Anda di halaman 1dari 12

Silabus Materi Kitab Durusullughoh Al Arobiyyah Jilid 1

Pelajaran Kelima :

Durasi pertemuan : 3 kali pertemuan.

Kaidah bahasa Arab yang dipelajari :

- Memahami pembentukan susunan kata Al Idhofah (Mudhof – Mudhof ilaihi).


- Mengenal penggunaan huruf nida.
- Ungkapan menanyakan kepemilikan benda seseorang.
- Kaidah pengucapan Hamzah Washol.

Target pembelajaran :

1. Peserta dapat memahami setiap kaidah yang didapatkan.


2. Peserta dapat mengucapkan setiap kalimat dengan baik dan benar. (intonasi
bacaan, panjang-pendek dan makhorijul huruf).
3. Peserta dapat mengerjakan setiap latihan yang diberikan.
4. Peserta telah menguasai kosa kata yang telah didapat.

Tugas :

1. Menulis kembali latihan kedalam buku latihan.


2. Mengerjakan latihan pelajaran pertama yang diberikan oleh guru.
3. Menghafal kosa kata yang telah diberikan.

1
Ringkasan Kaidah Pelajaran kelima :

1. Al-Idhofah (‫)اإلضافت‬.
A. Pengertian Al-Idhofah.
Al-Idhofah secara bahasa maksudnya adalah menyandarkan.
Al-Idhofah secara istilah adalah menyandarakan kata pertama kepada kata
kedua sehingga memiliki makna baru, atau lebih mudahnya kita katakan
menggabungkan 2 kata menjadi satu sehingga membentuk makna baru.

B. Istilah 2 kata yang membentuk al-idhofah.


Istilah kata pertama : Mudhof
Istilah kata kedua : Mudhof ilaihi
Berikut penjelasannya :
Contoh :
Saya mau mengungkapkan sebuah susunan kata yang terbentuk dari 2 buah kata yang
memilkki makna sendiri, yaitu : "Buku Guru".
Kalau kita lihat kata "Buku Guru" secara terpisah, maka kita akan dapatkan bahwa
setiap kata diatas memiliki arti bahasa arab tersendiri.
Kata pertama : Buku.
Bahasa arabnya : ٌ‫كتاب‬
Istilah bahasa Arabnya : Mudhofun.

Kata kedua : Guru.


Bahasa arabnya : ٌ‫ُمدَ ّرس‬
Istilah bahasa Arabnya : Mudhofun ilaihi.

Terus cara menggabungkannya gimana?


Caranya kita harus mengetahui terlebih dahulu syarat dari Mudhof dan Mudhof ilaihi.
Memangnya apa saja sih syaratnya?
Berikut penjelasannya…

2
C. Syarat Mudhof-Mudhofun ilaihi.
Syarat dari mudhof ada 2, yaitu :
1. Tidak boleh ada (‫ )ال‬alif dan lam.
2. Tidak boleh bertanwin.
Syarat Mudhof ilaihi ada 1, yaitu :
1. Harus majrur.

Berikut contoh penerapannya...


Contoh : "Buku Guru".
Kata "Buku" bahasa arabnya (ٌ‫)كتاب‬.
Kata "Guru" bahasa arabnya (ٌ‫) ُمدَ ّرس‬.

Kita gabungkan sesuai kaidah diatas menjadi :

‫تاب ُم َد ّرس‬ِ
ُ ‫ك‬
“Kitabu mudarrisin”

Contoh lain : "Pulpen Guru (itu)"


Kata pertama “Pulpen” bahasa arabnya : ٌ‫قَلَم‬
Kata kedua “Guru” bahasa arabnya : ‫س‬
ٌُ ‫در‬
ّ ‫ال ُم‬

Kita gabungkan sesuai kaidah menjadi :

‫قَلَ ُم امل َد ِّر ِس‬


ُ
“Qolamul mudarrisi”

Terus faidah dari mempelajari idhofah itu apa?


Berikut penjelasannya..

3
D. Faidah mempelajari kata Idhofah. (Mudhof - Mudhofun Ilaihi) adalah :
1. Kita jadi mengetahui bahwa sebuah kata benda bisa hilang tanwinnya apabila
dalam keadaan mudhof.
2. Kita jadi mengetahui bahwa sebuah kata benda bisa menjadi majrur apabila dalam
keadaan mudhof ilaihi.
3. Dengan mengetahui bentuk idhofah kita dapat mengetahui makna yang terkandung
dalam pembentukan kata tersebut.

Memangnya makna apa saja sih yang terkandung dari bentuk al-
idhofah?
Berikut penjelasannya..

E. Makna yang terkandung pada bentuk kata idhofah.


Diantara makna yang terkandung dalam bentuk idhofah adalah :
1. Mengandung makna (ِ‫ ) ِل‬yang berarti (kepemilikan) dan inilah asalnya dan
makna yang paling banyak terkandung padanya.
Contoh :

‫اب ُُمَ ّمد‬


ُ َ‫كت‬
“Kitaabu Muhammadin”
Artinya : Buku Muhammad
Maksudnya : Buku (kepunyaan) Muhammad.

‫درس‬
ّ ‫قَلَ ُم ُم‬
“Qolamu Mudarrisin”
Artinya : Pulpen Guru.
Maksudnya : Pulpen kepunyaan Pak Guru.

4
2. Mengandung makna (ِ‫)م ْن‬
ِ "dari". Maksudnya memberikan makna (jenis). Dan
makna ini jarang.
Contoh :

‫َخ َاتُ َذ َهب‬


“Khootamu Dzahabin”
Artinya : Cincin emas.
Maksudnya : Cincin (terbuat) dari emas.

‫ابب َح ِديد‬
ُ
“Baabu Hadiidin”
Artinya : Pintu besi.
Maksudnya : Pintu terbuat dari besi.

3. Mengandung makna (‫ )في‬artinya "didalam" dan makna ini yang sangat


jarang digunakan.
Contoh :

‫ذاب ال َق ِب‬
ُ ‫َع‬
“’Adzaabul Qobri”
Artinya : Adzab (siksa) Kubur.
Maksudnya : Adzab (di dalam) Kubur.

‫اب النّا ِر‬


ُ ‫أصح‬
َ
“Ashaabun Naari”
Artinya : Penghuni nereka
Maksudnya : Penghuni (di dalam) neraka.

5
ِ ّ‫رفِالن‬
2. Penggunaan Huruf Nida (ِ‫داء‬ ُ ‫) َح‬.
A. Pengertian huruf nida.
Huruf nida adalah huruf yang digunakan untuk memanggil seseorang.

B. Penggunaan huruf nida dalam sebuah kalimat.


Huruf nida berdasarkan penggunaannya dibagi menjadi 3 bagian :
1. Digunakan untuk jarak dekat.
Huruf nida yang digunakan adalah (‫)أ‬.

Contoh :

‫أ ُُمَ ّم ُد‬
“Aaa Muhammadu”
Artinya : "Wahai Muhammad"

‫أ َولَ ُد‬
“Aaa Waladu”
Artinya : "Wahai anak kecil"

2. Digunakan untuk jarak jauh.

Huruf nida yang digunakan ada 3 macam : (‫ َهيَا‬،‫)أيٌ أيَا‬


Contoh :

‫أي ُُم ّم ُد‬


ْ / ‫ أاي ُُمَ ّم ُد‬/ ‫هيَا ُُمَ ّم ُد‬
“Hayaa Muhammadu, Ayaa Muhammadu, Ayy Muhammadu”
Artinya : "Wahai Muhammad"

6
3. Bisa digunakan untuk jarak jauh dan dekat.
Huruf nida yang digunakan adalah : (‫)يا‬
Contoh :

‫اي ُُمَ ّم ُد‬


“Yaa Muhammadu”
Artinya : "Wahai muhammad"

: ‫اي َولَ ُد‬


“Yaa Waladu”
Artinya : "Wahai anak kecil"

Kesimpulan : secara makna semua huruf nida diatas sama, hanya penggunaannya
saja yang berbeda. Agar lebih mudah gunakan saja huruf nida (‫ )يا‬karena huruf ini bisa
digunakan dimana saja.

C. Kaidah kata yang dimasuki huruf nida.


Dalam pelajaran ini, penulis memberikan faidah kepada kita bahwasannya kata yang
dimasuki oleh huruf nida maka TANWINNYA DIBUANG.
Contoh :
kata (ٌ‫" ) ُمح ّمد‬Muhammadun" asalnya pake tanwin, namun setelah dimasuki huruf nida
(‫ )يا‬menjadi (ٌُ‫")ياٌ ُم َح ّمد‬yaa Muhammadu" tanwinnya hilang.

