Anda di halaman 1dari 13
WALI KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALI KOTA BATAM NOMOR '#4 TAHUN 2022 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM EVALUASI, MONITORING PERENCANAAN DAN KINERJA PEMBANGUNAN REMERINTAH KOTA BATAM Menimbang : Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BATAM, . bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan, pengukuran kinerja perencanaan dan pelaporan kinerja pemerintah Kota Batam perlu dilakukan pengendalian dokumen _perencanaan, monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan daerah yang dilakukan secara berkala, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawatkan; . bahwa dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pengendalian dokumen perencanaan, monitoring dan evaluasi kinerja perencanaan serta pelaksanaan pembangunan daerah perlu dilakukan secara terintegrasi melalui aplikasi Semenanjung Batam (Sistem Evaluasi, Monitoring Perencanaan dan Kinerja Pembangunan Pemerintah Kota Batam); bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Per: turan Wali Kota tentang Penggunaan Sistem Evaluasi, Monitoring Perencanaan dan Kinerja Pembangunan Pemerintah Kota Batam; Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Petubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 2. Undang-Undang . . . ade 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan _Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan _Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6801); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-"Indang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6757); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); 8. Peraturan . . Menetapkan : a3 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312); 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1569); 10. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Batam Nomor 18) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2019 Nomor 7); 11. Peraturan Daerch Kota Batam Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Batam Tahun 2021-2026 (Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2021 Nomor 7); 12. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 8 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batam Tahun Anggaran 2022 (Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2021 Nomor 8); PERATURAN WALI KOTA TENTANG PENGGUNAAN SISTEM EVALUASI, MONITORING PERENCANAAN DAN KINERJA PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA BATAM. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Batam. 2. Kota adalah bagian dari wilayah Kota Batam yang dipimpin oleh We'i Kota. 3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batam. 5. Wali Kota adalah Wali Kota Batam. 6. Dewan... 10. qd 12. 13, 14. 24s Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur pembantu Wali Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang = menjadi_=——kewenangan Daerah/Kabupaten/Kota. Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat BAPELITBANGDA adalah Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kota Batam. Pembangunan Dierah adalah usaha yang sistematik untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Daerah untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam jangka waktu tertentu di Daerah. .Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renstra-PD adalah dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Lintas Sektor adalali Sasaran Pemda, Program Pemda, Sasaran PD, Program, dan/atau Kegiatan/sub Kegiatan yang perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian serta evaluasinya harus melibatkan koordinasi dan sinergi lebih dari satu PD untuk menjamin keberhasilan pencapaian hasil. Program Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut sebagai Program Pemda adalah program di tingkat pemerintah dacrah yang mengintegrasikan sasaran perangkit daerah dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan, bersifat lintas sektor. 15. Program . ~5- 18. Program adalah penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan fungsi, bersifat internal PD. 16. Kegiatan adalah serangkaian aktivitas pembangunan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dalam rangka mencapai hasil (outcome} suatu program. 17. Sub kegiatan adalah bentuk aktivitas di dalam kegiatan untuk menghasilkan keluaran (output) dalam pelaksanaan kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 18. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar Pembangunan Daerah yang dilaksanakan melalui Program Pemda dan pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan PD dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan 19. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan _menilai, membandingkan dan menyimpulkan _realisasi Pembangunan Daerah yang dilaksanakan melalui Program Pemda dan pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan PD terhadap rencana dan standar. 20.Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/kuasa Pengguna Anggaran. 21.Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 22, Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan —_pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. 23.Satuan Kerja adalah unit —organisasi_—_ lini Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Nonkementerian dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran. 24, Unit kerja adalah bagian dari PD yang melaksanakan satu atau beberapa program/kegiatan sesuai bidang tugasnya. 25. Pengendali . . 25. 26. 27 28. 29. 30. 31. 32. 33. =65 Pengendali Internal adalah Unit Kerja PD Pemerintah Daerah dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki tugas dan fungsi _melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Pemerintah Daerah/program/kegiatan/sub kegiatan PD. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja PD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. Penanggungjawab Kinerja adalah pejabat yang karena kedudukan, tugas dan fungsinya mengampu Sasaran Pembangunan/Program Pemda/Program/Kegiatan/Sub Kegiatan, dengan struktur atau cascading kinerja sesuai dengan tingkatan kinerja masing-masing level. Perjanjian Kinerja adalah adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksan>kan program/kegiatan/sub kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Pengendalian Internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus- menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan PD. ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batam selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oich Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Rencana Operasional Pelaksanaan sub Kegiatan yang selanjutnya disingkat ROPK adalah penjabaran lebih lanjut tentang rencana pelaksanaan sub kegiatan yang dibagi menurut tahapan pelaksanaannya dan menunjukkan target perkembangan capaian fisik dan keuangan tiap tahapannya. Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) adalah ringkasan program yang menunjukkan tingkatan tujuan-tujuan serta hubungan sebab akibat pada setiap tingkatan indikator dan sasaran kinerja. Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disebut KAK adalah suatu dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran sub kegiatan yang akan dicapai. 34. inovasi.. . . 34, 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. Inovasi adalah bentuk terobosan, gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan yang memberikan manfaat bagi pelanggan/masyarakat maupun dalam rangka perbaikan tata kelola pemerintahan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Penilaian Kineria sub Kegiatan Instansi yang selanjutnya disebut PKKI adalah penilaian kinerja terhadap pelaksanaan sub kegiatan PD Pemerintah Daerah. Laporan adalah bahan —pengendalian untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan/penyimpangan dan upaya percepatan pelaksanaan agar terwujud keseimbangan antara kemajuan fisik, keuangan dan pencapaian target kinerja, serta sebagai bahan penyusunan kebijakan di tahun yang akan datang. Sistem Informasi Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disingkat SIPD adalah _pengelolaan informasi pembangunan daerah, informasi keuangan daerah, dan informasi Pemerintahan Daerah lainnya yang saling terhubung untuk dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Sistem Evaluasi Monitoring Perencanaan dan Kinerja Pembangunan Pemerintah Kota Batam yang selanjutnya disebut Semenanjung Batam merupakan sistem informasi datr, pengendalian dan —_evaluasi pembangunan Pemerintah Daerah. Elektronik Sistem Akuntabilitas Kinerja_ Instansi Pemerintah yang selanjutnya disebut e-SAKIP adalah sistem akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Daerah secara elektronik yang menjadi salah satu bagian dari Semenanjung. Elektronik Perjanjian Kinerja yang selanjutnya disebut ¢-Perjanjian Kinerja adalah sub menu di dalam e-SAKIP yang memuat dokumentasi Perjanjian Kinerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan secara elektronik. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan sasaran strategis, indikator kinerja utama, dan target indikator kinerja utama dari level unit yang lebih tinggi ke level unit organisasi yang lebih rendah, dan dapat menggambarkan alur perencanaan yang mengalir serta bisa menggambarkan strategi pencapaian tujuan organisasi. BABII. -8- BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud ditetapkannya Peraturan Wali Kota ini untuk memberikan arahan dalam pemanfaatan Semenanjung Batam. (2) Tujuan ditetapkennya Peraturan Wali Kota ini sebagai pedoman bagi: ~ a. Pemerintah Daerah; b. Pengguna Anggaran; c. Kuasa Pengguna Anggaran; d. Kepala Satuan Kerja; e. Penanggung Jawab Program; f, Penanggung Jawab Kegiatan; g. Penanggung Jawab Sub Kegiatan; h.PPTK; dan - i, Pengendali Internal Pemerintah Daerah. dalam menggunakan Semenanjung Batam sehingga sesuai dengan sasaran yang diharapkan. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan Wali Kota ini adalah: a. Penggunaan Sistem; dan b. Pengendalian Pelaksanaan Program/ Kegiatan/Sub Kegiatan. BAB IV PENGGUNAAN SISTEM Pasal 4 Semenajung Batam meliputi: a. Modul DPA; Modul e-Sakip; Modul Logframe/KAK/Sanding; Modul ROPSK; Modul e-Monev; Modul Evaluasi; Modul e-LKPJ; dan Modul data statistik. Fame eng BABV... == BABV PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN/SUB KEGIATAN Bagian Kesatu Persiapan Paragraf 1 Pengisian e-Perjanjian Kinerja Pasal 5 (1) Berdasarkan dokumen Renstra-PD yang ditetapkan Kepala Daerah dan Perjanjian Kinerja yang sudah ditandatangani secara berjenjang, Kepala PD melakukan pengisian substansi Renstra dan e- Perjanjian Kinerja melalui e-SAKIP_ sebagaimana tercantum di dalam Semenanjung. (2) Kepala PD me:aastikan kesesuaian input e-SAKIP dengan dokumen RPJMD, Renstra-PD, dan Perjanjian Kinerja. (3) Pengisian e-SAKIP dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penetapan APBD. (4) Dalam hal terdapat perubahan terhadap Renstra-PD dan/atau e-Perjanjian Kinerja, Kepala PD wajib menyesuaikan isian pada