Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MINI RISET (MR)

MR. TEKNOLOGI
INFORMASI DAN MEDIA BK
PRODI S1 BK

SKOR NILAI :

LAPORAN MINI RISET


PELAKSANAAN PELAYANAN SISTEM INFORMASI GURU BK
SMAN 5 MEDAN SELAMA PANDEMI COVID-19

NAMA MAHASISWA
Abdillah Saputra Sinaga NIM : 1201151004
Aida Arifah Nur NIM : 1201151017
Jumatri NIM : 1202151005
Nurul Aqma F Ritonga NIM : 1201151020
Wihdatul Marhamah Abkho Lubis NIM : 1201151021
Yuliya Citra NIM : 1202151011

Dosen Pengampu : Rafael Lisinus Ginting, S.Pd., M.Pd


Mata Kuliah : Teknologi Informasi dan Media BK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Oktober 2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5
C. Batasan Masalah..................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
E. Tujuan ..................................................................................................... 6
F. Manfaat ................................................................................................... 6

BAB II RINGKASAN TEORI ............................................................................... 7

A. Pengertian Sistem .................................................................................. 7

B. Pengertian Informasi............................................................................... 7

C. Pengertian Sistem Informasi .................................................................. 8

D. Jenis Sistem Informasi ........................................................................... 9

E. Pengertian Guru BK.............................................................................. 11

F. Pengertian Layanan .............................................................................. 12

G. Pengertian Jenis Layanan .................................................................... 12

H. Dampak Penyebaran Covid Dalam Dunia Pendidikan ......................... 14

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 17

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................ 17


B. Subject Penelitian................................................................................... 17
C. Teknik Pengambilan data ....................................................................... 17
D. Instrumen Penelitian............................................................................... 17
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 20

A. Gambaran Hasil Penelitian ..................................................................... 20


B. Pembahasan .......................................................................................... 22
C. Temu Lapangan ..................................................................................... 23

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 24

A. Kesimpulan ............................................................................................ 24
B. Saran...................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling
terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Sutabri
(2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur,
komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain dan terpadu”.

Secara etimologi, informasi berasal dari bahasa Perancis informacion yang memiliki
arti konsep, ide, atau garis besar. Informasi sendiri merupakan kata benda yang berarti
aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi adalah sekumpulan data atau
fakta yang dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya. Biasanya,
informasi akan diproses terlebih dahulu agar penerima mudah memahami informasi yang
diberikan. Sederhananya, informasi sudah diolah menjadi bentuk yang bernilai atau
bermakna.

Definisi dari sistem informasi (SI) secara umum adalah suatu sistem yang
mengkombinasikan antara aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung
manajemen dan kegiatan operasional. Dimana, hal tersebut merujuk pada sebuah hubungan
yang tercipta berdasarkan interaksi manusia, data, informasi, teknologi, dan algoritma. Di
abad ke – 21 ini, penerapan sistem informasi tidak hanya diimplementasikan pada bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, namun kebutuhan proses bisnis lain juga
sangat membutuhkan kontrol dari SI. Sehingga, sistem informasi terbentuk sebagai tipe
khusus dari proses kerja.

Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan Sukarela dari satu pihak ke pihak
lain dengan tujuan hanya sekedar Membantu.atau adanya permintaan kepada pihak lain untuk
memenuhi Kebutuhannya secara sukarela Pelayanan adalah aspek yang tidak bisa disepelehkan
dalam Persaingan bisnis manapun. Karena dengan pelayanan konsumen akan Menilai kemudian
menimbang apakah selanjutnya dia akan loyal Kepada pemberi layanan tersebut. Hingga tak
jarang para pebisnis Memaksimalkan layanannya untuk menarik konsumen sebesar-Besarnya.

Maka dari itu, bila ingin menarik konsumen dengan sebanyak-banyaknya harus
mengetahui arti dari layanan itu sendiri. Pengertian Layanan atau pelayanan secara umum,
menurut Purwadarminta adalah Meneyediakan segala apa yang dibutuhkan orang

4
lain.Sedangkan Menurut Tjiptono definisi layanan adalah kegiatan yang dilakukan Perusahaan
kepada pelanggan yang telah membeli produknya. Sedangkan menurut Barata bahwa suatu
pelayanan akan Terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak
Penyedia layanan kepada pihak yang dilayani

Nah maka dari itu kami ingin mengambil satu topik dari mini riset kami mengenai
“Pelaksanaan Pelayanan Sistem Informasi Guru BK SMAN 5 MEDAN Selama Pandemi
COVID-19”

B. Identifikasi Masalah
Jadi dari latar belakang diatas dapat disimpulkan indentifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di SMAN 5


MEDAN .

