Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK ENKRIPSI DAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN

ALGORITHMA ELECTRONIC CODE BOOK (ECB)


Ahmad Mufid
Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)
Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024

Abstrak:. Keamanan teknologi dan sistem informasi menjadi sangat penting terutama terhadap data yang
bersifat penting dan rahasia. Ada beberapa teknik penyandian (enkripsi) dan deskripsi kunci pengamanan
baik secara konvensional maupun modern/kunci publik, diantanya adalah electronic code book (ECD).
Teknik ini sangat sederhana tetapi cukup banyak digunakan karena mempunyai tingkat keamanan yang
relatif baik.

Kata kunci : password, enkripsi, deskripsi, kriptografi, electronic code book (ECD)

PENDAHULUAN menjadi sandi (ciphertext) dengan


Masalah keamanan merupakan menggunakan kunci tertentu. Untuk itu
salah satu aspek penting dalam sistem kerahasiaan kunci ini menjadi hal
informasi. tetapi sering kurang penting dalam keberhasilan penyandian
mendapatkan perhatian dari pemilik dan ini.
pengelola sistem informasi, bahkan Ada beberapa cara yang dapat
masalah sistem informasi dianggap digunakan dalam sistem kriptografi ini
nomor dua atau bahkan terakhir dari yaitu sistem konvensional/klasik dan
sederetan hal-hal penting yang sistem modern/kunci publik. Pada sistem
berhubungan dengan sistem informasi. kriptografi konvensional perubahan
Beberapa cara telah dikembangkan plaintext menjadi ciphertex
untuk menangani masalah keamanan ini, menggunakan kunci yang sama,
salah satu cara yang digunakan untuk sedangkan sistem kriptografi kunci
menangani masalah ini adalah publik menggunakan dua kunci yang
menggunakan algorithma penyandian berbeda.
data. Algorithma penyandian data saat Dari berbagai algorithma
ini jumlahnya semakin banyak seiring kriptografi yang ada, maka akan
dengan perkembangan ilmu yang digunakan algorithma electronic code
berhubungan dengan penyandian yang book (ECB) untuk menyelesaikan tugas
dikenal dengan istilah kriptografi. kuliah keamanan sistem informasi.
Dalam teknik ini data (plaintext) dirubah

21JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 21 - 25 21


TINJAUAN PUSTAKA
Electronic Code Book (ECB)
Pada sistem, setiap blok plainteks
pi, dienkripsi secara individual dan
independen menjadi blok cipherteks ci.
Secara matematis, enkripsi dengan mode
ECB dinyatakan sebagai Ci = Ek ( Pi ) Gambar 1 : Skema algorithma ECB
sedangkan dekripsi sebagai Pi = Dk (Ci )
Dalam hal ini, K adalah kunci dan Pi dan Istilah “code book” di dalam ECB
Ci masing-masing blok plainteks dan muncul dari fakta bahwa karena blok
cipherteks ke-i. plainteks yang sama selalu dienkripsi
Pada mode operasi ECB sebuah menjadi blok cipherteks yang sama,
blok input plaintext dipetakan secara maka secara teoritis dimungkinkan
statis ke sebuah blok output ciphertext. membuat buku kode plainteks dari
Sehingga tiap plaintext yang sama akan cipherteks yang berkoresponden. Namun
menghasilkan ciphertext yang selalu semakin besar ukuran blok, semakin
sama pula. Sifat- sifat dari mode operasi besar pula ukuran buku kodenya.
ECB : Misalkan jika blok berukuran 64 bit,
 Sederhana dan efisien maka buku kode terdiri dari 264 – 1 buah
 Memungkinkan implementasi kode (entry), yang berarti terlalu besar
parallel untuk disimpan. Lagipula setiap kunci
 Tidak menyembunyikan pola mempunyai buku kode yang berbeda.
plaintext
PEMBAHASAN
Skema Electronik Code Book (ECB) Algorithma Enkripsi Electronic Code
Adapun skema dari sistem Book (ECB)
kriptografi electronic code book (ECB) Untuk membuat enkripsi
adalah sebagai berikut : (perubahan plainteks kedalam cipherteks
dan) dengan menggunakan algorithma
Electronic Code Book (ECB) dapat

Teknik enkripsi
22JURNAL dan Deskripsi
TEKNIK Menggunakan
- UNISFAT, Algorithma
Vol. 6, No. 1, September Electronic
2010 Hal 21 - 25Code Book 22
22
(ECB) – Ahmad Mufid
dilakukan dengan langkah-langkah 2. Gunakan fungsi enkripsi E dengan
sebagai berikut : meng-XOR-kan blok-blok
1. Memasukkan plainteks cipherteks Ci dengan K.
Plainteks yang dimasukkan dapat
berupa data teks, bilangan biner atau Perhitungan Enkripsi Algorithma
heksadesimal. Electronic Code Book (ECB)
2. Bagi plainteks menjadi blok-blok Misalkan dimasukkan sebuah plainteks :
yang berukuran 4 bit (plainteks MSI10
sudah dibinerkan) atau dalam Teks/ASCII : MSI10 dapat dirubah
bentuk hexadesimal. menjadi bentuk desimal / biner /
3. Tentukan kunci (K) yang akan heksadesimal dengan hasil seperti
digunakan ( 4 bit ) atau dalam terlihat dibawah ini.
M S I 1 0 ASCII
heksadesimal.
77 83 73 49 48 ECIMAL
4. Gunakan fungsi enkripsi (E) dengan 4D 53 49 31 30 HEXA
01001101 01010011 01001001 00110001 00110000 BINER
meng XOR-kan plainteks Pi
dengan K.
5. Kemudian geser secara wrapping Selanjutnya data biner tersebut

blok-blok cipherteks ke kiri satu dijadikan plainteks seperti terlihat

persatu sehingga menghasilkan dibawah ini.


