Anda di halaman 1dari 6

Sejarah NTP

Pada tahun 1979, jaringan sinkronisasi waktu teknologi yang digunakan dalam apa yang
mungkin demonstrasi publik pertama dari internet layanan yang berjalan melalui jaringan
satelit trans-Atlantik, di konferensi komputer di New York.
Teknologi ini kemudian dijelaskan dalam 1981 Internet Engineering Catatan (IEN) 173 dan
protokol umum dikembangkan dari itu yang didokumentasikan dalam RFC 778.
Pada tahun 1985, NTPv0 dilaksanakan di kedua fuzzball dan Unix, dan NTP header paket
dan round-trip delay dan offset perhitungan, yang telah bertahan dalam NTPv4,
didokumentasikan dalam RFC 958. Meskipun komputer yang relatif lambat dan jaringan
yang tersedia pada saat itu, akurasi yang lebih baik dari 100 milidetik biasanya diperoleh
pada Atlantic link mencakup, dengan akurasi 10s milidetik pada Ethernet jaringan.
Pada tahun 1988, spesifikasi jauh lebih lengkap dari protokol NTPv1, dengan algoritma yang
terkait, diterbitkan dalam RFC Ini menarik pada hasil eksperimen dan algoritma jam
penyaring didokumentasikan di RFC 956 dan adalah versi pertama untuk menggambarkan
client-server dan rekan -untuk-peer mode.
Pada tahun 1991, NTPv1 arsitektur, protokol dan algoritma dibawa ke perhatian audiens
yang lebih luas rekayasa dengan penerbitan sebuah artikel oleh David L. Mills di IEEE
Transaksi pada Komunikasi.

Pada tahun 1989, RFC 1119 diterbitkan mendefinisikan NTPv2 dengan cara mesin negara,
dengan pseudocode untuk menggambarkan operasinya. Memperkenalkan protokol
manajemen dan otentikasi kriptografi skema yang memiliki kedua selamat ke NTPv4. Desain
NTP dikritik karena kurang prinsip kebenaran formal oleh masyarakat DTSS. Alternatif
desain mereka termasuk algoritma Marzullo ini, versi modifikasi dari yang segera
ditambahkan ke NTP.
Sebagian besar algoritma dari era ini juga sebagian besar selamat ke NTPv4.
Pada tahun 1992, RFC 130[1]5 didefinisikan NTPv3. RFC termasuk analisis semua sumber
kesalahan, dari jam referensi ke klien akhir, yang memungkinkan perhitungan metrik yang
membantu memilih server terbaik di mana beberapa kandidat muncul untuk tidak setuju.
Modus Broadcast diperkenalkan. Dalam tahun-tahun berikutnya, sebagai fitur baru yang
ditambahkan dan perbaikan algoritma yang dibuat, menjadi jelas bahwa versi protokol baru
yang diperlukan.
Pada tahun 2010, RFC 5905 diterbitkan mengandung spesifikasi yang diusulkan untuk
NTPv4, tetapi protokol secara signifikan telah pindah sejak saat itu, dan pada 2014, RFC
diperbarui belum dipublikasikan. Setelah pensiun dari Mills dari University of Delaware,
implementasi referensi saat ini dikelola sebagai open source proyek yang dipimpin oleh
Harlan Stenn.
Prinsip Kerja NTP
NTP bekerja dengan menggunakan algoritma Marzullo dengan menggunakan
referensi skala waktu UTC. Sebuah jaringan NTP biasanya mendapatkan
perhitungan waktunya dari sumber waktu yang tepercaya seperti misalnya radio
clock atau atomic clock yang terhubung dengan sebuah time server. Kemudian
jaringan NTP ini akan mendistribusikan perhitungan waktu akurat ini ke dalam
jaringan lain.
Sebuah NTP client akan melakukan sinkronisasi dengan NTP server dalam sebuah
interval pooling yang biasanya berkisar antara 64 sampai 1024 detik. Namun, waktu
sinkronisasi ini biasa berubah secara dramatis bergantung kepada kondisi dan
keadaan jaringan yang akan digunakannya.
Konfigurasi NTP
1. mengkonfigurasi NTP pada Debian
Install paket ntp di Debian dengan perintah berikut:
apt-get install ntp Pastikan proses instalasi selesai dengan sukses. Setelah instalasi
paket ntp berhasil, kita akan melajutkan proses konfigurasi NTP server Buka file
tersebur dengan menggunakan text editor untuk membuka dan melakukan
konfigurasi. Masukkan perintah berikut untuk membuka file tersebut dengan
menggunakan text editor nano:

nano /etc/ntp.conf
Kemudian file “ntp.conf” akan terbuka dengan menggunakan text editor nano.
Kemudian cari script pada file tersebut yang kurang lebih seperti berikut:

server 0.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
server 1.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
server 2.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
server 3.debian.pool.ntp.org iburst dynamic

Kemudian jadikan comment script yang dimulai oleh kata “server” tersebut, dengan
menambahkan karakter “#” (pagar) pada awal kalimat setiap script tersebut.
Kemudian tambahkan script berikut di bawahnya, hingga menjadi seperti berikut:

# server 0.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
# server 1.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
# server 2.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
# server 3.debian.pool.ntp.org iburst dynamic
server 127.127.1.0
fudge 127.127.1.0 stratum 1