e-SAKIP, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah dokumen ditetapkan. Parazraf 2 Penyusunan Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) Pasal 6 (1) Untuk menjelaskan tingkatan serta hubungan sebab akibat, logika vertikal dan horisontal, pada setiap tingkatan indikator dan sasaran kinerja sesuai cascading, seluruh program PD harus dilengkapi dengan kerangka kerja logis. (2) Dalam rangka pengendalian dan evaluasi program, penanggung jawab program PD membuat kerangka kerja logis program yang diampu, sesuai dengan format/sistematika sebagaimana tercantum dalam Semenanjung Batam yang memuat: a. sumber data dari indikator yang diverifikasi; b. asumsi berupa faktor eksternal yang menjadi dasar kinerja dapat dicapai; dan c. dukungan kegiatan lain yang bersumber dari APBN, APBD Kabupaten/Kota, serta sumber lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (3) Kepala (3) (4) qQ (2) (3) (4) Q) (2) (3) -10- Kepala PD melakukan pengisian kerangka kerja logis melalui Semenanjung paling lambat 1 (satu) bulan setelah penetapan APBD dengan mengacu pada kerangka kerja logis yang sudah disusun pada saat perencanaan. Dalam hal terdapat perubahan APBD, kerangka kerja logis wajib disesuaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah APBD Perubahan ditetapkan. Paragraf 3 Penyusunan KAK Pasal 7 Dalam rangka memberikan informasi gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan sampai dengan sub kegiatan, penanggung jawab kegiatan/sub kegiatan wajib menyusun KAK. Penyusunan KAK dalam rangka pengendalian dan evaluasi dilakukan melalui _format/sistematika sebagaimana tercantum dalam Sememanjung Batam. Kepala PD melakukan pengisian KAK melalui Semenanjung Batam paling lambat 1 (satu) bulan setelah penetapan APBD dengan mengacu pada KAK yang sudah disusun pada saat perencanaan. Dalam hal terdapat perubahan APBD, KAK wajib disesuaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah APBD Perubahan ditetapkan. Paragraf 4 Penyusunan ROPSK Pasal 8 Dalam rangka pengendalian dan evaluasi kegiatan/sub kegiatan, Kepala PD menyusun ROPK melalui format dan sistematika sebagaimana tercantum dalam Semenanjung Batam. Penyusunan ROPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah penetapan DPA-SKPD dengan mengacu pada ROPSK yang sudah disusun pada saat perencanaan kegiatan/sub kegiatan. Dalam hal terjadi perubahan DPA-SKPD, Kepala PD harus melakukan revisi ROPSK dengan alokasi waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah DPA- SKPD Perubahan ditetapkan. Bagian . she Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf 1 Pelaksanaan Program/Kergiatan/Sub Kegiatan Pasal 9 (1) Pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan harus dilakukan secara efektif dan efisien, untuk memastikan kualitas pelaksanaan yang menjamin pencapaian outcome dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan berorientasi kinerja (result oriented government (2) Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan, pencapaian outcome, dan perbaikan pelayanan, pelaksana program/kegiatan/sub kegiatan dapat melakukan inovasi. (3) Inovasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi komponen penilaian dalam PKKI (4) Pelaksana program/kegiatan/sub kegiatan menggunakan Kerangka Kerja Logis, KAK, dan ROPSK sebagai dasar pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan. Pasal 10 Mekanismepengelolaan/manajemen program/kegiatan/sub kegiatan berkaitan dengan keuangan berpedoman pada ketentuan peraturath perundang-undangan yang mengatur pengelolaan keuangan daerah. Pasal 11 Pengadaan -—barang/jasa_ dalam ~—_pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah. Paragraf 2 Pengendalian Internal Pasal 12 (1) PA/KPA wajib melakukan pengendalian internal di lingkup PD masing-masing secara berjenjang. (2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit mencakup: a. capaian kinerja sasaran PD, termasuk upaya yang telah dan akan dilakukan serta upaya untuk mengatasi hambatan/permasalahan yang mempengarvhi capaian kinerja; b. capaian kinerja program (outcome); c. realisasi fisik, keuangan, dan kualitas output kegiatan/sub kegiatan; d. kendala -12- d. kendala/permasalahan pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan; dan e. upayainovasi —_serta dokumentasi fisik pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan. (3) Pengendalian internal dan konsolidasi _hasilnya dilakukan oleh Kepala PD paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan sebelum batas akhir pelaporan melalui Semenanjung Batam. Paragraf 3 Pemanfaatan Hasil Pengendalian dan Integrasi Antar Sistem Pasal 13 (1) Kepala PD menggunakan Semenanjung Batam sebagai dasar dalam penyusunan laporan kinerja PD dan/atau laporan kinerja "emerintah Daerah. (2) Penyusunan laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada ketentuan peraturan perundangan dan dikoordinasikan oleh PD sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 14 Dalam rangka optimalisasi data pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah Semenanjung Batam dapat diintegrasikan dengan: a. SIPD; eGov-eMonev; eGov-SEPP; Statistik Sektoral Kota Batam; dan Simpeg Kota Batam. enog BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar... -13- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batam. Ditetapkan di Batam pada tanggal 30 sepremsea roe WALI KOTA BATAM, De MUHAMMAD RUDI Diundangkan di Batam pada tanggal 30 serrease. 207. SEKRETARIS DAERAH KOTA BATAM, RITA DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2022 NOMOR 1042

Anda mungkin juga menyukai