Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan bagian dari penyakit

kardiovaskuler yang menjadi ancaman di dunia modern saat ini. Menurut

WHO,pada tahun 2019, menyebutkan bahwa penyakit tersebut merupakan

penyebab pertama kematian saat ini. Pada 2019 diperkirakan, 17 juta orang

meninggal karena PJK.

Penyakit jantung koroner yang hingga kini masih ditempatkan sebagai

penyebab kematian nomor satu di dunia bisa diatasi dengan salah satu

tindakan pemasangan stent atau yang disebut dengan tindakan PCI, selain itu

juga dapat diatasi dengan tindakan operasi Coronary Artery Bypass Grafting

(CABG) (Yahya, 2017).

Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) yang merupakan salah satu

penanganan intervensi dari PJK. CABG adalah jenis tindakan operasi jantung

yaitu dengan membuat saluran baru melewati bagian arteri coronaria yang

mengalami penyempitan. Operasi Coronary Artery Bypass Graft pertama kali

dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1960.

Coronary Artery Bypass Graft merupakan salah satu metode

revaskularisasi yang umum dilakukan pada pasien yang mengalami

atherosklerosis dengan tiga atau lebih penyumbatan pada arteri koroner atau
penyumbatan yang signifikan pada Left Main Artery Coroner (Chulay &

Burns, 2016).

American heartassociation (AHA) mendefinisikan penyakit jantung

koroner adalah istilah umum untuk penumpukan plak diarteri jantung yang

dapet menyebabkan serangan jantung.penumpukan plak pada arteri koroner

ini disebut dengan aterosklerosis (AHA, 2017)

Secara sederhana, CABG adalah operasi pembedahan yang dilakukan

dengan membuat pembuluh darah baru atau bypass terhadap pembuluh darah

yang tersumbat sehingga melancarkan kembali aliran darah yang membawa

oksigen untuk otot jantung yang diperdarahi pembuluh tersebut.

Di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sudah

melakukan operasi CABG sejak tahun 1990 dan tahun 1998 sudah melakukan

CABG tanpa mesin pintas jantung paru. Menurut data Laporan Kinerja

Instalasi Bedah Dewasa dan Intensif Paska Bedah RS Jantung dan Pembuluh

Darah Harapan Kita, tindakan bedah CABG yang dilakukan pada tahun 2019

sebanyak 747 kasus, dan pada tahun 2020 terjadi penurunan menjadi sebanyak

455 kasus dikarenakan terjadinya pandemi Covid-19. Keberhasilan dan

kesembuhan pasien tergantung berbagai faktor antara lain kondisi pasien

selama pre operasi, intra operasi dan pasca operasi. Oleh karena itu, perawat

memiliki peran penting dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien

secara menyeluruh meliputi bio, psiko, sosial, spiritual melalui beberapa aspek

diantaranya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Masih tingginya tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner ini


menyebabkan tingginya tingkat pembedahan dengan Coronary Artery Bypass

Graft. Maka sangat diperlukan pelayanan optimal sehingga pelayanan dituntut

untuk dapat bekerja lebih profesional dari berbagai bidang profesi baik dokter

bedah, anastesiologist, perfusionist, dan perawat. Perawat sebagai profesi yang

menjadi ujung tombak pelayanan di Rumah Sakit harus mampu memberikan

asuhan keperawatan yang optimal baik selama preoperasi, intraoperasi dan

pascaoperasi. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien sebelum

dilakukan tindakan operasi.

Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Rumah Sakit Jantung

dan Pembuluh Darah Harapan Kita pada periode Januari sampai dengan

Desember 2020 menunjukkan jumlah operasi CABG di kamar bedah

sebanyak 455 kasus dengan angka mortalitas 0.7%.

Perawatan pasien pasca bedah jantung pada umumnya dilakukan di unit

perawatan kritis atau intensive care unit (ICU). Asuhan Keperawatan yang

spesifik pada pasien pasca bedah jantung sangat menentukan keberhasilan

pasien melewati masa-masa krisis pasca operasi.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul studi kasus

yaitu Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pasca Bedah Coronary Arteri Bypass

Graft (CABG) Di Ruang ICU Dewasa Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh

Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2021.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam makalah ini kelompok


membatasi pembahasan hanya “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Ny.C

Dengan Post Operasi Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) Off Pump Di

Ruang ICU Bedah Dewasa RS Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita,

Jakarta”.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum penulisan

Mampu mengaplikasi teori tentang perawatan pada pasien dengan Pasca

Operasi Coronary Artery Bypass Graft

2. Tujuan khusus penulisan

a. Mengetahui konsep dasar teori Coronary Artery Bypass Graft

1) Mengetahui definisi Coronary Artery Bypass Graft

2) Mengetahui tujuan Coronary Artery Bypass Graft

3) Mengetahui indikasi Coronary Artery Bypass Graft

4) Mengetahui kontraindikasi Coronary Artery Bypass Graft

5) Mengetahui teknik Coronary Artery Bypass Graft

6) Mengetahui komplikasi Coronary Artery Bypass Graft

b. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan pasca operasi

Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

1) Mengetahui pengkajian pada pasien dengan pasca operasi

Coronary Artery Bypass Graft


2) Mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien dengan pasca

operasi Coronary Artery Bypass Graft

3) Mengetahui rencana keperawatan pada pasien dengan pasca operasi

Coronary Artery Bypass Graft

4) Mengetahui Implementasi keperawatan pada pasien dengan pasca

operasi Coronary Artery Bypass Graft5) Mengetahui evaluasi keperawatan pada


pasien dengan pasca

operasi Coronary Artery Bypass Graft

1.4 Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini kelompok menggunakan berbagai

metode untuk mengumpulkan data dan mengimplemetasikan konsep yang

telah diperoleh. Metode yang dilakukan adalah wawancara, pemeriksaan

fisik, observasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi.

1.5 Sistematika Penulisan

I. BAB I Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan

sistematika tulisan.

II. BAB II Tinjauan Teoritis

Terdiri dari konsep dasar dan asuhan keperawatan.

III. BAB III Tinjauan Kasus

Terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi

dan evaluasi.
IV. BAB IV Pembahasan

Merupakan ulasan kesesuaian dan kesenjangan masalah yang muncul

berdasarkan teori dan kenyataan yang terjadi pada pasien.

V. BAB V Penutup

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai