Anda di halaman 1dari 9
Jn. Hati adalah reservoar penting untuk ea isl kaif! vend DAT Vela hepatica ent bene = darah sekira 500 mi ke dalam sirkulasi jirkan gl ‘jane sa iol Gl bal lk td, dengan a nian Hepatosit disusun dengan tail rR ai pusatnya, Satu sisi dari polihedral on cay dengan sinusoid hepatika (sistem pets er dangkan sisi yang lain berhubungan Dey 8 Uhura RUM dete ee hepa mengaliti sinusoid melalui “gees pertukaran zat antara darah dan ey ectinit mengalirkan sisa cairan di eT Hepatosit membuat getah empedu dan Sees teadiall empeat anafeealeds a disalurkan menuju kandung vas geah empedu akan Vena cava inferior Medial Vena hepatika snistra Sistem Metaboni 583 empedu untuk Penylmpanan, Sel-sel endote Kupffer membentuk dinding sinusoid, Sel Kupffer metupakan ba fagosit me ial dan sel ini mencegah bakteri untuk masuk ke Setelah meninggalkan sinusoid, dara vena sentralis, sistem aliran darah, th akan mengalir ke vena hepatika, dan vena kava inferior SISTEM ENDOKRIN Kelenjar endokrin terdistribusi ke seluruh bagian tubuh, Jaringan endokrin (endo = “dalam mengeluarkan hormon Yang akan cibawa darah agar bss digunakan oleh organ target. Sebaliknya, Hal ini berbeda kelenja eksokrin (exo ‘mengeluarkan sekretnya melalui se ¢ ="huar’) pitel seperti keringat dan enzim peptidase pankreas (lumen saluran gastrointestinal ssa Unit 10 Gangguan Metaboth ‘merupakan “bagian huar” tubuih), dan sel-sel panakrin (para = “i antara”) yang sekresinya tidak perlu ditransportasikan melalui darah untuk mencapai jaringan targetnya Karena _mereka bisa berkonmunikasi dengan sel-sl tetangany Hormon secara umum diklasifikasikan berdasarkan pada struktur dasar molekulnya sebagai berikut ® Steroid. Steroid adalah turunan kolesterol yang Derarti Kelarutan dalam airnya sangat buruk Setelah disckresikan, steroid ditransportasikan darah dengan bantuan protein pembawa. Steroid berdifusi menembus sel membran dari jaringan target berikatan dengan cytoplasmic binding protein Protein kompleks pembawa steroid akan masuk inti ssel/nukleus dan akan memengaruhi transkripsi asam eoksiribonukleat (DNA). Biasanya ada jeda waktu dari beberapa menit hingga beberapa jam sampai “akhirnya steroid memunculkan pengaruhnya. ‘m Peptida, Protein dan polipeptida disintesis dalam retikulum endoplasma di jaringan endokrin dan disekresikan ke vesikula. Sesampainya di organ target, ‘hormon yang ditransportasikan ‘oleh darah berikatan dengan reseptor di membran seinya alu mengaktifkan sistem caraka kedua (second messenger) dalam sel tau melalui jalur kanal ion, Hormon peptida seperti insulin, umumnya responsnya lebih cepat, ‘@ Derivat asam amino. Hormon tiroid, katekolamin epinefrin, norepinefrin, dan dopamin termasuk derivat tirosin. Hormon tiroid memengaruhi sintesis DNA melalui jalur yang serupa dengan hormon steroid, bedanya hormon katekolamin terikat pada reseptor membran sel, seperti mekanisme hormon peptida. Tinjauan bab ini’ menjelaskan tentang organ kelenjar utama yang meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pankras, adrenal, dan sedikitbahasan tentangkelenjar gonad (Figur A&P 10-2) Organ penghasi hormon penting lainnya adalah ginjal (renin dan eritropoetin), jantung (peptida patriauretik atria), dan plasenta bu hamil (human corionic ‘gonadotropin HCG], estrogen, progesteron, dan hormon ertumbuhan somatomamotropin). Lihat kembali Tinjauan ‘Anatomi dan Fisiologi Unit 9, dan 12. Kelenjar Hipotalamus dan Hipofisis Kelenjarhipofisis adalah penonjolan kecil (1 g) permukaan dorsal hipotalamus yang terhubung ke hipotalamus dengan batang hipofisealis (Figur A&P 10-3), Secara histoogis anoran S by Told Lan thoy Parag Ndangan Bostorot dan ‘an tongs 0 ‘Adonas ot ingerhans) COvarium (perempuan) Testis (aki-ak)) im FIGURA&P 10-2. Organ-organ utama sistem endotsin, hipofisis terbagi menjadi tiga bagian dengan dua di antaranya menyekresikan hormon: 1. Hipofsis anterior adenohipofisis) merupakan jaringan kelenjar yang terdiri atas beragam jenis sel-s sekretorik. >. Hipofisis posterior (neurohipofisis) merupakan jaringsn saraf yang terdiri atas sel-sel glia dan akson terminal dari hipotalamus. ars intermedia merupakan jaringan sisa yang seit fungsi fisiologisnya. Hipotalamus terbentang di dorsal kelenjar hipotss dan mengatur sekresi hormon dari bagian anterior dan posterior hipofisis. Batang hipofisialis menghubungk™ hipotalamus dan hipofisis melalui dua jalur yang berbet# Batang saraf (neural stalk) terdiri atas akson berawal dari hipotalamus dan berakhir di hipofs posterior. Badan selnya berada di bagian su dan nukleus paraventrikular di hipotalamus, dan berakhir di di hipofisis posterior, tempat ‘ Infundibuim {tangkai hipofiseal) Kelenjar piutar (hipotsi) Sola tursika tulang stenoid {! HORMON HIPOTALAMUS, bulum dan batang hipofiseais. Hormon yang dilepaskan hipotalar {atau menghambat) pelea tess dihipotalamus dan dilepaskan dari akson hipofisis posterior. tempat hormon tersebut menstimulasi (etiam Aan rah ae a Se Deh meg ne hipofiselis sebelum masukrangkaian kapler Sistem Metabone ‘ ‘Vontrikot kota tak Wiper ‘Tulang dan. jaringan ott Kelenjar —Tiroid Koroks mamae ‘acrenal 1 Gtukokotioid Mineralokortixo "androgen Tioksin (Ts) ‘Tiodotronin (Ts) Tiokalstoin target Kelenjar hifi tehubuns d=nget hipotalamus oleh ipotsis smus berjalan melalui sistem -vaskularisas! portal ke hi «can hormon hipofsis anterior Hormon hipofisi posterior kedua (sinus-sinus) dihipofisis anterior. Selan} “ keluar dari rips anterior dan ben iran pe is (inhibiting) Ya"8 pelepas (releasit8) an penghanbsl (i disekresikan di eminensia medialis east konsentrasinya ssampai nantiny® ditransportasikan sel target di hipofisis anterior. ir cs Hipofisis anterior menyekresika® \ampunt pormon pertumbuba (GH), hormon Gangguan Metabollk Unit 10 556 (ACTH) folic stimulating hormon (FSH), tyroid stimulating hormon (TSH), tateinezing hormon (LH), dan prolaktin: Tiroid dan Paratiroi Kelenjar tiroidterletakdileher,tepatnya di bawah keartilago Keikoidea dan membentuk pola H (HL-shaped) (Figur A&P 10-4), Lobus lateralis dekstra dan sinistra ada di sampinB ithsmus) trakea. Lobus ini dihubungkan oleh jaringan tipis (i yang memanjang di permukaan trakea, Setiaplobusdisusin Sieh lobulus yang ireguer, terdiriatas banyak rongga kecil (folike) yang tris cairan seperti jel disebut sebagai koloid (lihat Figur A&P 10-4, inset). Komponen utama koloid adalah tiroglobulin-bentuk simpanan dari hormon tiroksin. Kelenjar paratiroid adalah glandula (kelenjar) kecil yang berdekatan dan menempel di kelenjar tro. Pankreas Endokrin Pankreas (lihat Figur A&P 10-2) terdiri atas pulau-pulau Langerhans yang menyekresikan tiga hormon pengatur kadar glukosa darab, yaitu (1) sel alfa yang menyekresikan ‘glukagon, (2) sel beta menyekresikan insulin, dan (3) sel delta menyekresikan hormon somatostatin, yang identik ‘dengan inhibitor hormon pertumbuhan yang disekresikan. Tulang hyoid tot |e oleh hipotalams, Dekatnya sl-sel tersebut dengan pulay- vmngerhans memungkinkan adanya Koordinai dan rakrin dari sekresi pankreas karena insulin Jepasan glukagon, dan somatostatin hormon insulin dan glukagon, pulau L pengaturan pa menghalangi Pel ‘menghambat pelepasan Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal adalah sepasang organ endokrin yang terletak di bagian atas ginjal. Kelenjar ini terbagi menjadi dua, yaitu Korteks diluar dan medula di dalam (Figur A&P 10-5). Korteks memiliki tiga zona. Zona glomerulosa di sebelah luar menyekresikan mineralokortikoid aldosteron dan kortikosteron. Bagian dalam terdiri atas zona faskulata dan retikularis yang menghasilkan glukokortokoid kotiso, kortikosteron, dan hormon seks androgen. Kortikosteron dan deoksikortikosteron disekresikan dalam jumlah kecil dan menekan efek glukokortikoid dan mineralokortikoid. Hormon kortikalis adrenal adalah hormon steroid yang dibuat dari inti kolesterol. Kekurangan enzim sintetik umumnya menyebabkan kelebihan produksi hormon adrenal lainnya, Stimulus penyebab berlebihnya sekresi hormon adrenal juga menyebabkan hipertropi dari zona korteks terkait. sternokleidomastoideus Kartlago . FIGUR A&P 10-4 Anatomi makro dan mikro (inset) kelenjartiroid Kapsula Medula Potongan sagital Kapsula Zona glomeruiosa: J} Mineralokortkoid {aldosteron) Zona fasikulata Glukokortikoid (rortisol) Kenai Zona retikulatis: ‘Androgen dan aldosteron Medula: Epinetrin Norepinetrin ‘Vena sentralis ‘& FIGUR A&P 10-5 Anatomi makro dan mikroskopis kelenjar adrenal Medula adrenal berfungsi sebagai postganglionik pervus simpatis, ang menyekresikan katekolamin epinefrin dan norepinefrin. Sekitar 80 % sekresi basal katekolamin adalah epinefrin, tetapi rasionya bervariasi sesuai dengan ‘timulasi adrenal. Gonad ‘Strultur gonad (ovarium dan testis) akan dibahas lebih di Unit 9 Tinjauan Anatomi dan Fisiologi. iS1 SISTEM METABOLIK ‘HATI Hiatiberperan penting dalam pengaturan substrat metabolit, Bikowa, dan asam lemak. Hati juga menyintesis sebagian O*Sr protein yang beredar di sirkulas plasma. rd ga merupakan organ penyimpan utama untuk " polimer dari glukosa, Hati mengonversi glukosa gen melalui proses (glikogenesis), memecah ‘menjadi glukosa (glikogenolisis) dan membentuk Sistem Metabolic 557 a dari jenis gula lainnya (galaktosa dan frubto atau dari asam amino (glukone teal ‘oneogenesis). Penjelasan ten Dengatran erst akan didituan ean Pungsi utama hati n fang berkaitan dengan meta lemak adalah sebagai berikut: male Oksidasi asam lemak menjadi energi | Pembentukan sebagian besar lipoprotein & Sintesis kolesterol dan fospolipid 1 Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat Hati membuat energi dari lemak dengan memecahnya menjadi gliserol dan asam lemak. Ketika asam lemak teroksidasi, maka sejumlah energi yang besar akan dilepaskan. Kebanyakan kolesterol yang disintesis di dalam hati akan dikonversi menjadi garam empedu. Sisanya ditransportasikan dalam lipoprotein, yang akan membawa lemak sebagai bahan energi bagi seluruh sel tubuh. Fospolipid juga disintesis dalam hati dan ditransportasikan melalui lipoprotein. Kolesterol dan fospolipid membantu pembentukan membran sel dan struktur interseluler, termasuk juga fungst interseluler. Fungsi utama hati dalam metabolisme protein adalah sebagai berikut: @ Deaminasi asam amino m Pembentukan urea untuk menghilangkan amonia dart tubuh '§ Pembentukan protein plasma 1m Biotransformasi hormon, obat, dan bahan lainnya Degradasi adalah proses katabolisme asam amino: Proses ini dimulai dalam hati dengan deaminasi atau penghilangan gugus amino (—NH,). Amonia (NH) sebagai hasil deaminasi dikonversi menjadi urea oleh hati dan dieksresikan melalui ginjal dan usus. Amoni2 juga dapat dibentuk dalam sus oleh bakteri Pada Kass eerusakan hati, amonia yang seharusnys dikonver™ menjadi urea akan terakumulasi dalam darah hingga level yang membahayakan. Hasilnya, status toksik yang berat tik ensefalopati) bisa terjadi. H ar juga menyintesis protein plasma seer abun, protrombin, fibrinogen, dan protein pembekuan coey re VILTX dan X). Albumin adalah rosin ese5) 38 mempertahankan tekanan onkotik plasma, sedangkan protein yang lain berperan dalam proses pembekuan- TTekanan onkotik plasma mencegah cairan intravaskuler _ ~~ 558 Unit 10 Gangguan Metabolik bergerak keluar dari pembuluh, yang bermanifestasi sepertt ‘sites dan berbagai tingkatan edema perifer, Vitamin K sebagai vitamin larut lemak harus tersedlia untuk proses Pembentukan protein pembekuan. Asimilasi vitamin K bergantung pada keberadaan asam empedu di usus. Gamma globulin merupakan satu-satunya protein utama plasma yang tidak disintesis dalam hati Fungsi utama hati adalah mendetoksifikasi dan melakukan biotransformasi hormon, obat, dan zat kimia lainnya. Beberapa substrat kimia dideaktivasi oleh reaksi deaminasi, hidroksilasi, oksidasi, atau reduksi. Melalui reaksi konjugasi, suatu substrat bisa menjadi larut air dan nantinya diekskresikan lewat empedu melalui feses atau Klien dengan fungsi hati yang terganggu berisiko tinggi terhadap reaksi berbagai jenis medikasi/obat, derivat opiat, dan banyak agen kimia lainnya. Dua masalah utama yang terjadi adalah aksi yang diperlama dan masalah toksisitas akibat ketidakmampuan untuk ekskresi obat tersebut atau turunannya SISTEM ENDOKRIN Pengaturan sekresi endokrin secara umum dipengaruhi oleh umpan balik negatif, kepekaan terhadap respons, pengaruh hormon lain, atau oleh glukosa dan bermacam komponen plasma lainnya, Agen-agen endokrin mempunyai efek tropik yang signifikan pada jaringan target. Kadar hormon yang tinggi dapat menyebabkan hipertropi, sebaliknya jika kadarnya rendah bisa menyebabkan atropi. Pengaturan, sistem endokrin biasanya berhubungan dengan pengaturan sistem saraf. Ketika batas perbedaan antara sistem endokrin ddan sistem saraf tidak jelas, maka sistem tersebut disebut sebagai sistem neuroendokrin. Kelenjar Hipotalamus dan Hipofisis Hipotalamus mengatur sekresi hipofisis anterior dan hipofisis posterior. Lima hormon pelepasan (releasing hormon (RH) dan dua hormon penghambatan (inhibiting hormon (IH]) yang mengatur pelepasan enam hormon hipofisis anterior (lihat Figur A&P 10-3). Hormon Pertumbuhan (Somatotropin) Hormon pertumbuhan disekresikan oleh hipofisis anterior ‘yang akan berefek pada: fm Stimulasi pertumbuhan di hampir semua jaringan tubuh berupa pembesaran ukuran sel (hipertrofi) dan pertambahan jumlah sel (hiperplasia) lm Mengubah asam amino menjadi protein (anabolisme) dan menurunkan pemecahan protein (katabolisme), Meningkatkan penggunaan asam lemak bebas sebagai substrat metabolik sehingga mengurangi cadangan Jemak tubuh. © Meningkatkan kadar glukosa plasma tetapi menjaga sumber (pool) asam amino. Insulin berperan penting sebagai fasilitator pada pertumbuhan yang dimediasi oleh hormon pertumbuhan (GH). Insulin berkerja dengan meningkatkan masuknya slukosa dan asam amino ke dalam sel. Hormon pertumbuhan melakukan efeknya melalui somatomedin, atau faktor pertumbuhan seperti insulin (insulin-like growth factors) Sekresi hormon pertumbuhan dipercepat oleh adanya berbagai tekanan dan stimulus normal, termasukkelaparan, defisiensi protein kronis, hipoglikemia, rendabnya kadar asam lemak bebas, olahraga, dan jam-jam pertama waktu tidur, Kemampuan sekresi hipotalamus terhadap releasing hormon (hormon pelepas) dan inhibitory hormon (hormon penghambat) merupakan pengaturan primer dari sekresi hormon pertumbuhan. Prolaktin Hipotalamus juga memproduksi prolaktin. Kontrol hipotalamus terhadap prolaktin bersifat unik karenakonta normal pelepasan hormon prolaktin adalah oleh prolactin inhibitory hormone di hipotalamus. Konsekuensiny interupsi terhadap sistem portal hipotalamo-hipofiss akan meningkatkan pelepasan hormon prolaktin hipofsis Prolactin-releasing hormon (PRH) penting terbads? mekanisme refleks menghisap (Iihat Unit 9, Ti? Anantomi dan Fisiologi). Hormon Antidiuretik dan Oksitosin A ‘Ujung saraf hipofisis posterior mengeluarkan ksitosin’™ hormon antidiuretk (ADH) atau dscut jugs 5 ‘Oksitosin utamanya dibuat di nukleus paraventie hipotalamus, fungsinya memacu kontraks ale proses melahirkan (partus) dan memicu ‘susu ibu akibat efek isap (Lihat Unit 9, dan Fisiologi). ADH juga dipentuk din dan dikeluarkan akibat planan dra yang menurun Stree trauma, dan sano deh ti pat memacupelepasan ADH, Penyebab nests! a ielahiran prematur adalah dehidrast akibat Mega hormon di kelenarhipofsis. Mekanisme DDH dalam kontrol air dan keseimbangan elektrolit a (passion ot Unit Tinjauan Anantomi dan Fisiologi. Kelenjar Tiroid Farm iid tern aas tga ata empat resid irosin teriodinasi, (T,) atau (T). Triidodotironin (T,) dan ‘Troksin (T,) keduanya disebut sebagai hormon tiroid. fiorpon roid adalah hormon yang larut dalam lemak, dnd plasma 99% terikt ole thyroid-binding globulin. Di tua keduahormontesebut, T, memilik efek tercepat di fering taretkarenaanya membutuan wakta tiga har uk mencapaiefek tertingg, sedangkan T, memeriukan eblas ari (maka disebut sebagai bentuk inaketif) Hormon tiroid memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: ‘& Meningkatkan metabolisme, konsumsi karbohidrat, ddan densitas serta ukuran mitokondria. ‘& Membantu aklimatisasi dilingkungan dingin dengan meningkatkan metabolisme (produksi panas adalah hasil dari metabolisme). 1§ Meningkatkan transkripsi dan translasi DNA. 1 Meningkatkan sintesis protein tetapi juga memiliki cfek katabolik protein. ‘Memacu pertumbuhan, untuk itu dibutuhkan dalam pertumbuhan normal anak-anak. emacu peningkatan sekresi organ endokrin lainnya. - Hormon tiroid dibentuk dalam epitelium folikel berisi glikoprotein tiroglobulin. Tiroglobulin dapat lima atau enam molekul hormon tiroid. Yodium dari penting untuk pembentukan normal hormon d. Yodium dioksidasi dalam folikel dan bergabung tesidu tirosin (T,) dari tiroglobulin. Tirosin yang i berpasangan dan molekuler tiroglobulin T,, T, dan T,. Hormon yang sudah 4 n dengan digesti tiroglobulin, dan ang yodium yang tak terpakai, T, dan T,. n hormon tiroid diatur oleh umpan balik = Sistem Metaboli 559 tiroglobulin, melepaskan T,, dan T,, ‘TSH juga menstimulasi ambilan yodium oleh tiroid untuk pembentukan hormon tirold yang baru, meningkatkan aktivitas sel kelenjar, dan meningkatkan sintesis hormon tirosin, Pelepasan TSH dikontrol oleh hormon hipotalamus, tripeptide thyrotropin releasing hormone (TRH). Paparan tethadap dingin adalah stimulus yang poten untuk pelepasan TRH, tetapi siklus ‘umpan balik dari efek temperatur terhadap pelepasan TRH masih belum diketahui, Kelenjar Paratiroid Sekresi endokrin kelenjar paratiroid adalah hormon polipeptida paratiroid (polypeptida parathyroid hormone (PTH). Penurunan kadar kalsium plasma menyebabkan pelepasan PTH; PTH berperan melepas kalsium dari tulang, saluran pencernaan dengan bantuan vitamin D akan rmeningkatkan absorbsi kalsium, dan menurunkan ekskresi kalsium melalui ginjal, Semua efek ini untuk menjaga kadar kalsium dalam sirkulasi plasma tetap normal. Pankreas Endokrin Pulau Langerhans pankreas menyekresikan tiga hormon yang bertugas untuk pengaturan kadar glukosa dalam darah, yaitu (1) insulin, (2) glukagon, dan (3) somatostatin. Insulin Insulin adalah protein kecil hasil derivasi dari pre- prohormon dan prohormon. Insulin bersirkulasi dalam bentuk hormon bebas, waktu paruhnya pendek hanya sekitar enam menit, dan dibersihkan dari plasma oleh hati ddan ginal. Insulin menempel di reseptor sel jaringan target dan bertugas meningkatkan transportasi glukosa dalam melintasi membran sel. Insulin ‘menurunkan kadar glukosa darah dengan cara meningkatkan asupan, penggunaan, dan penyimpanan glukosa dalam hati, otot, dan jaringan adiposa/lemak (diiskusikan kemudian). Insulin memac tranportasi asam amino ke dalam sel, dan bersinergi dengan hormon pertumbuhan untuk memacu hipertropi dan jlasi sel. eee adalah fragmen prohormon yang tersisa setelah insulin dipecah. Konsentrasi C-peptida dapat digunakan untuk membedakan antara jumlah insulin: yang diproduksisecara normal (menghasikan C-peptida) ce == =z $60 Unit 10 Gangguan Metabolik dengan insulin akibat pemberian secara injeksi (tidak membentuk C-peptida). Jaringan otak terikat dengan kebutuhan insulin dan harus menggunakan glukosa untuk substrat metabolik. Otak merupakan organ yang diprioritaskan menerima glukosa dan transporter glukosa di sel int afinitasnya lebih tinggi terhadap glukosa daripada tranposter insulin sendiri Oleh Karena itulah kejadian syok hanya dapat terjadi ketika tubuh dalam keadaan hipoglikemik yang berat Insulin disekresikan setelah proses pencernaan dan absorbsi karbohidrat. Fase awal (initial phase) akibat Pelepasan insulin simpanan, memuncak dalam waktu 5 menit. Fase lanjutan (delayed phase) akibat sintesis insulin baru, akan menetap sampai konsentrasi glukosa darah kembali ke level puasa. Kemampuan insulin untuk mengontrol glukosa adalah dasar dari glucose tolerance test (GTT) untuk diagnosis diabetes melitus Pada ketiadaan insulin, lemak digunakan sebagai substrat metabolik. Oksidasi tak sempurna asam lemak menyebabkan terjadinya ketoasidosis, kafakteristik khas penyakit diabetes melitus yang tidak tertangani. Kekurangan insulin meningkatkan kadar glukosa darah sehingga menyebabkan diuresis osmotik (lihat Unit 8, Tinjauan Anatomi dan Fisiologi). Akhirnya, kekurangan insulin menyebabkan katabolisme protein dan menghambat pertumbuhan. Glukagon Glukagon adalah hormon yang sangat poten dan dikeluarkan ketika kadar glukosa turun drastis kurang dari 90 mg/dl. Glukagon bereaksi di hati untuk meningkatkan kadar glukosa plasma, berkebalikan dengan insulin. Caraka kkedua untuk glukagon adalah cyclic adenosin monophosphate (cAMP) yang mendasari efek masif dari glukagon di jaringan lain (peningkatan kontraksi jantung, peningkatan sekresi empedu, dan menghambat sekresi asam lambung). Asupan protein meningkatkan pelepasan glukagon dan juga pelepasan insulin. Stimulus simultan insulin dan ‘glukagon ini memungkinkan penggunaan glukosa oleh sel sekaligus penyimpanan glukosa tanpa penurunan kadar ‘glukosa plasma yang berat. Glukagon juga dilepaskan ketika sedang melakukan aktivitas fisik dan membantu mencegah hipoglikemia akibat peningkatan penggunaan glukosa oleh ‘tot. Glukagon juga dapat diberikan per injeksi untuk tapi ‘hipoglikemia. Somatostatin Somatostatin adalah polipeptida kecil dengan waktu paryh pendek (dua menit). Hormon int memiltki banyak akg, inhibitor. Somatostatin dilepaskan setelah asupan makanan ddan menghambat pelepasan insulin dan glakagon. Aktivitag inti somatostatin adalah memperlambat absorpsi nutri saluran pencernaan. KELENJAR ADRENAL Korteks Adrenal Aldosteron Mineralkortikoid utama yang disekresikan korteks adrenal adalah aldosteron. Sekitar 50% aldosteron beredar bebas di plasma, sisanya dalam keadaan terikat. Aldosteron didegradasi di hati dan dieksresikan melalui urine dan feses sebagai glukoronid atau sulfat. Infusi aldosteron menyebabkan penurunan kadar potasium plasma melalui peningkatan ekskresi ginjal melalui penukaran ion sodium, Konsentrasi potasium plasma diatur oleh pelepasan aldosteron melalui mekanisme umpan balik negstif Angiotensin IT dapat menyebabkan sintesis dan pelepasan aldosteron. Adrenocorticotropic hormone (ACTH) memilki regulasi dalam produksi dan sekresi aldosteron. Kortisol Glukokortikoid primer yang disekresikan korteks adrenal adalah kortisol. Setelah lepas, 94% kortisol akan terkat oleh cortisol-binding globulin, yaitu transcortin plasma, sedangkan 6% sisanya dalam bentuk bebas. Kortsol didegradasi di hati dan dieksresikan melalui urine dan feses sebagai glukoronid atau sulfat. Kortisol merupakan hormon regulator poten dalam meingkatkan glukoss plasma dan meningkatkan penggunaan subtratalternatif untuk menghasilkan energi. Kortisol memicu nafsu makan dan deposisi lemak di jaringan lemak utama (lihat deskripsi klinis sindrom Cushing). Perubahan metabolik dalam kortisol membantu transisi penggunaan nonglukost substrat dalam keadaan kelaparan, Pelepasan kortisol diatur oleh alur hipotalamo- hipofisis-adrenal. Hipotalamus menyekresi cortcotrpic releasing hormone (CRH) yang mengalir melalui pottl hipotalamo-hipofisealis ke hipofisis anterior untuk ‘menstimuli pelepasan ACTH. ACTH berjalan meal! peredaran darah ke kelenjar adrenal yang memicu konve? Si 1m Metabolik 561 regnenoton, tahap dasar dalam sekrest (LH) kemudian LH b snd ie re an androge Karen au ang umm i dl sel-sel Leydig testis untuk emicu sintesis dan pelepasan testosteron, Penjelasan pose cri da hipofisis juga menstimulasi produks! lengkap testosteron ada di Unit 9, Tinjauan ‘Anatomi dan spon cieaenal Fislologi. Efek sekunder testosteron adalah memicu sintesis seen, isan ACTH Dersammean dengan pelepasan protein dan pertumbuhan muskuloskeletal yang menyertai Pape pron nye Senne initermasuk (1) _pubertas. 4 sr juatng hormone (MSH) yang menstimlas Pada wanita, LH menstimulasi produksi androgen ksi pigmen ds sel epidermal, (2) beta-lipoprotein di sel-selteka ovarium, Tetapi enzim aromatase dari sel rngkin merce pelea aldosteron), dan (3) opiat- sel granulosa mengonversi androgen menjadi estrogen sndorpi estradiol. Peningkatan pertumbuhan muskuloskeletal odtsal umumnys dideskripskan sebagai hormon dan onset menstruasi pada masa pubertas menyebabkan Keasatan menyebadkanpeepasan CRHhipotalamus, pelepasan skis estrogen dan progesteron (lihat Unit 9, Meesonal yang dibangkitkan oleh sistem limbik Tinjuan Anatomi dan F iologi) ico pelepasan CRH. Kortisol mempunyai efek sotinlamasi YE signifikan, menghambat pertumbuhan, SUBSTRAT METABOLIK dan meningkatkan respons inflamatori. Oleh karena Glukosa Plasma fa gkokorkoid dapat digunakan sebagai agen ant- fafamas. Seeresi glukokortikoid menunjukkan ritme Glukosa adalah substrat metabolik primer di dalam tubuh. Gjrmal di mana kadar tertinggi ada pada pogi hari ‘dan Kadar glukosa plasma sekitar 100 mg/dl pada keadaan tpdarterendab ada pada tengah malam. status makan maupun puasa, Glukosa memasuki sel >ergantung pada adanya insulin, kecvali otak. Penggunaan asi glukosa di serebrum bebas dari pengaruh insulin, dan hanya membutuhkan kadar glukosa plasma 60 mg/dl. Kadar di bawah ini menyebabkan disrupsi fungsi otak dan renstimulasi saraf simpatis untuk meningkatkan aliran darah ke otak. Glukosa plasma merupakan representasikeseimbangan. antara absorbsi glukosa dari diet, pergerakan ke dalam dan ke luar kantong penyimpanan, serta penggunaan oleh jaringan. Sumber penyimpanan glukosa adalah termasuk glikogen, Komponen gliserol dari lemak, dan asam amino, Meskipun hanya insulin yang menurunkan kadar glukosa darah plasma, tetapi semua hormon glukagon, ortisol, hormon pertumbuhan, dan epinefrin dapat Sond mmeningkatkan kadar glukosa plasma. Kontrol endokrin Hormon seks mempunyai efek tropik dan efek metabolik. yang multipel mampu mempertahankan satu atau lebih Jalur sintesis estrogen, androgen, dan kortikal steroid sumber penyimpanan glukosa (Figur A&P. 10-6). Sebagai adrenal berbagi banyak prekursor umum yang sama. contoh, glukagon memobilisasi sumber penyimpanan, Sebagai Konsekuensi, hormon seks yang sebagian besar _menghasilkan peningkatan kadar glukosa plasma. Hormon Aiprodks di gonad juga disekresi dalam jumlah sedikitpertumbuhan (GH) mencegsh tlukoneogenesis tetapi i kelenjar adrenal. mmeningkatkan kadar glukosa melalui mekanisme lain. __ Androgen, utamanya testosteron, mempunyai aksi Kortisol menjaga penyimpanan glikogen dan leak di Ieabolik dan “steroid” utama yang banyak disalahgunakan pusattubuh akan tetapi memobilissisumber penyimpaneh dkhatet Tetosteon dikendalikan oleh aksishipotalamo- glukosa lainnya, termasuk glukoneogensss: Epinefrin Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dari memobilisasi lemak dan sumber glikogen. ‘menyebabkan pelepasan luteinizing hormone dala adrenal menyekresikan katekolamin epinefrin dan sorpinefin, yang efeknya adalah sejenis dengan sistem sana simpatis tetapi lebih lama dalam durasi kerjanya. Fpinefrin dan norepinefrin mempunyai eek kuat beta- adrenergik dan merupakan stimulator poten detak dan Joniraksi oto jantung, Epinefrin mempunyai efek metabolik Juat dan meningkatkan kecepatan metabolik sampai 100% fc ini termasuk peningkatan substrat metabolik plasma indalu proses lipolisis dan glikogenolisis (didiskusikan emudian).

Anda mungkin juga menyukai