159 305 1 SM
159 305 1 SM
302
Abstract
The purpose of this study was to determine the influence of service quality and member
satisfaction to, loyalty members in the “Koperasi Pengayoman Pegawai Departemen
Kehakiman (KPPDK) Republik Indonesia. The population is a member KPPDK Jakarta with a
sample of 100 people chosen by purposive sampling. The method of data collection by using a
questionnaire with SPSS for Windows 17. The type of research is descriptive research
verifikative. Statistical instruments which are used are multiple regression and correlation
analysis using validity test, reliability test, normality test, simple linear regression analysis and
multiple linear regression test. The research result show that there is positive and significant
impact with the same variable quality od service and satisfaction to loyalty members, while in
partial satisfaction and no significant negative effect on the loyalty of cooperative membersc at
“Koperasi Pengayoman Pegawai Departemen Kehakiman Republik Indonesia KPPDK Jakarta”.
proleh, Disini akan diuraikan beberapa Karekteristik pokok dari suatu produk
definisi kepuasan menurut diantaranya dan merupakan kareteristik utama yang
menurut Kotler dan keller (2007 hal 177) dipertimbangkan konsumen dalam
yang menyatakan bahwa : “Kepuasan membeli suatu produk
adalah perasaan senang atau kecewa 2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
seseorang yang muncul setelah (Features)
membandingkan kinerja (hasil) produk yang Dari fungsi dasar berkaitan dengan
dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang pilihan-pilihan produk dan
diharapkan”. Menurut Yazid, (dalam pengembangannya, yaitu karakteristik
Hidayat, 2009) “Kepuasan adalah skunder atau pelengkap
merupakan ketiadaan perbedaan antara 3) Keandalan (Reability)
harapan yang dimiliki dan unjuk kerja yang Kecilnya kemungkinan suatu barang
senyatanya”. Sedangkan menurut Buttle atau jasa rusak atau gagal fungsi dalam
(2004, hal 29) kepuasan pelanggan adalah periode waktu tertentu dan kondisi
respon berupa perasaan puas yang timbul tertentu
karena pengalaman mengonsumsi suatu 4) Kesesuaian dengan spesifikasi
produk atau layanan, atau sebagian kecil (conformance to specification)
dari pengalaman itu. Sejauh mana karekteristik desain dan
Faktor yang mempengaruhi Kepuasan operasi memenuhi standar yang
Pelanggan ditetapkan sebelumny berdasarkan
Dari kelima faktor yang dikemukakan diatas keinginanan konsumen
dapat dijelaskan sebagai berikut: 5) Daya tahan (durability)
1) Kualitas produk Berkaitan dengan umur teknis dan
Pelanggan puas kalau setelah membeli umur produk
dan menggunakan produk tersebut 6) Mudah diperbaiki (serviceability)
ternyata kualitas produknya baik. Meliputi kecepatan, kompetensi,
2) Harga kenyamanan, mudah direparasi, serta
Untuk pelanggan yang sensitif, penanganan keluhan yang memuaskan
biasanya harga murah adalah sumber 7) Estetika (aesthetics)
kepuasan yang penting karena mereka Daya tarik produk menurut pengindraan
akan mendapatkan value for konsumen, misalnya model desain dan
money yang tinggi. warna.
3) Kualitas pelayanan (Service Quality) Loyalitas
Service Quality sangat bergantung Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan
pada tiga hal.Yaitu sistem, teknologi, oleh pakar pemasaran maupun praktisi
dan manusia. bisnis, loyalitas merupakan konsep yang
4) Faktor Emosional (Emotional Factor) tampak mudah dibicarakan dalam konteks
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika
sukses, bagian dari kelompok orang dianalisis makananya. Dalam banyak
penting dan sebagainya adalah contoh- definisi (Ali Hasan dalam dewi 2014)
contoh emotional value yang mendasari menjelaskan loyalitas sebagai berikut:
kepuasan pelanggan. 1. sebagai konsep generic, loyalitas
5) Biaya merek menujukkan kecenderungan
Pelanggan akan semakin puas apabila konsumen untuk membeli sebuah
relatif mudah, nyaman dan efisien merek tertentu dengan tingkat
dalam mendapatkan produk atau konsistensi yang tinggi.
pelayanan 2. Sebagai konsep perilaku, pembelian
Dari teori diatas, ada beberapa faktor yang ulang kerap kali dihubungkan dengan
mempengaruhi faktor kepuasan pelanggan. loyalitas merek (brand loyality).