C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya.
Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan sistem pelaksanaan program
layanan bimbingan konseling oleh guru BK terhadap muridnya saja .

5
D. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Perencanaan layanan bimbingan konseling di sekolah pada masa pandemi saat ini?
2. Sistem pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di sekolah pada masa
pandemi?
3. Fasilitas untuk layanan bimbingan konseling terutama di masa pandemi ini ?
4. Kendala yang menghambat proses layanan bimbingan konseling dimasa pandemi
ini?

E. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh penulis di atas, maka tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana perancanaan layanan BK disekolah pada masa
pandemi.
2. Untuk mengetahui sisstem pelaksanaan program layanan Bk di SMAN 5 MEDAN.
3. Untuk mengetahui fasilitas apa saja yang digunakan pada masa pandemi.
4. Untuk mengetahui kendala yang menghambat proses layanan BK di SMAN 5
MEDAN.

F. Manfaat
Manfaat survey dalam penelitian ini ialah, agar kita semua dapat mengetahui
bagaimana sistem pelaksanaan program layanan BK di SMAN 5 Medan, mengetahui
kendala yang menghambat proses layanan BK di SMAN 5 MEDAN.
.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Menurut Sutabri
(2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen,
atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu”.

Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses
pencapaian suatu tujuan utama”. Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah
tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi
dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses tertentu”. Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat
menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur,
komponen fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Pengertian Informasi

Secara etimologi, informasi berasal dari bahasa Perancis informacion yang


memiliki arti konsep, ide, atau garis besar. Informasi sendiri merupakan kata benda yang
berarti aktivitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi adalah sekumpulan
data atau fakta yang dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya.
Biasanya, informasi akan diproses terlebih dahulu agar penerima mudah memahami
informasi yang diberikan. Sederhananya, informasi sudah diolah menjadi bentuk yang
bernilai atau bermakna.

Adapun pengertian informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

 George H. Bodnar (2000:1)

Pengertian informasi adalah sebuah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat.

 Anton M. Melino (1990:331) 7


Informasi merupakan data yang telah diproses dan diolah untuk tujuan tertentu. Adapun
tujuan tersebut untuk menghasilkan sebuah keputusan.

C. Pengertian Sistem Informasi

Definisi dari sistem informasi (SI) secara umum adalah suatu sistem yang
mengkombinasikan antara aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung
manajemen dan kegiatan operasional. Dimana, hal tersebut merujuk pada sebuah
hubungan yang tercipta berdasarkan interaksi manusia, data, informasi, teknologi, dan
algoritma. Di abad ke – 21 ini, penerapan sistem informasi tidak hanya
diimplementasikan pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, namun
kebutuhan proses bisnis lain juga sangat membutuhkan kontrol dari SI. Sehingga, sistem
informasi terbentuk sebagai tipe khusus dari proses kerja.

Penggunaan dari SI sendiri ditujukan untuk mengolah berbagai informasi yang


dikelola oleh setiap perusahaan atau organisasi, sehingga sumber daya atau resources
yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan dapat mempersingkat waktu penanganan proses.
Selain itu, data yang dikelola juga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja, serta
mampu mempersingkat birokrasi yang ada.

Pengertian Sistem Informasi Menurut Para Ahli

 Erwan Arbie

Pengertian sistem informasi menurut Erwan Arbie ialah suatu sistem dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan
dan dukungan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu
memfasilitasi penyediaan laporan yang diperlukan.

 Mc Leod

Pengertian sistem informasi menurut Mc Leod ialah suatu sistem yang memiliki
kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.

 John F Nash

8
Sistem Informasi menurut John F Nash ialah bentuk kombinasi dari beberapa
manusia, juga alat teknologi, media online, prosedur yang tersusun, serta sebuah
pengendalian yang bertugas untuk mengatur jaringan komunikasi, untuk
melakukan beberapa transaksi yang rutin, proses manajemen intrn dan ekstrn,
sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

 Tafri D. Muhyuzir

Pengertian sistem informasi menurut Tafri D. Muhyuzir ialah data yang


dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi
sebuah informasi entitas terkait tunggal dan mendukung satu sama lain sehingga
menjadi informasi berharga bagi mereka yang menerimanya.

