Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN MERAJUT TAS BAGI PEMULA

A. Pengertian crochet

Teknik crochet adalah suatu teknik yang mengolah benang dengan membentuk
sengkelit-sengkelit dengan pertolongan satu batang pengait/jarum/songket dan hasil
keseluruhan kaitan membentuk sebuah benda atau bahan baru.

B. Perbedaan crochet dan knitting:


Crochet menggunakan jarum tunggal yang disebut hook/hakken/hakpen. Sedangkan
knitting menggunakan jarum ganda yang disebut jarum knit/knitting needle/breien.

C. Peralatan merajut:
1. Hook/ hakken/ hakpen.
Hakpen memiliki ukuran bermacam-macam. Penggunaannya disesuaikan dengan
ukuran benang. Karena jika hakpen terlalu kecil, hasil rajutannya akan terlalu rapat
dan kaku. Begitu juga sebaliknya, apabila hakpen terlalu besar, maka hasil rajutannya
akan terlihat besar dan berlubang.

Penggunaan benang dan ukuran hakpen yang disarankan:


1. Nomor 1/0 untuk benang katun ukuran 5
2. Nomor 2/0 – 3/0 untuk benang katun nomor 10, benang rayon, benang wol 2 ply,
benang wol lokal.
3. Nomor 4/0 – 5/0 untuk benang katun nomor 10 – 30, benang wol 4 ply, benang
softly cotton 4 ply
4. Nomor 5/0 – 6/0 untuk benang softly cotton 5 – 6 ply, benang katun nomor 30
5. Nomor 6/0 – 7/0 untuk benang softly cotton 8 ply
6. Nomor 7/0 – 8/0 untuk benang wol katun tebal (soft worsted yarn, benang bulky
10-12 ply)

Cara memegang jarum pun ada 2:


1. Seperti memegang pisau
Cara ini lebih mudah digunakan, apalagi untuk pemula.

2. Seperti memegang pensil/pena

2. Benang

Ukuran benang menyesuaikan dengan hakken.


Jenis-jenis benang rajut dan perkiraan harga:
1. Benang Kinlon/minlon
Adalah benang rajut yang cocok digunakan untuk membuat syal karena sifatnya yang
mengembang dan hangat jika mengenai tubuh. Berat rata-rata 45 gr, harganya sekitar
Rp. 12.500,-
2. Benang Wol Kenari
Berat rata-rata 30 gr, harganya sekitar Rp. 5.500,-

3. Benang Katun
Adalah benang yang terbuat dari serat alami (kapas). Benang ini cocok digunakan
untuk pemula yang baru belajar merajut, karena sifatnya dingin, ringan dan memiliki
variasi warna. Bisa digunakan untuk membuat berbagai pernik sulam, seperti tas,
dompet, taplak meja, dan lainnya. Benang katun ada yang memiliki satu warna dan
ada yang gradasi (sembur). Harganya berkisar antara Rp 8.500,- hingga Rp 15.000,-
Berat rata-rata 45 gr.
4. Benang nylon/nilon
Adalah benang yang bersifat kuat, kaku dan mengkilat. Benang nilon ukuran kecil
(no.12) cocok digunakan untuk aksesoris atau pernak-pernik. Harganya sekitar
Rp.7,000,- sampai Rp 11.000,- Biasanya tanpa digulung. Sedangkan yang berukuran
besar (D30) cocok digunakan untuk pembuatan tas, dompet, dan sepatu. Harganya
antara Rp 38.000,- hingga Rp 40.000,- dengan berat -/+ 300 gr.

