PENGERTIAN CSS
CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Berisi rangkaian instruksi yang
menentukan bagiamana suatu text akan tertampil di halaman web. Perancangan desain text
dapat dilakukan dengan mendefinisikan fonts (huruf) , colors (warna), margins (ukuran), latar
belakang (background), ukuran font (font sizes) dan lain-lain.
Elemen-elemen seperti colors (warna) , fonts (huruf), sizes (ukuran) dan spacing
(jarak) disebut juga “styles”. Cascading Style Sheets juga bisa berarti meletakkan styles yang
berbeda pada layers (lapisan) yang berbeda. CSS terdiri dari style sheet yang
memberitahukan browser bagaimana suatu dokumen akan disajikan.
Fitur-fitur baru pada halaman web lama dapat ditambahkan dengan bantuan style
sheet. Saat menggunakan CSS, Kita tidak perlu menulis font, color atau size pada setiap
paragraf, atau pada setiap dokumen. Setelah Kita membuat sebuah style sheet, Kita dapat
menyimpan kode tersebut sekali saja dan dapat kembali menggunakannya bila diperlukan
Syntax
COLOR
Menentukan warna untuk satu elemen
Contoh :
{ color : red}
{color : #DDEEA1}
BACKGROUND
Menentukan metode untuk peletakan gambar suatu elemen
Contoh:
{width:720px; height:960px; background : url (“namafile.jpg”) }
BORDER
Border/garis tepi dapat digunakan untuk banyak hal, misalnya sebagai elemen dekoratif atau
untuk memberi garis batas pemisah dari dua hal. Border properti mendefinisikan width, color,
and style dari batas area pada box/kotak.
border-style
border-width
border-color
border-individual
Border Style
Properti border-style untuk menentukan bentuk (style) dari tampilan border.
Tak satu pun dari properti border memiliki efek APAPUN kecuali telah menempatkan
properti border-style dahulu!
Ada 9 type border-style values yang umum digunakan dalam CSS :
1. None : mendefinisikan tidak ada border
p{border-style:none;}
2. Dotted : Berarti border berupa (titik)
p{border-style:dotted;}
3. Dashed : Border berupa dashed (garis putus-putus)
P{border-style:dashed;}
4. Solid : Border yang solid
p{border-style:solid;}
5. Double : Mendefinisikan double border, lebar double adalah sama dengan nilai
border-width
P{border-style:double;}
6. Groove : Mendefiniskan sebuah border groove (beralur) 3D, efeknya tergantung pada
nilai border-color
P{border-style:groove;}
7. Ridge : Mendefinisikan sebuah border bergigi (ridge) 3D, efeknya tergantung pada
nilai border-color
P{border-style:ridge;}
8. Inset : Mendefinisikan sebuah border inset 3D,efeknya tergantung pada nilai border-
color
P{border-style:inset;}
9. Outset : Mendefisikan sebuah border outset 3D, efeknya tergantung pada nilai
border-color
P{border-style:outset;}
Margin
Margin (dalam pengertian CSS) adalah ruang disekitar elemen/konten. Margin akan
membentuk daerah (ruang) vertikal dan horizontal antara elemen. Jika elemen/konten tidak
memilki margin, maka elemen-elemen tersebut akan rapat bertemu terhadap satu sama lain.
Agar margin bekerja dengan baik, elemen biasanya diikuti oleh posisi float atau diposisikan
relative. Style ini sering diterapkan untuk dapat memindahkan elemen lain di sekitarnya.
Secara visual akan lebih mudah memahami definisi dari margin ini
PADDING
Padding adalah sebutan untuk spasi atau ruang diantara konten dan border.
Gambar CSS Box Model berikut bisa menjelaskan dimana letak padding ini.
Seperti yang terlihat, padding berada diantara konten utama dengan border. Jadi, kenapa saya
membahas border dulu sebelum padding?
Ini karena untuk dapat melihat efek padding, kita harus menggunakan border. Tanpa border,
padding akan susah untuk dilihat.
Property padding bisa diisi dengan satuan panjang seperti pixel, persen, em, dll. Sebagai
contoh, untuk membuat padding sebesar 10 pixel, saya bisa menggunakan kode berikut:
<div style="padding: 10px"></div>
HEIGHT DAN WIDTH
BOX MODEL
Sebuah elemen HTML dapat kita anggap sebagai sebuah box/ kotak.
Digunakan pada saat kita akan merancang tampilan sebuah website.
Pada dasarnya berfungsi sebagai tempat yang membungkus isi dari elemen‐elemen
HTML.
Tag yang biasanya digunakan untuk merancang tampilan adalah <div>, walaupun tag
lain juga bisa menerapkan box model.
Terdiri atas 4 bagian: Margin, Border, Padding, Content.
OUTLINE
Outline:value; fungsinya untuk membuat sekeliling bidang/tag/box memiliki style garis
pinggir, sedangkan value masing-masing sisi akan bernilai sama!
contoh kode ini1
<div style="background-
color:blue;width:300px;height:300px;outline-
style:solid;outline-color:red;outline-width:5px;">
anggap
disini
adalah
kontent/isi
</div>
TEXT
1. Text Color
Properti warna yang digunakan untuk mengatur warna teks.
Dengan CSS, warna yang paling sering ditentukan oleh:
h1 {color:#00ff00;}
h2 {color:rgb(255,0,0);}
2. Text Alignment
Properti text-align digunakan untuk mengatur alignment horizontal dari sebuah teks.
Teks dapat terpusat, atau berpihak ke kiri atau kanan, atau dibenarkan. Ketika text-
align diatur untuk “membenarkan”, setiap baris ditarik sehingga setiap baris
memiliki lebar yang sama, dan margin kiri dan kanan lurus (seperti di majalah dan surat
kabar).
contoh :
h1 {text-align: center;}
3. Text Decoration
Properti text-decoration digunakan untuk membuat atau menghapus dekorasi dari teks.
Properti text-decoration banyak digunakan untuk menghapus menggaris bawahi dari link
untuk tujuan desain:
contoh :
a {text-decoration: none;}
4. Text Transformation
Properti teks transform digunakan untuk menentukan huruf besar dan huruf kecil dalam
sebuah teks.
Hal ini dapat digunakan untuk mengubah segalanya menjadi huruf besar atau huruf kecil,
atau memanfaatkan huruf pertama dari setiap kata.
contoh :
p.uppercase {text-transform: uppercase;}
p.lowercase {text-transform: lowercase;}
5. Text Identation
Properti teks lekukan digunakan untuk menentukan indentasi dari baris pertama dari teks.
contoh :
p {text-indent: 50px;}
FONT
CSS properti font menentukan Font family, keberanian, ukuran, dan gaya text
Generik Family – sebuah kelompok font family dengan tampilan yang sama (seperti
“Serif” atau “Monospace”)
Font family – Font family tertentu (seperti “Times New Roman” atau “Arial”)
Link adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks (hypertext) ke dokumen yang lain atau
sumber lain, seperti halnya suatu kutipan didalam literatur
LIST
List adalahbagian teks didalam dokumen yang berisi daftar item dari suatu kelompok atau
group tertentu, sebagai contoh, didalam situs web yang bertema kuliner, list dapat berupa
daftar dari makanan dan minuman beserta harganya.
List dapat juga berupa prosedur (urutan langkah-langkah) dari suatu pekerjaan tertentu, yag
sifatnya harus dilakukan secara berurutan dari langkah pertama sampai langkah terakhir.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style>
ul.a {
list-style-type: circle;
}
ul.b {
list-style-type: square;
}
ol.c {
list-style-type: upper-roman;
}
ol.d {
list-style-type: lower-alpha;
}
</style>
</head>
<body>
<ul class="b">
<li>Coffee</li>
<li>Tea</li>
<li>Coca Cola</li>
</ul>
<ol class="d">
<li>Coffee</li>
<li>Tea</li>
<li>Coca Cola</li>
</ol>
</body>
</html>
Hasil running.
TABLE
Tabel merupakan cara untuk menampilkan informasi dalam bentuk sel yang terdiri atas baris
dan kolom. Tabel dibuat dengan menggunakan tag <table>. Sebuah tabel dibagi menjadi
baris-baris, dan tiap baris dibagi ke dalam cell-cell.
