Anda di halaman 1dari 124

GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA ANGKATAN

2018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SKRIPSI

ELIS SETYOWATI
NIM 1710123220006

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
BANJARMASIN
2022
GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan


dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat

Oleh
ELIS SETYOWATI
1710123220006

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
BANJARMASIN
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT

ELIS SETYOWATI
NIM 1710123220006

Disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pembimbing I Pembimbing II

Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog Dr. Sulistiyana, M.Pd


NIPK. 19871213201601101001 NIP. 198503012008012008

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat

Dr. Ali Rachman, M. Pd


NIP. 197604272008011011

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi oleh Elis Setyowati
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada tanggal 3 Juni 2022

Dewan Penguji

Dr. Ali Rachman., M.Pd …………… Ketua


NIP. 19760427 200801 1 011

Dr. Ririanti Rachmayanie J., S. Psi., M.Pd …………… Sekretaris


NIP. 19750214 200501 2 001

Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog …………… Penguji I


NIPK. 19871213 201601 1 01001

Dr. Sulistiyana., S.Pd. M.Pd …………… Penguji II


NIP. 19850301 200801 2 008

Dr. Ririanti Rachmayanie J., S. Psi., M.Pd …………… Penguji III


NIP. 19750214 200501 2 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat

Dr. Ali Rachman, M.Pd.


NIP. 19760427 200801 1 011

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya. Dan,

janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa

Ta'ala, Tuhan yang Maha Esa. Dialah Allah Yang Maha Kuasa atas Segalanya, Atas

Ridho dan Kuasa-Nya lah saya diberikan kemampuan dan kemudahan untuk

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi

Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkat beliau lah kita mampu

mengenal dunia dengan ilmu pengetahuan dan kebaikan.

Saya persembahkan karya sederhana ini sebagai tanda hormat dan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog

dan Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lambung Mangkurat

yang selama ini membimbing dan mengajarkan ilmu dan pengalaman yang sangat

berarti hingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini, khususnya kedua dosen

pembimbing saya yaitu Bapak Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog dan Ibu Dr.

Sulistiyana, S.Pd., M.Pd yang tak pernah letih membimbing dan memotivasi saya

dalam pembuatan skripsi ini. Begitu pula saya ucapkan terima kasih banyak kepada

orang yang saya cintai dan sayangi serta saya banggakan baik didunia maupun

diakhirat kelak

iv
ABSTRAK

Elis Setyowati. 2022. Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Angkatan 2018


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.
Pembimbing (I) Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog (II) Dr. Sulistiyana,
S. Pd., M.Pd.
Kata Kunci : Hardiness, Mahasiswa, Perguruan Tinggi

Kegiatan dengan jadwal perkuliahan yang padat dapat mendekatkan


mahasiswa dengan stress. Agar terhindar dari stress maka mahasiswa harus
memiliki hardiness dalam menjalani perkuliahan. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
survei. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket hardiness dengan skala
Likert, dengan jumlah sampel 333 mahasiswa. Teknik penarikan sampel
menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Analisis data dengan statistik
deskriptif.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa hardiness mahasiswa Angkatan
2018 tergolong pada kategori tinggi pada setiap aspeknya. Untuk mahasiswa
diharapkan dapat memahami hardiness agar dapat bertahan dengan baik dimasa
perkuliahan, selain itu dosen pembimbing diharapkan dapat mengetahui kesulitan
mahasiswa sehingga dapat melakukan intervensi guna meningkatkan, mendukung
perkembangan, atau mencegah penurunan hardiness mahasiswa, serta bagi peneliti
selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
hardiness pada mahasiswa sehingga dapat menjadi bahan perbandingan dalam
penelitian selanjutnya.

v
ABSTRACT

Elis Setyowati. 2022. Overview of Hardiness in 2018 Class Students Faculty of Teacher
Training and Education, University of Lambung Mangkurat. Supervisor (I)
Muhammad Arsyad, M.Psi, Psychologist (II) Dr. Sulistiyana, S. Pd., M.Pd.
Keywords: Hardiness, Student, College
.
Activities with a busy lecture schedule can bring students closer to stress. To avoid
stress, students must have resilience in undergoing lectures. This research was conducted
to describe Hardiness in Students of the Faculty of Teacher Training and Education,
Lambung Mangkurat University.
This study uses a quantitative approach to the type of survey research. Collecting
data using a hardiness questionnaire instrument with a Likert scale, with a sample of 333
students. The sampling technique uses the Cluster Random Sampling technique. Data
analysis with descriptive statistics.
The results showed that the hardiness of the 2018 class students was in the high
category in every aspect. Students are expected to be able to understand hardiness to
survive well in lectures, and that supervisors are expected to know the difficulties of
students so that they can intervene to improve, support development, or prevent a decrease
in student hardiness. For further research, it is hoped that this research can provide
information about the hardiness of students to be used as a comparison material in further
research.

vi
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Elis Setyowati

Nim : 1710123220006

Tempat/tanggal lahir : Banjarmasin, 31 Agustus 1999

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Lambung Mangkurat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Gambaran

Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat” beserta seluruh isinya adalah benar-benar

karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-

cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan.

Saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Banjarmasin,………….

Elis Setyowati

NIM 1710123220006

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurah kepad Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan segala rahmat dan karunianya, sehingga skripsi yang berjudul

“Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat” dapat diselesaikan.

Skripsi ini di susun sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

program S1 (Strata-1) di Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat.

Tidak lupa pula bahwa keberhasilan skripsi ini tidak luput dari peran dari

berbagai pihak. Untuk itu disampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada

Bapak Muhammad Arsyad, M. Psi, Psikolog selaku selaku pembimbing 1 dan Ibu

Dr. Sulistiyana, M.Pd pembimbing II yang telah banyak meberikan masukan serta

bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini. Selain itu ucapan terima kasih

ditujukan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si selaku Rektor Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin yang telah memberikan dukungan dalam penelitian.

2. Bapak Prof. Dr. Chairil Faif Pasani, M.si, selaku Dekan FKIP ULM

Banjarmasin.

3. Bapak Dr. Ali Rachman, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

ULM yang telah memberikan pengarahan sehingga penelitian ini terlaksana.

viii
4. Ibu Dr. Ririanti Rahmayanie J, S.Psi, M.Pd., selaku Koordinator Program Studi

Bimbingan Konseling FKIP ULM yang telah memberikan bimbingan dan

fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.

5. Bapak/Ibu Dosen Pengajar di Program Studi Bimbingan dan Konseling yang

telah memberikan bantuan dan motivasi dalam melaksanakan penelitian ini.

6. Mahasiswa/i Fakuktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angatan 2018 di

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang telah mendukung

terlaksananya penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan moril

maupun materil, terutama untuk keluarga dan sahabat sehingga penyusunan

skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Seluruh teman-teman Bimbingan dan Konseling Angkatan 2017 yang selalu

memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan kelemahan. Sehingga diharapkan saran dan kritik yang

sifatnya membangun agar isi dari skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga amal baik

yang diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah Swt dan

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Banjarmasin, ............................

Elis Setyowati

NIM 1710123220006

ix
DAFTAR ISI

COVER DEPAN
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI .................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian .......................................................... 8

C. Batasan Masalah................................................................................... 8

D. Tujuan Penelitianm .............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORETIK ....................................................................... 10

A. Hardiness ............................................................................................. 10

B. Mahasiswa ............................................................................................ 24

C. Hasil Penelitian yang relevan ............................................................... 26

D. Kerangka Berfikir................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 36

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian........................................................... 36

x
B. Setting Penelitian ................................................................................. 37

1. Tempat Penelitian........................................................................... 37

2. Waktu Penelitian ............................................................................ 37

3. Latar Penelitian .............................................................................. 37

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 38

D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 38

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ............................................. 41

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48

A. Prosedur Penelitian............................................................................... 48

1. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................... 48

2. Persiapan Penelitian ....................................................................... 49

3. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 51

B. Paparan Data dan Hasil Penelitian ....................................................... 51

1. Uji Instrumen Data ......................................................................... 51

2. Uji Reabilitas.................................................................................. 53

3. Deskripsi Variabel.......................................................................... 54

C. Hasil Teknik Analisis Data .................................................................. 60

1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 60

D. Pembahasan .......................................................................................... 71

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 78

A. Kesimpulan .......................................................................................... 78

B. Saran..................................................................................................... 79

xi
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................... 80

LAMPIRAN .................................................................................................... 86

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Populasi dan Sampel ..................................................................... 54

Tabel 3.2 : Ketentuan Pemberian Skor Pada Angket dengan


skala likert ..................................................................................... 56

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Angket Hardiness Mahasiswa ........................................ 56

Tabel 3.4 : Kelas interval Tiga Kategori ......................................................... 60

Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Hardiness ........................................................ 65

Tabel 4.2 : Hasil Analisis Reliabilitas dengan Teknik Alhpa


Cronbach Angket Variabel Hardiness .......................................... 67

Tabel 4.3 : Rata-rata Skor Indikator Variabel Hardiness ................................ 70

Tabel 4.4 : Kelas interval Tiga Kategori Hardiness ........................................ 73

Tabel 4.5 : Kelas interval Tiga Kategori Challenge (Tantangan) ................... 76

Tabel 4.6 : Kelas interval Tiga Kategori Control (Kontrol)............................ 79

Tabel 4.7 : Kelas interval Tiga Kategori Comitment (Komitmen) .................. 82

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Grafik Persentase Skala Hardiness ............................................... 75

Gambar 4.2 : Grafik Persentase skala Tantangan (Challenge) ........................... 77

Gambar 4.3 : Grafik Persentase skala Kontrol (Control) ................................... 80

Gambar 4.4 : Grafik Persentase skala Komitmen (Comitment) ......................... 83

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi Angket Sebelujm Uji Validitas............................... 88

LAMPIRAN 2 Angket Hardiness Sebelum Uji Validitas .............................. 90

LAMPIRAN 3 Kisi-Kisi Angket Sesudah Uji Validitas ................................ 95

LAMPIRAN 4 Angket Hardiness Sesudah Uji Validitas............................... 98

LAMPIRAN 5 Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas Angket


Menggunakan IBM SPSS Statistics 26 .................................. 102
LAMPIRAN 6 Berita Acara ........................................................................... 106

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pondasi sebuah bangsa dalam kemajuan

peradaban, sehingga pendidikan memiliki peran untuk membentuk para

penerus generasi dalam mencapai kejayaan sebuah bangsa. Dalam

menjalankan perannya pendidikan mampu berkontribusi dalam

mengembangkan potensi peserta didik, selanjutnya pendidikan di Indonesia

diolah secara berjenjang yang disesuaikan dengan tugas perkembangan

peserta didik. Di Indonesia jenjang pendidikan wajib dibagi menjadi tiga,

yaitu: Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah

Akhir. Setelah 12 tahun pendidikan dasar dan menengah untuk menciptakan

manusia yang professional maka pemerintah mengadakan pendidikan di

perguruan tinggi dengan tujuan mahasiswa yang menempuh pendidikan

perguruan tinggi mampu untuk menguasai cabang ilmu pengetahuan yang

dipilih.

Pendidikan perguruan tinggi berupaya untuk menciptakan manusia-

manusia yang professional dan berkualitas dalam bidang keilmuan pilihan

yang ditempuh masing-masih peserta didik atau mahasiswa. Hal ini senada

dengan tujuan Perguruan Tinggi Pasal 5 poin a No 12 tahun 2012 tentang

perguan tinggi yaitu, berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

1
2

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, terampil, kompeten,

dan berbudaya untuk kepentingan bangsa (Perguruan Tinggi, 2012). Maka

dengan itu tujuan pendidikan perguruan tinggi haruslah tercapai dengan

upaya meningkatkan dan membentuk mahasiswa yang berkepribadian yang

baik yang sesuai dengan norma di masyarkat, sehat dan berilmu

pengetahuan serta mampu mandiri, berperan aktif dan mampu bersaing

dalam perkembangan zaman.

Tujuan lain dari Pendidikan tersebut diwujudkan dan dicapai

melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan

pengajaran, penelitian dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat.

Tridharma Perguruan Tinggi ini dilaksanakan civitas akademika

(intrakurikuler) maupun kegiatan kemahasiswaan (ekstrakurikuler).

Pelaksanaan kegiatan akademik dan kegiatan kemahsiswaan merupakan

suatu proses yang saling isi mengisi dan tujuan menunjang yang melibatkan

hubungan (interaksi) antara dosen dengan mahasiswa, dan hubungan antara

mahasiswa dengan karyawan, baik di lingkungan fakultas maupun

universitas.

Mahasiswa merupakan peserta didik yang menjalani pendidikan

tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Seorang mahasiswa

dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18 sampai 25 tahun.

Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa

awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia

mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup Yusuf (2012).


3

Mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidang

akademik, tetapi juga aktif dalam bidang non akademik untuk

mengembangkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh

inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab dan gigih.

Implementasi dalam bidang akademik diperoleh dari proses belajar

mengajar dalam perkuliahan, sedangkan bidang non akademik diperoleh

melalui kegiatan organisasi kemahasiswaan yang bisa menampung hasrat

mahasiswa dan sebagai media mengasah dalam mempertajam bakat dan

minatnya sebagai keterampilan pendukung dalam kesuksesan hidup

Meinarta, dkk, (2014).

Perkuliahan yang di jalani mahasiswa biasanya ada 8 semester.

Semester yang semakin tinggi semakin bertambah beban tanggung jawab

mata kuliahnya. Kegiatan perkuliahan yang padat ini dapat membuat atau

mendekatkan mahasiswa dengan stress. Agar terhindar dari stress maka

mahasiswa harus memiliki ketangguhan atau hardiness dalam menjalani

perkuliahan. Santrock (Adrianto, 2019) Ketangguhan atau hardiness adalah

gaya kepribadian yang dikarakterisitikkan oleh suatu komitmen,

pengendalian atas control, dan persepsi terhadap masalah-masalah sebagai

tantangan.

Sansone, dkk (Cole, dkk, 2004) menyebutkan bahwa individu yang

tangguh bersedia dirinya terlibat dan menyesuaikan reaksi dirinya ketika

mendapati kesempatan berupa pengalaman yang tidak menyenangkan

(seperti, tugas yang membosankan). Ketika individu tersebut memiliki


4

control terhadap stressor, seperti misalnya dalam menghadiri kelas, belajar

untuk menghadapi ujian, individu yang tangguh akan lebih bersedia dalam

menyelesaikannya, jika ketika individu tersebut menggangap pada nilai

keterlibatan tersebut sangatlah berharga, individu yang tangguh sengaja

terlibat dan dengan strategi mengubah aktivitas menjadi sesuatu yang

dianggapnya lebih positif, menjaga motivasi untuk melakukan kegiatan

yang bermanfaat.

Maddi & Kobasa (Adrianto, 2019) mengungkapkan orang yang

memiliki hardiness memiliki pengertian akan hidup dan komitmen yang

tinggi akan pekerjaan, memiliki kontrol akan perasaan yang baik dan

terbuka akan berbagai kesempatan dan tantangan dalam hidup.

Sebagaimana hasil penelitian Sansone, dkk (Cole, dkk, 2004) menemukan

bahwa mahasiswa yang memiliki hardiness lebih termotivasi dalam

mempelajari materi pembelajaran dan memiliki komitmen daripada

mahasiswa yang kurang memiliki hardiness. Berdasarkan pengertian di atas

artinya mahasiswa yang tangguh memiliki motivasi tinggi untuk

mempelajari hal baru dalam materi pembelajaran daripada mahasiswa yang

kurang tangguh.

Mahasiswa dengan kepribadian hardiness rendah, cenderung dapat

mudah lelah, kurang mampu bertanggung jawab dan lebih cepat menyerah

terhadap tantangan yang ada. Sehingga menyebabkan motivasi mahasiswa

dalam menempuh perkuliahan pada perguruan tinggi biasanya mengalami

perubahan, dimana awal memulai rangkaian proses belajar. Sedangkan jika


5

semakin kuat kepribadian hardiness pada mahasiswa maka akan lebih

mampu berkomitmen, bertanggung jawab dan tetap dapat menyelesaikan

perkuliahan dan tugasnya dengan baik. Hardiness harus dimiliki mahasiswa

agar dapat survive (bertahan) dalam menjalankan aktifitas dan kuliahnya.

Wicaksono, (2016).

Seperti dilansir dari Okezone.com Stres di masa pertengahan dan

akhir kuliah memang wajar. Pemicu stress dimasa-masa ini mulai dari

kondisi keuangan, tugas, ujian bahkan kejenuhan dalam menjalani rutinitas

kampus.

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada

tanggal 03 Maret 2020 didapatkan bahwa pada mahasiswa Bimbingan dan

Konseling Angkatan 2018 yang sekarang menjalani perkuliahan pada

semester 4. Satuan kredit semester di semester ini ada 24 SKS. SKS sendiri

ialah suatu sistem penyelenggaraan Pendidikan dengan menggunakan

satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa,

beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan

program. Pada mahasiswa A menyatakan tantangan yang ada di semester 4

(empat) ini ada 4 mata kuliah praktik dan ada kegiatan lain di organisasi

atau himpunan mahasiswa yang melaksanakan program kerja salah satunya

acara di hari besar seperti diesnatalis prodi. Rapat yang dilakukannya

terbilang sering bahkan bisa hampir tiap hari selama seminggu.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan mahasiswa

tersebut, maka upaya bimbingan yang komprehensif dapat dilakukan


6

sehingga dapat mengembangkan ketangguhan mahasiswa. Ketangguhan

mahasiswa dapat dikembangkan melalui upaya pemberian layanan

bimbingan pribadi karena konsep ketangguhan sendiri termasuk kedalam

tujuan bimbingan pribadi seperti yang telah dikemukakan oleh Yusuf (2009)

bahwa tujuan bimbingan pribadi diantaranya yaitu: (1) Mengembangkan

rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban; (2) Mengembangkan

kemampuan mengelola stres; dan (3) Memiliki sikap optimis menghadapi

masa depan.

Mahasiswa yang menunjukkan karakteristik tidak tangguh

diharapkkan mendapatkan layanan bimbingan pribadi sebagai upaya

bantuan konselor untuk mengembangkan keterampilan pribadi sehingga

menjadi seseorang yang berkembang dan mampu menyelesaikan masalah-

masalah dirinya dengan berlandaskan pemahaman tentang irama kehidupan

yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan atau menekan, serta

memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen

terhadap tugas dan tanggung jawab atas kewajibannya secara pribadi.

Bimbingan pribadi dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan yang

kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, dan mengarah pada pencapaian

pribadi yang mantap dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi

serta ragam permasalahan yang dialami Yusuf, (2009).

Peneliti juga melakukan wawancara di tanggal 13 April 2020, pada

mahasiswa yang saat ini melaksanakan kuliah online atau daring.

Mahasiswa D mengatakan saat melakukan kuliah online atau daring, kontrol


7

terhadap memanajemen waktu harus dilakukan dengan baik. Walau

berkesan kuliah online ini cepat dan prakti. Karena sebagai mahasiswa bisa

cermat untuk memberikan tanda di kalender terhadap tenggang waktu kapan

harus mengirimkan tugas dan waktu ujian dilaksanakan. Tantangan yang

dihadapi di situasi seperti ini ketika mata kuliah yang diharapkan aspek

luaran seperti praktik sehingga yang sebelumnya praktik dilakukan tatap

muka, dialihkan dengan melakukan praktik via daring dan di upload di

YouTube. Komitmennya mahasiswa dalam hal ini berharap walau dengan

keadaan yang sekarang dengan format tugas yang berbeda seperti biasanya,

IP semester yang dijalani ini tetap mencapai 3,5 dan segala tugas yang

diberikan dapat terselesaikan.

Dari gambaran mengenai kegiatan mahasiswa dalam perkuliahan

terhadap hardinessnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Angkatan 2018

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

Diharapkan dengan adanya penelitian terhadap hardiness pada mahasiswa

dapat diketahui bagaimana pribadi yang tangguh (hardiness) dalam

pelaksanaan perkuliahan berupa akademik maupun non akademiknya.

Selain itu, melalui penelitian ini kita akan mendapatkan gambaran mengenai

hardiness mahasiswa.
8

B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian

1. Fokus Penelitian

Dengan latar belakang yang dijabarkan, fokus penelitian yang

diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran mengenai

hardiness Pada Mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat ?

2. Sub Fokus Penelitian

Yang menjadi sub fokus penelitian dalam penelitian ini dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a. Menggambarkan aspek komitmen pada kepribadian tangguh

(hardiness) pada mahasiswa angakatan 2018 Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

b. Menggambarkan aspek tantangan pada kepribadian tangguh

(hardiness) pada mahasiswa angakatan 2018 Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

c. Menggambarkan aspek kontrol pada kepribadian tangguh

(hardiness) pada mahasiswa angakatan 2018 Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memberikan

batasan masalah dalam penelitian ini sehingga permasalahan tetap fokus

pada tujuan penelitian dan tidak meluas dalam permasalahan yang lain.

Adapun pembatasan masalah yang akan menjadi pokok permasalahan


9

dalam penelitian ini adalah hardiness pada mahasiswa angkatan 2018

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas

maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan hardiness

pada mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui gambaran

haridness pada mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat. Adapun manfaat

dilaksanakannya penelitian ini untuk pihak lain diantaranya, sebagai

berikut:

1. Bagi para mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana

agar dapat memulai memahami potensi diri khususnya dalam hardiness

atau ketangguhan sehingga diharapkan bertahan dengan baik dalam

menjalani masa perkuliahan tanpa ada merasa terbebani tuntutan dalam

perkuliahan.

2. Dosen pembimbing agar diharapkan dapat mengetahui titik kesulitan

mahasiswa saat melaksanaan kegiatan perkuliahan akademik maupun

non akademik sehingga dapat melakukan intervensi guna meningkatkan,

mendukung perkembangan, ataupun mencegah penurunan hardiness

pada mahasiswa
10

3. Peneliti selanjutnya agar diharapkan penelitian ini bisa memberikan

informasi untuk peneliti selanjutnya khususnya mengenai hardiness pada

mahasiswa dalam perkuliahannya, sehingga dapat dijadikan bahan

perbandingan dalam penelitian selanjutnya.


BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Hardiness

1. Pengertian Hardiness

Konsep tentang ketangguhan atau hardiness awalnya

dikemukakan oleh Kobasa sebagai suatu variabel yang ada dalam

diri individu dalam menerima atau menghadapi sesuatu. Maddi &

Kobasa (Adrianto, 2019) mengungkapkan orang yang memiliki

hardiness memiliki pengertian akan hidup dan komitmen yang

tinggi akan pekerjaan, memiliki kontrol akan perasaan yang baik dan

terbuka akan berbagai kesempatan dan tantangan dalam hidup.

Santrock (2002) mengatakan bahwa ketangguhan atau

hardiness adalah gaya kepribadian yang dikarakterisitikkan oleh

suatu komitmen, pengendalian, dan persepsi terhadap masalah-

masalah sebagai tantangan. Hardiness mengandung arti suatu

konstelasi karakteristik kepribadian yang menybabkan individu

lebih kuat, tahan, stabil, dan optimis dalam menghadapi stres dan

mengurangi efek negatif yang dihadapi (Adrianto, 2019).

Schultz & Schultz (2002) mengatakan bahwa hardiness

merupakan suatu variabel kepribadian yang dapat menjelaskan

perbedaan individual dalam kerentanan terhadap stres. Individu

dengan kepribadian hardiness yang tinggi mempunyai perilaku-

10
11

perilaku yang membuat mereka lebih kuat dalam menahan stres dan

juga percaya bahwa mereka dapat mengontrol atau mempengaruhi

kejadian-kejadian dalam hidup mereka.

Rizvi, Shiperd dan Ressick (2008) mendefinisikan hardiness

sebagai kepribadian yang dimiliki oleh individu. Individu dengan

hardiness yang tinggi memiliki kegigihan dan motivasi untuk

mampu menangani secara efektif stresor harian yang dialami.

Kehidupan bagi individu tersebut menjadi suatu yang lebih

terkontrol, permasalahan dapat terselesaikan dan menjadi sesuatu

yang sangat berarti, memiliki tujuan dan menarik.

Bissonnette (1998) Individu yang memiliki hardiness

memiliki kebebasan yang tahan akan stres. Individu ini, senang

bekerja keras karena menikmati pekerjaan yang dilakukan, senang

membuat sesuatu keputusan dan mengerjakannya karena

memandang hidup ini sebagai sesuatu yang harus dimanfaatkan dan

memenuhi agar memiliki makna. Individu yang memiliki hardiness

sangat antusias dalam menyongsong masa depan karena perubahan

dalam kehidupan mempertimbangkan sebagai tantangan dan sangat

berguna untuk perkembangan melarikan diri.

2. Aspek Hariness

Berikut beberapa sikap hardiness, strategi hardiness, ciri-ciri

individu yang memiliki hardiness, serta faktor yang

mempengaruhiyang hardiness, diantaranya :


12

a. Sikap Hardiness

1) Challenge (Tantangan)

Orang-orang yang menganggap tantangan dalam

melihat hidup sebagai fenomena yang terus berubah yang

memprovokasi mereka untuk belajar dan berubah Maddi,

(2012). Challenge (Tantangan), menerima bahwa kehidupan

pada dasarnya bersifat stres, dan melihat perubahan-

perubahan yang penuh tekanan itu sebagai kesempatan untuk

tumbuh dalam kebijaksanaan dan kemampuan dengan apa

yang dipelajari dengan mencoba mengubahnya untuk

keuntungan. Dalam hal ini, berpikir bahwa dapat belajar dari

kegagalan maupun kesuksesan. Tidak berpikir berhak atas

kenyamanan dan keamanan yang mudah. Sebaliknya,

merasa bahwa pemenuhan hanya dapat diperoleh dengan

mengubah stres menjadi peluang pertumbuhan Maddi

(2012). Kobasa (1979) juga mengartikan bahwa challenge

sebagai sebuah pengambilan resiko dalam upaya pencapaian

tujuan-tujuan dalam hidup. Dengan adanya challenge,

individu akan menganggap peristiwa yang dihadapi sebagai

sebuah tantangan, kesempatan untuk mengembangkan diri,

dan bukan sesuatu yang mengancam, ia juga akan berusahan

untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilannya

lebih dari sebelumnya


13

2) Commitment (Komitmen)

Orang-orang yang memiliki komitmen, berbagi

upaya dan pembelajaran ini dengan cara yang mendukung

dengan orang lain dan lembaga yang signifikan dalam

kehidupan mereka. Comitment (komitmen), yang melibatkan

keyakinan bahwa tidak peduli seberapa buruk hal itu terjadi,

penting untuk tetap terlibat dengan apa pun yang terjadi,

daripada tenggelam dalam detasemen dan keterasingan.

Maddi (2012). Kardum, Hudek-Knezevic, dan Krapic (2012)

mendefinisikan komitmen sebagai tendensi untuk

melibatkan diri dalam sebuah aktifitas dalam hidup,

memiliki minat yang sungguh-sungguh, serta keingintahuan

yang kuat mengenai aktifitas tersebut.

3) Control (control)

Orang-orang yang mimiliki control (kontrol) berpikir

bahwa melalui proses perkembangan ini, mereka dapat

mengerjakan perubahan dengan cara yang mengubahnya

menjadi pengalaman yang memuaskan. Control (control),

yang membuat percaya bahwa tidak peduli seberapa

buruknya keadaan, harus terus berusaha mengubah tekanan

dari potensi bencana menjadi peluang pertumbuhan.

Sepertinya buang-buang waktu untuk membiarkan diri

tenggelam dalam ketidak berdayaan dan kepasifan Maddi


14

(2012). Kecenderungan untuk menerima dan percaya bahwa

individu dapat mengontrol dan mempengaruhi suatu

kejadian dengan pengalamannya ketika berhadapan dengan

hal-hal yang tidak terduga. Orang-orang yang memiliki

kontrol yang kuat akan selalu lebih optimis dalam

menghadapi masalah-masalah daripada individu yang

kontrolnya rendah. Selain itu mereka juga memiliki

kemampuan untuk bertindak secara nyata dalam mengatasi

suatu permasalahan. Individu dengan hardiness memiliki

kemampuan mengontrol apa yang akan terjadi kepadanya

Bishop (1994).

b. Strategi Hardiness

Terdapat tiga strategi menurut Maddi (2012), yaitu :

1) Problem-Solving Coping (Strategi Pemecahan Masalah)

Cara individu mengatasi situasi yang penuh tekanan

dengan mengidentifikasi situasi tersebut dengan jelas,

menganalisa hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan

permasalahan, dan menghasilkan cara-cara yang berasal dari

identifikasi dan analisis individu tersebut dapat dikatakan

sebagai Problem-Solving Coping .Individu memiliki

beberapa rancangan tindakan yang didukung oleh orang

terdekatnya. Hal ini bertujuan untuk membantu individu

bukan hanya belajar mengubah hal yang membuat dirinya


15

tertekan menjadi kesempatan untuk bertumbuh namun

mengenali bahwa kehidupan adalah sesuatu lebih besar yang

dan harus diterima dari pada hal yang membuat ia tertekan

pada situasi tertentu Maddi (2012). Semakin bertambahnya

usia seseorang memungkinkan semakin banyak juga

tantangan dalam kehidupannya sehingga individu harus

menemukan solusi atas masalahnya.

2) Socially-Supportive Interactions (Interaksi Sosial)

Salah satu langkah yang penting dalam

menyelesaikan konflik adalah dengan cara

mendiskusikannya dengan orang lain untuk mengenali solusi

bukan untuk menyalahkan orang lain, selanjutnya

menganjurkan pada orang lain agar memodifikasi interaksi

sehingga konflik terselesaikan. Ketika konflik sudah

terselesaikan, hal ini dapat menjadi proses memberi dan

menerima bantuan serta penguatan, khususnya jika orang

yang berkonflik adalah orang terdekat individu tersebut

misalnya anggota keluarga, rekan, atau mentor. Interaksi

atau dialog yang bertujuan untuk membantu individu

mengenali konflik atau permasalahan dengan orang lain dan

berpikir apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya

Maddi (2012).
16

3) Beneficial Self-Care (Perawatan Diri)

Gaya hidup seperti pola makan yang tidak sehat,

meminum minuman keras, berjudi dan lainnya akan

memiliki dampak negatif yaitu menghambatfungsi

perkembangannya. Pola hidup yang tidak sehat juga dapat

terjadi karena tidak ada interaksi yang bersifat membangun

tentang pentingnya kesehatan Maddi (2012). Maka dari itu,

orang terdekat dapat menjadi contoh bagi individu untuk

meningkatkan gaya hidup sehat, misalnya orang tua atau

teman yang rajin berolah raga dan mengkonsumsi makanan

sehat serta mengingatkan gaya hidup sehat melalui interaksi

sehingga individu dapat mengetahui dan menerapkannya.

Individu yang memiliki hardiness yang kuat, juga harus

memiliki usaha untuk mengalihkan dirinya dari gaya hidup

yang tidak sehat baik secara jasmani ataupun psikologis

menjadi lebih merawat diri.

c. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Hardiness

Gardner (Adrianto, 2019) mengemukakan secara rinci

tentang ciri-ciri individu yang memiliki hardiness sebagai

berikut :

1) Sakit dan senang sebagai bagian hidup

Individu yang memiliki hardiness menganggap sakit

dan senang ataupun semua kejadian yang baik dan tidak baik
17

sebagai bagian dari hidup dan ia mampu melalui semuanya

bahkan mampu untuk menikmatinya. Fokus utamanya

adalah menjadi berguna dalam setiap keadaan.

2) Keseimbangan

Individu yang memiliki hardiness memiliki

keseimbangan emosional, spiritual, fisik, hubungan antara

interpersonal dan profesionalisme dalam hidup. Ia tidak

mudah terperangkap dalam situasi yang tidak baik dan

menikmati solusi-solusi yang kreatif untuk keluar dari situasi

tersebut.

3) Leadership

Individu yang memiliki hardiness mampu bertahan

dalam keadaan tertekan atau terkendala. Individu ini akan

memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya, aktif dan

mampu mengendalikan serta memiliki harapan.

4) Perspektif (pandangan)

Individu yang memiliki hardiness memiliki

pandangan hidup yang tidak hanya berdasarkan “aku”nya

atau hanya berdasarkan pemikiran sendiri, tidak narsistik,

tidak egoistik, dan tidak sombong, ia memiliki pandangan

yang lebih luas dalam melihat sesuatu.


18

5) Self-knowledge

Individu yang memiliki hardiness memiliki

pengetahuan diri dan kesadaran diri yang tinggi. Ia

mengetahui kelebihan dan kekurangannya dan dia merasa

nyaman dengan hal itu. Ia tidak berusaha membandingkan

diri dengan orang lain, ia menerima diri apa adanya.

6) Tanggung jawab kepada Tuhan

Individu yang memiliki hardiness menyadari setiap

dosa yang ia perbuat dan akan segera memperbaikinya. Jika

orang lain berbuat salah pada dirinya, ia akan dengan mudah

memaafkan dan meminta maaf jika ia melakukan kesalahan

pada orang lain.

7) Tanggung jawab

Individu yang memiliki hardiness mampu menerima

tanggung jawab. Ia mampu untuk “menikmati” keadaan

yang sedang ia alami ataupun akibat negative dari keadaan

yang ia alami.

8) Kedermawanan (generousity)

Individu yang memiliki hardiness penuh dengan

cinta, energi, dan sumber daya. Ia dermawan, terbuka, bisa

mempercayai orang lain, bekerja bersama orang lain, ia

melihat dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan rela

berbagi dengan orang lain.


19

9) Gratitude (terima kasih atau rasa bersyukur)

Individu yang memiliki hardiness senatiasa

bersyukur terhadap apa yang ia miliki. Ia percaya bahwa

setiap orang tergantung satu sama lain. Ia menerima

kelemahan, kekuatan, kelebihan, kekurangan,

ketidakberdayaan, dan kebutuhan akan kepedulian/uluran

tangan dari orang lain tanpa rasa malu dan membiarkan

orang lain membantunya atau mau menerima bantuan orang

lain.

10) Harapan (hope/joy)

Individu yang memiliki hardiness memiliki perasaan

yang indah terhadap harapan-harapannya, mampu stabil

dalam berbagai keadaan yang tidak baik dan tidak pesimis.

Ia memiliki harapan untuk dapat menikmati hidup dengan

bebas dan penuh kebahagiaan.

11) Punya daya pikir yang tinggi

Individu yang memiliki hardiness pemikiran yang

kreatif dan inovatif. Individu ini memiliki daya cipta,

melihat pilihan secara aktif, memiliki cara-cara atau teknik

pemecahan masalah tersendiri.


20

12) Fleksibel

Individu yang memiliki hardiness mampu menikmati

pilihan kedua dan ia lebih fleksibel. Ia menikmati apa yang

ia memiliki daripada menangisi yang tidak ia miliki.

13) Memiliki selera humor

Hardiness mencerminkan rasa humor yang dimiliki

seseorang. Ia mampu menertawakan dirinya sendiri dan

tidak membiarkan dirinya menjadi orang yang terlalu

serius. Ia memiliki spontanitas dan fleksibilitas, sehingga ia

mampu menikmati perbedaan, adanya variasi dan

kesempurnaan ciptaan Tuhan.

14) Rejection/penolakan

Individu yang memiliki hardiness tidak mudah

menyerah dengan kegagalan atau penolakan yang ia alami.

Ia mampu belajar dari kesalahan dan bangkit dari suatu

kegagalan, suatu penolakan ataupun suatu penyangkalan. Ia

tidak akan berhenti meskipun sudah gagal berulang-ulang.

15) Kehormatan

Individu yang memiliki hardiness memiliki perilaku.

tata krama yang baik, sehingga ia memperoleh

penghormatan dan penghargaan dari orang lain.


21

16) Penggunaan waktu

Individu yang memiliki hardiness mampu

memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Ia mampu

membingkai kebosanan menjadi produktivitas, mengisi

waktu dengan hal yang lebih bermanfaat dan ia memotivasi

dirinya dalam memulai suatu hal.

17) Dukungan

Individu yang memiliki hardiness dapat

mengidentifikasi dan memelihara sistem pendukung

pribadi. Ia mampu mengembangkan hubungan yang sehat

dalam suatu kelompok, memiliki pengaturan atau batasan-

batasan, sehingga tidak memberikan dampak timbal balik

pada masing-masing pihak.

18) Kemampuan selalu belajar

Individu yang memiliki hardiness terbuka dengan

suatu gagasan yang baru. Ia adalah pembelajaran seluruh

hidup. Ia tidak gampang menyerah terutama dalam

menerapkan suatu gagasan atau ide yang baru.

19) Penyelesaian konflik

Individu yang memiliki hardiness dapat melakukan

atau menghadapi konfrontasi tanpa kehilangan

keseimbangan dalam dirinya. Individu ini mampu

mendengarkan dengan baik tanpa melakukan penyangkalan,


22

memberikan masukan dan mampu menjawab secara terus

terang terhadap isu yang ada. Ia akan berubah jika harus dan

tidak mudah dikendalikan oleh pendapat orang lain.

d. Faktor yang Memperngaruhi Hardiness

Hal penting dalam mempelajari hardiness adalah

lingkungan. Orang tua atau mentor serta orang terdekat

(significant others) yang mendukung individu dalam coping

pemecahan masalah, menciptakan interaksi sosial yang suportif

dan perawatan diri yang menguntungkan, dapat meningkatkan

sikap hardy dalam diri individu tersebut, ketika sudah dapat

mengaplikasikan hal tersebut sendiri, maka individu akan

memiliki keberanian dan motivasi ditambah dengan usaha keras

untuk mengatasi masalah tersebut Maddi (2012).

Hardiness bersifat nurture atau dapat dipelajari dan bukan

merupakan bawaan lahir individu sehingga setiap orang

memungkinkan untuk memiliki hardiness yang kuat. Interaksi

yang mendukung secara sosial dapat mengarahkan individu

memiliki adanya rasa berkomitmen (sense of commitment) yaitu

kepercayaan untuk bertahan dan terikat terhadap situasi yang

sedang terjadi. Lingkungan awal yang memperbolehkan

individu menguasai sesuatu mengarahkan pada rasa dapat

menguasai sesuatu (sense of control) yang mengarahkan

kepercayaan untuk tetap berusaha mengubah tekanan dari situasi


23

buruk yang berpotensi mengancam menjadi kesempatan untuk

bertumbuh, dan perubahan yang terus-menerus dapat diartikan

sebagai kekayaan pengalaman yang mengarahkan pada rasa

tertantang (sense of challenge) individu untuk mengatasi

masalah tersebut sebagai kesempatan untuk bertumbuh Maddi

(2012).

Hardiness dapat dikembangkan dengan cara

mengembangkan ketiga aspeknya. Dalam mengembangkan

aspek Tantangan (challenge), individu dapat

mengembangkannya melalui interaksi bersama orang tua dengan

memberikan keberanian menggunakan kemampuan mental

mereka untuk menerima tantangan sebagai tanda kekayaan dan

kemungkinan dalam menghadapi masalah. Sebaliknya, jika

orang tua gagal dalam mengembangkan hal ini, individu merasa

terancam daripada tertantang sehingga tidak dapat mengelola

fenomena yang penuh tekanan. Pada aspek Komitmen

(commitment), orang tua memberikan penguatan dan

penerimaan dalam interaksi dengan anak dengan cara

menunjukkan penerimaan, ketertarikan, dan penguatan agar

anak dapat merasa didukung sehingga mereka dapat melihat

lingkungannya sebagai sesuatu yang menarik dan berharga.

Aspek selanjutnya yaitu Kontrol (control) dapat dikembangkan

melalui pemberian tugas yang tidak terlalu mudah ataupun sulit


24

sehingga individu dapat mengembangkan sense of mastery atau

perasaan dapat menguasai tugas yang diberikan. Jika tugas

terlalu mudah, individu tidak akan merasakan sense of

accomplishment (dapat menyelesaikan tugas dengan baik)

namun jika terlalu sulit tingkatan tugas yang diberikan individu

akan merasa gagal dan tidak berdaya karena tidak dapat

menyelesaikan tugas tersebut (Maddi, 2012).

B. Mahasiswa

1. Definisi Mahasiswa

Menurut Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan

sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan

tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat

dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat

intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan

kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan

cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri

setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

Rizki (2018) Mengartikan mahasiswa adalah sebutan untuk

orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah

perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang

paling umum adalah unoversitas. Mahasiswa berasal dari dua

kosakata yang berbeda yaitu "maha" untuk mewakili tingkatan


25

tertinggi dari seorang siswa dan "siswa" yang berarti peserta didik

pada jenjang pendidikan tertentu.

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan

yang usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada

19 masa remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi

perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah

pemantapan pendirian hidup Yusuf (2012).

2. Peran Mahasiswa

Secara umum peran mahasiswa ada 3 yaitu iron stock, agent of

change dan social control Rizki (2018):

a. Iron stock yang berarti stok besi. Filosofi tersebut mengartikan

besi secara sifat kimia mudah berkarat seiring berjalannya waktu

hal ini mirip dengan kondisi manusia itu sendiri yang memiliki

keterbatasan usia. Mahasiswa dapat menjadi iron stock, yaitu

mahsiswa harapannya menjadi manusia-manusia tangguh yang

nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.

b. Agent of Change yang berarti agen perubahan. Mahasiswa

sederhananya diharapkan mampu menjadi agen-agen pembawa

perubahan di masyarakat. Agen perubahan ini berarti mereka

bergerak bisa bersama-sama ataupun sendiri-sendiri namun yang

jelas mereka bisa memulai sesuai dengan disiplin ilmunya

masing-masing.
26

c. Social control yang berarti pengontrolan sosial. Idealnya

menjadi pengontrol dalam masyarakat, berlandaskan dengan

pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma

yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya.

Direja (2018) Sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk

berperan lebih, dalam hal ini sinegritas nilai-nilai moralitas dan

intelektualitas sangat diperlukan demi berjalannya peran mahasiswa

dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah kondisi

kehidupan kampus yang harmonis dan kehidupan diluar kampus

yang dinamis.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Krishnamurti. 2011. Studi Deskriptif

Tingkat Kepribadian Tahan Banting (Hardiness Personality) Pada

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum mahasiswa angkatan

2010 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memiliki tingkat

kepribadian dan banting yang berada dalam kategori tinggi. Setelah

dilakukan pengelompokan sesuai kategori terhadap sekolah masing-

masing subjek diketahui bahwa dari 100 orang subjek 50 orang (50%)

dari dalam kategori sedang dan 50 orang lainnya (50%) berada dalam

kategori tinggi. Pada analisis lanjutan diketahui bahwa jenis kelamin

dan lokasi tempat tinggal tidak mempengaruhi tingkat ketahan-

bantingan mahasiswa.
27

Penelitian yang dilakukan oleh Tamaya. 2016. Hubungan antara

Hardiness dengan Academic Stress pada Mahasiswa Strata Satu

Universitas Syiah Kuala. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

bahwa terdapat hubungan negatif antara hardiness dengan academic

stress. hal tersebut mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi hardiness

maka semakin rendah academic stress yang dialami oleh mahasiswa

strata satu Unsyiah, dan sebaliknya. Semakin rendah hardiness, maka

semakin tinggi academic stress yang dialami oleh mahasiswa strata satu

Unyiah. Berdasarkan sumbangan efektif hardiness terhadap academic

stress pada mahasiswa strata satu Unsyiah sebesar 3,10%, hal ini

menunjukkan bahwa hardiness turut memberikan kontribusi terhadap

academic stress pada mahasiswa strata satu Unsyiah dalam menghadapi

kegiatan akademisnya.

Penelitian lain dilakukan oleh Kalantar, Kheldri, Nikbakht dan

Motvalin. 2013. Effect of Psychological Hardiness Training on Mental

Health of Students, Pengaruh Pelatihan Kepribadian Tahan Banting

(hardiness) terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan dengan kriteria subyek berupa mahasiswa

dengan usia 21 hingga 22 tahun ini mendapatkan sebuah hasil berupa

kepribadian tahan banting (hardiness) memiliki hubungan negatif

dengan berbagai permasalahan yang berpengaruh pada kesehatan

mental seperti depresi, cemas dan keluhan fisik yang dapat pula merujuk

pada penyakit fatal seperti kanker ataupun jantung. Sehingga pelatihan


28

pembentukan kepribadian tahan banting (hardiness) diharapkan dapat

mengurangi kemungkinan terlibat dengan berbagai penyakit fatal

seperti penyakit jantung ataupun kanker.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Situmorang. 2017.

Gambaran Hardiness pada Mahasiswa Berprestasi Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hasil penelitian hardiness

menunjukkan bahwa variabel hardiness dilihat dari masing-masing

aspek dan komponennya. Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) di

Universitas Sumatera Utara secara keseluruhan memiliki skor dalam

kategori tinggi. Pada Sikap Hardiness sebagian besar Mahasiswa

Berprestasi memiliki skor tinggi pada setiap komponen. Jika

dibandingkan dengan aspek Strategi Hardiness, mahasiswa berprestasi

memiliki skor yang beragam daripada hardy attitude. Setiap mahasiswa

berprestasi memiliki skor yang tinggi pada seluruh komponen Strategi

Hardiness, namun terdapat 2 subjek (7%) yang memiliki skor rendah

pada komponen Perawatan Diri. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa

berprestasi sebagian kecil belum menerapkan hardy strategy, khususnya

pada komponen beneficial self-care namun sebagian besar sudah

memiliki hardy attitude yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono. 2016. Perbedaan

Hardiness Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Ditinjau Dari Keikutsertaan Organisasi. Berdasarkan hasil penelitian ini

didapatkan bahwa terdapat perbedaan kepribadian tahan banting


29

(hardiness) pada mahasiswa yang mengikuti organisasi dan tidak

mengikuti organisasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Selain

itu kepribadian tahan banting (hardiness) yang dimiliki oleh mahasiswa

yang mengikuti organisasi lebih tinggi daripada kepribadian tahan

banting (hardiness) yang dimiliki oleh mahasiswa yang tidak mengikuti

organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Chusnul. 2018. Pengaruh Self

Control, Asertivitas Dan Hardiness Terhadap Prokrastinasi Akademik

Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian ini ada pengaruh yang negatif

yang signifikan antara self control, asertivitas, dan hardiness terhadap

prokrastinasi akademik mahasiswa. Hasil perhitungan statistik ini

menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam

menerangkan variasinya perubahan variabel dependen sebesar 92.3%,

sedangkan sisanya sebesar 7.7% (100%-92.3%) diterangkan oleh

faktor-faktor lain di luar model regresi yang dianalisis. Artinya self

control, asertivitas, dan hardiness berpengaruh terhadap prokrastinasi

sebesar 92.3%. Sedangkan konstribusi parsial variabel independen

terhadap prokrastinasi akademik yaitu variabel self control sebesar

86.8%, variabel asertivitas sebesar 86.5%, variabel hardiness sebesar

35.7%.

Penelitian yang dilakukan oleh Arsyad & Wisjnu. 2015. Pelatihan

Ketangguhan Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa Atlet


30

Kelas Khusus Olahraga. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan

adanya interaksi perubahan prestasi akademik pada kedua kelompok,

dimana terjadi peningkatan prestasi akademik yang signifikan pada

kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa modul pelatihan “Ketangguhan” memiliki validitas

yang baik dan dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik

siswa atlet kelas khusus olahraga.

Penelitian yang dilakukan oleh Januari. 2019. Hardiness Pada

Mahasiswa yang Bekerja. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

bahwa hasil hardiness dari masing masing aspek kontrol, komitmen dan

tantangan pada mahasiswa secara keseluruhan memiliki skor dalam

kategori tinggi, meskipun mahasiswa aktif dalam kuliah dan adanya

mahasiswa bekerja paruh waktu tidak menghalangi mereka dalam

membentuk aspek kepribadian hardiness.

Penelitian yang dilakukan oleh Bilqis dan Farida. 2015. Studi

Mengenai Hardiness pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2012 dengan

IPK Minimal 3 di Universitas Islam Bandung. Berdasarkan hasil

penelitian didapatkan menunjukkan bahwa dari 49 mahasiswa Psikologi

Unisba angkatan 2012 dengan IPK ≥ 3, sebanyak 15 orang (30%)

memiliki hardiness yang tinggo dan sebanyak 34 orang (70%) memiliki

hardiness yang sedang. Aspek challenge pada kategori tinggi memiliki

nilai persen terbanyak dibandingkan aspek lain, yaitu 63%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Psikologi Unisba


31

angkatan 2012 dengan IPK ≥ 3 mengganggap tuntutan sebagai sesuatu

yang wajar yang menjadi tantangan dan harus dihadapi dengan

maksimal demi masa depannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Arsyad dan Sulistiyana. 2021.

dengan judul “Pelatihan Hardiness Sebagai Upaya Pembentukan

Karakter Tangguh (Hardiness) Dalam Menghadapi Pembelajaran Jarak

Jauh di Masa Pandemi Covid-19”. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa siswa mampu memahami materi yang disampaikan

oleh fasilitator/narasumber. Peserta merasa terbantu dengan adanya

kegiatan pelatihan tersebut untuk menghadapi proses pembelajaran

jarak jauh.

Penelitian yang dilakukan oleh Richard Alexander. 2015. Hubungan

Antara Hardiness Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa

Tingkat Akhir. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa

prokrastinasi akademik memiliki korelasi yang negatif (-) dengan ketiga

aspek dalam variabel hardiness. Apabila control, commitment dan

challenge dalam diri seorang tinggi, maka tingkat prokrastinasi

akademik akan cenderung rendah.

Penelitian yang dilakukan Aris Sudarmono. 2020. Academic

Hardiness Pada Mahasiswa Pelaku Usaha. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa kondisi academic hardiness mahasiswa yang dilihat

dari aspek yang dapat terpenuhi beserta ditemukannya faktor-faktor

yang mempengaruhi academic hardiness hingga pada dampak yang


32

diraskan mahasiswa yang berwirausaha. Faktor-faktor yang

mempengaruhi academic hardiness pada mahasiswa berwirausaha yaitu

karena adanya tanggung jawab, adanya target dan cita-cita, dukungan

teman dan keluarga sehinggia menyebabkan mahasiswa dapat

menjalankan aktifitas serta tugas dalam bidang akademik, mempunyai

hasil nilai akademik yang memuaskan serta mampu menjalankan dan

mengembangkan usaha.

Penelitian yang dilakukan Suciana. 2020. Gambaran Ketangguhan

(Hardiness) Pada Mahasiswa Yang Menghafalkan Al-Quran.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hardiness pada

mahasiswa terbentuk dari proses kehidupan yang dijalankan, dapat

dipelajari dari suatu respon terhadap stimulus yang terdapat pada proses

yang sulit yang dipandang sebagai kesempatan untuk bertumbuh

menjadi bijaksana dengan menciptakan strategi-strategi untuk

menghadapi kesulitan-kesulitan, bagaimana individu memandang

tantangan-tantangan dalam kehidupannya, komitmen untuk terus

bertahan dalam keadaan yang sulit, dan kemampuan untuk mengontrol

perilakunya untuk menghadapi kesulitan-kesulitan.


33

D. Kerangka Berfikir
1. Bagan Kerangka Berfikir

Mahasiswa

Beban Akademis Beban Non Akademis


• Mata Kuliah • Kegiatan
• Perkuliahan Daring Organisasi/Himpunan
• Indeks Prestasi Mahasiswa

Kepribadian Tangguh
(hardiness)

• Kontrol
• Komitmen
• Tantangan

Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa angkatan


2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
34

2. Deskripsi Kerangka Berfikir

Kehidupan yang dijalani mahasiswa, berbeda dengan tingkat

pendidikan lain sebelum mencapai tahapan mahasiswa atau jenjang

perkuliahan. Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan yang ada di

perguruan tinggi, sistem pendidikan di perguruan tinggi berbeda

dengan sistem pendidikan di SMA. Sistem pendidikan di SMA

memberikan fakta-fakta ilmiah, namun di perguruan tinggi,

mahasiswa diharapkan agar bisa diarahkan untuk menjadi seorang

sarjana secara ilmiah dan menggali simpulan dari hasil analisisnya.

Mahasiwa dalam menjalani perkuliahan juga menjalani

kegiatan non akademis atau berupa kegiatan organisasi di

kampusnya. Mahasiswa dan kegiatan organisasi maupun kegiatan

himpunan kemahasiswaan merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan. Kegiatan organisasi maupun kegiatan himpunan

kemahasiswaan adalah wadah aktifitas kemahasiswaan luar kelas

yang bertujuan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian

tertentu yang dimiliki oleh mahasiswa. Setiap fakultas dalam sebuah

universitas memiliki berbagai unit kegiatan mahasiswa masing-

masing dan berbeda dalam fokus kegiatannya, ada unit kegiatan

mahasiswa yang berjalan di bidang seni, keaagamaan, jurnalistik,

olahraga, pecinta alam, dan lain sebagainya.


35

Dalam hal tersebut mahasiswa dihadapkan dengan tuntutan

untuk memenuhi perkuliahan berupa beban akademis dan non

akademis. Untuk itu mahasiswa seiogyanya memiliki hardiness

berupa aspek kontrol, komitmen, dan tantangan karena mahasiswa

dengan tingkat kepribadian hardiness yang rendah dan tinggi akan

berpengaruh dengan kegiatan perkuliahannya. Mahasiswa yang

memiliki hardiness memiliki pengertian akan hidup dan komitmen

yang tinggi akan pekerjaan, memiliki kontrol akan perasaan yang

baik dan terbuka akan berbagai kesempatan dan tantangan dalam

hidup

Dari penjelasan tersebut peneliti ingin melakukan penelitian

tentang hardiness mahasiswa dalam perkuliahan berupa beban pada

akademik maupun non akademiknya pada mahasiswa Angkatan

2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat. Sehingga peneliti tertaik melakukan penelitian dengan

judul Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Angkatan 2018

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2013) menjelaskan penelitian dengan

pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

yang telah ditetapkan, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, dan analisis data pada kuantitatif menggunakan statistik, dengan

tujuan yang diharapkan supaya dapat menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Yusuf (2016) menjelaskan jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengungkapkan dan menggambarkan

suatu keadaan subjek atau objek penelitian secara apa adanya berdasarkan

fakta-fakta yang ada.

Metode penelitian yang digunakan ialah metode survei, Arifin

(2011) menyebutkan bahwa penelitian survei adalah penelitian dengan

mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakannya

melalui angket untuk menggambarkan berbagai aspek dari populasi. Roger

& Dominick (2011) Survei digunakan untuk meneliti suatu masalah atau

pertanyaan penelitian dalam situasi yang sebenarnya. Penelitian untuk

mengetahui berbagai masalah yang dapat dilakukan langsung di lokasi di

mana masalah itu terjadi. Kuantitas data dalam jumlah besar dapat diperoleh

dengan relatif mudah dari berbagai kelompok masyarakat. Survei

36
37

memungkinkan peneliti untuk mempelajari banyak variabel (misalnya,

informasi mengenai demografi dan gaya hidup, sikap, motif, keinginan, dan

seterusnya), dan menggunakan berbagai data statistik untuk mengenai

menganalisis data.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang beralamat di Jl. Brigjen H. Hasan

Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin,

Kalimantan Selatan 70123. Dipilihnya tempat penelitian ini sebagai

lokasi penelitian adalah karena peneliti ingin melihat bagaimana

gambaran dari hardiness mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan berupa

akademik maupun non akademiknya yang ada di Universitas khususnya

pada mahasiswa angkatan 2018, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lambunug Mangkurat Banjarmasin.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung pada bulan Agustus dan September

dengan durasi waktu penelitian kurang lebih dua bulan di tahun 2021

3. Latar Penelitian

Penelitian berlatar di Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang dilakukan pada mahasiswa

angkatan 2018, untuk menggambarkan hardiness mahasiswa Angkatan


38

2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendudukan Universitas Lambung

Mangkurat.

C. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, sumber data yang

peneliti gunakan yaitu berupa pengisian angket dan melakukan penyebaran

kepada sebagian mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas lambung Mangkurat.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Mertens (Kurniawan, 2018) populasi merupakan

keseluruhan responden yang mempunyai sifat umum yang sudah

diidentifikasi, saat ini dipakai oleh peneliti sebagai sumber informasi

yang lebih spesifik. Sedangkan menurut Sugiyono (2018) populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2018 FKIP ULM

dengan jumlah 1982 mahasiswa.

Adapun alasan peneliti menggunakan populasi mahasiswa angkatan

2018 yang merupakan mahasiswa di FKIP ULM, karena notabennya

dalam kegiatan kampus para mahasiswa diharapkan dapat memenuhi

segala tuntutan kegiatan berupa beban akademis maupun beban non

akademisnya.
39

2. Sampel

Menurut Kurniawan (2018) sampel adalah bagian dari suatu

populasi baik jumlah maupun karakternya. Penarikan sampel sangat

penting bagi peneliti, karena adanya keterbatasan waktu, uang, dan upaya

yang ada tidak memungkinkan peneliti menyelidiki semua anggota

populasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

3. Teknik Penarikan Sampel

Jumlah sampel dilakukan dengan rumus Slovin Riyanto dan Aglis,

(2020), karena Program Studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat ada 21 prodi, sehingga masing-masing

akan diambil beberapa sampel sesuai dengan jumlah mahasiswa tersebut

dengan taraf kesalahan 5%, sebagai berikut :

n = ___N____

1 + N.e2

Keterangan :

N = ukuran populasi = ukuran sampel

e = Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam

pengambilan sampel.

Dengan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang akan diambil dalam

penelitian adalah:

n = ___1982___

1 + 1982.(5%)2
40

= 332,8

= 333

Dari hasil perhitungan tersebut adalah 332,8 maka dibulatkan

menjadi 333 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik atau pengambilan sampel yang digunalam adalah

Cluster Random Sampling. Pengambilan sampel dengan cara klaster

Azwar (2010) menjelaskan Cluster Random Sampling ialah dengan

melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subjek

secara individual, dikatakan random (acak) karena setiap subjek dalam

populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Pada tahap berikutnya sampel akan dibagi secara proporsional sesuai

dengan jumlah populasi, pembagian sampel secara proporsional dari

populasi yang berstatra dapat dilakukan dengan rumusan alokasi

proportional sebagai berikut

N=nxn
s

Keterangan.

N : jumlah sampel tiap program studi

n : jumlah populasi tiap program studi

S : jumlah total populasi di fakultas


41

Hasil yang didapatkan dari masing-masing Cluster Random Sampling adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Populasi dan Sampel

No Program Studi Jumlah Jumlah


Mahasiswa Sampel
1 Pendidikan Matematika 92 16
2 Pendidikan Kimia 73 12
3 Pendidikan Fisika 89 15
4 Pendidikan Biologi 86 14
5 Pendidikan Komputer 80 13
6 Pendidikan IPA 60 10
7 Pendidikan Sejarah 68 11
8 Pendidikan PKN 81 14
9 Pendidikan Ekonomi 89 15
10 Pendidikan Sosiologi & Antropologi 79 13
11 Pendidikan Geografi 64 11
12 Pendidikan IPS 70 12
13 Pendidikan Bahasa Indonesia 102 17
14 Pendidikan Bahasa Inggris 97 16
15 Pendidikan Seni Pertunjukan 62 10
16 Pendidikan Jasmani 140 24
17 Pendidikan Bimbingan dan Konseling 98 17
18 PG-SD 260 44
19 PG-PAUD 131 22
20 Pendidikan Khusus 81 14
21 Teknologi Pendidikan 80 13
Jumlah 1982 333

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Asep Saepul Hamdi dan E. Bahruddin (2014) menyatakan bahwa teknik

pengumpulan data adalah salah satu cara khusus yang digunakan peneliti

dalam menggali data dan fakta yang diperlukan peneliti. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan teknik penggumpulan data berupa angket :


42

1. Angket

Mamik (2015) Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan

kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan

penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai,

penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk

pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan

diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara

statistik untuk menarik kesimpulan penelitian

Sugiyono (2015) angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau meminta

pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan menjawab dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden. Selain itu, kuesioner juga dapat digunakan untuk jumlah

responden yang cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas,

Kuesioner dapat berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui

pos, atau internet. Bila penelitian dilakukan pada penelitian yang tidak

terlalu luas, kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak

lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui

pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden

akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden

dengan sukarela akan memberikan obyektif data cepat.


43

Tabel 3.2 : Ketentuan Pemberian Skor Pada Angket dengan

skala likert

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban


Favourable Unfavourable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4

Agket ini didasari pada instrumen yang dimodifikasi dari penelitian

Arsyad & Martini (2015) terkait dengan academic hardiness dengan tiga

aspek yang membangun hardiness. Disusun berupa pernyataan favourable

dan unfavourable mengenai reaksi siswa terhadap tantangan akademik

dengan menggunakan skala likert.

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Angket Hardiness Mahasiswa

Variable Sub Indikator No. Item Total


Variable Instrumen
Favour Unfavo
able urable
Hardiness Challenge Penerimaan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8
(Tantangan) mahasiswa 4 8
terhadap
kesulitan

9
Mahasiswa 9, 10, 13, 14,
terlibat aktif 11, 12 15, 16,
dalam mengatasi 17
permasalahan
Control Pengaturan 18, 19, 22, 23, 8
(Kontrol) waktu 20, 21 24, 25

Memprioritaska 26, 27, 30, 31, 8


n kegiatan- 28, 29 32, 33
kegiatan yang
dianggap paling
44

berkontribusi
untuk
keberhasilan
akademis.

Pengendalian 34, 35, 38, 39, 8


diri dan 36, 37 40, 41
memiliki
tanggung jawab
dalam hal
akademik dan
non akademik
Comitment Menyediakan 42, 43, 47, 48, 9
(Komitmen) waktu dan 44, 45, 49, 50
tenaga ekstra 46
untuk memenuhi
kegiatan
akademik dan
non akademik
Jumlah 25 25 50
Catatan : *) item belum dilakukan uji coba

2. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto dalam Firdaus (2021), Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang ingin diukur serta mampu mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan program SPSS (statistical product and service

solution) Versi 26.0 dengan tingkat signifikasi sebesar 5%

adalah 0,3610. Dilihat dari (r-tabel) tabel. Untuk pengambilan

keputusan. Ketentuan untuk mengambil keputusan :

1) Jika rhitung>rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid


45

2) Jika rhitung<rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

3) rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Correlation

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bisa diartikan sebagai kepercayaan,

keterladanan, atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama,

artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik dan suatu

konstruk atau variabel dikatakan apabila memiliki Cronbach

Alpha > 0,60, Nunnally Firdaus (2021).

Penelitian ini memodifikasi angket penelitian Arsyad &

Martini (2015) dengan perubahan untuk penyesuaian aitem-

aitem butir angket yang disebarkan untuk populasi yang diteliti.

Dalam penelitian Arsyad & Martini (2015) dari hasil uji coba

skala terhadap 135 siswa kelas khusus olahraga, diketahui ada

dua aitem yang gugur, yaitu aitem no 13 dan 34. Dengan

demikian, total aitem yang sahih berjumlah 34 aitem dengan

indek daya beda berkisar dari 0,311 – 0,615 Koefisiem

reliabilitas dari skala ini dinyatakan dengan nilai Alpha

Cronbach sebesar 0,923.


46

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa didalam pendekatan kuantiatif menggunakan

statistik, terdapat dua macam data statistik yang digunakan untuk analisa

data yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial, satisitk inferensial

meliputi statistik parametris dan non parametris Mamik (2014).

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan ialah dengan

menghitung skor tertinggi dan terendah dari nilai skor skala hardiness serta

menghitung skor masing-masing objek. Setelah data terkumpul, melakukan

analisis data sehingga data-data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Penghitungan statistik deskriptif

menggunakan statistik deskriptif persentase, karena yang termasuk dalam

statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,

lingkaran, piktogram, perhitungan mean, modus, median, perhitungan desil,

persentil, perhitungan penyebaran data perhitungan rata-rata, standar

devisiasi, dan persentase Sugiyono (2007). Aplikasi yang digunakan berupa

Microsoft Office Excel 2019.

Berikut bebeerapa langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam

penelititan ini :

a. Pengolahan data dan menentukan skor, pada item kuesioner

ditentukan nilai 1 sampai 4, berdasarkan norma skoring yang

berlaku dengan melihat sifat butir pernyataan favourable atau

unfavourable.
47

b. Membuat kategori tingkat hardinsess pada mahasiswa FKIP

Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2018. Kategori

berdasar model kategori jenjang (ordinal), tujuan kategori ini

adalah menempatkan individu kedalam kelompok-kelompok

yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar

atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini contohnya adalah dari

rendah ketinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat

tidak puas ke sangat puas, dan semacamnya Azwar (2015).

a) Kriteria Penilaian Angket

Jumlah Pilihan =4

Jumlah Item =

X minimal teoritik = Skor paling rendah (pada skala ini 1)

X maksimal teoritik = Skor paling tinggi (pada skala ini 4)

Range = Jarak atau rentang sebaran antara skor

maksimal dan skor minimal

SDi = luas jarak sebaran yang dibagi ke dalam 6

satuan deviasi standar

Mi = rata-rata teorotis dari skor maksimal dan

Minimal

Tabel 3.4 : Kelas interval Tiga Kategori

No. Interval Kategori


1 X < M + 1,0 SD Rendah
2 M - 1,0 SD ≤ X < M + 1,0 SD Sedang
3 M + 1,0 SD ≤ X Tinggi
48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Penelitian

Penelitian tidak dapat dilakukan pelaksanannya secara sepikah, namun

perlu melalui proses yang panjang agar dapat menjadi penelitian yang

berdasar hukum. Pelaksanaan penelitian didasari persiapan yang matang

terkait dengan subjek, tempat penelitian serta instrumen penelitian. Berikut

ini merupakan tahapan yang dilaksanakan peneliti dalam melakukan

penelitian.

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang merupakan salah satu fakultas di Universitas Lambung

Mangkurat yang beralamat di Jl. Brigjend H. Hasan Basri No.87,

Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan

Selatan 70123. FKIP ULM secara formal berdiri sejak tanggal 8

Desember 1983 dengan Surat Keputusan Meteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0566/O/1983, tetapi baru

direalisasi pada tahun 1985. Fakultas ini merupakan peleburan dua

fakultas, yakni Fakultas Keguruan (FKG) dan Fakultas Ilmu Pendidikan

(FIP). Sampai dengan akhir tahun 2016 FKIP Unlam Banjarmasin

memiliki 5 Jurusan dengan 21 Program Studi S1. Di samping itu juga

terdapat dan 7 Program Pascasarjana.


49

FKIP ULM mempunyai Visi yaitu Menjadi Fakultas penyelengara

dan penghasil tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang

berkarakter dan berdaya saing pada bidang lingkungan lahan basah.

Adapun Misi dari Fakultas ini yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang unggul,

berdaya saing, berkarakter dan profesional di berbagai bidang

Pendidikan.

b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan pendidikan pada

bidang lingkungan lahan basah.

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

kebutuhan pembangunan.

d. Menyelenggarakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan

berbagai pihak di dalam dan luar negeri.

2. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian dilaksanakan terlebih dahulu sebelum kegiatan

penelitian dilakukan. Hal ini terkait dengan subjek dan tempat penelitian

dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Sebelumnya dilakukan

studi pendahuluan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat Angkatan 2018 dengan cara

wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya masalah mengenai Hardiness pada mahasiswa Angkatan 2018

di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat.
50

Adapun persiapan penelitian meliputi kegiatan-kegiatan agar

penelitian dapat terlaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Pada Tanggal 17 April 2020, melaksanakan Seminar Usulan

Skripsi.

b. Pada Tanggal 28 Juni 2021, melaksanakan Ujian Panelis

mengenai instrumen yang akan digunakan untuk pengambilan

data.

c. Pada Tanggal 6 Juli 2021, mengurus surat rekomendasi untuk

pengambilan data FKIP ULM melalui website FKIP ULM

Banjarmasin (http://bit.ly/Surat_Akademik_FKIP_ULM).

d. Pada Tanggal 13 Juli 2021, meminta tanda tangan Ketua

Program Studi BK FKIP ULM untuk kelanjutan surat

rekomendasi pengambilan data ke FKIP ULM.

e. Diterbitkan surat rekomendasi dari DEKAN FKIP ULM dengan

Nomor 1194/UN8.1.2/PL.01/2021.

f. Setelah mendapatkan izin dari pihak Fakultas, peneliti

melakukan Uji Validasi instrumen angket kepada Non Sample

Mahasiswa FKIP ULM Angkatan 2018 melalui media sosial

dengan menggunakan Google Form.

g. Setelah instrumen angket di Uji Validasi, kemudian peneliti

membagikan angket berupa Google Form kepada seluruh

sampel Mahasiswa FKIP ULM Angkatan 2019.


51

3. Pelaksanaan Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan dari fakultas, maka peneliti

melakukan uji coba instrumen dengan menggunakan Google Form.

Pada tanggal 29 Agustus 2021, link dibagikan pada mahasiswa melalui

chat di WhatsApp. Instrumen yang dibagikan berupa angket dengan 50

item. Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas item dalam angket yang akan digunakan dalam

penelitian.

Setelah itu, hasil instrumen akan ditabulasi dan diolah dengan

menggunakan software Microsoft Excel 2019 dan aplikasi IBM SPSS

Statistics Version 26. Kemudian, didapatkan item yang valid sebanyak

37 item valid. Sedangkan, item tidak valid berjumlah 13 pernyataan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan membagikan

angket melalui Google Form yang berisi 37 item pernyataan kepada

sampel penelitian. Angket dibagikan pada tanggal 30 September 2021,

sampel penelitian ini adalah mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

B. Paparan Data dan Hasil Penelitian

1. Uji Instrumen Data

a. Uji Validitas

Validas instrument dilakukan dengan menggunakan

Microsoft Excel 2019 dan aplikasi SPSS versi 26. Validitas

dilakukan dengan pengujian rumus Product Moment menggunakan


52

penghitungan manual bantuan program komputer Microsoft Excel

2019. Dengan hasil perhitungan menggunakan bantuan program

komputer Microsoft Excel 2019 dan SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 26.

Berdasarkan hasil uji coba skala hardiness yang terdiri dari

50 item pernyataan, diperoleh hasil 37 item valid dan 13 item

dinyatakan tidak valid. Setelah dinyatakan valid akan digunakan

pada variable, kemudian disusun Kembali untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data dalam penelitian.

Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Hardiness

Variabl Sub Indikator No. Item Total


e Variable Instrumen
Favour Unfavo
able urable
Hardin Challenge Penerimaan 1, 2, 3, 5, 6, 7, 5
ess (Tantangan) mahasiswa 4 8
terhadap
kesulitan

Mahasiswa 9, 10, 13, 14, 7


terlibat aktif 11, 12 15, 16,
dalam 17
mengatasi
permasalahan
Control Pengaturan 18, 19, 22, 23, 7
(Kontrol) waktu 20, 21 24, 25

Kegiatan 26, 27, 6


prioritas 28, 29 30, 31,
32, 33

Pengendalian
diri dan 6
53

memiliki 34, 35,


tanggung 36, 37 38, 39,
jawab 40, 41

Comitment Menyediakan 42, 43, 47, 48, 6


(Komitmen) waktu dan 44, 45, 49, 50
tenaga ekstra 46
Jumlah 25 25 50

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas ialah

Reliabilitas akan jadi instrumen yang dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut

sudah baik. Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas berkisar antara

0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilias (mendekati angka 1), maka

semakin reliabel alat ukur tersebut. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach.

Adapun perhitungan hasil reliabilitas angket Hardiness pada

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lambung Mangkurat Banjarmasin dengan menggunakan program

komputer IBM SPSS Statistics Version 26 diperoleh Alpha Cronbach

sebagai berikut :
54

Tabel 4.2 : Hasil Analisis Reliabilitas dengan Teknik Alhpa

Cronbach Angket Variabel Hardiness

Reliability Statistics
Variabel Cronbach’s rTable N of Keterangan
Alpha Items
X1 ,867 0,195 37 Reliabel

Dari tabel di atas dapat diliat hasil uji reabilitas menggunakan

program SPSS version 26 for Windows pada variabel Hardiness dengan

nilai Alpha Cronbach's 0,867 rtabel 0,195. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Hardiness dapat dikatakan reliabel karena nilai Alpha

Chonbach's lebih dari nilai rtabel. Oleh sebab itu instrumen pada

variabel Hardiness dapat digunakan dalam penelitian ini, hal tersebut

untuk memperoleh informasi. Sehingga informasi yang didapatkan bisa

dipercaya sebagai alat pengumpulan data serta mampu mengungkap

informasi yang sebenarnya dilapangan.

3. Deskripsi Variabel

a. Deskripsi Variabel Hardiness

Berdasarkan data responden pada variable hardiness terbagi atas

enam indikator yaitu : Penerimaan mahasiswa terhadap kesulitan

untuk memenuhi persyaratan akademik dan non akademik,

mahasiswa terlibat aktif dalam mengatasi permasalahan akademik

untuk mencapai prestasi, pengaturan waktu, memprioritaskan

kegiatan-kegiatan yang dianggap paling berkontribusi untuk

keberhasilan akademis, pengendalian diri dan memiliki tanggung


55

jawab dalam hal akademik dan non akademik, dan menyediakan

waktu dan tenaga ekstra untuk memenuhi kegiatan akademik dan

non akademik. Dari enam indicator tersebut akan diketahui

perolehan hasil indikator mana yang banyak dipilih oleh responden.

Untuk mengetahui hasilnya maka dilakukan perhitungan dengan

cara berikut ini :

1) Penerimaan mahasiswa terhadap kesulitan untuk memenuhi

persyaratan akademik dan non akademik terdapat 5 butir item

(Tabel 4.1) dengan jumlah nilai untuk butir item tersebut sebesar

4995. Skor rata-rata 4995 : ( 5 x 333 ) = 3,000. Jadi, indikator

penerimaan mahasiswa terhadap kesulitan untuk memenuhi

persyaratan akademik dan non akademik ( 3,000 : 4 ) x 100% =

75% dari yang diharapkan.

2) Siswa terlibat aktif dalam mengatasi permasalahan akademik

untuk mencapai prestasi terdapat 7 butir item (Tabel 4.1) dengan

jumlah nilai untuk butir item tersebut sebesar 6895. Skor rata-

rata 6895 : ( 7 x 333 ) = 2,957. Jadi, indikator untuk penerimaan

mahasiswa terhadap kesulitan untuk memenuhi persyaratan

akademik dan non akademik ( 2,957 : 4 ) x 100% = 74% dari

yang diharapkan.

3) Pengaturan waktu terdapat 7 butir item (Tabel 4.1) dengan

jumlah nilai untuk butir item tersebut sebesar 6409. Skor rata-
56

rata 6409 : ( 7 x 333 ) = 2,749. Jadi, indikator untuk pengaturan

waktu (2,749 : 4 ) x 100% = 69% dari yang diharapkan.

4) Memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang dianggap paling

berkontribusi untuk keberhasilan akademis terdapat 6 butir item

(Tabel 4.1) dengan jumlah nilai untuk butir item tersebut sebesar

6006. Skor rata-rata 6006 : ( 6 x 333 ) = 3,006. Jadi indikator

untuk memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang dianggap paling

berkontribusi untuk keberhasilan akademis (3,006 : 4 ) x 100%

= 75% dari yang diharapkan.

5) Pengendalian diri dan memiliki tanggung jawab dalam hal

akademik dan non akademik terdapat 6 butir item (Tabel 4.1)

dengan jumlah nilai untuk butir item tersebut sebesar 5976. Skor

rata-rata 5967 : ( 6 x 333 ) = 2,990. Jadi indikator untuk

mengendalian diri dan memiliki tanggung jawab dalam hal

akademik dan non akademik ( 2,990 : 4) x 100% = 75% dari

yang diharapkan.

6) Menyediakan waktu dan tenaga ekstra untuk memenuhi

kegiatan akademik dan non akademik terdapat 6 butir item

(Tabel 4.1) dengan jumlah nilai untuk butir tersebut sebesar

6143. Skor rata-rata 6143: (6 x 333) = 3,074. Jadi indikator

untuk enyediakan waktu dan tenaga ekstra untuk memenuhi

kegiatan akademik dan non akademik ( 3,074 : 4) x 100% = 77%

dari yang diharapkan.


57

Gambaran hardiness secara rinci dapat dilihat pada rata-rata

skor indikator table dibawah ini :

Tabel 4.3 : Rata-rata Skor Indikator Variabel Hardiness

Indikator Rata-rata skor


No
indikator
Penerimaan mahasiswa terhadap
75%
1. kesulitan
74%
2. Mahasiswa terlibat aktif dalam
mengatasi permasalahan
Pengaturan waktu 69%
3.
Kegiatan prioritas 75%
4.
Pengendalian diri dan memiliki 75%
5.
tanggung jawab

6. Menyediakan waktu dan tenaga ekstra 77%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil skor

rata-rata komponen pada variabel hardiness pada Mahasiswa FKIP

ULM Angkatan 2018. Tanggapan mahasiswa terhadap pernyataan

pada indikator penerimaan mahasiswa terhadap kesulitan untuk

memenuhi persyaratan akademik dan non akademik yang terdapat 5

butir angket pada indikator tersebut, perhitungan angket

menggunakan skala likert skala 1-4 dengan jumlah 333 mahasiswa

sebagai sample, didapatkan bahwa jumlah nilai sebesar 4995.

Jumlah nilai 4995 selanjutnya dibagi dengan hasil perkalian jumlah

butir pada indikator dan sample penelilian sehingga mendapatkan

nilai rata-rata. Kemudian nilai rata-rata dilakukan pembagian


58

dengan likert skala 4 dan hasil dikalikan 100% sehingga

memperoleh hasil 75%.

Tanggapan mahasiswa terhadap pernyataan pada indikator

indikator mahasiswa terlibat aktif dalam mengatasi permasalahan

akademik untuk mencapai prestasi yang terdapat 7 butir angket pada

indikator tersebut, perhitungan angket menggunakan skala likert

skala 1-4 dengan jumlah 333 mahasiswa sebagai sample, didapatkan

bahwa jumlah nilai sebesar 6895. Jumlah nilai 6895 selanjutnya

dibagi dengan hasil perkalian jumlah butir pada indikator dan

sample penelilian sehingga mendapatkan nilai rata-rata. Kemudian

nilai rata-rata dilakukan pembagian dengan likert skala 4 dan hasil

dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil 74%.

Tanggapan mahasiswa terhadap pernyataan pada indikator

pengaturan waktu yang terdapat 7 butir angket pada indikator

tersebut, perhitungan angket menggunakan skala likert skala 1-4

dengan jumlah 333 mahasiswa sebagai sample, didapatkan bahwa

jumlah nilai sebesar 6409. Jumlah nilai 6409 selanjutnya dibagi

dengan hasil perkalian jumlah butir pada indikator dan sample

penelilian sehingga mendapatkan nilai rata-rata. Kemudian nilai

rata-rata dilakukan pembagian dengan likert skala 4 dan hasil

dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil 69%

Tanggapan mahasiswa terhadap pernyataan pada indikator

memprioritas kegiatan-kegiatan yang dianggap paling berkontribusi


59

untuk keberhasilan akademis yang terdapat 6 butir angket pada

indikator tersebut, perhitungan angket menggunakan skala likert

skala 1-4 dengan jumlah 333 mahasiswa sebagai sample, didapatkan

bahwa jumlah nilai sebesar 6006. Jumlah nilai 6006 selanjutnya

dibagi dengan hasil perkalian jumlah butir pada indikator dan

sample penelilian sehingga mendapatkan nilai rata-rata. Kemudian

nilai rata-rata dilakukan pembagian dengan likert skala 4 dan hasil

dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil 75%

Tanggapan mahasiswa terhadap pernyataan pada indikator

pengendalian diri dan memiliki tanggung jawab dalam hal akademik

dan non akademik yang terdapat 6 butir angket pada indikator

tersebut, perhitungan angket menggunakan skala likert skala 1-4

dengan jumlah 333 mahasiswa sebagai sample, didapatkan bahwa

jumlah nilai sebesar 5976. Jumlah nilai 5976 selanjutnya dibagi

dengan hasil perkalian jumlah butir pada indikator dan sample

penelilian sehingga mendapatkan nilai rata-rata. Kemudian nilai

rata-rata dilakukan pembagian dengan likert skala 4 dan hasil

dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil 75%.

Tanggapan mahasiswa terhadap pernyataan pada indikator

penerimaan mahasiswa terhadap kesulitan untuk memenuhi

persyaratan akademik dan non akademik yang terdapat 7 butir

angket pada indikator tersebut, perhitungan angket menggunakan

skala likert skala 1-4 dengan jumlah 333 mahasiswa sebagai sample,
60

didapatkan bahwa jumlah nilai sebesar 6143. Jumlah nilai 6143

selanjutnya dibagi dengan hasil perkalian jumlah butir pada

indikator dan sample penelilian sehingga mendapatkan nilai rata-

rata. Kemudian nilai rata-rata dilakukan pembagian dengan likert

skala 4 dan hasil dikalikan 100% sehingga memperoleh hasil 77%

Dari hasil uraian perhitungan diatas maka dapat diketahui

bahwa pada indikator pengaturan waktu menunjukkan nilai lebih

rendah yaitu 69% dari skor rata-rata indikator lainnya.

C. Hasil Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

a. Kriteria penilaian angket hardiness

Jumlah Pilihan =4

Jumlah Item = 37

X minimal teoritik = 37 x 1 = 37

X maksimal teoritik = 37 x 4 = 148

Range = 148 – 37 = 111

SDi = 111 : 6 = 18,5

Mi = (148+37) : 2 = 185/2 = 92,5

Tabel 4.4 : Kelas interval Tiga Kategori Hardiness

No. Interval Standar Kategori Freku Persent


Deviasi ensi ase
1 X<M+ 74, Rendah - -
1,0 SD kebawah
2 M - 1,0 SD 74 - 111 Sedang 140 42%
≤X<M+
1,0 SD
61

3 M + 1,0 SD 111 ke atas Tinggi 193 58%


≤X
Jumlah 333 100%

Rendah = X < M -1SD

= X < 92,5 – 18,5

= X < 74

Sedang = M – 1SD ≤ X < M + 1SD

= 92,5 – 18,5 ≤ X < 92,5 + 18,5

= 74 ≤ X 111

Tinggi = M + 1SD ≤ X

= 120 + 24 ≤ X

= 111 ≤ X

Berdasarkan kategorisasi Hardiness pada tabel diatas,

terdapat 0 (0%) responden dalam kategori rendah, 140 (42%)

responden dalam kategori sedang. Terakhir, 193 (58%) responden

dalam kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

Hardiness Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin berada

pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 58% atau sebanyak

193 orang mahasiswa. Berikut tampilan grafik kategori kelompok

skor dari Hardiness :


62

Gambar 4.1 : Grafik Persentase Skala Hardiness

Dari hasil diagram pada gambar tersebut, maka dapat

dilihat bahwa variabel Hardiness berada dalam kategori tinggi

dengan perolehan persentase sebanyak 58%. Maksudnya,

terdapat 193 Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

yang merasa bahwa mereka sudah memiliki sikap menjadi kuat,

stabil, tahan, dalam menghadapi stress. Namun diagram tersebut

juga menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki

hardiness yang tinggi. Hal ini dilihat dari hasil angket yang

menunjukkan bahwa 42% mahasiswa yang tergolong dalam

kategori sedang, yang artinya masih terdapat 140 mahasiswa yang

merasa kurang kuat, kurang stabil, kurang tahan, dalam

menghadapi stress karena dari beberapa mahasiswa tersebut tidak

memiliki komitmen (comitment) dalam pekerjaan, tidak kontrol

(control) akan perasaan yang baik, serta tidak terbuka akan

berbagai kesempatan dan tantangan (challenge) dalam hidup.


63

b. Kriteria Penilaian Angket Challenge (Tantangan)

Jumlah Pilihan =4

Jumlah Item = 12

X minimal teoritik = 12 x 1 = 12

X maksimal teoritik = 12 x 4 = 48

Range = 48 – 12 = 36

SDi = 36 : 6 = 6

Mi = (48+12) : 2 = 60/2 = 30

Tabel 4.5 : Kelas interval Tiga Kategori Challenge (Tantangan)

No. Interval Standar Kategori Freku Perse


Deviasi ensi ntase
1 X < M + 1,0 SD 24, kebawah Rendah 20 6%
2 M - 1,0 SD ≤ X < 24 – 36 Sedang 147 44%
M + 1,0 SD
3 M + 1,0 SD ≤ X 36 ke atas Tinggi 166 50%
Jumlah 333 100%
Rendah = X < M -1SD

= X < 30 – 6

= X < 24

Sedang = M – 1SD ≤ X < M + 1SD

= 30 – 6 ≤ X < 30 + 6

= 24 ≤ X < 36

Tinggi = M + 1SD ≤ X

= 30 + 6 ≤ X

= 36 ≤ X

Berdasarkan kategorisasi tantangan (Challenge) pada tabel

diatas, terdapat 20 (6%) responden dalam kategori rendah, 147 (44%)


64

responden dalam kategori sedang. Terakhir, 166 (50%) responden

dalam kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tantangan (Challenge) Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 50% atau

sebanyak 166 orang mahasiswa. Berikut tampilan grafik kategori

kelompok skor dari tantangan (Challenge) :

Gambar 4.2 : Grafik Persentase Skala Tantangan (Challenge)

Dari hasil diagram pada gambar tersebut, maka dapat dilihat

bahwa sub variabel tantangan (challenge) berada dalam kategori

tinggi dengan perolehan persentase sebanyak 50%. Maksudnya,

terdapat 166 Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

yang tantangan (challenge) merasa bahwa mereka dapat melihat

perubahan yang penuh terhadap tekanan sebagai kesempatan untuk

tumbuh atas kebijaksanaan dan kemampuan dengan apa yang


65

dipelajari dengan mengubahnya untuk keuntungan. Namun diagram

tersebut juga menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki

tantangan (Challenge) yang tinggi, hal ini dilihat adanya 44%

mahasiswa yang tergolong dalam kategori sedang, yang artinya

masih terdapat 147 mahasiswa yang merasa kurang dapat melihat

perubahan yang penuh terhadap tekanan sebagai kesempatan untuk

tumbuh atas kebijaksanaan dan kemampuan dengan apa yang

dipelajari dengan mengubahnya untuk keuntungan.

Mahasiswa dengan tantangan (challenge) yang rendah

sebanyak 6%, yang artinya 20 mahasiswa belajar hanya ketika

menghadapi ujian, ketika diberi tugas melebihi kemampuan memilih

untuk mencontek atau mengabaikannya serta tidak aktif bertanya

walaupun tidak memahami materi yang dijelaskan teman/dosen.

Dalam kegiatan kepanitiaan tidak terlibat aktif hanya bisa bertindak

seadanya, serta sulit membagi waktu belajar dengan kegiatan

organisasi sehingga mengakibatkan perkuliahan terabaikan karena

tidak dapat melihat perubahan tekanan sebagai kesempatan untuk

tumbuh atas kebijaksanaan dan kemampuan dengan apa yang

dipelajari dengan mengubahnya untuk keuntungan.

c. Kriteria Penilaian Angket Control (Kontrol)


Jumlah Pilihan =4

Jumlah Item = 18

X minimal teoritik = 18 x 1 = 18
66

X maksimal teoritik = 18 x 4 = 72

Range = 72 – 18 = 54

SDi = 54 : 6 = 9

Mi = (72+18) : 2 = 90/2 = 45

Tabel 4.6 : Kelas interval Tiga Kategori Control (Kontrol)

No. Interval Standar Kategori Freku Perse


Deviasi ensi ntase
1 X < M + 1,0 36, kebawah Rendah 3 1%
SD
2 M - 1,0 SD ≤ X 36 –54 Sedang 135 41%
< M + 1,0 SD
3 M + 1,0 SD ≤ 54 ke atas Tinggi 195 59%
X
Jumlah 333 100%
Rendah = X < M -1SD

= X < 45 – 9

= X < 36

Sedang = M – 1SD ≤ X < M + 1SD

= 45 – 9 ≤ X < 45 + 9

= 36 ≤ X < 54

Tinggi = M + 1SD ≤ X

= 45 + 9 ≤ X

= 54 ≤ X

Berdasarkan kategorisasi Control (Kontrol) pada tabel diatas,

terdapat 3 (1%) responden dalam kategori rendah, 135 (41%)

responden dalam kategori sedang. Terakhir, 195 (59%) responden

dalam kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Control

(Kontrol) Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu


67

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin berada

pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 58% atau sebanyak

193 orang mahasiswa. Berikut tampilan grafik kategori kelompok

skor dari Control (Kontrol) :

Gambar 4.3 : Grafik Persentase Skala Kontrol

Dari hasil diagram pada gambar tersebut, maka dapat dilihat

bahwa sub variabel Control (kontrol) berada dalam kategori tinggi

dengan perolehan persentase sebanyak 59%. Maksudnya, terdapat 195

Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin percaya bahwa tidak

peduli seberapa buruknya keadaan, tetap terus berusaha mengubah

tekanan dari potensi yang tidak diinginkan menjadi peluang. Namun

diagram tersebut juga menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa

memiliki Control (kontrol) yang tinggi, hal ini dilihat adanya 41%

mahasiswa yang tergolong dalam kategori sedang, yang artinya masih

terdapat 135 mahasiswa yang merasa kurang dapat percaya bahwa


68

tidak peduli seberapa buruknya keadaan, tetap terus berusaha

mengubah tekanan dari potensi yang tidak diinginkan menjadi

peluang.

Mahasiswa dengan kontrol (control) yang rendah, sebanyak 1%,

yang artinya 3 mahasiswa tidak mempunyai jadwal tetap untuk

kegiatan belajar, terlambat dalam mengumpulkan tugas karena

kesulitan mengatur jadwal akademik dan non-akademik kampus

sehingga menjadi terbengkalai, serta ketika berkumpul dengan teman

sering lupa waktu, beranggapan kegiatan non-akademik kampus lebih

penting jika dibandingkan kegiatan akademik, ketika sibuk

berkegiatan non-akademik kampus akan lupa belajar ataupun

menyelesaikan tugas mata kuliah, memilih membaca novel/komik

dibandingkan membaca artikel tentang materi perkuliahan, bermain

hp atau mengobrol dengan teman saat mata kuliah sedang

berlangsung, serta saat kesulitan mengerjakan tugas tidak tahu harus

bertanya kepada siapa, karena percaya bahwa seberapa buruknya

keadaan, berusaha tidak akan mengubah tekanan dari potensi yang

tidak diinginkan menjadi peluang

d. Kriteria Penilaian Angket Komitmen

Jumlah Pilihan =4

Jumlah Item =6

X minimal teoritik =6x1=6

X maksimal teoritik = 6 x 4 = 24
69

Range = 24 – 6 = 18

SDi = 18 : 6 = 3

Mi = (24+6) : 2 = 30/2 = 15

Tabel 4.7 : Kelas interval Tiga Kategori Komitmen

Persentas
No. Interval Standar Deviasi Kategori Frekuensi
e
X < M + 1,0
1 12, kebawah Rendah 15 5%
SD
M - 1,0 SD ≤
2 X < M + 1,0 12 – 18 Sedang 137 41%
SD
M + 1,0 SD
3 18 ke atas Tinggi 181 54%
≤X
Jumlah 333 100%
Rendah = X < M -1SD

= X < 15 – 3

= X < 12

Sedang = M – 1SD ≤ X < M + 1SD

= 15 – 3 ≤ X < 15 + 3

= 12 ≤ X < 18

Tinggi = M + 1SD ≤ X

= 15 + 3 ≤ X

= 18 ≤ X

Berdasarkan kategorisasi Comitment (Komitmen) pada tabel

diatas, terdapat 15 (5%) responden dalam kategori rendah, 137 (41%)

responden dalam kategori sedang. Terakhir, 181 (54%) responden

dalam kategori tinggi. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

Comitment (Komitmen) Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat


70

Banjarmasin berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar

54% atau sebanyak 181 orang mahasiswa. Berikut tampilan grafik

kategori kelompok skor dari Comitment (Komitmen) :

200 54%

150 41%

100

50
5%
15 137 181
0
Rendah Sedang Tinggi

Gambar 4.4 : Grafik Persentase Skala Komitmen

Dari hasil diagram pada gambar tersebut, maka dapat dilihat

bahwa sub variabel Comitment (Komitmen) berada dalam kategori

tinggi dengan perolehan persentase sebanyak 59%. Maksudnya,

terdapat 181 Mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Banjarmasin yang Comitment (Komitmen) merasa bahwa mereka

yakin bahwa tidak peduli seberapa buruk hal itu terjadi, penting untuk

tetap terlibat dengan apa pun yang terjadi, daripada tenggelam dalam

detasemen dan keterasingan. Namun diagram tersebut juga

menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki Comitment

(Komitmen) yang tinggi, hal ini dilihat adanya 41% mahasiswa yang

tergolong dalam kategori sedang, yang artinya masih terdapat 137

mahasiswa yang merasa kurang yakin bahwa tidak peduli seberapa


71

buruk hal itu terjadi, sehingga tidak terlibat dengan apa pun yang

terjadi, dan tenggelam dalam detasemen dan keterasingan.

Mahasiswa yang komitmen (comitment) rendah, sebanyak 5%,

yang artinya 15 mahasiswa menganggap belajar materi kuliah lebih

melelahkan daripada mengikuti kegiatan non-akademik kampus

ataupun main dengan teman. Dalam mengerjalakan tugas, akan

sungguh-sungguh saat hanya ada yang mengawasi, karena seberapa

buruk hal itu terjadi, sehingga memilih tidak terlibat dengan apa pun

yang terjadi, dan tenggelam dalam detasemen dan keterasingan

D. Pembahasan

Dari analisis diatas, diperolah temuan berupa jawaban atas rumusan-

rumusan masalah. Masalah pokok penelitian telah terjawab. Pembahasan

selanjutnya diuraikan tentang gambaran masing-masing aspek hardiness

mahasiswa Angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkuratat Banjarmasin. Gambaran mengenai

hardiness mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat secara keseluruhan memiliki

kategori tinggi. Hal tersebut diperoleh dari hasil kuesioner dengan

menggunakan google form, dari aspek-aspek hardiness yang berupa

tantangan (challenge), kontrol (control), dan komitmen (comitment).

Hardiness yang ditunjukkan berupa mahasiswa belajar dengan giat,

mengerjakan tugas dengan maksimal sehingga mendapat nilai yang

memuaskan, dalam kegiatan organisasi memilih tugas baru. Saat mahasiswa


72

sibuk dalam kegiatan di kampus tetap memanfaatkan waktu luang untuk

belajar, mengutamakan menyelesaikan tugas sesegera mungkin sampai

selesai sebelum melakukan hal lain. Mahasiswa aktif mencari informasi dari

berbagai sumber (internet, buku) terkait materi di kampus serta mempelajari

ulang materi kuliah di rumah setiap hari, lelah beraktivitas tetap

mengutamakan tugas sebaik mungkin sehingga dapat hasil yang

memuaskan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

Pada aspek tantangan (challlenge) penerimaan mahasiswa terhadap

kesulitan dalam memenuhi persyaratan akademik dan non akademik serta

terlibat aktif dalam mengatasi masalah untuk mencapai prestasi. Pada aspek

kontrol (control) pengaturan waktu, memprioritaskan kegiatan yang

dianggap paling berkontribusi untuk keberhasilan akademis, serta

pengendalian diri dan memiliki tanggung jawab dalam hal akademik dan

non akademik. Pada aspek komitmen (comitment) menyediakan waktu dan

tenaga ekstra untuk memenuhi kegiatan akademik dan non akademik.

Temuan tersebut didukung oleh pendapat Maddi & Kobasa (1984)

mengungkapkan orang yang memiliki hardiness memiliki pengertian akan

hidup dan komitmen (comitment) yang tinggi akan pekerjaan, memiliki

kontrol (control) akan perasaan yang baik dan terbuka akan berbagai

kesempatan dan tantangan (challenge) dalam hidup.

Hasil temuan yang dilakukan oleh Suciana (2020) bahwa hardiness

pada mahasiswa terbentuk dari proses kehidupan yang dijalankan, dapat

dipelajari dari suatu respon terhadap stimulus yang terdapat pada proses
73

yang sulit yang dipandang sebagai kesempatan untuk bertumbuh menjadi

bijaksana dengan menciptakan strategi-strategi untuk menghadapi

kesulitan-kesulitan, bagaimana individu memandang tantangan-tantangan

dalam kehidupannya, komitmen untuk terus bertahan dalam keadaan yang

sulit, dan kemampuan untuk mengontrol perilakunya untuk menghadapi

kesulitan-kesulitan.

Temuan lain yang dilakukan oleh Januari (2019) juga menunjukkan

bahwa mahasiswa yang memiliki persentase hardiness tinggi dipengaruhi

oleh aspek-aspek hardiness yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa

yaitu berupa control, commitment, dan challenge, yakni tentang bagaimana

cara mahasiswa tersebut mengontrol setiap kejadian yang ada dalam

hidupnya, dan tetap berkomitmen untuk melibatkan diri dalam setiap situasi

apapun, serta bagaimana cara mahasiswa tersebut dalam memandang

tekanan dan hambatan untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik.

Berikut gambaran yang didapatkan dari aspek-aspek hardiness pada

mahasiswa angkatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat :

1. Hasil penelitian pada aspek Tantangan mendapatkan skor yang tinggi

karena mahasiswa mengerjakan tugas serta belajar dengan giat

sehingga mendapat nilai yang memuaskan guna mencapai IP (indeks

prestasi) yang diinginkan, ketika tidak memahami materi maka

berdiskusi dengan teman atau bertanya kepada dosen, serta dalam

kegiatan berorganisasi mahasiswa terlibat aktif dalam tugas baru yang


74

belum pernah dilakukan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat Maddi

(2012) mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengganggap

tantangan dalam melihat hidup sebagai kejadian yang terus berubah

yang memprovokasi mereka untuk belajar dan berubah. Hal ini

didukung oleh temuan Bilqis dan Farida (2015) menunjukkan bahwa

mahasiswa dapat dikatakan sudah terbiasa dengan tuntutan yang ada

dan mereka menilai hal tersebut sebagai pembelajaran untuk masa

depannya nanti, seperti untuk pendidikan lanjutan yang akan semakin

sulit atau dalam pekerjaan yang akan lebih banyak tuntutan.

Temuan lain juga menunjukkan bahwa tantangan berupa keyakinan

perubahan suatu bagian yang normal dari kehidupan, perubahan

sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dan bukan

sebagai hal yang menekan. Tantangan pada individu seharusnya

menjembatani prestasi akademik dengan memberikan kesempatan

siswa untuk menilai situasi yang menekan menjadi menarik dan

merangsang daripada mengancam, meningkatkan kemungkinan siswa

menerima kesulitan yang berhubungan dengan memenuhi persyaratan

akademik dan terlibat dalam proses bekerja mencapai tujuan sehingga

memudahkan proses positif pertumbuhan dengan orientasi berbasis

pembelajaran. Arsyad dan Sulistiyana (2021)

Kobasa (1979) juga mengartikan bahwa tantangan sebagai sebuah

pengambilan resiko dalam upaya pencapaian tujuan-tujuan dalam

hidup. Dengan adanya challenge, individu akan menganggap peristiwa


75

yang dihadapi sebagai sebuah tantangan, kesempatan untuk

mengembangkan diri, dan bukan sesuatu yang mengancam, ia juga akan

berusahan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilannya

lebih dari sebelumnya.

2. Hasil penelitian pada aspek kontrol mendapatkan skor yang tinggi,

mahasiswa sibuk berkegiatan tetap memanfaatkan waktu luang untuk

belajar, segera mengerjakan tugas sampai selesai, mengutamakan

menyelesaikan tugas sebelum bermain maupun berkumpul dengan

teman, ketika ada materi kuliah yang terlewat segera mencari informasi

kepada teman, meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama mengenai

materi pembelajaran mata kuliah, serta beranggapan bahwa segala hal

yang dilakukan saat ini, menentukan hal apa yang dialami besok. Sesuai

dengan pendapat Bishop (1994) menjelaskan bahwa kecenderungan

untuk menerima dan percaya bahwa individu dapat mengontrol dan

mempengaruhi suatu kejadian dengan pengalamannya ketika

berhadapan dengan hal-hal yang tidak terduga. Orang-orang yang

memiliki kontrol yang kuat akan selalu lebih optimis dalam

menghadapi masalah-masalah daripada individu yang kontrolnya

rendah. Selain itu mereka juga memiliki kemampuan untuk bertindak

secara nyata dalam mengatasi suatu permasalahan. Individu dengan

hardiness memiliki kemampuan mengontrol apa yang akan terjadi

kepadanya.
76

Temuan Alexander (2015) mengungkapkan bahwa aspek kontrol

pada hardiness berperan dalam perlawanan terhadap perilaku

prokrastinasi akademik, berpengaruh terhadap mahasiswa tingkat akhir

dalam lingkup area akademik. Mahasiswa yang memiliki kendali atas

kehidupannya, dan dalam area akademik mereka tidak melakukan

penundaan terhadap tugas menulis, mau belajar untuk menghadapi

ujian, melaksanakan kinerja administratif, serta mau menghadiri

pertemuan-pertemuan berkaitan dengan penyelesaian tugasnya.

3. Hasil penelitian pada aspek komitmen mendapatkan skor tinggi,

Mahasiswa aktif mencari informasi dari berbagai sumber (internet,

buku) terkait materi di kampus serta mempelajari ulang materi kuliah

di rumah setiap hari, ketika lelah beraktivitas mereka tetap

mengutamakan tugas sebaik mungkin, sehingga dapat hasil yang

memuaskan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Sesuai dengan

pendapat Kardum, Hudek-Knezevic, dan Krapic (2012).

mendefinisikan sebagai tendensi untuk melibatkan diri dalam sebuah

aktifitas dalam hidup, memiliki minat yang sungguh-sungguh, serta

keingintahuan yang kuat mengenai aktifitas tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dari Sudarmono (2020)

menggungkapkan bahwa komitmen yang dilakukan mahasiswa sebagai

salah satu usaha dalam mencapai keseimbangan antara perkuliahan dan

wirausaha, sehingga kegiatan wirausaha tidak menggangu

keberlangsungan jalannya perkuliahan serta dapat mencapai hasil


77

akademik yang memuaskan. Mahasiswa yang berkomitmen akan

memprioritaskan kuliah, tidak asal mengumpulkan tugas dan berusaha

untuk tepat waktu karena pendidikan hal nomor satu bagi informan,

tetap menyempatkan diri untuk belajar, memperhatikan penjelasan

dosen ketika perkuiahan berlangsung dan selalu mengingat bahwa

tujuan utama informan adalah untuk berkuliah.


78

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

mengenai “Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat” maka dapat diambil

kesimpula sebagai berikut :

1. Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat termasuk pada kategori tinggi,

mahasiswa sudah memiliki sikap menjadi kuat, stabil, tahan, dalam

menghadapi stress.

2. Aspek tantangan (challenge) pada kepribadian tangguh (hardiness)

pada mahasiswa angakatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat termasuk pada kategori

tinggi.

3. Aspek kontrol (control) pada kepribadian tangguh (hardiness) pada

mahasiswa angakatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat termasuk pada kategori tinggi,

4. Aspek komitmen (commitment) pada kepribadian tangguh (hardiness)

pada mahasiswa angakatan 2018 Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat termasuk pada kategori

tinggi.
79

B. Saran

Dari pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian mengenai

“Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat” disarankan sebagai berikut :

1. Mahasiswa

Bagi para mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sarana agar dapat memulai memahami potensi diri khususnya dalam

hardiness atau ketangguhan sehingga diharapkan bertahan dengan baik

dalam menjalani masa perkuliahan tanpa ada merasa terbebani tuntutan

dalam perkuliahan.

2. Dosen pembimbing

Dosen pembimbing diharapkan dapat mengetahui titik kesulitan

mahasiswa saat melaksanaan kegiatan perkuliahan akademik maupun

non akademik sehingga dapat melakukan intervensi guna meningkatkan,

mendukung perkembangan, ataupun mencegah penurunan hardiness

pada mahasiswa

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya agar diharapkan penelitian ini bisa

memberikan informasi untuk peneliti selanjutnya khususnya mengenai

hardiness pada mahasiswa dalam perkuliahannya, sehingga dapat

dijadikan bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya.


80

DAFTAR RUJUKAN

Adrianto, Sopan. (2019). PENEROKA Kepemimpinan Sekolah. Jakarta : PT. Elex

Media Komputindo.

Alexander, Richard. (2015). Hubungan Antara Hardiness Dengan Prokrastinasi

Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Skripsi : Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

Arsyad, Muhammad dan Sulistiyana. 2021. Pelatihan Hardiness Sebagai Upaya

Pembentukan Karakter Tangguh (Hardiness) Dalam Menghadapi

Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pengabdian

Al-Ikhlas (diakses pada 07 Maret 2022)

Arsyad, Muhammad & Wisjnu Martani. (2015). Validasi Modul Pelatihan

“Ketangguhan” Untuk Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa Atlet Kelas

Khusus Olahraga. Naskah Publikasi : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah

Mada

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Azwar, Saifuddin . (2015). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Benishek, L. A., & Lopez, F. G. (2001). Development and Initial Validation of a

Measure of Academic Hardiness. Journal of Career Assessment, 9(4), 333–

352. (diakses pada 07 Maret 2021)


81

Bilqis, Syifa Andia dan Coralia, Farida. (2015). Studi Mengenai Hardiness pada

Mahasiswa Psikologi Angkatan 2012 dengan IPK Minimal 3 di Universitas

Islam Bandung. Prosiding Psikologi. 2 (2). (Diakses pada 25 Februari 2022)

Bishop, G.D. (1994) Health Psychology: Integrating Mind and Body. Boston: Allyn

and Bacon. 168

Bissonnette, M. (1998). Optimism, hardiness, and resiliency: A review of the

literature prepared for the child and family partnership project.

Cole, M. S., Feild, H. S., & Harris, S. G. (2004). Student Learning Motivation and

Psychological Hardiness: Interactive Effects on Students’ Reactions to a

Management Class. Journal : Academy of Management Learning &

Education, 3(1), 64–85. Dari

journals.aom.org/doi/abs/10.5465/amle.2004.12436819?journalCode=aml

e. (diakses pada 28 Februari 2022)

Direja, A. H. S. (2018). Untuk Wahai Mahasiswa: Sebuah Pesan Inspiratif

Pemantik Semangat. Sleman : Deepublish.

Dominick, J. R., & Wimmer, R. D. (2011). Mass media research. An Introduction.

9th Edition, Wadsworth : Cengage Learning.

Gunawan, I. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Praktik Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Fany Rizki Tamaya. (2016) Hubungan Antara Hardiness Dengan Academic Stress

Pada Mahasiswa Strata Satu Universitas Syiah Kuala. Skripsi : Fakultas

Kedokteran Universitas Syiah Kuala


82

Kardum, I., Hudek-Knežević, J., & Krapić, N. (2012). The structure of hardiness,

its measurement invariance across gender and relationships with personality

traits and mental health outcomes. Psihologijske teme, 21(3), 487-507.

Kobasa, S. C. (1979). Stressful life events, personality, and health: an inquiry into

hardiness. Journal of personality and social psychology, 37(1), 1.

Krishnamurti, Panji Prasasti Jalapuspa. (2011). Studi Deskriptif Tingkat

Kepribadian Tahan Banting (Hardiness Personality) Pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi:

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hadi, S. (2019). Strategi Peningkatan Kualitas Lulusan Program Studi

Perbandingan Mazhab Berbasis Surat Keterangan Pendamping Ijazah

(SKPI). Nurani: Jurnal Kajian Syari'ah dan Masyarakat, 19(2), 315-328.

(diakses pada 23 Maret 2021)

Ibrahim. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Januari, G. (2019). Hardiness Pada, Mahasiswa Yang Bekerja (Doctoral

dissertation, University of Muhammadiyah Malang)

Kalantar, J., Khedri, L., Nikbakht, A., & Motvalian, M. (2013). Effect of

psychological hardiness training on mental health of students. International

Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 3(3), 68.

(diakses pada 23 Maret 2021)

M, Firdaus. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif; Dilengkapi Analisis Regresi

IBM SPSS Statistics Version 26.0. Riau : CV. Dotplus Publisher.

Maddi, S. R., & Kobasa, S. C. (1984). Hardy executive. Dow Jones-Irwin.


83

Maddi, S. R., Harvey, R. H., Khoshaba, D. M., Fazel, M., & Resurreccion, N.

(2012). The relationship of hardiness and some other relevant variables to

college performance. Journal of Humanistic Psychology, 52(2), 190-205.

(diakses pada 12 Maret 2021)

Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif. Surabaya : Zifatama Publisher.

Meinarta, I. W. O., Tripalupi, L. E., & Suwena, K. R. (2014). Studi Komparatif

Prestasi Belajar Mahasiswa Yang Aktif dan Tidak Aktif dalam Organsasi

Kemahasiswaan FEB Undiksha. Jurnal Pendidikan Ekonomi

Undiksha, 4(1). Dari:

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/1895/1647.

(diakses pada 24 Februari 2021)

News.okezone.com, 30 Mei 2017. Ini Masalah di Kampus yang Kerap Dialami

Mahasiswa (2-Habis)

Nurlatifah, R. C. (2018). Pengaruh Self Control, Asertivitas Dan Hardiness

Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Program Studi Psikologi

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Tesis : Fakultas Ilmu Agama

Islam Universitas Islam Indonesia

Sugiyono, (2013) Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV.Alvabeta

Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode riset penelitian kuantitatif

penelitian di bidang manajemen, teknik, pendidikan dan eksperimen.

Deepublish.

Rizki, A. M. (2018). 7 Jalan Mahasiswa. CV Jejak (Jejak Publisher).


84

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup

Jakarta: Erlangga.

Schultz, D., & Schultz, S., E. (2006) Psychology and Industry Today: An

Introduction to Industrial and Organizational Psychology. Upper Saddle

River, New Jersey: Pearson Education. 358

Siswoyo, D. (2007). Dkk. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Situmorang, G. H. (2018). Gambaran Hardiness pada Mahasiswa Berprestasi

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Suciana, E. (2020). Gambaran Ketangguhan (Hardiness) Pada Mahasiswa Yang

Menghafalkan Al-Quran. Skripsi : Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Sudarmono, A., Yuwono, S., & Psi, S. (2020). Academic Hardiness pada

Mahasiswa Pelaku Usaha Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun BK FKIP ULM. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Prodi

Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung mangkurat (Edisi Revisi). Banjarmasin

Vogt, D. S., Rizvi, S. L., Shipherd, J. C., & Resick, P. A. (2008). Longitudinal

investigation of reciprocal relationship between stress reactions and

hardiness. Journal : Personality and Social Psychology Bulletin, 34(1), 61-

73.Dari:

https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0146167207309197.

(diakses pada 24 Februari 2021)


85

Werang, Basilius Redan. (2015). Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Calpulis.

Wicaksono, Eko Taris. (2016). Perbedaan Hardiness Pada Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Surakarta Ditinjau Dari Keikutsertaan Organisasi. Skripsi

: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Yusuf, A. M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan. Jakarta: Prenada Media.

Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Zuhroh, Luthfiatuz. (2012). Hubungan antara hardiness dengan ketakutan

akansukses pada pegawai wanita Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Lawang. Tesis : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.


86

Lampiran
87

Surat Permohonan Penggunaan Angket

Yth. Bapak Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog

Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat penyelesaian

Studi Sarjana-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bimbingan dan

konseling, di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dengan ini saya,

Nama : Elis Setyowati

NIM : 1710123220006

Judul Penelitian : Gambaran Hardiness Pada Mahasiswa Fakultas

Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas

Lambung Mangkurat

Memohon izin untuk dapat menggunakan angket Akademik Hardines dan

melakukan adaptasi butir angket yang Bapak buat guna dijadikan sebagai

instrument penelitian yang saya gunakan dalam skripsi saya. Untuk itu saya

berharap agar permohonan saya dapat diterima. Atas perhatian dan

ketersediaannya. Saya ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, Juni 2021

Pemohon

Elis Setyowati

NIM.1710123220006
88

LAMPIRAN 1

KISI-KISI ANGKET HARDINESS

SEBELUJM UJI VALIDITAS


89

KISI-KISI ANGKET
SEBELUJM UJI VALIDITAS

Variable Sub Indikator No. Item Instrumen Total


Variable
Favourable Unfavourable
Hardiness Challenge Penerimaan mahasiswa 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, 8 8
(Tantangan) terhadap kesulitan untuk
memenuhi persyaratan
akademik dan non
akademik.
9, 10, 11, 13, 14, 15, 9
Siswa terlibat aktif 12 16, 17
dalam mengatasi
permasalahan akademik
untuk mencapai prestasi.
Control Pengaturan waktu 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25 8
(Kontrol) 21
Memprioritaskan
kegiatan-kegiatan yang 30, 31, 32, 33 8
dianggap paling 26, 27, 28,
berkontribusi untuk 29
keberhasilan akademis. 8
38, 39, 40, 41
Pengendalian diri dan
memiliki tanggung 34, 35, 36,
jawab dalam hal 37
akademik dan non
akademik

Comitment Menyediakan waktu dan 42, 43, 44, 47, 48, 49, 50 9
(Komitmen) tenaga ekstra untuk 45, 46
memenuhi kegiatan
akademik dan non
akademik
Jumlah 25 25 50
90

LAMPIRAN 2

ANGKET HARDINESS SEBELUM UJI VALIDITAS


91

ANGKET HARDINESS

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :
Program Studi :

Petunjuk Teknis

1. Tuliskan identitas anda pada tempat yang tersedia


2. Bacalah pertanyaan pada angket dengan seksama
3. Berikut tanda cek (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan
yang anda alami. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah:
Sangat Setuju : (SS)

Setuju : (S)

Tidak Setuju : (TS)

Sangat Tidak Setuju : (STS)

No Butir Angket Keterangan

SS S TS STS
1 Belajar dengan giat untuk mencapai nilai IP sesuai dengan
yang saya inginkan.
2 Meniru pekerjaan teman membuat saya tidak lelah untuk
berpikir dalam mengerjakan tugas.
3 Dalam kegiatan organisasi yang membentuk kepanitiaan, saya
memilih tugas yang baru, yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
4 Saat ada perubahan dalam kehidupan, membuat saya ingin
selalu belajar memahami dan mengenal diri sendiri.
5 Saat kesulitan menyelesaikan tugas, saya memilih mencontek
atau mengabaikannya.
92

6 Saya sulit membagi waktu belajar dengan kegiatan organisasi,


mengakibatkan pelajaran terabaikan.
7 Sulit bagi saya memenuhi standar IP agar bisa mengambil SKS
full di semester selanjutnya.
8 Dalam kegiatan organisasi yang membentuk kepanitiaan, saya
hanya bisa bertindak seadanya.
9 Jika tidak memahami materi yang disampaikan, saya akan
bertanya kepada dosen.
10 Saya mengerjakan tugas semaksimal mungkin agar mendapat
nilai yang memuaskan.
11 Saya mengajak teman untuk berdiskusi jika mendapati materi
kuliah yang sulit.
12 Untuk mencegah hal yang tak terduga, saya membuat rencana
harian.

13 Saya belajar hanya ketika menghadapi ujian.


14 Saya giat berusaha untuk memahami materi/tugas kuliah yang
sulit dan mengerjakannya sampai tuntas.
15 Saya tidak aktif bertanya walaupun tidak memahami materi
yang dijelaskan teman/dosen.
16 Bagaimanapun keadaannya, saya tidak akan mengubah agenda
harian.
17 Ketika diberi tugas melebihi kemampuan, saya tidak akan
mengerjakannya.
18 Saya mengatur jadwal kegiatan akademik maupun non-
akademik kampus dengan baik.
19 Saat mendapatkan tugas, saya segera mengerjakannya sampai
selesai.
20 Saya memanfaatkan waktu luang untuk belajar.
21 Saya ingat waktu, saat berkumpul dengan teman.
22 Saya tidak mempunyai jadwal tetap untuk kegiatan belajar.
23 Ada kalanya terlambat dalam mengumpulkan PR/Tugas.
93

24 Saya kesulitan mengatur jadwal akademik dan non-akademik


kampus sehingga menjadi terbengkalai.
25 Saat berkumpul dengan teman, saya sering lupa waktu.
26 Saya lebih mendahulukan tugas dari pada bermain media
sosial.
27 Walau sibuk berkegiatan, saya tetap menyempatkan waktu
untuk belajar di rumah setiap harinya.
28 Saya senang meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama
teman mengenai materi pembelajaran mata kuliah.
29 Saya menyelesaikan tugas sesegera mungkin.
30 Kegiatan non-akademik kampus lebih penting jika
dibandingkan kegiatan akademik.
31 Ketika sibuk kegiatan non-akademik kampus, saya lupa belajar
ataupun menyelesaikan tugas mata kuliah.
32 Sebagian waktu saya, dihabiskan untuk mengikuti kegiatan
non-akademik.
33 Saya mengutaman teman daripada kegiatan kampus.
34 Saya mengutamakan menyelesaikan tugas, sebelum bermain
dengan teman.
35 Saat materi kuliah ada yang terlewat, saya segera mencari
informasi kepada teman.
36 Ketika mendapatkan nilai rendah dikegiatan pembelajaran,
maka saya belajar lebih giat lagi.
37 Segala hal yang dilakukan saat ini, menentukan hal apa yang
saya alami besok.
38 Saya suka membaca novel/komik dibandingkan membaca
artikel tentang materi perkuliahan.
39 Saya bermain hp atau mengobrol dengan teman saat mata
kuliah sedang berlangsung.
40 Saya mengabaikan tugas yang sulit untuk dikerjakan.
41 Saat mengalami kesulitan mengerjakan tugas, saya tidak tahu
harus bertanya kepada siapa.
94

42 Saya mencari informasi dari berbagai sumber (internet, buku)


terkait pelajaran yang dipelajari di kampus.
43 Saya juga belajar materi kuliah di rumah setiap hari.
44 Walau kadang lelah beraktivitas, saya tetap menyegerakan
mengerjakan tugas sebaik mungkin.
45 Belajar dan berusaha lebih keras , sehingga saya dapat hasil
yang memuaskan.
46 Usaha yang dilakukan selama ini, merupakan usaha saya untuk
mencapai cita-cita yang diinginkan.
47 Hanya sedikit yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan nilai
akademik.
48 Belajar materi kuliah lebih melelahkan daripada mengikuti
kegiatan non-akademik kampus ataupun main dengan teman.
49 Dalam mengerjalakan tugas, saya akan sungguh-sungguh saat
hanya ada yang mengawasi.
50 Banyak waktu terlewatkan namun tidak mengetahui apa yang
benar-benar saya inginkan.
95

LAMPIRAN 3
KISI-KISI ANGKET HARDINESS
SESUDAH UJI VALIDITAS
96

SETELAH UJI VALIDITAS


KISI-KISI ANGKET

Variable Sub Indikator No. Item Instrumen Tota


Variable l
Favourabl Unfavourabl
e e
Hardines Challenge Penerimaan 1, 2 3, 4, 5 5
s (Tantangan mahasiswa
) terhadap
kesulitan untuk
memenuhi
persyaratan
akademik dan
non akademik.

Siswa terlibat
aktif dalam 6, 7, 8, 9
mengatasi 10, 11, 12 7
permasalahan
akademik untuk
mencapai
prestasi.
Control Pengaturan 13, 14, 15 16, 17, 18, 7
(Kontrol) waktu 19

Memprioritaska
n kegiatan-
kegiatan yang 20, 21, 22 23, 24, 25 6
dianggap paling
berkontribusi
untuk
keberhasilan
akademis.

Pengendalian
diri dan
memiliki 6
tanggung jawab 26, 27, 28 29, 30, 31
dalam hal
akademik dan
non akademik
97

Comitment Menyediakan 32, 33, 34, 36, 37 6


(Komitmen waktu dan 35
) tenaga ekstra
untuk
memenuhi
kegiatan
akademik dan
non akademik
Jumlah 19 18 37
98

LAMPIRAN 4

ANGKET HARDINESS SESUDAH UJI VALIDITAS


99

ANGKET HARDINESS

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :
Program Studi :

Petunjuk Teknis

1. Tuliskan identitas anda pada tempat yang tersedia


2. Bacalah pertanyaan pada angket dengan seksama
3. Berikut tanda cek (✓) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan
yang anda alami. Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah:
Sangat Setuju : (SS)

Setuju : (S)

Tidak Setuju : (TS)

Sangat Tidak Setuju : (STS)

No Butir Angket Keterangan

SS S TS STS
1 Belajar dengan giat untuk mencapai nilai IP sesuai dengan yang saya
inginkan.

2 Dalam kegiatan organisasi yang membentuk kepanitiaan, saya


memilih tugas yang baru, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

3 Saat kesulitan menyelesaikan tugas, saya memilih mencontek atau


mengabaikannya.

4 Saya sulit membagi waktu belajar dengan kegiatan organisasi,


mengakibatkan pelajaran terabaikan.

5 Dalam kegiatan organisasi yang membentuk kepanitiaan, saya hanya


bisa bertindak seadanya.

6 Jika tidak memahami materi yang disampaikan, saya akan bertanya


kepada dosen.
100

7 Saya mengerjakan tugas semaksimal mungkin agar mendapat nilai


yang memuaskan.

8 Saya mengajak teman untuk berdiskusi jika mendapati materi kuliah


yang sulit.

9 Untuk mencegah hal yang tak terduga, saya membuat rencana harian.

10 Saya belajar hanya ketika menghadapi ujian.

11 Saya tidak aktif bertanya walaupun tidak memahami materi yang


dijelaskan teman/dosen.

12 Ketika diberi tugas melebihi kemampuan, saya tidak akan


mengerjakannya.

13 Saat mendapatkan tugas, saya segera mengerjakannya sampai selesai.

14 Saya memanfaatkan waktu luang untuk belajar.

15 Saya ingat waktu, saat berkumpul dengan teman.

16 Saya tidak mempunyai jadwal tetap untuk kegiatan belajar.

17 Ada kalanya terlambat dalam mengumpulkan PR/Tugas.

18 Saya kesulitan mengatur jadwal akademik dan non-akademik


kampus sehingga menjadi terbengkalai.

19 Saat berkumpul dengan teman, saya sering lupa waktu.

20 Walau sibuk berkegiatan, saya tetap menyempatkan waktu untuk


belajar di rumah setiap harinya.

21 Saya senang meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama teman


mengenai materi pembelajaran mata kuliah.

22 Saya menyelesaikan tugas sesegera mungkin.

23 Kegiatan non-akademik kampus lebih penting jika dibandingkan


kegiatan akademik.

24 Ketika sibuk kegiatan non-akademik kampus, saya lupa belajar


ataupun menyelesaikan tugas mata kuliah.

25 Sebagian waktu saya, dihabiskan untuk mengikuti kegiatan non-


akademik.

26 Saya mengutamakan menyelesaikan tugas, sebelum bermain dengan


teman.
101

27 Saat materi kuliah ada yang terlewat, saya segera mencari informasi
kepada teman.

28 Segala hal yang dilakukan saat ini, menentukan hal apa yang saya
alami besok.

29 Saya suka membaca novel/komik dibandingkan membaca artikel


tentang materi perkuliahan.

30 Saya bermain hp atau mengobrol dengan teman saat mata kuliah


sedang berlangsung.

31 Saat mengalami kesulitan mengerjakan tugas, saya tidak tahu harus


bertanya kepada siapa.

32 Saya mencari informasi dari berbagai sumber (internet, buku) terkait


pelajaran yang dipelajari di kampus.

33 Walau kadang lelah beraktivitas, saya tetap menyegerakan


mengerjakan tugas sebaik mungkin.

34 Belajar dan berusaha lebih keras , sehingga saya dapat hasil yang
memuaskan.

35 Usaha yang dilakukan selama ini, merupakan usaha saya untuk


mencapai cita-cita yang diinginkan.

36 Belajar materi kuliah lebih melelahkan daripada mengikuti kegiatan


non-akademik kampus ataupun main dengan teman.

37 Dalam mengerjalakan tugas, saya akan sungguh-sungguh saat hanya


ada yang mengawasi.
102

LAMPIRAN 5
HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS ANGKET
MENGGUNAKAN IBM SPSS STATISTICS 26
103

HASIL UJI VALIDITAS ANGKET

X
ITEM rtabel rhitung KETERANGAN
X1 0,195 0,337324816 VALID
X2 0,195 -0,482886137 TIDAK VALID
X3 0,195 0,390177739 VALID
X4 0,195 0,024566782 TIDAK VALID
X5 0,195 0,474264139 VALID
X6 0,195 0,547712263 VALID
X7 0,195 0,189863738 TIDAK VALID
X8 0,195 0,408005505 VALID
X9 0,195 0,496729006 VALID
X10 0,195 0,277958034 VALID
X11 0,195 0,237198674 VALID
X12 0,195 0,491842455 VALID
X13 0,195 0,293257375 VALID
X14 0,195 -0,225634638 TIDAK VALID
X15 0,195 0,423892279 VALID
X16 0,195 0,032847248 TIDAK VALID
X17 0,195 0,198965491 VALID
X18 0,195 0,18509575 TIDAK VALID
X19 0,195 0,346203495 VALID
X20 0,195 0,226434895 VALID
X21 0,195 0,272671193 VALID
X22 0,195 0,276716504 VALID
X23 0,195 0,403566082 VALID
X24 0,195 0,297903933 VALID
X25 0,195 0,467692469 VALID
X26 0,195 0,086220392 TIDAK VALID
X27 0,195 0,403268863 VALID
X28 0,195 0,218594893 VALID
X29 0,195 0,647372464 VALID
X30 0,195 0,263535423 VALID
X31 0,195 0,585102627 VALID
X32 0,195 0,478736531 VALID
X33 0,195 0,116143699 TIDAK VALID
X34 0,195 0,360891806 VALID
X35 0,195 0,485906472 VALID
X36 0,195 0,16362717 TIDAK VALID
X37 0,195 0,314717028 VALID
X38 0,195 0,308197382 VALID
X39 0,195 0,65717119 VALID
X40 0,195 0,190268106 TIDAK VALID
X41 0,195 0,34495363 VALID
104

X42 0,195 0,49539533 VALID


X43 0,195 0,179462474 TIDAK VALID
X44 0,195 0,435488018 VALID
X45 0,195 0,457783711 VALID
X46 0,195 0,543182586 VALID
X47 0,195 0,196142358 TIDAK VALID
X48 0,195 0,491869791 VALID
X49 0,195 0,465347105 VALID
X50 0,195 0,197478003 TIDAK VALID
Item Valid : 37
Item Tidak Valid : 13

Hasil Uji Reabilitas Angket

RELIABILITY
/VARIABLES=X_01 X_02 X_03 X_04 X_05 X_06 X_07 X_08 X_09 X_10 X_11
X_12 X_13 X_14 X_15 X_16 X_17
X_18 X_19 X_20 X_21 X_22 X_23 X_24 X_25 X_26 X_27 X_28 X_29 X_30
X_31 X_32 X_33 X_34 X_35 X_36 X_37
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
105

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 37

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted
X_01 113.4800 97.848 .312 .858
X_02 113.8700 97.407 .239 .860
X_03 113.2800 95.638 .517 .854
X_04 113.6300 93.569 .540 .853
X_05 113.6200 95.854 .349 .857
X_06 113.8600 95.738 .402 .856
X_07 113.2300 98.866 .261 .859
X_08 113.3600 99.505 .200 .860
X_09 113.8500 95.018 .473 .854
X_10 114.3600 97.566 .253 .860
X_11 113.9700 96.211 .329 .858
X_12 113.4000 99.455 .148 .862
X_13 113.5600 96.370 .386 .857
X_14 114.2400 99.154 .154 .862
X_15 113.6100 98.281 .229 .860
X_16 114.6500 98.311 .215 .860
X_17 114.0000 95.374 .370 .857
X_18 113.8300 98.163 .199 .861
X_19 113.5200 93.848 .515 .853
X_20 114.1900 95.772 .402 .856
X_21 113.7500 99.038 .208 .860
X_22 113.5300 93.848 .692 .851
X_23 113.5000 98.475 .226 .860
X_24 113.6100 94.584 .546 .853
X_25 113.7300 94.825 .433 .855
X_26 113.5600 96.431 .381 .857
X_27 113.2300 96.482 .464 .855
X_28 113.3300 99.092 .189 .861
X_29 114.2500 97.341 .224 .861
X_30 113.5600 94.491 .584 .852
X_31 113.6400 97.970 .252 .860
X_32 113.2000 97.091 .470 .856
X_33 113.6300 97.427 .363 .857
X_34 113.3400 96.712 .416 .856
X_35 113.0400 97.615 .513 .856
X_36 114.2300 94.280 .448 .855
X_37 113.9600 94.685 .397 .856
106

LAMPIRAN 6
BERITA ACARA
107

Anda mungkin juga menyukai