Anda di halaman 1dari 11

Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST)

Maret 2015, pp. 302~312

302

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN


ANGGOTA TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PADA
KOPERASI PENGAYOMAN PEGAWAI DEPARTEMEN
KEHAKIMAN (KPPDK) REPUBLIK INDONESIA
1 2
Nepi Andini , Iis Iskandar
1
Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas BSI
e-mail: nepiandini@gmail.com
2
Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas BSI
Iis.iik@bsi.ac.id

Abstract
The purpose of this study was to determine the influence of service quality and member
satisfaction to, loyalty members in the “Koperasi Pengayoman Pegawai Departemen
Kehakiman (KPPDK) Republik Indonesia. The population is a member KPPDK Jakarta with a
sample of 100 people chosen by purposive sampling. The method of data collection by using a
questionnaire with SPSS for Windows 17. The type of research is descriptive research
verifikative. Statistical instruments which are used are multiple regression and correlation
analysis using validity test, reliability test, normality test, simple linear regression analysis and
multiple linear regression test. The research result show that there is positive and significant
impact with the same variable quality od service and satisfaction to loyalty members, while in
partial satisfaction and no significant negative effect on the loyalty of cooperative membersc at
“Koperasi Pengayoman Pegawai Departemen Kehakiman Republik Indonesia KPPDK Jakarta”.

Keywords: Service Quality, Member Satisfaction, Loyalty Member

1. Pendahuluan oleh karyawan koperasi sehingga membuat


Koperasi menurut Undang-undang Nomor anggota enggan menabung atau
25 tahun 1992 ialah bidang usaha yang menggunakan fasilitas yang diberikan
beranggotakan orang atau badan hukum koperasi, hal tersebut menyebabkan
koperasi dengan melandaskan kegiatannya ketidakpuasan anggota terhadap pelayanan
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus koperasi tersebut dan berdampak pada
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang loyalitas.
berdasar atas asas kekeluargaan. Dan Untuk membantu masalah yang dihadapi
tujuan koperasi yaitu mensejahterakan para koperasi tersebut dibutuhkan adanya
anggotanya serta ikut membangun tatanan peningkatan pelayanan baik dalam segi
perekonomian nasional dalam rangka fasilitas, keramahan karyawan dan
mewujudkan masyarakat yang maju. kenyamanan nasabahnya untuk
Namun koperasi sendiri sekarang meningkatkan loyalitas, menjalin kerja
mengalami banyak hambatan yang sama dan menggalang dukungan untuk
membuat koperasi lambat dalam koperasi yang lebih baik.
berkembang, hambatan tersebut berasal Beberapa penelitian yang terkait mengenai
baik dari fasilitas koperasi, anggota, kualitas pelayanan dan kepuasan terhadap
masyarakat, pemerintah, lingkungan loyalitas nasabah seperti Dewi (2014)
maupun pengurus koperasi itu sendiri, tentang pengaruh kualitas pelayanan
padahal koperasi adalah penunjang terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah
perekonomian karena dengan adanya di PT BPR HOKI Di Kabupaten Tabanan
koperasi UKM di Indonesia bisa hasilnya adalah kualitas pelayanan,
berkembang pesat. Salah satu penyebab kepuasan nasabah, dan loyalitas memiliki
rendahnya loyalitas nasabah pada koperasi hubungan yang positif dan signifikan.
adalah kualitas pelayanan yang dilakukan Pramana tentang pengaruh kualitas