Baris dibuat dengan tag <tr>, dan cell-cell yang akan membentuk kolom dibuat dengan tag
<td>.
Berikut saya berikan contoh penerapan tag table:
<table border="1">
<tr>
<td> Baris 1 kolom 1 </td>
<td> Baris 1 kolom 2 </td>
<td> Baris 1 kolom 3 </td>
</tr>
<tr>
<td> Baris 2 kolom 1 </td>
<td> Baris 2 kolom 2 </td>
<td> Baris 2 kolom 3 </td>
</tr>
</table>
DISPLAY
Didalam CSS terdapat banyak beberapa kode, tentunya anda tidak mungkin menghafal satu
persatu, untuk demikian supaya anda mudah mengerti, lebih baik kita mencoba
Display : Inline
Mendefinisikan elemen dalam baris yang sama dengan elemen lain.
Li{ Display:inline; }
Html:
<ul>
<li> CSS </li>
<li> php </li>
<li> Mysql </li>
</ul>
Display:Block
Seperti halnya membuat baris baru pada elemen
Contoh:
.bl{Display:block; Html:
<span class=”bl”>elemen block</span>
<span class=”bl”>ended example</span>
<span class=”bl”>berbagi</span>
Display None
Tidak menampilkan elemen/html akan dianggap hilang.
Contoh:
H2.hide{Display:none;}
Html:
<h2 class=”hide”>
Elemen hide </h2>
MAX-WIDTH
Berfungsi untuk menentukan (mengatur) batas lebar (width) maksimal sebuah elemen yang
ukurannya ditentukan dalam nilai tertentu.
Contoh:
max-width: value;
max-width: 100px;
max-width: 20em;
max-width: 10%;
POSITION
Dalam membuat layout website CSS position property punya peran penting untuk merancang
layout seperti yang kita inginkan, kombinasi antara CSS position property dengan kode CSS
lainnya dimanfaatkan untuk menempatkan elemen tertentu didalam layout.
Sekilas konsep dari CSS position tampak sederhana dan mudah untuk dimengerti bagi
pemula namun faktanya justru sebaliknya menjadi hal yang rumit, padahal keberhasilan
memahaminya sangat membantu si designer, namun untuk membantu memahami CSS
position property ini sebelumnya perlu memahami CSS box model.
CSS position dibagi menjadi 4 property:
Static
Relative
Absolute
Fixed
Static
Nilai static adalah nilai titik tetap (default).
div "red" diposisikan di kanan jendela browser (lihat kotak merah di sebelah kanan atas) tidak berada di
dalam div "hitam" karena tidak ada penentuan posisi terakhir sehingga secara defaultnya titik posisi di
tentukan terhadap body.
Pada objek tertentu, baik posting maupun widget, terkadang ada bagian yang melewati
tempat yang sudah kita tentukan, biasanya kebagian pinggir atau ke bawah. Nah supaya objek
tersebut muncul sesuai dengan yang kita kehendaki, maka digunakanlah syntax overerflow
sebagai solusinya. Mudah-mudahan sobat mengerti apa yang saya maksud pada penjelasan
sederhana ini.
Pada penggunaan fungsi overflow biasanya ada 4 alternatif yang bisa kita gunakan :
overflow:auto
overflow:scroll
overflow:hidden
overflow:display
Contoh:
Overflow:auto
<div style="background-color:#FBFBFB; border:1px solid #D2D2D2;
padding:10px; width:400px; height:100px; overflow:auto;"> letakkan teks
atau gambar di sini</div>
FLOAT
Berfungsi untuk memaksa sebuah elemen menjadi berada di kiri atau
dikanan halaman.
Elemen yang berada setelah elemen yang diberi float akan terpengaruh fungsi float
tersebut.
Elemen yang berada sebelum elemen yang diberi float tidak akan terpengaruh.
