Anda di halaman 1dari 6

JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA),

6 (2) (2018): 106-111, DOI: 10.31289/jppuma.v6i2.1617


JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA
(Journal of Governance and Political Social UMA)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma

Komparasi Teori Marketing Politik 4p Menurut Niffenegger


dan 3p Menurut Adman Nursal

Comparison of 4p Political Marketing Theory According to


Niffenegger and 3p According to Adman Nursal

Sutrisno*, Neneng Yani Yuningsih, Leo Agustino


Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran, Indonesia

Diterima: Juni 2018; Disetujui: Desember 2018; Dipublish: Desember 2018


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, serta menganalisis Komparasi Teori Marketing Politik 4p
Menurut Niffenegger dan 3p Menurut Adman Nursal. Yang pertama yaitu marketing politik yang menggunakan
teori strategi pendekatan pasar (Nursal 2004) yang dikenal dengan istilah 3P yaitu Pull Marketing, Push
marketing, dan Pass marketing. Kemudian yang kedua yaitu marketing politik yang menggunakan teori bauran
marketing atau marketing-mix (Niffenneger 1989) atau 4P yaitu product, promotion, price dan place. Artikel ini
akan membahas mengenai perbedaan dan persamaan dari kedua teori tersebut. Marketing politik di dalam
Pemilihan Kepala Daerah telah banyak digunakan sebagai strategi pemenangannya. Banyak dari strategi tersebut
memiliki ke khasan tersendiri agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Konsep marketing yang
diadaptasi dalam dunia politik, dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas transfer ideologi dan
program kerja, dari kontestan ke masyarakat dalam sebuah kampanye. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
metode studi literatur. Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan
data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Hasil penelitian menunjukan kedua teori
dapat saling melengkapi di lapangan. Teori Niffenneger untuk memahami peta pemasaran politik. Sedangkan teori
adman nursal lebih kepada teknik promosi kandidat di akar rumput.
Kata kunci : Markating Politik, Kampanye, Pemilihan Umum

Abstract
This study describe, as well as analyze Comparative Political Marketing Theory 4p According Niffenegger and 3p
According to Adman Nursal. The first is the marketing of politics that uses the theory of market approach strategy
(Nursal 2004) called 3P terms are Pull Marketing, Push marketing, and Pass marketing. Then the second is marketing
politics using marketing mix or marketing mix (Niffenneger 1989), known as 4P, product, promotion, price and place.
This article will discuss the differences and similarities of both theories. Political marketing has been used as a
winning strategy. Many of these strategies have their own to be well received by the public. Marketing concepts
adapted in politics used to improve the efficiency and effectiveness of ideological transfers and work programs, from
contestants to the public in a campaign. In this study researchers used literature study method. The literature study
used library data collection methods, reading and recording, as well as managing research materials. The results of
the study show that both theories can complement each other in the field. Niffenneger's theory for understanding
political marketing maps. While Adman Nursery's theory is more about candidate promotion techniques at the
grassroots.
Keywords: Political Markating, Campaign, General Election

How to Cite: Sutrisno, Neneng, Y.Y. & Leo, A. (2018). Komparasi Teori Marketing Politik 4p Menurut
Niffenegger dan 3p Menurut Adman Nursal. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA
(Journal of Governance and Political Social UMA), 6 (2): 106-111

*Corresponding author: ISSN 2549-1660 (Print)


E-mail: trisno.log@gmail.com ISSN 2550-1305 (Online)

106
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA),
6 (2) (2018): 106-111