0100110101010011010010010011000100110000 PLAIN
cipherteks secara lengkap.

Bentuklah blok-blok plainteks


Algorithma Deskripsi Electronic Code (biner) tersebut kedalam 4 bit sehingga
Book (ECB) menjadi seperti dibawah ini.
Untuk melakukan deskripsi 0100 1101 0101 0011 0100 1001 0011 0001 0011 0000 BLOK

cipherteks menjadi plainteks dilakukan


Selanjutnya, tentukan kunci K
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
sebanyak 4 bit, misalkan ditentuka
1. Menggeser secara wrapping blok-
kuncinya adalah 1011.
blok cipherteks ke kanan satu
1011 KEY
persatu.

Gunakan fungsi enkripsi E


dengan meng-XOR-kan blok-blok biner

23JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 21 - 25 23


plainteks Pi tersebut dengan kunci K. Perhatikan hasil operasi tersebut
Adapun hasilnya dapat dilihat dibawah dibawah ini.
1111 0110 1110 1000 1111 0010 1000 1010 1000 1011 GESER
ini.
1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 KEY
0100 1101 0101 0011 0100 1001 0011 0001 0011 0000 BLOK 0100 1101 0101 0011 0100 1001 0011 0001 0011 0000 XOR
1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 KEY
1111 0110 1110 1000 1111 0010 1000 1010 1000 1011 XOR

Maka hasilnya sudah sama dengan


Geser hasil operasi fungsi plainteks awal.
enkripsi XOR tersebut secara wrapping 0100 1101 0101 0011 0100 1001 0011 0001 0011 0000 PLAIN
01001101 01010011 01001001 00110001 00110000 BINER
ke kiri satu persatu sehingga M S I 1 0 ASCII
77 83 73 49 48 ECIMAL
menghasilkan seperti ini. 4D 53 49 31 30 HEXA
1111 1100 1101 0001 1111 0100 0001 0101 0001 0111 GESER

Maka akan menghasilkan KESIMPULAN


cipherteks seperti dibawah ini. Dalam Dari hasil perhitungan enkripsi
contoh ini cipherteks di konversi dalam dan deskripsi algorithma electronic code
bentuk desimal dan heksadesimal. book (ECB) tersebut diatas, maka dapat
252 209 244 21 23 DEC
diperoleh kesimpulan bahwa metode
FC D1 F4 15 17 HEXA
1111 1100 1101 0001 1111 0100 0001 0101 0001 0111 CHIPER cocok digunakan untuk pengamanan
data yang diakses secara random. Jika
Perhitungan Deskripsi Algorithma terjadi kesalahan pada blok-blok
Electronic Code Book (ECB) cipherteks tertentu maka tidak akan
Geser cipherteks blok-blok biner mempengaruhi proses pada blok-blok
secara wrapping ke kanan satu persatu cipherteks yang lainnaya.
sehingga terjadi seperti dibawah ini. Kelemahan metode ini adalah
Cipherteks sebelum digeser.
plainteks sering berulang-ulang sehingga
1111 1100 1101 0001 1111 0100 0001 0101 0001 0111 CHIPER
menghasilkan enkripsi cipherteks yang
sama.
Cipherteks setelah digeser.
1111 0110 1110 1000 1111 0010 1000 1010 1000 1011 GESER Untuk mengatasi hal tersebut
dapat dibuat kunci K yang lebih besar,
Cipherteks blok-blok biner hasil misalnya 64 bit sehinga potensi
pergeseran tersebut dilakukan operasi terulangnya plainteks dan hasil enkripsi
fungsi enkripsi E dengan cara meng- cipherteks semakin kecil. Selain itu juga
XOR-kan Ci tersebut dengan kunci K. dapat dilakukan pengaturan ulang

Teknik enkripsi
24JURNAL dan Deskripsi
TEKNIK Menggunakan
- UNISFAT, Algorithma
Vol. 6, No. 1, September Electronic
2010 Hal 21 - 25Code Book 24
24
(ECB) – Ahmad Mufid
enkripsi tiap blok individual bergantung
pada semua blok sebelumnya, sehingga
plainteks yang identik akan
menghasilkan cipherteks yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Munir R., 2006, Kriptografi,
Yogyakarta, Andi Ofset
Rachmatsyah A., 2005, Sistem
Kriptografi Kunci Publik Berbasis
Diophantine, Bandung, Tugas
Kuliah Keamanan Sistem Lanjut
Magister Teknik Komputer Institut
Teknologi Bandung (tidak
dipublikasikan)
Sediyono E., 2010, Keamanan Sistem
Informasi, Semarang, Materi
Kuliah Magister Sistem Informasi
Universitas Diponegoro (tidak
dipublikasikan)
Setyaningsih E.,__, Kriptografi,
Bandung, Materi Kuliah Magister
Teknik Komputer Institut
Teknologi Bandung (tidak
dipublikasikan)
Tjiharjadi S. Dan Wijaya M. C., 2009,
Pengamanan Data Menggunakan
Metode Enkripsi Simetri dengan
Algorithma FEAL, Yogyakarta,
Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi.

25JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 1, September 2010 Hal 21 - 25 25

Anda mungkin juga menyukai