Artikel Penelitian
Artikel Penelitian
OLEH:
UMMI KALSUM
NIM: 1930901109
TAHUN 2023
IMPLEMENTASI CERITA DONGENG SEBAGAI MEDIA
PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK-ANAK DESA PAGAR
SARI
Di era zaman teknologi yang semakin canggih dan berkembang ini tentu
saja ada banyak tantangan dalam menanamkan nilai nilai pendidikan karakter
pada anak. Pendidikan karakter pada anak dapat di mulai dalam kehidupan sehari
hari salah satunya adalah melalui komunikasi yang mencakup berbicara dan
mendengarkan. Penanaman pendidikan karakter ini bisa diberikan lebih awal
kepada anak-anak melalui media cerita dongeng. Adapun keberfungsian cerita
dongeng untuk anak-anak bukan hanya kegiatan yang dilakukan sebagai
pengantar tidur anak tapi juga bisa meningkatkan perkembangan pada otak kanan
anak, kecerdasan emosional, meningkatkan imajinasi, psikologis, dan penanaman
karakter mulia pada anak-anak. Selain berfungsi untuk perkembangan psikologis,
anak bisa merasa diperhatikan dan disayangi oleh orang tuanya. Manfaatnya
adalah tidak menyebabkan penurunan moral ketika dunia sedang dilanda pesatnya
perkembangan teknologi. Melalui cerita dongeng sebagai media pendidikan
karakter bagi anak-anak sehingga anak bisa belajar mengenai hidup, dunia, orang
lain pun dirinya sendiri.
Kata Kunci : Pendidikan karakter, cerita dongeng, perkembangan psikologis
Abstract
Di era zaman teknologi yang semakin canggih dan berkembang pesat saat
ini tentu saja tak dapat kita hindari dan pungkiri. Teknologi yang semakin hari
semakin canggih menunjukkan keunggulannya. Tak luput juga anak anak yang
sering ditemukan bermain gadget dimanapun dan kapanpun. Anak anak dengan
gadgetnya dapat menakses apapun khususnya bermain game online. Bermain
game online tentu saja memiliki dampak positif dan negatifnya. Dampak positifnya
dapat melatih kecerdasan misalnya game perang yaitu menyusun strategi. Tak
lepas dari itu dampak negatif game online tentu saja berpengaruh buruk di
antaranya kecanduan, timbulnya rasa malas belajar, mempengaruhi
perkembangan interpersonal anak dan tentunya menurunkan nilai nilai karakter
pada anak.
METODE PENELITIAN
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabeta,2009),
hlm.7.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyu yang ingkar janji adalah cerita fabel dimana tokohnya adalah
binatang. Adapun binatang didalam cerita ini adalah penyu, burung elang dan
anjing. Dimana si penyu ingin sekai untuk terbang namun karena bobotnya yang
berat dan penyu tidak memiliki sayap sehingga ia tidak bisa mengudara. Pada
suatu hari elang merasa kasihan dan mengajak penyu terbang dengan satu syarat
yaitu tidak boleh membuka mulut apapun yang terjadi, namun pada saat diudara,
ada anjing yang mengolok-olok penyu sehingga penyu mengingkari janjinya dan
membuka mulut dan penyu berakhir dengan tragis dan menjadi santapan anjing.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari cerita ini adalah bahwa jangan mengingkari
janji atau akan binasa.
Selanjutnya cerita katak hendak menjadi lembu, ini juga adalah cerita
fabel. Tokohnya ada katak, ibu katak dan lembu. Dimana si katak berharap punya
tubuh sebesar lembu yang mana menurut si ibu katak adalah hal yang mustahil.
Namun katak terus mengembangkan badannya dan berujung mati meledak.
Kesimpulannya adalah jangan keras kepala dan memaksakan kehendak. Cerita-
cerita yang penulis bawakan berasal dari buku la fontaine. Pada akhir pembacaan
dongeng, peneliti meminta anak-anak untuk menyamapaikan apakah pelajaran
yang dapat ditarik dari cerita tersebut.
KESIMPULAN