5. Benang Panda
Harganya sekitar Rp 17.500,- Berat 100 gr. Hakken: no. 3/4, knitting: 3 mm.

6. Benang Woll sintetis/Acrilic


Dapat digunakan untuk membuat syal, amigurumi dan boneka. Hakken: no.3/4,
knitting: 2,5 mm. Berat 40 gr, harganya sekitar Rp 8.500,-

7. Benang Acrylic linen


Biasanya digunakan untuk menenun. Harganya sekitar Rp 15.000,-

8. Benang polyester
Terbuat dari bahan 100% serat polyester. Benangnya ringan, mengkilat, kuat dan
tidak luntur. Benang ini cocok untuk bahan merajut tas, dompet, taplak, bros dan
sebagainya selain produk wearable. Hakken: no 4/5 , berat 100 gr, harganya sekitar
Rp 12.000,-

9. Benang ryon splash Sembur


Cocok dibuat syal, baju dewasa dan baby. Karena benangnya lembut dan tidak pecah.
Harganya sekitar Rp 17.000,- berat 50 gr. Hakken: no.2/3, knitting: 2,5 mm.

10. Benang katun orchid


Benang ini memiliki tekstur yang pecah namun lembut. Bisa digunakan untuk
membuat syal atau pun baju. Hakken: no.4, knitting: 3 mm. Harganya sekitar Rp
12.000,- Berat 100 gr.

11. Benang bulky


Dari bahan akrilik, seperti kapas, teksturnya lembut dan agak berbulu. Cocok dibuat
topi, syal, scraf dan tas. Hakken: no.8/9/10, knitting: 6 mm, berat 60-70 gr, harganya
sekitar Rp 11.000,-

12. Benang smock


Benangnya mengkilat, bisa digunakan sebagai tepi jilbab/kerudung dan aksesoris.
Berat 20 gr, harganya sekitar Rp 5.000,-

13. Benang jala


Bisa di gunakan untuk membuat taplak. Hakken: no.0/1 atau ½, harganya sekitar Rp
5.000,-

14. Benang rayon


Benang ini memiliki kesan jatuh dan adem saat dipakai. Bertekstur halus dan lembut.
Sehingga pas digunakan untuk rajutan yang wearable, seperti rompi, baju, cardigan,
syal, scraf, pashmina dan perlengkapan bayi. Berat 100 gr. Hakken: no.2/3, knitting:
2,5 mm, harganya sekitar Rp 17.000,-

15. Benang Athena


Benangnya tidak luntur, lembut dan hangat. Bahannya: 30% woll dan 70% akrilic.
Bisa dibuat topi dan syal. Hakken: no.4, knitting: 3 mm. Berat 100 gr, harganya
sekitar Rp 25.000,-

Cara melilitkan benang:


Sebenarnya ada 2 metode, tapi saya sering menggunakan metode ke-3 (ala saya :D)
1. Lilitkan benang pada jari tangan kelingking kiri, lalu tarik benang ke belakang jari
tengah dan telunjuk.
2. Lilitkan benang pada kelingking, lalu tarik ke belakang telunjuk.
3. Lilitkan benang pada telapak tangan kiri, lalu tarik dan lilitkan lagi pada jari
telunjuk. Sisakan benang -/+ 10-15 cm seperti gambar di bawah

3. Gunting
4. Meteran
5. Penanda rajutan
Fungsinya untuk memberikan tanda saat kita memulai merajut agar memudahkan kita
dalam menghitung jumlah tusuk rajutan.
6. Jarum jahit/lilin
Sebenarnya ini hanya sebagai alat bantu dari hasil akhir dengan cara memasukkan
benang pada jarum lalu menusukkan pada rajutan sekitarnya. Gunakan jarum jahit
berlubang besar.
Tapi saya biasanya memakai lilin untuk membakar ujung benang. Agar hasilnya rapi
dan kuat, lekatkan benang yang masih meleleh pada benang sampingnya.
7. Lem tembak
Untuk menempelkan aksesoris pada rajutan.
Simbol-simbol crochet:
Fungsi dari simbol adalah: memberikan kemudahan dalam membaca atau membuat
pola rajutan.
Istilah-istilah crochet:
• Lp = Loop = lingkaran benang pada hakpen
• Turn = Balik
• Sp = space = spasi
• St = stitch
• Crochet Marker = penanda tusukan
• MC = main color (digunakan jika pola menggunakan lebih dari 1 warna)
• WS = wrong side = tampak belakang
• RS = right side = tampak depan
• Magic Ring
Macam-macam tusuk dasar rajut:
1. Tusuk Rantai atau Chain

Cara membuat tusuk rantai/chain 1:


1. Buat lingkaran dengan benang, lalu masukkan jarum ke dalam lingkaran
2. Tarik benang melalui lingkaran yang ada
3-4. Ambil benang lagi, dan tarik melalui lingkaran, begitu seterusnya.

Cara ke-2:
a. Buat simpul awal, lalu kaitkan benang pada jarum
b. Tarik benang yang terkait sampai keluar dari lubang jarum
c. Lakukan tahap a-b sesuai dengan jumlah rantai yang dibutuhkan.

2. Tusuk Tunggal (sc)

Cara membuat tusuk tunggal:


a. Buat tusuk rantai sebagai dasar
b. Masukkan jarum pada lubang kedua terhitung mundur dari jarum
c. Kaitkan jarum pada benang
d. Tarik benang sampai melewati lubang pada langkah b
e. Kaitkan jarum pada benang
f. Tarik benang sampai melewati 2 lubang pada jarum
g. Lakukan langkah b – f sesuai dengan petunjuk pola (lihat g1 dan g2)

3. Setengah Tusuk Ganda (hdc)

Cara membuat setengah tusuk ganda:


a. Kaitkan benang pada jarum, mulai tusukan pada ch 3
b. Tarik jarum sehingga terdapat 3 lp.
c. Kaitkan benang pada jarum, lalu tarik langsung melalui 3 lp.
d. Mulai tusukan baru lagi

4. Tusuk Ganda (dc)

Cara membuat tusuk ganda:


a. Buat tusuk rantai sebagai dasar
b. Kaitkan benang pada jarum
c. Masukkan jarum pada rantai ketiga terhitung mundur dari jarum
d. Kaitkan benang pada jarum
e. Tarik benang melewati lubang rantai (langkah c)
f. Kaitkan benang pada jarum
g. Tarik benang melewati 2 lubang
h. Tinggal 2 lubang yang tersisa
i. Tarik benang melewati 2 lubang tadi
j. Lakukan langkah a-g sesuai petunjuk pola

5. Triple (tr)
Tusuk ini mirip dengan tusuk ganda. Pada tusuk ganda, benang dikaitkan 1 kali di
jarum, sedangkan pada tusuk triple, benang dikaitkan 2 kali.

Cara membuat triple:


a. Buat tusuk rantai sebagai dasar
b. Kaitkan benang 2 kali, tusukkan pada rantai keempat
c. Kaitkan benang 1 kali, lalu keluarkan dari tusukan rantai
d. Kaitkan benang, lalu keluarkan benang melalui 2 lubang di jarum
e. Ulangi langkah d
f. Kaitkan benang, lalu keluarkan benang dari 2 lubang jarum. Jika akan pindah ke
baris kedua, awali dengan membuat tusuk rantai 4 kali.

6. Tusuk Selip/Sisip (sl st)

Biasanya tusuk selip/sisip dipakai untuk menyambung dan membuat tusukan baru di
tempat lain.

Cara membuat tusuk selip/sisip:


a. Masukkan jarum pada tusukan berikutnya
b. Kaitkan jarum pada benang
c. Tarik benang melewati lubang dan rantai pada jarum
7. Mematikan Benang (Finishing)

Ketika selesai mengerjakan crochet , kalian perlu mengikat benang dan memastikan
ikatannya kuat dan tidak terbuka. Caranya dengan memotong benang beberapa
centimeter. Kemudian kaitkan sisa benang tersebut dan tarik sisa benang melalui
lubang dengan bantuan jarum hakken seperti pada gambar di atas atau gunakan jarum
jahit.

Anda mungkin juga menyukai