Komunikasi Antar Budaya Tugas 1
Komunikasi Antar Budaya Tugas 1
NIM : 043001737
UPBJJ : Palangkaraya
1. Ada dua prinsip yang sering menjadi objek kajian dalam penerapan komunikasi dalam
konteks komunikasi antarbudaya yaitu homofili dan heterofili. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan homofili dan heterofili ?
2. Misalkan Anda adalah seorang penyuluh keluarga berencana yang akan melakukan
penyuluhan tentang pentingnya masyarakat mengatur dan merencanakan untuk mempunyai
anak dalam keluarganya. Anda dihadapkan pada 2 kondisi masyarakat berada dalam kondisi
yang homofili dan heterofili. Jelaskan apa yang harus Anda persiapkan dan lakukan ketika
Anda menghadapi 2 kondisi tersebut agar komunikasi yang akan Anda lancarkan efektif dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Jawaban
1. Homofili
Homofili adalah suatu keadaan yang menggambarkan kesamaan derajat antara individu-
individu yang saling berinteraksi, bisa menyangkut persamaan dalam keyakinan,
nilai, pendidikan, status sosial, atau aspek lainnya.Prinsip homofili yaitu sejauh mana
kemiripan dari antar individu terkait ciri-ciri tertentu.Dan kebanyakan komunikator akan
terlihat cenderung memilih komunikan yang lebihmenyamai karakteristik dari
komunikatornya itu sendiri sehingga menyebabkan komunikasi akan lebih sering terjadi
ketika timbul banyak persamaan dari orang yangsedang saling berinteraksi satu sama
lain.Satu hal yang mencolok, yaitu prinsip homofili ini akan menimbulkan sikap egosentris
dariseorang komunikator dalam memilih lawan bicaranya, karena komunikator yang
bersifathomofili bersikap tidak terbuka dengan lawan bicara yang tidak sepadan atau
tidakmemiliki persamaan dengannya.
Heterofili
Heterofili adalah suatu keadaan yang menggambarkan perbedaan derajat antara individu-
individu yang saling berinteraksi. Orang yang menjalankan heterofili berusaha
untuk berkomunikasi dengan orang yang berbeda dengannya, baik itu mengenai kemamp
uanteknis, status sosial, sikap, dan ataupun kepercayaan.Dalam komunikasi antar budaya,
perbedaan-perbedaan individual dapat diperbesar oleh perbedaan-
perbedaan kebudayaan. Karena persepsi tentang kebudayaan-kebudayaan iniadalah titik
tolak dari asumsi yang paling dasar dari komunikasi antar budaya, yaitukebutuhan untuk
menyadari dan mengakui perbedaan-perbedaan untuk menjembataninyamelalui
komunikasi.