PENDAHULUAN O'Class (1996) berpendapat bahwa


Perubahan mendasar dalam politik tujuan dari kegiatan analisis, perencanaan,
dunia bertepatan dengan runtuhnya pelaksanaan dari sebuah marketing politik
sistem ideologis komunis. Keruntuhan dalam pemilu adalah untuk menciptakan
Tembok Berlin menandai perubahan ini. hubungan yang baik serta saling
Tembok Berlin merupakan manifestasi menguntungkan antara pasangan calon
dari pemisahan dua ideologi di era Perang dan pemilih untuk mencapai kesuksesan.
Dingin. Akibatnya, demokrasi lahir di Ketika kita berbicara tentang
bidang ekonomi dan politik kapitalisme. marketing sering identik dengan penjualan
Demokratisasi, termasuk prinsip atau dunia bisnis, hal ini tidak selalu
kesetaraan hak asasi manusia dan hak terjadi. Marketing sebenarnya bisa
politik, telah memperlemah sistem digunakan di bidang politik dan bidang
kantong-kantong otoriter. lainnya. Dalam hal ini marketing politik
Di sisi lain, gelombang demokratisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara.
merupakan tren global sepanjang hayat. Misalnya dalam hari besar keagamaan
Banyak negara berkembang yang dipimpin banyak ucapan dari para politisi di setiap
oleh system demokrasi tidak terkecuali sudut jalan, mulai dari ucapan selamat
Indonesia. Salah satu keunggulan bulan ramadhan, selamat natal, selamat
demokrasi adalah penyelenggaraan hari raya idul fitri dan lain sebagainya.
pemilihan umum, termasuk pemilihan Dengan menunjukkan visi, misi, ideologi,
pejabat publik atau kepala daerah tujuan dan program partai untuk
setempat. Dalam kondisi ini memberi memperbaiki citra kandidat, banyak
peluang kepada masing-masing pihak dilakukan melalui marketing politik.
untuk memenangkan pemilihan. Salah satu Setelah era reformasi dimana adanya
produk reformasi adalah pemilihan pemilihan presiden ataupun pemilihan
langsung kepala negara. Pemilihan kepala kepala daerah yang dipilih secara
negara dianggap sebagai tindakan langsung, banyak penelitian atau riset yang
demokratis karena orang dapat mengangkat tema tentang marketing
berpartisipasi dalam menentukan sikap politik. Dari sekian banyak penelitian
mereka terhadap pemerintah dan daerah. mengenai marketing politik maka dapat
Pemilihan pemimpin daerah merupakan dikategorikan menjadi dua pendekatan
perwujudan demokrasi di mana rakyat besar.
memasuki struktur pemerintahan melalui Pertama, yaitu marketing politik
pemilihan. yang menggunakan teori strategi
Ilmu marketing sangat baik dan cocok pendekatan pasar (Nursal, 2004) yang
digunakan dalam berkampanye dalam disebut dengan istilah 3P yaitu Push
rangka mendapatkan simpati dari pemilih. marketing, Pull Marketing, dan Pass
Karena itu, marketing politik merupakan marketing.
strategi pemenangan yang mencakup Pendekatan push marketing yaitu
berbagai aspek. Marketing politik yang adanya stimulan atau rangsangan yang
baik tentunya harus memiliki tujuan yang diberikan oleh pasangan calon kepada
terukur, sehingga sosialisasi bisa diterima pemilih sehingga mendorong mereka pergi
dengan baik oleh masyarakat. ke Tempat Pemungutan Suara (TPS ) dan
Alih-alih hanya sekedar menjual mencoblos. Kemudian pull marketing yaitu
partai atau kandidat belaka, marketing pembentukan image pasangan calon
politik disisi lain juga menawarkan konsep sehingga memiliki dampak terhadap
tentang bagaimana partai politik atau pemilih yang diharapkan mampu
kandidat menciptakan konsep prosedural membangkitkan sentimen pemilih. Dan
dengan permasalahan yang nyata. yang ketiga yaitu pass marketing yaitu