D. Jenis Sistem Informasi


1. Sistem Informasi Manajemen

Jenis sistem informasi yang pertama adalah SIM (Sistem Informasi Manajemen).
Sesuai dengan namanya sistem ini menyasar untuk kegiatan manajerial. Yang
termasuk kedalam manajerial adalah setiap orang yang memiliki kedudukan dalam
organisasi dan pekerjaan yang memiliki tanggung jawab untuk manajemen pada suatu
divisi atau bagian dalam perusahaan. Fungsi sistem informasi manajemen ini seperti :

 Monitoring kinerja karyawan


 Memberikan penilaian karyawan
 Menerima laporan dari karyawan
 Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap karyawan
 Memberikan masukan kepada direksi
 Dan masih banyak lagi
2. Sistem Informasi Akuntansi

Jenis yang kedua adalah sistem informasi akuntansi atau disebut SIA. SIA merupakan
implementasi sistem informasi yang berhubungan dengan sistem akuntansi dari suatu
organisasi atau perusahaan. Akuntansi memiliki fungsi untuk melihat kondisi
keuangan suatu organisasi apakah sedang surplus atau minus. Dengan adanya sistem
informasi akuntansi ini akan membantu tugas seorang akuntan untuk melakukan audit
kondisi keuangan perusahaan, menampilkan data-data pemasukan dan pengeluaran,
9
melihat keuntungan dan kerugian bisnis, merapikan pencatatan pelaporan keuangan
dan masih banyak lainnya.

3. Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan merupakan sistem informasi yang berada dibawah


manajemen dengan fungsi untuk mengatur keuangan perusahaan. Sistem informasi
keuangan ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi untuk
masalah pencocokan datanya. Ada beberapa alasan penting kenapa harus
mengimplementasikan sistem informasi keuangan dalam bisnis:

 Untuk mencatat semua transaksi keuangan dalam waktu tertentu


 Dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi
 Sebagai audit dan kroscek terhadap pemasukan dan pengeluaran bisnis
 Membantu dalam perhitungan pajak
 Mempercepat auditor dalam melakukan audit keuangan perusahaan.

4. Sistem Informasi Manufaktur

Untuk bisnis Anda yang bergerak dalam bidang manufaktur atau produksi, memiliki
sistem informasi manajemen ini adalah hal yang wajib. Ada beberapa manfaat yang
akan diperoleh dari sistem informasi manufaktur seperti:

 Untuk pencatatan produksi dalam bisnis


 Untuk mencatat hasil produksi yang tidak lulus quality check
 Mencatat pemesanan barang
 Mencatat biaya produksi
 Analisa kebutuhan produksi
 Memberikan data realtime kegiatan produksi yang berlangsung
 Dan masih banyak lainnya.

5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi ini sering digunakan pada bagian HRD dan personalia dalam
perusahaan untuk menyimpan data diri karyawan, gaji pokok, tunjangan, bonus, masa
kerja, jabatan dan lain sebagainnya.Dengan adanya sistem informasi ini kerjaan dari
bagian SDM bisa lebih mudah. Selain 10
itu sistem informasi sumber daya manusia ini
juga bisa dikombinasikan dengan sistem informasi manajemen, keuangan dan lain
sebagainnya

6. Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran sangat penting bagi divisi pemasaran dalam perusahaan.
Dengan sistem pemasaran ini akan membantu dalam proses pencatatan dan
memberikan segala informasi mengenai penjualan yang telah dilakukan dari
perusahaan. Manfaat lainnya dari sistem informasi pemasaran ini seperti:

 Mengetahui jumlah produk yang terjual


 Mengetahui produk yang paling laku
 Mengetahui produk yang jarang peminat
 Mengetahui metode pemasaran yang tepat
 Mengetahui respon pasar terhadap produk

7. Sistem Informasi Eksekutif

Nah yang terakhir adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif
dikembangkan dan juga digunakan untuk mereka yang berada di level eksekutif dari
suatu perusahaan. Sistem informasi ini akan memberikan kemudahan dalam arus
informasi dari divisi di bawahnya kepada mereka.