Dengan demikan jelaslah kiranya bahwa Perbedaannya, bila loyalitas merek
yang dimaksud dengan kepuasan menceminkan komitmen psikologis
konsumen atas pelayanan sesuai harapan. terhadap merek tertentu, perilaku
Indikator Kepuasan pembelian ulang menyangkut
Menurut pendapat Lovelock yang dikutip pembelian merek yang sama secara
Tjiptono dalam C.S Hutasoit (2011, hal 24), berulang kali.
ada beberapa metode untuk 3. Pembelian ulang merupakan hasil
mengevaluasi kepuasan, meliputi : dominasi (1) berhasil membuat
1) Kenerja (Performance) produknya menjadi satu-satunya
Variabel ini sering disebut sebagai menjadi dua, yaitu data primer dan data
variablestimulus, predictor, atau sekunder.
antecedent.Variabel bebas adalah 1. Data Primer
variabel yang mempengaruhi atau Data primer adalah sumber data yang
yang menjadi sebab perubahannya langsung memberikan data kepada
atau timbulnya variabel dependen pengumpul data.
(terikat) (Sugiyono, 2. Data Sekunder
2014b:64).Variabel yang Sumber sekunder merupakan sumber
mempengaruhi disebut variabel data yang tidak langsung memberikan
penyebab atau variabel bebas atau data kepada pengumpul data, misalnya
independent variable (X) (Arikunto, lewat orang lain atau lewat dokumen.
2013:162). Variabel bebas dalam Selanjutnya, bila dilihat dari segi cara atau
penelitian ini adalah kualitas teknik pengumpulan data, maka teknik
pelayanan(X1) dan Kepuasan (X2) pengumpulan data dapat dilakukan dengan
b. Variabel Terikat (Dependent wawancara (interview), angket (kuesioner),
Variable) pengamatan (observasi), dan gabungan
Variabel ini sering disebut sebagai ketiganya.
variabel output, kriteria, atau
konsekuen. Variabel terikat adalah 3. Pembahasan
variabel yang dipengaruhi atau Hasil Uji Validitas
yang menjadi akibat karena adanya Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
variabel bebas (Sugiyono, valid atau tidaknya suatu item pertanyaan
2014c:64).Variabel akibat disebut pada kuisioner yang diberikan pada
variabel tidak bebas atau variabel responden. Dalam uji validitas ini, penulis
tergantung atau variabel terikat menggunakan program Excel dalam
atau dependent variable (Y) tabulasi data dan memasukan data tersebut
(Arikunto, 2013:162).Variabel ke dalam program SPSS 17 For
terikat dalam penelitian ini adalah Windows.Untuk mencari nilai validitas dari
loyalitas konsumen (Y). sebuah item maka peneliti mengkorelasikan
Uji Coba Instrumen skor dari setiap item pertanyaan dengan
Pengumpulan data merupakan langkah total skor item-item dari variabel atau
yang amat penting dalam metode pertanyaan tersebut. Jumlah r kritis dalam
ilmiah.Karena, pada umumnya data yang penelitian ini adalah sebesar 0,1966, angka
dikumpulkan digunakan untuk menguji tersebut di dapat dari r tabel. Apabila nilai
hipotesis yang telah dirumuskan, kecuali korelasi diatas 0,1966 maka dikatakan
penelitian eksploratif (Nazir, 2014:153). bahwa item tersebut valid, apabila nilai
Didalam kegiatan penelitian, cara korelasi dibawah 0,1966 maka dikatakan
memperoleh data dikenal sebagai metode item tersebut tidak valid.(Sugiyono,
pengumpulan data (Arikunto, 2013:192). 2004:124). Dari hasil uji validitas.
Teknik pengumpulan data merupakan cara
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian
(Noor, 2014:15).
Yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek darimana data
dapat diperoleh.Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara
dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu
orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila
peneliti menggunakan teknik observasi,
maka sumber datanya bisa berupa benda,
gerak atau proses sesuatu (Arikunto,
2013:172).
