Anda di halaman 1dari 9

29 INFOKAM Nomor I Th.

XV/MARET/2019

MENGENAL KRIPTOGRAFI MODERN SEDERHANA


MENGGUNAKAN ELECTRONIK CODE BOOK (ECB)
Sugeng Murdowo
sugengmurdowo0298@gmail.com
Dosen AMIK JTC Semarang

Abstrak
Mengamankan data ataupun pesan dalam sistem informasi merupakan hal yang harus dipikirkan
dalam era keterbukaan informasi pada saat sekarang ini. Dimana setiap orang mungkin sekali
bisa meretas pesan orang lain untuk diketahui isinya. Agar data atau pesan aman dari gangguan
orang lain perlu disandikan menggunakan salah satu metode yang ada di dalam Chriptography
yang dikenal ada Classic Chriptography dan Modern Chriptography. Dalam Modern
Chriptography yang penyandian mengguanakan binary code dan salah satu Modern
Chriptography sederhana menggunakan algortitama Electronic Code Book (ECB) digunakan
untuk menyandikan pesan atau data yang akan dikirimkan.
Kata Kunci : Kriptografi Klasik, Kriptografi Modern, Electronic Code Book

Abstrack
Securing data or messages in information systems is something that must be considered in the
current era of information openness. Where each person may be able to hack someone else's
message to know its contents. In order for data or messages to be safe from other people's
interference, it needs to be encoded using one of the methods in Chriptography which is known
as Classic Chriptography and Modern Chriptography. In Modern Chriptography encoding uses
binary code and one simple Modern Chriptography using the algortitama Electronic Code Book
(ECB) is used to encode messages or data to be sent.
Keywords: Classical Cryptography, Modern Cryptography, Electronic Code Book

1. PENDAHULUAN
Salah satu aspek penting di era globalisasi saat ini adalah bagaimana cara mengamankan suatu
data atau pesan yang sangat penting yang akan ditranmisikan tanpa orang lain dapat mengetahui
apa isi dari pesan tersebut dengan cepat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu metode
keamanan data atau pesan dalam sistem informasi, yang dikenal sebagai Cryptography/ Kriptografi.
Dimana data atau pesan yang sudah ditambahkan dengan suatu kata kunci dan menggunakan
salah satu metode kriptografi membuat pesan tesebut menjadi lebih aman dari pihak yang tidak
berhak. Ada beberapa algoritma kriptografi yang bisa dipilih antara Classic Chriptography atau
Modern Chriptography. Didalam Modern Chriptography ada yang menyandikan pesan dengan cara
yang sederhana tetapi cukup mampu untuk mengubah data ataupun pesan asli menjadi pesan yang
cukup membingungkan bagi pembacanya.

2. KERANGKA TEORI
a. Kriptogafi
Kriptografi/Cryptography merupakan seni dan keahlian mengamankan pesan atau data
menghasilkan suatu pesan atau data yang asli berubah tidak dikenali lagi (Murdowo,2014).
Menurut Munir (2006) definisi lain Kriptografi merupakan ilmu dan seni yang mempelajari
bagaimana cara menyandikan suatu pesan menjadi bentuk pesan yang sulit diartikan.

b. Kriptografi Klasik
Dalam penggunaan kriptografi klasik dimana pada saat itu perpindahan pesan masih
menggunakan pena dan kertas, sehingga dalam menyandikan pesan/data masih berbasis
karakter yang mana karakter aslinya digantikan dengan karakter lainnya untuk mengelabui suatu
pesan.
Menurut Munir(2006), Ada dua macam kelompok chiper dalam algoritma kriptografi klasik,
yaitu :
INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019 30
a. Substitution Chiper (Chiper-Substitusi)
Proses yang dilakukan setiap unit bisa dalam bentuk satu huruf, pasangan huruf,
atau dikelompokkan lebih dari dua huruf chipertext, menggantikan unit plainteks pesan
yang akan dikirimkan. Contoh metode Classic Chriptography tertua adalah Caesar cipher.
b. Transposition Chiper (Chiper-Transposisi)
Yang dimaksudkan tranposisi mengubah posisi asli dari plainteks menjadi pesan
yang sudah disandikan atau dikenal metode scrambling (model permutasi/pengacakan ).
Dengan salah satu Classic Chriptography (kriptografi klasik) tersebut adalah metode
Classic Chriptography (Vigenere Chiper) ternyata mampu untuk menyandikan pesan penting
dan rahasia, sehingga orang yang tidak berhak akan kesulitan dalam membaca pesan yang
dikirimkan dengan baik dan benar (Murdowo, 2017).

