Anda di halaman 1dari 7

Sang Pemimpi 

adalah novel kedua dalam tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang


diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada Juli 2006. Dalam novel ini, Andrea mengeksplorasi
hubungan persahabatan antara Ikal dan Arai serta kekuatan mimpi mereka yang dapat
membawa dua anak kampung dari Belitong ini bersekolah di Perancis.
Dalam novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata bercerita tentang kehidupannya di Belitong pada
masa SMA. Tiga tokoh utama dalam karya ini adalah Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal tidak lain
adalah Andrea Hirata sendiri, sedangkan Arai adalah saudara jauhnya yang menjadi yatim piatu
ketika masih kecil. Arai disebut simpai keramat karena dalam keluarganya ia adalah orang
terakhir yang masih hidup dan ia pun diangkat menjadi anak oleh ayah Ikal. Jimbron merupakan
teman Arai dan Ikal yang sangat terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias
terhadap sesuatu atau ketika gugup. Ketiganya melewati kisah persahabatan yang terjalin dari
kecil hingga mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung
bagian timur.
Demi memenuhi kebutuhan hidup, Ikal dan Arai harus bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan
pada dini hari dan pergi ke sekolah setelahnya. Namun begitu, mereka tetap gigih belajar
sehingga selalu berada dalam peringkat lima teratas dari 160 murid di sekolahnya. Sekolah
mereka merupakan SMA negeri pertama yang bergengsi di Belitong, sebelumnya satu-satunya
SMA yang terdekat berada di Tanjung Pandan. Sekolah tersebut berada 30 kilometer dari rumah
Ikal dan Arai sehingga mereka harus menyewa kamar dan hidup jauh dari orang tua.
Selama masa SMA, banyak kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh Arai dan Ikal. Mereka
pernah mengejek Pak Mustar saat upacara bendera di pagi hari sehingga Pak Mustar marah
dan mengejar mereka. Mereka juga pernah menyusup ke bioskop yang tidak mengizinkan anak
sekolah masuk untuk menonton film dewasa. Pak Mustar mengetahui hal tersebut sehingga Arai
dan Ikal diberi hukuman keesokan harinya.
Pada akhirnya, Jimbron harus berpisah dengan Ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di
Jakarta. Selama di Jakarta, mereka luntang-lantung mencari pekerjaan namun akhirnya Ikal
menjadi pegawai pos dan Arai pergi ke Kalimantan untuk bekerja sambil kuliah. Ikal berhasil
membiayai kuliahnya di Universitas Indonesia hingga menjadi Sarjana Ekonomi, sedangkan Arai
belajar biologi di Kalimantan. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang
kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar, sebuah cita-cita yang bila
dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi Dengan latar belakang
sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia, film ini dipenuhi
kisah tentang kalangan pinggiran, dan kisah perjuangan hidup yang mengharukan untuk
menggapai mimpi, keindahan persahabatan, dan cinta kasih yang tulus antara anak dan ayah.

Tokoh Utama[sunting | sunting sumber]

1. Ikal adalah seorang anak kampung yang berasal dari keluarga miskin, sahabat Arai
sekaligus saudara jauh Arai. Ia adalah seprintar di SMAnya, ia menampilkan
kebolehannya ketika ia dikejar oleh Pak Mustar. Ia berjuang untuk dapat membiayai
sekolah dan hidupnya dengan menjadi kuli pengangkut ikan bersama Arai.
2. Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD
saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang
yang mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat
suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan
jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah
semangat.
3. Jimbron adalah anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama
Geovanny. Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos. Ia sangat
terobsesi dengan kuda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
Kecintaannya akan kuda membuatnya hafal segala jenis kuda serta karakteristiknya.
Obsesi ini didapatkan setelah ia mengalami sebuah peristiwa tragis yang merenggut
nyawa ayahnya. Kejadian tersebut juga menyebabkan ia menjadi gagap ketika
berbicara. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal, kepolosan dan
ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk
menjaga dan melindunginya.
