Proposal Al Kindi
Proposal Al Kindi
Disusun Oleh :
-Nailah Putri Nisyaramadhani
-Jacka Adhy Pamungkas
-Muhammad Andhika Bagus Setya
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................II
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................................................1
ISI PROPOSAL......................................................................................................................................2
A. Kondisi Masyarakat Indonesia Sebelum Kedatangan Islam....................................................2
B. Proses dan Alur Teori Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia...............................................3
C. Peran Tokoh Ulama dalam Menyebarkan Islam di Indonesia.................................................6
D. Keteladanan Para Tokoh Ulama Penyebar Islam di Indonesia................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedatangan Islam pertama kali bertempat di Sumatra Utara tepatnya di kerajaan Samudera Pasai. Hal ini
dibuktikan dengan adanya catatan Ibnu Battuta yang menyatakan bahwa penguasa Kerajaan Samudera
Pasai merupakan seorang muslimtersebut, makam kerajaan di Samudra-Pasai yang memiliki prasasti
berbahasa Arab, dan peninggalan yang bernuansa Islam. Teori Gujarat menyatakan agama Islam masuk
ke Indonesia pada abad ke-13 yang berasal dari Gujarat. Selain teori Gujarat, masih ada lagi teori lain
yang berbeda pendapat dengan teori tersebut.
B. Rumusan Masalah
Kapan pertama kali Islam datang ke Indonesia? Apa kepercayaan masyarakat Indonesia sebelum
kedatangannya Islam? Bagaimana cara Islam tersebar di Indonesia? Apa peran para ulama dalam
persebaran Islam di Indonesia?
4. Untuk mendapatkan wawasan tentang lanskap agama, sosial, dan budaya negara.
1
ISI PROPOSAL
1. Sistem Kepercayaan
Secara umum, keyakinan masyarakat Indonesia sebelum kedatangannya Islam adalah kepercayaan
pada animisme dan dinamisme.
a. Animisme
Animisme berarti mempercayai bahwa setiap benda di bumi pada kawasan tertentu, seperti; goa,
pohon, batu besar, dan lain-lain mempunyai roh atau jiwa yang harus dihormati agar roh tersebut menjaga
mereka dan tidak mengganggu manusia. Perwujudan animisme ini dibuktikan dengan ditemukannya
beberapa monumen terbuat dari batu-batu sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah keyakinan terhadap kekuatan yang berada dalam suatu benda dan diyakini mampu
memberikan suatu manfaat dan marabahaya. Benda tersebut dapat berupa gunung, bebatuan, keris, batu
akik, dan sebagainya. Berbeda dengan animisme yang penekanannya pada roh, dinamisme didasari oleh
pola pikir bahwa kekuatan alam menentukan kehidupan secara keseluruhan.
2. Periode Hindu-Buddha
Periode Hindu-Buddha diperkirakan hadir sejak sekitar abad ke-3 M dan memiliki pengaruh paling
besar di Pulau Jawa. Salah satu pengaruhnya ialah menjadikan masyarakat Indonesia mengenal sistem
kasta. Kasta tersebut di antaranya Brahmana (Pendeta dan Sarjana), Ksatria (Prajurit, pejabat,
bangsawan), Waisya (Pedagang, Petani, Pemilik tanah), serta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
2
B. Proses dan Alur Teori Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia
b. Abad ke-11 M ditemukan batu nisan Fatimah binti Maimun di Leran, Desa Pesucian, Kecamatan
Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang bertuliskan angka tahun 1082 M.
c. Abad ke-13 M ditemukan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh, raja Samudra Pasal yang pertama masuk
Islam.
e. Ibnu Battuta (1245-1346) menyatakan bahwa Samudra Pasal menganut paham mazhab Syafi'l, hal
tersebut menunjukkan bahwa Islam sudah berkembang di Samudra Pasal.
f. Musafir Tiongkok, Ma Huan memberitakan bahwa awal abad ke-15 M masyarakat pantal utara Jawa
Timur telah memeluk agama Islam.