107
Sutrisno , Neneng Yani Yuningsih & Leo Agustino, Komparasi Teori Marketing Politik 4p

strategi yang menggunakan individu atau dengan membaca secara seksama literatur
kelompok untuk mempengaruhi opini yang ada baik berupa buku, catatan, artikel
pemilih. dan majalah, atau makalah yang
Kedua, yaitu marketing politik yang berhubungan dengan penelitian, kemudian
menggunakan teori gabungan marketing peneliti akan menghubungkan data-data
atau marketing-mix (Niffenneger, 1989) literatur yang berhubungan dengan
yang dikenal dengan istilah 4P yaitu masalah penelitian, mencatat serta
product, promotion, price dan place. Yang mengolah bahan penelitian.
pertama adalah product, product dari Rujukan utama peneliti adalah
sebuah partai politik salah satunya adalah Literatur yang ditulis Niffenegger dalam
pasangan calon yang memiliki ciri pribadi jurnal of consumer marketing Vol. 30
dan track record yang baik. Kedua yaitu Tahun 1989 dan buku karya Adman Nursal
promotion, bagaimana seorang calon yang diterbitkan tahun 2004 berjudul
melakukan promosi atau iklan mengenai Political Marketing Strategi Memenangkan
visi, misi, dan program selama kampanye. Pemilu Sebuah Pendekatan Baru Kampanye
Ketiga yaitu price atau harga, yang Pemilihan DPR, DPD, Presiden, Terbitan
dimaksud harga di sini adalah seberapa Gramedia.
besar biaya yang dikeluarkan selama masa
kampanye. Kemudian yang keempat yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN
place atau tempat, tim kampanye pasangan Marketing Politik 4p Menurut
calon harus dapat melakukan pemetaan Niffenegger
terhadap struktur maupun karakteristik Proses marketing politik memiliki
dari suatu masyarakat. kesamaan dengan proses marketing
komersial namun tidak serupa, ketidak
METODE PENELITIAN serupaan tersebut terdapat pada hal-hal
Pada penelitian ini peneliti yang dibahas pada setiap tahap proses
menggunakan metode studi literatur atau antara marketing komersial dan marketing
kepustakaan. Studi literatur adalah politik. Proses marketing politik menurut
serangkaian kegiatan yang berkenaan Niffenneger (1989) memiliki bauran
dengan metode pengumpulan data marketing 4P. Dalam ekonomi, bauran
pustaka, membaca dan mencatat, serta marketing 4P adalah sesuatu yang sudah
mengelolah bahan penelitian. Menurut dikenal banyak orang. Tetapi 4P dalam
Danial dan Warsiah (2009), studi literatur marketing politik memiliki nuansa yang
merupakan penelitian yang dilakukan oleh berbeda dari yang diterapkan dalam dunia
peneliti dengan mengumpulkan sejumlah bisnis pada kehidupan sehari-hari
buku atau majalah yang berkaitan dengan (Firmanzah, 2012). Berikut adalah 4P
masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dalam proses marketing politik:
dilakukan dengan tujuan untuk 1. Product
mengungkapkan beragam teori yang Niffengger membagi produk politik
relevan dengan permasalahan yang sedang menjadi tiga kategori, platform partai,
diteliti sebagai bahan rujukan dalam masa lalu kandidat, dan karakteristik
pembahasan hasil penelitian yang akan pribadi kandidat. Produk utama dari partai
diteliti. politik tentunya adalah platform atau
Penggunaan teknik studi literatur paradigma partai yang mengandung
dilakukan menggunakan metode konsep, identitas ideologis dan program
heuristik, yaitu mengumpulkan sumber kerja dari partai politik itu sendiri. Dalam
dan data yang diperlukan yang memiiki hal ini perlu dilihat bagaimana platform
keterkaitan dengan tema penelitian yang partai pendukung, track record pasangan
diangkat. Langkah selanjutnya dilakukan calon dan karakteristiknya.

108
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA),
6 (2) (2018): 106-111