c. Kriptografi Modern
Munculnya Modern Chriptography(kriptografi modern) diakibatkan dengan adanya
penggunaan komputer, sehingga Classic Chriptography (kriptografi klasik) dikembangkan
menjadi Modern Chriptography (kriptografi modern) dengan yang menggunakan peralatan
teknologi informasi untuk menyelesaikannya.
Menurut Munir(2006) dalam Modern Chriptography (kriptografi modern) sebagai berikut :
 Teknik substitusi, transposisi dalam kriptografi klasik masih menjadi dasar pemikiran dilakukan
dengan cara menyandikan lebih rumit dari algoritma sebelumnya..
 Mengikuti perkembangan dunia digital semakin berkembangnya penggunaan komputer.
 Penggunaan komputer digital yang dimana representasi data menggunakan data biner.
 Mengubah dari operasi menggunakan karakter (kriptografi klasik) menjadi operasi dalam
mode biner.

d. Block Chiper
Block Cipher merupakan metode dalam Chriptography (kriptografi) dalam melakukan
enkripsi maupun dekripsi pada sebuah pesan atau data. Proses yang dilakukan dalam metode ini
adalah block-block binary digunakan untuk menympan pesan-pesan yang sudah dibagi
menggunakan aturan tertentu.
31 INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019
Menurut Brumley(2010) Block Cipher pada kriptografi dalam perkembangannya dikelompokkan
menjadi beberapa jenis mode yang dapat menyimpan data melalui proses perhitungan matematik dan
cara penyandian terstruktur dengan membagi menjadi sub bagian dalam blok yang berisi bilangan biner.

Dalam Block Chiper dikenal ada empat mode operasi adalah:


a. ECB(Electronic-Code-Book)
Setiap diblok dilakukan proses enkripsi dan dekripsi secara terpisah.
b. CBC(Cipher-Block-Chaining)
Untuk blok pertama bebas tidak bergantung dan menjadi Initialization Vector (IV) untuk
blok berikutnya dan seterusnya sampai blok terakhir
c. CFC (Cipher-Feedback)
Menutup kelemahan di CBC saat proses enkripsi dan dekripsi sehingga menjadi lebih
sempurna
d. OFB (Output-Feedback )
Proses kerjanya sama dengan CFC berbeda saat penggunaan Initialization Vector (IV) dan
Fungsi E

2.1. Electronic Code Book (ECB)


Penggunaan algoritma Electronic-Code-Book (ECB) proses penyandiannya setiap plaintext
diproses (Pi) secara terpisah satu dengan yang lain dilakukan proses XOR dengan kunci hexa
terrtentu menjadi blok ciphertext (Ci).
Model Matematis bisa dilihat sebagai berikut :

- Enkripsi : Ci = EK (Pi)

- Dekripsi : Pi = DK(Ci)

- Dimana

o Ci = Chipertext yang ke i

o Pi = Plaintext yang ke i
INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019 32

Sebagai contoh plaintext AMIK, maka


- Plainteks AMIK di rubah menjadi biner : 01000001010011010100100101001011
- Bagi plainteks dalam biner menjadi bebeapa blok dimana 1 blok terdiri dari 4 bit
0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011

Supaya plainteks AMIK dikirim dalam bentuk pesan bersandi maka perlu ditambahkan suatu kunci dalam
satu blok juga yang berisi 4 bit misalnya 1011.

Dari plainteks biner ada 0100 terdapat di beberapa blok jika XOR dengan kunci 1011 maka akan
menghasilkan nilai cipher yang sama.

Kenapa dikatakan sebagai Electronic Code Book, kode digital yang dibukukan karena ada
kemungkinan blok plaintets ketemu dengan blok kunci menghasilkan cipherteks yang sama sehingga
hasil cipher yang sama di tulus dalam bentuk buku tetapi jika kombinasinya banyak maka akan kesulitan
dalam membukukannya. Dan dalam setiap kunci yang berbeda menghasilkan cipher yang berbeda pula
maka akan membuat buku kode elektronik yang banyak dan besar.
33 INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019

Tahapan dalam proses enkripsi menggunakan Electronic Code Book (ECB) :


a. Rubah plainteks menjadi bilangan biner
b. Rubahkan bilangan biner tersebut menjadi perblok dimana setiap blok terdiri dari 4 bit
c. Tentukan kunci untuk mengubah pesan yang berisi 4 bit bilangan biner.
d. Lakukan XOR Operation antara plainteks dengan kunci
e. Gabungkan hasil dari masing-masing blok geser ke kiri satu langkah
f. Kemudian pisahkan menjadi beberapa blok dengan masing-masing blok berisi 8 bit
g. Konversikan masing-masing blok biner menjadi karakter hasilnya berupa ciphertext yang akan
dikirim.

Contoh Perhitungan Enkripsi


Misal PlainText JTC
Dalam biner = 01001010-01010100-01000011
Dibagi menjadi blok = 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci Huruf A dalam Heksa = 10 di biner 1010
Maka Proses Enkripsi
0100 1010 0101 0100 0100 0011
1010 1010 1010 1010 1010 1010 
Hasil dari XOR 1110 0000 1111 1110 1110 1001
Geser Kekiri 1 1100 0001 1111 1101 1101 0011
Dalam Heksa 9 1 F D D 3
Dalam Biner 11000001 11111101 11010011
Dalam Dec 193 253 211
Karakter ASCII Á ý Ó

Untuk Dekripsi langkah kebalikan dari enkripsi


Tahapan dalam proses Dekripsi menggunakan Electronic Code Book (ECB) :
a. Rubah chipertext menjadi bilangan biner
b. Rubahkan bilangan biner tersebut menjadi perblok dimana setiap blok terdiri dari 4 bit
c. Geser Ke Kanan 1 digit
d. Lakukan XOR Operation antara Chiper dengan kunci
e. Kemudian pisahkan menjadi beberapa blok dengan masing-masing blok berisi 8 bit
f. Konversikan masing-masing blok biner menjadi karakter hasilnya berupa plaintext yang akan
asli

Karakter ASCII Á ý Ó
Dalam Dec 193 253 211
Dalam Biner 11000001 11111101 11010011
Dibagi jadi blok 1100 0001 1111 1101 1101 0011
Geser ke Kanan 1 1110 0000 1111 1110 1110 1001
Maka Proses Dekripsi
INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019 34
1110 0000 1111 1110 1110 1001
1010 1010 1010 1010 1010 1010 
Hasil dari XOR 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Dalam Heksa 4 9 5 4 4 3

Dalam Biner 8 bit 01001010 01010100 01000011


Decimal 74 84 67
Karakter J T C

3. PEMBAHASAN
Untuk pembahasan kriptografi enkripsi dan dekripsi menggunakan Electronic Code book (ECB)
kita mencoba dengan beberapa kunci heksa dengan jumlah yang berbeda, modifikasi dari kunci
standar yang hanya menggunakan satu kunci saja. Dengan begitu jumlah pengulangan bisa
diminimalkan dengan harapan dapat menyulitkan kriptanalis untuk memecahkan pesan yang sudah
disandikan.

a. Enkripsi dengan kunci 1 kode hexa


PlainText : AMIK JTC
Kunci : B = 11 (1011)
Biner : 01000001-01001101-01001001-01001011-01001010-01010100-01000011

Blok 0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011 1011
1111 1010 1111 0110 1111 0010 1111 0000 1111 0001 1110 1111 1111 1000
Geser 1 kekiri
1111 0101 1110 1101 1110 0101 1110 0001 1110 0011 1101 1111 1111 0001
Hasil Enkripsi Dalam Heksa
F 5 E D E 5 E 1 E 3 D F F 1
Hasil Enkripsi Dalam Decimal
11110101 11101101 11100101 11100001 11100011 11011111 11110001
Õ í å á ã ß ñ
Hasil ChiperText
Dalam Hexa F5EDE5E1E3DFF1
Dalam Decimal Õíåáãßñ

b. Enkripsi dengan kunci 2 kode hexa


PlainText : AMIK JTC
Kunci : B = 11 (1011) dan E = 14(1110)
Biner : 01000001-01001101-01001001-01001011-01001010-01010100-01000011

Blok 0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110
1111 1111 1111 0011 1111 0111 1111 0101 1111 0100 1110 1010 1111 1101
Geser 1 kekiri
1111 1111 1110 0111 1110 1111 1110 1011 1110 1001 1101 0101 1111 1011
Hasil Enkripsi Dalam Heksa
F F E 7 E F E B E 9 B 2 F B
Hasil Enkripsi Dalam Decimal
11111111 11100111 11101111 11101011 11101001 11010101 11111011
35 INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019
Ç ï ë é Õ û
Hasil ChiperText
Dalam Hexa FFE7EFEBE9B2FB
Dalam Decimal ÇïëéÕû

c. Enkripsi dengan kunci 2 kode hexa


PlainText : AMIK JTC
Kunci : E = 14(1110) dan B = 11 (1011)
Biner : 01000001-01001101-01001001-01001011-01001010-01010100-01000011

Blok 0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011 1110 1011
1010 1010 1010 0110 1010 0010 1010 0000 1010 0001 1011 1011 1010 1000
Geser 1 kekiri
0101 0101 0100 1101 0100 0101 0100 0001 0100 0011 0111 0111 0101 0001
Hasil Enkripsi Dalam Heksa
5 5 4 D 4 5 4 1 4 3 7 7 5 1
Hasil Enkripsi Dalam Decimal
01010101 01001101 01000101 01000001 01000011 01110111 01010001
U M E A C w Q
Hasil ChiperText
Dalam Hexa 554D4541437751
Dalam Decimal UMEACwQ

d. Enkripsi dengan kunci 3 kode hexa


PlainText : AMIK JTC
Kunci : B = 11 (1011) dan E = 14(1110) dan F=15(1111)
Biner : 01000001-01001101-01001001-01001011-01001010-01010100-01000011

Blok 0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci 1011 1110 1111 1011 1110 1111 1011 1110 1111 1011 1110 1111 1011 1110
1111 1111 1011 0110 1010 0110 1111 0101 1011 0001 1011 1011 1111 1101
Geser 1 kekiri
1111 1111 0110 1101 0100 1101 1110 1011 0110 0011 0111 0111 1111 1011

Hasil Enkripsi Dalam Heksa


F F 6 D 4 B E B 6 3 7 7 F B
Hasil Enkripsi Dalam Decimal
11111111 01101101 01001101 11101011 01100011 01110111 11111011
m M ë c w û
Hasil ChiperText
Dalam Hexa FF6D4BEB6377FB
Dalam Decimal mMëcwû

e. Enkripsi dengan kunci 4 kode hexa


PlainText : AMIK JTC
Kunci : A=10 (1010) dan B = 11 (1011) dan E = 14(1110) dan F=15(1111)
Biner : 01000001-01001101-01001001-01001011-01001010-01010100-01000011
INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019 36

Blok 0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci 1010 1011 1110 1111 1010 1011 1110 1111 1010 1011 1110 1111 1010 1011
1110 1010 1010 0010 1110 0010 1010 0100 1111 0001 1011 1011 1110 1001
Geser 1 kekiri
1101 0101 0100 0101 1100 0101 0100 1001 1110 0011 0111 0111 1101 0011
Hasil Enkripsi Dalam Heksa
D 5 4 5 C 5 4 9 E 3 7 7 D 3
Hasil Enkripsi Dalam Decimal
11010101 01000101 11000101 01001001 11100011 01110111 11010011
Õ E Å I ã w Ó
Hasil ChiperText
Dalam Hexa D545C549E377D3
Dalam Decimal ÕEÅIãwÓ

f. Enkripsi dengan kunci 5 kode hexa


PlainText : AMIK JTC
Kunci : 7 =0111 dan A=10 (1010) dan B = 11 (1011) dan E = 14(1110) dan
F=15(1111)
Biner : 01000001-01001101-01001001-01001011-01001010-01010100-01000011

Blok 0100 0001 0100 1101 0100 1001 0100 1011 0100 1010 0101 0100 0100 0011
Kunci 0111 1010 1011 1110 1111 0111 1010 1011 1110 1111 0111 1010 1011 1110
0011 1011 1111 0011 1011 1110 1110 0000 1010 0101 0010 1110 1111 1101
Geser 1 kekiri
0111 0111 1110 0111 0111 1101 1100 0001 0100 1010 0101 1101 1111 1010
Hasil Enkripsi Dalam Heksa
7 7 E 7 7 D C 1 4 A 5 C F A
Hasil Enkripsi Dalam Decimal
01110111 11100111 01111101 11000001 01001010 01011101 11111010
w ç } Á J ] ú

Hasil ChiperText
Dalam Hexa 77E77DC14A5CFA
Dalam Decimal wç}ÁJ]ú

Dari beberapa trial penggunaan jumlah kunci kode hexa yang berbeda dapat menghasilkan enkripsi
yang berbeda, dan cara menyusun huruf kunci juga bisa menghasilkan enkripsi yang berbeda juga.

4. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraiakan dengan melakukan modifikasi nilai kunci pada Electronic
Chiper Book (ECB) yang diawal hanya menggunakan satu kunci hexa dicoba dengan
menggunakan beberapa kunci hexa untuk dan menyusun kunci hexa menghasilkan chipertext yang
berbeda juga. Dengan memodifikasi kunci hexa dari yang menggunakan satu kunci menjadi
beberapa kunci hexa mampu menyandikan pesan menjadi lebih rahasia menggunakan algoritma
kriptografi Electronic Chiper Book (ECB).
37 INFOKAM Nomor I Th. XV/MARET/2019
DAFTAR PUSTAKA

Billy Bob Brumley and Kimmo U. Ja¨rvinen.2010” Conversion Algorithms and Implementations for
Koblitz Curve Cryptography”, IEEE TRANS. ON DEPENDABLE AND SECURE COMPUTING
Munir, R.., 2006, Diktat Kuliah Kriptografi (IF5054), Bandung, STEi ITB
Sugeng Murdowo, “Mengenal Lebih Dekat Kriptografi Klasik Vigenere Chipper Menggunakan Visual
Basic Net”, Semarang: AMIK JTC Semarang, 2017
Sugeng Murdowo, “Mengenal Proses Perhitungan Enkripsi Menggunakan Algoritma Kriptografi
Advanced Encrypt Standard (AES)”, Semarang: AMIK JTC Semarang, 2014

Anda mungkin juga menyukai