E. Pengertian Guru BK

Menurut prayitno guru bimbingan konseling adalah seorang pelaksana bimbingan dan
konseling sekolah yang secara khusus ditugasi untuk itu. Dengan demikian bimbingan dan
konseling tidak dilaksanakan oleh semua guru atau sembarangan guru. Guru bimbingan dan
konseling disebut dengan “konselor sekolah”. Menurut Ws. Winkell, Guru bimbingan dan
konseling adalah seorang guru bidang Studi yang telah mendapat pendidikan formal sebagai
tenaga Pembimbing, di samping tetap menjadi tenaga pengajar, ia Berkedudukan sebagai
tenaga bimbingan yang dibawahi oleh Penyuluh pendidikan dan bertugas memberi pelayanan
Bimbingan sejauh tidak bertentangan dengan tugasnya sebagai Tenaga pengajar

11
F. Pengertian Layanan

Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan Sukarela dari satu pihak ke
pihak lain dengan tujuan hanya sekedar Membantu.atau adanya permintaan kepada pihak lain
untuk memenuhi Kebutuhannya secara sukarela Pelayanan adalah aspek yang tidak bisa
disepelehkan dalam Persaingan bisnis manapun. Karena dengan pelayanan konsumen akan
Menilai kemudian menimbang apakah selanjutnya dia akan loyal Kepada pemberi layanan
tersebut. Hingga tak jarang para pebisnis Memaksimalkan layanannya untuk menarik
konsumen sebesar-Besarnya.

Maka dari itu, bila ingin menarik konsumen dengan sebanyak-banyaknya harus
mengetahui arti dari layanan itu sendiri. Pengertian Layanan atau pelayanan secara umum,
menurut Purwadarminta adalah Meneyediakan segala apa yang dibutuhkan orang
lain.Sedangkan Menurut Tjiptono definisi layanan adalah kegiatan yang dilakukan
Perusahaan kepada pelanggan yang telah membeli produknya. Sedangkan menurut Barata
bahwa suatu pelayanan akan Terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari
pihak Penyedia layanan kepada pihak yang dilayani

G. Jenis-jenis Layanan BK
1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari,
untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan
yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada
setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat
beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai,
yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2. Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan,
karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik
agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi,
sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang
memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
12
3. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi
belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan
dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan ini berfungsi supaya para siswa bisa mendapatkan penempatan juga
penyaluran dalam kelas, kelompok belajar, program latihan, program studi, magang,
kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat, potensi, minat, juga kondisi pribadi. Tujuannya
supaya siswa bisa mengembangkan seluruh bakatnya, minatnya, juga potensi lainnya.
Layanan penempatan dan penyaluran pada bimbingan dan konseling fungsinya adalah
untuk pengembangan siswa.

5. Layanan Penguasaan Konten

Adalah layanan yang sangat membantu siswa dalam menguasai sebuah konten,
misalnya kompetensi tertentu ataupun kebiasaan yang sangat bermanfaat. Sehingga,
menjadi pribadi dengan kemampuan yang lebih baik baik di lingkungan sekolah,
masyarakat, dan juga keluarga.

6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling dan bimbingan berikutnya yaitu layanan yang memungkinkan


siswa memperoleh bimbingan langsung saat tatap muka, per individu, dengan bantuan
guru ahli untuk membicarakan dan mencari solusi masalah agar perkembangan siswa
lebih baik. Tujuan layanan konseling perorangan yaitu siswa bisa menyelesaikan
masalah dan berfungsi sebagai pengentasan ataupun advokasi.

7. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan pada bagian bimbingan konseling ini membantu sejumlah siswa bersama-
sama dalam kelompok untuk mendapatkan bahan dan penjelasan tentang pokok
bahasan. Tujuannya agar siswa lebih paham dan mampu berkembang secara
sosial.Sehingga tidak hanya menjadi 13
seorang siswa yang memperoleh dukungan
sosial, tapi juga bisa mengembangkan kemampuan dalam kegiatan belajar, karir, juga
mengambil keputusan dalam dinamika kelompok. Layanan tersebut fungsinya adalah
pemahaman dan pengembangan siswa.

8. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling ini adalah layanan yang membantu para siswa termasuk anggota
kelompok supaya mendapatkan peluang pembahasan dan juga pengentasan berbagai
masalah pribadi dalam dinamika kelompok. Pembahasan masalah tersebut adalah
untuk masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota. Fungsinya adalah
untuk pengentasan dan juga advokasi.

9. Layanan Lonsultasi

Apa itu layanan konsultasi yaitu layanan dimana para siswa bisa memperoleh
pemahaman, pengetahuan, dan berbagai cara yang perlu dilakukan supaya bisa
menangani masalah atau kondisinya. Konsultasi pada program BK yaitu proses dalam
bimbingan teknis bagi konselor, orang tua, konselor dan administrator supaya bisa
melakukan identifikasi dan juga perbaikan masalah. Selain itu, tujuannya adalah
sebagai konseling atau psikoterapi, karena konsultasi yang berjalan bukan merupakan
layanan langsung untuk klien tapi secara tidak langsung bisa memberikan layanan
bagi klien dengan menggunakan bantuan dari orang lain.

