Anda di halaman 1dari 5

MODUL AJAR

MANIPULATING FABRIC ATAU CREATIVE FABRIC

A. Pengertian Manipulating Fabric

Manipulating fabric atau rekayasa bahan tekstil adalah suatu teknik menghias bahan dengan
memanfaatkan beberapa macam teknik menghias kain dan membuat bahan dengan tampilan yang baru.
Manipulating fabric terdapat berbagai jenis yaitu tucking, gathering, shirring, cording, ruffles, flounces,
godets, darts, pleating, smocking, quilting, dan surfing (Singer, 2013). Manipulating fabric merupakan
karya seni keterampilan tangan dengan menggunakan bahan tekstil yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat menambah nilai atau aksen keindahan.

1. Tucking
Tucking/pintuck adalah teknik manipulasi kain menggunakan lipatan-lipatan kain yang
dirangkai kemudian dijahit dengan mesin jahit (Savitri dan Hidayati, 2019). Tucks hampir sama
seperti pleats, yang membedakan adalah tucks pada bagian lipatan-lipatannya dijahit sehingga
lipatan tersebut tidak bergerak.
Trucking/pintuck dapat digunakan untuk memberikan efek dekoratif pada kain dengan
cara membuat garis visula pada titik yang telah di tentukan. Trucking/pintuck seringkali di
aplikasikan pada busana yang bernuansa vintage tetap terlihat modern. Berdasarkan bentuk
lipatannya detail trucking/pintuck inipun secara umum dapat di bedakan dalam beberapa varian
yaitu, wide narrow pintuck, centered pintuck, cross tucking, tuck in random direction, cross
stitched tucks, honeycomb tucks dan contoured tucks.

Cross Tucking Tuck in random direction

2. Gathering
Menurut Shafei (2019) Terdapat empat kategori untuk gathering yaitu gathering basics,
single-edge gathering, opposite edge gathering, dan all edge gathering. Teknik ini dapat
menghasilkan efek volume dan bentuk kain berbeda-beda. Kategori gathering yang pertama
adalah Gathering Basics, gathering ini dapat dibuat menggunakan tangan atau mesin dan dalam
pembuatannya hanya menggunakan benang jahit atau baenang elastis.
a. Hand Gathering: Benang yang digunakan mempengaruhi hasilnya. Agar tidak mudah putus
sebaiknya menggunakan benang yang sangat kuat atau benang ganda.
b. Machine Gathering: Dibandingkan dengan hand gathering, cara yang menggunakan mesin
tentunya lebih cepat pengerjaannya. Efek fullness pada kain dipengaruhi oleh panjangnya
jahitan.

3. Shirring
Shiring adalah teknik manipulating fabring dengan cara jahitan-jahitan dan lipatan yang
berbaris. Shiring dapat dilakukan dengan cara mencubit kain, garis jahitan yang membagi dua
kain secara pararel atau diagonal hingga ke tepi kain atau saling silang membentuk pola multi
arah dengan jaringan yang terdiri dari jahitan penuh dengan lipatan berbagaimacam arah
menghasilkan ukuran kain yang besar menjadi lebih kecil dengan menambahkan volume pada
kain.

4. Cording
Cording adalah sehelai kain berbentuk serong yang membungkus sekeliling tali dengan
cara dijahit (Digest: 1979:300). Cording berdasarkan teknik pembuatannya di bagi menjadi dua
cara yaitu hand-sewn corded quilting adalah cording yang dijahit dengan tangan dan
machinesewn corded quilting adalah cording yang di jahit dengan mesin.

5. Ruffles
Ruffles adalah kerut atau kerutan. Kerutan (ruffle) dalam desain busana termasuk irama
merupakan suatu pergerakan yang teratur dari satubagian ke bagianlainya yang dapat dirasakan
dengan penglihatan. High massed ruffles merupakan salah satu jenis manipulating fabric ruffles
dimana ruffle dijahit dengan jarak tertentu namun berdekatan antara lajur ruffles yang satu
dengan lainnya. Saling menopang satu sama lain menyebabkan arah ruffles menjadi tegak
berdiri. Jarak antar ruffles merupakan hal yang sangat mempengaruhi hasil high massed ruffles.
Jarak antar ruffles yang digunakan adalah berdekatan.Tidak ada ketentuan seberapa besar jarak
antar ruffles yang berdekatan tersebut sehingga peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar
jarak antar ruffles yang ideal digunakan dalam pembuatan high massed ruffles. Jarak antar
ruffles yang berdekatan menyebabkan high massed ruffles tidak memiliki ruang lebih jika ruffle-
ruffle tersebut.

6. Flounces

7. Godets

8. Darts
Dart adalah teknik manipulasi kain yang memberikan kontur tiga dimensi pada kain
dengan melipat kain dan menjahitnya pada suatu titik.
9. Pleating
Pleats atau plisket adalah salah satu dari sekian banyak teknik manipulasi kain yang
dilakukan dengan cara melipat kain sehingga terbentuk lipatan-lipatan rapih dan menjadikan kain

lebih bertekstur. Pembuatan pleats sendiri dapat dilakukan secara manual ataupun mesin khusus
untuk membentuk pleats. Pembuatan pleats secara manual dilakukan dengan menggunakan cairan
khusus yang dapat membentuk lipatan-lipatan pada kain. Pembuatan pleats secara manual ini juga
dilakukan dengan bantuan pemanasan dari setrika.

10. Smocking
Smock merupakan suatu teknik hiasan untuk meletakkan kerut-kerut dengan
menggunakan berbagai tusuk dan benang hias sehingga menghasilkan suatu bentuk hiasan yang
baik. Smock dapat dikerjakan pada kain polos dan bercorak kotak, atau bertitik, sesuai dengan
jenis smock yang dikerjakan.

11. Surfing
12.
13. Quilting
Quilting dapat di definisikan sebagai seni menggabungkan bahan kain dengan ukuran dan
potongan tertentu hingga membentuk motif yang unik seperti halnya patchwork. Bidang
patchwork tersebut kemudian di kombinasikan dengan dakron dan sebidang kain lapis lalu
ditindis mengikuti garis quilting pada bidang patchwrok.

Anda mungkin juga menyukai