Kemudian jika sudah.
Cari lagi script seperti berikut, letaknya sedikit lebih ke bawah dari script
sebelumnya:

# Clients from this (example!) subnet have unlimited access, but only if
# cryptographically authenticated.
#restrict 192.168.123.0 mask 255.255.255.0 notrust

Hapus tanda pagar (uncomment) pada baris script “#restrict ..”, kemudian ganti
“192.168.123.0” dan “255.255.255.0” dengan network dan netmask yang kamu
gunakan pada komputer server tersebut, serta ganti kata ”notrust” dengan “nomodify
notrap.

sehingga seperti berikut:



# Clients from this (example!) subnet have unlimited access, but only if
# cryptographically authenticated. restrict 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 nomodify
notrap

Jika sudah, simpan konfigurasi yang telah kamu lakukan pada file tersebut dengan
menekan kombinasi keyboard / shortcut CTRL + O, kemudian tekan Enter. Untuk
keluar dari text editor nano atau file tersebut, tekan kombinasi keyboard / shortcut
CTRL + X.

Sejauh ini konfigurasi NTP server sudah selesai. Kemudian lakukan restart service
ntp dengan perintah berikut:
service ntp restart.

Setelah service berhasil restart. Kemudian periksa apakah konfigurasi NTP server
sudah berhasil atau belum dengan menggunakan perintah berikut:
ntpq –pn.

Jika berhasil, maka akan keluar output seperti berikut:


remote refid st t when poll reach delay offset jitter
============================================================
*127.127.1.0 .LOCL. 1 1 34 64 3 0.000 0.000 0.001

Tetapi jika outputnya adalah seperti berikut:


No association ID's returned

Berarti konfigurasi NTP server masih belum berjalan. Masukkan perintah berikut
agar paket ntp di-configure ulang:
dpkg-reconfigure ntp

Kemudian cek kembali apakah NTP server sudah berjalan dengan baik dengan
menggunakan perintah sebelumnya.
Jika masih terdapat error, coba periksa kembali konfigurasi-konfigurasi NTP server
yang sudah kamu kerjakan, periksa dengan baik satu persatu apakah ada kesalahan
yang terjadi.

cara mengkonfigurasi NTP pada server CentOS 6.4 langsung saja sebelumnya kita
login sebagai root lalu install aplikasi NTP:
[root@server1 ~]# yum -y install ntp

Tunggu sampe proses selesei dan sekarang kita konfigurasi pada file berikut:

[root@server1 ~]# mcedit /etc/ntp.conf

oke sekarang cari pada line 19, seperti kutipan berikut:

#Hosts on local network are less restricted.


#restrict 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 nomodify notrap

dan sekarang kita sesuaikan dengan IP server kita dan prefix Netmasknya:

#Hosts on local network are less restricted.

#restrict 192.168.12.10 mask 255.255.255.0 nomodify notrap

setelah itu kita pindah pada line 22, secara default terdapat data seperti ini:

server 0.centos.pool.ntp.org
server 1.centos.pool.ntp.org
server 2.centos.pool.ntp.org

Sekarang kita ubah dan kita sesuaikan dengan tempat kita berada, karena saya di
indonesia saya menggunakan NTP Indonesia yang saya dapat datanya disini,

kalo sudah dapat kita ganti ntp tersebut dengan ntp Indonesia:

server 0.id.pool.ntp.org
server 1.id.pool.ntp.org
server 2.id.pool.ntp.org
server 3.id.pool.ntp.org

setelah itu kita save, lalu jalankan ntp tersebut dengan perintah berikut:

[root@server1 ~]# /etc/rc.d/init.d/ntpd start


[root@server1 ~]# /etc/rc.d/init.d/ntpd
start Starting ntpd: [OK]
[root@server1 ~]#

Jika sudah muncul OK lalu sekarang kita konfigurasi NTP tersebut untuk automatis
berjalan jika komputer di restart:

[root@server1 ~]# chkconfig ntpd on


Dan sekarang kita check NTPnya dengan perintah berikut:
[root@server1 ~]# ntpq -p dan akan muncul daftar NTP yang ada di Indonesia.
PERBEDAAN SSH (SECURE SHELL) DENGAN SSL (SOCKET LAYER)

SSH

SSH berarti "Shell yang aman". Ini memiliki sistem otentikasi nama pengguna / kata
sandi bawaan untuk mengatur koneksi. Ia menggunakan port 22 untuk negosiasi
komunikasi atau otentikasi. Otentikasi sistem jarak jauh dilakukan menggunakan
kriptografi kunci publik dan, jika perlu, memungkinkan komputer jarak jauh untuk
mengotentikasi pengguna.

SSL

SSL berarti "Secure Socket Layer". Protokol seperti HTTP, SMTP, FTP, dan SSH
dioptimalkan untuk dukungan SSL. Port yang biasanya Anda gunakan untuk terhubung ke
server yang aman adalah 443.
SSL digunakan untuk secara andal mengirimkan informasi penting dalam kartu kredit dan
perbankan. Di sisi lain, untuk eksekusi perintah yang andal melalui Internet SSH.
3. SSH menggunakan otentikasi nama pengguna / kata sandi untuk membangun koneksi
yang aman, dan SSL tidak peduli dengan hal ini.
4. SSH lebih banyak tentang konfigurasi jaringan dan SSL lebih banyak tentang sertifikat.

Anda mungkin juga menyukai