Property:
float:left;
float:right;
Contoh kode css :
#wadah{
height:500px;
width:500px;
float:right;
background-color:#00CC99;
}
Tipe display ini sering membingungkan bagi para webmaster tentang penggunaannya. Pada
intinya display inline-block itu adalah jenis display yang mirip dengan display inline. Hanya
saja pada display inline-block kita bisa mengatur tinggi dan lebar seleksinya
<html>
<head>
<style>
.gaya-inline {display:inline; background-color:#00CCCC;
width:400px; height:100px;}
.gaya-block {display:block; background-color:#003333;
height:50px;}
.gaya-inline-block {display:inline-block; background-
color:aqua; width:400px; height:40px;}
</style>
</head>
<body>
<section class="gaya-inline"> ini contoh display
inline.</section>
setelah bagian objek yang diberi display inline maka teks
tetap tampil apa adanya. cuma diseleksi saja teksnya.
<br/>
Penggunaan attribute align pada image tak hanya sekedar mengatur posisi image, namun juga
berkaitan dengan posisi teks yang digunakan bersama image. Beberapa posisi teks akan
menyertai perubahan posisi image.
Div dalam sintaks css di atas merupakan selector. Sebuah selector dapat memiliki sebih dari
satu selector sederhana. Kita dapat memasukkan combinator pada selector yang sederhana.
Descendant selector
Child selector
Adjacent sibling selector
General sibling selector
Jika kalian pernah belajar css, kalian pasti sudah pernah menggunakan descendant selector.
Karena, descendant selector merupakan combinators yang paling sering digunakan (menurut
saya).
Descendant Selector
Descendant selector akan memilih semua elemen yang cocok berdasarkan keturunan dari
elemen tertentu.
Contoh:
div p{
background-color: red;
}
Css di atas akan membuat semua <p> atau paragraf yang merupakan keturunan dari div
memiliki background berwarna merah, termasuk yang berada di dalam tag <span>. Karena
tag <span> juga masih berada di dalam div.
Jadi, paragraf pertama, kedua dan ketiga akan memilik background berwarna merah karena
berada di dalam div. Sedangkan paragraf keempat dan kelima tidak, karena berada di luar
div.
Child Selector
Child selector akan memilih semua elemen yang merupakan anak langsung dari elemen
teretentu.
div > p{
background-color: red;
}
Maka, hanya paragraf pertama dan ketiga saja yang memiliki background berwarna merah.
Paragraf kedua tidak memiliki background berwarna merah karena paragraf kedua bukan
keturunan langsung dari div. Akan tetapi keturunan langsung dari <span> atau bisa dibilang
cucu dari div.
General sibling selector akan memilih semua elemen yang merupakan saudara kandung dari
elemen tertentu.
div ~ p{
background-color: red;
}
Maka, paragraf keempat dan kelima memiliki background berwarna merah. Karena paragraf
keempat dan kelima merupakan saudara dari div.
PSEUDO-CLASS
Pseudo Class Selector adalah selector CSS yang digunakan untuk mengakses bagian tertentu
dalam HTML yang tidak ‘terlihat’ (tidak tertulis di dalam HTML) atau bagian dari HTML
yang tidak bisa diakses dengan selector sederhana lain.
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<style>
/* unvisited link
a:link {
color: red;
}
/* visited link *
a:visited {
color: green;
}
/* selected link
a:active {
color: blue;
}
</style>
</head>
<body>
<p><b><a href="de
link</a></b></p>
<p><b>Note:</b> a
in the CSS defini
<p><b>Note:</b> a
definition in ord
</body>
</html>
PSEUDO-ELEMEN
CSS pseudo-elemen yang digunakan untuk menambahkan efek khusus untuk beberapa
penyeleksi.
Syntax.
Syntax dari pseudo-elemen:
selector:pseudo-element {property:value;}
“line-pertama” pseudo-elemen yang digunakan untuk menambah gaya khusus untuk baris
pertama dari teks.
Pada contoh berikut browser format baris pertama dari teks dalam elemen ap sesuai dengan
gaya dalam “line pertama” pseudo-elemen (di mana browser istirahat garis, tergantung pada
ukuran jendela browser):
p:first-line
{
color:#ff0000;
font-variant:small-caps;
}
OPACITY
Opacity effect atau efek transparansi (sering juga disebut blur efect) diciptakan melalui
opacity property. Penyebutan sebagai efek transparansi atau blur effect disebabkan
transparansi yang tercipta ketika opacity property digunakan, Anda bisa menggunakan efek
opacity pada box, image atau obyek lain seperti teks.
