Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN

MANAJEMEN PRASARANA TRANSPORTASI

OLEH
1) Alisia Agustina Cristovao (21118073)
2) Paulus Bung Kanis P. Wahon (21120088)

3) Oktaviani Resti (21120139)

4) Yuventus K. Korbaffo (21120146)


5) Stanisia A.N Lamanele (21120161)
6) Putu Patricia D. Michella (21120175)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Manajemen Prasarana Tranportasi ini dengan baik, untuk
memenuhi persyaratan yang ada di Perkuliahan Manajemen Prasarana Tranportasi, pada Program Studi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, yang nantinya dapat
memperoleh nilai pada perkuliahan Manajemen Prasarana Tranportasi.
Penulisan Laporan Tugas Manajemen Prasarana Tranportasi. ini berhasil berkat bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih kepada :
1. Bapak Krisantus Satrio Wibowo Pedo, S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah dan
Pembimbing Utama dalam penulisan laporan.
2. Teman-teman seperjuangan angkatan 2020 yang telah bersama-sama membantu menyelesaikan
laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.
Akhir kata penulis menyadari bahwa masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
Laporan Tugas Manajemen Prasarana Tranportasi, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.

Kupang, April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... I-1


1.1 Latar Belakang.................................................................................................... I-1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... I-2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... I-2

BAB II. LANDASAN TEORI .........................................................................II-1


2.1 Pengertian Transportasi ............................................................................... II-1
2.2 Fasilitas Transportasi ............................................................................. II-1
2.3 Volume dan Kecepatan Lalu Lintas ..................................................... II-2
2.4 Pejalan Kaki dan Penyebrang Pejalan Kaki ......................................... II-3
2.5 Geometri dan Kondisi ........................................................................... II-8

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................... III-1


3.1 Diagram Alir ....................................................................................... III-1
3.2 Penjelasan Diagram Alir ..................................................................... III-2

BAB IV. PEMBAHASAN.............................................................................. IV-1


4.1 Identifikasi Lokasi ........................................................................................ IV-1
4.2 Pengumpulan Data Survei ........................................................................... IV-2
4.3 Evaluasi Fasilitas Pejalan Kaki .................................................................. IV-7
4.4 Evaluasi Fasilitas Penyebrangan Pejalan Kaki ...................................... IV-10
4.5 Evaluasi Fasilitas Pelengkap ..................................................................... IV-11

BAB V. PENUTUP ......................................................................................... V-1


5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... V-1
5.2 Saran ................................................................................................................ V-3

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prasarana infrastruktur sistem transportasi merupakan komponen berbentuk fasilitas
fisik bersifat tetap yang menjadi media untuk menjalani, memulai atau mengakhiri
pergerakan pindah baik melalui darat, laut ataupun udara. Salah satu prasarana infrastruktur
transportasi darat yang penting demi menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat
umum ialah fasilitas pejalan kaki. Permasalahan terkait fasilitas pejalan kaki sering terjadi
dan diabaikan di daerah-daerah tertentu dengan fungsi lokasi sebagai pusat perbelanjaan,
padahal telah tertuang dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 pasal pasal 131 ayat (1),
Pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat
penyeberangan, dan fasilitas lain.

Kota Kupang merupakan ibu kota provinsi NTT dengan jumlah populasi penduduk
mencapai 372.777 jiwa. Sebagai ibu kota provinsi tentu kota kupang ini memiliki lokasi
pusat industri dengan kondisi pejalan kaki yang cukup padat dengan permasalahan fasilitas
pejalan kaki yang tidak memadai. Salah satu lokasi pusat industri yang berada di kota
kupang ialah Jln. Siliwangi, Kecamatan Kota Lama. Daerah pusat perbelanjaan yang satu
ini memiliki kondisi pejalan kaki yang cukup padat sehingga fasilitas pejalan kaki di lokasi
tersebut harus mendukung keberlangsungan aktivitas yang terjadi di lokasi tersebut.
Namun pada kenyataannya keadaan yang terjadi di lokasi jalan siliwangi tidak memiliki
kondisi fasilitas pejalan kaki yang mendukung aktivitas di lokasi tersebut. Hal ini
dibuktikan dengan penggunaan trotoar yang salah digunakan sebagai tempat berjualan,
kondisi trotoar yang kurang memadai, serta berbagai mcama fasilias-fasilitas pejalan kaki
yang tidak terdapat di lokasi tersebut.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas dan sebagai mahasiswa yang ingin


mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan Menejemen prasarana trasnsportasi
dan untuk menyelesaikan tugas perkuliahan, maka kami melakukan survey terkait kondisi
fasilitas pejalan kaki yang didalamnya mencakup kecepatan kendaraan dan pejalan kaki,
volume kendaraan dan pejalan kaki, serta geometri rumija yang ada di Jalan Siliwangi,
Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

I-1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut.

1. Bagaimana tingkat pelayanan trotoar atau Level of Service (LOS) pada ruas Jalan
Siliwangi?
2. Bagaimana kondisi fasilitas penyebrangan pejalan kaki yang terdapat pada lokasi
Jalan Siliwangi?
3. Bagaimana kondisi fasilitas pejalan kaki yang terdapat pada lokasi Jalan
Siliwangi?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan yang ingin dicapai
ialah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui tingkat pelayanan trotoar atau Level of Service (LOS) pada ruas
Jalan Siliwangi?
2. Untuk mengetahi kondisi fasilitas penyebrangan pejalan kaki yang terdapat pada
lokasi Jalan Siliwangi.
3. Untuk mengetahi kondisi fasilitas pejalan kaki yang terdapat pada lokasi Jalan
Siliwangi.

I-2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Transportasi

Transportasi atau pengangkutan merupakan suatu proses pergerakan atau perpindahan


manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu sistem
transportasi tertentu untuk maksud dan tujuan tertentu. Pergerakan atau perpindahan
barang atau manusia terjadi akibat adanya perbedaan tingkat utilitas, baik itu berupa nilai
tempat (place utility) maupun nilai waktu (time utility). Transportasi merupakan salah
satu sarana untuk memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan
kesatuan bangsa, dalam rangka memantapkan perwujudan wawasan nusantara
meningkatkan serta mendukung pertahanan dan keamanan Negara yang selanjutnya dapat
mempererat hubungan antar bangsa. Pentingnya transportasi itu tercermin pada
penyelenggaraannya yang mempengaruhi semua aspek kehidupan Bangsa dan Negara
serta semakin meningkatnya kebutuhan jasa transportasi bagi mobilitas orang dan barang
dalam negeri maupun luar negeri. Disamping itu, bagi pertumbuhan daerah yang
memiliki potensi sumber daya alam yang besar tetapi belum berkembang, dalam upaya
peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya. Siregar (1995)
menjelaskan bahwa transportasi merupakan suatu pelayanan yang dirancang untuk
melayani masyarakat dengan menghubungkan lokasi-lokasi yang banyak dan tak menentu
jumlahnya, dimana aktivitas-aktivitas itu berada. Dengan demikian, lokasi-lokasi tersebut
bukan merupakan suatu yang berdiri sendiri, namun merupakan bagian dari sosial
ekonomi yang mengarah pada suatu daerah, wilayah dan atau suatu bangsa. Misi
transportasi adalah penghantaran dengan sempurna supply jarring-jaring yang
dimaksudkan untuk pergerakan manusia maupun barang. Didalam jarring-jaring tersebut
terdapat prasarana angkutan serta terminal, dimana terjadi proses perpindahan angkutan
dari suatu moda ke moda lainnya.

2.2 Fasilitas Transportasi

Fasilitas transportasi adalah sarana yang dibuat untuk melancarkan pelaksanaan


fungsi mobilitas masyarakat. Tak hanya itu, keberadaan sistem transportasi juga dibuat
demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkait dengan ekonomi dan sosial. Aktivitas
warga, termasuk aktivitas sosial, akan menimbulkan kebutuhan pergerakan yang
menggunakan transportation facility. Fasilitas transportasi ini mencakup berbagai hal
mulai dari moda publik, sarana berjalan kaki untuk pejalan kaki, dan lajur sepeda.

II-1
Fasilitas transportasi adalah penunjang dari alat transportasi yang beroperasi. Adapun
beberapa contoh transportation facility yang ditinjau pada lokasi diantaranya:
a. Trotoar
b. Jembatan Penyebrangan (JPO)
c. Halte/Terminal
d. Lampu Penerangan
e. Tempat Duduk
f. Tempat Sampah
g. Peneduh
h. Rambu Jalan
i. Marka Zebra Cross/ZOSS
2.3 Volume dan Kecepatan Lalu Lintas

2.3.1 Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik
atau garis tertentu pada suatu penampang melintang jalan. Data pencacahan volume
lalu lintas adalah informasi yang diperlukan untuk fase perencanaan, desain,
manajemen sampai pengoperasian jalan (Sukirman 1994). Menurut Sukirman
(1994), volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titi
pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Sehubungan dengan
penentuan jumlah dan lebar jalur, satuan volume lalu lintas yang umum
dipergunakan adalah lalu lintas harian rata-rata, volume jam perencanaan dan
kapasitas. Jenis kendaraan dalam perhitungan ini diklasifikasikan dalam 3 macam
kendaraan yaitu :

1) Kendaraan Ringan (Light Vechicles = LV) Indeks untuk kendaraan bermotor


dengan 4 roda (mobil penumpang),
2) Kendaraan berat ( Heavy Vechicles = HV) Indeks untuk kendaraan bermotor
dengan roda lebih dari 4 ( Bus, truk 2 gandar, truk 3 gandar dan kombinasi yang
sesuai),
3) Sepeda motor (Motor Cycle = MC) Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 2
roda. Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kereta dorong), parkir pada
badan jalan dan pejalan kaki anggap sebagai hambatan samping.

II-2
Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau
garis tertentu pada suatu penampang melintang jalan. Berikut merupakan tata cara
pengambilan data volume lalu lintas :

a) Pilhlah 1 titik pada lokasi survei


b) Hitunglah volume lalu lintas kendaraan untuk 2 arah di titik tersebut selama 9
jam dengan interval waktu: Pagi (06.00 – 09.00); Siang (12.00 – 15.00); Sore
(16.00 – 19.00)
c) Lakukan perhitungan dengan interval 15 menit selama ketentuan jam diatas
d) Kategori perhitungan lalu lintas (MC, LV, HV UM)

2.3.2 Kecepatan Lalu Lintas

Kecepatan didefinisikan sebagai laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung


dalam jarak per satuan waktu. Dalam pergerakan arus lalu lintas tiap kendaraan
berjalan pada kecepatan yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk menghitung
kecepatan kendaraaan yaitu:

V = s/t

Dimana : V = Kecepatan (km/jam,m/detik)

s = Jarak tempuh kendaraan (km,m)

t = Waktu tempuh kendaraan (jam,detik)

2.4 Pejalan Kaki dan Penyebrang Pejalan Kaki

Prinsip arus iring-iringan pejalan kaki adalah sama dengan yang digunakan untuk
arus kendaraan dimana hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan adalah sama.
Volume dan kepadatan arus pejalan kaki meningkat, yang semula berupa arus (iring-
iringan) bebas menjadi kondisi yang lebih ramai, sehingga kecepatan dan gerakan
mendahului pejalan kaki yang lain menjadi menurun. Tingkat pelayanan (LOS) dapat
digunakan untuk menentukan tingkat kenyamanan di jalan raya, juga dapat dipakai untuk
fasilitas pejalan kaki. Dengan konsep tingkat pelayanan (LOS) faktor kenyamanan
merupakan suatu kemampuan untuk memilih kecepatan berjalan dimana pejalan kaki
akan berjalan lebih cepat, menghindari konflik-konflik dengan lainnya yang berhubungan
dengan kepadatan dan volume pejalan kaki.

II-3
Tabel 2.1 Tingkat Pelayanan (LOS)

2.4.1 Volume Pejalan Kaki

Pejalan dalam melakukan kegiatan dari satu tempat ke tempat lain antara lain
dengan berjalan kaki dan kedua kakinya sebagai sarana transportasi dimana
dibutuhkan suatu tempat yang dinamakan jalur pejalan kaki sebagai sarana tersebut.
Pengumpulan data volume pejalan kaki dilakukan untuk dua arah pada setiap titik
pengamatan. Pengamatan dilakukan dari jam 07.00 – 19.00 WITA dengan interval 15
menit. Setelah mendapatkan volume masing-masing arah, kemudian dijumlahkan
untuk mendapat satu nilai volume pejalan kaki tiap 15 menit. Adapun rumus untuk
menghitung volume pejalan kaki

2.4.2 Kecepatan Pejalan Kaki

Data yang dipakai dalam perhitungan kecepatan pejalan kaki adalah waktu
tempuh pejalan kaki pada setiap titik pengamatan dengan jarak yang telah
ditentukan. Jarak pengamatan yaitu 15 meter dengan pengambilan sampel 10 orang.
Setelah waktu tempuh didapat, dilakukan perhitungan kecepatan dengan
menggunakan persamaan:

II-4
𝑆 = 𝑑/𝑡

Dimana :

S = Kecepatan (Km/Jam, m/det)

d = Jarak tempuh (Km, m)

t = Waktu tempuh kendaraan (Jam, det)

Dengan persamaan di atas, didapat kecepatan pada tiap-tiap sampel. Kemudian


dicari kecepatan rata-rata dari kesepuluh sampel tersebut, lalu ditentukan nilai LOS.

2.4.3 Penyeberangan Pejalan Kaki

Penyeberangan pejalan atau zebra crossing adalah lajur penyeberangan


melintasi jalan yang diperuntukkan untuk pejalan kaki yang akan menyeberangi
jalan tersebut, yang dinyatakan dengan markah jalan berupa garis-garis membujur
atau setrip berwarna putih yang tebal garisnya sekitar 300 mm dan dengan celah
antar garis yang sama dengan panjang garis minimum adalah 2500 mm. Pejalan
kaki yang berjalan melalui penyeberangan pejalan akan mendapatkan prioritas
terlebih dahulu, kecuali jika penyeberangan pejalan diatur oleh lampu lalu
lintas atau tombol kendali. Di tempat-tempat tertentu, pinggiran jalan yang dekat
dengan penyeberangan pejalan masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar
pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di
jalan. Penyeberangan juga merupakan fasilitas yang menghubungkan antar fasilitas
pejalan kaki yang berseberangan. Penyeberangan di bagi menjadi 2 yaitu
penyebrangan sebidang dan penyebrangan tidak sebidang.

2.4.3.1 Penyeberangan Sebidang


Fasilitas penyeberangan sebidang dengan jalan bagi pejalan kaki, agar jalur
pejalan kaki yang ada tidak terputus dan untuk memudahkan pada pergantian
jalur yang berbeda. Kriteria pemilihan penyeberangan sebidang adalah:
o Didasarkan pada rumus empiris (PV2 ), dimana P adalah arus pejalan kaki
yang menyeberang ruas jalan sepanjang 100 meter tiap jam-nya (pejalan
kaki/jam) dan V adalah arus kendaraan tiap jam dalam dua arah (kend/jam);
o P dan V merupakan arus rata-rata pejalan kaki dan kendaraan pada jam
sibuk, dengan rekomendasi awal seperti pada tabel di bawah ini:

II-5
Tabel 2.2 Kriteria penentuan fasilitas penyebrangan sebidang

Dimana :

P = Arus lalu lintas penyeberangan pejalan kaki sepanjang 100 meter, dinyatakan
dengan orang/jam;

V = Arus lalu lintas kendaraan dua arah per jam, dinyatakan kendaraan/jam

Catatan:

a) Jenis penyeberangan Lapak Penyeberangan dapat dipilih apabila kriteria


geometrik jalan dan kondisi arus lalu lintas memenuhi persyaratan teknis
seperti yang diuraikan di bawah (c)
b) Prosedur pengumpulan data P dan V diatur dalam pedoman terpisah.

Macam-macam penyebrangan sebidang ialah sebagai berikut ;

a) Zebra Cross
1. Dipasang di kaki persimpangan tanpa atau dengan alat pemberi
isyarat lalu lintas atau di ruas jalan.
2. Apabila persimpangan diatur dengan lampu pengatur lalu intas,
pemberian waktu penyebrangan bagi pejalan kak menjadi satu
kesatuan dengan lampu pengatur lalu lintas persimpangan.
3. Apabila persimpangan tidak diatr dengan lampu pengatur lalu
lintas, maka kritera batas kecepatan kendaraan bermotor adalah
<40 km/jam.
4. Pelaksanaan penyebrangan zebra mengacu pada petunjuk
pelaksanaan Marka Jalan.
b) Pelican Cross
1. Dipasang pada ruas jalan, minimal 300 meter dari persimpangan
2. Pada jalan dengan kecepatan operasional rata-rata lalu lintas
kendaraan >40 km/jam.

II-6
c) Pedestrian Platform
Pedestrian platfrom erupakan jalur pejalan kaki berupa fasilitas
penyebrangan sebidang yang permukaannya lebih tinggi dari permukaan
jalan. Pedestrian platform dapat di ruas jalan lokal, jalan kolektor, serta
lokasi lainnyasepertitempat menurunkan penumpang (dropp-off zone) serta
penjemputan (pick-up zones) di bandara, pusat perbelanjaan, serta kampus.
2.4.3.2 Penyeberangan Tidak Sebidang
Fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki yang terletak di atas jalan
(jembatan) atau di bawah jalan (terowongan), agar jalur pejalan kaki yang ada
tidak terputus dan untuk memudahkan pada pergantian jalur yang berbeda.
Penyeberangan tidak sebidang digunakan bila:
1) fasilitas penyeberangan sebidang sudah mengganggu arus lalu lintas yang
ada;
2) frekuensi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki sudah cukup tinggi;
3) pada ruas jalan dengan kecepatan rencana 70 km/jam;
4) pada kawasan strategis, tetapi tidak memungkinkan para penyeberang
jalan untuk menyeberang jalan selain pada penyeberangan tidak
sebidang.

Beberapa ketentan yang harus diperhatikan dalam perencanaan fasilitas


penyebrangan tidak sebidang :

1) Penyebrangan tidak sebidang harus dapat diakses dengan mudah oleh


penyandang cacat, misal dengan penambahan ram (pelandaian) ata
dengan elevator.
2) Fasilitas penyebrangan tersebut harus dilengkapi dengan pencahayaan
yang baik yang dapat meningkatkan keamanan bagi para pejalan kaki;
3) Lokasi dan bangunan harus memperhatikan estetika serta kebutuhan
pejalan kaki.

Tabel 2.3 Kriteria penentuan fasilitas penyebrangan tidak seidang

II-7
Macam-macam penyebrangan sebidang ialah sebagai berikut ;

a) Jembatan Penyebrangan Orang


Jembatan penyebrangan pejalan kaki merupakan bangnan jembatan yang
diepruntukkan untuk menyebrang pejalan kaki dari satu sisi ke sisi jalan
yang lainnya. Ketentuan teknis konstruksi jembatan penyebrangan
mengikuti No.027/T/Bt/1995 tentang Tata cara perencanaan jembatan
penyebrangan untuk pejalan kaki di kawasan perkotaan.
b) Terowongan
Terowongan penyebrangan pejalan kaki harus dibangun dengan
konstruksi yang kuat dan mudah dipelihara. Terowongan harus
dilengkapi dengan penerangan yang memadai, serta mempertimbangkan
fasilitas sistem aliran dara dengan kebtuhan.

2.5 Geometrik dan Kondisi

Bagian dari perencanaan jalan dimana geometrik atau dimensi nyata jalan
beserta bagian-bagiannya disesuaikan dengan tuntutan serta sifat sifat lalu lintas.
Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang baik antara waktu dan
ruang menurut kebutuhan kendaraan yang bersangkutan, menghasilkan bagian –
bagian jalan yang memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan serta efisiensi
yang optimal. Perencanaan geometrik pada umumnya menyangkutaspek
perencanaan jalan seperti lebar, tikungan, landai, jarak pandang dan
jugakombinasi dari bagian-bagian tersebut. Perencanaan geometrik ini
berhubungan erat terbagi dalam beberapa bagian yaitu :
a. Tipe Jalan

Berbagai tipe jalan akan menunjukan kinerja yang berbeda pada pola
pembebanan lalulintas, misalnya jalan terbagi dan jalan satu arah.

b. Lebar lajur lalu lintas


Kecepatan arus bebas dan kapasitas berbanding lurus dengan
pertambahan lebar lajurlalu lintas. Semakin lebar lajur lalu lintas semakin
tinggi jumlah arus bebas yang dilewatkan dalam interval waktu tertentu.

II-8
c. Kereb

Kereb berfungsi sebagai batas antara jalur lalu lintas dengan trotoar
berpengaruh tehadap dampak hambatan samping pada kapasitas dan
kecepatan. Kapasitas jalan dengan kereb kecil dari jalan dan bahu jalan.
Selanjutnya kapasitas berkurang apabila terdapat penghalang tetap dekat
tepi jalur lau lintas tergantung apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.

d. Bahu jalan
Jalan perkotaan tanpa kereb umumnya memiliki bahu jalan pada kedua
sisi jalur lalu lintasnya Lebar dan kondisi permukaan bahu jalan
berpengaruh pada peningkatan kapasitas terutama karena pengurangan
hambatan samping.

e. Median

Median yang direncanakan penempantannya dengan baik akan


meningkatkan kapasitas Lengkung horizontal dengan radius yang kecil
akan mengurangi kecepatan bebas.

II-9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Mulai

Observasi
Lapangan

Pengumpulan
Data

Data Sekunder Data Primer

Klasifikasi Fungsi Volume Kecepatan Volume Volume


Kecepatan Geometrik
Jalan dan Peta Pejalan Pejalan Penyebrangan Lalu
Lalu Lintas Rumija
Jaringan Jalan Kaki Kaki Pejalan Kaki Lintas

Penentuan Segmen Perhitungan Level of Service


Pengamatan (LOS)

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1. : Diagram Alir

III-1
3.2 Penjelasan Diagram Alir
3.2.1 Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan berdasarkan waktu yang telah ditentukan yakni pagi
hari mulai pukul 06.00-09.00, siang hari mulai pukul 11.00-14.00, dan sore hari mlai pukul
16.00-19.00. Tahapan ini dilakukan dengan serangkaian kegiatan antara lain: menetukan
lokasi pengamat pada suatu titik pada ruas jalan, mempersiapkan alat – alat penelitian dan
pengujian bekerjanya alat. Alat-alat yang digunakan seperti alat tulis-menulis, tabel atau
formulir survei, jam, stopwatch, meter rol, dan kamera (dokumentasi).
3.2.2 Pengumpulan Data
Metode survei yaitu mengadakan pengamatan langsung keadaan lapangan saat ini. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aktual pada saat ini. Data yang diperoleh dari kegiatan
survei ini disebut data primer. Data primer adalah data utama yang diperoleh dengan cara
observasi langsung ke lapangan yaitu volume lalu lintas dan pejalan kaki, kecepatan kendaraan
dan pejalan kaki, volume penyebrangan pejalan kaki serta data geometrik jalan.
3.2.3 Data Primer
Pada kegiatan ini dilakukan survei di lapangan untuk memperoleh data-data kondisi
jalan yang sebenarnya. Survei data primer dilakukan dengan cara pengamatan langsung di
lapangan, survei yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
3.2.3.1 Data Volume Pejalan Kaki
Data ini diperoleh dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara
menghitung volume pejalan kaki (VPJK) yang lewat pada jalan tersebut dengan waktu tertentu
yang telah ditetapkan. Alat yang digunakan dalam survei ini adalah: alat tulis, jam dan
formulir survei.
Data yang diambil adalah jumlah pejalan kaki yang pergerakannya lurus pada saat
melewati titik pengamatan. Semuanya dicatat dalam periode waktu setiap 15 menit. Langkah-
langkah menulis survei ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan titik posisi pengamatan pada ruas Jalan Siliwangi.
b. Titik pengamatan dimulai dari depan Toko Arjuna Mart.
c. Untuk survei ini, jumlah surveior yang dibutuhkan adalah satu (1) orang pada tiap
titik pengamatan. Surveior tersebut mencatat jumlah pejalan kaki.
d. Data volume pejalan kaki yang diambil dari survei lapangan adalah data pada saat
periode jam sibuk dicatat pada formulir survei (lihat tabel 3.1).

III-2
Tabel 3.1 Formulir Survei Volume Pejalan Kaki

3.2.3.2 Data Kecepatan Pejalan Kaki


Data ini diperoleh dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara
menghitung kecepatan pejalan kaki yang lewat pada jalan tersebut dengan jarak tertentu yang
telah ditetapkan. Alat yang digunakan dalam survei ini adalah: alat tulis, jam dan formulir
survei.

