Anda di halaman 1dari 12

BUPATI MUARO JAMBI

PROVINSI JAMBI

PERATURAN BUPATI MUARO JAMBI

NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

JAM KERJA KANTOR DESA DAN CUTI APARATUR DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUARO JAMBI,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan Pemerintah Desa berjalan


tertib, teratur dan disiplin, perlu mengatur jam kerja kantor
desa dan cuti Aparatur Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang
Jam kerja Kantor Desa dan Cuti Aparatur Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3903), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3969);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil;

7. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 24


Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai
Negeri Sipil;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 1 Tahun


2015 tentang Penyelenggaraan Pemilihan, Pengangkatan
dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2015 Nomor 01),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Muaro Jambi Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemilihan,
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 Nomor 1);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 9 Tahun


2016 tentang Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Muaro Jambi Tahun 2016 Nomor 09);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 10


Tahun 2016 tentang Produk Hukum Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 Nomor 10);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor 17 Tahun


2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
Nomor 17);

12. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 37 Tahun 2016


tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Muaro Jambi (Berita Daerah Kabupaten Muaro
Jambi Tahun 2016 Nomor 37);

13. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 9 Tahun 2018


tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Kabupaten Muaro Jambi (Berita Daerah Kabupaten
Muaro Jambi Tahun 2018 Nomor 09);
14. Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 63 Tahun 2018
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Berita Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018 Nomor
63);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG JAM KERJA KANTOR DESA


DAN CUTI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Muaro Jambi
2. Bupati adalah Bupati Muaro Jambi.
3. Camat adalah pemimpin Kecamatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal-usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
6. Aparatur Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
8. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat
Desa dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan
kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur
kewilayahan.
9. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa untuk melaksanakan Peraturan Desa maupun keputusan
yang lain.
10. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa.

Pasal 2

(1) Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini yaitu sebagai pedoman bagi
Aparatur Pemerintah Desa, masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya mengenai ketentuan jam kerja kantor desa dan cuti Kepala Desa
dan Perangkat Desa dengan tetap mengedapankan kewenangan
berdasarkan hak asal usul.

(2) Tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini yaitu :


a. mewujudkan tertib waktu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan di kantor Desa;
b. menjamin hak masyarakat desa dan pemangku kepentingan lainnya
dalam mendapatkan hak atas layanan Pemerintah Desa; dan
c. mewujudkan efektifitas pembinaan dan pengawasan Kepala Desa dan
Perangkat Desa.

BAB II
JAM KERJA KANTOR DESA

Bagian Kesatu
Hari Kerja

Pasal 3

(1) Hari kerja Kantor Desa dalam 1 (satu) minggu ditentukan 5 (lima) hari
yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat.

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila
terdapat hari libur nasional dan cuti bersama.

Bagian Kedua
Jam Kerja

Pasal 4

(1) Jam kerja Kantor Desa sebanyak 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam
dalam 1 (satu) minggu.

(2) Hari kerja Kantor Desa dalam 1 (satu) minggu ditentukan :


a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis yaitu Pukul 08.00 WIB sampai
dengan Pukul 16.00 WIB dan diberi hak istirahat selama 30 (tiga
puluh) menit dari Pukul 12.00 WIB sampai dengan Pukul 12.30 WIB;
dan
b. Hari Jum’at yaitu Pukul 08.00 sampai dengan Pukul 16.30 dan diberi
hak istirahat selama 60 (enam puluh) menit dari Pukul 12.00 WIB
sampai dengan Pukul 13.00 WIB.

Pasal 5

(1) Berdasarkan hari kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan jam
kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala Desa menetapkan hari
kerja dan jam kerja pelayanan kantor Desa dengan Keputusan Kepala
Desa.

(2) Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib mentaati ketentuan hari dan jam
kerja.

(3) Jam kerja pada bulan Ramadhan diatur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

BAB III
PELAKSANAAN PELAYANAN

Bagian Kesatu
Pelaksana

Pasal 6

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib melaksanakan tugas pelayanan di
Kantor Desa.
(2) Dikecualikan dari kewajiban melaksanakan tugas pelayanan di Kantor
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi :
a. Kepala Desa dan/atau Perangkat Desa yang melaksanakan tugas lain
yang diberikan Pemerintah Daerah;
b. Perangkat Desa yang melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala
Desa; dan
c. Kepala Desa dan Perangkat Desa yang mengambil cuti.

Bagian Ketiga
Pelaksanaan Tugas Lain

Pasal 7

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa selain melaksanakan tugas di Kantor
Desa juga melaksanakan tugas lain di luar jam kerja Kantor Desa.