Tokoh Lain[sunting | sunting sumber]

1. Seman Said Harun adalah ayah Ikal dan seorang buruh di PN Timah di Desa
Gantung.Ia merupakan seorang yang pendiam; tidak banyak berkata-kata bahkan ketika
Arai dan Ikal akan pergi ke Jakarta. Setiap tahun pada saat pengambilan rapor Arai dan
Ikal, ia akan mengenakan baju safari empat kantungnya yang istimewa, mengambil cuti
dua hari, dan mengayuh sepedanya dari rumah ke sekolah.
2. Pendeta Geovanny adalah seorang Katolik yang mengasuh Jimbron selepas kepergian
kedua orangtuanya. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, dia tidak memaksakan
Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan, dia tidak pernah terlambat mengantar
Jimbron pergi ke masjid untuk mengaji. Meski disebut pendeta, Geovanny yang
berdarah Italia ini sebenarnya adalah seorang pastor.
3. Pak Mustar M. Djai'din. BA. adalah salah satu pendiri SMA Negeri Manggar dan
merupakan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar. Ia adalah seorang yang baik
dan sabar namun berubah menjadi tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak
diterima masuk ke SMA tersebut karena NEM yang kurang 0,25 dari batas minimal.
Kejadian tersebut menimbulkan kepahitan dalam dirinya sehingga ia melampiaskannya
kepada murid-muridnya melalui aturan-aturan yang keras dan hukuman yang sangat
berat.
4. Pak Drs. Julian Ichsan Balia adalah Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar sekaligus
pengajar di bidang seni. Ia merupakan laki-laki muda dan tampan lulusan IKIP Bandung
yang masih memegang teguh idealisme. Pak Julian inilah yang menginspirasi Ikal dan
Arai untuk bersekolah di Perancis dan menjelajahi Eropa hingga Afrika.
5. Nurmalaatau Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum adalah gadis pujaan Arai sejak
pertama kali Arai melihatnya pada saat mendaftar SMA. Nurmala adalah gadis yang
pandai dan selalu menyandang peringkat pertama. Ia juga penggemar Ray
Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat King Cole dengan
lagunya "When I Fall in Love".
6. Laksmi adalah seorang gadis yang telah kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal
serta bekerja di sebuah pabrik cincau. Ia merupaan gadis pujaan Jimbron. Semenjak
kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi tersenyum, walaupun senyumnya amat
manis. Ia baru dapat tersenyum ketika Jimbron datang mengendarai sebuah kuda putih
milik Capo.
7. Capo Lam Nyet Pho adalah seorang wanita pebisnis keturunan Tionghoa. Ia selalu
memiliki ide-ide yang tidak lazim namun berpotensi sebagai objek untuk bisnisnya.
Bahkan ketika PN Timah terancam bangkrut, ia melakukan ide untuk membuka
peternakan kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi komunitas Melayu.
8. Taikong Hamim adalah guru mengaji di masjid di kampung Gantung. Ia dikenal murid-
muridnya sebagai sosok yang tergas, galak dan sering memberlakukan hukuman fisik
kepada anak-anak yang melakukan kesalahan.
9. Bang Zaitun adalah seniman musik pemimpin sebuah kelompok Orkes Melayu. Ia
dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak pacar dan hampir memiliki 5
istri. Arai datang kepadanya untuk meminta saran dalam hal percintaannya yang selalu
gagal dengan Nurmala. Bang Zaitun pun mengajarkannya cara bermain gitar untuk
menarik hati para perempuan.
10. Nurmi adalah seorang gadis yang berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat
dari kakeknya yang ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi yang tinggal bersama
dengan ibunya merupakan tetangga Arai dan Ikal. Mereka hidup sangat miskin sehingga
suatu kali harus meminjam beras dari ibu Ikal.
11. A Kiun adalah gadis Hokian penjaga loket bioskop.
12. Pak Cik Basman adalah seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop di Belitong.
13. A Siong adalah pemilik toko kelontong tempat Ikal dan Arai berselisih tentang
penggunaaan uang tabungan.
14. Deborah Wong adalah Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan
asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih.
15. Mei Mei adalah gadis kecil anak Deborah Wong.
16. Sang Pemimpi adalah sebuah novel yang ditulis oleh seorang penulis terkenal, Andrea
Hirata dan diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka. Novel berhalaman 168 ini
merupakan salah satu dari novel tetrologi tentang mimpi oleh anak-anak pulau
Belitong. Ikal dan Arai adalah anak-anak Belitong yang memiliki mimpi-mimpi
setinggi langit sehingga mereka lupa akan keterbatasan yang mereka miliki. Mereka
juga mempunyai seorang sahabat bernama Jimbron yang hanya memiliki mimpi untuk
mencintai Laksmi dan obsesif kompulsif dia terhadap kuda. 
17. Pulau belitong adalah pulau yang kecil dan dapat dikatakan jauh dari peradaban.
Pulau kecil ini sangat menuntut dan mendidik anak-anak melayu untuk mengikuti
adat istiadat yang sangat kental dengan keislamaan. Bagi Ikal dan Arai sekolah adalah
penganut dari peraturan-praturan yang ketat dan memeluk para siswa. Mereka adalah
pelanggar yang selalu beruntung dalam menghindari penjatuhan hukuman oleh kepala
sekolah yang tidak memiliki belas kasih bagi para pelanggar, Pak Mustar. 
18. Kehidupan mereka sangat berliku-liku seperti kawat yang dililitkan ke sebuah
dynamo karena disebabkan oleh keadaan. Seperti itulah mereka, karena sebuah
kutipan dari Pak Balia yang tertanam di hati kecil mereka untuk mencari mozaik-
mozaik kehidupan mereka masing-masing. Rasa ingin tahu itu membawa mereka
dalam sebuah mimpi yang tidak masuk ke logika akal sehat penduduk pulau kecil itu.
Sebuah mimpi ingin bersekolah di Prancis, menginjakkan kaki kumul mereka di atas
altar suci Almamater Sorbonne dan menjelajahi bagian dunia yaitu Eropa sampai
Afrika.
19. Novel Sang Pemimpi ini bertemakan sebuah persahabatan dan perjuangan.
Persahabatan antara 3 anak asli pulau Belitong, Ikal, Arai dan Jimbron. Persahabatan
mereka sangat erat. Persahabatan mereka dipeluk oleh segala kenakalan, rasa ingin
tahu, obsesif kompulsif mereka yang telah mendorong mereka untuk kritis dalam
menyelesaikan masalah yang terselip di mozaik mozaik kehidupan mereka. Dari hal
tersebut mereka belajar tentang hidup dan perjuangan untuk menambal segala
keterbatasan maupun kekurangan yang mereka miliki. 
20. Disamping itu, tema percintaan ini juga disuratkan di beberapa bagian novel tersebut.
Masalah percintaan yang dialami oleh Arai dam Jimbron. Perjuangan cinta yang
mendambakan pembalasan dari wanita yang bahkan menganggap mereka sebuah
benda tak terlihat. Jimbron menyukai seorang wanita yang memiliki masa lalu kelam.
Laksmi, seorang gadis yang orang tua dan 3 saudaranya ditelan oleh sebuah sungai
karena perahu yang terbalik. Jimbron yang memiliki latar belakang sama sangat ingin
menumbuhkan kembali senyum yang hilang dari wanita tersebut. Hal ini dapat dilihat
dari kutipan ini:
21. "Tapi di sudut kanan gambar itu dengan bangga Jimbron mengukir sebuah
nama: LAKSMI...." (hal 104 pdf)
22. Arai yang menyukai seorang wanita yang cantik dan orang tuanya yang selalu duduk
di nomor 1 garda depan ketika mengambil rapor, Zakiah Nurmala.  Hal ini dapat
dilihat dari kutipan berikut:
23. "Aku tahu taktik tengik Arai. la menggunakan katakata langit hanya untuk
membuat Nurmala terkesan" (hal 38 pdf)
24. Novel Sang Pemimpiini memiliki alur campuran, yaitu alur maju dan mundur. Novel
ini memiliki alur maju ketika menceritakan proses terbentuknya mozaik-mozaik
kehidupan tokohnya yaitu mulai dari pulau Belitong hingga kota impian warga
belitong, Jakarta.  Setelah membaca keseluruhan novel ini, terdapat beberapa kalimat
yang memberikan bukti tentang alur maju novel ini. Sebagai berikut:
25. "Dan serasa tak percaya,sekejap kemudian kami telah berada di dalam
bioskop.kami girang seperti orang berhasil melewati tembok berlin."(hal 50
pdf)
26. Selain itu terdapat juga pada halaman 38 dari novel Sang Pemimpiini yang berbentuk
pdf, seperti:
27. "Kami bersuit-suit mendengar kata-kata yang berkilauan itu dan selanjutnya
tak terbendung kata-kata negarawan, ilmuwan, dan pahlawan membanjiri
kelas Pak Balia yang memesona."
28. Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, novel ini beralur mundur, dapat kita lihat
dari beberapa potongan kalimat yang dimana tokoh menceritakan kembali peristiwa
lalu atau waktu kecil pada saat sekarang. Salah satu contohnya adalah penceritaan
tentang asal mula nama Semenanjung Ayah yang mencerminkan pula pilu atau
kelamnya kisah Laksmi.
29. "Beberapa tahun lalu sebuah keluarga Melayu berkebun di pulau kecil tak jauh
dari muara. Dalam perjalanan pulang, perahu mereka terbalik. Dua hari
kemudian orang melihat sosok sosok mengambang pelan, lekat satu sama
lain.... Sang ayah, dengan kedua tangannya, memeluk, merengkuh,
menggenggam seluruh anggota keluarganya. Istrinya dan ketiga anaknya
semuanya berada dalam dekapannya. Ia ingin menyelamatkan semuanya. .......
Tapi anak tertuanya, Laksmi, selamat. Gadis kecil itu tak sadarkan diri,
tersangkut di akar-akar bakau. Sejak itu semenanjung tempat keluarga itu
ditemukan dinamakan orang Semenanjung Ayah." (hal 39 pdf)
30. Tokoh dan penokohan juga suatu hal yang sangat penting bagi penulis dalam
penyusunan tulisan-tulisan yang akan membentuk novel. Novel Sang pemimpiini
memiliki tokoh dan penokohan yang sangat baik sehingga pembaca dapat dengan
mudah memvisualisasikan tokoh dan menghubungkannya dengan permasalahan yang
dihadapi. Novel ini mendekap tiga tokoh utama, yaitu Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal
yang memiliki rambut ikal dan sprinterterbaik di pulau Belitung. Ikal memiliki sifat
simpati yang tinggi, baik hati, optimis, pantang menyerah, dan mengidolakan Bang
Rhoma Irama. Kutipan dibawah ini membuktikan Ikal memiliki simpati yang tinggi,
yaitu saat menjemput Arai di gubuknya:
31. "Lalu tak dapat kutahankan air mataku mengalir. Aku tak dapat mengerti
bagaimana anak semuda itu menanggungkan cobaan demikian berat sebagai
Simpai Keramat. Arai mendekatiku lalu menghapus air mataku dengan lengan
bajunya yang kumal."(hal 15 pdf)
32. Dalam kutipan ini Ikal bersimpati pada Arai yang hidupnya didekap oleh
kesengsaraan dalam beberapa tahun. Kesengsaraan yang disebabkan oleh perginya
orang tua dan tidak adanya keluarga.
33. Selanjutnya, saya akan menyajikan sebuah kutipan yang cukup menappakkan sifat
optimis Ikal. Sebagai berikut:
34. "Seketika mataku terbuka untuk melihat harapan besar yang tersembunyi di
dalam hati ayahku" (hal 83 pdf)
35. Arai, anak angkat dari keluarga ikal. Arai yang ditinggal ibunya setelah melahirkan
adiknya. Namun, adiknya juga meninggal dan ayahnya meninggal juga bahkan
sebelum genap 40 hari ibunya meninggal. Arai adalah anak yang memiliki semangat
yang tinggi, optimis, ceria, pantang menyerah dan menyukai seorang gadis bernama
Nurmala. Arai yang setiap tubuhnya hanya penuh dengan sebuah mimpi dengan
semangat dan optimis yang tinggi. Kita dapat lihat dari kutipan berikut:
36. "Biar kau tahu,Kal,orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan
mimpi mimpi,dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi
itu!!..... Mendahului nasib!Dua kata yang menjawab kekeliruanku memaknai
arah hidupku.Pesimistis tak lebih dari sikap takabur mendahului nasib."(hal 82
pdf)
37. Jimbron, seorang anak yang memiliki tubuh seperti bonsai kamboja Jepang: bahu
landai, lebar dan lungsur, gemuk berkumpul di tengah dan mukanya seperti bayi.
Jimbron disini sebagai anak yang gagap ketika terlalu senang atau sedang panik.
Jimbron yang diangkat oleh seorang pastor bernama pastor Geovany, dikarenakan
ditinggalkan oleh orang tuanya yang meninggal. Jimbron anak yang sangat penakut,
memiliki obsesif kompulsif terhadap kuda dan menyukai seorang gadi bernama
Laksmi.
38. Terdapat kutipan yang menjelaskan tentang obsesif kompulsif Jimbron terhadap kuda,
sebagai berikut:
39. "Aku telah mendobrak ruang pekat di kepalanya dimana ia terkunci dalam
perangkap obsesif kompulsif terhadap kuda.Aku telah membebaskannya dari
penderitaan yang telah belasan tahun menderanya.obsesif kompulsif adalah
siksaan yang tak terperikan,apalagi terhadap kuda.Tak terbayangkan
bagaimana Jimbron dapat bertahan sekian lama tanpa menjadi sinting."(hal
72 pdf)
40. Terdapat juga beberapa tokoh pendukung  yang menambah kisah di novel ini.
Nurmala adalah gadis yang disukai Arai tetapi memiliki sifat indifferent. Laksmi,
serang gadis yang memiliki kulit putih dan lesung pipit yang membuat senyumnya
indah. Ayah Ikal, adalah seorang yang baik hati, pendiam, sabar, penuh kasih sayang
dan bijaksana. Ibu Ikal yang lemah lembut dan penuh dengan kasih sayang. Pak
Mustar adalah penegak peraturan peraturan yang mencekik mereka, dia memiliki sifat
keras, disiplin, berjiwa keras dan pemarah. Pak Balia, seorang guru yang penuh
dengan kebijaksanaan, baik dan pintar.
41. Sudut pandang yang dinaungi oleh novel ini sudut pandang campuran. Andrea Hirata
disini menggabungkan sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Di novel Sang Pemimpiini mencakup setiap jenis sudut pandang orang pertama, yaitu
sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama dan sudut pandang orang pertama
sebagai tokoh sampingan. Contoh kutipan yang membenarkan akan penganutan sudut
pandang orang pertama sebagai tokoh utama, sebagai berikut:
42. "Aku gugup. Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag yang dihantam
beruntun seorang petinju. Berjingkat-jingkat di balik tumpukan peti es, kedua
kakiku tak teguh, gemetar."(hal 3 pdf)
43. Selanjutnya, dibawah ini adalah kutipan yang membuktikan Andrea Hirata juga
menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh sampingan, sebagai
berikut:
44. "Senin pagi ini kuanggap hari yang sial. Setengah jam sebelum jam masuk,
Pak Mustar mengunci pagar sekolah. Beliau berdiri di podium menjadi
inspektur apel rutin. Celakanya banyak siswa yang terlambat, termasuk aku,
Jimbron, dan Arai."
45. Seperti pernyataan saya sebelumnya, sudut pandang orang ketiga disini juga
disuratkan oleh penulis yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu. Mengapa novel
ini saya nyatakan memiliki sudut pandang orang ketiga serba tahu karena Andrea
Hirata seakan serba tahu akan latar belakang, perasaan atau watak dalam mendalangi
sebuah kejadian. Terdapat kutipan yang membuktikan hal tersebut:
46. "Dulu bicaranya normal seperti anak-anak lainnya. Jimbron adalah anak
tertua dari tiga bersaudara. la memiliki dua adik kembar perempuan. Ibunya
wafat ketika Jimbron kelas empat SD. Jimbron sangat dekat dan sangat
tergantung pada ayahnya. Ayahnya adalah orientasi hidupnya" (hal 31 pdf)
47. Novel sang pemimpiini mendominasi latar tempat di pulau Belitong dan kota impian
warga Belitung pada saat itu Jakarta. Di pulau Belitong diceritakan tentang kehidupan
Ika, Arai dan Jimbron mulai dari kecil hingga menempuh SMA. Setiap tempat di
pulau Belitong memiliki kenangan unik dan berharga bagi mereka masing-masing.
Pulau Belitong disini dianggap sebagai tempat yang mayoritas masyarakatnya
memiliki penghasilan dari satu sumber, yaitu PN Timah. Seperti kutipan berikut:
48. "Pada saat itulah PN Timah Belitong, perusahaan di mana sebagian besar
orang Melayu menggantungkan periuk belanganya, termasuk ayahku,
terancam kolaps."(hal 34 pdf)
49. Jakarta, sebuah kota impian bagi masyarakat pulau kecil, pulau Belitong. Ikal dan
Arai ingin keluar dari zona aman mereka dan mencoba bertaruh kehidupan di Jakarta.
Ikal dan Arai menganggap Jakarta adalah kota kejam dimana semua warga yang
berimigrasi ke Jakarta hanya memperebutkan pekerjaan untuk setiap kertas uang.
Jakarta disini dilihat sebagai kota persaingan dan siapakah yang masih bisa bertahan
hidup. Kita dapat meliht hal teersebut dari kutipan berikut:
50. "Kalau kalian bisa bertahan di kapal ini,kalian akan mampu bertahan di
Jakarta,"ucapannya sungguh membesarkan hati."(hal 132)pdf
51. Dikarenakan Ikal Arai, dan Jimbron adalah siswa Sekolah Menengah Atas, sehingga
dominan latar waktu yang dihadirkan adalah pagi. Pagi di novel ini diidentikkan
dengan awal kehidupan atau awal cerita. Andrea Hirata memberikan latar waktu yang
jelas sehingga tidak menimbulkan opini lain dari pembaca. Salah satu kutipa yang
membenarkan latar waktu ang digunakan adalah pagi, seperti berikut:
52. "Suami istri itu bangun pukul tiga pagi.Ibuku menyalakan arang dalam
setrikaan,mengipasngipasinya,dan dengan gesit memercikkan air pandan dan
bunga kenanga,yang telah direndamnya sehari semalam,di sekujur baju safari
empat saku keramat itu." (hal 43 pdf)
53. Latar sosial yang ditimbulkan di novel Sang Pemimpi ini adalah kentalnya keislamaan
pada masayarakat melayu di pulau Belitong. Penggawa masjid yang terdiri dari,
Taikong Hanim, Haji Satar dan Haji Hazani, adalah pelaku-pelaku dalam pelurusan
tabiat anak-anak melayu yang telah berkurang akhlaknya.
54. "Para penggawa masjid sangat disegani. Mereka seperti trias politika:
Taikong Hamim sang eksekutif atau pelaksana pemerintahan masjid sehari-
hari, Haji Satar pembuat aturan sehingga seperti lembaga legislatif, dan Haji
Hazani selaku yudikatif. Namun, dalam praktik mereka adalah robot-robot
budi pekerti yang menganggap besi panas merupakan alat yang setimpal untuk
meluruskan tabiat anak-anak Melayu yang telah terkorupsi akhlaknya" (hal 30
pdf)
55. Anak-anak melayu ini setelah pulang sekolah diwajibkan untuk mengaji dan terus
mengaji Al-Qur'an hingga khatam berkali kali. Seorang anak SD yang tidak dapat
menghafal Juz Amma akan mendapat hukuman, seperti dimasukkan ke dalam beduk
dan beduk dipukul sekereas kerasnya. Mereka lebih kejam dan keras daripada orang
tua kami.
56. "Dalam budaya orang Melayu pedalaman, siapa yang mengajarimu mengaji
dan menyunat perkakasmu adalah pemilik kebijakan hidupmu." (hal 31 pdf)
57. Andrea Hirata atau Aqil Barraq Badruddin Seman Sain Harun adalah seorang penulis
yang lahir dari keluarga miskin di pulau Belitong. Rumahnya tak jauh dari tambang
timah milik negara, PN Timah. Penulis novel terkenal ini yang lahir pada tanggal 24
Oktober 1982 di pulau Belitong ini menamatkan pendidikannya di Paris. Andrea
Hirata yang memiliki jurusan Ekonomi ini, mendapatkan beasiswa dari Uni Eropa.
Tesis Andrea Hirata tentang ekonomi telekomunikasi mendapatkan penghargaan. Hal
ini sangat menunjukkan bahwa Andrea Hirata adalah tokoh Ikal dalam novel Sang
Pemimpiini. Ikal yang berasal dari pulau Belitong dan mencoba mengadu nasib di
kota Jakarta. Di Jakarta dia melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia
disamping menjadi tukang sortir. Dengan keyakinan besar, Ikal mencoba
mendaftarkan diri di penerimaan beasiswa untuk ke Paris. Tesis yang dibuat oleh jari
jemari kumulnya, mendapat pujian dari seorang dosen luar biasa Harvard
University.Ketika telah diwisuda, Ikal pulang ke Belitong. Di Belitong dia
mendapatkan surat atas kelulusannya. Seperti kutipan berikut:
58. "Ibuku membuka surat itu pelan-pelan dan membacanya.Beliau tercenung lalu
mengangkat wajahnya,memandang jauh,matanya berkaca-kaca.Detik itu aku
langsung tahu bahwa aku lulus"(hal 167 pdf)
59. Gaya Bahasa yang ditampilkan novel ini menggunakan bahasa yang sesuai seperti
lingkungan mereka. Pulau Belitong yang memiliki mayoritas orang melayu membuat
tokoh pada novel ini berbicara melayu. Bukan hanya orang melayu, orang Tionghoa
yang juga banyak menetap di pulau Belitong, Andrea Hirata menyajikan tokoh
Tionghoa dengan gaya bahasa dan aksen cina.
60. "Deborah Wong melompat terkejut melihat uang logam membukit seperti
tumpeng. "Ayya ... ya ... ya ... Lui...!!"(hal 24 pdf)
61. Sang Pemimpi,novel ini telah mengajarkan saya tentang banyak hal. Novel ini dapat
dikatakan hanya sebuah tulisan, tetapi berisi sejuta makna. Mimpilah setinggi langit
dan jangan pernah menyerah. Segala keterbatasan dan kekurangan yang kita miliki
bukan sebuah penghambat untuk kita menggapainya. Mencobalah bersyukur da
bersabar atas apa yang kita alami. Novel ini juga menyiratkan bahwa jika kita tidak
ingin berkembang dan keluar dari zona aman diri maka kita tidak dapat melihat
betapa banyaknya kesempatan untuk menggapai kesuksesan di luar sana.

Anda mungkin juga menyukai