III-3
Data yang diambil adalah jumlah pejalan kaki yang pergerakannya lurus pada saat
melewati titik pengamatan, dengan pengambilan sampl sebanyak 10 orang. Semuanya dicatat
dalam periode waktu setiap 15 meter. Langkah-langkah menulis survei ini adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan titik posisi awal dan akhir pengamatan sepanjang 15 meter pada ruas
Jalan Siliwangi.
b. Menghitng lama waktu tempuh pejalan kaki dari titik awal pengamatan hingga ke titik
akhir prngamatan.
c. Data kecepatan pejalan kaki yang diambil dari survei lapangan dan diolah untuk
perhitungan kecepatan pejalan kaki sesuai formulir survei (lihat tabel 3.2).

Tabel 3.2 Formulir Survei Kecepatan Pejalan Kaki

3.2.3.3 Data Volume Penyebrangan Pejalan Kaki


Data ini diperoleh dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara
menghitung volume penyebrangan pejalan kaki (VPJK) yang dapat diamati dari titik lokasi
pengamatan. Alat yang digunakan dalam survei ini adalah: alat tulis dan formulir survei.
Data yang diambil adalah jumlah penyebrangan pejalan kaki yang pergerakannya dapat
diamati dari titik pengamatan.

III-4
Tabel 3.3 Formulir Survei Volume Penyebrangan Pejalan Kaki

3.2.3.4 Data Volume Lalu Lintas


Data ini diperoleh dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara
menghitung volume pejalan kaki (V) yang lewat pada jalan tersebut dengan waktu tertentu
yang telah ditetapkan. Alat yang digunakan dalam survei ini adalah: alat tulis, jam dan
formulir survei.

III-5
Data yang diambil adalah jumlah pejalan kaki yang pergerakannya lurus pada saat
melewati titik pengamatan. Semuanya dicatat dalam periode waktu setiap 15 menit. Langkah-
langkah menulis survei ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan titik posisi pengamatan pada ruas Jalan Siliwangi.
b. Titik pengamatan dimulai dari depan Toko Arjuna Mart.
c. Untuk survei ini, jumlah surveior yang dibutuhkan adalah satu (1) orang pada tiap
titik pengamatan. Surveior tersebut mencatat jumlah pejalan kaki.
d. Data volume pejalan kaki yang diambil dari survei lapangan adalah data pada saat
periode jam sibuk dicatat pada formulir survei (lihat tabel 3.4).
Tabel 3.4 Formulir Survei Volulme Lalu Lintas

III-6
3.2.3.5 Data Kecepatan Lalu Lintas
Data ini diperoleh dengan survei secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara
menghitung kecepatan Lalu Lintas yang lewat pada jalan tersebut dengan jarak tertentu yang
telah ditetapkan. Alat yang digunakan dalam survei ini adalah: alat tulis, jam dan formulir
survei.
Data yang diambil adalah jumlah kendaraan yang pergerakannya lurus pada saat
melewati titik pengamatan, dengan pengambilan sampl sebanyak 5 kendaraan bermotor dan 5
kendaraan ringan pada tiap periode waktu pengamatan pagi, siang dan sore. Semuanya dicatat
dalam periode waktu setiap 100 meter. Langkah-langkah menulis survei ini adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan titik posisi awal dan akhir pengamatan sepanjang 15 meter pada ruas
Jalan Siliwangi.
b. Menghitng lama waktu tempuh pejalan kaki dari titik awal pengamatan hingga ke titik
akhir prngamatan.
c. Data kecepatan pejalan kaki yang diambil dari survei lapangan dan diolah untuk
perhitungan kecepatan pejalan kaki sesuai formulir survei (lihat tabel 3.5).
Tabel 3.5 Formulir Survei Kecepatan Lalu Lintas

3.2.3.6 Data Geometri Rumija


Data geometrik diperoleh dengan survei secara langsung dilokasi penelitian yakni
dengan melakukan pengukuran secara manual yang meliputi: Jenis pemanfaatan halaman,

III-7
ketersediaan trotoar, aspek keamanan, aspek kenyamanan, aspek aksesibilitas, aspek
konektivitas, dan aspek fasilitas penunjang,
Alat yang digunakan dalam survei ini adalah : alat tulis, meteran roll, formulir survei.
Data yang diambil berupa : Jenis pemanfaatan halaman, ketersediaan trotoar, aspek keamanan,
aspek kenyamanan, aspek aksesibilitas, aspek konektivitas, dan aspek fasilitas penunjang.
3.2.4 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait dari
literatur-literatur atau buku sumber. Data sekunder dalam penelitian ini yakni survei geometrik
jalan.
3.2.5 Penentuan Segmen Pengamatan
Penentuan segmen pengamatan diukur per-100 meter dimulai dari ujung lokasi
pengamatan ruas Jalan Siliwangi. Berdasarkan panjang lokasi tinjau ruas Jalan Siliwangi yakni
500 meter, maka terdapat 5 segmen yang dapat dibagi untuk kemudian ditinjau fasilitas-
fasilitas pejalan kaki pada kellima segmen tersebut.
3.2.6 Perhitungan Level of Service (LOS)
Perhitungan LOS dapat dilihat pada penjelasan BAB II, 2.4. Halaman II-4.
3.2.7 Analisa dan Pembahasan
Analisis data dan pembahasan merupakan langkah yang sangat penting dalam suatu
penelitian karena analisis data berfungsi untuk mengambil kesimpulan dari sebuah penelitian.
Analisis data dilakukan setelah diperoleh data-data di lapangan terkumpul secara lengkap. Dari
data hasil survei lapangan (data primer) tersebut dianalisis kemudian ditarik kesimpulan terkait
kondisi fasilitas pejalan kaki yang terdpat pada ruas Jalan Siliwangi.
3.2.8 Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini dilakukan penyusunan ulang dari seluruh hasil rangkaian penelitian
yang dilakukan, kemudian semua hasil yang telah didapat dibuat kesimpulan. Selanjutnya
disampaikan saran-saran yang berguna bagi pihak terkait dan bagi penelitian selanjutnya.

III-8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Lokasi

Gambar 4.1 Lokasi Jln. Siliwangi, Kec. Kota Lama


Sumber : https://www.google.co.id/maps/

Jalan Siliwangi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang memiliki volume baik
kendaraan maupun pejalan kaki yang cukup tinggi. Sebagai kawasan daerah
perbelanjaan dan bisnis bukan pasar, daerah ini tergolong cukup padat akan aktivitas
manusia. Kawasan lokasi sepanjang 500 m ini akan dibagi menjadi 5 segmen dengan
panjang tiap segmennya 100 meter, dimana pada tiap segmennya akan dilakukan survei
terkait fasilitas pejalan kaki serta survei secara umum untuk keseluruhan segmen
dengan satu titik pengamatan untuk mendapatkan data volme pejalan kaki, kecepatan
pejalan kaki, volume penyebrangan pejalan kaki, volume lalu lintas dan kecepatan
kendaraan.

IV-1
4.2. Pengumpulan Data Survei

4.2.1. Data Survei Volume Pejalan Kaki

NAMA RUAS = Jln. Siliwangi


TITIK SURVEI = ARJUNA MART
STATUS JALAN = NASIONAL
FUNGSI JALAN = ARTERI
TIPE JALAN = 1/2 DD
LEBAR JALAN = 7m
LEBAR BAHU = -
KELAS HAMBATAN SAMPING = SEDANG (M)
TANGGAL = 29-Mar-23