Menurut Sugiyono dan Riana (2012),
berdasarkan sumbernya, data dibedakan
Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa: data pada variabel X1, X2 dan Y
bahwa, semua item pada semua variabel berdistribusi normal, dapat dilihat pada
memiliki koefisien validitas lebih besar dari r Asymp. Sig. (2-tailed), yaitu 0,178 (X1),
kritisnya sehingga dapat disimpulkan 0,226 (X2), 0,171 (Y). Hasil tersebut diatas
bahwa item-item tersebut valid dalam artian 0,05.
item-item yang digunakan untuk mengukur Uji Autokorelasi
variabel keputusan Uji autokorelasi bertujuan untuk
pembelian akan mampu menghasilkan data mengetahui apakah dalam sebuah model
yang akurat sesuai dengan tujuan regresi linier terdapat hubungan yang kuat
penelitian. baik positif maupun negatif antar data yang
Uji Reliabilitas ada pada variabel-variabel penelitian. Hasil
Uji reliabilitas berguna untuk menunjukkan autokorelasi dapat dilihat pada nilai Durbin
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif Watson dimana nilai tersebut harus berada
konsisten apabila pengukuran diulangi dua di antara 1-3. Diketahui nilai Durbin Watson
kali atau lebih. Jadi kata lain reliabilitas pada penelitian ini menunjukan nilai 1,817,
adalah indeks yang menunjukkan sejauh angka tersebut lebih besar dari 1 dan lebih
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau kecil dari 3. Secara ringkas : 1 < 1,817 < 3,
dapat diandalkan. karena DW berada diantara dua angka
Dalam uji reliabilitas, penulis menggunakan batsan otokorelasi, maka dapat disimpulkan
program Excel dalam tabulasi data dan bahwa penelitian ini tidak mengalami
memasukan data tersebut ke dalam otokorelasi.
program SPSS 17 For Windows. Item Uji Multikolinearitas
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Uji multikolinearitas adalah uji statistika
Alpha lebih besar dari nilai kritis. Nilai r untuk melihat koefisien korelasi dari
kritis yang ditetapkan adalah antara 0,6 dan masing-masing variabel yang diteliti, baik
0,7 (Sugiyono, Metode penelitian bisnis, antara variabel eksogen dengan variabel
2004:124). Dan hasilnya dapat dilihat pada eksogen maupun antara variabel eksogen
Tabel dibawah ini : dengan variabel endogen. Tujuannya
adalah untuk melihat keeratan hubungan
masing-masing variabel sekaligus melihat
tingkat signifikasi dari masing-masing
variabel yang saling berhubungan. Salah
satu cara untuk menguji multikolinearitas
adalah dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Nilai
tolerance harus diantara 0,0 – 1. Dan nilai
VIF harus lebih rendah dari 10 kesimpulan
sebagai berikut:
Uji Asumsi Klasik Diketahui nilai tolerance pada variabel
Uji Normalitas kualitas pelayanan dan Kepuasan adalah
Uji normalitas adalah analisis statistika sebesar 0,314 nilai tersebut lebih kecil dari
untuk melihat data apakah data tersebut 1, dan diketahui dilai VIF pada variabel
berdistribusi normal atau tidak normal. kualitas pelayanan sebesar 3,187 nilai
Apabila data berdistribusi normal, maka alat tersebut kurang dari 10. Dengan demikian
analisis yang selanjutnya harus digunakan variabel kualitas pelayanan tidak
adalah statistik parametrik. Indikator yang mengalami multikolinearitas.
dilihat adalah dengan menbandingkan Uji Heteroskedastisitas
antara hasil analisis uji normalitas dengan Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
0,05. Apabila hasilnya lebih besar dari 0,05 mengetahui apakah dalam sebuah model
maka dapat dikatakan data berdistribusi regresi trejadi ketidaksamaan varian dari
normal, artinya alat analisis selanjutnya nilai residual suatu pengamatan ke
harus menggunakan statistik parametrik. pengamatan lainnya. Jika varian dari
Apabila hasil uji tersebut menunjukan residual suatu pengamatan ke pengamatan
angka dibawah 0,05 makan analisis yang lainnya tetap maka disebut
harus di gunakan adalah analisis statistik homoskedastisitas, sedangkan untuk varian
non parametrik. yang berbeda di sebut heteroskedastisitas.
Mengacu pada hasil Uji Normalitas seperti Model regresi yang baik adalah model yang
ditampilkan pada tabel diatas menunjukan tidak memiliki heteroskedastisitas
besar dari nilai t yaitu 1,660. Dengan kata sederhana variabel kepuasan (X2)
lain kualitas pelayanan (X1) berbanding terhadap loyalitas anggota koperasi (Y)
lurus terhadap loyalitas, apabila nilai pada 3. Terdapat pengaruh positif dan
variabel kualitas pelayanan (X1) meningkat , signifikan kualitas pelayanan dan
maka nilai pada variabel loyalitas (Y) kepuasan anggota secara simultan
meningkat pula. terhadap loyalitas anggota sebesar
Hal ini sesuai dengan teori siddqi (2011) (31,733). Hal tersebut dapat dilihat dari
menyatakan loyalitas pelanggan dihasilkan nilai f pada uji regresi linier berganda.
dari kualitas pelayanan dan kepuasan yang Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian,
tinggi. Akbar dan Parves (2009) penulis mengajikan beberapa saran yang
memaparkan bahwa kualitas pelayan dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
loyalitas memiliki hubungan positif dan pihak KPPDK dalam meningkatkan loyalitas
signifikan. anggotanya. Berikut beberapa saran yang
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang diajukan oleh penulis :
dilakukan oleh Ratih Kusuma Dewi, Ni 1. Melihat hasil penelitian terhadap
Nyoman Kerti Yasa, dan Putu Sukatmadja penilaian responden pada Koperasi
(2014) dengan teori pengaruh kualitas Pengayoman Pegawai Departemen
pelayanan, terhadap kepuasan dan Kehakiman (KPPDK) Republik
loyalitas nasabah PT. BPR Hoki. Dan Indonesia di Jakarta, bahwa masih
diketahui hasil dari penelitian tersebut terdapat hal-hal yang harus diperbaiki
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh dan ditingkatkan karena belum
positif dan siignifikan terhadap loyalitas maksimalnya kualitas pelayanan dan
nasabah. kepuasan terhadap loyalitas anggota
Berdasarkan perhitungan statistik variabel koperasi maka dapat disarankan bagi
kepuasan tidak berpengaruh signifikan dan koperasi untuk melakukan perhatian
negatif terhadap loyalitas anggota koperasi ekstra bahwa terdapatbeberapa hal
karena diketahui bahwa variabel kepuasan yangharus segera diperbaiki
memiliki p value 0,475 lebih besar dari nilai diantaranya kualitas pelayanan agar
signifikasi yaitu 0,05 serta koefisisen lebih ditingkatkan lagi baik dari segi
variabel kepuasan sebesar 0,718 lebih kecil pelayanan konsumen oleh pegawai,
dari 1.660.dengan kata lain kepuasan juga segi fasilitas yang lebih memadai
berbanding terbalik terhadap loyalitas untuk kenyamanan anggotanya.
anggota koperasi. 2. Kepuasan anggota koperasi menjadi
salah satu faktor terjadinya loyalitas
4. Simpulan anggta. Maka dapat disarankan agar
Berdasarkan hasil penelitian yang pihak koperasi dapat lebih
dilaksanakan terhadap anggota koperasi meningkatkan kepuasan anggotanya,
untuk mengetahui pengaruh kualitas dengan cara menurunkan suku bunga
pelayanan dan kepuasan anggota pinjaman koperasi terhadap
bterhadap loyalitas anggota koperasi di anggotanya agar anggota koperasi
KPPDK Jakarta, maka dapat diambil tidak merasa terbebani dalam
kesimpulan sebagai berikut : memenuhi kewajibannya. Mungkin
1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dapat menambah fasilitas koperasi
(7,954) terhadap loyalitas anggota dengan diadakannya minimarket
koperasi. Semakin tinggi kualitas khusus untuk para anggota dengan
pelayanan maka semakin tinggi harga yang jauh dibawah harga
loyalitas anggota koperasi. Hal tersebut pasaran sehingga anggota akan
dapat dilihat dari nilai t pada pengujian merasa puas dan pada akhirnya
Regresi sederhana variabel kualitas menjadi loyal terhadap koperasi
pelayanan (X1) terhadap loyalitas (KPPDK).
anggota koperasi (Y) 3. Disarankan untuk peneliti berikutnya
2. Kepuasan berpengaruh positif (5,552%) yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
terhadap loyalitas anggota koperasi. penelitian ini agar menambah variabel
Semakin tinggi kepuasan anggota lain yang tidak diteliti dalam penelitian
maka semakin tinggi loyalitas anggota ini seperti kepercayaan, kualitas
koperasi. Hal tersebut dapat dilihat dari produk, wordh of mouth dan lain
nilai t pada pengujian regresi linier sebagainya.