Diterima 9 Januari 2015; Revisi 18 Februari 2015; Disetujui 15 Maret 2015


ISBN: 978-602-61242-3-4

pelayanan terhadap kepercayaan nasabah untuk dapat mempertemukan harapan


dan loyalitas nasabah Bank Mandiri cabang konsumen (standar pelayanan internal,
Veteran Denpasar Bali (2016) hasilnya biaya, dan keuntungan).
adalah kualitas pelayanan berpengaruh Komponen-komponen Kualitas
positif dan signifikan terhadap kepercayaan Pelayanan
nasabah dan loyalitas. Lewat serangkaian Diskusi Kelompok
Perumusan masalah yang diajukan adalah Terfokus yang mereka adakan sebelumnya,
sebagai berikut: Parasuraman, Zeithaml, and Berry
1. Bagaimana pengaruh kualitas mengajukan 10 kategori Kualitas
pelayanan terhadap loyalitas anggota Pelayanan. Ke-10 kategori ini mereka sebut
koperasi di KPPDK Jakarta? “Service Quality Determinants.” Ke-10
2. Bagaimana pengaruh kepuasan kategori tersebut menurut mereka bisa saja
anggota terhadap loyalitas anggota bersifat overlapping karena mereka
koperasi di KPPDK Jakarta? membangunnya lewat studi eksploratoris
3. Bagaimana pengaruh kualitas yang notabene menggunakan pendekatan
pelayanan dan kepuasan anggota kualitatif.
terhadap loyalitas anggota koperasi di SERVQUAL dipandang memenuhi syarat
KPPDK Jakarta? validitas secara statistik. Metode
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini SERVQUAL terdiri atas lima aspek kualitas
adalah sebagai berikut: pelayanan, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas 1. Tangibles (berwujud)
pelayanan terhadap loyalitas anggota (bukti terukur), menggambarkan
koperasi di KPPDK Jakarta. fasilitas fisik, perlengkapan, dan
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan tampilan dari personalia serta
anggota terhadap loyalitas anggota di kehadiran para pengguna.
KPPDK Jakarta. 2. Reliability
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas (keandalan), merujuk kepada
pelayanan dan kepuasan anggota kemampuan untuk memberikan
secara bersama-sama terhadap pelayanan yang dijanjikan secara
loyalitas anggota di KPPDK Jakarta. akurat dan handal.
Dalam penelitian ini, digunakan 3 3. Responsiveness
(tiga) variabel yaitu kualitas pelayanan (daya tanggap), yaitu kesediaan untuk
dan kepuasan anggota sebagai membantu konsumen serta
variabel independen (variabel bebas), memberikan perhatian yang tepa `
sedangkan variabel dependen ( 4. Assurance
variabel terikat ) yang digunakan (jaminan), merupakan karyawan yang
adalah loyalitas anggota koperasi. sopan dan berpengetahuan luas yang
Pengertian Kualitas Pelayanan memberikan rasa percaya serta
Kualitas pelayanan menurut (Sugiarto keyakinan.
dalam Dewi (2014) adalah suatu tindakan 5. Empathy
seseorang terhadap orang lain melalui (empati), mencakup kepedulian serta
penyajian produk atau jasa sesuai dengan perhatian individual kepada para
ukuran yang berlaku pada produk atau jasa pengguna.
tersebut untuk memenuhi kebutuhan, Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan
keinginan, dan harapan orang yang Beach dan Bushirle (dalam Mabruroh,
dilayani. 2003) mengatakan bahwa kualitas
Wyckof dan Lovelock (dalam Pramana pelayanan dapat dipengaruhi oleh
2016) menyatakan bahwa kualitas jasa beberapa faktor :
adalah tingkat keunggulan yang diharapkan a. penampilan.
dan peengendalian atas tingkat keunggulan b. Keahlian
tersebut untuk memenuhi keinginan c. Suara dan kebiasaan
pelanggan. Callier (dalam Pramana, 2016) d. Tata cara dan tingkah laku.
memiliki pandangan lain dari kualitas jasa Kepuasan
pelayanan yaitu lebih menekankan pada Kepuasan pelanggan atau konsumen
kata konsumen, pelayanan, kualitas dan berhubungan dengan mutu dari produk
level atau tingkat. Pelayanan terbaik pada yang ditawarkan oleh mereka. Kepuasaan
konsumen dan tingkat kualitas pelayanan konsumen mempunyai tingkat masing-
merupakan cara terbaik yang konsisten masing tergantung apa yang mereka

KNiST, 30 Maret 2015


303
ISBN: 978-602-61242-3-4

proleh, Disini akan diuraikan beberapa Karekteristik pokok dari suatu produk
definisi kepuasan menurut diantaranya dan merupakan kareteristik utama yang
menurut Kotler dan keller (2007 hal 177) dipertimbangkan konsumen dalam
yang menyatakan bahwa : “Kepuasan membeli suatu produk
adalah perasaan senang atau kecewa 2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
seseorang yang muncul setelah (Features)
membandingkan kinerja (hasil) produk yang Dari fungsi dasar berkaitan dengan
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang pilihan-pilihan produk dan
diharapkan”. Menurut Yazid, (dalam pengembangannya, yaitu karakteristik
Hidayat, 2009) “Kepuasan adalah skunder atau pelengkap
merupakan ketiadaan perbedaan antara 3) Keandalan (Reability)
harapan yang dimiliki dan unjuk kerja yang Kecilnya kemungkinan suatu barang
senyatanya”. Sedangkan menurut Buttle atau jasa rusak atau gagal fungsi dalam
(2004, hal 29) kepuasan pelanggan adalah periode waktu tertentu dan kondisi
respon berupa perasaan puas yang timbul tertentu
karena pengalaman mengonsumsi suatu 4) Kesesuaian dengan spesifikasi
produk atau layanan, atau sebagian kecil (conformance to specification)
dari pengalaman itu. Sejauh mana karekteristik desain dan
Faktor yang mempengaruhi Kepuasan operasi memenuhi standar yang
Pelanggan ditetapkan sebelumny berdasarkan
Dari kelima faktor yang dikemukakan diatas keinginanan konsumen
dapat dijelaskan sebagai berikut: 5) Daya tahan (durability)
1) Kualitas produk Berkaitan dengan umur teknis dan
Pelanggan puas kalau setelah membeli umur produk
dan menggunakan produk tersebut 6) Mudah diperbaiki (serviceability)
ternyata kualitas produknya baik. Meliputi kecepatan, kompetensi,
2) Harga kenyamanan, mudah direparasi, serta
Untuk pelanggan yang sensitif, penanganan keluhan yang memuaskan
biasanya harga murah adalah sumber 7) Estetika (aesthetics)
kepuasan yang penting karena mereka Daya tarik produk menurut pengindraan
akan mendapatkan value for konsumen, misalnya model desain dan
money yang tinggi. warna.
3) Kualitas pelayanan (Service Quality) Loyalitas
Service Quality sangat bergantung Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan
pada tiga hal.Yaitu sistem, teknologi, oleh pakar pemasaran maupun praktisi
dan manusia. bisnis, loyalitas merupakan konsep yang
4) Faktor Emosional (Emotional Factor) tampak mudah dibicarakan dalam konteks
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika
sukses, bagian dari kelompok orang dianalisis makananya. Dalam banyak
penting dan sebagainya adalah contoh- definisi (Ali Hasan dalam dewi 2014)
contoh emotional value yang mendasari menjelaskan loyalitas sebagai berikut:
kepuasan pelanggan. 1. sebagai konsep generic, loyalitas
5) Biaya merek menujukkan kecenderungan
Pelanggan akan semakin puas apabila konsumen untuk membeli sebuah
relatif mudah, nyaman dan efisien merek tertentu dengan tingkat
dalam mendapatkan produk atau konsistensi yang tinggi.
pelayanan 2. Sebagai konsep perilaku, pembelian
Dari teori diatas, ada beberapa faktor yang ulang kerap kali dihubungkan dengan
mempengaruhi faktor kepuasan pelanggan. loyalitas merek (brand loyality).
Dengan demikan jelaslah kiranya bahwa Perbedaannya, bila loyalitas merek
yang dimaksud dengan kepuasan menceminkan komitmen psikologis
konsumen atas pelayanan sesuai harapan. terhadap merek tertentu, perilaku
Indikator Kepuasan pembelian ulang menyangkut
Menurut pendapat Lovelock yang dikutip pembelian merek yang sama secara
Tjiptono dalam C.S Hutasoit (2011, hal 24), berulang kali.
ada beberapa metode untuk 3. Pembelian ulang merupakan hasil
mengevaluasi kepuasan, meliputi : dominasi (1) berhasil membuat
1) Kenerja (Performance) produknya menjadi satu-satunya

KNiST, 30 Maret 2015


304
ISBN: 978-602-61242-3-4

alternative yang tersedia, (2) yang terus Hipotesis


– menerus melakukan promosi untuk Menurut Sugiyono dan Riana (2012),
memikat dan membujuk pelanggan hipotesis merupakan jawaban sementara
membeli kembali merek yang sama. terhadap rumusan penelitian, sedangkan
Menurut Oliver (dalam Hurriyati, 2005), menurut Arikunto (2006:71), hipotesis dapat
loyalitas adalah komitmen pelanggan diartikan sebagai suatu jawaban yang
bertahan secara mendalam untuk bersifat sementara terhadap permasalahan
berlangganan kembali atau melakukan penelitian, sampai terbukti melalui data
pembelian ulang produk / jasa terpilih yang terkumpul. Dari pengertian tersebut,
secara konsisten di masa yang akan dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis
datang, meskipun pengaruh situasi dan adalah suatu pernyataan terhadap suatu
usaha-usaha pemasaran mempunyai hal yang bersifat sementara dana harus
potensi untuk menyebabkan perilaku. dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.
Kotler (2003) mendefinisikan loyalitas Berdasarkan dugaan sementara maka
pelanggan adalah “the long term success of dirumuskan hipotesis teoritis sebagai
the particular brand is not based on the berikut:
number of consumer who purchase it only 1. Terdapat pengaruh antara X1 (Kualitas
once, but on the number who become Pelayanan) dan Y (Loyalitas Nasabah)
repeat purchase. 2. Terdapat pengaruh antara X2
Griffin (dalamHurriyati, 2005) yaitu : (Kepuasan) dan Y (Loyalitas Nasabah)
melakukan pembelian secara teratur, tidak 3. Terdapat pengaruh antara Kualitas
membeli di luar lini produk, pelayanan dan Kepuasan secara
merekomendasikan produk, menunjukkan bersama-sama terhadap Loyalitas
kekebalan dari daya tarik produk sejenis Nasabah.
dari pesaing.
Faktor-faktor Loyalitas 2. Metode Penelitian
Faktor-Faktor Loyalitas Konsumen Menurut Desain Penelitian
Loudon dan Bitta (1993) secara umum Metode penelitian yang digunakan dalam
loyalitas dipengaruhi oleh beberapa factor penelitian ini adalah metode deskriptif dan
diantaranya : verifikatif. Penelitian deskriptif adalah
A. Usia. statistik yang berfungsi untuk
B. Ditemukan bahwa orang dewasa lebih mendeskripsikan atau memberi gambaran
loyal dan lebih konvensional daripada terhadap objek yang diteliti melalui data
remaja karena memiliki pertimbangan- sampel atau populasi sebagaimana adanya
pertimbangan yang lebih masak dalam (Sugiyono, dan Riana 2012),
mengambil keputusan Melalui penelitian deskriptif maka akan
C. Tingkat pendidikan. diperoleh:
Individu dengan tingkat pendidikan 1. Deskripsi tentang persepsi anggota
lebih tinggi cenderung lebih loyal koperasi mengenai kualitas pelayanan
dibandingkan individu dengan tingkat di KPPDK Jakarta.
pendidikan rendah karena tidak mudah 2. Deskripsi tentang persepsi anggota
terbujuk. koperasi mengenai kepuasan mereka
Menurut Tjiptono (1997), faktor penentu di KPPDK Jakarta.
loyalitas konsumen antara lain adalah 3. Deskripsi tentang persepsi anggota
kepuasan konsumen, rintangan pengalihan koperasi mengenai loyalitas anggota
(switching barriers), pemasok dan keluhan koperasi KPPDK Jakarta.
(voice). Sedangkan metode verifikatif adalah
Kerangka Pemikiran penelitian yang bertujuan untuk mengecek
Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas kebenaran hasil penelitian (arikunto,
maka kerangka pemikiran pada penelitian 2006:8). Dalam hal ini penelitian verifikatif
ini adalah sebagai berikut : bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh kualitas
X1 Kualitas pelayanan terhadap loyalitas anggota
Pelayanan koperasi
Y: 2. Mengetahui pengaruuh kepuasan
Loyalitas anggota terhadap loyalitas anggota
koperasi
X2 :
Kepuasan

KNiST, 30 Maret 2015


305
ISBN: 978-602-61242-3-4

3. Mengetahui hubungan kualitas memberikan definisi bahwa sampel adalah


pelayanan terhadap loyalitas anggota “sebagian atau wakil populasi yang
koperasi diteliti”.Sementara itu, sampel didefinisikan
4. Mengetahui hubungan kepuasan Malhotra (2009:364) sebagai “sub-
terhadap loyalitas anggota koperasi kelompok elemen populasi yang terpilih
5. Mengetahui secara bersama-sama untuk berpartisipasi dalam studi”.
pengaruh antara kualitas pelayanan Sampel harus representatif (Arikunto,
dan kepuasan anggota terhadap 2013:176). Maka dari itu, dalam
loyalitas anggota koperasi menentukan jumlah sampel dalam
6. Mengetahui secara bersama-sama penelitian ini digunakan rumus Slovin
hubungan kualitas pelayanan dan sebagai berikut:
kepuasan anggota terhadap loyalitas
anggota koperasi.
Bentuk Penelitian Kuantitatif n = Ukuran sampel
Sebagaimana diungkapkan oleh FX N = Ukuran populasi
Sudarsono (1988) salah satu pendekatan e² = Kelonggaran ketelitian karena
dapat dibedakakn menjadi dua macam kesalahan sampel yang dapat ditolerir
yaitu pendekatan kuantitatif dan e = 10% = 0,1
pendekatan kualitatif. Pendekatan Dengan demikian, dapat dihitung ukuran
kuantitatif mempunyai konsekuensi bahwa sampel sebagai berikut:
seorang peneliti harus bekerja dengan
angka-angka sebagai perwujudan dari
semua gejala yang diamati sehingga
memungkinkan digunakan teknik analisis = 97,56
statistik. Dari perhitungan tersebut, dapat ditemukan
Peneliti mengangkat bentuk penelitian jumlah sampel minimal sebesar 97,56 atau
berupa kuantitatif yaitu pengaruh kualitas dibulatkan menjadi 98. Sementara itu,
pelayanan dan kepuasan anggota terhadap peneliti mengambil sampel sebesar 100
loyalitas anggota koperasi di KPPDK untuk dijadikan responden.
Jakarta. Penelitian ini menggunakan Teknik sampling adalah teknik pengambilan
metode survey dengan angket berupa sampel. Untuk menentukan sampel yang
kuesioner yang dilakukan pada anggota akan digunakan dalam penelitian, terdapat
KPPDK Jakarta. berbagai teknik sampling yang digunakan.
Populasi dan Sampel Teknik sampling pada dasarnya dapat
Populasi dikelompokan menjadi 2 (dua), yaitu
Definisi populasi menurut Sugiyono dan probability sampling dan non-probability
Riana (2012), yaitu ”wilayah generalisasi sampling (Sugiyono, 2014:121).
yang terdiri atas obyek/subyek yang Proses Pengumpulan Data
mempunyai kualitas dan karakterisitik Instrumen Penelitian
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk Definisi variabel menurut Arikunto
dipelajari dan kemudian ditarik (2013:161), yaitu ”objek penelitian atau apa
kesimpulannya”. Populasi adalah yang menjadi titik perhatian suatu
keseluruhan subjek penelitian (Arikuto, penelitian”. Sedangkan, Sugiyono
2013:173). Sedangkan, Maholtra (2014:63) mendefinisikan bahwa variabel
(2009:173) berpendapat suatu populasi penelitian adalah“segala sesuatu yang
sebagai “gabungan seluruh elemen yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
memiliki serangkaian karakteristik serupa peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
yang mencakup semesta untuk informasi tentang hal tersebut, kemudian
kepentingan masalah riset pemasaran”. ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, Menurut hubungan antara satu variabel
maka yang menjadi populasi sasaran pada dengan variabel yang lain, maka macam-
penelitian ini adalah anggota koperasi macam variabel dalam penelitian dapat
KPPDK RI Jakarta. dibedakan menjadi variabel independen,
Sampel variabel dependen, variabel moderator, dan
Definisi sampel menurut Sugiyono dan variabel intervening (Sugiyono, 2014a:64).
Riana (2012), yaitu“bagian dari jumlah dan 1. Variabel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi a. Variabel Bebas (Independent
tersebut”. Sedangkan, Arikunto (2013:174) Variable)

KNiST, 30 Maret 2015


306
ISBN: 978-602-61242-3-4

Variabel ini sering disebut sebagai menjadi dua, yaitu data primer dan data
variablestimulus, predictor, atau sekunder.
antecedent.Variabel bebas adalah 1. Data Primer
variabel yang mempengaruhi atau Data primer adalah sumber data yang
yang menjadi sebab perubahannya langsung memberikan data kepada
atau timbulnya variabel dependen pengumpul data.
(terikat) (Sugiyono, 2. Data Sekunder
2014b:64).Variabel yang Sumber sekunder merupakan sumber
mempengaruhi disebut variabel data yang tidak langsung memberikan
penyebab atau variabel bebas atau data kepada pengumpul data, misalnya
independent variable (X) (Arikunto, lewat orang lain atau lewat dokumen.
2013:162). Variabel bebas dalam Selanjutnya, bila dilihat dari segi cara atau
penelitian ini adalah kualitas teknik pengumpulan data, maka teknik
pelayanan(X1) dan Kepuasan (X2) pengumpulan data dapat dilakukan dengan
b. Variabel Terikat (Dependent wawancara (interview), angket (kuesioner),
Variable) pengamatan (observasi), dan gabungan
Variabel ini sering disebut sebagai ketiganya.
variabel output, kriteria, atau
konsekuen. Variabel terikat adalah 3. Pembahasan
variabel yang dipengaruhi atau Hasil Uji Validitas
yang menjadi akibat karena adanya Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
variabel bebas (Sugiyono, valid atau tidaknya suatu item pertanyaan
2014c:64).Variabel akibat disebut pada kuisioner yang diberikan pada
variabel tidak bebas atau variabel responden. Dalam uji validitas ini, penulis
tergantung atau variabel terikat menggunakan program Excel dalam
atau dependent variable (Y) tabulasi data dan memasukan data tersebut
(Arikunto, 2013:162).Variabel ke dalam program SPSS 17 For
terikat dalam penelitian ini adalah Windows.Untuk mencari nilai validitas dari
loyalitas konsumen (Y). sebuah item maka peneliti mengkorelasikan
Uji Coba Instrumen skor dari setiap item pertanyaan dengan
Pengumpulan data merupakan langkah total skor item-item dari variabel atau
yang amat penting dalam metode pertanyaan tersebut. Jumlah r kritis dalam
ilmiah.Karena, pada umumnya data yang penelitian ini adalah sebesar 0,1966, angka
dikumpulkan digunakan untuk menguji tersebut di dapat dari r tabel. Apabila nilai
hipotesis yang telah dirumuskan, kecuali korelasi diatas 0,1966 maka dikatakan
penelitian eksploratif (Nazir, 2014:153). bahwa item tersebut valid, apabila nilai
Didalam kegiatan penelitian, cara korelasi dibawah 0,1966 maka dikatakan
memperoleh data dikenal sebagai metode item tersebut tidak valid.(Sugiyono,
pengumpulan data (Arikunto, 2013:192). 2004:124). Dari hasil uji validitas.
Teknik pengumpulan data merupakan cara
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian
(Noor, 2014:15).
Yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek darimana data
dapat diperoleh.Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara
dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu
orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila
peneliti menggunakan teknik observasi,
maka sumber datanya bisa berupa benda,
gerak atau proses sesuatu (Arikunto,
2013:172).
Menurut Sugiyono dan Riana (2012),
berdasarkan sumbernya, data dibedakan

KNiST, 30 Maret 2015


307
ISBN: 978-602-61242-3-4

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: data pada variabel X1, X2 dan Y
bahwa, semua item pada semua variabel berdistribusi normal, dapat dilihat pada
memiliki koefisien validitas lebih besar dari r Asymp. Sig. (2-tailed), yaitu 0,178 (X1),
kritisnya sehingga dapat disimpulkan 0,226 (X2), 0,171 (Y). Hasil tersebut diatas
bahwa item-item tersebut valid dalam artian 0,05.
item-item yang digunakan untuk mengukur Uji Autokorelasi
variabel keputusan Uji autokorelasi bertujuan untuk
pembelian akan mampu menghasilkan data mengetahui apakah dalam sebuah model
yang akurat sesuai dengan tujuan regresi linier terdapat hubungan yang kuat
penelitian. baik positif maupun negatif antar data yang
Uji Reliabilitas ada pada variabel-variabel penelitian. Hasil
Uji reliabilitas berguna untuk menunjukkan autokorelasi dapat dilihat pada nilai Durbin
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif Watson dimana nilai tersebut harus berada
konsisten apabila pengukuran diulangi dua di antara 1-3. Diketahui nilai Durbin Watson
kali atau lebih. Jadi kata lain reliabilitas pada penelitian ini menunjukan nilai 1,817,
adalah indeks yang menunjukkan sejauh angka tersebut lebih besar dari 1 dan lebih
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau kecil dari 3. Secara ringkas : 1 < 1,817 < 3,
dapat diandalkan. karena DW berada diantara dua angka
Dalam uji reliabilitas, penulis menggunakan batsan otokorelasi, maka dapat disimpulkan
program Excel dalam tabulasi data dan bahwa penelitian ini tidak mengalami
memasukan data tersebut ke dalam otokorelasi.
program SPSS 17 For Windows. Item Uji Multikolinearitas
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Uji multikolinearitas adalah uji statistika
Alpha lebih besar dari nilai kritis. Nilai r untuk melihat koefisien korelasi dari
kritis yang ditetapkan adalah antara 0,6 dan masing-masing variabel yang diteliti, baik
0,7 (Sugiyono, Metode penelitian bisnis, antara variabel eksogen dengan variabel
2004:124). Dan hasilnya dapat dilihat pada eksogen maupun antara variabel eksogen
Tabel dibawah ini : dengan variabel endogen. Tujuannya
adalah untuk melihat keeratan hubungan
masing-masing variabel sekaligus melihat
tingkat signifikasi dari masing-masing
variabel yang saling berhubungan. Salah
satu cara untuk menguji multikolinearitas
adalah dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Nilai
tolerance harus diantara 0,0 – 1. Dan nilai
VIF harus lebih rendah dari 10 kesimpulan
sebagai berikut:
Uji Asumsi Klasik Diketahui nilai tolerance pada variabel
Uji Normalitas kualitas pelayanan dan Kepuasan adalah
Uji normalitas adalah analisis statistika sebesar 0,314 nilai tersebut lebih kecil dari
untuk melihat data apakah data tersebut 1, dan diketahui dilai VIF pada variabel
berdistribusi normal atau tidak normal. kualitas pelayanan sebesar 3,187 nilai
Apabila data berdistribusi normal, maka alat tersebut kurang dari 10. Dengan demikian
analisis yang selanjutnya harus digunakan variabel kualitas pelayanan tidak
adalah statistik parametrik. Indikator yang mengalami multikolinearitas.
dilihat adalah dengan menbandingkan Uji Heteroskedastisitas
antara hasil analisis uji normalitas dengan Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
0,05. Apabila hasilnya lebih besar dari 0,05 mengetahui apakah dalam sebuah model
maka dapat dikatakan data berdistribusi regresi trejadi ketidaksamaan varian dari
normal, artinya alat analisis selanjutnya nilai residual suatu pengamatan ke
harus menggunakan statistik parametrik. pengamatan lainnya. Jika varian dari
Apabila hasil uji tersebut menunjukan residual suatu pengamatan ke pengamatan
angka dibawah 0,05 makan analisis yang lainnya tetap maka disebut
harus di gunakan adalah analisis statistik homoskedastisitas, sedangkan untuk varian
non parametrik. yang berbeda di sebut heteroskedastisitas.
Mengacu pada hasil Uji Normalitas seperti Model regresi yang baik adalah model yang
ditampilkan pada tabel diatas menunjukan tidak memiliki heteroskedastisitas

KNiST, 30 Maret 2015


308
ISBN: 978-602-61242-3-4

titik- titik yang menyebar tidak beraturan Hipotesis


dan tidak terdapat titik yang membentuk Uji T
garis melintang maupun pola tertentu. 1. Nilai t hitung adalah 0,229, dengan taraf
Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa signifikansi 5% maka nilai ttabel adalah t
penelitian ini dinyatakan tidak mengalami 0,05, 1, 98 = 1,660. Terlihat bahwa
heteroskedastisitas. 0,229 < 1,660 maka H0 diterima atau
Koefisien Korelasi dengan kata lain konstanta tidak
Untuk menguji ada tidaknya hubungan berpengaruh terhadap model regresi.
antara kualitas pelayanan dan kepuasan 2. diperoleh nilai t hitung adalah 5,039,
anggota terhadap loyalitas anggota dengan taraf signifikasi 5% maka nilai t
koperasi di KPPDK Jakarta, maka penulis tabel adalah t 0,05,1,98 = 1,660. Terlihat
melakukan analisis korelasi (Pearson bahwa 5,039 > 1,660 maka H0 ditolak
Correlation) dengan menggunakan IBM atau dengan kata lain kualitas
Statistics. pelayanan berpengaruh terhadap
1. Terdapat hubungan korelasi antara loyalitas anggota koperasi. Hal ini bisa
kualitas pelayanan terhadap loyalitas dilihat dari nilai sig = 0,000 yang lebih
anggota koperasi sebesar 0,626 kecil dari taraf signifikasi 5%.
dengan nilai signifikasi 0,000 3. diperoleh nilai t hitung adalah 0,718,
2. Terdapat hubungan korelasi antara dengan taraf signifikasi 5% maka nilai
variabel kepuasan anggota terhadap ttabel adalah t 0,05,1,98 = 1,660. Terlihat
loyalitas anggota koperasi sebesar bahwa 0,718 < 1,660 maka H0 diterima
0,487 dengan nilai signifikasi 0,000 atau dengan kata lain kepuasan tidak
Selanjutnya untuk mengetahui derajat berpengaruh positif dan tidak signifikan
keeratan antara kualitas pelayanan dan terhadap loyalitas anggota koperasi.
kepuasan anggota terhadap loyalitas Uji F
anggota koperasi, angka tersebut Diketahui nilai Fhitung = 31,733, dengan
dikonsultasikan dengan tabel pedoman mengambil taraf signifikansi sebesar 5%
untuk memberikan interpretasi terhadap maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai
koefisien korelasi dari Sugiyono (2014). Ftabel untuk F 0,05, 1, 98 = 3,94 Terlihat
Regresi Linier Berganda bahwa nilai 31,733 > 3,94 maka H0 ditolak.
Regresi linier berganda digunakan untuk Sehingga dapat dinyatakan bahwa kualitas
mengetahui seberapa besar pengaruh pelayanan dan kepuasan anggota dengan
variabel X1, dan X2 terhadap Y. Pada loyalitas anggota koperasi mempunyai
penelitian ini akan diuji seberapa besar hubungan berupa garis linier.
pengaruh variabel kualitas pelayanan dan Koefisien Determinasi.
kepuasan anggota terhadap loyalitas Dari hasil uji koefisien determinasi diketahui
2
anggota koperasi menunjukan bahwa nilai nilai r = 0,369
koefisien korelasi berganda antara kualitas Maka dapat di rumuskan sebagai berikut:
pelayanan dan kepuasan terhadap loyalitas KD = 0,396 X 100%
anggota koperasi. = 39,6 %
Dari data diperoleh nilai a = 0,539, nilai b1 = 100% - 39,6
= 0,334, b2 = -0,114 sehingga perkiraan = 60,4%
model regresi linier berganda yang Kesimpulan :
terbentuk adalah : Dari perhitungan diatas diperoleh koefisien
Y = 0,539x1 + -0,114x2 determinasi sebesar 39,6%. Yang artinya
1. Diketahui koefisien regresi pada terdapat pengaruh variabe kualitas
variabel kualitas pelayanan sebesar pelayanan (X1) dan kepuasan anggota (X2)
0,539, maka berarti setiap terjadi terhadap loyalitas anggota koperasi (Y)
peningkatan kualitas pelayanan sebesar 39,6% dan sisanya sebesar 60,4%
sebesar 1 satuan pada loyalitas adalah pengaruh yang diberikan oleh
anggota koperasi, maka akan terjadi variabel lain diluar model atau penelitian ini.
peningkatan loyalitas anggota koperasi Berdasarkan perhitungan statistik kualitas
sebesar 0,539. pelayanan berpengaruh positif dan
2. Diketahui besar koefisien regresi pada signifikan terhadap loyalitas anggota
variabel kepuasan sebesar -0,114, koperasi karena diketahui bahwa variabel
maka berarti jika loyalitas anggota kualitas pelayanan memiliki p-value lebih
adalah 0, maka kepuasan adalah - kecil dari 0,05 serta koefisien variabel
0,114. kualitas pelayanan sebesar 5.038 lebih

KNiST, 30 Maret 2015


309
ISBN: 978-602-61242-3-4

besar dari nilai t yaitu 1,660. Dengan kata sederhana variabel kepuasan (X2)
lain kualitas pelayanan (X1) berbanding terhadap loyalitas anggota koperasi (Y)
lurus terhadap loyalitas, apabila nilai pada 3. Terdapat pengaruh positif dan
variabel kualitas pelayanan (X1) meningkat , signifikan kualitas pelayanan dan
maka nilai pada variabel loyalitas (Y) kepuasan anggota secara simultan
meningkat pula. terhadap loyalitas anggota sebesar
Hal ini sesuai dengan teori siddqi (2011) (31,733). Hal tersebut dapat dilihat dari
menyatakan loyalitas pelanggan dihasilkan nilai f pada uji regresi linier berganda.
dari kualitas pelayanan dan kepuasan yang Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian,
tinggi. Akbar dan Parves (2009) penulis mengajikan beberapa saran yang
memaparkan bahwa kualitas pelayan dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
loyalitas memiliki hubungan positif dan pihak KPPDK dalam meningkatkan loyalitas
signifikan. anggotanya. Berikut beberapa saran yang
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang diajukan oleh penulis :
dilakukan oleh Ratih Kusuma Dewi, Ni 1. Melihat hasil penelitian terhadap
Nyoman Kerti Yasa, dan Putu Sukatmadja penilaian responden pada Koperasi
(2014) dengan teori pengaruh kualitas Pengayoman Pegawai Departemen
pelayanan, terhadap kepuasan dan Kehakiman (KPPDK) Republik
loyalitas nasabah PT. BPR Hoki. Dan Indonesia di Jakarta, bahwa masih
diketahui hasil dari penelitian tersebut terdapat hal-hal yang harus diperbaiki
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh dan ditingkatkan karena belum
positif dan siignifikan terhadap loyalitas maksimalnya kualitas pelayanan dan
nasabah. kepuasan terhadap loyalitas anggota
Berdasarkan perhitungan statistik variabel koperasi maka dapat disarankan bagi
kepuasan tidak berpengaruh signifikan dan koperasi untuk melakukan perhatian
negatif terhadap loyalitas anggota koperasi ekstra bahwa terdapatbeberapa hal
karena diketahui bahwa variabel kepuasan yangharus segera diperbaiki
memiliki p value 0,475 lebih besar dari nilai diantaranya kualitas pelayanan agar
signifikasi yaitu 0,05 serta koefisisen lebih ditingkatkan lagi baik dari segi
variabel kepuasan sebesar 0,718 lebih kecil pelayanan konsumen oleh pegawai,
dari 1.660.dengan kata lain kepuasan juga segi fasilitas yang lebih memadai
berbanding terbalik terhadap loyalitas untuk kenyamanan anggotanya.
anggota koperasi. 2. Kepuasan anggota koperasi menjadi
salah satu faktor terjadinya loyalitas
4. Simpulan anggta. Maka dapat disarankan agar
Berdasarkan hasil penelitian yang pihak koperasi dapat lebih
dilaksanakan terhadap anggota koperasi meningkatkan kepuasan anggotanya,
untuk mengetahui pengaruh kualitas dengan cara menurunkan suku bunga
pelayanan dan kepuasan anggota pinjaman koperasi terhadap
bterhadap loyalitas anggota koperasi di anggotanya agar anggota koperasi
KPPDK Jakarta, maka dapat diambil tidak merasa terbebani dalam
kesimpulan sebagai berikut : memenuhi kewajibannya. Mungkin
1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dapat menambah fasilitas koperasi
(7,954) terhadap loyalitas anggota dengan diadakannya minimarket
koperasi. Semakin tinggi kualitas khusus untuk para anggota dengan
pelayanan maka semakin tinggi harga yang jauh dibawah harga
loyalitas anggota koperasi. Hal tersebut pasaran sehingga anggota akan
dapat dilihat dari nilai t pada pengujian merasa puas dan pada akhirnya
Regresi sederhana variabel kualitas menjadi loyal terhadap koperasi
pelayanan (X1) terhadap loyalitas (KPPDK).
anggota koperasi (Y) 3. Disarankan untuk peneliti berikutnya
2. Kepuasan berpengaruh positif (5,552%) yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
terhadap loyalitas anggota koperasi. penelitian ini agar menambah variabel
Semakin tinggi kepuasan anggota lain yang tidak diteliti dalam penelitian
maka semakin tinggi loyalitas anggota ini seperti kepercayaan, kualitas
koperasi. Hal tersebut dapat dilihat dari produk, wordh of mouth dan lain
nilai t pada pengujian regresi linier sebagainya.

KNiST, 30 Maret 2015


310
ISBN: 978-602-61242-3-4

Referensi Riset Ekonomi, Manajemen,


Aryani, D., & Rosinta, F. (2011). Pengaruh Bisnis dan Akuntansi, 3(3)
kualitas layanan terhadap Woro, M., & Naili, F. (2013). Pengaruh Nilai
kepuasan pelanggan dalam Pelanggan dan Kualitas Layanan
membentuk loyalitas Terhadap Loyalitas Pelanggan,
pelanggan. Bisnis & Birokrasi Melalui Kepuasan Pelanggan
Journal, 17(2). Pada Pelanggan Bus Efisiensi
Dewi, R. K., Kerti Yasa, N. N., & (Studi PO Efisiensi Jurusan
Sukaatmadja, I. (2014). Pengaruh Yogyakarta-Cilacap).Jurnal
Kualitas Pelayanan terhadap Administrasi Bisnis, 2(1).
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Dwiza.R. (2012). Statistsika Deskriptif Itu
PT. BPR Hoki di Kabupaten Mudah. Jakarta. Jelajah Nusa.
Tabanan.. E-Jurnal Ekonomi dan Huriyati . R. (2005). Bauran Pemasaran
Bisnis Universitas dan Loyalitas Konsumen. Ed.
Udayana, 3(05). Bandung: ALFABETA
Foedjiawati, F., & Samuel, H. (2005). Kottler, Philip an Keller, Kevin Lane (2009).
Pengaruh Kepuasan Konsumen Marketing Management (13th ed).
Terhadap Kesetiaan Merek. (Studi New Jersey : Upper Saddle River.
Kasus Restoran The Prime Steak Lovelock, Christopher. H dan Wright,
& Ribs Surabaya). Jurnal Lauren. K. 2005. Manajemen
Manajemen dan Kewirausahaan Pemasaran Jasa Indeks. Hal 120.
(Journal of Management and Lupiyodi, R & Hamdani, A. 2006.
Entrepreneurship), 7(1), pp-74. Manajemen Pemasaran Jasa
Hidayat, R. (2009). Pengaruh kualitas Jakarta: Salemba Empat.
layanan, kualitas produk dan nilai Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research:
nasabah terhadap kepuasan dan An Applied Orientation. New
loyalitas nasabah Bank Jersey : Pearson Education.
Mandiri. Jurnal Manajemen dan Olliver, R.L. 1980. A Cognitive Model of
Kewirausahaan (Journal of The Antecedent and
Management and Consecuenses of Satisfaction
Entrepreneurship), 11(1), pp-59. Decisions. Journal of Marketing
Hidayat, R., & Madura, T. I. U. T. (2009). Research, 17.
Pengaruh Kualitas Layanan, Parasuraman, A. Zeithaml, V.A. &
Kualitas Produk dan Nilai Berry, LL. 1985. A
Nasabah terhadap Kepuasan dan Conceptual Model of Service
Loyalitas Nasabah Bank. Jurnal Quality And its Implications for
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Future Research. The Journal of
Ventura, 12(2), 99-116. Marketing, 49.
Pramana, I., & Rastini, N. M. (2016). Parasuraman, A. Zeithaml, V.A. & Berry. L.
Pengaruh Kualitas Pelayanan L (19880. SERVQUAL: A multiple-
Terhadap Kepercayaan Nasabah item scale for measuring
dan Loyalitas Nasabah BANK consumer perceptions of service
Mandiri Cabang Veteran quality. Journal of Retailing. 64,
Denpasar Bali. E-Jurnal 12, 40.
Manajemen Universitas Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007,
Udayana, 5(1). Manajemen Pemasaran, edisi 13,
Satya Graha, I., & Wardana, M. (2016). jilid1, Jakarta, Erlangga.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Phillip Kotler dan kevin Lane Keller, 2008,
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Manajemen Pemasaran, edisi 13,
Pelanggan Hardy’s Negara. E- jilid2, Jakarta, Erlangga.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Sufren dan Yonathan Natanael, 2013,
Universitas Udayana,5(02). Mahir Menggunakan SPSS
Sukmawati, I., & Massie, J. D. (2015). Secara Otodidak, Bandung, PT
Pengaruh Kualitas Pelayanan Elex Media Komputindo
Dimediasi Kepuasan Pelanggan Sugiyono,2010, Metode Penelitian Bisnis,
dan Kepercayaan Pelanggan Bandung, Alfabeta.
terhadap Loyalitas Pelanggan Sugiyono, 2014, Metode, Penelitian Bisnis,
Pada PT. Air Manado. E Jurnal Bandung, Alfabeta.

KNiST, 30 Maret 2015


311
ISBN: 978-602-61242-3-4

Tjiptono. (2002). Strategi Pemasaran. Andi


. Yogyakarta
Koperasi Pengayoman Pegawai
Departemen Kehakiman Republik
Indonesia. Jakarta 2016. Personal
Interview.

KNiST, 30 Maret 2015


312

Anda mungkin juga menyukai