Anda di halaman 1dari 11

Proposal Hari/tanggal : Senin, 29 Agustus 2022

M.k Manajemen Budidaya Kelompok : 4/A1


Air Tawar Nama Dosen : Andri Hendriana, S.Pi. M.Si
Giri M. Darmawangsa S.Pi,
M.Si.
Asisten Dosen : M. Fajar Rejcky, A.md
Lazuardi El Had, A.md
Indriani Umaya, A.md
Adilla Kamilia Putri, A.md

PERENCANAAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE Clarias


sp. DI CENTURION FISH AQUATIC

Disusun oleh :
Wulan Nhikesya Alzahra J0308201032
Nazla Wafi Nurrafa J1308201017
Ahmad Apriliyandi H J1308201029
Putri Shintia Rosalina J1308201042
Mochamad Faris Sidqi J1308201070

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan lele merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat (Sri dan Kamlasi 2022). Budidaya Lele berkembang pesat
dikarenakan dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat, lebar, tinggi, teknologi budidaya yang relatif mudah dikuasai oleh
masyarakat, pemasarannya relatif mudah serta modal saham relatif rendah. Lele
juga kaya akan gizi yaitu protein sebesar 20% dan sangat baik untuk kesehatan
karena tergolong makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dari pada
daging sapi 14 gram apabila daging ayam yaitu sebesar 25 gram (Departemen
Kelautan dan Perikanan 2018).
Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibudidayakan. Kemampuan
adaptasinya pun cukup tinggi, sehingga dalam proses penyebarannya tidak
mengalami kesulitan, terutama dalam perkembangbiakannya. Pada awalnya lele
belum memiliki varietas yang dapat diunggulkan sehingga usaha budidaya ini
belum dilirik oleh masyarakat. Saat itu lele yang dibudidayakan hanya sebatas lele
lokal dan lele dumbo yang kurang menghasilkan (Fauzi 2013).
Prospek ikan lele begitu menjanjikan, perkembangan produksi ikan lele
selama 5 tahun mengalami peningkatan dari segi permintaan dan juga harga
jualnya. Keunggulan ikan lele diantaranya yaitu pertumbuhannya tergolong cepat,
toleran terhadap penyakit dan kualitas air yang kurang baik serta dapat dipelihara
hampir pada semua wadah budidaya. Menurut data Dirjen Perikanan Budidaya
(2015) produksi nasional ikan lele dari tahun 2015 hingga tahun 2019 ditargetkan
dapat mengalami peningkatan dari 1.058.400 pada tahun 2015 meningkat pada
tahun 2019 hingga sebesar 1.779.900 (Mustajib et al. 2018). Dari data Dirjen
Perikanan Budidaya (2015) memberikan peluang kepada pembudidaya lele.
Secara morfologi, bentuk tubuh lele memanjang, berlendir dan tidak
bersisik, agak bulat pada tengahnya dan bagian belakang berbentuk pipih (Saputri
dan Razak 2018). Berikut akan diuraikan karakteristik ikan lele (Clarias sp.) :
mempunyai bentuk tubuh memanjang, berkulit licin (tidak bersisik). Di dalam
rongga perut sebelah atas dijumpai alat perlengkapan keseimbangan yang disebut
weber. Bentuk kepalanya gepeng, bersungut 4 pasang pada sirip dada dijumpai
patil yang digunakan untuk pertahanan diri. Di bagian atas ruangan rongga insang
terdapat alat pernapasan tambahan, bentuknya seperti sebatang pohon yang penuh
dengan kapiler-kapiler darah. Warna tubuhnya hijau gelap atau coklat.
Menurut Burchell, 1822 dalam (Denny et al. 2022) dengan klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordate
Class : Actinopterygii
Order : Siluriformes
Family : Claridge
Genus : Clarias

1
Species : Clarias gariepinus
I.2 Tujuan
Proposal ini dibuat bertujuan untuk mengetahui peluang pasar ikan lele
Untuk perencanaan usaha pembesaran ikan lele, sehingga mendapatkan
keuntungan dari hasil produksi.

2 PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Nama Perusahaaan


Perusahaan Centurion Fish Aquatic adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang perikanan khususnya pada kegiatan budidaya pembesaran ikan Lele
(Clarias sp.). Centurion Fish Aquatic didirikan pada tanggal 15 Agustus 2022.
Perusahaan Centurion Fish Aquatic yang memiliki visi dan misi menjadi
perusahaan nomor satu di dunia. Selanjutnya dipilih nama “Centurion Fish
Aquatic” sebagai nama dari perusahaan ini dengan harapan perusahaan ini dapat
menjadi pemimpin perusahaan di dunia yang memproduksi ikan lele konsumsi
yang berkualitas.
2.2. Alamat Perusahaan
Perusahaan ini berlokasi di Jalan Kumbang no.14, RT. 02/RW. 06,
Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat-Indonesia.
Gambar 1. Personalia dan struktur organisasi perusahaan.

2.3. Produk Ikan


Produk utama yang dijual Centurion Fish Aquatic jual yaitu produk jenis
ikan lele konsumsi segar dengan berat rata-rata 125 gram.
2.4. Pemasaran dan Strategi
Hasil dari budidaya ikan lele dipasarkan ke pasar tradisional di daerah bogor
untuk secara khusus dan sejabodetabek secara umum. Penjualan dilakukan
melalui media sosial dan personal selling. Kepada mahasiswa Sekolah Vokasi
atau kepada masyarakat sekitar kampus

2
PROSES PRODUKSI

3.1. Penjadwalan dan Pola Tanam


Gambar 2. Pola tanam pembesaran ikan lele Clarias sp. di Centurion Fish Aquatic.

Kolam Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan wadah
Pengsian dan treatment air
Karantina ikan
1 Penebaran
Pemliharaan 4 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3
Sampling
Panen
Persiapan wadah
Pengsian dan treatment air
Karantina ikan
2 Penebaran
Pemliharaan 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2
Sampling
Panen
Persiapan wadah
Pengsian dan treatment air
Karantina ikan
3 Penebaran
Pemliharaan 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Sampling
Panen

Persiapan wadah
Pengsian dan treatment air
Karantina ikan
4 Penebaran
Pemliharaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 1 2 3 4
Sampling
Panen

1
3.2. Persiapan Wadah
3.2.1. Pembersihan
Pembersihan bak dilakukan sebelum air dimasukkan, bak dibersihkan dari
kotoran seperti lumut dan sampah yang ada di dalam bak. Permukaan dan dinding
bak digosok menggunakan sikat, bak dibilas hingga bersih selanjutnya
pengeringan. Pengeringan dilakukan selama 1 hari atau 24 jam.
3.2.2. Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk urea dengan dosis 400-500 gram/m2
pemupukan dilakukan dengan cara ditebarkan pada bak beton sampai merata,
setelah itu kolam didiamkan selama 4-6 hari supaya pupuk yang telah diberikan
bereaksi dengan sempurna (Mustajib et al. 2018). Pemupukan berfungsi untuk
menyediakan nutrisi bagi pakan alami seperti fitoplankton (Suwarto et al. 2018).
3.2.3. Pengisian air
Pengisian air ke dalam bak hingga kedalaman sekitar 50-70 cm. kedalaman
tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan plankton. setelah itu air
didiamkan selama 2-3 hari, kemudian setelah tumbuh plankton yang ditandai
warna air kehijau-hijauan maka benih dapat ditebar. Pada awal pemupukan
sampai waktu penebaran benih volum air harus dipertahankan sehingga tidak ada
air yang keluar, agar tidak menyebabkan pakan alami yang ada di bak dapat
terbawa arus (Mustajib et al. 2018).
3.3. Penebaran Benih
Penebaran dapat dilakukan pada pagi hari sebelum jam 08.00 WIB atau sore
hari setelah jam 16.00 WIB. Sebelum ditebar lakukan aklimatisasi terlebih dahulu
dengan memasukkan air kolam atau bak ke dalam wadah benih yang diapungkan
selama 10-15 menit. Aklimatisasi adalah upaya menyamakan kondisi media
pemeliharaan awal dengan media pemeliharaan yang baru untuk mencegah agar
ikan tidak stres dengan perubahan media baru (Ulum et al. 2020). Benih yang
sudah diaklimatisasi akan keluar dengan sendirinya dari wadah, bila sisa benih
masih berada di wadah aklimatisasi benih tersebut dapat dilepaskan. Benih yang
ditebar pada wadah budidaya dengan ukuran 7 cm dengan padat tebar 150
ekor/m2 (sesuai SNI 6484.3:2014).
3.4. Pemeliharaan Ikan
3.4.1. Manajemen Pemberian Pakan
Pertumbuhan lele dapat dipacu dengan pemberian pakan berupa pelet yang
mengandung protein minimal 25% (sesuai SNI 01-4087-2006). Pakan diberikan
secara teratur dan mencukupi dengan jam pemberian pakan diwaktu yang sama.
Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali sehari secara at satiation (sesuai SNI
6484.3:2014). Pakan yang digunakan adalah pelet dengan kandungan protein
berkisar 25 – 30% tergantung jenis pelet yang digunakan. Selain pelet, pakan
alternatif ikan lele adalah maggot. Menurut Wardhana (2016) dalam Muntafiah
(2020) bahwa maggot berpotensi sebagai sumber protein pakan ternak karena
memiliki kandungan protein mencapai 40-50%.