Meskipun opacity effect dapat digunakan tanpa melibatkan hover effect, namun pada
kenyataannya lebih banyak desain blog/web yang menggabungkan fungsi css opacity
property dan hover effect secara bersamaan. Dalam perkembangan terakhir, setelah css3
mendapat dukungan penuh dari beberapa browser besar, bahkan efek transparansi
(transparency effect) ini bisa dibuat lebih atraktif dengan menambahkan css3 transition
property, css3 animation property dan css3 transform property. Yang sangat perlu
diperhatikan ketika menggunakan opacity property adalah "penggunaan kode (deklarasi css)
yang berbeda untuk Internet Explorer (IE).
opacity:0.4;
filter:alpha(opacity=40); /* For IE8 and earlier */
}.
img
{
opacity:0.4;
filter:alpha(opacity=40); /* For IE8 and earlier */
}
img:hover
{
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100); /* For IE8 and earlier */
}
Navigation Bar
Memiliki mudah menggunakan navigasi adalah penting untuk setiap situs web.
Dengan CSS Kita dapat mengubah menu HTML membosankan menjadi tampan bar navigasi.
<ul>
<li><a href=”default.asp”>Home</a></li>
<li><a href=”news.asp”>News</a></li>
<li><a href=”contact.asp”>Contact</a></li>
<li><a href=”about.asp”>About</a></li>
</ul>
Navigation Bar Vertikal.
Untuk membangun sebuah bar navigasi vertikal kita hanya perlu gaya elemen <a>, selain
kode di atas:
a
{
display:block;
width:60px;
}
Penjelasan:
-display: block – Menampilkan link sebagai elemen blok membuat daerah seluruh link diklik
(tidak hanya teks), dan memungkinkan kita untuk menentukan lebar.
-Lebar: 60px – elemen Blok mengambil lebar penuh yang tersedia secara default. Kami ingin
menentukan lebar 60 px.
Catatan : Selalu tentukan lebar untuk elemen <a> di sebuah bar navigasi vertikal. Jika Kita
menghilangkan lebar, IE6 dapat menghasilkan hasil yang tidak diharapkan.
Salah satu cara untuk membangun sebuah bar navigasi horizontal untuk menentukan unsur-
unsur <li> sebagai inline, di samping kode “stkitar” di atas:
li
{
display:inline;
}
DROPDOWN
Menu web/blog sangat bervariasi salah satunya dibuat dengan css, ada bentuk menu
berupa text maupun gambar biasa, dan ada juga bentuk-bentuk menu dropdown/menu
bercabang secara horizontal atau vertikal. Pembuatanya juga bervariasi, ada yang
menggunakan javascript, ada juga menggunakan jquery, bahkan ada yang membuat menu
dari flash. Pada artikel kali ini kita akan mengetahui bagaimana cara membuat menu
dropdown horizontal murni dibuat dengan css.
Membuat susunan list menu untuk dropdown dalam html, kodenya berikut ini :
<ul class="dropmenu">
<li><a href="#1">Menu 1</a>
<ul>
<li><a href="#11">Sub Menu 1</a></li>
<li><a href="#22">Sub Menu 2</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="#2">Menu 2</a>
<ul>
<li><a href="#21">Sub Menu 1</a></li>
<li><a href="#22">Sub Menu 2</a></li>
<li><a href="#23">Sub Menu 3</a></li>
<li><a href="#24">Sub Menu 4</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="#3">Menu 3</a>
<ul>
<li><a href="#31">Sub Menu 1</a></li>
<li><a href="#32">Sub Menu 2</a></li>
<li><a href="#33">Sub Menu 3</a></li>
<li><a href="#34">Sub Menu 4</a></li>
</ul>
</li>
</ul>
TOOLTIPS
Tooltips merupakan tampilan informasi berupa teks maupun gambar yang tampil saat cursor
di arahkan (mouse over) pada sebuah item (biasanya pada link) dalam sebuah website.
Tujuan dari menggunakan tooltip ini bisa dibilang untuk menghemat waktu si pengunjung
website. Dari tooltip pengunjung bisa mendapatkan penjelasan singkat dari link yang ingin
dibaca. Apabila dari penjelasan singkat itu tidak membuat pengunjung merasa ingin lebih
tahu, maka pengunjung cukup mengabaikan link tersebut. Begitu sebaliknya, apabila
pengunjung dibuat merasa ingin lebih tahu, barulah link tersebut diklik.
Membuat tooltip bisa dengan menggunakan javascript atau dengan jQuery. Disini kita akan
membuat satu contoh tooltip sederhana dengan menggunakan javascript.
Pertama: Pilih editor yang akan kita gunakan (notepad, notepad++, dreamweaver, dll)
<html>
<head>
<title>contoh tooltip</title>
</head>
<body>
</body>
</html>
<style type="text/css">
#tooltip{
position: absolute;
left: -300px;
width: 250px;
border: 1px solid black;
padding: 2px;
background-color: lightyellow;
visibility: hidden;
z-index: 100;
/*Remove below line to remove shadow. Below line should always
appear last within this CSS*/
filter:
progid:DXImageTransform.Microsoft.Shadow(color=gray,direction=13
5);
}
#pointer{
position:absolute;
left: -300px;
z-index: 101;
visibility: hidden;
}
</style>
var ie=document.all
var ns6=document.getElementById && !document.all
var enabletip=false
if (ie||ns6)
var tipobj=document.all? document.all["tooltip"] :
document.getElementById? document.getElementById("tooltip") : ""
function ietruebody(){
return (document.compatMode && document.compatMode!
="BackCompat")? document.documentElement : document.body
}
function positiontip(e){
if (enabletip){
var nondefaultpos=false
var curX=(ns6)?e.pageX : event.clientX+ietruebody().scrollLeft;
var curY=(ns6)?e.pageY : event.clientY+ietruebody().scrollTop;
//Find out how close the mouse is to the corner of the window
var winwidth=ie&&!window.opera? ietruebody().clientWidth :
window.innerWidth-20
var winheight=ie&&!window.opera? ietruebody().clientHeight :
window.innerHeight-20
//if the horizontal distance isn't enough to accomodate the width of the
context menu
if (rightedge<tipobj.offsetWidth){
//move the horizontal position of the menu to the left by it's width
tipobj.style.left=curX-tipobj.offsetWidth+"px"
nondefaultpos=true
}
else if (curX<leftedge)
tipobj.style.left="5px"
else{
//position the horizontal position of the menu where the mouse is
positioned
tipobj.style.left=curX+cursorX-offsetdivfrompointerX+"px"
pointerobj.style.left=curX+cursorX+"px"
}
function hideddrivetip(){
if (ns6||ie){
enabletip=false
tipobj.style.visibility="hidden"
pointerobj.style.visibility="hidden"
tipobj.style.left="-1000px"
tipobj.style.backgroundColor=''
tipobj.style.width=''
}
}
document.onmousemove=positiontip
</script>
Sekarang simpan file tersebut dengan format .html dan kemudian jalankan pada browser.
Maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini hasilnya.
IMAGE GALERY
Galeri foto berikut ini dibuat dengan CSS:
<html>
<head>
<style type=”text/css”>
div.img
{
margin: 2px;
border: 1px solid # 0000FF;
tinggi: auto;
width: auto;
float: left;
text-align: center;
}
div.img img
{
display: inline;
margin: 3px;
border: 1px solid # ffffff;
}
div.img a: hover img
{
border: 1px solid # 0000FF;
}
div.desc
{
text-align: center;
font-weight: normal;
width: 120px;
margin: 2px;
}
</ style>
</ head>
<body>
<div class=”img”>
<a target=”_blank” href=”klematis_big.htm”>
<img src=”klematis_small.jpg” alt=”Klematis” width=”110″
height=”90″ />
</ a>
<div class=”desc”> Tambahkan deskripsi dari gambar di sini </
div>
</ div>
<div class=”img”>
<a target=”_blank” href=”klematis2_big.htm”>
<img src=”klematis2_small.jpg” alt=”Klematis” width=”110″
height=”90″ />
</ a>
<div class=”desc”> Tambahkan deskripsi dari gambar di sini </
div>
</ div>
<div class=”img”>
<a target=”_blank” href=”klematis3_big.htm”>
<img src=”klematis3_small.jpg” alt=”Klematis” width=”110″
height=”90″ />
</ a>
<div class=”desc”> Tambahkan deskripsi dari gambar di sini </
div>
</ div>
<div class=”img”>
<a target=”_blank” href=”klematis4_big.htm”>
<img src=”klematis4_small.jpg” alt=”Klematis” width=”110″
height=”90″ />
</ a>
<div class=”desc”> Tambahkan deskripsi dari gambar di sini
</div></ div></ body>
</ html>
IMAGE-SPIRIT
Image-sprite adalah koleksi gambar dimasukkan ke dalam satu gambar.
Sebuah halaman web dengan banyak gambar dapat mengambil waktu yang lama untuk
memuat dan menghasilkan permintaan beberapa server.
Menggunakan gambar sprite akan mengurangi jumlah permintaan server dan menghemat
bandwidth.
Contoh:
<html>
<head>
<title>Untitled Document</title>
<style>
#home {
width:46px;
height:44px;
background:url(23319487_415779958819951_724277381926110592_n.jpg)
0 0;
}
#next{ width:43px; height:44px;
background:url(23319487_415779958819951_724277381926110592_n.jpg)
-91px 0; }
</style>
</head>
<body>
<img id="home" src="logo-medium.png" /><br><br>
<img id="next" src="logo-medium.png" />
</body>
</html>
Atribut selector memiliki beberapa fitur yang dibedakan berdasarkan apakah atribut tersebut
berisi nilai tertentu, diawali nilai tertentu, diakhiri nilai tertentu atau mengandung nilai
tertentu.
Sebagai contoh, untuk membuat warna text menjadi hijau pada seluruh tag
HTML yang memiliki atribut href, maka kode CSSnya adalah sebagai berikut:
[href] {
color:green;
}
Contoh:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Belajar Attribut Selector CSS</title>
<style type="text/css">
a[href] {
text-decoration:none;
font-size:24px;
color:blue;
}
a[href^="http://"] {
font-weight: bold;
}
a[href$=".pdf"] {
color:brown;
}
a[title~="link"] {
color:green;
}
a[title|="situs"] {
color:red;
}
a[href*="halaman"] {
font-style: italic;
}
</style>
</head>
<body>
<h2>Belajar Attribut Selector CSS</h2>
<br />
<a href="halaman_saja.html">
1. Link ke halaman_saja.html
</a>
<br />
<a href="http://www.duniailkom.com">
2. Link ke http://www.duniailkom.com
</a>
<br />
<a href="halaman_unik.html">
3. Link ke halaman_unik.html
</a>
<br />
<a href="http://www.google.com" >
4. Link ke http://www.google.com
</a>
<br />
<a href="halaman_lain.html">
5. Link ke halaman_lain.html
</a>
<br />
<a href="halaman_buku/belajar_css.pdf">
6. Link ke halaman_buku/belajar_css.pdf
</a>
<br />
<a title="link ke kaskus, gan!" href="http://www.kaskus.com">
7. Link ke http://www.kaskus.com
</a>
<br />
<a title="situs-berita" href="http://www.kompas.com">
8. Link ke http://www.kompas.com
</a>
</body>
</html>
FORM
Form digunakan untuk menerima inputan dari user dan memproses hasil inputan tersebut ke
server. Penggunakan form yang hanya menggunakan HTML saja tidak akan terlalu berguna.
From biasanya hanya berupa interface yang disediakan untuk mengumpulkan data dari user,
dan akan diproses dengan bahasa pemograman seperti JavaScript atau PHP, dan disimpan di
dalam database MySQL
COUNTERS
Counters CSS adalah "variabel" yang dikelola oleh CSS yang nilainya dapat ditambahkan
oleh aturan CSS (untuk melacak berapa kali penggunaannya). Penghitung membiarkan Kita
menyesuaikan tampilan konten berdasarkan penempatannya di dokumen.
Untuk bekerja dengan counter CSS kita akan menggunakan properti berikut:
h2::before {
counter-increment:section;
content: "section" counter(section) ": ";
}
</style>
</head>
<body>