WALI KOTA BATAM
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PERATURAN WALI KOTA BATAM
NOMOR '#4 TAHUN 2022
TENTANG
PENGGUNAAN SISTEM EVALUASI, MONITORING PERENCANAAN DAN
KINERJA PEMBANGUNAN REMERINTAH KOTA BATAM
Menimbang :
Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA BATAM,
. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas
perencanaan, pengukuran kinerja perencanaan dan
pelaporan kinerja pemerintah Kota Batam perlu
dilakukan pengendalian dokumen _perencanaan,
monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan daerah
yang dilakukan secara berkala, mutakhir, dan dapat
dipertanggungjawatkan;
. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan
pengendalian dokumen perencanaan, monitoring dan
evaluasi kinerja perencanaan serta pelaksanaan
pembangunan daerah perlu dilakukan secara
terintegrasi melalui aplikasi Semenanjung Batam
(Sistem Evaluasi, Monitoring Perencanaan dan Kinerja
Pembangunan Pemerintah Kota Batam);
bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Per: turan Wali Kota tentang Penggunaan
Sistem Evaluasi, Monitoring Perencanaan dan Kinerja
Pembangunan Pemerintah Kota Batam;
Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten
Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2008 tentang Petubahan Ketiga atas Undang-Undang
Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten
Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan
Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);
2. Undang-Undang . . .ade
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan _Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan _Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6801);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-"Indang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2003 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);
8. Peraturan . .Menetapkan :
a3
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312);
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021
tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
1569);
10. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 6 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Batam Nomor 18)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Batam Nomor 7 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran
Daerah Kota Batam Tahun 2019 Nomor 7);
11. Peraturan Daerch Kota Batam Nomor 7 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Batam Tahun 2021-2026 (Lembaran
Daerah Kota Batam Tahun 2021 Nomor 7);
12. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 8 Tahun 2021
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Batam Tahun Anggaran 2022 (Lembaran Daerah
Kota Batam Tahun 2021 Nomor 8);
PERATURAN WALI KOTA TENTANG PENGGUNAAN
SISTEM EVALUASI, MONITORING PERENCANAAN DAN
KINERJA PEMBANGUNAN PEMERINTAH KOTA BATAM.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Batam.
2. Kota adalah bagian dari wilayah Kota Batam yang
dipimpin oleh We'i Kota.
3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batam.
5. Wali Kota adalah Wali Kota Batam.
6. Dewan...10.
qd
12.
13,
14.
24s
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Batam.
Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah
unsur pembantu Wali Kota dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang = menjadi_=——kewenangan
Daerah/Kabupaten/Kota.
Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan
Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat
BAPELITBANGDA adalah Badan Perencanaan dan
Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kota
Batam.
Pembangunan Dierah adalah usaha yang sistematik
untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Daerah
untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan
daya saing Daerah sesuai dengan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangannya.
Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses
untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui
urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada dalam jangka
waktu tertentu di Daerah.
.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat Renstra-PD adalah dokumen perencanaan
perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Lintas Sektor adalali Sasaran Pemda, Program Pemda,
Sasaran PD, Program, dan/atau Kegiatan/sub Kegiatan
yang perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian
serta evaluasinya harus melibatkan koordinasi dan
sinergi lebih dari satu PD untuk menjamin keberhasilan
pencapaian hasil.
Program Pembangunan Daerah yang selanjutnya
disebut sebagai Program Pemda adalah program di
tingkat pemerintah dacrah yang mengintegrasikan
sasaran perangkit daerah dalam rangka pencapaian
sasaran pembangunan, bersifat lintas sektor.
15. Program .~5-
18. Program adalah penjabaran kebijakan Perangkat Daerah
dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan
dengan menggunakan sumber daya yang disediakan
untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas
dan fungsi, bersifat internal PD.
16. Kegiatan adalah serangkaian aktivitas pembangunan
yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dalam rangka
mencapai hasil (outcome} suatu program.
17. Sub kegiatan adalah bentuk aktivitas di dalam kegiatan
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
pelaksanaan kewenangan daerah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
18. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen
yang dimaksudkan untuk menjamin agar Pembangunan
Daerah yang dilaksanakan melalui Program Pemda dan
pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan PD
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan
19. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan _menilai,
membandingkan dan menyimpulkan _realisasi
Pembangunan Daerah yang dilaksanakan melalui
Program Pemda dan pelaksanaan
program/kegiatan/sub kegiatan PD terhadap rencana
dan standar.
20.Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang
selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang
memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh
pengguna anggaran/kuasa Pengguna Anggaran.
21.Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
SKPD yang dipimpinnya.
22, Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat
KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan —_pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi SKPD.
23.Satuan Kerja adalah unit —organisasi_—_ lini
Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian
atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang
melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga
Pemerintah Nonkementerian dan memiliki kewenangan
dan tanggung jawab penggunaan anggaran.
24, Unit kerja adalah bagian dari PD yang melaksanakan
satu atau beberapa program/kegiatan sesuai bidang
tugasnya.
25. Pengendali . .25.
26.
27
28.
29.
30.
31.
32.
33.
=65
Pengendali Internal adalah Unit Kerja PD Pemerintah
Daerah dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota
yang memiliki tugas dan fungsi _melakukan
pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Program Pemerintah Daerah/program/kegiatan/sub
kegiatan PD.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya
disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja PD yang
melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
program sesuai dengan bidang tugasnya.
Penanggungjawab Kinerja adalah pejabat yang karena
kedudukan, tugas dan fungsinya mengampu Sasaran
Pembangunan/Program Pemda/Program/Kegiatan/Sub
Kegiatan, dengan struktur atau cascading kinerja sesuai
dengan tingkatan kinerja masing-masing level.
Perjanjian Kinerja adalah adalah lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih
tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksan>kan program/kegiatan/sub kegiatan
yang disertai dengan indikator kinerja.
Pengendalian Internal adalah proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan PD.
‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batam
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oich Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
Rencana Operasional Pelaksanaan sub Kegiatan yang
selanjutnya disingkat ROPK adalah penjabaran lebih
lanjut tentang rencana pelaksanaan sub kegiatan yang
dibagi menurut tahapan pelaksanaannya dan
menunjukkan target perkembangan capaian fisik dan
keuangan tiap tahapannya.
Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) adalah
ringkasan program yang menunjukkan tingkatan
tujuan-tujuan serta hubungan sebab akibat pada setiap
tingkatan indikator dan sasaran kinerja.
Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disebut KAK
adalah suatu dokumen yang menginformasikan
gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran
sub kegiatan yang akan dicapai.
34. inovasi.. . .34,
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
Inovasi adalah bentuk terobosan, gagasan/ide kreatif
orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi pelaksanaan
program/kegiatan/sub kegiatan yang memberikan
manfaat bagi pelanggan/masyarakat maupun dalam
rangka perbaikan tata kelola pemerintahan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Penilaian Kineria sub Kegiatan Instansi yang
selanjutnya disebut PKKI adalah penilaian kinerja
terhadap pelaksanaan sub kegiatan PD Pemerintah
Daerah.
Laporan adalah bahan —pengendalian untuk
mengantisipasi terjadinya kesalahan/penyimpangan
dan upaya percepatan pelaksanaan agar terwujud
keseimbangan antara kemajuan fisik, keuangan dan
pencapaian target kinerja, serta sebagai bahan
penyusunan kebijakan di tahun yang akan datang.
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah yang
selanjutnya disingkat SIPD adalah _pengelolaan
informasi pembangunan daerah, informasi keuangan
daerah, dan informasi Pemerintahan Daerah lainnya
yang saling terhubung untuk dimanfaatkan dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah.
Sistem Evaluasi Monitoring Perencanaan dan Kinerja
Pembangunan Pemerintah Kota Batam yang selanjutnya
disebut Semenanjung Batam merupakan sistem
informasi datr, pengendalian dan —_evaluasi
pembangunan Pemerintah Daerah.
Elektronik Sistem Akuntabilitas Kinerja_ Instansi
Pemerintah yang selanjutnya disebut e-SAKIP adalah
sistem akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Daerah
secara elektronik yang menjadi salah satu bagian dari
Semenanjung.
Elektronik Perjanjian Kinerja yang selanjutnya disebut
¢-Perjanjian Kinerja adalah sub menu di dalam e-SAKIP
yang memuat dokumentasi Perjanjian Kinerja sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan secara
elektronik.
Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan
sasaran strategis, indikator kinerja utama, dan target
indikator kinerja utama dari level unit yang lebih tinggi
ke level unit organisasi yang lebih rendah, dan dapat
menggambarkan alur perencanaan yang mengalir serta
bisa menggambarkan strategi pencapaian tujuan
organisasi.
BABII.-8-
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Wali Kota ini untuk
memberikan arahan dalam pemanfaatan Semenanjung
Batam.
(2) Tujuan ditetapkennya Peraturan Wali Kota ini sebagai
pedoman bagi: ~
a. Pemerintah Daerah;
b. Pengguna Anggaran;
c. Kuasa Pengguna Anggaran;
d. Kepala Satuan Kerja;
e. Penanggung Jawab Program;
f, Penanggung Jawab Kegiatan;
g. Penanggung Jawab Sub Kegiatan;
h.PPTK; dan -
i, Pengendali Internal Pemerintah Daerah.
dalam menggunakan Semenanjung Batam sehingga
sesuai dengan sasaran yang diharapkan.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang Lingkup Peraturan Wali Kota ini adalah:
a. Penggunaan Sistem; dan
b. Pengendalian Pelaksanaan Program/ Kegiatan/Sub
Kegiatan.
BAB IV
PENGGUNAAN SISTEM
Pasal 4
Semenajung Batam meliputi:
a. Modul DPA;
Modul e-Sakip;
Modul Logframe/KAK/Sanding;
Modul ROPSK;
Modul e-Monev;
Modul Evaluasi;
Modul e-LKPJ; dan
Modul data statistik.
Fame eng
BABV...==
BABV
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PROGRAM/ KEGIATAN/SUB KEGIATAN
Bagian Kesatu
Persiapan
Paragraf 1
Pengisian e-Perjanjian Kinerja
Pasal 5
(1) Berdasarkan dokumen Renstra-PD yang ditetapkan
Kepala Daerah dan Perjanjian Kinerja yang sudah
ditandatangani secara berjenjang, Kepala PD
melakukan pengisian substansi Renstra dan e-
Perjanjian Kinerja melalui e-SAKIP_ sebagaimana
tercantum di dalam Semenanjung.
(2) Kepala PD me:aastikan kesesuaian input e-SAKIP
dengan dokumen RPJMD, Renstra-PD, dan Perjanjian
Kinerja.
(3) Pengisian e-SAKIP dilaksanakan selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah penetapan APBD.
(4) Dalam hal terdapat perubahan terhadap Renstra-PD
dan/atau e-Perjanjian Kinerja, Kepala PD wajib
menyesuaikan isian pada e-SAKIP, selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja setelah dokumen ditetapkan.
Parazraf 2
Penyusunan Kerangka Kerja Logis (Logical Framework)
Pasal 6
(1) Untuk menjelaskan tingkatan serta hubungan sebab
akibat, logika vertikal dan horisontal, pada setiap
tingkatan indikator dan sasaran kinerja sesuai
cascading, seluruh program PD harus dilengkapi
dengan kerangka kerja logis.
(2) Dalam rangka pengendalian dan evaluasi program,
penanggung jawab program PD membuat kerangka
kerja logis program yang diampu, sesuai dengan
format/sistematika sebagaimana tercantum dalam
Semenanjung Batam yang memuat:
a. sumber data dari indikator yang diverifikasi;
b. asumsi berupa faktor eksternal yang menjadi dasar
kinerja dapat dicapai; dan
c. dukungan kegiatan lain yang bersumber dari APBN,
APBD Kabupaten/Kota, serta sumber lain yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Kepala(3)
(4)
qQ
(2)
(3)
(4)
Q)
(2)
(3)
-10-
Kepala PD melakukan pengisian kerangka kerja logis
melalui Semenanjung paling lambat 1 (satu) bulan
setelah penetapan APBD dengan mengacu pada
kerangka kerja logis yang sudah disusun pada saat
perencanaan.
Dalam hal terdapat perubahan APBD, kerangka kerja
logis wajib disesuaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah APBD Perubahan ditetapkan.
Paragraf 3
Penyusunan KAK
Pasal 7
Dalam rangka memberikan informasi gambaran umum
dan penjelasan mengenai kegiatan sampai dengan sub
kegiatan, penanggung jawab kegiatan/sub kegiatan
wajib menyusun KAK.