‫ُُمَ ّمد ◀ اي ُُمَ ّم ُد‬


Contoh lain :
kata (ٌ‫" )زَ يد‬zaidun" asalnya pake tanwin, namun ketika dimasuki huruf nida (‫)يا‬
menjadi (ٌُ‫" )ياٌزيد‬yaa zaidu" tanwinnya hilang.

‫يد‬
ُ ‫َزيد ◀ اي َز‬

7
Tambahan :
1. Apabila kata yang dimasuki oleh huruf nida berpola Al Idhofah (mudhof – mudhof
ilaihi), maka harokat pada kata pertama (mudhof) berubah menjadi manshub (fathah).
Contoh :

ِ ‫رسول‬
ِ‫ُِِللا‬ َُ
Tatkala dimasuki huruf nida, maka harokat pada kata ( ‫سو ُِل‬
ُ ‫ ( َر‬yang awalnya
Dhommah berubah menjadi Fathah,

ِ ‫ايِرسول‬
ِ‫َِِللا‬ َُ
Contoh :

ِّ ‫َعب ُد‬
ِ‫ِالل‬
Tatkala dimasuki huruf nida, maka harokat pada kata ( ‫ (عَب ُِد‬yang awalnya
Dhommah berubah menjadi Fathah,

ِ ‫ايِعب َد‬
ِ‫ِللا‬ َ
2. Apabila kata yang dimasuki oleh huruf nida terdapat padanya “alif laam ( ‫ ٌ"(ال‬,
maka huruf nida yang digunakan ditambahkan akhirnya )‫ (أيُّها‬untuk isim mudzakkar,
Contoh :

ِ‫ِايِأيُّهاِاملَُّزِّم ُل‬،‫ِايِأُّيُّهاِاملَُّدثِّر‬،‫ول‬
ُ ‫هاِالر ُس‬
َّ ُّ‫ِايِأي‬،‫هاِاملسلم‬
ُ ُّ‫ِايِأي‬،ُ‫ايِأيُّهاِاألستاذ‬
Dan ditambahkan akhirnya )‫ (أيَّت ُ َها‬untuk isim muannats,
Contoh :

.ُ‫طمئِنَّة‬ ِ ِ
َ ُ‫َّفسِامل‬
ُ ‫ِايِأيتُهاِالن‬،ُ‫ِايِأّيُّتُهاِاملُؤمنَة‬،ُ‫ايِأيُّتُ َهاِاملُسل َمة‬

3. Ungkapan bahasa arab untuk menanyakan kepemilikan suatu benda.


Bagaimanakah cara kamu mengungkapkan kalimat berikut kedalam bahasa arab?
1. Buku kepunyaan siapa ini?
2. Pulpen kepunyaan siapa ini?
3. Baju kepunyaan siapa ini?

Jawabannya adalah buatlah kalimat diatas seperti contoh berikut ini :

8
‫اب َم ْن ه َذا ؟‬ ِ
ُ َ‫كت‬
"Kitaabu man haadzaa?"
Artinya : "Buku kepunyaan siapa ini?"

‫قَلَ ُم َم ْن هذا ؟‬
"Qolamu man haadzaa?"
Artinya : "Pulpen kepunyaan siapa ini?"

‫يص َم ْن َهذا ؟‬ ِ
ُ ‫قَم‬
"Qomiishu man haadza?"
Artinya : "Baju kepunyaan siapa ini?"

4. Pembahasan Hamzah Washol.


A. Perbedaan antara hamzah dan alif.
Alif adalah huruf khusus yang tidak menerima harokat. Contoh : (‫ )ا‬atau (‫ )ى‬pada
kata ‫ ماء‬dan ‫فت َى‬
Hamzah adalah huruf khusus yang menerima harokat. Contoh : ‫أ َ َم ٌَر‬

Ulama yang pertama kali menentukan tulisan hamzah seperti ini (‫ )ء‬adalah Kholil bin
Ahmad Al-Farohidi. Beliau seorang ulama yang masyhur di abad ke 2 Hijiriyah
dalam ilmu sastra, dari didikan beliaulah bermunculan ulama setelahnya, diantaranya
adalah Sibawaih Ulama Nahwu kota Basroh dan Al-Kisai Ulama Nahwu kota Kufah.

B. Penulisan hamzah yang terletak di awal kata.


Penulisan Hamzah di awal kata terbagi menjadi 2 :

ِ َ‫مزةُِق‬
1. Hamzah Qotho' (ِ‫طع‬ َ ‫) َه‬
2. Hamzah Washol (‫مزةُِوصل‬
َ ‫) َه‬

9
Apa itu hamzah qotho' dan apa itu hamzah washol?
Berikut penjelasannya…

C. Pengertian hamzah qotho' dan hamzah washol.


Hamzah qotho' adalah Hamzah yang terletak diawal kata yang diletakan diatas atau
dibawah alifnya sebuah huruf yang bernama "ro'sul 'ain (‫")ء‬.

