choleterol_LDL (Kolesterol Jahat) :
Choleterol_LDL = Cholesterol Low Density Lipoprotein atau sering disebut sebagai
Kolesterol Jahat.
Kolesterol Jahat ini merupakan salah satu penyebab utama pembentukan ateroma atau
penyempitan pembuluh darah akibat lemak.
Kadar kolesterol normal berbeda-beda sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Contohnya :
Pria/wanita sampai 19 tahun : LDL < 100 mg/dL, HDL > 45 mg/dL, non-HDL < 120
mg/dL, dan total < 170 mg/dL.
Pria usia 20 tahun atau lebih : LDL < 100 mg/dL, HDL minimal 40 mg/dL, non-HDL
< 130 mg/dL, dan total 125 – 200 mg/dL.
Wanita usia 20 tahun atau lebih: LDL < 100 mg/dL, HDL minimal 50 mg/dL, non-
HDL < 120 mg/dL, dan total 125 – 200 mg/dL.

Creatinine (Kreatinin) :
Kreatinin merupakan zat yang paling sering digunakan dalam kadar darah untuk menilai
fungsi ginjal.
Kreatinin adalah penanda ideal fungsi filter ginjal, karena sejumlah besar kreatinin yang
terdapat dalam sisrkulasi darah akan disaring keluar bersama urine dan tidak diserap
kembali diserap kembali ke dalam darah.
Kadar kreatinin normal pada orang dewasa berkisar pada angka 0,6 – 1,2 mg/dL untuk pria
dan 0,5 – 1, 1 mg/dL untuk wanita.

13

Anda mungkin juga menyukai