10. Layanan Mediasi

Bagian terakhir tentang layanan bimbingan dan konseling di sekolah yaitu berupa
layanan mediasi. Tujuannya adalah supaya siswa bisa menyelesaikan masalah,
perselisihan, serta perbaikan hubungan antar siswa. Mediator dalam layanan tersebut
yaitu kkonselor Itulah informasi lengkap tentang apa saja jenis layanan bimbingan
konseling yang dapat dilakukan oleh guru BK atau konselor di sekolah. Semua
layanan tersebut ditujukan untuk pengembangan diri siswa agar lebih baik.

H. Dampak Penyebaran Covid Dalam Dunia Pendidikan

Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pemimpin dunia menerapkan


kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Social
distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan untuk
pencegahan penyebaran covid-19, karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala
14
aspek kehidupan. Pembatasan interaksi sosial masyarakat dapat menghambat laju
pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, namun tidak ada pilihan lain,
karena cara ini adalah yang paling efektif.

Kebijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia, masalah
ekonomi yang paling terasa dampaknya, karena hal ini menyentuh berbagai lapisan
masyarakat, tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer
manusia untuk memenuhinya, karena negara akan sangat terbebani kalau harus menanggung
segala kebutuhan pokok setiap penduduknya.

Tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak kebijakan ini. Keputusan
pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari
sekolah/madrasah menjadi di rumah, membuat kelimpungan banyak pihak. Ketidaksiapan
stakeholder sekolah/madrasah melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama
kekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah memberikan alternatif solusi dalam
memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga
pendidikan disaat situasi darurat seperti saat ini.

Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang
sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan
adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Penggunaan
teknologi ini juga sebenarnya bukan tanpa masalah, banyak faktor yang menghambat
terlaksananya efektifitas pembelajaran daring ini antara lain :

Pertama, Penguasaan teknologi yang masih rendah Harus diakui bahwa tidak semua
guru melek teknologi terutama guru generasi X (lahir tahun 1980 ke bawah) yang pada masa
mereka penggunaan teknologi belum begitu masif. Sebenarnya mereka bukan tidak bisa kalau
mau belajar, pasti mampu karena prinsipnya guru adalah manusia pemelajar yang harus
selalu siap menghadapi perubahan zaman sekaligus mengikuti perkembangannya.

Keadaan hampir sama juga di alami oleh para siswa, tidak semua sudah terbiasa
menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Di sekolah pun mereka harus
rebutan dalam menggunakan perangkat teknologi pendukung pembelajaran karena
keterbatasan sarana yang dimiliki oleh sekolah/madrasah bahkan mungkin mereka tidak
dikenalkan teknologi dalam pembelajaran.

15
Kedua, keterbatasan sarana dan prasarana Kepemilikan perangkat pendukung
teknologi juga menjadi masalah tersendiri. Bukan rahasia umum bahwa kesejahteran guru
masih sangat rendah, jadi jangankan untuk memenuhi hal-hal tersebut, untuk memenuhi
kebutuhan pokok keluarganya saja masih banyak guru yang kesulitan.

Hal yang sama pun terjadi pada siswa, karena tidak semua orangtua mereka mampu
memberikan fasilitas teknologi kepada anak-anaknya. Bahkan kalau pun mereka punya
fasilitas namun tidak digunakan untuk media pendukung pembelajaran, karena ketidaktahuan
orang tua dalam membimbing anaknya untuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Ketiga, jaringan internet Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari penggunaan
jaringan internet. Tidak semua sekolah/madrasah sudah terkoneksi ke internet sehingga guru-
gurunya pun dalam keseharian belum terbiasa dalam memanfaatkannya. Kalaupun ada yang
menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil karena letak geografis
yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Keempat, biaya Jaringan internet yang sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri bagi guru dan siswa.
Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara guru juga
orang tua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan
internet.

Metode pembelajaran daring ini sebenarnya sudah bukan barang baru, sebab di
beberapa negara terutama di negara maju kegiatan ini sudah terbiasa. Proses pembelajaran di
perguruan tinggi apalagi, tidak hanya di luar negeri namun di Indonesia juga sudah terbiasa
dilaksanakan, namun untuk pembelajaran pada tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah belum begitu populer sehingga diperlukan persiapan yang sungguh-sungguh agar
bisa berjalan dengan baik.

16
BAB III
METODE SURVEY

A. Tempat dan Waktu Survey


Kegiatan penelitian ini dilakukan di:
 Lokasi : Sekolah SMA Negeri 5 Medan
 Alamat : Jl. Pelajar No.17, Teladan Tim., Kec. Medan Kota, Kota
Medan,
Sumatera Utara 20216
 Hari/tanggal : Jum’at/8 April 2022
 Waktu : 09.00 s/d selesai.
B. Subyek Survey

Subyek penelitian ini adalah Ibu Dra. Rustina Ria,M.Pd di SMA Negeri 5
Medan Sebagai staff Guru BK.

C. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data pada penelitian adalah dengan wawancara secara


langsung terhadap pihak yang terkait. Teknik Wawancara menurut Satori & Komariah
(2011: 130) adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi
yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.
Sugiyono (2010: 194) menjelaskan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil/sedikit.

17
D. Instrumen Survey
Penelitian ini didukung oleh wawancara. Hasil jawaban dari wwancara
tersebut adalah deskripsi dari pertanyaan tentang Yayasan panti Rahabilitas dan
seorang pecandu narkoba. Berikut adalah Instrumen wawancaranya, yaitu:

DAFTAR PERTANYAAN SEBAGAI STAFF YAYASAN

1. Bagaimana ibu mrencanakan layanan bmbingan konselng di sekolah ini pada


masa pandemic saat ini?

2. Bagaimana sistem pelaksanaan program layanan bimbingan konseling di sekola


ini pada maa pandemi bu?

3. Siapa saja yang melaksanakan layanan bimbingan konseling di sekolah ini pada
masa pandemi saat ini bu?

4. Siapa saja yang mendapatkan layanan bimbingan konseling?

5. Bagaimana keadaan fasilitas untuk layanan bimbingan konseling terutama di


masa pandemi ini bu?

6. Apakah ada kendala yang mengahambat proses layanan bimbingan konseling


dimasa pandemi ini bu? Serta, bagaimana caa mengatasinya kendala yang dialami
tesebut bu?

E. Teknik Analisa Data


Teknik analisa data yang kami gunakan adalah analisis data kualitatif yaitu
analisis data yang berasal dari data-data yang terjaring dari proses pengumpulan data,
yaitu rekam & catat, tinjauan pustaka, wawancara, serta partisipasi (Rohmadi &
Nasucha, 2015:34).Teknik analisis data kualitatif ialah teknik analisis yang berfokus
pada data-data yang bersifat kualitatif. Pada teknik analisis data kualitatif
menganalisis atau membahas mengenai konsep-konsep suatu permasalahan dan tidak

18
disertai data-data berupa angka-angka. Teknik analisis data pada penelitian kualitatif
ada 3, yaitu analisis konten, analisis wacana, dan analisis naratif.

19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut adalah hasil wawancara dengan salah satu guru BK SMAN 5 Medan yaitu:

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana ibu Secara pribadi, saya selalu mengawali melalui grup.


merencanakan layanan Jika digrup itu, mereka punya masalah maka kita akan
bimbingan konseling di japri. Setelah japri, 1 2 timing tidak ada perubahan
sekolah ini pada masa baru kita langsung SPO. Baik itu secara kekeluargaan
pandemi saat ini? terlebih dahulu klau tidak diindahkan baru kita masuk
secara administrasi pakai nomor surat panggilan orang
tua. Nah untuk langkah pertama itu masih kita
kondisikan via telephone atau videocall bisa selesai
maka kitab isa ambil kesimpulan cukup samapi disitu.
Tapi kalau masih masih dibutuhkan penangan lebih
serius maka kita akan mengundang mereka ke SMAN
5 tetapi dengan syarat patuhi protocol Kesehatan. Nah
disini kita bimbing dia, kita selesaikan dan panggil
orang tua. Secara tim, bisa dikatakan kita saling
bekerja sama seandainya kita membutuhkan guru bk
yang dikelas yang lalu, seumpanya ni, sayakan kelas
12. Nah, masalah mereka dikelas 10 dan kelas 11,
sayakan belum tahu semua jadi saya harus manggil
rekan lain itulah yang disebut tim tadi, mengetahui
apakah dan bagaimana perkembangannya.

2. Bagaimana sistem Ya seperti tadi, sistem pelaksanaan kita memberikan


pelaksanaan program via satu melalui Whatsapp Group, kedua Vidcall,
layanan bimbingan yang ketiga jika memang harus diselesaikan dengan
konseling di sekolah ini tatap muka, kita minta izin dengan bapak kepala
pada masa pandemi bu ? sekolah baru kita adakan pertemuan langsung
disekolah jika itu sangat sangat Urgent.

3. Siapa saja yang Walikelasnya


20 tetapi kita hanya share informasi serta
melaksanakan layanan kita juga menggandeng tangan dengan PKS III
bimbingan konseling di Kesiswaan apabila kita membutuhkan kita gandeng
sekolah ini pada masa PKS I dan finalnya sma pimpinan sekolah
pandemi saat ini bu ?

4. Siapa saja yang Semua siswa di SMAN 5 ini tentunya.


mendapatkan layanan
bimbingan konseling ?

5. Bagaimana keadaan Dari pemerintah, ada bantuan untuk kouta internet


fasilitas untuk layanan dari sekolah nanti silahkan berhubungan dengan PKS
bimbingan konseling I Kurikulum. Apabila siswa itu tidak memiliki kouta
terutama di masa pandemi maka pihak sekolah menyediakan beberapa laptop,
ini bu ? untuk dipakai oleh siswa di ruang computer

6. Apakah ada kendala yang Ya jelas sekali banyak masalah ya, bisa saja anak itu
menghambat proses layanan tidak mau mengangkat telpon yang kita hubungi,
bimbingan konseling kemudian kita hubungi pihak family dan kemudia jika
dimasa pandemi ini bu? memang bermasalah, kita minta bantuan dengan pihak
Serta, bagaimana cara sekolah untuk mengantarkan Surat Panggilan. Nah,
mengatasinya kendala yang bahkan yang paling rumit bagi kami, sudah sampai
dialami tersebut bu? domilisi siswa tetapi kami tidak diopen. Menganggap
mereka itu, pasti naik kelas tetapi itu asumsi saya tapi
memang kenyataan. Nah ini problema yang sangat
besar bagi kami karena mau kita salahkan siswa tetapi
tidak tatap muka, kemudian mau kita salahkan kita
tetapi kita sudah maksimal. Itulah problem yang
sangat sangat dilema bagi kita.

Berdasarkan pada wawancara tersebut, para guru BK masih mengalami kendala


atau penghambat dalam memberikan layanan untuk para siswa SMAN 5 Medan

21
B. Pembahasan
Dari hasil wawancara yang kami lakukan, berhubungan dengan pelaksanaan
pelayanan sistem informasi Guru BK di Sman 5 Medan selama pandemi covid 19.
Swperti yang kita ketahui, Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan wabah virus
corona (Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. WHO sejak Januari
2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus corona (Iswari,
Saragi, Sirait, & Putra, 2020). Virus corona semakin meluas di tidak hanya di Wuhan,
tetapi menyebar ke provinsi lain di Cina. Penyebaran virus corona sangat luar biasa,
hanya dalam 3 bulan, virus ini telah merenggut ribuan nyawa, bahkan sekarang tidak
hanya di Cina yang memiliki tingkat wabah tertinggi tetapi telah menyusul negara-negara
lain seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan, dan mengikuti negara-negara lain, seperti
Indonesia, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, dan negara- negara lain.

Di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana terhitung


mulai tanggal 29 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020, Langkah yang diambil oleh
pemerintah khususnya dibidang pendidikan pada kegiatan siswa disekolah diinstruksikan
untuk dilakukan secara daring (dalam jaringan). Hal ini dilakukan karena belajar tidak
boleh berhenti walaupun penyebaran virus cobid 19 terus meningkat. Hal tersebut pula,
yang mendasari untuk pemberian layanan bimbingan dan konseling yang juga tidak boleh
berhenti. Penerapan layanan bimbingan dan konseling daring melalui internet
memerlukan sejumlah media yang dapat disesuaikan dengan sifat bimbingan.
Ketersediaan peralatan dan penguasaan teknologi sangat diperlukan oleh semua pihak
baik dosen sebagai pembimbing maupun mahasiswa sebagai terbimbing. Demikian juga
ketersediaan biaya kuota jaringan dan alokasi waktu yang padat merupakan tantangan
tersendiri (Satriah, Miharja, Setiana, & Rohim, 2020). Untuk melihat apakah pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling maka kami melakukan penelitian melalui wawancara
dan observasi.

