Anda di halaman 1dari 11
10116122, 9.25 AM MODUL ILMU KADIS Meo Nase Bais MODULV Kegiatan Belajar 3 HADIS DHAIF rn 1, Mampu menjelaskan pongertian Hadis Dha‘if 2, Manpu mengidentifikasi kriteria Hadis Dha’ 3. Manpu menyebutkan macam-macam Hadis Dhaif 4. Manpu menganalisis kehujjahan Hadis Dha’if Uraian Materi Definisi Hadis Dhaif Kata dha’if menurut bahasa yang berarti lemah, sebagei lawan dari Qawiv yang kuat. Sebagai lawan dari kata shahih, kata dha'if secara bahasa berarti Hadis yang lemah, yang sakit atau yang tidak kuat. Secara Terminologis, para ulama mendefinisikan secara berbeda-beda. Akan tetapi pada dasaraya_mengandung maksud yang sama, Pendapat An-Nawawi “Hadis yang di dalamnya tidak terdapat syarat-syarat Hadis Shahih dan syarat- syarat Hadis Hasan” Pembagian Hadis Dha‘if Dha’if dari sudut sandaran matannya. a. Hadis Dha’if ditinjau dari aspek sandaran matannya Dhaif dari sudut sandaran matannya, maka hal ini terbagi dua macam, yaitu: Hadis Mauquf, Hadis Mauquf talah Hadis yang diriwayatkan dari para sahabat, berupa perkataan, perbuatan dan taqrirnya: Sebagai contoh Ibnu Umar berkata: Bila ‘kau berada di waktu sore, jangan menunggu datangnya waktu pagihari, dan bila kau berada di waktu pagi jangan menunggudatangnya waktu sore hari, PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 ats 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU KADIS Meo Nase Bais Ambillah dari waktu sehatmu persediaan untuk waktu sakismu dan dari waktu hidupmu untukpersediaan matimu.” (H.R. Bukhari) Hat Maghtu', Hadis Magthu’ialah Hadis yang diriwayatkan dariTabi'ir, berupa perkataan, perbuatan atau taqrimya. Contoh : seperti perkataan Sufyan Ats-Tsaury, seorang. ‘Tabi‘in: “Termasuk Sunnah, ialah mengerjakan sembahyang 12 raka‘at setelah shalat idul fithri , dan 6 raka’at shalat idul Adha. \jau dari aspek matannya Hadis Syadz ialzh Hadi yang diriwayatkan oleh para perawi yang tsigah atau terpercaya, akan tetapi kandungan Hadisnya bertentangan dengan (kandungan Hadis) yang dir-wayatkan oleh para perawi yang lebih kuat ke-tsiqah-annya, Contohnya, “Rasulullah SAW, bila telah selesai shalat sunnat dua raka’at fajar, beliau berbaring miring di atas pinggang kanannya.” Hadis Bukhari di atas yang bersanad Abdullah bin Yazid. Said bin Abi Avyub. ‘Abul Aswad, U-wah bin Zubair dan Aisyah ra dan riwayat dari rawi-rawi yang Jain yang lebih tsiqah yang meriwayatkan atas dasar fil (perbuatan Nabi). €. Hadis Dha’y ditinjau dari aspek ketersambungan Sanad Pada penjelasan tentang kriteria Hadis shahih, disebutkan bahwa salah satu kriteria yang harus ada pada sebuah Hadis untuk bisa dikatakan sebagai Hadis Shahih adalah ittishal al-sanad. Bagaimana cara untuk mengetahui adanya kketersambungan perawi? Dan Bagaimana ketika ternyata diketahui bahwa Periwayatan Hadis tersebut terputus oleh salah satu perawi dan atau lebih dari satu perawi?. PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 sianat 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU HADIS Meo Nase Bais Dijelaskan dalam kitab Musthalah al-Hadis, terdapat dua cara untuk mengetahui keterputusan periwayatan sebuah Hadis: 1. Adanya pengetahuan perawi bahwa perawi yang meriwayatican Hadis kepadanya telah meninggal, dan saat itu kondisi perawi Hadis masih targolong usia kanak- anak (belum camyiz) 2. Adanya penjelasan tertulis dari seorang perawi atau salah satu ulama Hadis yang menjclaskan bahwa perawi Hadis terscbut belum pernah bertemu dengan perawi sebelumnya, belum pernah mendengar Hadis darinya dan belum pernah diperdengarkan Hadis kepadanya, Berdasarkan pengetahuan akan adanya ketidaktersambungan perawi (munghati’ al-sanad) maka Hadis shahih kemudian dil Mu'dzal dan Mungath’ dakan menjadi 4 macam; Mursal, Muallag, Hadis Mursal Hadis mursal adalah Hadis yang tidak disebutkan perawi dari golongan sahabat, artinya Hadis tersebut diriwayatkan oleh seorang tabi‘in (generasi setelah sahabat), baik tabiin kecil maupun tabi'in dewasa (tamyiz) namun tidak menyebutkan nama perawi dari golongan sahabat dan langsung meriwayatkan dari Rasulullah SAW. Hal ini tidak dibenarkan, Karena secara teknis seorang Tabi'in harusnya mendapatkan Hadis dari seorang sahabat yang meriwayatkan Hadis dari Rasul SAW. Contoh Hadis Mursal : oe te oe le he Le ge el cae Bag oo Bt Bab oe Oo FE a Jp ol Dalam Hadi tersebut, Sa'id bin Musayyab adalah seorang Tabi‘in kabir (dewasa) namun langsung meriwayatkan dari Rasul SAW. Padahal secara teknis seorang ‘Tabrin tidak mungkin bertemu dengan Rasul SAW. Seorang Tabrin mendengar Hadis dari Sahakat. PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 snanat 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU KADIS Kehujjahan Hadis Mursal Hadis Mursal ke-hujiah-annya tidak diterima atau tertolak (mardud) karena hilangnya satu syarat Hadis shahih yaitu iteishal as-sanad, Namun demikian terdapat beberapa perbedaan pendapat ketika yang hilang dari Hadis mursal int tidak diketahui apakah dari golongan sahabat yang adil atau bukan. Menyikapi hal tersebut, para ulama kemudian terbagi menjadi 3 kelompok: 1. Kelompok yang menggolongkannya sebagai Hadis dha’ifmardud 2. Kelompok yang menggolongkannya sebagai Hadis shahih dan ke-hujiah-annya diterima (bisa dijadikan argumentasi) 3. Kelompok yang menerima ke-hujjah-annya dengan beberapa syarat, di antara syaratnya adalah:®® 1) Orang yang memursilkan termasuk golongan tabi'in tue 2) Ketika mursil tersebut ditanya terkait nama perawi yang dibuang, ia menyebutlean nama arang yang tvigah 3) Riwayat rawi mursil tersebut tidak bertentangan dengan riwayat lain yang terpercaya dan kuat hafalannya, 4) Hadis tersebut memiliki jalur sanad yang berbeda, Dan jikalau sanad lain tersebut mursil, maka harus bukan dari mursil yang sama. 5) Matan {isi Hadis) sesuai dengan perkataan para sahabet 6) Hadis tersebut digunakan sebagai huijab oleh para ulama dalam fatwanya. Dengan penjelasan ini, maka bisa dipahami bahwa terdapat dua Hadis rmursal, Mursal shahabi dan Mursal Tabi‘. Perbedaan keduanya adalah pelakunya. Mursal Tabi‘i pelaku (mursil) nya adalah seorang tabi‘in. Adapun Mursal Shahabi mursil-nya adalah sahabat. Biasanya sahabat tersebut adalah sahabat Kecll yang mertwayatkan Hadis dari sanabat ddewasa, namun ia tidak menyebutkan nama sahabat dewasa tersebut dan langsung menyebutkan Resulullah SAW. ‘Mursal sahabi inilah yang oleh jumhur (pendapat mayoritas) ulama ke-hujjah- annya di , arena Rawi yang dihilangkan bisa dipastikan sebagai sahabat. Mahmud at-Thahhan, Taysir Musthalah Hadis, Riyadh, (Maktabah Maarif,2004), him 89-90 1g, PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 snanst 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU HADIS Hadis Mu‘allag Hadis mu‘alag adalah Hadis yang dihilangkan satu perawi atau lebih secara berurutan, Diantara ciri-cin Hadis mu‘allag adalah: 1. Dihilangkannya semua sanad dan perawi langsung disandarkan kepada Rasul saw. 2, Dihilangkan seluruh sanadnya dan disebutkan hanya 1 perawi dari sahabat atau tabiin. Contoh Hadis me‘allag Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Slate JS cae SB oll Ae ees ol Uy Artinya: Abu Musa RA berkata: “Nabi SAW menutup dua lutut beliau ketika Utsman masuk’. Hadis ini termasuk Hadis mu‘allag, karena Imam Bukhari menghilangkan seluruh ssanadnya kecual satu orang sahabat yaitu Abu Musa al-Asy’ari Kehujjahan Hadis mu‘allaq Hadis mu‘allag tertolak karena ada ketidaktersambungan sand, yaitu adanya satu perawi atau lebih yang dihilangkan, Namun dikecualikan, jika Hadis Hadis mu‘allag tersebut terdapat dalam kitab shahihain (kitab Bukhori Muslim) maka ada beberapa pendapat hukum mengenai hal ini, 1, Bila disebutkan dalam bentuk jazm (pasti), seperti “telah berkata’, “telah menyebutlan’, “telah menghikayatkan” dan yang semisalnya, maka dihukumi keshahihannya, artinya ke-hujjah-annya diterima. 