Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

FACTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENYAMANAN


WISATAWAN DI KAWASAN WISATA PANTAI OESAPA KOTA
KUPANG

MARKIAS DJAMI
NIM: 1901110059

JURUSAN/ PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pariwisata merupakan sebuah industri di setiap negara yang tidak akan
lepas dari keindahan dan kebersihan. Kebersihan lingkungan merupakan salah
satu bagian yang harus dijaga jika ingin mengedepankan sektor pariwisata, karena
kebersihan adalah faktor penting dalam memikat wisatawan untuk datang
berkunjung ke destinasi yang mereka tuju. Dewasa ini akibat dari manusia-
manusia yang tidak bertanggung jawab dan kurangnya kesadaran untuk menjaga
lingkungan mengakibatkan banyak destinasi pariwisata yang hancur diakibatkan
oleh sampah dimana-mana, dengan wisatawan yang kian tahun kian meningkat
membuat sampah di tempat itu juga kian meningkat (Investments, 2016).
Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk mengedukasi
pengunjung wisatawan, karena jika dari sekarang tidak ada pencegahan mengenai
sampah terutama sampah plastik, mau sampai kapan bumi ini dipenuhi sampah
jika tidak di cegah dari sekarang. Hal-hal itulah yang mempengaruhi gerakan zero
waste berkembang di kehidupan kita, adanya gerakan yang sudah menjadi gaya
hidup di beberapa negara bertujuan untuk kita sebisa mungkin mengurangi
menggunakan barang atau material yang mencemari lingkungan atau barang
sekali pakai seperti katong plastik, sedotan dan barang semacamnya yang berasal
dari plastik.
Pantai Oesapa menjadi objek wisata yang menarik dikunjungi karena
keindahan pantainya yang masih alami. Selain itu terdapat fasilitas berupa lopo-
lopo yang dibangun untuk para pengunjung dapat bersantai menikmati keindahan
pantai, serta terdapat deretan kafe yang unik yang membentuk Paguyuban Wisata
Kuliner yang menjadi daya tarik pengunjung. Kontak Kerukunan Sosial (K2S)
dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ikut membantu dalam
pengembangan objek wisata ini, yakni dengan adanya pembangunan latar papan
nama dengan menggunakan huruf plat baja di Pantai Oesapa Kota Kupang. Ada
beberapa daya tarik yang terdapat pada objek wisata Pantai Oesapa, yaitu :
Daya tarik panorama alam Pantai Oesapa yang masih alami dan indah,
membuat objek wisata Pantai Oesapa menjadi tempat favorit masyarakat Kota
Kupang khususnya anak muda untuk menikmati sunset di kawasan wisata ini.
Dengan panorama yang indah dengan deretan pohon lontar yang tersebar di area
objek wisata menambah keunikan objek wisata Pantai Oesapa. Dengan adanya
pepohonan di sekitar objek wisata dapat menambah kesejukan udara dan
keindahan alam yang semakin kompleks.
Daya tarik dari lopo-lopo yang ada di objek wisata Pantai Oesapa menjadi
salah satu alasan untuk dikunjungi. Lopo-lopo yang dibangun oleh pemerintah
sejak tahun 2011 menjadi salah satu tempat yang cocok untuk bersantai bersama
teman-teman dan atau keluarga. Ada sekitar 5 lopo yang dibangun di sepanjang
objek wisata Pantai Oesapa, dengan tujuan untuk kenyamanan pengunjung.
Daya tarik yang semakin membuat objek wisata Pantai Oesapa makin
diminati untuk dikunjungi adalah jejeran kafe-kafe yang dibangun tepat di pesisir
Pantai Oesapa. Kafe-kafe ini dikelola sendiri oleh anggota LPM yang telah
terbentuk dalam Paguyuban wisata kuliner pada tahun 2018, dengan anggota di
dalamnya adalah masyarakat setempat. Masing-masing kafe dengan dekorasi yang
berbeda-beda sehingga menambah kesan ala Bali ketika berkunjung ke objek
wisata ini. Tempat duduk, tenda payung warna-warni, dan desain kafe disesuaikan
dengan keinginan pemilik kafe masing-masing sehingga setiap kafe memiliki daya
tarik yang berbeda dan menarik. Selain itu lampu kelap-kelip dari kafe-kafe di
kawasan tesebut membuat suasana malam hari di objek wisata semakin menarik
dan penuh warna. Selain itu makanan dan minuman yang disediakan di kafe-kafe
tidak jauh berbeda namun ada beberapa menu yang menjadi ciri khas masing-
masing kafe misalnya salome rica dan roti bola-bola dan makanan dan minuman
lainnya.

