Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera untuk kita semua

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan
berkat dan penyertaannya kami dapat menyelesaikan tugas berjudul “TINJAUAN ETIS
KRISTEN TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DI SUMUT” ini dengan cukup baik.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Pdt.Irama Br.Purba S.Th
M.Si selaku dosen Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Kristen Protestan yang
telah memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu,kami berharap agar sudilah kiranya pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun agar menjadi motivasi kami untuk lebih baik lagi menulis makalah di hari yang
akan datang.

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi; potensi yang
mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia - ekonomi terbesar di Asia Tenggara -
memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk
mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada
dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada
ekspor komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri manufaktur dalam
perekonomian.

Namun,semakin tinggi ekonomi suatu negara maka tindak pidana korupsi semakin
rentan terjadi.Indonesia sudah sangat banyak mengalami tindak pidana korupsi,contoh salah
satu daerahnya adalah Provinsi Sumatera Utara.Daerah ini menempati posisi ke-4 provinsi
paling korup di indonesia.

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat
publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu
yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah/pemerintahan rentan korupsi
dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk
penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai
dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah
kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura
bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

2. Rumusan Masalah

a. Apa faktor utama penyebab seseorang melakukan tindak pidana korupsi khususnya di
SUMATERA UTARA ?
b. Bagaimana tinjauan etis Kristen tentang tindak pidana korupsi di SUMATERA
UTARA ?
c. Bagaimana kesimpulan dan saran mengenai tindak pidana korupsi di SUMATERA
UTARA ?
BAB II

PEMBAHASAN

1.Kumpulan Artikel

1. 2.

4.

3.
5. 6.

7. 8.

9. 10.
11. 12.

13.. 14.

15. 16.
17. 18.

19. 20.
2. Rangkuman Artikel

Korupsi merupakan tindakan ilegal,melawan hukum,dan sangat merugikan banyak


orang.Korupsi saat ini telah merajalela di Indonesia dan sudah sangat sering terjadi dewasa
ini.Semakin berkembang suatu daerah,maka tindak pidana korupsi akan semakin banyak.Hal
ini terjadi akibat semakin banyaknya APBD dan anggaran-anggaran lain yang masuk ke
daerah tersebut.Contoh daerah tersebut adalah Provinsi Sumatera Utara.

Sumatera Utara merupakan sebuah provinsi yang menempati posisi ke-4 provinsi
paling korup di Indonesia.Tentu saja hal ini terjadi karena banyaknya kasus korupsi yang
terjadi di daerah ini.Total kasus yang terjadi selama 5 tahun terakhir yaitu 64 kasus.
(sumber:InewsSumut.Id)

Umumnya,tindakan korupsi di sumut dilakukan oleh para pejabat daerah,seperti


gubernur,Bupati,Walikota,pejabat-pejabat pemerintah lainnya.Tindak pidana korupsi juga
dilakukan secara berkelompok.Meskipun pada awalnya hanya satu orang yang melakukan
tindak pidana korupsi tersebut,namun akhirnya,untuk menutupi tindakannya orang itu akan
menyuap orang lain agar tindak korupsi yang dilakukannya dapat tertutupi.Akibatnya,akan
banyak orang yang akan terlibat di dalamnya.

Di Sumatera Utara,kasus korupsi terbanyak terjadi pada bidang infrastruktur seperti


biaya lelang proyek pembangunan,pembangunan infrastruktur jalan,dan infrastrukur-
infrastruktur lain yang anggaran di dalamnya tidaklah bernilai sedikit.Dan tidak menutup
kemungkinan tindak pidana korupsi terjadi pada bidang-bidang lain yang menyangkut
kepentingan masyarakat banyak.

3.Tinjauan Etis Kristen tentang tindak pidana korupsi di Sumut

Hukum dalam KBBI adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
meningkat,yang dikukuhkan oleh pemerintah atau penguasa dan berfungsi mengatur
pergaulan hidup masyarakat dan tindakan para anggota negara yang dapat ditegakkan dengan
pengenaan hukuman.