3
b. Teori Makkah
Pencetus teori Makkah adalah Hamka. Hal tersebut dikemukakan dalam seminar terkait sejarah
masuknya Islam ke Indonesia di Medan pada tanggal 17-20 Maret 1963. Analisis Hamka menambahkan
bahwa mazhab Syafi'i sebagai mazhab yang istimewa di Makkah pada masanya, mempunyai pengaruh
terbesar di Indonesia. Menurut pendapat Hamka, masuknya Agama Islam ke Indonesia pada abad pertama
Hijriyah atau abad ke-7 M dengan pelaku pembawa agama Islam adalah saudagar Arab dengan diikuti
oleh orang Persia dan Gujarat. Pandangan Hamka ini didasarkan pada berita dari Tiongkok yang
mengisahkan terkait kedatangan utusan raja Ta Shih kepada Ratu Shima, yang menurut Hamka bahwa
Raja Ta Shih adalah raja Arab dan khalifah pada saat itu adalah Muawiyah bin Abu Sufyan.
c. Teori Persia
Teori Persia mengemukakan bahwa Islam dibawa ke india oleh para musafir sufi dari Persia atau
Gujarat di India pada abad ke-12 atau ke-13. Pencetus teori Persia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat.
Teori Persia ini lebih menitik beratkan tinjauannya terhadap kebudayaan yang hidup di kalangan
masyarakat Islam Indonesia yang mempunyai persamaan dengan Persia.
a. Melalui perdagangan
Jalur perdagangan dalam menyebarkan Islam di Indonesia dilakukan oleh orang Melayu, karena telah
lama menjalin kontak dagang dengan orang Arab. Di samping untuk mencari keuntungan duniawi, para
pedagang juga mencari keuntungan rohani, yaitu dengan menyiarkan Islam.
b. Melalui budaya
Penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan berbagai media kebudayaan, sebagaimana yang
dilakukan oleh para Wali Songo di pulau Jawa. Misalnya Sunan Kalijaga dengan pengembangan kesenian
wayang kulit yang menggunakan misi wayang bertema Hindu dengan ajaran Islam.
c. Melalui perkawinan
Para pedagang muslim memiliki status sosial dan ekonomi yang relatif lebih baik pada waktu proses
penyebaran Islam daripada penduduk pribumi. Hal tersebut berdampak pada banyak penduduk yang
tertarik untuk menjadi istri para muslim pedagang muslim.
4
d. Melalui Pendidikan
Adapun media pengembangan Islam melalui jalur pendidikan yaitu melalui pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan Islam di
Indonesia. Selanjutnya para dai dan mubalig lulusan dari pesantren menyebarkan agama Islam di seluruh
pelosok nusantara,
e. Melalui Politik
Penyebaran Islam di nusantara tidak dapat terlepas dari dukungan yang kuat dari para sultan. Misalnya
di Sultan Demak Pulau Jawa, yang di samping sebagai pusat dakwah juga menjadi pelindung
perkembangan Islam. Hal tersebut juga berlaku bagi raja-raja lainnya di seluruh nusantara.
f. Melalui tasawuf
Jalur penyebaran ajaran Islam di Indonesia salah satunya dilakukan melalui tasawuf, yakni perilaku
yang mengatur tentang cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Wujud dari peninggalan
penyebaran Islam melalui tasawuf adalah adanya taru sufi yang masih berkemebang hingga sekarang.
Ajaran tasawuf banyak dijumpai di dalam cerita-cerita babad dan hikayat masyarakat.
5
C. Peran Tokoh Ulama dalam Menyebarkan Islam di Indonesia
Terdapat beberapa alasan mengapa para ulama tidak dapat menyebarkan ajaran Islam secara langsung,
yaitu dikarenakan mendapat ancaman dari penjajah, serta banyak para ulama yang menetap di negara
Arab untuk memperdalam ajaran Islam dan sekaligus menjadi guru umat Islam dari Indonesia. Adapun
tokoh ulama nusantara yang menjadi guru umat Islam di negara Arab di antaranya:
6
b. Tokoh ulama dan perannya sebelum Wali Songo
Terdapat empat tokoh ulama yang menyebarkan Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa sebelum
kedatangan Wali Songo, yaitu;
1) Syekh Datuk Kahfi Syekh Datuk Kahfi merupakan putra seorang ulama besar yang bernama Syekh
Datuk Ahmad, yang lahir di Semnanjung Malaka pada abad ke-14 M.
