Anda di halaman 1dari 7

“STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BILAS LAMBUNG

(GASTRIC LAVAGE)”

( Ns. Yohanis Lefta, S.Kep., M.Kep )

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK VI

TINGKAT III B

NAMA: SHERLY RUTH WARBAL

NAMA: MELAN RAHANTOKNAM

NAMA: BEATRIX TELAUBUN

NAMA: YUDHA PRASASRA AMBO AMIN

NAMA: LUTMILDA REMETWA

NAMA: HELENA DORKAS BELNARD

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN 2022/2023
BILAS LAMBUNG (GASTRIC LAVAGE)

A. Definisi

Bilas lambung (gastric lavage) merupakan tindakan medis untuk membersihkan dan
mengosongkan isi lambung. Tindakan ini biasa dilakukan sebagai penanganan atas
kasus keracunan (seperti keracunan makanan atau obat), perdarahan lambung,
atau sumbatan saluran cerna.

Gastric lavage merupakan prosedur pengosongan lambung untuk membuang zat-


zat beracun dari sistem pencernaan. Prosedur ini dahulu umum dilakukan sebagai
cara mengatasi keracunan atau overdosis obat di wilayah dengan fasilitas kesehatan
yang terbatas.

Dahulu, para tenaga kesehatan juga melakukan bilas lambung untuk


mengosongkan saluran pencernaan pasien sebelum operasi. Hal ini bertujuan agar
dokter bedah dapat membuka saluran pencernaan tanpa terganggu isi lambung yang
belum tercerna.

Gastric lavage pernah menjadi terapi yang sangat populer pada abad ke-19.
Namun, seiring berkembangnya penelitian dalam dunia pengobatan, metode yang
dikenal pula sebagai irigasi lambung ini ternyata dinilai kurang efektif.

Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara


memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT
(Naso Gastric Tube). Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), lavase lambung
adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang
lambung.

Prosedur gastric lavage mungkin membantu mengeluarkan racun bersama isi


lambung pasien. Akan tetapi, tenaga medis tidak bisa memastikan sebanyak apa
racun yang keluar dari tubuh pasien.

Terapi bilas lambung juga memiliki risiko komplikasi yang cukup besar, terutama
pada pasien dengan gangguan jalan napas. Ini karena terapi bilas lambung
menggunakan selang nasogastrik yang dimasukkan dari hidung menuju organ
lambung.
Terapi gastric lavage sudah jarang digunakan dalam pengobatan modern. Kini,
gastric lavage hanya dilakukan bila pasien menelan racun dalam jumlah banyak atau
sebagai pertolongan pertama untuk keracunan yang mengancam nyawa.

Prosedur ini juga hanya dilakukan pada kasus keracunan yang terjadi kurang dari 60
menit. Ini merupakan waktu rata-rata yang diperlukan tubuh untuk mengosongkan isi
lambung. Begitu lebih dari 60 menit, racun mungkin telah terserap dan terbawa
darah.

B. Tujuan

Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), tujuan lavase lambung yaitu sebagai berikut:
1. untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan absorpsi sistemik;

2. untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik;

3. untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan hemoragi.

C. Cairan yang Digunakan

Pada anak-anak, jika menggunakan air biasa untuk membilas lambung akan berpotensi
hiponatremi karena merangsang muntah. Pada umumnya digunakan air hangat (tap
water) atau cairan isotonis seperti NaCl 0,9 %. Pada orang dewasa menggunakan 100-
300 cc sekali memasukkan, sedangkan pada anak-anak 10 cc/kg dalam sekali
memasukkan ke lambung pasien.

D. Indikasi

Indikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:

1. pasien keracunan makanan atau obat;

2. persiapan tindakan pemeriksaan lambung;

3. persiapan operasi lambung;

4. pasien dalam keadaan sadar;

5. keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit;

6. gagal dengan terapi emesis;

7. overdosis obat/narkotik;

8. terjadi perdarahan lama (hematemesis Melena) pada saluran pencernaan atas;


9. mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut;

10. dekompresi lambung;

11. sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi.

Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari
dalam tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk mengetes
benar tidaknya tube dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan
menginjeksekan udara dan kemudian mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan
bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.

E. Kontraindikasi

Kontraindikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:

1. keracunan oral lebih dari 1 jam;

2. pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi
esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida,
hidrokarbon aromatic, halogen);

3. pasien yang menelan benda asing yang tajam;

4. pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)
membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.