Dari hasil wawancara yang kami lajukan, kami mendapati bahwa Guru BK tetap
melaksanakan layanan konseling kepada peserta didik secara daring dengan
menggunakanberbagai media komunikasi seperti Chat Whatsapp Group, Video Call,
Telepon seluler, dan Zoom Meeting. Hal ini sejalan dengan pendapat Fadhilah et al., 2019
yang menyatakan bahwa Layanan bimbingan dan konseling daring dapat berupa live
chat, audio dan video yang disiapkan menggunakan smartphone, komputer atau perangkat
lain. 22
Pada masa pandemi ini, guru BK memang dituntut untuk lebih kreatif dalam
menggunakan teknologi dan aplikasi perangkat lunak dalam meningkatkan layanan
akademik, karier, dan perkembangan sosial-emosional. Artinya guru BK berhak untuk
menggunakan teknologi dan aplikasi perangkat lunak untuk membantu siswa
mengentaskan dan menangani permasalahannya. Contoh apa yang disampaikan oleh
narasumber yaitu, guru BK SMAN 5 Medan yang melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling melalui Whatsapp Group, beliau akan memantau siswa dengan melihat
kehadiran dan berkonstribusi dengan guru mata pelajaran untuk mengetahui masalah atau
kendala yang dialami oleh peserta didik maupun guru mata pelajaran. Jika, diketahui
terdapat masalah, guru bk akan menghubungi siswa yang terkait yang pertama pertama
melalui Chat WA, jika tidak ditanggapi oleh siswa maka Guru BK akan langsung
menghubungi orang tua siswa/peserta didik. Jika tidak bisa dihubungi dan tidak direspon
maka guru BK akan memberikan Surat Panggilan Orang Tua.

Banyaknya kendala yang muncul dalam pelayanan bimbingan dan konseling memang
sangat menyulitkan bukan hanya pihak guru BK tetapi juga dari siswa sendiri. Oleh
karena itu, banyak upaya yang harus dilakukan oleh berbagai pihak agar pelaksanaan
pembelajaran maupun pemberian layanan bimbangn dan konseling bisa terlaksanakan
secara efektif dan efisien.

C. Temuan Lapangan
Dari hasil riset yang kami lakukan, maka didapati berbagai masalah baik sisi
siswa maupun guru BK sendiri, maka kami menemukan permasalah permasalah sebagai
berikut:

 Hambatan bagi guru BK yaitu Diskomunikasi antara guru BK dengan orang tua siswa
 Siswa yang menganggap remeh teguran guru BK, yang dimana siswa menganggap
mereka akan tetap lulus
Tentunya hambatan hamabatan tersebut perlu adanya penanganan agar pelayanan
bimbingan dan konseling berjalan dengan lancar dan tentunya membantu siswa dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami agar dapat memenuhi tugas
perkembangannya.

23
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan secara tatap muka. Dengan subjek penelitian adalah Ibu Dra.
Rustina Ria,M.Pd di SMA Negeri 5 Medan Sebagai staff Guru BK. Teknik pengambilan data
pada penelitian adalah dengan wawancara secara langsung terhadap pihak yang terkait.
Berdasarkan pada wawancara tersebut, para guru BK masih mengalami kendala atau
penghambat dalam memberikan layanan untuk para siswa SMAN 5 Medan. Dari hasil riset
yang dilakukan, maka didapati berbagai masalah baik sisi siswa maupun guru BK sendiri,
maka kami menemukan permasalah permasalah sebagai berikut:
 Hambatan bagi guru BK yaitu Diskomunikasi antara guru BK dengan orang tua siswa
 Siswa yang menganggap remeh teguran guru BK, yang dimana siswa menganggap
mereka akan tetap lulus

B. Saran
Disarankan kepada guru bk untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang
dialami. Dengan berkerjasama dengan orangtua siswa agar komunikasi guru bk dengan
orangtua dapat berjalan dengan baik. Dan berbagai hambatan yang dialami guru bk perlu
adanya penanganan agar pelayanan bimbingan dan konseling berjalan dengan lancar dan
dapat membantu siswa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami agar dapat
memenuhi tugas perkembangannya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Putri, V. D. (2020). Layanan bimbingan dan konseling daring selama masa pandemi COVID-
19. Coution: journal of counseling and education, 1(2), 7-16.
http://bpakhm.unp.ac.id/konsep-dasar-dan-pengertian-sistem/

https://m.merdeka.com/jateng/pengertian-informasi-beserta-jenis-dan-fungsinya-perlu-
diketahui-kln.html?page=3

https://qwords.com/blog/pengertian-sistem-informasi-dan-jenisnya/

https://www.universitas123.com/news/jenis-layanan-bimbingan-dan-konseling-di-sekolah

https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-dunia-
pendidikan

25

Anda mungkin juga menyukai