2. Bila disetutkan dengan bentuk tamridz (tidak pasti) seperti (telah dikatakan) (telah disebutkan), artinya perawinya majhul (tidak disetahui), maka tidak diterima ke-hujjah-annya, 4 PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 visnat 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU HADIS Hadis Mu‘dzal Hadis Mu‘dzal adalah Hadis yang dihilangkan 2 perawi atau lebih dalam periwayatannya secara berurut-urut. Contoh Hadis mu‘dzal Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab al Muwattha’: a ep BIS Y, Baal iyey alae ByLald J BBE a Spe Of Spe hoe ale Gia bY ‘Artinya: “Telah menyampaikan kepada kami dari Abu Hurairah RA sungguh Rasul ‘SAW bersabda: ‘Berikan makanan dan pakalan yang layak kepada para budak. Jangan bebani mereka dengan pekerjaan yang tidak mereka sanggupi.” Menurut Imam al Hakim, Hadis tersebut adalah Hadis Mu'dzal karena Imam Malik membuang dua perawi yaitu Muhammad bin ‘Ajlan dan ‘Ajan. Seharusnya dua perawi tersebut disebutkan sebelum Abu Huarairah RA.5* Hadis Mungathi’ ‘Mungathi’ artinya terputus. Hadis mungath’’ artinya Hadis yang terputus sanadnya mulat di tengah sebanyak satu perawi atau lebih dari satu, dan terputusnya tidak berurutan. Menurut pengertian tersebut maka putusnya sanad dalam Hadis mungathi’ bisa dibedakan menjadi 3 macam: 1, Hilang satu perawi di tengah sanad 2. Hilang 2 perawi di bagian manapun dan tidak berurutan 3. Hilang lebih dari 2 perawi dibagian manapun dan tidak berurutan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka jelas bahwa Hadis mungathi’ termasuk Hadis dha’if, dan ke-huijah-annya tertolak, © Mahmud at-Thabhan, Taysir Musthalah...blm 92 5, PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 nent 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU HADIS Meo Nase Bais 4. Hadis Dha‘f ditinjau dari aspek salah satu aspek, baik sanad ataupun matan secara bergantian. Yang dimaksud bergantian disini adalah ke-dha’if'an tersebut kadang-kadang terjadi pada sanad dan kadang-kadang pada matan, yang termasuk jenis ini vyaltu: Hadis Maqlub, Hadis Maglub ialah Hadis yang terjadi mukhalafah (menyalahkan Hadis lain), disebabkan mendahulukan dan mengakhirkan. Tukar menukar yang dikarenakan mendahulukan sesuatu pada satu dan mengakhirkan pada tempat lain, adakalanya terjadi pada matan Hadis dan adakalanya terjadi pada sanad Hadis. Contoh: Tukar menukar yang terjadi pada matan , Hadis Muslim dari Abn Hurairah ra Artinya: *.. dan seseorang yang bersedekah dengan sesuatu yang sedekah yang disembunyikan, hingga tangan kanannya tak mengetahui apa-apa yang telah dibelanjakan oleh tangan kirinya”. Hadis ini terjaci pemutarbalikan dengan Hadis riwayat Bukhari atau riwayat Muslim Sendiri, pada tempat lain, yang berbunyi “(hingga tanga, kirinya tak mengetahui apa-apa yang dibelanjakan tangan kanannya)’ ‘Tukar menukar pada sanad dapat terjadi, misalnya raw! Ka‘ab bin Murrah bertukar dengan Murrah bin Ka‘ab dan Muslim bin Wahid, bertukar dengan Wahid dan Muslim. Hai Mudraf Kata Mudraf menurut bahasa artinya yang disisipkan. Secara terminologi Hadis ‘mudraf ialah Hedis yang di dalamnya terdapat sisipan atau tambahan, 6 PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 smnat 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU KADIS Hadis Mushahhaf Hadis Mushahhaf ‘alah Hadis yang terdapat perbedaan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang tsiqah, karenadi dalamnya terdapat beberapa