F. Persiapan Pelaksanaan Prosedur

Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada persiapan
khusus yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan bilas lambung, akan tetapi
pada waktu tindakan dilakukan untuk mengambil specimen lambung sebagai persiapan
operasi, biasanya dokter akan menyarankan akan pasien puasa terlebih dahulu atau
berhenti dalam meminum obat sementara.

Bilas lambung yang diakukan sebagai prosedur emergensi akibat zat beracun atau
keracunan obat, tidak ada persiapan yang perlu dilaksanakan oleh pasien.

Namun apabila prosedur gastric lavage dilakukan atas indikasi lain yang bukan kondisi
darurat, beberapa langkah persiapan di bawah ini mungkin diperlukan:

 Mendiskusikan dengan dokter mengenai manfaat dan risiko prosedur.

 Menjalani pemeriksaan medis.

 Memberitahukan pada dokter bila pasien mengalami penyakit tertentu.


 Menformasikan pada dokter tentang obat-obatan yang dikonsumsi secara rutin.
Dokter mungkin akan meminta pasien untuk berhenti meminum beberapa jenis
obat, seperti obat pengencer darah.

 Pasien mungkin diminta untuk berpuasa pada beberapa jam sebelum prosedur.

G. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur bilas lambung yaitu sebagai berikut:

1. selang nasogastrik/ diameter besar atau selang Ewald diameter besar;

2. spuit pengirigasi besar dengan adapter;

3. saluran plastic besar dengan adapter;

4. pelumas larut air;

5. air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan bikarbonat natrium,
jus jeruk, karbon teraktivasi);

6. wadah untuk aspirat;

7. gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv yang dapat
dikembungkan;

8. wadah untuk spesimen.

H. Prosedur Bilas Lambung

Sebelum memulai prosedur, tenaga medis harus menjelaskan seluruh prosedur gastric
lavage kepada pasien untuk memudahkan kerja sama dengan pasien. Terapi ini harus
dilakukan dalam kondisi pasien rileks untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.

Prosedur ini juga hanya dilakukan pada kasus keracunan yang terjadi kurang dari 60
menit. Ini merupakan waktu rata-rata yang diperlukan tubuh untuk mengosongkan isi
lambung. Begitu lebih dari 60 menit, racun mungkin telah terserap dan terbawa darah.

Secara garis besar, bilas lambung diilakukan dengan langkah-langkah berikut:

 Sebelum prosedur, dokter akan memberikan obat untuk membuat tenggorokan


pasien mati rasa atau baal. Langkah ini akan mengurangi refleks muntah dan
iritasi tenggorokan selama prosedur.
 Dokter lalu memasukkan selang kecil yang diolesi jel ke dalam mulut atau hidung
Anda pasien.

 Dokter akan mendorong selang perlahan-lahan melalui kerongkongan hingga tiba


di lambung.

 Setelah selang sampai di lambung, dokter akan menuangkan cairan saline


melalui suntikan ke dalam selang agar masuk ke dalam lambung. Cairan ini
berfungsi mencegah ketidakseimbangan elektrolit yang mungkin terjadi saat
cairan lambung dikeluarkan.

 Dokter kemudian memasukkan selang penyedot ke dalam selang yang telah


terpasang guna mengeluarkan isi lambung pasien.

 Setelah semua isi lambung pasien sudah keluar, kedua selang akan ditarik keluar.

Selama prosedur, pasien bisa saja merasa ingin muntah. Namun sensasi ini perlu
ditahan sebisa mungkin. Jika tidak bisa menahannya, segera informasikan pada dokter.

Bila pasien menjalani prosedur gastric lavage setelah operasi lambung, dokter mungkin
tetap membiarkan selang terpasang untuk beberapa hari pada masa pemulihan. Selama
perawatan di rumah sakit, petugas medis akan rutin melakukan irigasi cairan saline ke
dalam selang tersebut agar selang tetap terbuka dan mencegah sumbatan.
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzzane C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta: EGC.

Healthline. https://www.healthline.com/health/gastric-suction Diakses pada 11 Juli


2020.

Hospital Care for Children. https://www.ichrc.org/151-prinsip-penatalaksanaan-


terhadap-racun-yang-tertelan

Diakses pada 19 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai