Anda di halaman 1dari 48

TUTORIAL CSS DASAR

Oleh Muh. Anas Faishol,S.Kom,MT


#Part 1 : Pengertian dan Pengenalan CSS
• CSS merupakan singkatan dari ” Cascading Style Sheets “.
• CSS adalah bahasa pemrograman yang di gunakan untuk men-design
sebuah halaman website.
• dalam mendesign halaman website CSS menggunakan penanda yang
kita kenal dengan id dan class.
Fungsi dan Kegunaan CSS
• CSS dapat mengubah font, ukuran font, warna dan format font.
mengatur ukuran layout, lebar tinggi dan warna element, mengubah
tampilan form, membuat halaman website yang responsive dan
masih banyak lagi
• Untuk men-desain font dapat dilakukan dengan mendefinisikan font ,
untuk mengatur warna bisa menggunakan color, margins digunakan
untuk mengatur jarak pada luar element tertetu. mengatur warna
atau gambar pada latar belakang bisa menggunakan background.
mengatur ukuran font gunakan font size.jenis font menggunakan font-
family dan banyak lagi lainnya.
#Part 2 : Cara Penulisan CSS
• Inline CSS Style
• Internal CSS Style
• External CSS Style
Teknik penulisan CSS Inline Style
adalah teknik cara penulisan syntax CSS yang tidak memerlukan
selector(id dan class) sehingga syntax CSS di letakkan atau langsung di
sisipkan pada element HTML. syntax css di letakkan di dalam atribut
style=””.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Penulisan CSS dengan Inline Style</title>
</head>
<body>

<h1 style="color:blue">Studi Independen Bersertifikat (SIB) Arkatama</h1>

</body>
</html>
Teknik penulisan CSS Internal Style
• adalah Teknik cara penulisan syntaks css yang di letakkan satu file
dengan file html atau file php.
• syntax CSS di letakkan di dalam tag <style> dan di akhiri dengan tag
</style>.
• biasa nya tag <style> .. </style> di letakkan pada bagian tag <head>
pada HTML.
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Penulisan CSS dengan Internal Style</title>
<style type="text/css">
#tulisan{
color: 10px;
}

.box{
background: red;
padding: 10px;
}
</style>
</head>
<body>

<div class="box">
<h1 id="tulisan"> Studi Independen Bersertifikat (SIB) Arkatama <h1>
</div>

</body>
</html>
Teknik penulisan CSS External Style
• Untuk membuat contoh penulisan CSS dengan External style siapkan
satu buah file html dan satu buah file css.
• di sini saya membuat sebuah file dengan nama index.html dan
style.css
Index.html
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Penulisan CSS dengan External Style</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
</head>
<body>

<div class="box">
<h1 id="tulisan"> Studi Independen Bersertifikat (SIB) Arkatama </h1>
</div>

</body>
</html>
style.css
#tulisan{
color: 10px;
}
.box{
background: red;
padding: 10px;
}
#Part 3: Attribute selector
Attribute selector digunakan untuk memilih elemen atribut yang
spesifik. Atribut selector akan memilih elemen berdasarkan keberadaan
atribut tertentu pada HTML
Jenis Deklarasi Atribut Selector
• #1. Attribute Selector dengan nilai spesifik, merupakan attribute
selector yang digunakan untuk memberikan properti CSS pada
atribut dan nilai yang spesifik.
• Sebagai contoh, kita akan memberikan background kuning pada
setiap tag link dengan atribute target blank.
• #2 Attribute selector menggunakan simbol ~. Attribute selector
dengan simbol ~ akan memberikan properti CSS pada attribut yang
memuat value yang telah ditentukan.
• Sebagai contoh, kita akan memberikan border/garis pada elemen
apapun yang memuat value “flower”.
• #3. Attribute selector menggunakan simbol =
• Dengan menambahkan simbol = pada attribute selector, kita bisa
memberikan properti CSS yang sama pada elemen yang berbeda
dengan spesifik nilai yang ditentukan dan diikuti karakter -
• #4 Attribute selector dengan simbol ^. Selektor yang diikuti simbol ^
digunakan untuk memilih elemen HTML tertentu yang dimulai dengan
nilai spesifik yang telah ditentukan. Berbeda dengan simbol -, semua
elemen dengan nilai yang telah ditentukan akan memiliki properti
yang sama.
• #5 Attribute selector dengan simbol $. Apabila simbol – dan ~
digunakan untuk memberikan properti CSS dengan awalan yang
sama.
• Simbol digunakan untuk memberikan properti CSS yang sama dengan
akhiran nilai yang spesifik.
• #6 Attribute selector dengan simbol *. Apabila simbol ~ digunakan
untuk memberikan properti CSS dengan awalan yang sama.
• Simbol digunakan untuk memberikan properti CSS yang sama dengan
akhiran nilai yang memuat nilai yang ditentukan.
#Part 4: CSS Value dan unit
• CSS value adalah nilai ukuran dari suatu elemen. Nilai ini akan diikuti
oleh satuan (CSS unit).
• CSS unit adalah satuan untuk menentukan ukuran dari suatu elemen
atau kontennya. Misal, jika ingin menentukan margin dari sebuah
paragraf, kita bisa memberikan nilai tertentu.

value unit
#Absolute vs Relative
• Unit yang "absolute" akan selalu memiliki ukuran yang sama apapun
elemen parent-nya atau ukuran layar. Artinya properti yang diatur
dengan absolute unit akan memiliki ukuran sama baik di telepon
maupun di layar monitor yang besar.
• Absolute unit berguna jika project yang dikerjakan tidak memikirkan
keresponsifan. Misalnya, aplikasi desktop yang tidak bisa di-resized
bisa menggunakannya. Jika ukuran jendela tidak akan berubah, maka
kontennya pun tidak juga.
• Pixel (px) sering dipakai untuk menentukan absolute unit di layar.
Centimeter, millimeter, dan inchi lebih sering dipakai untuk dokumen
cetak
• Relative unit berguna untuk mendesain website yang responsif karena
ukurannya bisa berubah relatif terhadap parent atau ukuran layar.
• Secara umum relative unit bisa dipakai sebagai satuan bawaan
website responsif sehingga bisa membantu untuk meng-update style
di ukuran layar yang berbeda.
• Relative unit mungkin akan sedikit lebih sulit dibandingkan absolute
unit untuk menentukan satuan mana yang akan dipakai.
• %: Ukurannya relatif terhadap parent element
• em: Ukurannya relatif terhadap font-size dari elemen saat ini
• rem: Ukurannya relatif terhadap font-size root elemen (<html>). "rem" = "root em"
• ch: Ukurannya mengikuti jumlah karakter (1 karakter sama dengan lebar dari karakter
0/nol font yang sedang aktif)
• vh: Ukurannya relatif terhadap tinggi viewport (ukuran jendela tau aplikasi), 1vh = 1/100
dari tinggi viewport
• vw: Ukurannya relatif terhadap lebar dari viewport. 1vw = 1/100 lebar viewport
• vmin: Ukurannya relatif terhadap ukuran viewport yang lebih kecil (misalnya diorientasi
portrait, lebar akan lebih kecil daripada tinggi). 1vmin = 1/100 dari ukuran viewport yang
lebih kecil.
• vmax: Sama dengan vmin, dia akan melihat ukuran viewport yang lebih besar
• ex: Ukurannya relatif terhadap tinggi dari karakter "x" kecil font yang sedang aktif.
%
• Kamu ingin agar suatu child element memiliki 10% lebar parent
sebagai marginnya sehingga ia tidak akan mengisi keseluruhan parent.
Ketika ukuran parent berubah, maka margin juga akan berubah.

.child {
margin: 10%;
}
em
• Kamu ingin agar font child element memiliki setengah ukuran parent-
nya (contoh: ukuran paragraf setelah judul)

.child {
font-size: 0.5em;
}
rem
• Kamu ingin agar ukuran font 2 kali lebih besar dari ukuran font root
element (maksudnya di sini ukuran font yang diatur untuk body,
biasanya 16px).

.header {
font-size: 2rem;
}
ch
• Kamu menggunakan mono-spaced font (font yang semua karakternya
memiliki ukuran lebar yang sama) dan hanya menyediakan ruang
untuk 10 karakter saja.

.small-text {
width: 10ch;
}
vh
• Kamu ingin agar landing page memiliki bagian yang ukurannya
setinggi browser.

.wrapper {
height: 100vh;
}
vw
• Kamu ingin ada bagian teks yang ukurannya setengah layar browser
untuk komponen hero.

.half-size {
width: 50vw;
}
vmin
• Kamu ingin sebuah gambar selalu mengambil ukuran lebih kecil dari
suatu viewport. Misalnya sata telepon dalam mode portrait maka
gambar tersebut akan selebar layar.

.min-width {
width: 100vmin;
}
vmax
• Kamu ingin menampilkan gambar pola di latar belakang.

.max-width {
width: 100vmax;
}
ex
• Kamu mungkin jarang menemukan kebutuhan untuk
menggunakan ex. Pada contoh ini kamu ingin agar tinggi antar baris
kalimat dipisahkan oleh jarak 2 x.

.double-x { l
ine-height: 2ex;
}
#Part 5: CSS Color
• color adalah properti CSS yang dapat digunakan untuk memberi
warna sebuah karakter.
• Value untuk property ini bisa menggunakan keyword seperti:
• nama warna, seperti : red, green, blue, dan sebagainya.
• Hexadesimal. Menggunakan pagar (#) untuk mengawalinya, contoh : #0000FF
• RGB. Memberi warna pada masing-masing warna merah, hijau, dan biru pada
rentang 0 - 255. Contoh: rgb(255, 0, 0) (akan mengasilkan warna merah).
html
<p class="color-1">Ini adalah kalimat dengan warna hijau memakai
value nama warna.</p>
<p class="color-2">Ini adalah kalimat dengan warna biru memakai
value heksadesimal.</p>
<p class="color-3">Ini adalah kalimat dengan warna merah memakai
value RGB.</p>
css
.color-1{
color: green;
}

.color-2{
color: #0000FF;
}

.color-3{
color: rgb(255, 0, 0);
}
#Part 6: Box Model
• Konsep Box Model digunakan untuk memudahkan developer dalam
memberikan style pada elemen HTML
• Pada dasarnya, setiap elemen di HTML dapat dianggap sebagai “box”.
Yaitu, sebuah “box” yang membungkus (wrap) elemen secara
keseluruhan. Box tersebut terdiri dari beberapa bagian, yaitu
; margin, border, padding, dan content
• Content : Adalah konten dari elemen. Biasanya berupa teks atau gambar
• Padding : berguna untuk mengatur ruang (space) di sekitar konten
• Border : batasan yang mengelilingi konten dan padding
• Margin : berguna untuk mengatur ruang (space) di luar elemen
Penerapan Box Model
• Elemen Box
• Inline
Jika box model diterapkan pada elemen blok
(block-element), maka :
• Box tersebut akan memenuhi ruang (space) inline direction yang
tersedia. Dalam hal ini, box akan memenuhi ruang sebesar
ukuran container-nya (filling up 100%)
• Box akan selalu memulai dengan baris baru
• Dapat menggunakan properti width dan height
• Padding, margin, dan border akan “mendorong” elemen lain. Karena
box akan menyesuaikan ukuran elemen yang diminta
Jika box model diterapkan pada elemen inline
(inline-element), maka :
• Box tidak memulai dengan baris baru
• Tidak dapat menggunakan properti width dan height
• Dapat menggunakan padding, margin, dan border, tapi tidak akan
membuat elemen inline yang lain “terdorong” oleh box
Part 7: Browser Developer Tools
• Untuk memudahkan kita dalam mengetahui dan mendefinisikan Box
Model, biasanya developer profesional menggunakan browser
developer tools
• Sederhananya, browser developer tools ini digunakan untuk
mengetahui dan memanipulasi kode HTML, CSS, dan
JavaScript secara langsung di browser
Tugas
1. Melanjutkan repository sebelumnya
2. Buatlah halaman Galeri Bahasa Bunga seperti contoh
3. Submit link dan screenshot di aplikasi Sinauo

Ketentuan:
1. Pisahkan antara CSS dan HTML
2. Buat variable untuk nilai-nilai konstan dan warna
3. Layout tidak boleh menggunakan tabel
4. Layout berupa baris dengan empat buat card
5. Minimal dua baris
6. Setiap baris memiliki warna card yang berdeda
7. Konten gambar dan deskripsi bebas cari di internet
8. Dilarang menggunakan CSS framework

Anda mungkin juga menyukai