Penyusunan KAK dalam rangka pengendalian dan
evaluasi dilakukan melalui _format/sistematika
sebagaimana tercantum dalam Sememanjung Batam.
Kepala PD melakukan pengisian KAK melalui
Semenanjung Batam paling lambat 1 (satu) bulan
setelah penetapan APBD dengan mengacu pada KAK
yang sudah disusun pada saat perencanaan.
Dalam hal terdapat perubahan APBD, KAK wajib
disesuaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
APBD Perubahan ditetapkan.
Paragraf 4
Penyusunan ROPSK
Pasal 8
Dalam rangka pengendalian dan evaluasi kegiatan/sub
kegiatan, Kepala PD menyusun ROPK melalui format
dan sistematika sebagaimana tercantum dalam
Semenanjung Batam.
Penyusunan ROPK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
penetapan DPA-SKPD dengan mengacu pada ROPSK
yang sudah disusun pada saat perencanaan
kegiatan/sub kegiatan.
Dalam hal terjadi perubahan DPA-SKPD, Kepala PD
harus melakukan revisi ROPSK dengan alokasi
waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah
DPA- SKPD Perubahan ditetapkan.
Bagian .she
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Paragraf 1
Pelaksanaan Program/Kergiatan/Sub Kegiatan
Pasal 9
(1) Pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan harus
dilakukan secara efektif dan efisien, untuk memastikan
kualitas pelaksanaan yang menjamin pencapaian
outcome dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
berorientasi kinerja (result oriented government
(2) Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan,
pencapaian outcome, dan perbaikan pelayanan,
pelaksana program/kegiatan/sub kegiatan dapat
melakukan inovasi.
(3) Inovasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi
komponen penilaian dalam PKKI
(4) Pelaksana program/kegiatan/sub kegiatan
menggunakan Kerangka Kerja Logis, KAK, dan ROPSK
sebagai dasar pelaksanaan program/kegiatan/sub
kegiatan.
Pasal 10
Mekanismepengelolaan/manajemen program/kegiatan/sub
kegiatan berkaitan dengan keuangan berpedoman pada
ketentuan peraturath perundang-undangan yang mengatur
pengelolaan keuangan daerah.
Pasal 11
Pengadaan -—barang/jasa_ dalam ~—_pelaksanaan
program/kegiatan/sub kegiatan berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
pengadaan barang/jasa pemerintah.
Paragraf 2
Pengendalian Internal
Pasal 12
(1) PA/KPA wajib melakukan pengendalian internal di
lingkup PD masing-masing secara berjenjang.
(2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit mencakup:
a. capaian kinerja sasaran PD, termasuk upaya yang
telah dan akan dilakukan serta upaya untuk
mengatasi hambatan/permasalahan yang
mempengarvhi capaian kinerja;
b. capaian kinerja program (outcome);
c. realisasi fisik, keuangan, dan kualitas output
kegiatan/sub kegiatan;
d. kendala-12-
d. kendala/permasalahan pelaksanaan
program/kegiatan/sub kegiatan; dan
e. upayainovasi —_serta dokumentasi fisik
pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan.
(3) Pengendalian internal dan konsolidasi _hasilnya
dilakukan oleh Kepala PD paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan sebelum batas akhir pelaporan
melalui Semenanjung Batam.
Paragraf 3
Pemanfaatan Hasil Pengendalian dan Integrasi Antar Sistem
Pasal 13
(1) Kepala PD menggunakan Semenanjung Batam sebagai
dasar dalam penyusunan laporan kinerja PD dan/atau
laporan kinerja "emerintah Daerah.
(2) Penyusunan laporan kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berpedoman pada ketentuan peraturan
perundangan dan dikoordinasikan oleh PD sesuai
dengan tugas dan fungsinya
Pasal 14
Dalam rangka optimalisasi data pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah Semenanjung Batam dapat
diintegrasikan dengan:
a. SIPD;
eGov-eMonev;
eGov-SEPP;
Statistik Sektoral Kota Batam; dan
Simpeg Kota Batam.
enog
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar...-13-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batam.
Ditetapkan di Batam
pada tanggal 30 sepremsea roe
WALI KOTA BATAM,
De
MUHAMMAD RUDI
Diundangkan di Batam
pada tanggal 30 serrease. 207.
SEKRETARIS DAERAH KOTA BATAM,
RITA DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2022 NOMOR 1042