huruf yang diubah. Pengubahan ini juga bisa terjadi pada lafazh atau pada makna, sehingga maksud Hadis menjadi jauh berbeda dari makna, dan maksud semula, e. Hadis Dha‘ ditinjau dari aspek matan dan sanadnya secara bersama-sama Yang termasuk Hadis dha‘if dari sudut matan dan sanadnya secara bersama- ‘sama yaitu: Hadis Maudhu'; Hadis maudhu’ adalah Hadis yang disanadkan dari Rasululah SAW secara dibuat- buat dan dusta, padahal heliau tidak mengatalan, melakukan dan menetapkan Hadis Munkar; Hadis munkar zdalah Hadis yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang berentangan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang terpercaya/jujur” Para ulama sepakat melarang meriwayatkan Hadis dha'if maudhu’. Adapun Hadis dha‘if yang bukan Hadis maudhu’ maka diperselisihkan tentang boleh atau tidaknya diriwayatkan untuk ber-hujjah Dalam hal int ada beberapa pendapat: 1. Melarang secera mutlak 2. Membolehkan Ibnu Hajar Al-Asqalani, ulama Hadis yang memperbolehkan berhujjah dengan Hadis dha‘if untuk keutamaan amal, memberikan 3 syarat: 7 PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 snanat 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU HADIS Meo Nase Bais a. Hadis dha’if tu tidak keterlaluan. b. Dasar amal yang ditunjukkan oleh Hadis dha‘ tersebut, masih di bawah suatu dasar yang dibenarkan oleh Hadis yang dapat diaralkan (Shahih atau Hasan) c. Dalam mengamalkannya tidak mengitikadkan bahwa Hadis tersebut benar- benar bersumber dari Nabi. Tetapi tujuan ikhtiyath (hati-hati) belaka, Dari beberapa uraian di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa apabila ‘menggunakan Had s dha’if untuk dijadikan suatu sugesti amalan maka dapatlahkita pergunakan hal ini memotifasi bagi masyarakat. Untuk memperbanyak amalan- amalannya, Hadis yang diterangkan harus selektif mungkin juga sampai tidak ‘masuk akal atau rasional. Rangkuman 1. Hadis dha’if adalah, Hadis yang di dalamnya tidak terdapat syarat-syarat Hadis shahih dan Hadis hasan, atau dapat juge diartikan Hadis yang kehilangan, satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadis shahih atau Hadis hasen. 2. Pembagian Hadis dha'f ditinjau dari beberapa aspek; a. Dha‘if itinjau dari sandaran matannya, b. Dha‘if ditinjau dari ‘matannya, ¢. Dha'ff ditinjau dari ketersambungan sanadnya, d. Dho'f ditinjau dari salah satu di antara sanad dan matannya, dan d. Dha'f ditinjan dari sanad dan matannya secara bersamaan, 3. Para ulama sepakat melarang meriwayatkan Hadis dhaif maudhw’. Adapun Hadis dha‘if bukan Hedis maudhu’ maka diperselisihkan tentang bole atau tidaknya diriwayatkan untuk ber-hujjah. Dalam hal ini ada 2 endapat: Melarang secara mutlak dan Memboiehkan, ug PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 snanat 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU KADIS Latihan Soal Untuk mengukur pemahaman kalian, kerjakan latihan soal berikut: Umpan Balik G. Umpan Balik Guru/Dosen ‘Umpan Balik Daftar Pustaka At-Tirmidz, Sunan At-Tirmidzi, Dar Al-Fikr, Bairut, 1980 ng PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 zona 10116122, 9.25 AM MODUL ILMU KADIS Meo Nase Bais Fathur Rahman, Iktisar Mushthalahu’l Hadis, Al-Ma‘arif, Bandung, Cet, 1987 Mahmud at-Thahhan, Taysir Musthalah Hadis, Riyadh, Maktabah Ma‘arif, 2004 M Muhammad Jamal, cd-Din Al-Qasimi, Qowaid al-Tahdise Min Funun Musthalahah al-Hadis, Daral-Kutub Bairut, 1979 Syelkh Manna’ al Qatthan, Kitab Mabahis i Ulumil Hadis, Zainnudin Hamidy et al, Terjemah Hadis Shahih Bukhari, Widjaya, Jakarta, jlid 1992 Zufran Raman, Kajian Sunnah Nabi SAW Sebagai Sumber Hukum ‘slam, Pedoman Iimu Jaya, Cet- Ke-1, Jakarta, 1995 PJ PALIAIN Syekh Nurjati Cebon 2021 !npszonlinefiphimss.conwswihvekwait=2 rawniat

Anda mungkin juga menyukai