Anda di halaman 1dari 2

a) Metode Terasering

Pengendalian Erosi dengan Metode Terasering, Menurut Sukartaatmadja (2004), pengertian


terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air yang secara mekanis dibuat untuk
memperkecil kemiringan lereng atau mengurangi panjang lereng dengan cara menggali dan
mengurug tanah melintang lereng. Definisi lain dari terasering adalah suatu pola atau teknik
bercocok tanam dengan sistem bertingkat (berteras- teras) sebagai upaya pencegahan erosi tanah.

b) Buffer strip (garis penyangga)


Pengendalian Erosi dengan Metode Buffer strip (garis penyangga)
Sistem ini dilakukan untuk mengatasi lahan-lahan yang sangat ekstrem dengan kelerengan yang
tidak teratur. Kelebihan metode ini adalah lebar strip tidak selalu harus seragam (Karyati dan
Sarminah, 2018)

c) Rotasi penanaman (perubahan pola tanam)


Rotasi tanaman merupakan cara yang tepat untuk diterapkan, yaitu praktik penanaman beberapa
jenis tanaman secara bergiliran di satu luasan lahan. Petani di Indonesia telah mengetahui
pentingnya penerapan pola tanam dalam usaha pertanian secara rotasi. Pertimbangannya adalah
memanfaatkan lahan untuk memproduksi komoditas guna mencukupi kebutuhan pangan
(konsumsi) atau komoditas yang mudah dijual sebagai sumber pendapatan. Pola rotasi tersebut
dapat berbeda antar wilayah, disebabkan oleh perbedaan kondisi iklim, khususnya ketersediaan
air (Puslitbang Tanaman Pangan-Badan Litbang Pertanian, Atmaja, 2020)

d) Crop cover atau penutupan lahan (dengan tanaman lebat) mengurangi erosi
Crop cover atau penutupan lahan (dengan tanaman lebat) mengurangi erosi Salah satu cara
menerapkan metode vegetatif yaitu dengan penanaman tanaman penutup tanah.Tanaman penutup
tanah yaitu tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh
erosi dan untuk memperbaiki kondisi tanah. Tanaman penutup tanah mempunyai peranan; 1)
menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas
permukaan tanah; 2) menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang
jatuh; dan 3) menyerap air dan melakukan transpirasi (Arsyad, 2006)

e) Bila tak ada penggundulan hutan → erosi sangat kecil


Gambar 2.7 Beberapa cara pengendalian erosi
Sumber: Modul 4 Meode Pengendalian Banjir, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi,2017

Anda mungkin juga menyukai