Contoh :

‫ إبط‬- ‫ أم‬- ‫أب‬


Coba kita lihat huruf pertama dari ketiga kata diatas, baik itu di bawah alif atau di
atasnya bukankah terdapat tanda "rosul 'ain" (‫ ? )ء‬Itulah ciri bahwasannya hamzah itu
adalah hamzah qotho'.

Lalu apa itu hamzah washol?

Hamzah washol adalah hamzah yang terletak diawal kata yang digunakan sebagai alat
untuk mengucapkan huruf sukun yang datang setelahnya.
Tanda hamzah washol adalah alif berharokat tanpa diletakan diatas atau dibawahnya
"rosul 'ain".
Contoh :

‫ب‬ ِ ِ
ُ َ‫ املَكت‬- ‫ اسم‬- ‫ابن‬
Bukankah ketiga kata diatas Alifnya berharokat, namun tidak ada tanda "ro'sul
'ain"?
Iya benar sekali Itulah hamzah washol.
Biasanya dalam Al-Quranul karim kamu akan dapatkan sebuah tanda kepala huruf
(‫ )ص‬yang diletakkan di atas alifnya. Seperti pada kata (‫ )اذهة‬dalam surat An-Naziat
ayat 17, coba antum lihat ayatnya dalam mushaf Al-Quran.

10
D. Kaidah pembacaan hamzah washol dalam kalimat.
Cara membaca hamzah washol dalam sebuah kalimat ada 2 keadaan :

1. Bila hamzah washol berada di awal kalimat, maka harokatnya DIBACA.


Contoh :

ِ ‫اِسم الو‬
‫لد‬ َ ُ
Kita baca, "Ismul waladi".

2. Namun bila hamzah washol terletak di tengah kalimat, maka harokatnya


TIDAK DIBACA.
Contoh :

ِ ِ‫و اسم الب‬


‫نت‬ ُ َ
Kita baca : "wasmul binti"
Bukan kita baca : "wa ismul binti"

Contoh pembacaan hamzah washol yang ada di awal dan di akhir kalimat :

‫ابن امل ِدي ِر؟‬ ‫أين‬. ‫بن امل َد ِّر ِس يف الفصل‬ِ‫ا‬


ُ ُ َ ُ ُ
Kita baca : "ibnul mudarrisi fil fashli. Aiynabnul mudiiri?"

Demikianlah ringkasan penjelasan kaidah pelajaran kelima yang bisa penulis


sampaikan kali ini.

Semoga bermanfaat dan bisa dipahami


Baarokallahu fiikum
Penulis : Bima Abdul Aziz, Lc.

11
ِ ِ‫س‬ ِ
ُ ‫املفرداتِيفِالدرسِا ِلَام‬
ِ ‫ترمجة‬ ِ ‫مفردات‬ ِ ‫ترمجة‬ ِ ‫مفردات‬

Faisal ِ ‫يص ِل‬


َ َ‫ف‬ Wahai ِ ِ‫َاي‬

Mas’ud ِ ‫ود‬
ِ ‫سع‬
ُ ‫َم‬ Disana ِ ِ‫اك‬
َ َ‫ُهن‬

Menteri ِ ِ‫َوِزير‬ Disini ِ ‫ُهنَا‬

Ustadz ِ ‫اذ‬
ِ َ‫أست‬ Tas ِ ‫َح ِقيبَ ِة‬

Mobil ِ ‫ارِة‬
َ َّ‫ّسي‬ Bawah ِ ِ‫ت‬
َ ‫ََت‬
Anak lelaki ِ ِ‫اِبن‬ Paman (bapak) ِ ‫َع ِم‬

Allah ِ ُِ‫للا‬ Tertutup ِ ‫ُمغلَ َق ِة‬

Nama ِ ِ‫اِسم‬ Paman (ibu) ِ ‫ال‬


ِ ‫َخ‬

Irak ِ
ِ ِ‫الع َرا ُق‬ Jalan ِ ‫ارع‬
ِ ‫َش‬

Disinari ِ ‫ُمنَ َّوَرِة‬ Anak ِ ِ‫بِنت‬


perempuan

12

Anda mungkin juga menyukai