(2) Tugas lain bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa di luar jam kerja
Kantor Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain :
a. tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat; dan
b. tugas lain yang diberikan Pemerintah Daerah dan/atau Kepala Desa.

BAB IV
DAFTAR HADIR

Pasal 8

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang melaksanakan tugas pada hari dan
jam kerja Kantor Desa dan/atau melaksanakan tugas lain atas perintah
Pemerintah Daerah dan/atau Kepala Desa wajib mengisi daftar hadir.

(2) Pengisian daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
1 (satu) kali pada saat masuk kerja dan 1 (satu) kali pada saat pulang.

(3) Sekretaris Desa sebagai pimpinan Sekretariat Desa bertanggung jawab


dalam verifikasi pengisian daftar hadir serta menyampaikan laporan hasil
verifikasi daftar hadir di kantor desa.

(4) Daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat dalam
rangkap 2 (dua) dan disiapkan serta direkapitulasi oleh Sekretariat Desa
untuk setiap bulannya, sebagai berikut :
a. rangkap pertama dan hasil rekapitulasi bulanan disimpan di
Sekretariat Desa sebagai arsip; dan
b. rangkap kedua dan hasil rekapitulasi bulanan disampaikan kepada
Camat dan selanjutnya Camat melaporkan kepada Bupati c.q. Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

(5) Kepala Desa wajib mengetahui hasil daftar hadir harian dan hasil
rekapitulasi daftar hadir bulanan dengan membubuhkan tanda tangan
pengesahan.

(6) Penyampaian daftar hadir harian dan hasil rekapitulasi bulanan dari
Kepala Desa kepada Camat paling lambat minggu pertama pada bulan
berikutnya.
(7) Camat melaporkan kepada Bupati c.q. Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa paling lambat minggu kedua pada setiap Triwulan.

(8) Contoh format daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(9) Contoh format rekapitulasi daftar hadir sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V
APEL DAN UPACARA

Pasal 9

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib melaksanakan dan mengikuti apel
Senin pada pukul 08.00 WIB.

(2) Selain melaksanakan apel Senin sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Desa dan Perangkat Desa melaksanakan upacara gabungan
memperingati hari-hari besar nasional di Kecamatan atau tempat yang
ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

(3) Camat dapat mengkoordinir pelaksanaan apel Senin terpadu yang diikuti
seluruh Aparatur Pemerintah Desa di Kecamatan atau tempat yang
ditentukan oleh Camat.

(4) Apel Senin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Upacara gabungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan bagian dari penilaian
disiplin.

(5) Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib mengisi daftar hadir apel dan
upacara yang dihitung sebagai jam kerja.

(6) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang tidak melaksanakan dan mengikuti
apel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan upacara gabungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat dikenakan sanksi teguran
lisan atau tertulis oleh pejabat yang berwenang.

BAB VI
CUTI

Bagian Kesatu
Pejabat yang Berwenang Memberikan Cuti

Pasal 10

(1) Aparatur Pemerintah Desa berhak mengambil cuti.

(2) Pejabat yang berwenang memberikan cuti bagi Kepala Desa yaitu Bupati.

(3) Bupati mendelegasikan kewenangan pemberian cuti sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) kepada Camat.
(4) Pejabat yang berwenang memberikan cuti bagi Perangkat Desa yaitu
Kepala Desa.

Bagian Kedua
Jenis Cuti

Pasal 11

Cuti bagi Aparatur Pemerintah Desa terdiri dari :


a. Cuti Tahunan;
b. Cuti Sakit;
c. Cuti Bersalin;
d. Cuti Karena Alasan Penting; dan
e. Cuti Pencalonan Kembali Kepala Desa dan Cuti Penjaringan dan
penyaringan jabatan Sekretaris Desa
.
Bagian Ketiga
Cuti Tahunan

Pasal 12

(1) Aparatur Pemerintah Desa yang telah bekerja paling sedikit 1 (satu) tahun
secara terus menerus berhak atas Cuti Tahunan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 huruf a.

(2) Cuti Tahunan paling lama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu 12
(dua belas) hari kerja dalam satu tahun.

(3) Cuti Tahunan diambil paling sedikit 1 (satu) hari kerja.

(4) Untuk mendapatkan Cuti Tahunan Aparatur Pemerintah Desa


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bersangkutan mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Pejabat yang berwenang.

(5) Cuti Tahunan diberikan secara tertulis oleh Pejabat yang berwenang.