1
3.4.2. Manajemen Kualitas Air
Kelayakan kualitas air perlu diidentifikasi sebagai Langkah awal melakukan
kegiatan budidaya ikan (Kelana et al. 2021). Penurunan mutu air dapat
mengakibatkan kematian, pertumbuhan terhambat dan timbulnya hama penyakit.
Faktor yang berhubungan dengan air perlu diperhatikan antara lain: oksigen
terlarut, suhu, pH, amoniak, dan lain-lain. Berikut persyaratan kualitas air
menurut SNI 6484.3:2014:
Tabel 1. Syarat kualitas air menurut SNI.
Parameter Satuan Nilai
Suhu C 25 – 30
pH - 6,5 – 8
Oksigen terlarut mg/L minimal 8
Kerahan cm 25 – 30
Amoniak mg/L maksimal 0,1

3.4.3. Manajemen Kesehatan Ikan


Manajemen Kesehatan ikan dilakukan dengan pengamatan visual.
Pengamatan visual meliputi pemeriksaan pergerakan, adanya gejala penyakit,
kesempurnaan dan kelengkapan morfologi ikan. Selain pengamatan secara visual,
pengamatan dilakukan secara mikroskopik yaitu pemeriksaan jasad patogen
seperti parasit, jamur dan bakteri di laboratorium uji secara periodik (sesuai SNI
6484.3:2014).
3.4.4. Sampling
Menurut Susanti (2019) sampling adalah pemilihan sampel dari suatu
populasi. Sampling ikan lele dilakukan dengan cara menimbang berat awal, dan
mengukur panjang tubuh ikan lele. Sampling dilakukan sebanyak seminggu
sekali.
3.5. Pemanenan
3.5.1. Pemanenan
Panen dilakukan setelah 3 bulan pemeliharaan dengan panjang tubuh ikan
20 cm. Pemanenan dilakukan pemilahan lele yang telah mencapai konsumsi
sekitar 50 % dari total lele, tahap ini dilakukan dengan menggunakan jaring besar
atau krakad yang dipegang atau dilakukan oleh 2- 3 orang kemudian jaring
dibentangkan dan ikan digiring dari sudut satu ke sudut lainnya, ikan diangkat dan
di masukkan ke penampungan sementara berupa jaring (Mustajib et al. 2018).
Setelah itu tengkulak akan datang dan menimbang lele-lele yang telah ditampung
tersebut, kemudian lele langsung di angkut dengan mobil pickup.
3.5.2. Pengemasan
Pengemasan dilakukan dengan metode terbuka untuk jarak dekat, yaitu
pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah yang masih berhubungan
dengan udara bebas. Untuk jarak jauh, ikan di masukkan ke dalam kantong PE
ukuran 50x80 cm dan diberi oksigen dengan perbandingan 1:2. Pengemasan ikan
segar di masukkan ke dalam styrofoam dan diberi es dengan perbandingan 50:50
agar ikan tidak membusuk.
3.5.3. Pemasaran
Pemasaran yang dapat dilakukan yaitu bekerjasama dengan pengepul ikan,
menawarkan ikan lele konsumsi melalui sosial media, serta dapat juga mencari

2
pengepul-pengepul dan pembeli-pembeli yang membutuhkan lele konsumsi yang
berkualitas. Daerah pemasaran ikan lele mencakup wilayah Jabodetabek.

PEMBIAYAAN

4.1. Pembiayaan
4.1.1. Biaya investasi
Tabel 2. Tabel biaya investasi Caprion Fsih Aquatic.
No Nama barang Spesifikasi Jumlah Satuan Harga satuan Harga total Nilai sisa Umur teknis Penyusutan
1 Sewa lahan 250 m2 3 Tahun Rp450.000 Rp112.500.000 - 3 Rp3.125.000
2 Kolam tanah 10 m x 5 m 4 unit Rp4.000.000 Rp16.000.000 Rp12.800.000 10 Rp27.000
3 Gudang 4 mx5 m 1 unit Rp8.000.000 Rp8.000.000 Rp1.600.000 20 Rp27.000
4 kolam IPAL 1,5 m x 3 m 1 unit Rp3.500.000 Rp3.500.000 Rp700.000 20 Rp12.000
5 Timbangan digital - 1 unit Rp32.000 Rp32.000 Rp1.600 1 Rp3.000
6 Timbangan gantung - 1 unit Rp450.000 Rp450.000 Rp90.000 10 Rp3.000
7 Drum 60 liter 4 unit Rp120.000 Rp480.000 Rp192.000 5 Rp5.000
8 Gayung - 4 unit Rp5.000 Rp20.000 - 1 Rp2.000
9 Baskom Diameter 30 cm 1 unit Rp15.000 Rp15.000 - 1 Rp2.000
10 Ember sortir Diameter lubang 16 mm 1 unit Rp25.000 Rp25.000 - 1 Rp3.000
11 Ember sortir Diameter lubang 28 mm 1 unit Rp25.000 Rp25.000 - 1 Rp3.000
12 Ember sortir Diameter lubang 35 mm 1 unit Rp25.000 Rp25.000 - 1 Rp3.000
13 Serokan - 2 unit Rp20.000 Rp40.000 - 1 Rp4.000
14 drum Diameter 60 cm x 50 cm 2 unit Rp80.000 Rp160.000 - 3 Rp5.000
15 Pipa Diameter 4 inch 10 unit Rp210.000 Rp2.100.000 - 10 Rp18.000
16 Knee Diameter 4 inch 4 unit Rp40.000 Rp160.000 - 10 Rp2.000
17 Alat ukur kualitas air - 1 set Rp8.500.000 Rp8.500.000 Rp1.200.000 5 Rp122.000
18 Lampu 20 watt 5 buah Rp39.000 Rp195.000 - 5 Rp4.000
19 Alat kebersihan - 1 set Rp125.000 Rp125.000 - 2 Rp6.000
20 Hapa 4 mx2 mx1 m 1 unit Rp200.000 Rp200.000 - 1 Rp17.000
21 Pompa air 400 watt 1 unit Rp800.000 Rp800.000 Rp40.000 3 Rp22.000
22 Pipa 3/4 inch 2 unit Rp40.000 Rp80.000 - 5 Rp2.000
Total Rp153.432.000 Rp3.417.000

4.1.2. Biaya tetap


Tabel 3. Tabel biaya variabel Centurion Fish Aquatic.

No Nama barang Jumlah Satuan Harga satuan Harga total


1 Listrik 90 KWh Rp1.300 Rp117.000
Total Rp117.000

4.1.3. Biaya variable

3
Tabel 4. Tabel Biaya variabel Centurion Fish Aquatic.

No Nama barang Spesifikasi Jumlah Satuan Harga satuan Harga total


1 Benih 7 - 8 cm 20.000 ekor Rp350 Rp7.000.000
2 Pakan 781-1 8 Karung Rp265.000 Rp2.120.000
3 Pakan 781-2 8 Karung Rp375.000 Rp3.000.000
4 Pakan 771-3 59 Karung Rp330.000 Rp19.470.000
5 Probiotik EM4 16 Botol Rp20.000 Rp320.000
6 Vitamin Premix 27 pcs Rp15.000 Rp405.000
7 Plastik PE 1 m x 0,4 m 1 pak Rp35.000 Rp35.000
8 Karet - 1 pak Rp5.000 Rp5.000
9 Kapur pertanian - 1 karung Rp15.000 Rp15.000
10 Biaya penyusutan - 1 bulan Rp3.417.000 Rp3.417.000
Total Rp35.787.000

4.2. Pendapatan
4.2.1. TR (Total Revenue)
Total penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari hasil
penjualan kepada konsumen.
Total Penerimaan = Produksi Pertahun x Harga Jual
= 2.250 kg x Rp. 19.947 /kg
= Rp. 44.880.000
4.2.2. TC (Total Cost)
Biaya Total adalah total dari biaya produksi yang dikeluarkan
selama produksi dalam 1 tahun.
Total Cost = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 117.000 + Rp. 35.787.000
= Rp.35.904.000
4.2.3. Keuntungan
Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan total
biaya produksi. Keuntungan diperoleh jika selisih antara pendapatan
dengan total biaya adalah positif.
Keuntungan = Total Penerimaan - Biaya Total
= Rp. 44.880.000 – Rp. 35.904.000
= Rp. 8.976.000

4.3. Analisa Usaha


4.3.1. R/C ratio
Analisis R/C adalah perhitungan yang digunakan untuk menilai
kelayakan dari suatu usaha dalam 1 tahun. Suatu usaha dapat dikatakan
layak apabila hasil R/C > 1. Semakin tinggi nilai dari R/C rasio, maka

4
semakin layak usaha tersebut. Perhitungan R/C rasio dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Penerimaan Total
R/C Ratio =
Biaya Total
Rp . 44.880 .000
=
Rp . 35.904 .000
= 1,25

Perhitungan R/C rasio yang didapatkan dari usaha pembesaran


ikan lele adalah 1,25 yang artinya usaha yang dijalankan
menguntungkan.

4.3.2. BEP (Break Even Point)


Break Even Point (BEP) digunakan untuk mengetahui batasan
nilai produksi atau volume produksi untuk mencapai titik impas yaitu
tidak untung atau tidak rugi dalam suatu usaha. Untuk mengetahui
dapat dilakukan perhitungan BEP sebagai berikut :
Biaya Tetap
BEP Unit =
Harga jual per unit −Biaya variabel per unit
Rp . 117.000
=
Rp . 19.947−Rp . 15.905
= 29 kg

Biaya Tetap
BEP Harga = Biaya variabel
1−
Penjualan
Rp .117.000
= Rp. 35.787 .000
1−
Rp . 44.880 .000
= Rp. 577.473
4.3.3. Harga pokok produksi
Harga pokok penjualan (HPP) adalah suatu keadaan dimana
harga penjualan berada di titik minimum. Dengan perhitungan sebagai
berikut :
Biaya produksi
HPP =
Total produksi
Rp . 35.904 .000
=
2.250
= Rp. 15.957/kg
4.3.4. Payback Period (PP)
Payback period digunakan untuk mengetahui berapa lama
waktu yang diperlukan untuk menutup investasi yang ditanamkan atau

5
berapa lama investasi yang ditanamkan dapat kembali. Payback Period
dapat dihitung dengan rumus berikut.
Investasi
PP = × 1 tahun
Keuntungan
Rp . 153.432.000
= × 1 tahun
Rp . 8.976 .000
= 17 tahun

DAFTAR PUSTAKA

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan


Budidaya. 2020. Standar Operasional Prosedur Pembesaran Ikan Lele
(Clarias gariepinus)https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-
pendukung/DJPB/SOP/SPO%20Budidaya%20Ikan%20Lele%20final.pdf
Denny AD, Jacob EA. 2022. Petroleum Spills and Accidental Discharges in the
Niger Delta: A Literature Review. International Journal of Democracy and
Development Studies, 5(3), 20-29.
Kelana P, et al. 2021. Studi Kesesuaian Kualitas Air untuk Budidaya Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus) di Kampung Lauk Kabupaten Bandung.
Aurelia Jurnal. 2(2):159-164.
Muntafiah I. 2020. Analisis Pakan pada Budidaya Ikan Lele (Clarias Sp.) di
Mranggen. Jurnal Riset Sains dan Teknologi. 4(1): 35-39.
Mustajib, Elfitasari T, Chilmawati D. 2018. Prospek Pengembangan Budidaya
Pembesaran Ikan Lele (Clarias sp) di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang,
Kabupaten Demak. Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 2(1), 38–48.
Saputri W, Razak A. 2018. The Effeck Of Giving Fermentation Flows Of Pinang
Leaf (Areca cathecu L.) And Surian Leaves (Toona sinensis ROXB.) To
Lele Fish Paint (Clarias gariepinus Var.). Bio Sains. 1(1):31-40.
Sri N, Kamlasi Y. 2022. Analisis Pertumbuhan, Pembesaran Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias gariepenus) Menggunakan Metode Sistem Boster dan
Sistem Konvensional. JVIP. 2(2) : 52 - 55.

6
Susanti R. 2019. Sampling dalam penelitian pendidikan. Jurnal Teknodik, 187–
208.
Suwarto E, et al. 2018. Ternak Lele Sebagai Usaha Peningkatan Ekonomi dan
Kemandirian Takmir Masjid Diponerogo II di Kelurahan Tembalang
Kecamatan Tembalang Semarang. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat. 1(1): 433-445.
Ulum B, Junaidi M, Rahman I. 2020. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan
Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Banggai Cardinal Fish
(BCF).Jurnal Kelautan. 13(1):15-23.

Anda mungkin juga menyukai