2. Promotion sosial, pemahaman tentang keyakinan


Dalam marketing politik harus politik, agama dan etnis. Pemetaan juga
menggunakan promosi sebagai alat untuk perlu didasarkan pada keberpihakan
"menjual" produk politik yaitu pasangan pemilih, seperti jumlah pendukung partai
calon. Promosi yang baik bukanlah politik, berapa banyak pendukung
keberuntungan, promosi yang baik harus kandidat lain, seberapa pemilih yang
menempatkan dengan tepat di mana mengambang, dan juga berapa persentase
penjualan akan berlangsung, bagaimana golput.
jalannya promosi dan untuk siapa promosi
itu dilakukan. Dalam hal ini, bagaimana Marketing Politik 3p Menurut Adman
kampanye pasangan calon menentukan Nursal
apakah promosinya berhasil atau tidak? Marketing politik menurut teori
Dalam promosi pasangan calon harus Adman Nursal (2004), yaitu push
berpikir, Jargon apa yang baik, bahwa marketing, pull marketing, pass marketing.
media berhak untuk bekerja sama 1. Push marketing
dengannya, dan siapakah artis yang Ini merupakan kegiatan
diundang, artis seperti apakah yang dapat menyampaikan produk politik secara
mempengaruhi suara. langsung kepada pemilih. Yang dimaksud
3. Price produk politik yaitu kandidat itu sendiri.
Price atau harga di dalam marketing Strategi ini dapat dilakukan melalui
politik mencakup beberapa hal, mulai dari kegiatan kampanye berupa pertemuan
ekonomis, citra psikologis hingga citra akbar, pertemuan keagamaan, bakti sosial.
nasional (Niffenegger, 1989). Harga 2. Pull marketing
ekonomi adalah banyaknya dana Penyampaian produk politik dengan
kampanye yang dikeluarkan selama menggunakan media massa. Media massa
periode kampanye, citra psikologis memainkan peran yang sangat penting
mengacu pada persepsi psikologis yang dalam kegiatan marketing politik,
dialami pemilih, seolah-olah pemilih mengenalkan dan mensosialisasikan
merasa nyaman dengan pasangan calon kandidat secara lebih luas. Selain itu,
tersebut. Serta harga citra nasional yaitu melalui media massa, kandidat dapat
apakah pemilih merasa pasangan calon menyebarkan visi, misi dan program
dapat memberikan citra positif dan mereka kepada calon pemilih. Strategi pull
menjadi kebanggaan atau tidak. marketing dilakukan melalui kampanye
4. Place politik menggunakan media cetak (surat
Place atau tempat terkait erat dengan kabar) dan media elektronik (televisi dan
bagaimana pasangan calon dapat radio).
memaksimalkan semua pemilih secara 3. Pass marketing
efektif. Kampanye politik pasangan calon Penyampaian produk politik (calon
harus mampu menjangkau semua lapisan atau partai) melalui pihak ketiga yang
masyarakat. Pasangan calon harus dapat dinilai mampu mempengaruhi pemilih,
mengelompokan, memetakan, serta diantaranya, tokoh masyarakat, tokoh
menganalisa struktur dan karakteristik pemuda atau tokoh-tokoh lain yang
masyarakat. Identifikasi dilakukan dengan berpengaruh. Pihak-pihak yang memiliki
mengamati konsentrasi penduduk di suatu pengaruh pada masyarakat memiliki nilai
wilayah, penyebarannya dan kondisi fisik strategis bagi kandidat karena dengan
geografisnya. Pemetaan juga dapat adanya pengaruh, tokoh tersebut dapat
dilakukan melalui demografi, di mana menyampaikan pesan politik kandidat
pemilih dikelompokkan berdasarkan kepada masyarakat atau pemilih. Strategi
tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, kelas pemasaran dilakukan melalui

109
Sutrisno , Neneng Yani Yuningsih & Leo Agustino, Komparasi Teori Marketing Politik 4p

pembentukan hubungan politik dengan dipungkiri bahwa kandidat tetap akan


tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh menggunakan teori Adman Nursal dalam
pemuda. Dalam kasus ini, seorang rangka kampanye dilapangan. Yaitu
kandidat dapat saja melakukan melalui teknik kampanye diri secara
penandatangan kontrak politik sebagai langsung, menggunakan media dan pihak
ikatan yang kuat dengan tokoh tersebut, ketiga yaitu elite lokal.
sehingga ketika seorang kandidat terpilih,
masyarakat dapat menuntut komitmen SIMPULAN
politik yang tercantum dalam kontrak dan Dari pembahasan di atas maka dapat
berkontribusi pada kepentingan disimpulkan bahwa teori bauran
masyarakat setempat. marketing promotion, price dan place
dipandang lebih kompleks. Teori ini
Perbandingan Teori menurut pendapat penulis cakupannya
Teori Marketing politik menurut lebih luas, sehingga riset yang dilakukan
Niffenneger dan Adman Nursal memiliki lebih menyeluruh dan hasil yang diperoleh
persamaan pada tema pemasaran politik akan lebih komprehensif. Jika di pahami
yang hendak dilakukan oleh kandidat atau lebih mendalam maka teori 3P yang
tim kampanye dalam arena pemilihan dikemukakan Nursal merupakan bagian
umum. Perbedaan yang kentara antara dari teori 4P yaitu promotion.
kedua teori adalah teori Niffenneger lebih Pada dasarnya kedua teori dapat
rinci dalam membahas strategi pemasaran saling melengkapi di lapangan. Teori
politik yang mencakup produk yaitu Niffenneger untuk memahami peta
kontestan itu sendiri, kampanye, biaya pemasaran politik. Sedangkan teori adman
yang harus dikeluarkan serta lokasi nursal lebih kepada teknik promosi atau
dimana kandidat akan menargetkan suara kampanye kandidat di level akar rumput
pemilih. (masyarakat).
Sedangkan Teori Adman nursal lebih
kepada teknik dari kampanye kandidat DAFTAR PUSTAKA
dalam melakukan pemasaran politik Agama, Y, (2015), “Strategi PDI Perjuangan dalam
Memenangkan Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla
dilapnagan. Yaitu secara langsung,
pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
menggunakan media massa dan 2014”. Jurnal Politico. Vol 2, No 6, 18
menggunakan pihak ketiga (tokoh Desember 2017.
masyarakat, elite lokal) yang dinilai Bungin, B. (2012). Analisis Data Penelitian
memiliki pengaruh. Kualitatif, Cetakan ke-8. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Dari hasil studi literatur yang penulis
Butler, P., & Collins, N. (2001). Payment on delivery:
lakukan, mendapatkan temuan bahwa recognizing constituency service as political
pada dasarnya kedua teori dapat saling marketing, European Journal of Marketing,
melengkapi di lapangan. Teori Niffenneger (35), 9-10, hlm. 1026-1037.
digunakan kandidat untuk memahami Creswell, J.W. (1998). Qualitatif Inquiry and
Research Design; hoosing Among Five
secara jelas strategi dan langkah yang
Traditions, Sage Publication, California.
digunakan dalam rangka meraup simpati Danial & Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya
pemilih pada pemilu. Teori ini Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan
menjelaskan secara rinci dan Kewarganegaraan UPI
komprehensif menyangkut sejumlah Firmanzah. (2012). Marketing Politik: Antara
Pemahaman dan Realitas, Jakarta: Yayasan
kesiapan seorang kandidat untuk
Pustaka Obor Indonesia.
bertarung dalam pentas demokrasi. Insani, M.A, (2013), Strategi Kemenangan Pasangan
Disisi lain teori Adman Nursal adalah Tatto Suwarto Pamuji – Akhmad Edy
teknik kampanye yang dilakukan seorang Susanto dalam Pilkada Kabupaten Cilacap
kandidat ketika pemilu. Tidak dapat Tahun 2012. Journal of Politic and

110
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA),
6 (2) (2018): 106-111

Government Studies. Volume 2, Nomor 1, 19 O’Class, A. (1996). Political Marketing and The
Desember 2017. Marketing Concept. European Journal of
Kotler, P., & Levy, S.J. (1969). Broadening the Marketing, Vol 30.
Concept of Marketing, Journal of Marketing, O’Shaughnessy, N. (2001). The Marketing of
(33), 1, hlm. 10-15. Political Marketing. European Journal of
Niffenegger, P.B. (1989), Strategies for Success Marketing, (35), 9-10, hlm. 1047-1067.
from the Politic Marketers. Journal of Peter, J.P. & Olson, J.C. (1999). Perilaku konsumen
Consumer Marketing, Vol. 30, No. 10/11, pp. dan strategi marketing edisi keempat
45-51 (terjemahaan). Jakarta: Erlangga.
Nimmo, D. (2010). Komunikasi Politik Khalayak dan Sembang, R. (2013), Marketing Politik Pasangan
Efek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Christiany Eugenia Paruntu dan Sonny
Nursal, A. (2004). Political Marketing Strategi Tandayu pada Pilkada Kabupaten Minahasa
Memenangkan Pemilu Sebuah Pendekatan Selatan Tahun 2010. Jurnal Politico. Vol 1, No
Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, 3, 17 Desember 2017.
Presiden, Jakarta: Gramedia.

111

Anda mungkin juga menyukai