Anda di halaman 1dari 16

SEKOLAH IMPIAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Pembelajaran IPA SD
yang dibina oleh Dra. Sri Estu Winahyu, M.Pd.

Oleh:

Hilda Amira Leovanny 160151601559


Muhyiddin Nizar 160151601158
Zahna Karisma D 160151601426

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Desember 2018
SEKOLAH ALAM KAMI

1. DENAH SEKOLAH

Sekolah impian dari kelompok kami adalah sekolah yang bernuansakan dengan
alam. Hal ini dikarenakan kita tidak ingin hanya berfokus pada pelajaran didalam kelas tapi
kita juga membentuk karakter siswa melalui kegiatan dialam. Didalam sekolah yang kami
rancang tak hanya memiliki ruanagn kelas, ruang guru, kantin, dan fasilitas standart lain
seperti disekolah konvensional. Disekolah ini terdapat fasilitas tambahan seperti kolam ikan
tempat budidaya ikan, sawah, sungai, peternakan, dan perkebunan. Selain itu didalam
sekolah ini kawasan hijau dan terbuka lebih banyak dikarenakan kita bertemakan alam.
Desain dari semua bangunan yang ada disekolah alam ini terbuat dari bahan-bahan yang
tersedia di alam, dan sebagaian besar mengunakan bahan dari bambu. Fasilatas yang
tersedia di sekolah ini yaitu :

 6 Ruangan kelas .
 Ruang guru dan kepala sekolah
 Ruang perpustakaan,
 Tempat ibadah
 Kantin
 Ruang lobi atau aula
 Kawasan terbuka hijau
 Sawah
 Kolam budidaya perikanan
 Area peternakan
 Area persawahan
 Kawasan bermain
 Lab IPA
 Lapangan Olahraga
 Toilet
Denah dari sekolah ini kurang lebihnya seperti ini :

Dari gambar diatas digambarkan bahwa setiap ruangan berjarak yang


cukup jauh dan diisi dengan pepohonan. Sekolah ini memerlukan tanah yang luas
dikarenakan bangunan dan fasilitas penunjang di sekolah ini sangatlah beragam.
Sekolah alam ini juga memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah dan
mengurangi penggunaan listrik. Listrik dapat diperoleh dari bio gas yang
bersumber dari kotoran hewan dan juga bersumber dari tenaga matahari. Untuk
pendingin didalam kelas tidak memerlukan pendingin ruangan karena ventilasi
tersedia disetiap rungan dan desain ruangan yang mempermudah udara masuk.
Selain itu kondisi alam disekitar yang masih alami membuat tempat ini terasa
dingin tanpa memrlukan pending ruang.

Gambar tenaga surya yang digunakan sebagai sumber energy

2. DESAIN FASILITAS SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG


PEMBELAJARAN
A. Desain Ruang Kelas
Desain ruang kelas yang dengan hal-hal yang membuat suasana hati ceria
dan nyaman. Hal ini penting karena penyerapan informasi dari proses belajar
secara berlangsung dalam pikiran bawah sadar. Desain ruang kelas yang dibuat
dari bambu atau kayu terkesan lebih nyaman saat proses pembelajaran. Siswa
lebih rileks saat menerima materi yang di ajarkan. Walaupun ruang kelas ini
terlihat lebih sederhana kita juga tidak melupakan soal teknologi untuk menggali
informasi dan pengetahuan agar tidak tertinggal dengan sekolah canggih yang
pada umumnya. Ruang kelas tanpa tempat duduk dan hanya meja di lantai
menambahkan kesan agar siswa dan guru bisa berinteraksi secara langsung.
B. Desain Ruang Kepala Sekolah dan Guru
Desain Ruang kepala sekolah dan guru ini juga terbuat dari kayu dan rotan
atau juga bisa bambu agar lebih ramah lingkungan dan santai. Bahkan meja dan
kursinya juga dari rotan atau kayu disamping nuansanya lebih klasik dan nyaman.
Suasana seperti itu juga bisa membangun inspirasi apalagi pekerjaan kepala
sekolah dan guru yang membutuhkan suasana yang nyaman dan damai.
Disamping itu ruangan guru dan kepala sekolah juga di desain dengan sebagian
tembok yang terbuat dari rotan agar tidak menghilangkan kesan privasi dari para
siswanya, dan yang sebagian tembok di desain dengan model kaca yang tembus
pandang dari tumbuh-tumbuhan yang berada diluar ruangan. Jadi apabila saat
mereka merasa banyak pekerjaan yang menguras pikiran maka mereka dapat
melihat tumbuhan dari luar. Ruangan kepala memang sengaja disatukan dengan
ruangan guru agar kepala sekolah dapat memantau kinerja seorang guru dan agar
dapat menjalin komunikasi dengan baik.

C. Desain Lobi
Pada green school juga perlu adanya lobi karena kalau tidak ada lobi atau
ruang tunggu jika ada tamu kebingungan akan duduk dimana. Walaupun begitu
juga kita juga harus memperdulikan kenyamanan tamu saat bertamu. Karena
sekolah ini berdiri dengan bahan yang ramah lingkungan tentunya ruangan lobi
juga di desain dengan furniture yang terbuat dari kayu dan rotan juga

D. Desain toilet
Desain toilet sendiri juga tidak menghilangkan kesan dari green school
karena bagaimanapun juga kenyaman toilet itu paling penting apabila toilet itu
bersih dan sehat. Karena biasanya pada sekolah biasanya toiletnya terkesan jorok
dan bau kali ini saya menginginkan toilet yang bersih, indah dan harum
E. Tempat Bermain dan Belajar
Setiap satu minggu sekali siswa selalu diajak belajar di luar untuk
mengembangkan potensi siswa tersebut. Karena disekolah ini terdapat fasilitas
bermain dan belajar. Jadi kegiatan pembelajarannya tidak selalu berada diruang
kelas walaupun ruang kelasnya juga bernuansa lebih rileks dan nyaman. Tetapi
sebagai seorang guru kita juga harus memperhatikan keadaan siswa agar siswa itu
tidak merasa terpaksa dengan sekolah.
F. Desain Tempat ibadah
Desain tempat ibadah juga sangat penting dalam proses pembelajaran
karena untuk menunjang spiritual bagi siswa. Kenyamanan tempat beribadah yang
bersih nyaman juga dibutuhkan .pada setiap sekolah. Pada sekolah impian saya
desain untuk tempat beribadah juga terbuat dari kayu dan rotan yang tentunya
bahan ini sangat ramah lingkungan dan terkesan klasik dan santai.

G. Desain Kantin
Kantin pada sekolah juga sangat penting apa lagi kantin yang bersih
nyaman akan menjadi pilihan setiap warga sekolahnya. Kantin yang mempunyai
menu makanan yang sehat juga menjadi pilihan setiap warga sekolahnya
H. Desain Lapangan Olahraga.
Ini adalah fasilitas penunjang pembelajaran untuk siswa yang menyukain
gaya belajar kinestetik atau aktif dengan lahan yang cukup besar dan keasrian
alam yang sesungguhnya mampu memudahkan siswa untuk belajar dengan aktif
dan meyenangkan terutama diumur sekolah dasar usia yang sangat aktif.

I. Desain Laboratorium IPA.


Desain Laboratorium IPA atau Alam yang kami desain merupakan tempat
yang multifungsi dimana siswa tetap diajarkan bagaimana mempelajari ilmu
pengetahuan secara langsung seperti menanam tumbuhan dan mengamati
tumbuhan kami mengedapkan gaya belajar dengan metode observasi dan
eksperimen dimana siswa dituntut untuk belajar secara kritis dan berani tanpa
takut kotor dan matahari jadi siswa benar-benar memahami kondisi lingkungan
dan alam jadi saat dia mempunyai ide tentang ilmu scince dia tau dan paham
dampak dari eksperimennya merusak alam atau tidak.

J. Desain Perpustakaan Alam.


Desain perpustkaan sekolah impian kami tetap berbau alam dengan
menggunakan material bambu dan bernuansa alam, agar siswa bisa menyukai
membaca tanpa terganggu dengan ruang yang pengap oleh bau buku, namun
belajar dan membaca dengan hati yang menyenagkan didukung suasana alam
sekolah.
3. SISTEM PEMBELAJARAN
Pembelajaran di Sekolah Alam KAMI ampu mengaitkan pelajaran dengan
kehidupan nyata dan sekaligus dapat mengaitkan hubungan antar pelajaran yang
mereka terima dengan terintegrasi Di Sekolah Alam KAMI tidak hanya siswa
yang belajar. Gurupun belajar dari murid, bahkan orang tua juga belajar dari guru
dan siswa. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka juga belajar dari
alam sekelilingnya. Mereka belajar bukan untuk mengejar nilai, tetapi mereka
belajar untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.
I. Kegiatan Outdoor/Indoor
Kegiatan outdoor/indoor merupakan kombinasi antara kegiatan di dalam
kelas, di halaman sekolah atau bahkan kegiatan perjalanan yang dilakukan .dalam
mengimbangi tema pembelajarannya. Keseluruhannya mencoba
untukmemunculkan karakter-karakter positif siswa sejak usia dini sampai dengan
usia lanjutannya.
A. Outbound
Outbound adalah sebuah metode pelatihan untuk membangun karakter
manusia yang berbasis pada pengalaman dengan kegiatan alam terbuka sebagai
media utamanya. Tujuannya adalah membangun karakter tangguh anak-anak,
sifat-sifat kepemimpinan dan kemampuan bekerjasama yang didasari akhlak
mulia. Kegiatan outbound di Sekolah Alam KAMI diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Fun Games Kegiatan ini menekan unsur-unsur koordinasi, konsentrasi
dan kebersamaan. Dalam pelaksanaannya dikemas dalam nuansa rekreatif
dan menghibur.
2. Low Impact Games Dalam kegiatan ini siswa mulai dikenalkan pada
tema-tema yang terkait dengan kerjasama, komunikasi, membuat
perencanaan, mengatur strategi, efisiensi waktu, pendelegasian tugas,
kejujuran dan tanggung jawab sosial. Low Impact games mulai diberikan
kepada siswa-siswi kelas besar (SD kelas 3 – SL kelas 9).
3. High Impact Games Kegiatan ini menyajikan tema-tema yang terkait
dengan pengendalian diri, peningkatan keberanian, kekuatan rasa percaya
diri, keuletan dan pantang menyerah. High impact games mulai diberikan
pada kelas kecil hingga kelas besar.