2) Syekh Maulana Akbar Syekh Maulana Akbar merupakan adik dari Syekh Datuk Kahfi. Syekh Maulana
Akbar sangat berperan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa, khususnya di daerah Kuningan
melalui pondok di Desa Sidapurna.
3) Syekh Jumadil Kubro
Syekh Jumadil Kubro atau Syekh Jamaluddin Al- Husain Al-Akbar lahir di Samarkand Uzbekistan pada
pertengahan abad ke-14 M. Dalam proses penyebaran agama Islam, beliau berhasil menguasai wilayah
yang sangat kental dengan ajaran Hindu-Buddha di Champa.
4) Syekh Quro
Syekh Quro merupakan seorang ulama dan tokoh penyebar ajaran Islam yang terakhir dan dikenal oleh
banyak masyarakat sebelum Wali Songo. Beliau merupakan putra seorang ulama besar bernama Syekh
Yusuf Siddik yang berasal dari Champa.
7
D. Keteladanan Para Tokoh Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia
1. Hidup Sederhana
Hidup sederhana adalah hidup dengan cara seimbang tidak berlebih-lebihan. Hal ini yang dilakukan
oleh para tokoh ulama penyebar Islam di Indonesia, mereka hidup sederhana bukan berarti mereka miskin
dan tidak mampu, tetapi harta yang mereka miliki dialokasikan untuk membantu penyebaran Islam di
Indonesia. Di antaranya menolong rakyat yang kurang mampu membangun fasilitas keagamaan seperti
masjid dan lain sebagainya. Sifat ini juga dijelaskan di ayat Al- Quran:
ْ َواَل تَجْ َعلْ يَدَكَ َم ْغلُولَةً ِإلَ ٰى ُعنُقِكَ َواَل تَ ْبس
ُطهَا ُك َّل ْٱلبَ ْس ِط فَتَ ْق ُع َد َملُو ًما َّمحْ سُورًا
Artinya: "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS. Al Isra: 29)
8
Penutup
A. Kesimpulan
Sejarah dan peran ulama dalam menyebarkan Islam di Indonesia merupakan topik yang kompleks dan
menarik. Kedatangan Islam di Indonesia dimulai pada abad ke-7 M dan menyebar secara damai melalui
perdagangan dan pertukaran budaya. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Indonesia menganut
animisme dan dinamisme. Masa Hindu-Buddha memiliki pengaruh yang signifikan, yaitu
memperkenalkan sistem kasta di Indonesia. Ulama memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam
di Indonesia dengan memberikan bimbingan agama, mengajarkan prinsip-prinsip Islam, dan mendirikan
lembaga keagamaan. Mereka juga berkontribusi pada wacana intelektual, ruang publik, dan gerakan
komunal dalam masyarakat Indonesia. Memahami sejarah dan peran ulama dalam menyebarkan Islam di
Indonesia dapat membantu kita memahami penyebaran Islam, pengaruh ulama dalam masyarakat
Indonesia, dan proses hibrid masuk Islam.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Anzar, Wekke Suardi Ismail, 2018. Asal-usul Islam di Indonesia,
(https://acadpubl.eu/hub/2018-119-18/1/85.pdf)
Ahmed Nazeer, 2023. Sejarah Islam,
(https://historyofislam.com/contents/the-post-mongol-period/islam-in-indonesia/)
Augustyn Adam, dkk, 2006. Pengaruh Islam di Indonesia,
(https://www.britannica.com/place/Indonesia/Islamic-influence-in-Indonesia)
Frediksen Jon, 2023. Penyebaran Islam di Indonesia,
(https://en.wikipedia.org/wiki/Spread_of_Islam_in_Indonesia)
Hasan Saad, 2020. Bagaimana Islam mendominasi Indonesia
(https://www.trtworld.com/magazine/how-islam-came-to-dominate-indonesia-39182)
Kato Hisanori, 2021. Gerakan Islam Nusantara di Indonesia,
(https://brill.com/display/book/9789004435544/BP000015.xml?language=en)
Leviton Ira, 2023. Kesultanan Samudera Pasai,
(https://en.wikipedia.org/wiki/Samudera_Pasai_Sultanate)
Sadi H, 2022. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 - Bab 5
10