Namun,di Indonesia hukum terkesan carut marut.Kesan itu diperoleh dari adanya
permasalahan hukum mengenai tindak pidana yang diberitakan di televisi,surat kabar,dan
media elektronik lainnya,mulai dari tindak pidana yang diberikan pada maling sandal hingga
maling uang rakyat.Permasalahan hukum yang terjadi di Indonesia dapat disebabkan oleh
beberapa hal,diantaranya : sistem peradilannya,perangkat hukumnya,inkonsistensi penegakan
hukum,intervensi kekuasaan,maupun perlindungan hukum.

Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya tindakan korupsi di


Indonesia,khususnya di provinsi Sumatera Utara.Hal ini diketahui dari data bahwa Sumatera
Utara berada di posisi ke-4 provinsi paling korup di Indonesia setelah pemerintah pusat,Jawa
Barat,dan Jawa Timur.

Korupsi,yang memiliki pengertian tindakan seseorang yang memberikan ataupun


menerima uang suap dalam konteks penggunaan kekuasaan/kepercayaan secara tidak patut
untuk menguntungkan diri sendiri.

Faktor penyebab korupsi dibagi menjadi dua. Yaitu diantaranya faktor internal dan
faktor eksternal, yang masing-masing faktor tersebut memiliki beberapa poin-poin .

 Faktor internal,yaitu
1. Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.

Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang dimilikinya
saat ini. Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki dan hal tersebut
akan mendorong manusia tersebut untuk melakukan korupsi.

2. Gaya hidup yang konsumtif.

Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan,
atau dapat disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini akan
mendorong mereka untuk melakukan korupsi karena apabila dari penghasilan mereka tidak
mencukupi untuk memenuhi gaya hidup mereka yang boros.

3. Moral yang kurang kuat.

Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia yang
kurang kuat. Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih
mementingkan kepentingan mereka sendiri.

 Faktor eksternal,yaitu
1. Politik
Faktor politik mempengaruhi terjadinya korupsi karena pada dasarnya politik sendiri
berhubungan dengan kekuasaan. Artinya siapapun orang tersebut pasti akan menggunakan
berbagai cara, bahkan melakukan korupsi demi mendapatkan kekuasaan tersebut. Faktor
politik terbagi menjadi dua yaitu kekuasaan dan stabilitas politik.

2. Hukum

Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan hukum yang hanya pro pada
pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri. Faktor hukum
juga dibagi menjadi dua yaitu konsistensi penegakan hukum dan kepastian hukum.

3. Ekonomi

Faktor ekonomi juga salah satu faktor yang meyebabkan terjadinya korupsi. Hal tersebut
dapat dilihat dari apabila gaji atau pendapatan seseorang tersebut tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Faktor ekonomi juga terbagi menjdai dua
yaitu gaji atau pendapatan dan sistem ekonomi.

4. Organisasi

Faktor organisasi memiliki beberapa aspek yang menyebabkan korupsi,diantaranya yaitu :

o Kultur atau budaya


o Pimpinan
o Akuntabilitas
o Manajemen atau sistem

Dilihat dari segi hukum dalam undang-undang 1945 pasal 2-3 no.31 tahun 1999 disebutkan:

1. Barang siapa secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
2. Setiap orang yang dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri atau orang lain
atau korporasi ,menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau sarana yang
dimilikinya karena kedudukan atau jabatannya yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian.
Dalam tinjauan etis kristen,Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani
adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos”
dan dalam bentuk jamaknya “Mores”.

Dalam Alkitab terdapat nasihat-nasihat untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi,yaitu

 Nasihat Yesus saat menasihati orang untuk tidak mengumpulkan harta dan mengikat
hidupnya dengan hartanya (Mt 6: 19-21~ "Janganlah kamu mengumpulkan harta di
bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta
mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat
tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana
hartamu berada, di situ juga hatimu berada.)

 Nasehat Amsal ( Amsal 30:7-9 ~ Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak
sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan
berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang
menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata:
Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama
Allahku).

 Nasehat Paulus (1 Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.) Cinta uang akan menyebabkan tamak,rakus dan
hidup ketergantungan dengan uang yang menyebabkan korupsi.

Dan dalam Alkitab terdapat juga larangan untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi,yaitu

 Keluaran 23:8 “Suap janganlah kau terima,sebab suap membuat buta mata orang-orang
yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar”
 Ulangan 16:19 “Janganlah memutarbalikkan keadilan,janganlah memandang bulu dan
janganlah menerima suap,sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan
memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar”
 Ulangan 27:25 “Terkutuklah orang yang menerima suap untuk membunuh seseorang
yang tidak bersalah.dan seluruh bangsa itu harus berkata:amin”
 Amsal 15:27 “Siapa loba akan keuntungan gelap,mengacaukan rumah tangganya,tetapi
siapa membenci suap akan hidup.”
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1.Kesimpulan

Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta
pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak.

Faktor penyebab terjadinya tindak pidana korupsi ada 2 yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.Faktor internal contohnya yaitu Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh
manusia,Gaya hidup yang konsumtif,dan Moral yang kurang kuat.Sedangkan faktor eksternal
contohnya yaitu politik,hukum,ekonomi,dan organisasi

Dalam tinjauan etika kristen korupsi dalam Alkitab jelas merupakan pelanggaran
terhadap hukum taurat.Dampak dari pelanggaran adalah kutuk atau tidak adanya tindak
berkat.Tidak ada keselamatan dan kedamaian.Korupsi dan suap mencederai
keadilan.Mencederai keadilan berarti menghina Allah yang adalah sumber keadilan itu
sendiri.Korupsi dan suap merusak tatanan masyarakat yang dibangun atas dasar hukum yaitu
hukum Tuhan.

Korupsi merusak dan membuat masyarakat kembali pada situasi yang kacau dan
merugikan masyarakat dalam jumlah yang luas.Tuhan sebenarnya menghendaki kehidupan
yang harmonis.Tetapi dengan korupsi dan suap,apa yang menjadi impian Tuhan yaitu
harmoni dalam masyarakat dan jemaatnya tidak terjadi.Korupsi selalu ada di lingkaran
kekuasaan khususnya di dalam pemerintahan.

2.Saran

Dalam makalah ini kami memberikan saran kepada beberapa pihak,yaitu :

 Kepada Masyarakat

Masyarakat dapat membantu untuk memberantas korupsi dengan cara menyampaikan


laporan kepad pihak berwajib atau yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan operasi
tangkap tangan apabila terdeteksi ada tindakan korupsi di lingkungan masyarakat daerah
tempat tinggalnya.Dengan demikian kasus tindak pidana korupsi dapat ditekan dan agar
jumlah kerugian yang dialami tidak semakin banyak.Sehingga kesejahteraan masyarakat akan
mudah dicapai.

 Kepada Pemerintah

Pemerintah merupakan objek vital terjadinya tindak pidana korupsi,sehingga kebijakan-


kebijakan pemerintahlah yang sangat berpengaruh terhadap perkara korupsi ini.Apabila
pemerintah tidak dapat menjunjung tinggi kejujuran maka alamatlah sebuah negara akan
hancur akibat tindakan korupsi,tingkat kesejahteraan rakyat akan sangan turun,banyak rakyat
yang akan sengsara,akan terjadi banyak kriminalitas dan masih banyak hal buruk yang akan
terjadi di suatu negara atau daerah apabila korupsi tidak dapat dihentikan.Oleh pemerintah
pula lah perlu adanya kebijakan-kebijakan ataupun undang-undang yang mengatur tindak
pidana korupsi dengan hukuman yang berat bagi siapa saja yang melanggar aturan tersebut
guna terciptanya sebuah daerah atau negara yang rakyatnya sejahtera dan tentunya maju.

 Kepada Gereja

Gereja diharapkan menjadi alat untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya kejujuran
dalam setiap pribadi masing-masing orang.Gereja diharapkan mampu dengan pendekatan
rohani memberikan pencerahan dan pesan-pesan agar masyarakat umum ataupun pemerintah
untuk menjauhkan diri dari setiap tindakan yang dapat merugikan orang banyak dan agar
masyarakat ataupun pemerintah mampu merubah sikap yang awalnya egois dan ingin
menguasai segala hal menjadi lebih baik lagi dengan saling mengasihi dan membantu sesama
dengan tidak melakukan korupsi.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar terkait

1. https://www.sindonews.com/terkait/korupsi-di-sumut

2. https://news.detik.com/berita/d-5128474/disorot-megawati-ini-13-kepala-daerah-di-sumut-
yang-terjerat-korupsi

3. https://www.merdeka.com/sumut/diselidiki-polda-lima-daerah-di-sumut-ini-diduga-
selewengkan-dana-bansos.html

4. https://www.merdeka.com/peristiwa/14-anggota-dprd-sumut-penerima-suap-gatot-pujo-
nugroho-mulai-diadili.html

5. https://nasional.okezone.com/read/2020/02/18/337/2170302/kpk-kantongi-laporan-
dugaan-korupsi-di-sumut

6. https://regional.kompas.com/read/2018/07/19/08421331/9-kepala-daerah-di-sumatera-
utara-yang-terjerat-korupsi?page=all

7. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200723210645-32-528373/djarot-eks-
gubernur-dari-pks-sumber-virus-korupsi-di-sumut

8. https://sumeks.co/sumut-peringkat-empat-korupsi-ini-kata-pak-gubernur/

9. https://www.antaranews.com/berita/1770585/kejagung-tangkap-buronan-ke-90-tersangka-
kasus-korupsi-di-sumut

10. https://www.jpnn.com/news/semua-urusan-mesti-uang-tunai-wajar-sumut-juara-korupsi

11. https://www.wartaekonomi.co.id/read296498/pdip-sindir-gubernur-pks-sumber-virus-
korupsi-berjemaah-di-sumut

12. https://cirebon.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-041045847/kpk-dan-kejaksaan-bersinergi-
cegah-korupsi-di-wilayah-sumatera-utara

13. https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/330697/tahan-11-anggota-dprd-sumut-
kpk-bukti-korupsi-kejahatan-massal
14. https://sumut.inews.id/berita/polda-sumut-sebut-ada-tersangka-baru-di-korupsi-pd-pasar-
kota-medan

15. https://nasional.tempo.co/read/1361300/kejaksaan-usut-dugaan-korupsi-apbn-di-dinas-
tanaman-pangan-sumut

16. https://www.beritasatu.com/nasional/651193/polisi-usut-16-dugaan-korupsi-bansos-di-
sumut

17. https://www.medcom.id/nasional/hukum/RkjlqqRN-3-tersangka-korupsi-proyek-uin-
sumut-diperiksa

18. https://www.suara.com/otomotif/2020/07/25/174119/geger-kasus-korupsi-di-sumut-
koleksi-mobil-djarot-syaiful-tak-kalah-heboh?page=all

19. https://news.ddtc.co.id/kasus-korupsi-pajak-pbb-mencuat-dua-kepala-daerah-ini-disidik-
24968

20. https://diskominfo.pemkomedan.go.id/berita-352--kpk-minta-masukan-jurnalis-guna-
cegah-korupsi-di-sumut-dan-medan---.html

Sumber referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi

https://www.kompasiana.com/nurfiatul/57ec78208ffdfdda09288722/faktorfaktor-yang-
menjadi-penyebab-terjadinya-korupsi

https://prezi.com/p/q33s1ncs5hpu/presentasi-agama/?
frame=b4166601a3d5d9fb0d92f4697cdea140df645c12

https://rubrikkristen.com/7-ayat-alkitab-yang-menentang-korupsi/

http://werua.blogspot.com/2018/04/nasehat-alkitab-terhadap-korupsi.html

Anda mungkin juga menyukai