B. Kebun dan Ternak


Kebun dan ternak merupakan salah satu kegiatan uama bagi siswa Sekolah
Alam KAMI. Kurikulum kebun dan ternak bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan sederhana kepada siswa tentang pertanian dan
peternakan dan juga untuk menumbuhkan kecintaan pada setiap siswa terhadap
lingkungan. Kegiatan berkebun sudah dimulai sejak jenjang playgroup sampai
sekolah lanjutan yang meliputi kegiatan persiapan tanam hingga pasca panen.
C. Life Skill
Pembelajaran life skill dirancang dengan tujuan untuk memberikan
ketampilan-keterampilan kepada para siswa untuk bisa mandiri dan survive di
jenjang kehidupan mereka masing-masing dan berisi tentang keterampilan-
keterampilan dasar (hard skill). Pembelajaran life skill dimulai sejak preschool
(TK A) hingga sekolah lanjutan. Pada kelas kecil (preschool – SD kelas 4)
kegiatannya lebih banyak berkaitan dengan kegiatan menguris diri sendiri. Hal ini
bertujuan agar anak Sekolah Alam Indonesia dapat mandiri sejak usia dini.
Sedangkan untuk jenjang lebih tinggi (SD kelas 5 – SL kelas 9) kegiatannya lebih
banyak pada pemberian keterampilan survival.

II. Kegiatan Besar Pembentuk Karakter


A. Market Day
Market day (hari pasar) merupakan kegiatan rutin yang diadakan tiap
semester di Sekolah Alam KAMI. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kelas mulai
Playgroup sampai SL kelas 9 dan diramaikan oleh seluruh orang tua. Kegiatan ini
bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha (entrepreneurship) pada siswa
Sekolah Alam KAMI sedini mungkin.
B. OTFA (Out Trekking Fun Adventure)
OTFA merupakan kegiatan rutin dan biasanya dilaksanakan pada semester
II setiap tahunnya. Kegiatan ini mulai diikuti oleh siswa SD kelas 1 –SMP kelas 9
Biasanya diadakan di luar sekolah dengan rangkaian kegiatan antara lain camping,
trekking dan outbound. Titik tekan untuk SD adalah kegiatan camping. Sedangkan
untuk siswa SL adalah trekking dan hiking.
C. Young Explorer
Kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat mencari pemahaman yang lebih
dalam melalui kegiatan outing/ekspedisi. Kegiatan outing/ekspedisi merupakan
studi/praktek lapangan sebagai pelengkap atau bahkan tujuan dari tema yang
sedang dipelajari. Kegiatan outing sudah mulai dilakukan sejak jenjang preschool
dengan mengunjungi tempat- tempat di sekitar sekolah. Sedangkan untuk kelas
besar (SD kelas 5 – SMP kelas 9) dapat melakukan outing yang lebih besar
konsepnya dan lebih jauh jaraknya (ekspedisi) sampai ke seluruh indonesia.
Beberapa yang sudah dilakukan adalah Ekspedisi pulau-pulau di Kepulauan
Seribu, Ujung Kulon, Wakatobi, Banjarmasin, Banda Neira, Studi Kebudayaan
Batak, Studi Kebudayaan Bali, Napak Tilas Pulau Jawa, dan lain-lain.
D. Special Event
Special event adalah kegiatan-kegiatan insidental yang memanfaatkan
momen-momen khusus untuk memberikan kegiatan pembelajaran kepada para
siswa-siswi Sekolah Alam INDONESIA. Diantaranta adalah Folklore Day,
Language Fair, Muharram Day, Earth Day, Science Fair, Talent Show, Maulid
Day, Book Week, WWP Expo, TK B Show, POSA (Pekan Olah Raga Sekolah
Alam), dan lain-lain.
E. Karya Penelitian
Kegiatan membuat karya penelitian secara sederhana sudah dilakukan oleh
siswa SD 6 dengan mengambil tema sederhana, disertai pembimbing guru kelasnya
dan guru khusus yang membantu siswa dalam.membuat karya tersebut. Kemudian
para siswa mempresentasikan dihadapan guru, siswa dan orang tua yang hadir. Hal
ini dilakukan untuk mematangkan siswa dalam menyampaikan pendapatnya
dengan terstruktur dan baik. Kegiatan penelitian yang lebih spesifik juga dilakukan
oleh siswa kelas 8 dengan subyek yang lebih khusus, bahkan memerlukan rujukan
yang lebih mantap. Tidak sedikit dari siswa kelas 8 yang kemudian
menpresentasikan dalam bahasa inggris.

Anda mungkin juga menyukai