ARAH KIRI KANAN


TOTAL PK/15 MENIT
DEWASA ANAK SEKOLAH KAUM DEWASA ANAK SEKOLAH KAUM
JAM/KATEGORI
PRIA WANITA PRIA WANITA DIFABEL PRIA WANITA PRIA WANITA DIFABEL KIRI KANAN
06.00-06.15 3 0 0 0 0 4 2 0 0 0 3 6
06.15-06.30 0 1 0 0 0 0 0 2 3 0 1 5
06.30-06.45 1 2 0 0 0 6 2 1 2 0 3 11
06.45-07.00 4 4 0 0 0 2 1 0 0 0 8 3
P 07.00-07.15 2 0 0 0 0 3 2 1 0 0 2 6
A 07.15-07.30 3 1 0 0 0 4 3 0 0 0 4 7
G 07.30-07.45 1 2 0 0 0 3 1 0 0 0 3 4
I 07.45-08.00 2 0 0 0 0 10 6 0 0 0 2 16
08.00-08.15 1 1 0 0 0 7 2 0 0 0 2 9
08.15-08.30 2 1 0 0 0 9 2 0 0 0 3 11
08.30-08.45 4 3 0 0 0 5 8 0 0 0 7 13
08.45-09.00 1 2 0 0 0 7 6 0 0 0 3 13
11.00-11.15 6 8 0 0 0 5 9 1 1 0 14 16
11.15-11.30 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
11.30-11.45 2 0 0 0 0 9 12 1 1 0 2 23
11.45-12.00 2 4 0 0 0 6 20 1 4 0 6 31
S
12.00-12.15 7 11 1 0 0 9 52 2 5 1 19 69
I
12.15-12.30 4 12 4 1 0 6 31 2 3 0 21 42
A
12.30-12.45 7 4 3 0 0 8 36 2 1 0 14 47
N
12.45-13.00 9 13 3 0 0 7 25 1 0 0 25 33
G
13.00-13.15 5 3 1 1 0 8 27 4 3 0 10 42
13.15-13.30 3 1 0 0 0 6 31 3 1 0 4 41
13.30-13.45 2 2 2 0 0 9 12 0 1 0 6 22
13.45-14.00 2 4 0 1 0 3 7 0 0 0 7 10
16.00-16.15 4 3 0 3 0 8 5 5 3 0 10 21
16.15-16.30 6 1 2 0 0 6 9 2 5 0 9 22
16.30-16.45 6 4 0 2 0 5 13 3 1 0 12 22
16.45-17.00 9 3 1 0 0 6 9 3 5 0 13 23
S 17.00-17.15 5 7 4 3 0 7 16 5 2 0 19 30
O 17.15-17.30 4 10 0 0 0 4 19 3 8 0 14 34
R 17.30-17.45 3 11 0 0 0 15 21 7 6 0 14 49
E 17.45-18.00 2 12 2 5 0 13 36 8 4 0 21 61
18.00-18.15 10 20 4 2 0 8 40 5 3 0 36 56
18.15-18.30 10 5 0 0 0 15 28 5 2 0 15 50
18.30-18.45 6 13 0 0 0 8 9 7 4 0 19 28
18.45-19.00 8 2 0 1 0 5 4 1 2 0 11 12

Keterangan :

= Nilai volume puncak untuk mengitung LOS

IV-2
4.2.2. Data Survei Kecepatan Pejalan Kaki

NAMA RUAS = Jln. Siliwangi


TITIK SURVEI = ARJUNA MART
TANGGAL = 29-Mar-23
JARAK = 15 Meter
PEJALAN KAKI
KANAN
PERKIRAAN WAKTU KECEPATAN
SAMPEL JENIS KELAMIN
UMUR TEMPUH/15 m (m/detik)
1 PEREMPUAN 16 10 1,50
2 PEREMPUAN 20 12 1,25
3 PEREMPUAN 63 15 1,00
4 LAKI-LAKI 72 8 1,88
5 PEREMPUAN 50 14 1,07

Keterangan : Hasil survei kecepatan pejalan kaki untuk arah kanan

NAMA RUAS = Jln. Siliwangi


TITIK SURVEI = ARJUNA MART
TANGGAL = 29-Mar-23
JARAK = 15 Meter
KIRI
PERKIRAAN WAKTU KECEPATAN
SAMPEL JENIS KELAMIN
UMUR TEMPUH/15 m (m/detik)
1 PEREMPUAN 17 11 1,36
2 LAKI-LAKI 22 8 1,88
3 PEREMPUAN 46 15 1,00
4 LAKI-LAKI 32 9 1,67
5 PEREMPUAN 37 14 1,07
Keterangan : Hasil survei kecepatan pejalan kaki untuk arah kiri

IV-3
4.4.3. Data Survei Penyebrangan Pejalan Kaki

NAMA RUAS = Jln. Siliwangi


TITIK SURVEI = ARJUNA MART
FASILITAS = -
RAMBU = -
TANGGAL = 29-Mar-23

ARAH KIRI - KANAN KANAN - KIRI Py/Jam/Arah


WAKTU/1 TOTAL 2
DEWASA ANAK SEKOLAH KAUM DEWASA ANAK SEKOLAH KAUM
JAM/KATEGORI JAM 1 2 ARAH/JAM
PRIA WANITA PRIA WANITA DIFABEL PRIA WANITA PRIA WANITA DIFABEL
06.00-06.15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06.00-07.00 20 8 28
06.15-06.30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06.15-07.15 30 9 39
06.30-06.45 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 06.30-07.30 32 9 41
06.45-07.00 7 8 2 3 0 2 0 0 0 0 06.45-07.45 33 6 39
P 07.00-07.15 3 7 0 0 0 0 0 0 0 1 07.00-08.00 15 6 21
A 07.15-07.30 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 07.15-08.15 5 15 20
G 07.30-07.45 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 07.30-08.30 3 22 25
I 07.45-08.00 0 2 0 0 0 1 0 0 0 1 07.45-08.45 4 19 23
08.00-08.15 0 0 0 0 0 6 4 0 0 0 08.00-09.00 3 17 20
08.15-08.30 0 0 0 0 0 4 2 1 0 0 11.00-12.00 11 12 23
08.30-08.45 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 11.15-12.15 11 5 16
08.45-09.00 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11.30-12.30 19 11 30
11.00-11.15 3 5 0 0 0 5 0 0 0 0 11.45-12.45 27 40 67
11.15-11.30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12.00-13.00 36 53 89
11.30-11.45 2 8 0 0 0 4 2 0 0 0 12.15-13.15 50 72 122
11.45-12.00 1 8 0 0 0 11 18 0 0 0 12.30-13.30 48 92 140
S
12.00-12.15 5 12 0 0 0 8 9 0 0 1 12.45-13.45 44 78 122
I
12.15-12.30 2 9 1 2 0 9 10 0 0 0 13.00-14.00 30 60 90
A
12.30-12.45 0 5 1 2 0 11 14 0 0 1 16.00-17.00 18 41 59
N
12.45-13.00 1 4 0 0 0 6 9 0 0 0 16.15-17.15 14 15 29
G
13.00-13.15 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 16.30-17.30 12 0 12
13.15-13.30 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 16.45-17.45 11 0 11
13.30-13.45 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 17.00-18.00 11 0 11
13.45-14.00 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17.15-18.15 12 0 12
16.00-16.15 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 17.30-18.30 21 0 21
16.15-16.30 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 17.45-18.45 34 0 34
16.30-16.45 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 18.00-19.00 45 0 45
16.45-17.00 2 10 0 0 0 0 0 0 0 0
S 17.00-17.15 4 11 0 0 0 0 0 0 0 0
O 17.15-17.30 3 7 2 1 0 0 0 0 0 0
R 17.30-17.45 4 9 3 0 0 0 0 0 0 0
E 17.45-18.00 2 7 0 2 0 0 0 0 0 0
18.00-18.15 1 12 0 1 0 4 9 0 0 0
18.15-18.30 2 9 1 1 0 8 7 0 0 0
18.30-18.45 1 8 2 0 0 2 10 0 0 0
18.45-19.00 3 11 1 2 0 0 2 0 0 0

Berdasarkan data survei di atas maka dapat diketahui volume puncak


penyebrangan pejalan kaki dari kedua arah ialah terjadi pada pukul 12.30-13.30 dengan
nilai sebesar ;

