Anda di halaman 1dari 6

MERAJUT

SEJARAH MERAJUT
Merajut atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Knitting memiliki definisi sebuah
metode untuk membuat kain, pakaian, atau perlengkapan busana lainnya dari benang rajut.
Pada saat merajut, seseorang hanya membutuhkan sehelai benang. Hal ini berbeda dengan
menenun yang membutuhkan dua helai benang. Barang-barang hasil rajutan sudah sangat
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tas, baju, sweater, hingga sepatu.
Namun, apakah Anda tahu bagaimana kisah sejarah dari merajut? Berikut sejarah singkatnya.
Sebenarnya, sejarah mengenai rajutan tidak diketahui secara pasti. Tidak ada bukti
autentik yang dapat menjelaskan secara pasti siapa yang pertama kali melakukan metode rajut,
darimana Ia berasal, dan benda apa yang dihasilkan. Namun, kebanyakan peneliti
dari http://citibetqq.com yang melakukan riset tentang rajutan memiliki beberapa barang-
barang yang dapat diindikasikan sebagai bukti pada sejarah rajut dunia. Ketika mencari bukti
mengenai sejarah rajut, barang yang pertama kali ditemukan adalah fragmen kaos kaki dengan
motif kaligrafi arab yang rumit.
Kaos kaki ini berbahan katun dengan stockinette stitch dan ditemukan di Mesir pada
tahun 1000 Masehi. Para peneliti sepakat memberikan kesimpulan bahwa teknik merajut ini
pertama kali berkembang di daerah Timur Tengah. Hal ini dikarenakan Timur Tengah
merupakan salah satu daerah yang ahli dalam menghasilkan permadani. Dan permadani
tersebut ada beberapa yang menggunakan metode rajut. Kemudian, orang-orang Timur Tengah
membawa dan menjual permadani-permadani tersebut ke dataran Eropa dan menarik hati
orang-orang Eropa.
Dengan menyebarnya permadani dari Timur Tengah, mengartikan bahwa teknik merajut
pun juga ikut menyebar hingga ke dataran Eropa. Selain itu, ada seseorang yang bernama Julie
Theaker yang sangat meyakini bahwa teknik merajut berasal dari Timur Tengah. Dalam
bukunya yang berjudul History of Knitting, ia memaparkan beberapa alasan logis mengenai
pengambilan kesimpulannya tentang daerah asal rajut. Yang pertama ialah mengenai teknik
merajut yang turun temurun diajarkan seseorang.
Teknik tersebut mengajarkan bahwa merajut dimulai dari kanan lalu kekiri. Lalu, hal ini
ia analogikan dengan budaya menulis seseorang. Orang-orang Eropa cenderung menulis dari
kiri lalu kekanan entah itu seseorang yang kidal atau tidak. Sedangkan budaya menulis orang-
orang arab adalah dari kanan lalu ke kiri. Alasan yang kedua ialah, banyak barang-barang hasil
rajutan kuno menggunakan pintalan benang yang berasal dari sutra dan katun. Logikanya, jika
teknik merajut berasal dari Eropa, otomatis benang yang ditemukan pada barang-barang hasil
rajutan kuno adalah benang wol. Hal ini dikarenakan Eropa lebih terkenal dengan benang
wolnya daripada sutra dan katun.
Lalu, pada abad pertengahan, teknik merajut pun menyebar luas didataran Eropa. Orang
yang jago merajut masih sedikit pada awalnya, sehingga barang-barang hasil rajutan
merupakan barang yang eksklusif. Selain itu, para perajut kebanyakan adalah laki-laki. Mereka
akan dikumpulkan disuatu tempat dan diberikan tugas untuk merajut. Karena jumlah perajut
yang sedikit, mereka akan dianggap sebagai orang yang terpandang
di http://speedbet88.co Orang baru yang ingin bergabung dalam tempat merajut tersebut tidak
boleh sembarangan masuk. Ia harus magang terlebih dahulu dan menjadi pembantu para master
rajut. Selain itu, ia akan diberikan tugas untuk membuat sebuah mahakarya rajutan dengan
metode yang baru.
Setelah ia dapat menghasilkan mahakarya tersebut, barulah ia dapat diangkat menjadi
master. Teknik merajut terus berkembang, begitupun orang yang jago merajut semakin banyak.
Ada seorang wanita kelahiran Inggris yang mendedikasikan dirinya sebagai opionated knitter
alias pecandu rajutan. Ialah Elizabeth Zimmermann. Ia dikenal sebagai tokoh rajut dunia
karena ia memperkenalkan teknik-teknik baru untuk pola-pola yang rumit.