Hasil observasi menunjukkan bahwa jumlah kafe yang didirikan di area


Pantai Oesapa sekitar 11-12 kafe dengan dikelola pribadi namun dalam
perlindungan LPM yang didalamnya ada organisasi pengelola khusus pedagang
kuliner yaitu Paguyuban Pedagang Kuliner Pantai Warna Oesapa. Luas lahan bagi
tiap-tiap kafe sudah di atur oleh pengelola objek wisata dan juga lahan bagi
pedagang kecil juga dibagi imbang yaitu seluas 3 meter. Kafe-kafe ini mulai
dibuka dari pukul 15.00 WITA – 00.00 WITA bahkan bisa sampai jam 01.00 WIB
di hari sabtu, tergantung ramainya pengunjung di tempat ini. Keamanan di objek
wisata Pantai Oesapa dijaga oleh masing-masing RT di area ini yaitu RT 07, RT
11 RT 21, RT 22, dan RT 23. Keamanan menjadi tanggung jawab penuh dari
pihak pengelola objek wisata, untuk menunjang kenyamanan pengunjung.
Menurut Maryani (1991:11), untuk dapat melihat apakah suatu daerah
atau tempat dapat dikembangkan menjadi suatu objek wisata ada beberapa
pedoman yang dapat dipakai sebagai bahan acuan. Beberapa acuan tersebut antara
lain: (1) What to see, yaitu segala sesuatu yang dapat dilihat pada suatu objek
wisata. Pantai Oesapa menyajikan pemandangan yang indah dan masih alami
untuk dilihat dan dinimati oleh para pengunjung; (2)What to do, yaitu segala
sesuatu yang dapat dilakukan di suatu objek wisata. Dengan mengunjungi objek
wisata Pantai Oesapa, pengunjung dapat menikmati fasilitas umum dan fasilitas
pariwisata yang disediakan di objek wisata tersebut berupa lopo-lopo yang ada di
pesisir pantai, karaoke, serta hiburan lainnya; (3) What to buy, yaitu segala
sesuatu yang dapat dibeli seperti souvenir, makanan dan minuman pada lokasi
wisata tersebut. Deretan kafe-kafe warna-warni di Pantai Oesapa menyediakan
berbagai macam makanan dan minuman bagi pengunjung dengan harga yang
terjangkau
Pantai Oesapa dapat menjadi salah satu objek wisata pantai di Kota
Kupang yang berpotensi untuk dikembangkan karena memenuhi syarat atau
pedoman acuan menurut Maryani (1991) yang sudah di jelaskan di atas. Namun
masih memiliki kendala seperti belum optimalnya promosi. Promosi yang
dilakukan masih sebatas promosi dari mulut ke mulut (word of mouth), selain itu
masih terdapatnya kendala dalam infrastruktur yang belum baik, misalnya belum
adanya tembok pembatas yang menghalangi ombak ke daerah pesisir pantai yang
dijadikan kafe sehingga masih menggunakan karung-karung berisi pasir untuk
menghalangi ombak; aksesbilitas yang belum memadai, yakni jalan menuju objek
wisata ini masih sempit dan harus melintasi area pasar; keterbatasan sarana WC
umum yang masih minim; tempat sampah yang memang sudah ada di beberapa
titik namun masih saja ada sampah yang berserakah ke jalanan sehingga
menimbulkan bau yang mengganggu pengunjung; dan kendala prasarana berupa
keamanan yang belum baik, yakni dengan beredarnya isu buaya di sekitar pantai
yang membuat masyarakat kuatir untuk mengunjungi pantai, (Balu dkk,2019).
Masyarakatnya lebih banyak mengabaikan dan acuh terhadap kebersihan
lingkungan sekitarnya, terutama pada daerah tempat wisata. Banyak sekali
sampah yang masih berserakan dibibir pantai Oesapa. Walaupun banyak juga
terjadi di berbagai negara terkait dengan kebersihan, namun di indonesia
kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan cukup memprihatinkan.
Dengan kurangnya kepedulian masyarakat, maka sampah sampah akan semakin
banyak, terutama di daerah tempat wisata akan kebersihan lingkungannya sendiri.
Adapun masalahnya, berdampak pada wisatawan yang berkunjung, akan
merasa risih terhadap kebersihan lingkungan wisata. Karena apabila tempat wisata
itu kotor akan mempengaruhi dampak wisata dan sebaliknya apabila tempat
wisata itu bersih dan nyaman, maka para wisatawan yang berkunjung juga akan
merasa nyaman berada di tempat itu dan juga semakin banyak pula yang datang
bila tempatnya nyaman dan bersih.
Kesadaran Masyarakat sekitar dan wisatawan menjadi satu hal yang cukup
miris, melihat minimnya kesadaran terhadap pemeliharaan dan penjagaan
kebersihan sekitarnya. Apalagi, sejak dari kecil rata-rata sudah diajarkan dan
ditanamkan seberapa penting kebersihan itu akan menunjang kehidupan manusia.
Terlebih lagi, air, udara dan tanah adalah salah satu unsur vital yang sangat
