Tugas Ke-2
Tugas Ke-2
Tugas Ke-2
2. Penjelasan singkat dan sistematis tentang konsep yang salah mengenai Allah
Tritunggal sejak masa sebelum sampai sesudah Reformasi.
a) Sebelum Masa Reformasi
Tertulianus menyatakan bahwa substansi Allah hanyalah satu, dan dalam
substansi Allah yang satu ada tiga Oknum, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Ia menyatakan bahwa Oknum II, yaitu Anak lebih rendah derajatnya dari
Oknum I sebagai Bapa.
Origenes menyatakan bahwa bukan hanya Anak lebih rendah daripada Bapa,
tetapi Oknum III, yaitu Roh Kudus lebih rendah dari Anak dan Bapa.
Arians, yang dipengaruhi oleh Origenes, menyangkali keilahian Anak dan Roh
Kudus.
Kaum Monarchis berpendapat bahwa keberadaan dan keilahian Anak
hanyalah sekedar penjabaran. Ia bukanlah oknum kedua dari Allah Tritunggal,
Anak hanyalah cara penampilan yang berbeda dari Bapa.
Dinamik Monarchianisme beranggapan bahwa Yesus Kristus adalah manusia
semata, sedangkan Roh Kudus bukanlah Oknum, tetapi hanyalah pengaruh
atau semangat ilahi.
Modalistik Monarchianisme mengemukakan bahwa ketiga Oknum Allah
merupakan tiga mode manifesti yang berbeda-beda dari Allah.
Implikasi bagi dasar kepercayaan orang Kristen masa kini adalah orang
Kristen percaya bahwa keberadaan Allah secara kekal terdiri dari tiga oknum.
Keberadaan Allah tersebut merupakan satu hakekat, essens, atau substansi yang
satu dan tak dapat dipisahkan atau dibagi. Kuasa, kasih, kebenaran itu tak dapat
dibagi tiga, tetapi secara sempurna berada pada ketiga Oknum tersebut.
Anak memiliki essens atau substansi yang sama dengan Bapa. Karena itu,
status-Nya sebagai Anak adalah kekal. Dia juga disebut Logos atau Firman atau Anak
sebelum berinkarnasi menjadi manusia. Firman atau Anak itu secara kekal bersama-
sama Allah, setara dengan Allah, Dia adalah Allah sendiri. Dia juga disebut
Anak(Firman) karena keilahian-Nya yang melampaui manusia dan segala makhluk.
Pembedaan Anak dari Bapa dan Roh Kudus adalah “kelahiran-Nya” secara kekal dari
Bapa, dan Anak adalah asal yang kekal dari Roh Kudus. Selain itu, fungsi Anak
adalah sebagai penyelamat dan perantara manusia. Sang Anak mengerjakan apa yang
diperintahkan Bapa. Dia berbicara seperti yang diajarkan Bapa kepada-Nya. Dia
adalah satu-satu-Nya jalan kepada Bapa.
Roh Kudus dalam Perjanjian Lama disebut Roh Allah, sering juga disebut
sebagai “Yang Suci dari Israel”, tetapi dalam beberapa kasus Dia juga dipanggil Roh
Kudus (Yes. 63: 10-11). Dalam Perjanjia Baru nama khusus untuk Roh Allah yang
mempertunjukkan eksistensinya sebagai Oknum adalah Parakletos yang artinya
“penolong”, “penghibur”, dan “pengacara”. Dia juga dinyatakan sebagai satu pribadi
dalam hubungannya dengan pribadi lainnya seperti Bapa dan Anak. Kadangkala Dia
disebutkan secara terpisah dari kuasa Allah.
8. Penjelasan singkat mengenai beberapa pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus
dan memberi penjelasan yang benar mengenai hal itu.
Pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus sebagai berikut.
Origenes dan golongan Arminians mengatakan bahwa Roh Allah lebih
rendah dari Anak dan Bapa.
Arians menyebutkan bahwa Roh Kudus adalah ciptaan Anak sebagaiman
Anak adalah ciptaan Bapa.
Monarchianisme Dinamis mengatkan bahwa Roh Kudus bukanlah
Oknum, tetapi pengaruh atau kuasa Ilahi semata.
Aneka ragam pandangan ini disangkali dalam konsili Konstantinopel (th. 381
ses. M) yang menegaskan keilahian Roh Kudus. Roh Kudus sederajat dengan Anak
dan Bapa karena Dia dilahirkan/berasal secara kekal dari Bapa dan Anak.
a) Pengertian Agama
Agama adalah pedoman hidup yang mengatur tata keimanan dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Sosok yang dipercayai, disembah, dan
ditaati serta agama juga mengajarkan tata kaidah atau hukum yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya agar mencitpkan
kehidupan yang tidak kacau balau.
Doktrin tritunggal adalah keberadaan Allah yang satu hakekat atau substansi
yang satu dan tak dapat dipisahkan atau dibagi. Kuasa, kasih, kebenaran itu tidak
dapat dibagi menjadi tiga, tetapi secara sempurna berada pada ketiga oknum tersebut.
Bapa disebut sebagai Oknum I, Anak disebut sebagai Oknum II, dan Roh
Kudus disebut sebagai Oknum III. Anak berasal secara kekal dari Bapa, Roh Kudus
berasal secara kekal dari Bapa dan Anak. Bapa berperan sebagai Pencipta dan
Pemelihara, Anak berperan sebagai penyelamat, dan Roh Kudus berperan sebagai
pembaharu.