ALAT DAN BAHAN MERAJUT


ALAT
Crochet Hook/ Hakken / Hakpen Untuk Merajut Crochet
Alat rajut yang pertama adalah hakpen. Bagi anda yang sama sekali baru belajar merajut, perlu
diketahui bahwa ada beberapa cara untuk membuat rajutan. Namun, yang paling banyak
digunakan atau paling populer ada 2 macam cara merajut. Cara yang pertama adalah dengan
crocheting atau juga ada yang menyebut dengan renda 1 jarum dan cara kedua adalah knitting
atau sering disebut dengan istilah knitting.
Crochet hook / Hakken atau sering disebut dengan nama hakpen merupakan alat utama dalam
kegiatan merajut crochet. Alat ini berupa batang dengan ujung berbentuk pengait yang
berfungsi untuk membentuk benang menjadi pola – pula rajutan. Hakken atau hakpen ini dibuat
dalam beberapa ukuran dimana setiap ukuran biasanya digunakan menyesuaikan dengan tebal
/ diameter benang yang digunakan. Selain ukurannya yang berbeda – beda, bahan
pembuatannyapun juga bervariasi, mulai dari bahan besi, aluminimum, plastik dan juga kayu.
Alat Pembantu Merajut
Selain alat dan bahan di atas, dalam merajut juga dibutuhkan beberapa alat dan bahan pembantu
untuk memudahkan kita dalam merajut. Alat dan bahan yang sering dibutuhkan saat merajut
antara lain :
 Peniti rajut (stitch mark). Alat rajut ini berfungsi untuk menandai rajutan yang sudah kita
buat. Misalnya untuk menandai bagian dimana kita mulai merajut agar nantinya kita tau
dimana kita harus berhenti
 Jarum rajut (jarum tapstery). Jarum rajut berguna untuk merapikan sisa benang pada akhir
rajutan. Dengan jarum rajut ini, kita menjadi lebih mudah untuk menyelipkan sisa benang
agar tidak terlihat dan hasul rajutan menjadi lebih rapi. Jarum rajut berbentuk seperti jarum
jahit tangan biasa namun memiliki lubang benang yang lebih besar dan ada yang dibuat
dari bahan plastik
 Gunting. Yak, tentunya kita membutuhkan gunting untuk memotong benang rajut. Namun
perlu diingat, beberapa jenis benang sebaiknya dipotong dengan menggunakan api.
 Korek api. Ada beberapa benang yang jika diotong dengan gunting akan pecah / lepas
pintalannya, dengan memotong menggunakan korek, kita dapat mengatasi hal tersebut
 Penggaris / meteran. Dalam merajut, menentukan ukuran merupakan hal krusial terutama
untuk project yang wearable seperti sepatu bayi, topi, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita
harus mengukur project kita agar hasilnya tidak kebesaran / kekecilan

BAHAN
Benang Rajut
Tentu saja dalam kegiatan / belajar merajut, benang rajut merupakan bahan utama dalam
pembuatan kreasi rajutan. Benang rajut ini memiliki ukuran dan bahan pembuat yang beraneka
macam, mulai dari polyester, rayon, katu, wool dan lain – lain.
Penggunaan benang ini disesuaikan dengan project yang akan kita kerjakan, misalnya kita
dapat menggunakan benang dari wool sintetis untuk membuat project merajut taplak meja, atau
kita gunakan benang rajut katun saat membuat sepatu bayi.
Selain bahannya yang bervariasi, ukurannya pun juga beragam. Ukuran benang akan
berpengaruh terhadap ukuran hasil jadi project kita. Jadi jika kita membuat project merajut
dengan mengikuti pola yang sudah tersedia, pastikan dulu ukuran benang dan hakpen yang
digunakan agar hasilnya sesuai dengan pola / tutorial merajut.

TEKNIK MERAJUT
Dalam membuat kerajinan tangan dari rajutan, ada pola dasar yang berbentuk lingkaran atau
bulat. Pola lingkaran ini biasanya digunakan untuk membuat alas tas/keranjang, dan membuat
boneka (amigurumi).
Ada dua cara dalam membuat pola lingkaran, yaitu:
a) Magic ring/magic loop/lingkaran fleksibel
Kelebihan dari metode ini adalah pusat lingkatan yang lebih padat dan rapi.
Cara membuat magic ring/magic loop:
1-2. Buat lingkaran dengan posisi benang pendek berada di bawah benang panjang
3-4. Masukkan hakpen (jarum) melalui tengah lingkaran, ambil benang dan tarik benang
melalui lingkaran
5. Ambil benang lagi, lalu tarik benang melalui lingkaran kecil (lingkaran kedua)
6-7. Mulailah membuat tusuk tunggal (sc) sejumlah yang diinginkan (atau sesuai simbol
pada pola)
8. Setelah selesai 1 lingkaran, tarik benang pendek untuk merapatkan lingkaran
9. Tutup dengan 1 tusuk selip (ss)
b) Cara kedua membuat pola lingkaran rajut: Buat serangkaian atau beberapa rantai lalu
gabungkan rantai terakhir dan rantai pertama dengan tusuk selip (ss).
Mulailah merajut putaran pertama lingkaran, dengan cara membuat rantai (ch) balikan,
lalu buat tusukan sebanyak yang anda perlukan ke tengah cincin dan selesaikan putaran
dengan satu tusuk selip (ss). Untuk membuat cakram datar dari lingkaran, ada yang
memakai tusuk pengurangan dan penambahan. Insyaallah akan saya share pada artikel
selanjutnya. Kali ini kita memakai cara biasa saja, yaitu dengan menambahkan 10 dc ekstra
dari jumlah tusukan sebenarnya dalam setiap putaran.
Contoh:
 Buat 5 ch, gabungkan ch pertama dengan ch terakhir, lalu tutup dengan satu ss.
 Putaran ke-1: Buat 1 ch, lalu buat 10 dc ke dalam ring, tutup dengan ss pada dc
pertama (10 st)
 Putaran ke-2: Buat 1 ch, lalu buat 2 dc di tiap dc (putaran pertama) sampai ujung,
tutup dengan ss pada dc pertama (20 st)
 Putaran ke-3: Buat 1 ch, * lalu buat 1 dc pada dc pertama (putaran kedua), 2 dc ke
dlm dc berikutnya (dc kedua).
Lebih mudahnya buat dc dengan perbandingan 1:2 (buat 1 dc pada bilangan ganjil,
dan 2 dc pada bilangan genap).
Ulangi dari * sampai ujung, tutup dengan ss pada dc pertama (30 st)
 Lanjutkan dengan cara ini pada putaran ke-4 dan seterusnya. Buat 10 dc ekstra
dalam tiap putaran. Agar lebih faham, langsung praktekkan ya.

Anda mungkin juga menyukai