Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK 9

KEWARGANEGARAAN
PRODI S1 BIMBINGAN DAN
KONSEING

“KETAHANAN NASIONAL”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

AINNUR FITRIYA : 1203351004


IRMA AFRIANI NST : 1203351024
MEGA HAFNI SIREGAR : 1203351020
DARA PUTRI ANNISA : 1203351041
UMI FADILLAH NST : 1203351031
EVA RAHMA NST : 1203351028
JEKLIN SYANJAYA ANWAR RTG : 1203351043

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN


DOSEN PENGAMPU : Suhairiani, S.T., MT

PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Ketahanan Nasional ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah tentang Ketahanan Nasional ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok
mata pelajaran PKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah Ketahanan Nasional ini
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah Ketahanan Nasional ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan, 24 Oktober 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................................

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................................

A. Pengertian Ketahanan Nasiona


B. Ketahanan Nasional Indonesia
C. Beberapa Ancaman Dalam Dan Luar Negeri
D. Asas-Asas Ketahanan Nasional
E. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
F. Kedudukan Dan Fungsi Ketahanan Nasional
G. Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
H. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................................

A. Kesimpulan 15
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan
suasana damai.

B. Rumusan Masalah

Dalam paper ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :

1. Jelaskan pengertian ketahanan nasional !


2. Bagaimana ketahanan nasional di Indonesia ?
3. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia ?
4. Apa saja asas-asas ketahanan nasional ?
5. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional ?
6. Bagaiman kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ?
7. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik
yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang
dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar
dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara
agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu
ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman
yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.

Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.


Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan
nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang
didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan
nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan,
keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.

B. Ketahanan Nasional Indonesia

Perkembangan Ketahanan Nasional Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal
diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal.
Ketahanan Nasional baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum
diberi devenisi tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap
menyeluruh tentang ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai

2
dalam rangka pembahasan masalah pembinaan ter itorial atau masalah pertahanan keamanan
pada umumnya.

Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah
ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan
membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas.
Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu
memperoleh perhatian yang besar. Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan
nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama
Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.

Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun
1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung
kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam
menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar perjuangan nasional. Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu,
maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :

a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat
diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang
dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka
ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan
ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.

3
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan
hidup.

Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan siding
DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan
dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan
kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang
mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman d an tantangan terhadap keutuhanan
maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-citanya.

C. Beberapa Ancaman Dalam dan Luar Negeri

Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Berbagai
pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan juga gerakan
sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi dengan Indonesia,
meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya kembali daerah tersebut.
Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di
Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian
Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi yang mengganggu
kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan
agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-
pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah
negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha menghadapi semua ini dengan semangat
persatuan dan keutuhan, meskipun demikian gangguan dan ancaman akan terus ada selama
perjalanan bangsa, maka diperlukan kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi
keadaan apapun terjadi dinegara ini.

D. Asas – Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah
sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

4
a) . Asas kesejahtraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa
danbernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi
mantap/tidaknya ketahanan nasional.

b). Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek


tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan
seimbang.

c). Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa
dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal
hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat
merusak/destruktif.

E. Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Beberapa sifat ketahanan nasional yang ada mingkin akan kami jabarkan seperti dibawah
ini :

 Mandiri : Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan
tidak mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu
kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata
tergantung oleh pihak lain
 Dinamis : Artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu diorientasikan kemasa
depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
 Wibawa : Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang berlanjut dan
berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan kekuatan dan kemampuan
bangsa. Dengan ini diharapkan agar bangsa Indonesia mempunyai harga diri dan

5
diperhatikan oleh bangsalain sesuai dengan kualitas yang melekat padanya. Atas dasar
pemikiran diatas, maka berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan nasional,
maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelenggara
kehidupan nasional.
 Konsultasi dan kerjasama : Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai dengan
mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan kedua belah pihak
perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada keterbukaan dalam melihat
kondisi masing-masing didalam rangka hubungan ini diharapkan tidak ada usaha
mengutamakan konfrontasi serta tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata.

F. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional

Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

a). Kedudukan : Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan
secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang
didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam
paradigma pembangunan nasional.

b). Fungsi : Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional
perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola
kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter –
sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang
terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita
nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalampelaksanaan pembangunman nasional
disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.

6
G. Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar,
untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta
perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :

 Ketangguhan : Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat


bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
 Keuletan : Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
 Identitas : Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara
dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh
wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan
peran internasionalnya.
 Integritas : Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik
unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional. maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
 Ancaman : Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan
politis.
 Hambatan dan gangguan : Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri
sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.

H. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara

Berdasarkan rumusan pengertian Tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia,


Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata
kehidupan nasional, diperlukan penyerdehanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan
nasional. Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata
7
melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan,
manusia dan manusia, dan antara manusia dan lingkungan.

Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan
Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek yang mendukung kehidupan, yaitu :

1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi,
aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi,
aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan.
1. Pengaruh Aspek Ideologi
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
2. Komunisme
3. Paham Agama
b. Ideologi Pancasila
c. Ketahanan pada Aspek Ideologi
1. Konsepsi tentang Ketahana Ideologi
2. Pembinaan Ketahanan Ideologi
2. Pengaruh Aspek Politik
a. Politik Secara Umum
b. Politik Indonesia
1. Politik Dalam Negeri
2. Politik Luar Negeri
a. Sebagai Bagian Integral dan Strategi Nasional
b. Garis Politik Luar Negeri
c. Ketahanan Pada Aspek Politik
a. Ketahanan pada AspeK Politik Dalam Negeri
b. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
a. Perekonomian Secara Umum
b. Perekonomian Indonesia
c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi

8
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
a. Struktur Sosial di Indonesia
b. Kondisi Budaya di Indonesia
1. Kebudayaan Daerah
2. Kebudayaan Nasional
3. Integrasi Nasional
4. Kebudayaan dan Alam Lingkungan
c. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pokok – pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan
b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang keduanya bisa
dipakai di negara mana pun, dengan cara masing-masing di Indonesia sendiri demokrasi
Pancasila sudah mendarah daging di setiap warganya, karena demokrasi itu mencerminkan
kehidupan bermasyarakat, sistem demokrasi liberal tidak akan cocok untuk diterapkan di
Indonesia karena adat dan kebudayaan Indonesia bertolak belakang dengan negara barat,
NKRI harga mati, demokrasi Pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu kita.

Makna Demokrasi Pancasila bisa bermakna keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat


dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan. Dalam demokrasi
Pancasila, rakyat adalah subjek demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta
aktif menentukan keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan
itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada
yang dibentuk melalui Pemilihan Umum.

B. Saran

Sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami demokrasi Pancasila sebagai
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

10
DAFTAR PUSTAKA

Israil, Idris. (2005). Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang:


Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Kansil, C. S. T. (1986). Hukum Tata Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.


Sharma, P. (2004). Sistem Demokrasi yang Hakiki. Jakarta: Yayasan Menara Ilmu.

11
1

Anda mungkin juga menyukai