P = 140 Orang/Jam

IV-4
4.4.4. Data Survei Volume Lalu Lintas

NAMA RUAS = Jln. Siliwangi


TITIK SURVEI = ARJUNA MART
STATUS JALAN = NASIONAL
FUNGSI JALAN = ARTERI
TIPE JALAN = 1/2 DD
LEBAR JALAN = 7m
LEBAR BAHU = -
KELAS HAMBATAN SAMPING = SEDANG (M)
TANGGAL = 29-Mar-23
Kend/Jam Kend/Jam/Arah
ARAH SATU JALUR WAKTU /1
1 MAX
JAM 1
JAM MC LV HV UM MC LV HV UM
06.00-06.15 32 11 2 0 06.00-07.00 282 81 10 0 373
06.15-06.30 56 17 3 0 06.15-07.15 422 105 11 0 538
06.30-06.45 81 22 1 0 06.30-07.30 549 128 10 0 687
06.45-07.00 113 31 4 0 06.45-07.45 654 141 12 0 807
P 07.00-07.15 172 35 3 0 07.00-08.00 760 148 9 0 917 1388
A 07.15-07.30 183 40 2 0 07.15-08.15 870 165 14 0 1049
G 07.30-07.45 186 35 3 0 07.30-08.30 961 176 20 0 1157
I 07.45-08.00 219 38 1 0 07.45-08.45 1058 197 26 0 1281
08.00-08.15 282 52 8 0 08.00-09.00 1126 226 36 0 1388
08.15-08.30 274 51 8 0 11.00-12.00 977 261 44 3 1285
08.30-08.45 283 56 9 0 11.15-12.15 724 284 49 4 1061
08.45-09.00 287 67 11 0 11.30-12.30 563 301 48 4 916
11.00-11.15 133 87 16 3 11.45-12.45 421 299 58 4 782
11.15-11.30 21 74 13 1 12.00-13.00 499 285 51 1 836 1285
11.30-11.45 122 73 8 0 12.15-13.15 654 272 45 0 971
11.45-12.00 145 65 21 0 12.30-13.30 688 281 46 0 1015
S
12.00-12.15 211 73 9 0 12.45-13.45 700 272 28 0 1000
I
12.15-12.30 176 61 7 0 13.00-14.00 580 270 30 0 880
A
12.30-12.45 156 82 9 0 16.00-17.00 467 292 33 0 792
N
12.45-13.00 157 56 3 0 16.15-17.15 343 275 35 0 653
G
13.00-13.15 91 71 11 0 16.30-17.30 220 306 42 0 568
13.15-13.30 63 83 10 0 16.45-17.45 356 267 38 2 663
13.30-13.45 32 65 11 0 17.00-18.00 525 225 30 3 783 1253
13.45-14.00 34 87 10 0 17.15-18.15 739 215 23 6 983
16.00-16.15 227 32 7 2 17.30-18.30 924 189 21 8 1142
16.15-16.30 232 41 2 1 17.45-18.45 960 198 17 10 1185
16.30-16.45 246 55 4 3 18.00-19.00 1003 214 22 14 1253
16.45-17.00 219 61 8 2
S 17.00-17.15 263 41 3 4
O 17.15-17.30 275 57 7 5
R 17.30-17.45 251 47 3 1
E 17.45-18.00 223 52 5 3
18.00-18.15 217 43 5 4
18.15-18.30 298 65 6 3
18.30-18.45 256 64 5 4
18.45-19.00 220 48 6 2

Keterangan :

= Volume Kendaraan puncak per-jam tiap periode waktu survei

= Volume Kendaraan puncak

IV-5
4.4.5. Data Survei Kecepatan Lalu Lintas

PAGI PAGI
JENIS JARAK WAKTU KECEPATAN JENIS JARAK WAKTU KECEPATAN
SAMPEL SAMPEL
KENDARAAN PENGAMATAN TEMPUH KM/JAM KENDARAAN PENGAMATAN TEMPUH KM/JAM
1 MC 100 11,64 30,93 1 LV 100 11,22 32,1
2 MC 100 10,45 34,45 2 LV 100 12,27 29,3
3 MC 100 11,96 30,10 3 LV 100 11,04 32,6
4 MC 100 10,65 33,80 4 LV 100 10,86 33,1
5 MC 100 11,3 31,86 5 LV 100 13,04 27,6

SIANG SIANG
JENIS JARAK WAKTU KECEPATAN JENIS JARAK WAKTU KECEPATAN
SAMPEL SAMPEL
KENDARAAN PENGAMATAN TEMPUH KM/JAM KENDARAAN PENGAMATAN TEMPUH KM/JAM
1 MC 100 15,31 23,5 1 LV 100 12,66 28,4
2 MC 100 14,22 25,3 2 LV 100 13,07 27,5
3 MC 100 16,42 21,9 3 LV 100 13,02 27,6
4 MC 100 13,81 26,1 4 LV 100 12,81 28,1
5 MC 100 14,23 25,3 5 LV 100 11,98 30,1

SORE SORE
JENIS JARAK WAKTU KECEPATAN
SAMPEL JENIS JARAK WAKTU KECEPATAN
KENDARAAN PENGAMATAN TEMPUH KM/JAM SAMPEL
KENDARAAN PENGAMATAN TEMPUH KM/JAM

1 MC 100 17,05 21,1 1 LV 100 14,67 24,5


2 MC 100 17,73 20,3 2 LV 100 13,77 26,1
3 MC 100 16,12 22,3 3 LV 100 14,78 24,4
4 MC 100 17,82 20,2 4 LV 100 13,46 26,7
5 MC 100 16,45 21,9 5 LV 100 15,05 23,9

Keterangan : Jalan siliwangi hanya memiliki satu arah jalur kendaraan

Rekapan untuk data survei kecepatan lalu lintas di atas ialah sebagai berikut :
ARAH SATU ARAH
SAMPEL MC LV
1 30,93 32,1
P
2 34,45 29,3
A
3 30,10 32,6
G
4 33,80 33,1
I
5 31,86 27,6
S 1 23,5 28,4
I 2 25,3 27,5
A 3 21,9 27,6
N 4 26,1 28,1
G 5 25,3 30,1
1 21,1 24,5
S
2 20,3 26,1
O
3 22,3 24,4
R
4 20,2 26,7
E
5 21,9 23,9

IV-6
4.4.6. Data Survei Geometri Rumija

PANJANG RUAS : 500 m


STATUS JALAN : NASIONAL
FUNGSI JALAN : ARTERI
TIPE JALAN : 1/2 DD

GEOMETRI RUMIJA
Lebar (m) / Segmen (100 m)
No. JENIS GEOMETRI Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 Segmen 4 Segmen 5
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
1 Lebar Jalan
a. Lebar / Lajur 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m 3,5 m
b. Lebar Total 7m 7m 7m 7m 7m
2 Lebar Bahu - - - - - - - - - -
3 Lebar Kreb 0,12 m 0,12 m - 0,12 m 0,12 m 0,12 m - 0,12 m - -
4 Lebar Trotoar 0,8 m 0,8 m - 0,8 m 0,8 m 0,8 m - 0,8 m - -
5 Tinggi Trotoar 0,9 m 0,1 m - 0,1 m 0,1 m 0,07 m - 0,07 m - -
6 Kemiringan Trotoar - - - - - - - - - -
7 Jarak Trotoar ke Bangunan 1,3 m 1m - 2,45 m 2,55 m 0,9 m - 0,6 m - -
8 Ruang Bebas 30 cm Trotoar - - - - - - - - - -
9 Lebar Drainase - 0,8 m - 0,8 m - 0,8 m - 0,8 m - -
10 Lebar Jalur Hijau - - - - - - - - - -
11 Lebar dari bahu ke patok rumija - - - - - - - - - -

4.3. Evaluasi Fasilitas Pejalan Kaki

Tingkat pelayanan trotoar atau Level of Service (LOS) dianalisis berdasarkan


beberapa faktor yang terdapat pada tabel berikut :

Sehingga berdasarkan data survei lapangan yang telah didapatkan, dapat dihitung
beberapa faktor penent nilai LOS yaitu sebagai baerikut.

