SENI RUPA KERAJINAN TANGAN MERAJUT DI DESA GONDANGLEGI
WETAN a. Tinjauan Karya Seni Rupa Kerajinan Tangan Merajut Karya seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang membentuk atau membuat karya seni dengan menggunakan media-media yang dapat ditangkap secara visual. Dalam pembagian menurut dimensinya terdapat Karya Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga dimensi. Perihal perbedaannya karya seni rupa tersebut ditinjau dari apapun juga berbeda. Karya seni rupa tiga dimensi yaitu karya seni rupa yang dapat dinikmati oleh orang lain dengan segala arah sudut pandang arah artinya karya seni rupatersebut memiliki ukuran panjang serta lebar dan tinggi. Sedangkan, karya seni rupa dua dimensi yaitu karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar. Merajut atau dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut knitting merupakan salah satu metode membuat kain, pakaian, tas rajut atau perlengkapan busana lainnya dengan menggunakan benang rajut. Dalam metode merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang telah selesai dipegang di salah satu jarum rajut hingga dimulainya tusukan yang baru. Merajut bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu bisa mneggunakan tangan dan juga bisa menggunakan mesin. Dalam merajut, ada berbagaimacam bentuk gaya dan teknik. Teknik dasarnya ialah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas ialah mengait benang dari arah depan, sedangkan tusuk bawah ialah mengait benang dari arah belakang. Hasil dari rajutan ialah mempunyai pola seperti huruf v yang saling bersambungan. Perajutan datar yang dilakukan dengan menggunakan dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya adalah berupa kain yang lurus dan mendatar (persegi panjang). Sedangkan perajutan melingkar yang dilakukan dengan menggunakan jarum rajut berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya adalah berupa kain yang memiliki bentuk silinder, seperti kaos kaki dan lengan baju hangat. Untuk menghasilkan sebuah karya rajutan yang berbeda-beda, ada banyak sekali jenis jarum raut dan juga ukuran benang rajut yang bisa dipakai. Produk garmen yang terbuat dari hasil rajutan ada banyak, diantaranya adalah selimut, syal, baju hangat, topi, tas, kaos kaki, gaun, tunik dan blus. Merajut hanya membutuhkan beberapa media alat dan bahan seperti gunitng, tusuk rajut, serta benang rajut. Dalam merajut memang tidak begitu membutuhkan alat dan bahan yang banyak namun, dibutuhkan keahlian serta ketelatenan untuk merajut itu sendiri. Teknik-teknik dalam merajut ada beberapa hal yaitu crochet dan teknik knitting. Dari segi tekniknya juga memiliki perbedaan yakni teknik dengan menggunakan jarum tunggal yang disebut dengan hook/hakpen/hakken. Untuk teknik knitting yaitu teknik yang dengan menggunakan jarum ganda yang disebut dengan menggunakan jarum knit/knitting needle/breien. Benang rajut memiliki beberapa macam benang seperti benang kinlon/minlon, benang wol kenari, benang katun, benang nylon, benang panda, benang wol aesthetic, serta benang acrylic nylon, serta benang-benang lainnya yang dapat digunakan untuk merajut.Cara memegang jarum ada 2 yaitu seperti memegang pisau, serta seperti memegang pensil. Bergantung bagaimana enaknya pengrajin dalam memegang jarum tersebut b. Kemampuan Terampil Sikap Kreatif Pengrajin Kemampuan terampil sikap kreatif yang dimiliki oleh pengrajin sangat banyak. Si pengrajin memiliki berbagai cara untuk menggunakan jarum, serta memiliki berbagai bentuk cara dan metode serta kreatifitas tersendiri untuk pola benang-benang itu sendiri. Pengrajin bukan hanya menggunakan rajutan sebagai tas, atau sekedar baju. Namun, pengrajin juga menggunakan rajutan sebagai kaos kaki untuk bayi atau sepatu kecil untuk bayi. Kebanyakan pengrajin menggunakan bahan dari ... untuk menggunakan rajutan. Bahan ini dinilai tidak begitu murah dan tidak begitu mahal namun, hasil dari rajutan tersebut sudah bagus dan ternilai harganya. c. Karakteristik Karya Seni Rupa / Kerajinan Tangan Merajut Seni rupa tiga dimensi memiliki beberapa karakteristik yang diantaranya adalah mempunyai panjang, mempunyai lebar, mempunyai tinggi, seni rupa ini dapat dinikmati dengan menggunakan segala sudut pandang artinya seni rupa ini berwujud nyata, dapat menempati ruang, memiliki volume. Alasan merajut menjadi salah satu karya tiga dimensi yaitu karena dalam merajut sendiri memiliki karakteristik mempunyai panjang, mempunyai lebar, mempunyai tinggi, dapat dinikmati dengan menggunakan segala sudut arah pandang, menempati ruang serta memiliki volume. Memiliki Volume dalam hal ini dapat diartikan bahwa suatu hasil rajutan dapat digunakan untuk menempati suatu benda. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil rajutan berupa tas atau dompet. Karakteristik lain yang dimiliki oleh kerajinan tangan merajut ialah pada hasil rajutan berupa baju ia akan jauh lebih nyaman dan hangat saat digunakan. Kain rajut umumnya lebih hangat dan nyaman daripada kain woven,yang mana sweater rajut dipaki leboh dekat dengan badan. Struktur kain rajut dibagi menjadi dua macam dasar yaitu kain rajut warp seperti tricot dan kain rajut weft seperti sweater rajutan. Rajutan weft memiliki kekurangan jahitan akan terlepas bilaman dipotong. Kain rajut warp sering dipakai untuk pakaian dalam. Rajutan menciut seperti mens sweater yang memiliki bulu-bulu halus. Merajut dapat dilakuakn dengan tangan atau mesin. Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah teknik tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf v yang bersambungan. Perajutan datar yag dilakuakan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain lurus dan mendatar. Perajutan melingkar yang dilakukan memakai jarum rajut berujug dua atau jarum melingkar. Hasilnya dapat berupa kain berbentuk silinder seperti kasu kaki dan lenangan baju hangat. Berbagai jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan dengan produk yang berbeda-bea. Produk garmen yang dibuat dari hasil rajutan misalnya : baju hangat, syal, selimut, topi, kaus kaki, tas, sepatu hingga blus, gaun, serta tunik. Teknik merajut dengan sebatang jarum rajut disebut dengan merenda. Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan mengait benang melalui lubang tusukan yang ada, namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk merenda disebut dengan jarum renda atau hakpen yang memiliki pengait pada ujungnya. Karakteristik merjaut yang lain yaitu d. Paparan Hasil Observasi Waktu Pelaksanaan Observasi yaitu pada Minggu, 15 April 2018 tepatnya pada sore hari pad jam 18.00. Narasumber yang bersangkutan yakni Ibu Romlah, sosok salah satu guru Sekolah Dasar di gondanglegi yang menjadi pengrajin di Gondanglegi tepatnya di Gondanglegi Wetan. Tempat pelaksaaan observasi yatu di rumah ibu romlah yang bersangkutan tepatnya di Jl. Panglima Sudirman No. Gondanglegi Wetan. Bu Romlah merupakan salah satu pengrajin rajut yang ada di Gondanglegi Wetan. Hasil yang diberikan terbilang bagus dan layak dijual dengan harga yang sesuai dengan barang serta bahan tersebut. Bu Romlah memulai merajut sejak tahun 2015 silam. Ibu romlah memulai merjaut ini karena, kesenangannya dalam merangkai rajutan dan kesenangannya memiliki benda yang berbahan rajutan. Ibu romlah tidak setiap hari secara berturut- turut membuat rajutan namun, jika ada yang memesan barang rajutan dan jika ada yang waktu yang terbilang longgar atau senggang waktu. Karena, ibu romlah juga mempunyai pekerjaan lain yaitu sebagai salah satu guru pengajar pada jenjang Sekolah Dasar di Gondanglegi. Ibu Romlah membuat pesanan rajutan tanpa ada yang membantu. Ibu romlah membuat rajutan tangan ini dengan sendiri. Selain, menunggu pesanan untuk membuat barang rajutan, bu Romlah juga memberikan pengajaran mengenai tata cara merajut kepada wali murid. Bukan hanya kepada wali murid, bu Rmlah memberikan pengajaran mengenai tata cara merajut namun, kepada murid-murid yang ada disekolah tersebut. Bu Romlah bukan hanya mengajarkan tata cara merajut pada wali murid atau murid yang ada disekolah. Namun, bu Romlah juga mengajarkan pada warga sekitar rumah atau tetangga dekatnya bagaimana tata cara merajut. Hal ini juga bu Romlah ajarkan kepada keponakan-keponakannya. Produk yang biasa dibuat oleh ibu Romlah yaitu Tas, Kaos Kaki yang digunakan bayi, dompet kecil, dan kopyah yang digunakan untuk beribadah. Bahan yang digunakan yaitu berupa jarum khusus untuk merajut serta benang rajut yang berharga Rp. 13.000 bukan hanya benang itu saja namun, beliau juga menggunakan benang kur untuk merajut. Tas yang dihasilkan juga berbeda dengan benang yang menggunakan benang rajut dengan benang kur. Jika, menggunakan benang kur maka, tas yang dihasilkan akan cenderung mudah dibuat, dan berukuran besar. Berbeda dengan tas yang dibuat dengan menggunakan benang rajut yang berharga Rp. 13.000, tas yang dibuat akan cenderung lebih sulit dan rumit dibandingkan dengan menggunakan benang kur. Semakin, kecil ukuran benang rajut tersebut maka, semakin rumit pula barang yang akan dihasilkan. Jika, membuat kaos kaki untuk bayi, bu romlah sering menggunakan jarum serta benang yang bernama Kesan yang saya dapatkan dari observasi kali ini adalah saya menjadi lebih tahu tentang pembuatan rajut dengan menggunakan tangan itu seperti apa. Mulai dari tata cara memegang jarum yang digunakan untuk merajut, benang-benang yang seperti apa yang digunakan dalam merajut serta tingkat kesulitan apa saja yang dialami pengrajin saat ia membuat barang rajutan. e. Visualisasi Produk Kerajinan Tangan Merajut Bentuk : Tas Warna : Merah, Hitam dan Cokelat Muda Ukuran : Bahan dan Alat : Jarum rajut dan benang rajut serta tali kur (tas hitam) Kesan Keindahan :