dibutuhkan manusia. Jika tercemar, kotor atau juga menjadi terbatas, maka akan
sangat berbahaya.
Kebersihan sering kali menjadi salah satu masalah yang mengganggu di
kawasan wisata.Yang tadinya anda bisa menikmati pemandangan yang indah tapi
karena sampah, keindahan tempat wisata pun bisa berkurang. Akhirnya
pengunjung pun menyalahkan pihak pengelola, tak jarang juga menyalahkan
pemerintah atas ketidak nyamanan yang mereka rasakan tersebut. Padahal hal ini
juga berasal dari pengunjung sendiri. Dengan alasan letak tempat sampah yang
jauh para pengunjung pun dengan sesuka hati membuang sampah di mana saja.
Atau jika tak ingin terlihat, mereka menyelipkannya di daerah yang tak mudah
dijangkau mata.
Hal-hal tersebut yang didapati oleh peneliti dalam pengamatan. Tapi dari
hasil yang dilihat pada tempat Wisata Pantai Warna Oesapa ini perlu ditelitih guna
untuk mengetahui Factor Yang Mempengaruhi Kenyamanan Wisatawan ini. Maka
dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kenyamanan Wisatawan Di Kawasan Wisata Pantai
Oesapa Kota Kupang .”
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Banyaknya sampah pada kawasan Pantai Warna Oesapa.
2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah kawasan
Wisata Pantai Warna Oesapa.
3. Kurangnya tempat sampah pada kawasan wisata pantai warna oesapa.
4. Seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah pada kawasan
wisata pantai warna oesapa.
5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah
6. Kurangnya kesadaran pengunjung terhadap sampah yang ada.
7. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat sekitar dalam pengolahan
kebersihan objek Wisata Pantai Warna Oesapa.
8. Kurangnya partisipasi masyarakat sekitar terhadap sampah yang berserakan
pada area wisata pantai warna oesapa.
B. Batasan Masalah
Permasalahan yang telah teridentifikasi di atas, cukup luas dan kompleks,
dengan pertimbangan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, masalah penelitian
dibatasi hanya pada:
1. Seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah pada kawasan
Wisata Pantai Warna Oesapa.
2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah kawasan
Wisata Pantai Warna Oesapa.
3. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat sekitar dalam pengolahan
kebersihan objek Wisata Pantai Warna Oesapa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah pada kawasan
Wisata Pantai Warna Oesapa?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah kawasan
Wisata Pantai Warna Oesapa?
3. Apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat sekitar dalam pengolahan
kebersihan objek Wisata Pantai Warna Oesapa?
D. Tujuan Penilitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap masalah
sampah pada kawasan Wisata Pantai Warna Oesapa
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah
sampah kawasan Wisata Pantai Warna Oesapa?
3. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat partisipasi masyarakat sekitar
dalam pengolahan kebersihan objek Wisata Pantai Warna Oesapa?
E. Manfaat Penilitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
Secara akademik hasil penelitian ini dapat mengembangkan Ilmu
Pengeathuan dan tekhnologi (IPTEK) bidang ilmu, Teknik Lingkungan dan
Penyehatan di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Undana, dan
sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Sedangkan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
kepada:
a. Wisatawan
Agar para wisatawan atau pengunjung yang datang di tempat Wisata Pantai
Warna Oesapa untuk lebih memperhatikan kebersihan sehingga tidak
terjadinya pencemaran yang ditimbulkan dari sampa tersebut.
b. Masyarakat sekitarnya
Agar masyarakat sekitar lebih memahami bagaimana mengelola atau
melestarikan tempat wisata pantai warna oesapa dan sebagai tolak ukur
masyarakat tentang upaya pengelolaan sampah sangat penting dan masyarakat
diharapkan dapat berpartisipasi bahwa sampah dapat dimanfaatkan kembali
menjadi barang yang memiliki nilai jual atau berguna.
c. Pemerintah
Sebagai masukan untuk mengetahui kebersihan program pengelolaan sampah
dan masukan bagi instansi terkait dalam menentukan kebijakan dan strategi
yang lebih tepat dibidang pengelolaan sampah objek wisata.

Anda mungkin juga menyukai