A. Volume Pejalan Kaki (Laju Arus)


1. Hasil pengamatan survei geometrik diperoleh :
a. Lebar trotoar sisi kiri segmen 1 = 0,8 meter
b. Lebar trotoar sisi kanan segmen 1 = 0,8 meter
2. Hasil pengamatan survei geometrik diperoleh :
a. Lebar gangguan sisi kiri segmen 1 = 0,32 meter
b. Lebar gangguan sisi kanan segmen 1= 0,16 meter
3. Lebar efektif trotoar menjadi :
a. Lebar efektif sisi kiri segmen 1 = 0,8 – 0,32 = 0,48 m
b. Lebar efektif sisi kanan segmen 1 = 0,8 – 0,16 = 0,64 m

IV-7
4. Volume pncak pejalan kaki / 15 menit berdasarkan survei diperoleh :
a. Sisi Kiri = 36 Orang
b. Sisi Kanan = 69 Orang
5. Volume ped/mnt/m (Laju Arus)
a. Sisi Kiri
𝑣15
𝑣=
15 × 𝑊𝑒

36
𝑣=
15 × 0,48

𝑣 = 5,00 ped/mnt/m (LOS = A)

b. Sisi Kanan
𝑣15
𝑣=
15 × 𝑊𝑒

69
𝑣=
15 × 0,64

𝑣 = 7,2 ped/mnt/m (LOS = A)

Perhitungan seperti diatas dilakkan untuk keempat segmen lainnya


sehingga diperoleh hasil seperti pada tabel sebagai berikut ;

VOLUME
ARAH / SEGMEN LEBAR TROTOAR LEBAR GANGGUAN LEBAR EFEKTIF LOS
(ped/mnt/m)
1 0,80 m 0,32 m 0,48 m 5,00 A
2 (Tidak terdapat Trotoar)
KIRI

3 0,80 m 0,2 m 0,60 m 4,00 A


4 (Tidak terdapat Trotoar)
5 (Tidak terdapat Trotoar)
1 0,80 m 0,16 m 0,64 m 7,2 A
2 0,80 m 0,08 m 0,72 m 6,4 A
KANAN

3 0,80 m 0,0 m 0,80 m 5,8 A


4 0,80 m 0,12 m 0,68 m 6,8 A
5 (Tidak terdapat Trotoar)

B. Tinjauan Lebar Menurut Perencanaan


Persamaan yang digunakan untuk menghitung tinjauan lebar menurut
perencanaan ialah sebagai berikut :

IV-8
𝑉
𝑊= +𝑁
35
Dimana :
W = Lebar Trotoar (m)
V = Volume pejalan kaki rencana/dua arah (orang/meter/mnt)
N = Lebar tambahan sesuai keadaan setempat dengan nilai berdasarkan
tabel sebagai berikut ;

N (meter) Keadaan
1,5 Jalan di daerah pasar
1,0 Jalan di daerah perbelanjaan bukan pasar
0,5 Jalan di daerah lain

Sehingga berdasarkan keadaan lokasi tinjau Jln.Siliwangi maka dapat


ditentukan nilai N = 1,0.
Perhitungan lebar perencanaan dilakukan berdasarkan persamaan di atas ntuk
tiap-tiap segmen dengan hasil dalam tabel sebagai berikut ;
VOLUME LEBAR
ARAH / SEGMEN
(ped/mnt/m) PERENCANAAN (m)
1 5,00 1,14
2 (Tidak terdapat Trotoar)
KIRI

3 4,00 1,11
4 (Tidak terdapat Trotoar)
5 (Tidak terdapat Trotoar)
1 7,19 1,21
2 6,39 1,18
KANAN

3 5,75 1,16
4 6,76 1,19
5 (Tidak terdapat Trotoar)

C. Kecepatan Rata-Rata Pejalan Kaki


Berdasarkan data survei kecepatan yang telah didapatkan di atas sebelumnya, maka
kecepatan rata-rata pejalan kaki dapat dihitung dengan hasil perhitungan sebagai
berikut ;

IV-9
ARAH : KANAN
PERKIRAAN WAKTU KECEPATAN
SAMPEL JENIS KELAMIN
UMUR TEMPUH/15 m (m/detik)
1 PEREMPUAN 16 10 1,50
2 PEREMPUAN 20 12 1,25
3 PEREMPUAN 63 15 1,00
4 LAKI-LAKI 72 8 1,88
5 PEREMPUAN 50 14 1,07
RATA-RATA 1,34
LOS A

ARAH : KIRI
PERKIRAAN WAKTU KECEPATAN
SAMPEL JENIS KELAMIN
UMUR TEMPUH/15 m (m/detik)
1 PEREMPUAN 17 11 1,36
2 LAKI-LAKI 22 8 1,88
3 PEREMPUAN 46 15 1,00
4 LAKI-LAKI 32 9 1,67
5 PEREMPUAN 37 14 1,07
RATA-RATA 1,40
LOS A

Berdasarkan ketigas perhitngan di atas maka kesimpulan yang dapat ditarik terkait
evaluasi fasilitas pejalan kaki ialah ;

1) Untuk sisi kiri dan kanan tiap segmen yang terdapat trotoar memiliki LOS
A dengan ketentuan arus ped/mnt/m <16 dan kecepatan rata-rata pejalan
kaki > 1,30 m/dtk, sehingga dari segi pelayanan lebar efektif trotoar
terhadap arus pejalan kaki masih dalam kategori baik.
2) Berdasarkan analisis perencanaan minimum kebutuhan lebar trotoar
diketahui bahwa lebar eksisting = 0,80 m dengan rata-rata lebar efektif tiap
segmennya adalah 0,65 meter karena adanya gangguan penjual. Setelah
dihitung lebar kebutuhan trotoar diperoleh hasil > 0,80 m, sehingga lebar
trotoar di lapangan masih belum mampu menjamin kenyamanan pejalan
kaki sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk kondisi lebar trotoar.

4.4. Evaluasi Fasilitas Penyebrangan Pejalan Kaki

Fasilitas penyebrangan pejalan kaki di analisis berdasarkan perhitungan volume


pncak lalu lintas tiap jam dalam dua arah (kend/jam) yang berbanding lurus dengan
volume puncak penyebrangan pejalan kaki, atau dalam persamaan matematik dapat
ditulis dalam rumus : PV2

IV-10
Penentuan fasilitas penyebrangan sesuai dengan tabel 2.2 kriteria penentuan
fasilitas penyebrangan sebidang. Bila nilaai yang diperoleh lebih besar dari nilai
yang ada di dalam tabel, maka dapat dipertimbangkan pemilihan fasilitas
penyebrangan tidak sebidang.

Berdasarkan data survei diatas dan sesai persamaan, fasilitas penyebrangan


sebidang dapat dihitung sebagai berikut ;

P = 140 Orang/Jam

V = 1388 Kend/Jam
Sehingga ;
PV2 = 2,7 × 108
Berdasarkan hasil survei dan perhitungan penyebrangan dan volume lalu
lintas, menghasilkan rekomendasi fasilitas penyebrangan sebidang dengan pelican
dan lapak tunggu. Pada kondisi eksisting lapangan tidak terdapat fasilitas
penyebrangan pejalan kaki, sehingga perlu dibuat fasilitas penyebrangan pejalan
kaki sesuai dengan hasil analisis di atas.

4.5. Evaluasi Fasilitas Pelengkap

Aspek dan parameter penilaian kesesuaian fasilitas pejalan kaki dirangkum dalam
bentuk tabel sebagai berikut ;
KONDISI FASILITAS PEJALAN KAKI
% / Kondisi / Segmen (100 m)
No. JENIS FASILITAS Segmen 1 Segmen 2 Segmen 3 Segmen 4 Segmen 5
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
1 Jenis Pemanfaatan Lahan
a. Perumahan - - - - - - - - - -
b. Sekolah
c. Pertokoan dan pusat perbelanjaan ꙋ ꙋ ꙋ ꙋ ꙋ ꙋ ꙋ ꙋ ꙋ
d. Terminal dan pemberhentian bis/angkot
e. Pusat perkantoran
f. Pusat Hiburan
g. Pusat Kegiatan Sosial
h. Daerah Industri
i. Jembatan dan Terowongan
2 Ketersediaan Trotoar
a. Ada (Permukaan Block Terkunci)
• Kondisi Baik
• Kondisi Sedang
• Kondisi Rusak
TOTAL 2a
b. Ada (Permukaan Beton)
• Kondisi Baik 85,7 97,8 0 79 91,54 89,4 0 98,45 0 0
• Kondisi Sedang 2,85 0,8 0 12,55 1,96 6,25 0 1,55 0 0
• Kondisi Rusak 11,45 1,4 0 8,45 6,5 4,35 0 0 0 0
TOTAL 2b 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
c. Tidak ada 0 0 100 0 0 0 100 0 100 100
TOTAL KETERSEDIAAN (2a+2b) 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
TOTAL TIDAK TERSEDIA (2c) 0 0 100 0 0 0 100 0 100 100
% RERATA ASPEK KETERSEDIAAN (Hasil Total
100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
Ketersediaan)

IV-11
3 Aspek Keamanan
a. Terdapat beda tinggi 15-20 cm 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Permukaan Trotoar tidak licin 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
c. Terdapat ubin pemandu bagi kaum difabel
• Kondisi Baik
• Kondisi Sedang
• Kondisi Rusak
d. Ubin Pemandu Tidak Ada 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
(c) TOTAL KETERSEDIAAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(d) TOTAL TIDAK TERSEDIA 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
% RERATA ASPEK KEAMANAN
33,3 33,3 0,0 33,3 33,3 33,3 0,0 33,3 0,0 0,0
((3a+3b+3c total)/3)
4 Aspek Kenyamanan
a. Lebar Trotoar Bersih :
• > 1,5 m

• < 1,5 m 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0

(a1) TOTAL NILAI KETERSEDIAAN 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
(a2) TOTAL TIDAK TERSEDIA 0 0 100 0 0 0 100 0 100 100
b. Trotoar mampu melayani vol. pejalan kaki (hasil
perhitungan pada vol. pejalan kaki) 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0

% RERATA ASPEK KENYAMANAN


100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
((4a1+4b)/2)
5 Aspek Aksesibilitas
a. Tidak terdapat gangguan pada trotoar 60 80 0 90 75 100 0 85 0 0
b. Trotoar menerus 100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
c. Terdapat ramp kelandaian 8% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
% RERATA ASPEK AKSESIBILITAS
53,3 60,0 0,0 63,3 58,3 66,7 0,0 61,7 0,0 0,0
((5a+5b+5c)/3)
6 Aspek Konektivitas
a. Trotoar terhubung dengan simpul transportasi
100 100 0 100 100 100 0 100 0 0
umum
b. Terdapat penyebrangan sebidang/pelican/JPO
0

c. Tersedianya fasilitas penyebrangan bagi kaum


0
disabilitas
% RERATA ASPEK KONEKTIVITAS
33,33 33,33 0,00 33,33 33,33 33,33 0,00 33,33 0,00 0,00
((6a+6b+6c)/3)
7 Aspek Fasilitas Penunjang
a. Terdapat fasilitas halte/terminal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Terdapat fasilitas lampu penerangan / 10 meter 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Terdapat tempat duduk / jarak 10 m 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d Terdapat tempat sampah / jarak 20 m 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
e. Terdapat peneduh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
f. Terdapat fasilitas Rambu
• Kondisi Baik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
• Kondisi Sedang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
• Kondisi Rusak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(f total) TOTAL KETERSEDIAAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
g. Terdapat Fasilitas Marka Zebra Cross/ZOSS
• Kondisi Baik
• Kondisi Sedang
• Kondisi Rusak
(g total) TOTAL KETERSEDIAAN
% RERATA ASPEK AKSESIBILITAS
14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 14,29 28,57
((7a+7b+7c+7d+7e+7f total+7g total)/7)

Berdasarkan hasil perhitungan % cakupan aspek dan parameter evaluasi trotoar


diperoleh hasil sebesar 35,3% memenuhi ke 6 aspek dengan % tertinggi ada pada segen 3
dan terendah ada pada segmen 5.

RERATA % ASPEK PENILAIAN TROTOAR 55,7 56,8 2,4 57,4 56,5 57,9 2,4 57,1 2,4 4,8
FINAL RERATA / SEGMEN / 2 SISI 56,3 29,9 57,2 29,7 3,6
RERATA/RUAS 35,3

IV-12
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Jalan Siliwangi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang merupakan kawasan pusat
perbelanjaan yang memiliki kondisi pejalan kaki yang cukup padat sehingga fasilitas
pejalan kaki di lokasi tersebut harus mendukung keberlangsungan aktivitas yang
terjadi di lokasi tersebut. Berdasarkan observasi lapangan serta tindakan evaluasi
fasilitas pejalan kaki yang ada maka dapat dibuat beberapa poin kesimpulan sebagai
berikut :
1. Tingkat pelayanan trotoar
a. Segmen 1
Berdasarkan perhitungan segmen 1 untuk arah kiri diperoleh laju arus
pejalan kaki dengan sebesar 5 ped/menit/meter, dan untuk arah kanan
diperoleh laju arus sebesar 3,8 ped/menit/meter. Sehingga untuk segmen
satu arah kiri dan kanan tingkat pelayanan trotoar (LOS) adalah A. Hal ini
menunjukkan dari segi pelayanan lebar efektif trotoar terhadap arus
pejalan kaki segmen 1 masi dalam kategori baik.
b. Segmen 2
Berdasarkan perhitungan segmen 2 untuk arah kiri tidak terdapat trotoar,
dan untuk arah kanan diperoleh laju arus sebesar 3,3 ped/menit/meter.
Sehingga untuk segmen 2 kanan tingkat pelayanan trotoar (LOS) adalah
A, Hal ini menunjukkan dari segi pelayanan lebar efektif trotoar terhadap
arus pejalan kaki segmen 2 masi dalam kategori baik.
c. Segmen 3
Berdasarkan perhitungan segmen 3 untuk arah kiri diperoleh laju arus
pejalan kaki dengan sebesar 4 ped/menit/meter, dan untuk arah kanan
diperoleh laju arus sebesar 3 ped/menit/meter. Sehingga untuk segmen 3
arah kiri dan kanan tingkat pelayanan trotoar (LOS) adalah A, Hal ini
menunjukkan dari segi pelayanan lebar efektif trotoar terhadap arus
pejalan kaki segmen 3 masi dalam kategori baik.
d. Segmen 4
Berdasarkan perhitungan segmen 4 untuk arah kiri tidak terdapat trotoar,
dan untuk arah kanan diperoleh laju arus sebesar 3,53 ped/menit/meter.
Sehingga untuk segmen 4 kanan tingkat pelayanan trotoar (LOS) adalah

V-1
A, Hal ini menunjukkan dari segi pelayanan lebar efektif trotoar terhadap
arus pejalan kaki segmen 4 masi dalam kategori baik.
e. Segmen 5
Berdasarkan perhitungan segmen 5 untuk arah kiri dan kanan tidak
terdapat trotoar.

Berdasrkan uraian kesimpulan tiap segmen diatas dapat di Tarik kesimpulan secara
umum bahwa tingkat pelayanan trotoar pada ruas jalan siliwangi yang tersedia
termaksud kategori baik.

2. Berdasarkan analisis perencanaan minimum kebutuhan lebar trotoar yang


dirangkum dalam tabel berikut ;

Diketahui bahwa lebar eksisting = 0,80 m dengan rata-rata lebar efektif tiap
segmennya adalah 0,65 meter karena adanya gangguan penjual. Setelah dihitung
lebar kebutuhan trotoar diperoleh hasil > 0,80 m, sehingga lebar trotoar di lapangan
masih belum mampu menjamin kenyamanan pejalan kaki sehingga perlu dilakukan
perbaikan untuk kondisi lebar trotoar.
3. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan penyebrangan dan volume lalu lintas,
nilai PV2 yang diperoleh ialah sebesae 2,7 × 108 sehingga berdasarkan tabel kriteria
penentuan fasilitas penyebrangan sebidang rekomendasi fasilitas yang didapat
ialah penyebrangan sebidang dengan pelican dan lapak tunggu. Pada kondisi
eksisting lapangan tidak terdapat fasilitas penyebrangan pejalan kaki, sehingga
perlu dibuat fasilitas penyebrangan pejalan kaki sesuai dengan hasil analisis di atas.
4. Hasil perhitungan persentase cakupan aspek dan parameter evaluasi trotoar
diperoleh hasil sebesar 35,5% memenuhi ke-6 aspek dengan persentase tiap
segmennya adalah ; segmen 1 = 56,3% ; segmen 2 = 29,9% ; segmen 3 = 57,2% ;
segmen 4 = 29,7% ; segmen 5 = 3,6%.

V-2
5.2. Saran
Dilakukannya evaluasi terhadap fasilitas pejalan kaki di Jl Siliwangi, Kota Kupang
bertujuan agar fasilitas-fasilitas pejalan kaki yang ada mampu untuk melayani
kebutuhan para pejalan kaki dengan baik dan semestinya. Hasil evaluasi menemukan
masih ada beberapa faktor yang belum memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan
para pejalan kaki untuk melakukan aktivitas yang terjadi di Jln. Siliwangi. Oleh karena
itu berdasarkan observasi lapanan dan perhitungan evaluasi terkait fasilitas pejalan
kaki yang ada, saran yang dapat diberikan ialah instansi terkait perlu memperhatikan,
memperbaiki fasilitas pejalan kaki yang sudah ada serta membangun fasilitas-fasilitas
pejalan kaki yang perlu guna mendukung aktivitas para di Jln. Siliwangi, Kecamatan
Kota Lama, Kota Kupang.

V-3

Anda mungkin juga menyukai