(6) Contoh format Cuti Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Huruf C yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 13

(1) Cuti Tahunan yang akan dijalankan di tempat yang sulit perhubungannya,
maka jangka waktu Cuti Tahunan tersebut dapat ditambah untuk paling
lama 14 (empat belas) hari kalender.

(2) Cuti Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, yang tidak diambil
dalam tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya
untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kerja termasuk cuti tahunan
dalam tahun yang sedang berjalan.

(3) Cuti tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 yang tidak diambil
lebih dari 2 (dua) tahun berturut-turut, dapat diambil dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk
cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.
(4) Cuti Tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh Pejabat yang
berwenang memberikan cuti paling lama 1 (satu) tahun apabila
kepentingan dinas mendesak.

Bagian Keempat
Cuti Sakit

Pasal 14

Aparatur Pemerintah Desa yang mederita sakit berhak atas Cuti Sakit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b.

Pasal 15

(1) Aparatur Pemerintah Desa yang sakit paling lama 2 (dua) hari berhak atas
Izin Sakit dengan ketentuan memberitahukan kepada Pejabat yang
berwenang.

(2) Aparatur Pemerintah Desa yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai
dengan 14 (empat belas) hari berhak atas Cuti Sakit.

(3) Aparatur Pemerintah Desa yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari
diberikan Cuti Sakit dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 6 (enam)
bulan.

(4) Setelah Cuti Sakit selama 6 (enam) bulan Kepala Desa atau Perangkat
Desa belum sembuh maka berdasarkan Surat Keterangan/Uji Kesehatan
dokter yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.

Pasal 16

(1) Cuti Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 diberikan secara tertulis
oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan pengajuan cuti sakit yang
diajukan secara tertulis oleh Aparatur Pemerintah Desa yang menderita
sakit dengan melampirkan surat keterangan dokter.

(2) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling
sedikit memuat pernyataan perlu tidaknya diberika cuti dan keterangan
lain yang diperlukan.

(3) Contoh format Cuti Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran Huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

Bagian Kelima
Cuti Bersalin

Pasal 17

(1) Cuti Bersalin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf c, diberikan


kepada Aparatur Desa wanita untuk persalinan pertama, kedua, dan
ketiga.

(2) Persalinan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sejak
menjadi Kepala Desa atau Perangkat Desa.
(3) Lamanya Cuti bersalin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 3 (tiga)
bulan.

(4) Untuk persalinan anak yang keempat dan seterusnya Aparatur Pemerintah
Desa wanita diberikan Cuti Karena Alasan Penting

Pasal 18

(1) Untuk mendapatkan Cuti Bersalin bagi Aparatur Pemerintah Desa wanita
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) yang bersangkutan
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pejabat yang berwenang.

(2) Cuti Bersalin sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat (1) diberikan secara
tertulis oleh Pejabat yang berwenang.

(3) Contoh format Cuti Bersalin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Huruf E yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Keenam
Cuti Karena Alasan Penting

Pasal 19

(1) Aparatur Pemerintah Desa berhak atas Cuti Karena Alasan Penting
sebagaimana dimaksud dala Pasal 11 huruf c.

(2) Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah cuti karena :
a. ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik kandung, kakak kandung, mertua
atau menantu sakit keras atau meninggal dunia;
b. salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a,
meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku
Aparatur Pemerintah Desa yang bersangkutan harus mengurus hak-
hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia;
c. melangsungkan perkawinan yang pertama sejak menjadi Kepala Desa
atau Perangkat Desa;
d. memenuhi kewajiban agama; dan
e. melakukan persalinan anak yang keempat dan seterusnya bagi
Aparatur Pemerintah Desa wanita.

(3) Cuti Karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan oleh Pejabat yang berwenang adalah 1 (satu) bulan dan paling
lama 2 (dua) bulan khusus untuk Aparatur Pemerintah Desa wanita yang
melakukan persalinan anak keempat.

(4) Untuk mendapatkan Cuti Karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) Aparatur Pemerintah Desa yang bersangkutan mengajukan
permohonan secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasannya
kepada Pejabat yang berwenang.

(5) Cuti Karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
secara tertulis oleh Pejabat yang berwenang.

(6) Contoh format Cuti Karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran Huruf F yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 20

(1) Dalam hal mendesak sehingga Kepala Desa yang bersangkutan tidak dapat
menunggu keputusan dari Pejabat yang berwenang, maka Sekretaris
Kecamatan dapat memberikan Izin Sementara untuk menjalankan Cuti
Karena Alasan Penting.

(2) Dalam hal mendesak sehingga Perangkat Desa yang bersangkutan tidak
dapat menunggu keputusan dari Pejabat yang berwenang memberikan
cuti, maka Sekretaris Desa dapat memberikan Izin Sementara untuk
menjalankan Cuti Karena Alasan Penting.

(3) Pemberian Izin Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) harus segera dilaporkan oleh Pejabat yang memberikan Izin Sementara
kepada Pejabat yang berwenang.

(4) Pejabat yang berwenang memberikan cuti setelah menerima laporan


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memberikan Cuti Karena Alasan
Penting kepada Kepala Desa atau Perangkat Desa yang bersangkutan.

Bagian Ketujuh
Cuti Pencalonan Kembali Kepala Desa dan Cuti Penjaringan dan penyaringan
jabatan Sekretaris Desa

Pasal 21

(1) Kepala Desa yang akan mencalonkan diri pada masa jabatan berikutnya,
wajib mengajukan Cuti Pencalonan Kembali Kepala Desa.

(2) Cuti Pencalonan Kembali Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan dari mulai tahapan penetapan Calon Kepala Desa oleh Panitia
Pemilihan sampai ditetapkannya Kepala Desa Terpilih yang ditetapkan oleh
Badan Permusyawaratan Desa.

Pasal 22

(1) Bagi Perangkat Desa yang mengikuti penjaringan dan penyaringan untuk
pengisian jabatan Sekretaris Desa harus mengajukan cuti kepada Kepala
Desa.

(2) Cuti mengikuti penjaringan dan penyaringan pengisian jabatan Sekretaris


Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan oleh Kepala Desa
adalah paling lama 3 (tiga) hari untuk pelaksanaan tahapan penyaringan.

Bagian Kedelapan
Pelaksana Tugas Harian

Pasal 23

(1) Selama pengambilan cuti maka ketugasan Kepala Desa digantikan oleh
Sekretaris Desa selaku Pelaksana Tugas Harian Kepala Desa dengan
Keputusan Camat.

(2) Dalam hal Sekretaris Desa berhalangan tetap atau diberhentikan


sementara atau diberhentikan, maka Camat menugaskan salah satu
Kepala Seksi atau Kepala Urusan yang dipandang mampu untuk
menjalankan tugas, wewenang dan kewajiban Kepala Desa, sebagai
Pelaksana Tugas Harian Kepala Desa, dengan Keputusan Camat.
(3) Pelaksana Tugas Harian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab atas kelancaran proses kinerja pemerintahan desa dan
pelayanan kantor desa.

Pasal 24

(1) Bagi perangkat Desa yang mengambil cuti, maka Pelaksana Tugas Harian
digantikan oleh Perangkat Desa lain yang ditunjuk oleh Kepala Desa.

(2) Pelaksana Tugas Harian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) selain melaksanakan ketugasannya sendiri wajib melaksanakan fungsi
dan tugas dari Perangkat Desa yang dirangkap.

BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 25

(1) Dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan terhadap


ketentuan jam kerja Kantor Desa dan Cuti Aparatur Pemerintah Desa
Desa, Camat melakukan monitorng dan evaluasi.

(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan dalam bentuk inspeksi mendadak yang dilaksanakan ke
Kantor Desa pada saat jam kerja.

(3) Camat membuat laporan atas hasil pemantauan dan evaluasi tersebut dan
menyampaikan kepada Bupati c.q Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 26

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang sedang menjalankan Cuti Tahunan
dan/atau Cuti karena alasan penting dapat dipanggil kembali bekerja
apabila kepentingan dinas mendesak dan keadaan memungkinkan.

(2) Sisa waktu cuti yang belum dijalankan tetap menjadi hak Kepala Desa
atau Perangkat Desa yang bersangkutan.

BAB VIII
SANKSI

Pasal 27

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang melanggar ketentuan jam kerja
Kantor Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan tidak mengisi
daftar hadir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) diberikan
sanksi.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :


a. teguran lisan paling banyak 3 (tiga) kali;
b. teguran tertulis paling banyak 3 (tiga) kali sampai dengan sanksi
pemberhentian sesuai ketentuan peraturan perundangan; dan/atau
c. pengurangan hak-hak keuangan.
(3) Sanksi diberikan dengan ketentuan :
a. sanksi untuk Kepala Desa diberikan oleh Camat.
b. sanksi untuk Perangkat Desa diberikan oleh Kepala Desa.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Muaro
Jambi.

Ditetapkan di Sengeti
pada tanggal 2018

BUPATI MUARO JAMBI,

MASNAH

Diundangkan di Sengeti
pada tanggal 2018

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI,

MHD. FADHIL ARIEF

BERITA DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2018 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai